Anda di halaman 1dari 10

0

MAKALAH DISKUSI
Dampak Limbah B3




Disusun Oleh:

Kholisotul Hikmah
NIM. 20111320149



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV
2014



1

DAMPAK LIMBAH B3

Dengan karakteistik yang dimilikinya, B3 mempengaruhi kesehatan
dengan mencelakakan manusia secara langsung (akibat ledakan, kebakaran,
reaktif dan korosif) dan maupun tidak langsung (toksik akut dan kronis) bagi
manusia.
Zat toksik yang dihasilkan oleh limbah B3 masuk ke tubuh manusia
melalui oral (melalui mulut dan kemudian saluran pencernaan, sulit mencapai
peredaran darah), inhalasi yaitu melalui saluran pernapasan, bersifat cepat
memasuki peredaran darah, dermal yaitu melalui kulit sehingga mudah masuk
ke dalam peredaran darah dan peritonial yaitu melalui suntikan, langsung
memasuki peredaran darah.
Ada 4 proses yang dialami bahan beracun di dalam organisme, yaitu
absorbsi, distribusi, metabolisme dan sekresi. Untuk mengetahui efek negatif
bahan toksikan tersebut di dalam tubuh, perlu diketahui perihal zat toksik dan
sistem biologis manusia serta interaksi antara keduanya. Zat toksik akan
dibawa oleh darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh dan kemudian
mengganggu organ tubuh antara lain keracunan neurotaksik, zat toksik akan
dibawa menuju otak atau zat toksik akan ditimbun dan diproses pada jaringan
lemak, otot, tulang, syaraf, liver, pankreas, usus dan kemudian setelah melalui
proses- sisanya akan disekresikan ke luar tubuh.

A. Dampak Terhadap kesehatan
1. Air raksa/Hg
a. Dampak pada kesehatan


2

Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan
keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama
terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah
merah.
b. Efek Fisiologis
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP)
dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan
kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya
ingat.
c. Efek pada pertumbuhan
MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap
pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir
dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan.Bayi
yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita
kerusakan otak dengan manifestasi :Retardasi mentalTuli
Penciutan lapangan pandang Buta Microchephaly Cerebral Palsy
Gangguan menelan
d. Efek yang lain
Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat
terjadi pada keracunan akut. Inhalasi dari elemental Mercury dapat
mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan
keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat
menyebabkan kerusakan liver.
2. Chromium
a. Efek Fisiologi


3

Cr (III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential)
yang mempunyai fungsi menjaga agar metabolisme glucosa, lemak
dan cholesterol berjalan normal.Organ utama yang terserang
karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain yang
bisa terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas.
b. Efek pada Kulit
Dermatitis berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV.
c. Efek pada Ginjal
Bila terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis.
d. Efek pada Hati
Pemajanan akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi
20 % tubuh tersiram asam Cr akan mengakibatkan kerusakan berat
hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.
3. Cadmium
Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya
kerusakan ginjal, liver, testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf
dan darah.
4. Cupper atau tembaga
Cu dalam jumlah kecil (1 mg/hr) penting agar manusia sehat. Namun
suau intake tunggal atau intake per hari sangat tinggi dapat
membahayakan. Bila minum air dengan kadar Cu lebih tinggi akan
mengakibatkan muntah, diare, kraqm perut dan mual. Bila intake
sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan liver dan ginjal bahkan
sampai kematian.
5. Timah hitam (Pb)


4

Tubuh menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal
mengeluarkan dengan cara yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah
gangguan pada saraf perifer dan sentral, sel darah, gangguan
metabolisme Vitamin D dan Kalsium sebagai unsur pembentuk tulang,
gangguan ginjal secara kronis, dapat menembus placenta sehingga
mempengaruhi pertumbuhan janin.
Sekali masuk ke dalam tubuh, timah didistribusikan terutama ke 3
(tiga) komponen yaitu:
a. Darah,
b. Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang, liver, otak),
c. Jaringan dengan mineral (tulang + gigi).
6. Nickel (Ni)
Ni dan senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu
yang mengandung Ni-Sulfide mengakibatkan kematian karena kanker
pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga dapat terjadi
kanker pita suara.
7. Pestisida
Pestisida golongan Organophosphat dan Carbamat dapat
mengakibatkan keracunan Sistemik dan menghambat enzym
Cholinesterase (Enzim yang mengontrol transmisi impulse saraf)
sehingga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat
terganggunya fungsi organ penting lainnya dalam tubuh. Keracunan
pestisida golongan Organochlorine dapat merusak saluran pencernaan,
jaringan, dan organ penting lainnya.
8. Arsen


5

Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang
dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan
kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang
timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare.
Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan
putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di
hati dan ginjal.
9. Nitrogen oxide (NO
x
)
Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh
menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan edema
pada paru-paru.
10. Sulfur Oxide (SOx)
Dampak pada kesehatan berupa keracunan akut:
a. Pemajanan lewat ingesti efeknya berat, rasa terbakar di mulut,
pharynx, abdomen yang disusul dengan muntah, diare, tinja merah
gelap (melena). Tekanan darah turun drastis.
b. Pemajanan lewat inhalasi, menyebabkan iritasi saluran pernafasan,
batuk, rasa tercekik, kemudian dapat terjadi edema paru, rasa
sempit didada, tekanan darah rendah dan nadi cepat.
c. Pemajanan lewat kulit terasa sangat nyeri dan kulit terbakar.
11. Karbon monoksida
a. Keracunan akut
Terjadi setelah terpajan karbonmonoksida berkadar tinggi. CO
yang masuk kedalam tubuh dengan cepat mengikat haemoglobine
dalam darah membentuk karboksihaemoglobine (COHb), sehingga


6

haemoglobine tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat
oksigen yang sangat diperlukan untuk proses kehidupan dari pada
jaringan dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena CO mempunyai
daya ikat terhadap haemoglobine 200 sampai 300 kali lebih besar
dari pada oksigen, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi
otak atau hypoxia, susunan saraf, dan jantung, karena organ
tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan
kematian.
b. Keracunan kronis
Terjadi karena terpajan berulang-ulang oleh CO yang berkadar
rendah atau sedang. Keracunan kronis menimbulkan kelainan pada
pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah.
12. Barium ((Br)
Barium merupakan limbah yang biasanya berasal dari industri cat dan
kertas, dan proses pengeboran dapat menyebabkan gangguan otot dan
jantung, dan merusak ginjal
13. Besi (Fe)
Besi merupakan limbah yang secara ilmiah berasal dari pelarutan kulit
bumi dan bijih besi dapat menyebabkan keracunan dan mual-mual.
14. Belerang Dioksida (SO
2
)
Pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm),
pembengkakan paru-paru/celah suara.

B. Dampak Terhadap Lingkungan


7

1. Pencemaran air
Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan
dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung
polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila
efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu
seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan
kematian ikan dan biota perairan lainnya. Selain itu pada jenis limbah
B3 tertuntu dapat menyebabkan turunnya kualitas air permukaan.
2. Pencemaran tanah
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul karena adanya
bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut.
a. Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat
seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron merupakan
zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap
ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
b. Penggunaan pestisida dimanfaatkan untuk membasmi hama
tanaman. Akan tetapi, penggunaan pestisida dapat membunuh
mikroorganisme yang berguna di dalam tanah, sehingga
menyebabkan tanaman pertanian tidak dapat tumbuh dengan
maksimal. Kesuburan tanah sangat tergantung pada jumlah


8

organisme di dalamnya. Selain itu, penggunaan pestisida yang
terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap
pestisida tersebut
c. Penggunaan pupuk secara terus menerus dalam pertanian akan
berdampak pada kerusakan struktur tanah. Kesuburan tanah akan
berkurang dan hanya bisa ditanami jenis tanaman tertentu akibat
unsur hara tanah semakain berkurang.
3. Pencemaran udara
Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya
juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil
perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. Kategori limbah
industri ini adalah limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang
mencemari air dan udara.
a. Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi
pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi
menjadi lebih panas.
b. Kadar sulfida berlebih dapat menyebabkan hujan asam. Hujan
asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat
keasaman) kurang dari 5,6. Dampak dari hujan asam ini antara lain
mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman dan
melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan



9

DAFTAR PUSTAKA

Ariella, Febra. 2012. Dampak Pengolahan Limbah B3. Diunduh dari
http://sundriesofworld.blogspot.com/2012/01/macam-dampak-dan-
pengolahan-limbah.html. 21 April 2014

Elkail. 2011. Dampak Limbah Industri Terhadap Lingkungan. Diunduh dari
http://www.elkail.org/dampak-dampak-limbah-industri-terhadap-
lingkungan/. 21 April 2014

Mariyanto. 2013. Dampak dan Pengelolaan Limbah B3. Diunduh dari
http://mariyanto13017.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=32. 21
April 2014

Simangambat. 2012. Pengaruh Limbah B3 Terhadap Kesehatan. Diunduh dari
http://biologi-indah.blogspot.com/p/pengaruh-limbah-b3-terhadap-
kesehatan.html. 21 April 2014

Anda mungkin juga menyukai