Anda di halaman 1dari 60

SKIZOFRENIA

Pembimbing:
Dr. I Made Wiguna, MM
Pembuat :
Melly Yuliana 030.04.152

DEFINISI SKIZOFRENIA
skizofrenia
schizos
terpisah
pecah
phren jiwa
pecahnya atau ketidakserasian antara afeksi,
kognitif dan perilaku.

SEJARAH SKIZOFRENIA
Emil Kraepelin (1856 1926)
Dementia prekoks (dementia
yang terjadi pada usia dini)
proses kognitif yang makin
lama makin memburuk
halusinasi dan waham.

SEJARAH SKIZOFRENIA
Eugen Bleuler "skizofrenia
perpecahan antara pikiran, emosi dan
perilaku.
4 A,yaitu:
Asosiasi longgar
Afek tumpul
Autisme
Ambivalensi
delusi, halusinasi, ilusi, depersonalisasi,
ekolalia, akopraksia, mannerisme,
katalepsi, fleksibilitas cerea, katatonia,
negativisme, dan stupor
GEJALA SEKUNDER
Gejala primer
SEJARAH SKIZOFRENIA
Benedict A. Morel (1809
1873)
dokter psikiatri Prancis,
dementia prekoks untuk pasien
yang memburuk penyakitnya
dan dimulai pada masa remaja
SEJARAH SKIZOFRENIA
Karl Ludwig Kahlbaum (1828 1899)
gejala katatonia.
SEJARAH SKIZOFRENIA
Gabriel Langfeldt
True Schizophrenia
(Nuclear
Schizophrenia
Psikosis
Skizofreniform
(Schizophrenic like
psychosis).
SEJARAH SKIZOFRENIA
Kurt Scheider
(1887 1967)
frist rank
symptom
second rank
symptom
EPIDEMIOLOGI SKIZOFRENIA
Bunuh diri
1 dr 3 mencoba
1 dr 10 berhasil
Ggn sosial & pekerjaan
tidak menikah
90% nya usia 15
55 th
EPIDEMIOLOGI SKIZOFRENIA
15 25 th
Gejala
negatif >
25 35 th
Fungsi sosial
> baik
Model
Diatesis stress
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Fc biologis
Fc
psikososial
Fc
lingkungan
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
NEUROBIOLOGI
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Teori neurotransmiter
hipotesis
dopamin
serotonin (5HT)
glutamat
NMDA
GABA
norepinefrin
ETIOLOGI SKIZOFRENIA

ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Faktor Psikososial
Teori Tentang Individu Pasien
Teori Psikoanalitik
Teori Psikodinamik
Teori Belajar
Teori tentang keluarga
Double Bind atau ikatan ganda
Schims and Skewed Families (keretakan dan kecenderungan
keluarga)
Pseudomutual and Pseudohostile Families (keluarga yang
saling mendukung secara semu dan bermusuhan semu)
Ekspresi Emosi
Teori Sosial industrialisasi &urbanisasi

ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Sigmund Freud
Skizofrenia fiksasi
perkembangan, yang muncul
lebih awal daripada gangguan
neurosis.
Harry Stack Sullivan
kesulitan interpersonal
pengasuhan ibu yang salah
ego
Dunia luar
Teori psikoanalitik
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Faktor Psikososial
Teori Tentang Individu Pasien
Teori Psikoanalitik
Teori Psikodinamik

onset akut
factor pemicu/pencetus
adanya konflik.
-faktor biologis
- karakteristiknya absennya perilaku / fungsi tertentu.
- gangguan dalam hubungan interpersonal akibat konflik
intrapsikis, atau kerusakan ego yang mendasar.



Simptom
positif
Simptom
negatif
ETIOLOGI SKIZOFRENIA
Double Bind atau ikatan ganda Gregory
Bateson
Schims and Skewed Families (keretakan dan
kecenderungan keluarga) Theodore Lidz
Pseudomutual and Pseudohostile Families
Lymann Wynne
Ekspresi Emosi
Teori Dopamin Pathways

Teori Dopamin Pathways

NIGROSTRIATAL PATHWAYS
Peningkatan dopamin Penurunan dopamin
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
Kriteria diagnosis menurut DSM IV TR adalah :
A. Gejala karakteristik : dua (atau lebih) dari gejala
berikut, masing-masing nampak dalam waktu selama
periode 1 bulan (atau kurang apabila berhasil diobati) :
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara terdisorganisasi (menyimpang /inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi (katatonik)
5. gejala negatif seperti pendataran afek, alogia atau
avolition
catatan : hanya 1 kriteria yang dibutuhkan jika waham aneh
atau halusinasi terdiri dari suara yang mengomentari dari
perilaku atau pikiran pasien, 2 atau lebih suara bercakap-
cakap 1 dengan yang lainnya.
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
Kriteria diagnosis menurut DSM IV TR adalah :
B. Gangguan fungsi sosial/pekerjaan : untuk porsi yang
signifikan dari waktu sejak mulainya gangguan, satu atau
lebih area utama dari fungsi seperti kerja, hubungan
antarpribadi, atau mengurus diri sendiri menurun sejak
onset penyakit (atau ketika onset pada masa kanak-kanak
atau dewasa, kegagalan untuk mendapatkan tingkatan
yang diharapkan dari hubungan antarpribadi, akademis
atau pekerjaan yang semustinya)
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
Kriteria diagnosis menurut DSM IV TR adalah :
C. Durasi : gejala dari gangguan berlangsung paling tidak 6
bulan. Selama periode 6 bulan harus mencakup paling
tidak 1 bulan gejala (atau kurang jika berhasil diobati)
yang memenuhi kriteria A (seperti fase gejala aktif) dan
mungkin termasuk periode dari gejala prodromal atau
residual. Selama periode prodromal atau residual ini,
gejala gangguan mungkin dimanifestasikan hanya oleh
gejala negatif, dua atau lebih gejala yang terdapat dari
kriteria A dalam bentuk yang tidak lazim (seperti
kepercayaan yang aneh, pengalaman persepsi yang tidak
biasa).

DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
Kriteria diagnosis menurut DSM IV TR adalah :
D. Pemisahan schizoafektif dan gangguan afek : gangguan
schizoafektif dan gangguan afek dengan gejala psikotik
telah dipisahkan karena tidak ada gejala depresif, manik
atau episode campuran hadir secara nyata dengan fase
gejala aktif; atau jika episode afek terjadi selama fase aktif
gejala, total waktu mereka berhubungan dengan masa dari
periode aktif dan residual.
E. Pemisahan zat/kondisi status medis : gangguan ini tidak
disebabkan adanya akibat langsung dari efek psikologis
dari zat atau kondisi medis umum.
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
Kriteria diagnosis menurut DSM IV TR adalah :
F. Gangguan hubungan pada perkembangan pervasif :
jika ada riwayat dari gangguan autistik atau gangguan
perkembangan pervasif, diagnosis tambahan dari
skizofrenia dibuat hanya jika waham menetap atau
halusinasi juga hadir paling tidak selama 1 bulan (atau
kurang jika berhasil diobati).
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
Kriteria Diagnosis untuk subtipe skizofrenia
berdasarkan DSM IV TR adalah :
1. Tipe paranoid
2. Tipe terdisorganisasi
3. Tipe katatonik
4. Tipe tak tergolongkan
5. Tipe residual

TIPE KATATONIA
PERJALANAN PENYAKIT

PERJALANAN PENYAKIT
Subkronik 6 bulan S/D < 2 tahun.
Kronik > dua tahun
Subkronik dengan kekambuhan (eksaserbasi akut).
gej psikotik + lagi
dalam keadaan subkronik
sebelumnya fase residual
Kronik dengan kekambuhan (eksaserbasi akut).
gej psikotik + lagi
dalam keadaan kronik
sebelumnya fase residual

GEJALA SKIZOFRENIA
GEJALA POSITIF Gejala negatif
Waham / delusi Afek datar
Halusinasi Ekspresi muka tidak berubah
Ilusi Penrunan spontanitas gerak
Depersonalisasi Hilangnya gerak ekpresif
Derealisasi Kontak mata minim
Asosiasi longgar, inkoherensi,
neologisme, asosiasi bunyi, perseverasi
Non responsivitas afektif
Motivasi rendah
Perilaku aneh : perilaku
stereotipik,stupor, kelainan makan,
ekopraksia, negativisme, mannerisme
Afek tidak serasi
Afek tumpul
Afek labil
Avolution
Anhedonia
Blocking
Menarik diri dr masyarakat
GEJALA SKIZOFRENIA
Gejala positif
1. Waham
mata saya adalah
komputer yang
dapat mengontrol
dunia
sering merasa
diikuti oleh
sesorang atau
makhluk lain
GEJALA SKIZOFRENIA
Gejala positif
1. Waham
saya adalah raja
saya merasa
pikiran saya dibaca
orang
GEJALA SKIZOFRENIA
Gejala positif
1. Waham
dia pasti mau
mencelakakan saya
saya yakin acara di
TV itu sdg
membicarakan saya
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan Psikotik Sekunder dan Akibat Obat

Medis dan neurologis
Epilepsi terutama epilepsi lobus temporalis
Neoplasma, penyakit serebrovaskular, trauma terutama frontalis atau
limbik
AIDS
Porfiria intermiten akut
Defisiensi B12
Keracunan karbon monoksida
Lipoidosis serebral
Penyakit Creutzfeldt jakob
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan Psikotik Sekunder dan Akibat Obat

Medis dan neurologis
Penyakit fabry Hidrosefalus tekanan normal
Penyakit fahr Pelagra
Penyakit hellervorden spatz Sindrom wernicke korsakoff
Keracunan logam berat Penyakit wilson
Ensefalitis herpes Neurosifilis
Homosistinuria SLE
Penyakit huntington
Lekodistrofi merakromatik
DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan Psikotik Sekunder dan Akibat Obat

Akibat zat
Amfetamin
Halusinogen
Alkaloid beladona
Halusinosis alkohol
Putus barbiturat
Kokain
phencyclidine
DIAGNOSIS BANDING
2. Gangguan Psikotik lain
ggn skizofreniform
ggn psikotik berlangsung sindelusional / ggn
waham
3. Ggn mogkat
ggn skizoafektif
ggn od / afektif berat
3. Ggn kepribadian
4. Ggn perkembangan pervasif
5. Retardasi mental
6. Berpura pura dan ggn buatan

PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
1. Perawatan di Rumah Sakit
Indikasi utama perawatan di rumah sakit adalah:
Untuk tujuan diagnostik.
Menstabilkan medikasi.
Keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau
membunuh.
Perilaku yang sangat kacau atau tidak sesuai.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.

PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
2. Terapi Medikamentosa
Prinsip-Prinsip Terapetik
menentukan gejala sasaran yang akan diobati
antipsikotik yang telah bekerja dengan baik di
masa lalu pada pasien harus digunakan lagi.
Lama minimal percobaan antipsikotik adalah 4 6
minggu pada dosis yang adekuat.
Penggunaan > 1 antipsikotik pada satu waktu
jarang
pertahankan pada dosis efektif yang serendah
mungkin yang diperlukan untuk mencapai
pengendalian gejala selama periode psikotik.

PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
2. Terapi Medikamentosa
Kontraindikasi Utama Antipsikotik:
Riwayat respon alergi yang serius
Kemungkinan bahwa pasien telah mengingesti zat yang
akan berinteraksi dengan antipsikotik sehingga
menyebabkan depresi sistem saraf pusat.
Resiko tinggi untuk kejang dari penyebab organik atau
audiopatik.
Adanya glukoma sudut sempit (antipsikotik dengan
aktivitas antikolinergik)
PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
2. Terapi Medikamentosa
Kegagalan Pengobatan
Ketidakpatuhan dengan antipsikotik merupakan
alasan utama untuk terjadinya relaps dan kegagalan
percobaan obat.
Waktu percobaan yang tidak mencukupi.
PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
Sasaran terapi
Sasaran terapi: bervariasi, berdasarkan
fase dan keparahan penyakit
Pada fase akut : mengurangi atau
menghilangkan gejala psikotik dan
meningkatkan fungsi
Pada fase stabilisasi: mengurangi resiko
kekambuhan dan meningkatkan adaptasi
pasien terhadap kehidupan dalam
masyarakat
TERAPI FARMAKOLOGI
Menggunakan obat-obat antipsikotik untuk
memodulasi neurotransmiter yang terlibat
Antipsikotik
Tipikal/FGA

Generasi lama
- Memblok reseptor dopamin D2
- Efek samping EPS besar
- Efektif untuk mengatasi gejala
positif
Atipikal/SGA
Generasi lebih baru (th 1990an)
- Memblok reseptor 5-HT2, efek
blokade dopamin rendah
- Efek samping EPS lebih kecil
- Efektif untuk mengatasi gejala
baik positif maupun negatif
Antipsikotik tipikal (FGA)

Klorpromazin
Tioridazin Low potency
Mesoridazin
Flufenazin
Perfenazin
Thiotixene High potency
Haloperidol
Loxapin
Molindon

Pada dasarnya potensi tidak berhubungan dengan
efektifitas obat hanya menunjukkan miligram equivalency
(contoh : haloperidol 15 mg equivalent dengan klorpromasin
750 mg) jika digunakan dalam dosis yang ekuipoten
semua antipsikotik tipikal sama efikasinya
Antipsikotik atipikal (SGA)

Clozapin
Risperidon
Olanzapin Antagonis reseptor 5-HT,
Quetiapin Blokade dopamin rendah
Ziprasidon
Aripiprazol

terdapat hubungan kuat antara system dopaminergik
dan serotonergik serotonin memodulasi fungsi
dopamine
Saat ini lebih banyak digunakan sebagai drug of
choice karena relatif lebih aman dari efek samping
ekstrapiramidal
Terapi pada episode akut
skizofenia
Tujuan terapi 7 hari pertama : mengurangi agitasi, hostility,
agresi, anxiety
jika seorang pasien terkena serangan psikotik akut, lebih
baik diatasi dengan meng-imobilisasi pasien dulu dan
mengajaknya bicara, kemudian diberi benzodiazepine
untuk penenang dan atau suatu obat antipsikotik
benzodiazepine (exp: lorazepam 2 mg i.m setiap 30
menit) terbukti efektif mengurangi agitasi shg
mengurangi dosis antipsikotik yang dibutuhkan
mengurangi efek samping
Jika dibutuhkan antipsikosis utk agitasi yang berat obat
potensi tinggi bisa digunakan, exp: haloperidol 2-5 mg IM
setiap 60 min
Terapi stabilisasi

Terapi minggu ke 2-3 terapi stabilisasi
tujuannya: meningkatkan sosialisasi dan perbaikan
kebiasaan(self-care habits) dan perasaan
Mungkin perlu waktu 6-8 minggu utk mendapat
respon yang diharapkan, pada pasien kronis
mungkin butuh waktu 3-6 bulan
Pengobatan : menggunakan antipsikotik atipikal;
jika menggunakan obat tipikal: dosis yang ekuivalen
dengan klorpromasin 300-1000 mg dapat digunakan
Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi
gejala
Terapi pemeliharaan
Tujuan : mencegah kekambuhan
harus diberikan sedikitnya sampai setahun sejak sembuh dari
episode akut
bahkan untuk bisa lebih berhasil perlu terapi selama sedikitnya
5 tahun, kemudian dosis pada diturunkan perlahan-lahan
terapi pemeliharaan dapat diberikan dalam dosis setengah dari
dosis akut
bagi pasien yang kepatuhannya rendah ada obat yang dibuat
dalam formulasi depot contoh : flufenazin dekanoat atau
haloperidol dekanoat dapat diberikan setiap 2 -4 minggu
sekali secara i.m. tetapi formulasi depot ini hanya dapat
diberikan jika pasien telah memiliki dosis efektif p.o yang stabil
Recently : Risperidon long acting dg dosis 25-50 mg IM every 2
weeks
EFEK SAMPING RELATIF
Rentang dosis oral efektif dan potensi anti
psikotik
PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA
3. Terapi Psikososial
A. Terapi Perilaku
Perilaku adaptif
B. Latihan Keterampilan Perilaku (Behavioral Skills
Training).
social skills therapy
C. Terapi Berorientasi Keluarga
Prognosis skizofrenia
Prognosis baik Prognosis buruk
Onset lambat Onset muda
Faktor pencetus yang jelas Tidak ada faktor pencetus
Onset akut Onset tidak jelas
Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid
yang baik
Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid
yang buruk
Gejala gangguan mood (tt ggn depresif) Perilaku menarik diri, akustik
Menikah Tidak menikah, bercerai, atau janda/duda
Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem pendukung yang baik Sistem pendukung yang buruk
Gejala positif Gejala negatif
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinataal
Tidak ada remisi dalam tiga tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan

Anda mungkin juga menyukai