Anda di halaman 1dari 29

A.

TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Diabetes mellitus
Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer
dkk,1999). Sedangkan menurut Franis dan !ohn ("###), Diabetes Mellitus klinis
adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak
semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya
efektifitas biologis dari insulin atau keduanya.
2. Klasifikasi
$lasifikasi Diabetes Mellitus dari %ational Diabetus Data &roup' (lassifiation
and Diagnosis of Diabetes Mellitus and )ther (ategories of &luosa *ntolerane'
a. $lasifikasi $linis
1) Diabetes Mellitus
a) +ipe tergantung insulin (DM+*), +ipe *
b) +ipe tak tergantung insulin (DM++*), +ipe **
(1) DM++* yang tidak mengalami obesitas
(") DM++* dengan obesitas
") &angguan +oleransi &lukosa (&+&)
,) Diabetes $ehamilan (&DM)
b. $lasifikasi risiko statistik
1) Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa
") -erpotensi menderita kelainan toleransi glukosa
.ada Diabetes Mellitus tipe 1 sel/sel panreas yang seara normal
menghasilkan hormon insulin dihanurkan oleh proses autoimun, sebagai
akibatnya penyuntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa
darah. Diabetes mellitus tipe * ditandai oleh a0itan mendadak yang biasanya
terjadi pada usia ,# tahun.
Diabetes mellitus tipe ** terjadi akibat penurunan sensiti1itas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin.
. Eti!l!gi
a. Diabetes Mellitus tergantung insulin (DM+*)
1) Faktor geneti
.enderita diabetes tidak me0arisi diabetes tipe * itu sendiri tetapi
me0arisi suatu presdisposisi atau keenderungan geneti kearah
terjadinya diabetes tipe *. $eenderungan geneti ini ditentukan pada
indi1idu yang memililiki tipe antigen 234 (Human Leucocyte Antigen)
tertentu. 234 merupakan kumpulan gen yang bertanggung ja0ab atas
antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.
") Faktor imunologi
.ada diabetes tipe * terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. *ni
merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan
normal tubuh dengan ara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah/olah sebagai jaringan asing.
,) Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memiu destruksi sel 5 panreas, sebagai
ontoh hasil penyelidikan menyatakan bah0a 1irus atau toksin tertentu
dapat memiu proses autuimun yang dapat menimbulkan destuksi sel 5
panreas.
b. Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM++*)
Seara pasti penyebab dari DM tipe ** ini belum diketahui, fator
geneti diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin. Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM++*) penyakitnya
mempunyai pola familiar yang kuat. DM++* ditandai dengan kelainan
dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. .ada a0alnya tampak
terdapat resistensi dari sel/sel sasaran terhadap kerja insulin. *nsulin mula/
mula mengikat dirinya kepada reseptor/reseptor permukaan sel tertentu,
kemudian terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa
menembus membran sel.
.asien dengan DM++* terdapat kelainan dalam pengikatan insulin
dengan reseptor. 2al ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempat
reseptor yang responsif insulin pada membran sel. 4kibatnya terjadi
penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin dengan system
transport glukosa.
$adar glukosa normal dapat dipertahankan dalam 0aktu yang ukup
lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin
yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan euglikemia
(.rie,1996). Diabetes Mellitus tipe ** disebut juga Diabetes Mellitus tidak
tergantung insulin (DM++*) atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(%*DDM) yang merupakan suatu kelompok heterogen bentuk/bentuk
Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang de0asa, tetapi
terkadang dapat timbul pada masa kanak/kanak.
Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe **,
diantaranya adalah'
1) 7sia ( resistensi insulin enderung meningkat pada usia di atas 86 tahun)
") )besitas
,) 9i0ayat keluarga
:) $elompok etnik
". Pat!fisi!l!gi
D# Ti$e I D# Ti$e II
*barat suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru
dan mengganti sel yang rusak. Disamping itu tubuh juga memerlukan energi
supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. ;nergi yang dibutuhkan oleh
tubuh berasal dari bahan makanan yang kita makan setiap hari. -ahan makanan
tersebut terdiri dari unsur karbohidrat, lemak dan protein (Suyono,1999).
.ada keadaan normal kurang lebih 6#< glukosa yang dimakan mengalami
metabolisme sempurna menjadi ()" dan air, 1#< menjadi glikogen dan "#<
sampai :#< diubah menjadi lemak. .ada Diabetes Mellitus semua proses
tersebut terganggu karena terdapat defisiensi insulin. .enyerapan glukosa
kedalam sel maet dan metabolismenya terganggu. $eadaan ini menyebabkan
9eaksi 4utoimun *diopatik, usia, genetil, dll
!mh sel 5 panreas menurun
sel 5 panreas hanur
&lukosuria
Diuresis )smotik
Defisiensi insulin
$atabolisme protein meningkat 3ipolisis meningkat 2iperglikemia
.enurunan -- polipagi
&lukoneogenesis =
$ehilangan elektrolit urine
&liserol asam lemak bebas =
$etogenesis
$ehilangan airan hipotonik
2iperosmolaritas
.olidipsi ketoasidosis
ketonuria
oma
sebagian besar glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga terjadi
hiperglikemia.
.enyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon
insulin. 4kibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi
glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. &injal
tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah
adalah 1># mg< sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa
menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah. Sehubungan
dengan sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama
urine yang disebut glukosuria. -ersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air
hilang dalam urine yang disebut poliuria. .oliuria mengakibatkan dehidrasi intra
selluler, hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan
haus terus menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.
.roduksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport
glukosa ke sel/sel sehingga sel/sel kekurangan makanan dan simpanan
karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis. $arena digunakan untuk
melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga
menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. +erlalu banyak lemak
yang dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang
menyebabkan keasaman darah meningkat atau asidosis. ?at ini akan merauni
tubuh bila terlalu banyak hingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui urine dan
pernapasan, akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau
buah/buahan. $eadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi koma
yang disebut koma diabetik (.rie,1996).
%. &e'ala Klinis
Menurut 4skandar (199>) seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes
Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu
a. $eluhan +9*4S' -anyak minum, -anyak kening dan .enurunan berat
badan.
b. $adar glukosa darah pada 0aktu puasa lebih dari 1"# mg@dl
. $adar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari "## mg@dl
Sedangkan menurut Aaspadji (1998) keluhan yang sering terjadi pada penderita
Diabetes Mellitus adalah' .oliuria, .olidipsia, .olifagia, -erat badan menurun,
3emah, $esemutan, &atal, Bisus menurun, -isul@luka, $eputihan.
(. K!m$likasi
-eberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999) adalah
a. 4kut
1) 2ipoglikemia dan hiperglikemia
") .enyakit makro1askuler ' mengenai pembuluh darah besar, penyakit
jantung koroner (erebro1askuler, penyakit pembuluh darah kapiler).
,) .enyakit mikro1askuler, mengenai pembuluh darah keil, retinopati,
nefropati.
:) %europati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf
otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardio1askuler (Suddarth and
-runner, 199#).
b. $omplikasi menahun Diabetes Mellitus
1) %europati diabetik
") 9etinopati diabetik
,) %efropati diabetik
:) .roteinuria
6) $elainan koroner
8) 7lkus@gangren (Soeparman, 19>C, hal ,CC)
). E*aluasi Diagn!stik
$riteria yang melandasi penegakan diagnosa DM adalah kadar glukosa
darah yang meningkat seara abnormal. $adar gula darah plasma pada 0aktu
puasa yang besarnya di atas 1:# mg@dl atau kadar glukosa darah se0aktu diatas
"## mg@dl pada satu kali pemeriksaan atau lebih merupakan riteria diagnostik
penyakit DM.
+. Penatalaksanaan Diabetes mellitus
+ujuan utama terapi DM adalah menoba menormalkan akti1itas insulin
dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya komplikasi 1askuler
serta neuropatik. +ujuan terapeutik pada setiap tipe DM adalah menapai kadar
glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan
series pada pola akti1itas pasien.
4da lima konponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu'
a. Diet
Syarat diet DM hendaknya dapat'
1) Memperbaiki kesehatan umum penderita
") Mengarahkan pada berat badan normal
,) Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM de0asa muda
:) Mempertahankan kadar $&D normal
6) Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik
8) Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.
C) Menarik dan mudah diberikan
.rinsip diet DM, adalah'
1) !umlah sesuai kebutuhan
") !ad0al diet ketat
,) !enis' boleh dimakan@tidak
Diit DM sesuai dengan paket/paket yang telah disesuaikan dengan
kandungan kalorinya.
1) Diit DM * ' 11## kalori
") Diit DM ** ' 1,## kalori
,) Diit DM *** ' 16## kalori
:) Diit DM *B ' 1C## kalori
6) Diit DM B ' 19## kalori
8) Diit DM B* ' "1## kalori
C) Diit DM B** ' ",## kalori
>) Diit DM B*** ' "6## kalori
Diit * s@d *** ' diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
Diit *B s@d B ' diberikan kepada penderita dengan berat badan normal
Diit B* s@d B*** ' diberikan kepada penderita kurus. Diabetes remaja, atau
diabetes komplikasi,
Dalam melaksanakan diit diabetes sehari/hari hendaklah diikuti pedoman , !
yaitu'
! * ' jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau
ditambah
! ** ' jad0al diit harus sesuai dengan inter1alnya.
! *** ' jenis makanan yang manis harus dihindari
.enentuan jumlah kalori Diit Diabetes Mellitus harus disesuaikan oleh status
giDi penderita, penentuan giDi dilaksanakan dengan menghitung .erentage
of relati1e body 0eight (--9E berat badan normal) dengan rumus'
-- ($g)
--9 E F 1## <
+- (m) G 1##
1) $urus (under0eight) ' --9 H 9# <
") %ormal (ideal) ' --9 9# G 11# <
,) &emuk (o1er0eight) ' --9 I 11# <
:) )besitas, apabila ' --9 I 1"# <
/ )besitas ringan ' --9 1"# G 1,# <
/ )besitas sedang ' --9 1,# G 1:# <
/ )besitas berat ' --9 1:# G "## <
/ Morbid ' --9 I "## <
Sebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari/hari untuk penderita
DM yang bekerja biasa adalah'
1) $urus ' -- F :# G 8# kalori sehari
") %ormal ' -- F ,# kalori sehari
,) &emuk ' -- F "# kalori sehari
:) )besitas ' -- F 1#/16 kalori sehari
b. 3atihan
-eberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah'
1) Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake),
apabila dikerjakan setiap 1 J jam sesudah makan, berarti pula
mengurangi insulin resisten pada penderita dengan kegemukan atau
menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan sensiti1itas insulin
dengan reseptornya.
") Menegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi
dan sore
,) Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply
oksigen
:) Meningkatkan kadar kolesterol/high density
lipoprotein
6) $adar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka
latihan akan dirangsang pembentukan glikogen baru
8) Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam
darah karena pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.
. .enyuluhan
.enyuluhan $esehatan Masyarakat 9umah Sakit (.$M9S) merupakan salah
satu bentuk penyuluhan kesehatan kepada penderita DM, melalui bermaam/
maam ara atau media misalnya' leaflet, poster, +B, kaset 1ideo, diskusi
kelompok, dan sebagainya.
d. )bat
1) +ablet )4D ()ral 4ntidiabetes)
a) Mekanisme kerja sulfanilurea
(1) $erja )4D tingkat prereseptor ' pankreatik, ekstra panreas
(") $erja )4D tingkat reseptor
b) Mekanisme kerja -iguanida
-iguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai
efek lain yang dapat meningkatkan efekti1itas insulin, yaitu'
(1) -iguanida pada tingkat prereseptor ekstra
pankreatik
/ Menghambat absorpsi karbohidrat
/ Menghambat glukoneogenesis di hati
/ Meningkatkan afinitas pada reseptor
insulin
(") -iguanida pada tingkat reseptor '
meningkatkan jumlah reseptor insulin
(,) -iguanida pada tingkat pasareseptor '
mempunyai efek intraseluler
") *nsulin
a) *ndikasi penggunaan insulin
(1) DM tipe *
(") DM tipe ** yang pada saat tertentu tidak dapat dira0at dengan
)4D
(,) DM kehamilan
(:) DM dan gangguan faal hati yang berat
(6) DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)
(8) DM dan +-( paru akut
(C) DM dan koma lain pada DM
(>) DM operasi
(9) DM patah tulang
(1#) DM dan under0eight
(11) DM dan penyakit &ra1es
b) -eberapa ara pemberian insulin
(1) Suntikan insulin subkutan
*nsulin reguler menapai punak kerjanya pada 1/: jam,
sesudah suntikan subutan, keepatan absorpsi di tempat
suntikan tergantung pada beberapa fator antara lain'
1. 3okasi suntikan
4da , tempat suntikan yang sering dipakai yitu dinding
perut, lengan, dan paha. Dalam memindahkan suntikan
(lokasi) janganlah dilakukan setiap hari tetapi lakukan
rotasi tempat suntikan setiap 1: hari, agar tidak memberi
perubahan keepatan absorpsi setiap hari.
". .engaruh latihan pada absorpsi
insulin
3atihan akan memperepat absorbsi apabila dilaksanakan
dalam 0aktu ,# menit setelah suntikan insulin karena itu
pergerakan otot yang berarti, hendaklah dilaksanakan ,#
menit setelah suntikan.
,. .emijatan (Masage)
.emijatan juga akan memperepat absorpsi insulin.
:. Suhu
Suhu kulit tempat suntikan (termasuk mandi uap) akan
memperepat absorpsi insulin.
6. Dalamnya suntikan
Makin dalam suntikan makin epat punak kerja insulin
diapai. *ni berarti suntikan intramuskuler akan lebih epat
efeknya daripada subutan.
8. $onsentrasi insulin
4pabila konsentrasi insulin berkisar :# G 1## 7@ml, tidak
terdapat perbedaan absorpsi. +etapi apabila terdapat
penurunan dari u G1## ke u G 1# maka efek insulin
diperepat.
(") Suntikan intramuskular dan intra1ena
Suntikan intramuskular dapat digunakan pada koma diabetik
atau pada kasus/kasus dengan degradasi tempat suntikan
subkutan. Sedangkan suntikan intra1ena dosis rendah
digunakan untuk terapi koma diabetik.
e. (angkok panreas
.endekatan terbaru untuk angkok panreas adalah segmental dari donor
hidup saudara kembar identik (+jokropra0iro, 199").
,. KONSEP ASU-AN KEPERA.ATAN
1. Pengka'ian
Data Dasar Pengka'ian Pasien
a. 4kti1itas @ *stirahat
&ejala ' 3emah, letih, sulit bergerak@ berjalan, kram otot, tonus
otot menurun
+anda ' +akikardia, letargi@ disorientasi, koma, penurunan
kekuatan otot
b. Sirkuasi
&ejala ' 4danya ri0ayat hipertensi, ulkus pada kaki, kesemutan
pada ekstremitas
+anda ' +akikardia, nadi yang menurun, disritmia, perubahan
tekanan darah
. *ntegritas ego
&ejala ' stress, tergantung pada orang lain
+anda ' 4nsietas, peka rangsang
d. ;liminasi
&ejala ' .erubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri@
terbakar, nyeri tekan abdomen, diare.
+anda ' urine ener, puat, kuning, poliuri, abdomen keras,
adanya asites, bising usus lemah dan menurun, hiperaktif.
e. Makanan dan airan
&ejala ' 2ilang nafsu makan, mual, muntah, tidak mengikuti diet,
haus.
+anda ' $ulit kering, turgor jelek, distensi@ kekakuan abdomen,
muntah.
f. %eurosensori '
&ejala ' .using@ pening, sakit kepala, gangguan penglihatan,
kesemutan.
+anda ' Mengantuk, letargi, gangguan memori, kaau mental,
akti1itas kejang.
g. %yeri @ kenyamanan
&ejala ' 4bdomen nyeri@ tegang (sedang@berat)
+anda ' Aajah meringis dengan palpitasi
h. .ernafasan '
&ejala ' Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan @tanpa sputum
+anda ' 3apar udara, batuk dengan@ tanpa sputum purulen.
$eamanan
&ejala ' $ulit kering, gatal, ulkus rusak
+anda ' Demam, diaforesis, lesi, kulit rusak
i. Seksualitas
&ejala ' 9abas 1agina, masalah impoten pada pria
2. Diagn!sa Ke$era/atan
a. $ekurangan airan berhubungan dengan diuresis osmotik
b. .erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakukupan insulin.
. 9esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan perubahan sirkulasi
d. 9esiko tinggi terhadap perubahan sensori/perseptual berhubungan dengan
ketidakseimbangan glukosa@ insulin.
e. $elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik
f. $etidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang.
g. $urang pengetahuan mengenai penyakit berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi.
. Peren0aan Ke$era/atan
4dapun renana kepera0atan yang dibuat berkaitan dengan diagnosa
kepera0atan yang timbul antara lain '
Diagnosa Keperawatan I
a. Dapatkan ri0ayat pasien@ orang terdekat sehubungan dengan lamanya@
intensitas dari gejala seperti muntah.
9 ' Membantu dalam memperkiranan kekurangan 1oluem total.
b. .antau tanda/tanda 1ital '
9 ' 2ipo1olemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.
. .antau masukan dan pengeluaran, atat baut jenis urine
9 ' Memberikan perkirakan kebutuhan akan airan pengganti, fungsi
ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan.
d. +ingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkna rasa nyaman
9 ' Menghindari pemanasan yang berlebih terhadap pasien lebih lanjut
akan dapat menimbulkan kehilangan airan.
Diagnosa Keperawatan II
a. +entukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan
makanan yang dapat dihabiskan pasien.
9 ' Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebuuhan
terapeutik
b. *dentifikasi makanan yang disukai@ dikehendaki termasuk kebutuhan etnik@
kultural.
9 ' !ika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam
perennaaan makan, kerja sama ini dapat diupayakan setelah pulang.
. 3ibatkan keluarga pasien pada perenanaan makan ini sesuai dengan
indikasi
9 ' Meningkatkan rasa keterlibatannya, memberikan informasi pada
keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.
d. -erikan pengobatan insulin seara teratur dengan metode *B seara
intermiten atau seara kontinyu
9 ' *nsulin reguler memiliki a0itan epat dan karenanya dengan epat pula
dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel.
Diagnosa Keperawatan III
a. )bser1asi tanda/tanda injeksi dan peradangan, seperti emam, kemerahan,
adanya pus pada luka, sputum purulen, ,urine 0arna keruh atau berkabut.
9 ' .asien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah
amenetuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi
nasokomial.
b. +ingkatkan upaya penegahan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri.
9 ' Menegah timbulnya infeksi silang.
. -erikan pera0atan kulit dengan teratur dan sungguh/sungguh, jaga kulit
tetap kering, lien kering dan tetap kenang.
9 ' Sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada
peningkatan resiko terjadinya kerusakan pada kulit@ iritasi kulit dan infeksi.
Diagnosa Keperawatan IV
a. .antau tanda/tanda 1ital dan status mental
9 ' Sebagai dasar untuk membandingkan temuan abnomal, seperti suhu yang
meningkat dapat mempengaruhi fungsi mental.
b. Selidiki adanya keluahn parestesia, nyeri atau kehilangan sensori pada paha@
kaki.
9 ' %europati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat,
kehilangan sensasi sentuhan@ distorsi yang mempunyai resiko tinggi terhadap
kerusakan kulit dan gangguan keseimbangan.
. -antu pasien dalam ambulansi atau perubahan posisi
9 ' Meningkatkan keamanan pasien terutama ketika rasa keseimbangan
dipengaruhi.
Diagnosa Keperawatan V
a. Diskusikan dengan pasien kebutuhan akti1itas
9 ' .endidikan dapat memberikan moti1asi untuk meningkatkan tingkat
akti1itas meskipun pasien mungkin sangat lemah.
b. Diskusikan ara menghemat kelori selama mandi, berpindah tempat dan
sebagainya
9 ' .asien akan dapat melakukan lebih banyak kegiatan dengan penurunan
kebutuhan akan energi pada setiap kegiatan.
Diagnosa Keperawatan VI
a. $aji bagaimana pasien telah menangani masalahnya di masa lalu
9 ' .engetahuan gaya indi1idu membantu untuk menentukan kebutuhan
terhadap tujuan penanganan.
b. +entukan apakah ada perubahan yang berhubungan dengan orang terdekat.
9 ' +enaga dan pikiran yang konstan diperlukan untuk mengendalikan
diabetik yang seringkali memindahkan fokus hubungan.
Diagnosa Keperawatan VII
a. (iptakan lingkungan saling peraya dengan mendengarkan penuh perhatian
dan selalu ada untuk pasien.
9 ' Menanggapi dan memperhatikan perlu diiptakan sebelum pasien
bersedia mengambil bagian dalam proses belajar.
b. +injau ulang pengaruh rokok pada pengguna insulin.
9 ' %ikotin mengkonstriksi pembuluh darah keil dan absorbsi insulin
diperhatikan selama pembuluh darah ini mengalami konstriksi.
. 9ekomendasikan untuk tidak menggunakan obat yang dijual bebas tanpa
konsultasi dengan tenaga kesehatan@ tidak boleh memakai obat tanpa resep.
9 ' .rodukti1itas mungkin mengandung gula atau berinteraki dengan oat/
obat yang diresepkan.
". Im$lementasi
.ada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perenanaan yang telah
ditentukan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien seara optimal.
.elaksanaan adalah melaksanakan tindakan kepera0atan berdasarkan renana
kepera0atan yang telah disusun.
%. E*aluasi
a. Mendemontrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda 1ital stabil,
nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran
urine tepat seara indi1idu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
b. Menerna jumlah kalori@ nutrien yang tepat, menunjukkan tingkat energi
biasanya
. Mengidentifikasi inter1ensi untuk menegah@ menurunkan resiko infeksi.
d. Mendemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk menegah
terjadinya infeksi.
e. Mengungkapkan peningkatan tingkat energy
f. Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam akti1itas
yang diinginkan
g. Mengakui perasaan putus asa
h. Mengidentifikasi ara/ara sehat untuk menghadapi perasaan.
i. Mengidentifikasi hubungan tanda@gejala dengan proses penyakit dan
menghubungkan gejala dengan faktor penyebab.
j. Dengan benar melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional
tindakan.
ASU-AN KEPERA.ATAN PADA TN. DR DEN&AN DIA,ETES #E11ITUS DI
PO1IK1INIK RS UN-AS #AKASSAR
I. I2entitas Diri Klien
%ama ' +n. D9
7mur ' 6> tahun
!enis kelamin ' 3aki/laki
4lamat ' !l. +abah, 3u0u
.ekerjaan '
Status .erka0inan ' $a0in
4gama ' *slam
Suku '
+anggal masuk 9S ' ,1 )ktober "#1,
+anggal .engkajian ' ,1 )ktober "#1,
Sumber *nformasi ' $lien, $eluarga, Medical ecord
II. Ri/a3at Pen3akit
1. Kelu4an Utama Saat #asuk Ruma4 Sakit
3emas
2. Ri/a3at Pen3akit Sekarang
Dialami sejak " hari yang lalu, klien mengeluh lemas dan mengalami penurunan
nafsu makan. $lien juga mengeluh nyeri pada daerah tengkuk.
. Ri/a3at Pen3akit Da4ulu
$lien menderita DM diketahui sejak 8 bulan yang lalu dengan penggunaan obat
metformin dan gliben. Selain itu, klien juga menderita hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu dan mengkonsumsi amlodipin 1# mg, namun tidak teratur.
". Diagn!sa #e2ik Saat #asuk Ruma4 Sakit5
/ DM tipe **
/ 2+ on treatment
.emeriksaan .enunjang
2asil pemeriksaan laboratorium'
+anggal "9 )ktober "#1,
%ormal
A-( ' 6,96# (:.##/11.##) K1#L,@u3M
2&- ' 1,,# g@dl (1,.##/18.##) K1#L8@u3M
.3+ ' ">#. 1#
,
@l (16#/:6#) K1#L,@u3M
2D3 ' :C
3D3 ' 1:>
+rigliserida' 1>9
&DS ' 1C> >#/1># mg@dl
41( ' C,8
III. Pengka'ian Saat Ini
1. Perse$si 2an Pemeli4araan Kese4atan
$lien dan keluarga mengetahui penyakit yang dideritanya, namun klien hanya
mengetahui pengobatan penyakitnya dengan obat oral.
2. P!la Nutrisi 6 metab!lik
*ntake makanan sehari/hari klien makan ,N sehari dengan sayur dan lauk pauk.
$lien mengatakan mengurangi konsumsi gula untuk menghindari penyakitnya
bertambah parah.
. P!la Eliminasi
+idak terkaji
". P!la Akti*itas 2an 1ati4an
+idak terkaji
%. P!la Ti2ur 2an Istira4at
+idak terkaji
(. P!la Per0e$tual
$lien mengatakan mengalami penurunan fungsi penglihatan, namun tidak
mengalami gangguan fungsi pendengaran. $lien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
). P!la Perse$si Diri
+idak terkaji
+. P!la Seksualitas 2an Re$r!2uksi
+idak terkaji
7. P!la Peran84ubungan
$lien datang ditemani oleh istri dan anaknya.
19. P!la #anagemen k!$ing8stress
Setiap ada permasalahan klien senantiasa didampingi oleh keluarganya.
11. Sistem Nilai 2an ke3akinan
+idak terkaji
I:. Pemeriksaan ;isik
1. Kelu4an <ang Dirasakan Saat Ini5
3emas dan nyeri seperti tertekan pada daerah tengkuk sejak seminggu yang lalu,
skala : yang dirasakan hilang timbul, memberat jika klien kelelahan.
2. Tan2a8tan2a :ital
Suhu ' ,8,6 (
%adi ' >"N@menit
.ernafasan ' ""N@menit
+ekanan Darah ' 18#@># mm2g
. ,, 6 T,
+- E 16# m.
-- tidak terkaji, klien tampak gemuk.
%. Ke$ala
-entuk ' normohepal
9ambut ' lebat, sedikit beruban
Mata ' (onjungti1a ' tidak puat (/@/), Sklera' ikterus (/ @ /)
Mulut ' bibir kelihatan kering
(. Ekstremitas
+idak terdapat luka pada ekstremitas, udem (/), rentang gerak normal.
). Pr!gram Tera$i
+anggal ,1 )ktober "#1,
/ 3e1emir #/#/1#
/ 4mlodipin 1# mg #/#/1
/ 4lpentin ,## mg #/#/1
/ &ludepati 6## mg 1/1/1
ANA1ISA DATA
%o Data Masalah ;tiologi
1. Data Subjektif '
a. $lien mengeluh nyeri
. ' $lien mengatakan nyeri dirasakan sejak seminggu yang
lalu, bertambah jika klien kelelahan
O ' $lien mengatakan nyeri dirasakan seperti tertekan
9 ' $lien mengatakan nyeri dirasakan di daerah tengkuk
S ' $lien mengatakan nyeri dengan skala :
+ ' $lien mengatakan nyeri yang dirasakan bersifat hilang
timbul
Data )bjektif '
b. $lien tampak memegang tengkuk
. $lien tampak sesekali meringis
%yeri akut 4gen injury
" Data Subjektif ' Defisit pengetahuan ' $urang familiar dengan
d. $lien mengatakan tahu tentang penyakit yang dideritanya
selama 8 bulan ini
e. $lien mengatakan hanya mengetahui pengobatan
penyakitnya dengan obat oral
f. $lien mengatakan mengurangi konsumsi gula untuk
menegah penyakitnya bertambah parah
Data )bjektif '
g. $lien terlihat bingung saat ditanya tentang pengobatan
penyakit DM
.roses penyakit dan
pera0atannya
sumber informasi
REN=ANA KEPERA.ATAN
%). Diagnosa $epera0atan +ujuan *nter1ensi
1 %yeri akut b.d. agen injury (fisik, biologi) Setelah dilkukan pera0atan selama ,N":
jam nyeri ps berkurang dg'
*ndikator'
a. Menggunakan skala nyeri untuk
mengidentifikasi tingkat nyeri
b. Menggunakan teknik non farmakologi
PAIN #ANA&E#ENT >#ana'emen N3eri?
Definisi ' mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat nyeri yang
dirasakan pasien.
Inter*ensi '
a. 3akukan pengkajian nyeri seara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
b. )bser1asi reaksi non1erbal dari ketidaknyamanan
. &unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
d. $aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
e. ;1aluasi pengalaman nyeri masa lampau
f. ;1aluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
g. -antu pasien dan keluarga untuk menari dan
menemukan dukungan
h. $ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, penahayaan dan kebisingan
i. $urangi faktor presipitasi nyeri
j. .ilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
k. $aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter1ensi
l. 4jarkan tentang teknik non farmakologi
m. -erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
n. ;1aluasi keefektifan kontrol nyeri
o. +ingkatkan istirahat
p. $olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
P. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
" $urang pengetahuan tentang penyakit
berhubungan dengan tidak mengenal dengan
sumber informasi
%)('
Pengeta4uan5 Pr!ses $en3akit
a. Mendeskripsikan perjalanan
penyakit
b. Mendeskripsikan tindakan untuk
menurunkan progresifitas
. Mendeskripsikan tindakan
penegahan untuk menegah untuk
menegah komplikasi
%*('
A'arkan5 Pr!ses $en3akit
a. +entukan tingkat pengetahuan keluarga yang berhubungan
dengan proses penyakit.
b. !elaskan patofisiologi penyakit dan hubungkan dengan
anatomi dan fisiologi bersama tim kesehatan.
. !elaskan tanda dan gejala, proses serta penyebab penyakit.
d. Sediakan informasi tentang kondisi pasien.
e. -erikan informasi tentang tindakan diagnostik.
f. &ambarkan rasionalitas dari terapi@pera0atan yang diberikan.
Skala
1' +idak pernah
"' $adang/kadang
,' !arang
:' Sering
6' Selalu
g. &ambarkan komplikasi.
h. Diskusikan tentang perubahan gaya hidup pada pasien yang
mungkin dibutuhkan.
i. Diskusikan tentang pilihan terapi@pera0atan.
j. Sediakan 0aktu untuk mengeksplorasi pendapat kedua.
k. &ali sumber daya pendukung.
l. 4njurkan keluarga mengenali tanda gejala dan melaporkannya.
m. $larifikasi informasi yang diberikan oleh tim kesehatan lain
sebelum informasi kita berikan.
KNO.1ED&E 5 DISEASE PRO=ESS >AJARKAN PROSES
PEN<AKIT?
Definisi ' membantu pasien memahami informasi proses penyakit
seara spesifik
Inter*ensi '
a. &ali pengetahuan pasien tentang proses penyakit
b. !alaskan patofisiologi penyakit
. !elaskan tanda dan gejala penyakit
d. +erangkan proses penyakit
e. *dentifikasi proses kemungkinan penyebab
f. berikan informasi tentang kondisi pasien
g. hindari memberi harapan palsu
h. berika informasi kemajuan pasien kepada keluarga
i. diskusikan perubahan gaya hidup untuk menegah komplikasi
dimasa depan
j. diskusikan pilihan terapi
k. terangkan rasional tindakan
l. terangkan komplikasi kronik
m. terangkan tada dan gejala apa yang harus dilaporkan ketenaga
kesehatan
n. jelaskan ara menegah atau meminimalkan efek samping
penyakit
KNO.1ED&E 5 DIET >AJARKAN DIET?
Definisi '
Menyiapkan pasien untuk mengikuti diet yang dibuat dengan
benat
Inter*ensi '
a. gali pengetahuan pasien tentang diet yang dianjurkan
b. tentuka sikap keluarga terhadap pasien diet
. jelaskan tujuan diet
d. instruksikan pasien bagaimana ara membuat atatan diet
e. informasikan berapa lama diet harus diikuti
f. instruksikan pasien tenteng makanan kesukaan dalam diet
yang dianjurkan
g. obser1asi pilihan makanan pasien sesuai dengan diet yang
dianjurkan
h. ajurkan membuat renana makan
i. dorong informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain
j. konsul ahli giDi
k. libatkan keluarga
KNO.1ED&E 5 T-ERAP< >AJARKAN PEN&O,ATAN?
Definisi '
Menyiapkan pasien untuk menggunakan obat dengan aman dan
monitor efeknya
Inter*ensi '
a. jelaskan pasien untuk mengenal karakteristik obat
b. informasikan nama generik dan nama dagang
. jelaskan tujuan kerja obat
d. jelaskan dosis, rute dan durasi obat
e. e1aluasi kemampuan pasien menggunakan obat
f. ajarkan pasien untuk melakukan prosedur sebelum minum
obat
g. informasikan apa yang dilakukan jika dosis obat hilang
h. informasikan akibat tidak minum obat
i. informasikan efek samping obat
j. jelaskan tanda dan gejala o1er dosis obat
k. jelaskan ara menyimpan obat
l. jalaskan interaksi obat
m. jelaskan ara menegah atau mengurangi efek samping obat
n. berika informasi tertulis tentang aksi, tujuan, efek samping
obat, dll
=ATATAN PERKE#,AN&AN
Diagnosa !am *mplementasi !am ;1aluasi
%yeri akut b.d. agen injury 1. Melakukan S ' $lien mengatakan mengerti apa
pengkajian nyeri
2asil '
. ' $lien mengatakan nyeri dirasakan
sejak seminggu yang lalu, bertambah
jika klien kelelahan
O ' $lien mengatakan nyeri dirasakan
seperti tertekan
9 ' $lien mengatakan nyeri dirasakan di
daerah tengkuk
S ' $lien mengatakan nyeri dengan skala :
+ ' $lien mengatakan nyeri yang
dirasakan bersifat hilang timbul
". Mengobser1asi
reaksi non1erbal dari ketidaknyamanan
2asil ' $lien tampak sesekali meringis dan
memegang tengkuknya
,. Mengajarkan
teknik napas dalam
2asil ' $lien mampu mempraktikkan apa
yang diajarkan, klien nampak rileks
:. Menganjurkan
klien untuk banyak beristirahat
yang diajarkan
) ' $lien tampak rileks
4 ' Masalah teratasi
. ' .ertahankan inter1ensi
2asil ' $lien mengerti apa yang diajarkan.
$urang pengetahuan
tentang penyakit
berhubungan dengan tidak
mengenal dengan sumber
informasi
1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga tentang proses penyakit dan
pengobatannya
2asil ' $lien dan keluarga tidak
mengetahui tentang adanya pengobatan
lain selain obat oral
". Menganjurkan pilihan terapi yang
mungkin dibutuhkan klien
2asil ' $lien menerima anjuran pilihan
terapi yang diberikan
,. Mengajarkan klien ara penggunaan suntik
insulin
2asil ' $lien mengerti dan dapat
mempraktikkan kembali apa yang telah
diajarkan
:. Mengajarkan diet DM pada klien dan
keluarga
2asil ' $lien dan keluarga mengerti apa
yang diajarkan
S ' $lien mengatakan mengerti akan apa
yang diajarkan dan akan
mempraktikkannya kembali
) '
$lien tampak mengangguk/angguk
saat diberi penjelasan
$lien mampu mempraktikkan ara
penyuntikan insulin
4 ' Masalah teratasi
. ' .ertahankan inter1ensi

Anda mungkin juga menyukai