Anda di halaman 1dari 7

Gerak Harmonik 30

GERAK HARMONIK

Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yang tetap, Ini
berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap baik arahnya maupun besarnya. Bila
gayanya selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah pula.
Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak Periodik. Gerak periodik
ini selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, oleh sebab itu gerak periodik
disebut Gerak Harmonik. Jika gerak yang periodik ini bergerak bolak-balik melalui lintasan
yang sama disebut Getaran atau Osilasi.

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan bolak-balik disebut Periode,
sedangkan banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut Frekwensi. Hubungan antara periode
(T) dan frekwensi (f) menurut pernyataan ini adalah : T
f
=
1

Satuan frekwensi dalam SI adalah putaran per detik atau Hertz (Hz). Posisi pada saat resultan
gaya bekerja pada partikel yang bergetar sama dengan nol disebut posisi seimbang.
Perhatikan sebuah benda massanya m digantungkan pada ujung pegas, pegas bertambah
panjang. Dalam keadaan seimbang, gaya berat w sama dengan gaya pegas F, resultan gaya
sama dengan nol, beban diam.

Dari kesimbangannya beban diberi simpangan y, pada beban bekerja gaya F, gaya ini
cenderung menggerakkan beban keatas. Gaya pegas merupakan gaya penggerak, padahal
gaya pegas sebanding dengan simpangan pegas.
F = - k y ; k tetapan pegas.
Mudah dipahami bahwa makin kecil simpangan makin kecil pula gaya penggerak. Gerakan
yang gaya penggeraknya sebanding dengan simpangan disebut Gerak Harmonis ( Selaras ).
Tanda negatif ( - ) harus digunakan karena arah F dan Y selalu berlawanan.
Menurut Hukum Newton II, pada gerak benda ini berlaku :
F = m .a
Gaya pemulih pada gerak benda ini adalah : F = - k . y
= + = k y m
d y
dt
atau
d y
dt
k y
m
.
.
2
2
2
2
0

Persamaan ini disebut persamaan differensial gerak harmonik sederhana.

Gerak Harmonik 31


GERAK HARMONIK SEDERHANA.
Untuk mencari persamaan gerak harmonik sederhana dengan jalan mencari penyelesaian
persamaan diferensial gerak harmonik sederhana yaitu suatu fungsi y sedemikian rupa
sehingga diturunkan dua kali terhadap t diperoleh negatif dari fungsi tersebut dikalikan
dengan suatu. Fungsi yang mempunyai sifat demikian adalah fungsi Sinus atau fungsi
Cosinus.
Misalkan diambil fungsi sinus sebagai penyelesaian : y = A sin ( e t + u )
dengan A, e, dan u masih harus dicari harganya.
Bila persamaan di atas diturunkan dua kali terhadap waktu t maka diperoleh :
d y
dt
A t
2
2
2
= + e e u sin ( )

Bila persamaan di atas disubstitusikan ke persamaan differensial gerak harmonik sederhana,
diperoleh :
+ = + e e u e u
2
A t
k
m
A t sin ( ) sin ( )

Jadi agar fungsi sin tersebut benar-benar menjadi penyelesaian persamaan differensial gerak
harmonik sederhana, diperoleh :
e
2
=
k
m
atau e =
k
m


Jika waktu t dalam persamaan y = A sin ( e t + u ) ditambah dengan
2t
e
maka,
diperoleh :
y A t = + + sin [ ( / ) ] e t e u 2
= + + A t sin ( ) e t u 2
y A t = + sin ( ) e u
Jadi fungsi tersebut berulang kembali setelah selang waktu
2t
e
. Oleh sebab itu,
2t
e
adalah
periode geraknya, atau T =
2t
e

Karena e
2
=
k
m
maka diperoleh :
T
m
k
= =
2
2
t
e
t
dan
m
k
f
t
e
t 2
1
2
1
= =

jadi : e t
t
= = 2
2
f
T


Gerak Harmonik 32


Besaran e disebut juga frekwensi sudut (anguler), karena dapat diartikan sebagai besar sudut
(dalam radian) yang dikelilingi perdetik.
Persamaan simpangan gerak harmonis adalah : y = A sin ( e t + u )
Perhatikan persamaan di atas.

Sinus mempunyai harga dari -1 sampai dengan 1, simpangan y mempunyai maksimum A
diukur dari posisi seimbang y = 0. A (y maksimum) disebut Amplitudo.
Besaran ( e t + u ) disebut fase gerak dan e disebut konstanta fase.
Kecepatan dan percepatan gerak harmonik sederhana dicari dengan jalan mendeferensialkan
persamaan geraknya terhadap waktu.

Simpangan gerak harmonik sederhana : y = A sin ( e t + u )
Kecepatannya : v
dy
dt
A t = = + e e u cos ( )
percepatannya : a
dv
dt
A t = = + e e u
2
sin ( )

PHASE ( )
Gerak harmonis sederhana akan lebih mudah diketahui bila dikenal keadaannya (phasenya).
Phase suatu titik yang bergetar didefinisikan sebagai waktu sejak meninggalkan titik
seimbang dibagi dengan periodenya.


Bila titik Q telah bergetar t detik maka phasenya :
u
Q
t
T
= =
360

Sesudah bergetar ( t + T ) detik phasenya :
( )
=
+
= +
t T
T
t
T
1
Keadaan titik Q sama dengan keadaan titik Q dalam hal yang pertama.
Mudah dipahami bahwa titik-titik yang phasenya
t
T
t
T
t
T
dst , , ....... 1 2 + + keadaannya
sama.
Perbedaan phase.
Titik-titik yang phasenya sama mempunyai perbedaan phase : 0, 1, 2, 3 , 4 , ..... dst.
Titik-titik yang keadaannya berlawanan mempunyai perbedaan phase :
1
2
1
1
2
2
1
2
3
1
2
, , , ............dst

SUPERPOSISI 2 GERAK HARMONIK SEDERHANA YANG
FREKWENSINYA SAMA.
Gerak Harmonik 33


Misalkan sebuah benda melakukan 2 gerak harmonik secara bersama-sama dengan persamaan
:
y
1
= A
1
sin ( e t + u
1
) dan y
2
= A
2
sin ( e t + u
2
)
Gerak resultannya : y = y
1
+ y
2

A sin ( e t + u ) = A
1
sin ( e t + u
1
) = A
2
sin ( e t + u
2
)
Menurut rumus trigonometri :
A sin ( e t + u ) = A sin e t cos u + A cos e t sin u
A
1
sin ( e t + u
1
) = A
1
sin e t cos u
1
+ A
1
cos e t sin u
1

A
2
sin ( e t + u
2
) = A
2
sin e t cos u
2
+ A
2
cos e t sin u
2

Maka diperoleh hubungan :
A cos u = A
1
cos u
1
+ A
2
cos u
2

A sin u = A
1
sin u
1
+ A
2
sin u
2

jadi tg u
u u
u u
=
+
+
A A
A A
1 2
1 2
sin sin
cos cos
1 2
1 2


Sedangkan amplitudo gerak resultan di dapat dengan mengkuadratkan persamaan di atas.
Diperoleh :
A
2
= A
1
2
+ A
2
2
+ 2 A
1
A
2
cos ( u
1
- u
2
)
atau
( ) A A A A A = + +
1
2
2
2
1 2 1 2
2 cos u u

Cara di atas adalah cara penyelesaian dengan matematis.
Berikut dapat diselesaikan dengan cara grafis.
yaitu dengan menggambar masing-masing persamaan gerak harmonis kemudian dijumlahkan
secara aljabar dari masing-masing amplitudo setiap detik getarannya untuk dilukis.
Misal dua buah gerak harmonis masing-masing :
y
1
= 3 sin ( e t + 30
o
) dan y
2
= 2 sin ( e t + 60
o
)
Cara matematis.
A
1
= 3 cm dan A
2
= 2 cm
( ) A A A A A = + +
1
2
2
2
1 2 1 2
2 cos u u
( ) A = + + 3 2 2 3 2 30 60
2 2
. . cos
A = + + 9 4 12
1
2
3
A = ....................
u
u u
u u
=
+
+
arc tag
A A
A A
1 2
1 2
sin sin
cos cos
1 2
1 2

u = .......
Persamaan gerak superposisinya : y = ............ sin ( t + ....... )




Gerak Harmonik 34


ENERGI PADA GERAK HARMONIS SEDERHANA.
Pada gerak harmonik sederhana energi mekaniknya KEKAL.
E
(total)
= Ep + Ek
Ep =
1
2
k y
2

=
1
2
m e
2
A
2
sin
2
(e t + u )
Ek =
1
2
m v
2

=
1
2
m {e A cos (e t + u )}
2

=
1
2
m e
2
A
2
cos
2
(e t + u )

E
(total)
= Ep + Ek
=
1
2
m e
2
A
2
sin
2
(e t + u ) +
1
2
m e
2
A
2
cos
2
(e t + u )
=
1
2
m e
2
A
2
( sin
2
(e t + u ) + cos
2
(e t + u ))
=
1
2
m e
2
A
2
atau E
(total)
=
1
2
k A
2

-----o0o--o0o--o0o--o0o-----

CONTOH SOAL
(Di Diskusikan di kelas)
Contoh 1.
Suatu pegas jika diberi beban 1 kg bertambah panjang cm
2
40
t
, kemudian beban di tarik lagi
ke bawah sejauh 3 cm dan dilepaskan. Hitunglah besar energi kinetik pada saat 1/3 detik. g =
10 m/s
2
.

Contoh 2.
Sebuah benda melakukan GHS dalam 11 detik melakukan 220 getaran. Pada saat simpangan
30 cm kecepatannya kali kecepatan maksimumnya. Hitunglah amplitudo getaran ini.

Contoh 3.
Sebuah benda melakukan GHS pada saat simpangannya 5 cm kecepatannya 3 m/s pada saat
simpangannya 3 cm kecepatannya 5 m/s. Hitunglah amplitudo GHS tersebut.

Contoh 4.
Suatu benda melakukan GHS, suatu saat perbandingan energi potensial dan energi kinetiknya
adalah 1. Pada saat itu geraknya ke atas dan simpangan berada di bawah titik setimbang. Jika
amplitudo GHS 10 cm dan waktu untuk mencapai keadaan itu ik det
16
1

Hitunglah kecepatan GHS saat itu.

Gerak Harmonik 35


Contoh 5.
Suatu benda melakukan GHS, pada saat simpangannya 10 cm di atas titik setimbang
percepatannya 1000 t
2
cm/s
2
arah menuju titik setimbang dan arah geraknya ke bawah.
Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan itu jika pada saat itu
kecepatannya 100t 3 cm/s.


TUGAS SOAL-SOAL

1. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana dengan persamaan y = 5 sin ( 3t t + t /6)
y dalam meter, t dalam detik, dan besaran sudut dalam radian. Tentukan :
a. Amplitudo, frekwensi dan periode geraknya.
b. Kecepatan dan percepatan sesaat.
c. Posisi, kecepatan dan percepatan pada saat t = 2 detik.
d. Kecepatan dan percepatan maksimumnya.
e. Energi kinetik dan energi potensialnya saat t = 1 detik jika m = 100 gram.
f. Energi totalnya.

2. Sebuah benda yang massanya 0,75 kg dihubungkan dengan pegas ideal yang konstanta
pegasnya 25 N/m, bergetar pada bidang horisontal yang licin tanpa gesekan. Tentukan :
a. Energi sistem dan kecepatan maksimum benda apabila amplitudo = 4 cm.
b. Kecepatan benda pada saat simpangannya 3 cm.
c. Energi kinetik dan energi potensial sistem pada saat simpangannya 3 cm.




3. Sebuah benda serentak melakukan dua gerak harmonik sederhana dengan persamaan:
y
1
= 20 sin ( 30t t + t /3)
y
2
= 25 sin ( 30t t + t /6)
y dalam cm dan besaran sudut dalam radian)
Tentukanlah :
a. Persamaan gerak resultan.
b. Simpangan gerak resultan pada saat t = 0,2 detik.

4. Sebuah pegas dapat memanjang hingga 30 cm jika di tarik gaya 0,5 N. Sebuah benda
yang massanya 50 gram digantungkan pada ujung pegas kemudian diberi simpangan 30
cm dari titik seimbangnya setelah itu dilepaskan, tentukanlah :
a. Periodenya.
b. Persamaan gerak dari benda tersebut.
c. Kecepatan, percepatan, energi kinetik, energi potensial pada saat simpangannya
20 cm.

9. Dua getaran selaras masing-masing dinyatakan dengan persaman :
y
1
= 15 sin 8t dan y
2
= 18 sin (8t + t /4) amplitudo dalam cm. Tentukanlah :
Gerak Harmonik 36


a. Periode masing-masing getaran.
b. Beda fase kedua getaran.
c. Kecepatan dan percepatan maksimum masing-masing getaran selaras tersebut.
d. Persamaan getaran resultan dari dua getaran selaras tersebut.

10. Berapa simpangan getaran selaras yang menggetar vertikal, agar pada saat itu energi
potensialnya sama dengan energi kinetiknya, jika amplitudonya 10 cm.

11. Benda yang bermassa 100 gram bergetar selaras vertikal dengan amplitudo 5 cm dan
frekwensinya 10 cps. Pada suatu ketika fasenya 1/12, maka tentukan :
a. Simpangan pada saat itu.
b. Gaya yang bekerja pada saat itu.
c. Energi potensial terhadap kedudukan setimbang pada saat itu.
d. Kelajuan dan perlajuan benda pada saat itu.
e. Energi kinetik benda pada saat itu.



8. Ditentukan persaman gerak getar adalah y = 10 sin 50tt, y dalam cm dan t dalam detik.
Ditanyakan :
a. Persamaan percepatannya.
b. Percepatan maksimumnya.
c. Bila suatu saat fasenya = 1/5, telah berapa detik benda bergetar.
d. Hitung panjang simpangan pada saat soal 8c.
e. Hitung besarnya kecepatan getar pada saat t = 1/75 detik.

9. Kecepatan maksimum suatu gerak harmonis sederhana 7 m/s dan percepatan
maksimumnya 20 m/s
2
. Hitunglah amplitudonya.

10. Suatu benda melakukan GHS pada saat simpangannya 10 cm di atas titik setimbang
mempunyai kecepatan kali kecepatan maksimumnya arah geraknya ke bawah, sedang
percepatan maksimum GHS adalah 8000t
2
3 cm/s
2
Hitunglah waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai itu.

Anda mungkin juga menyukai