Anda di halaman 1dari 13

64

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan rancangan penelitian
Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah
analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk
mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
waktu yang sama. (Notoatmodjo, 2010, p37-38)

B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat yang dijadikan tempat penelitian adalah wilayah Puskesmas
Kedungmundu Semarang
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011

C. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi
Polpulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang
memiliki balita usia 12-24 bulan yang ada di wilayah Puskesmas
Kedungmundu Semarang yaitu berjumlah 324 orang.


64
65

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
(Arikunto, 2006, p131)
Rumus :



76
Keterangan :
N : Jumlah Populasi
d : Tingkat kepercayaan 10%
n : Jumlah Sampel (Notoatmodjo, 2010, p.127)
Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian berjumlah 76 responden.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi terget yang terjangkau dan yang akan di teliti. (Nursalam,
2008, p92)
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Ibu-ibu atau keluarga yang memiliki balita usia 12-24 bulan yang
tinggal di wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang.
b. ibu-ibu atau keluarga yang memiliki balita usia 12-24 bulan yang
bersedia menjadi responden.
66

Kriteria eksklusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan subjek
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.
(Nursalam, 2008, p92)
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Ibu-ibu atau keluarga yang memiliki balita usia kurang dari 12 bulan
dan lebih dari 24 bulan.
b. Ibu-ibu atau keluarga yang memiliki balita usia 12-24 bulan yang
tidak bersedia menjadi responden.
3. Teknik sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster
sampling, yaitu proses penarikan sample secara acak pada kelompok
individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah, misalnya
berdasarkan wilayah (kodya, kecamatan, kelurahan). (Sudigdo, 2008,
p87).
Pada pelaksanaan penelitian ini sampel yang di ambil berasal
dari tiga kelurahan yang terbanyak jumlah balitanya, yaitu 20 orang
responden dari Kelurahan Kedungmundu, 34 orang responden dari
Kelurahan Sambiroto, dan 22 orang responden dari Kelurahan
Sendangguwo.




67

D. Definisi operasional
Tabel 3.1 Definisi operasional
NO Variabel
penelitian
Definisi
operasional
Cara
pengukuran
Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Pengetahuan
ibu tentang
imunisasi
Pemahaman ibu
tentang imunisasi
dasar yang
meliputi
pengertian, tujuan,
syarat-syarat,
jumlah pemberian,
cara pemberian,
manfaat dan usia
anak memperoleh
imunisasi
Wawancara Menggunakan
kuesioner yang
terdiri dari 20
pertanyaan
dengan jawaban
benar dan salah,
diukur dengan
skor 1 untuk
jawaban benar
dan 0 untuk
jawaban salah

Dari total 20
item
dikatagorikan:
Baik: 76-100%
Sedang: 56-
75%
Kurang: <56%

Ordinal
2. Tingkat
pendapatan
keluarga

Jumlah
penghasilan
keluarga yang
diperoleh setiap
bulannya.
Wawancara Menggunakan
pertanyaan
terbuka yang
nantinya akan
diisi sendiri oleh
responden
mengenai jumlah
penghasilan
keluarga tiap
bulannya.
Tidak miskin:
880.000
Miskin:
<880.000

Ordinal
3. Kelengkapan
imunisasi
Kelengkapan
imunisasi dasar
sesuai batas waktu
yang ditentukan
Wawancara Berdasarkan
catatan medik
dan catatan
perkambangan
imunisasi
sebelumnya
Baik: Jika
imunisasi
lengkap
Kurang: Jika
imunisasi tidak
lengkap
Ordinal

E. Prosedur penelitian
Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Meminta surat izin dari program studi D-III Kebidanan fakultas ilmu
keperawatan dan kesehatan UNIMUS Semarang tentang
rekomendasi pengambilan data penelitian, mengajukan izin ke DKK
Semarang untuk meminta data di Puskesmas Kedungmundu
68

mengenai jumlah balita yang berusia 12-14 bulan dan cakupan
imunisasi satu tahun terakhir.
2. Meminta surat izin dari program studi D-III Kebidanan fakultas ilmu
keperawatan dan kesehatan UNIMUS Semarang tentang
rekomendasi melakukan penelitian di Puskesmas Kedungmundu
Semarang.
3. Setelah mendapat persetujuan dari kepala Puskesmas, peneliti
melakukan penelitian terhadap responden dengan terlebih dahulu
memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian.
4. Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden, dan jika
responden menyetujui untuk jadi responden kemudian responden
diminta untuk menandatangani persetujuan untuk menjadi
responden.
5. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan
memberikan kuisioner kepada responden untuk diisi dan peneliti
memberikan cara untuk pengisian kuesioner.
6. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi
oleh responden, dan melengkapi kekurangan dengan memberikan
penjelasan kembali dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti
sendiri.



69

F. Metode pengumpulan data
1. Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
berisi pemahaman ibu tentang imunisasi dasar yang meliputi
pengertian, tujuan, syarat-syarat, jumlah pemberian, cara pemberian,
manfaat dan usia anak memperoleh imunisasi.
Untuk mengetahui jumlah pendapatan keluarga tiap bulannya
peneliti menggunakan pertanyaan terbuka yang nantinya akan di isi
oleh responden sendiri, dan untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
dasar, peneliti menggunakan tabel jadwal imunisasi.
2. Cara pengumpulan data
a. Data primer
Adalah data yang secara langsung diambil dari objek atau
objek peneliti perorangan atau organisasi. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan kuisioner. Data primer dalam penelitian
ini adalah pengetahuan ibu tentang imunisasi, tingkat pendapatan
keluarga dan kelengkapan imunisasi dasar.
b. Data sekunder
Adalah data yang diperoleh tidak langsung dari objek
penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah
balita usia 12-24 bulan, jumlah tenaga kesehatan, dan jumlah
penduduk yang ada di wilayah Puskesmas Kedungmundu
Semarang.
70


G. Uji validitas dan reliabilitas
1. Uji Validitas
Ada dua macam uji validitas yang sesuai dengan cara
pengujiannya yaitu validitas eksternal dan validitas internal, pada
validitas eksternal, teknik korelasi yang dipakai dalam penelitian ini
adalah korelasi Pearson product moment (Arikunto, 2006, p.170).
Rumus korelasi Pearson product moment adalah sebagai berikut:


Keterangan :
r = koefisien korelasi
x = skor objek pada item nomor 1
y = skor total subjek
xy = skor pertanyaan nomor 1 dikalikan total skor
Validitas internalnya akan digunakan analisis butir, dimana
analisis ini digunakan untuk menguji validitas setiap butir soal, dengan
diperolehnya indeks validitas butir setiap butir dapat diketahui dengan pasti
butir butir manakah yang tidak memenuhi syarat, sehingga peneliti dapat
mengganti ataupun merevisi butir butir yang dimaksud (Arikunto, 2006,
p. 169-178), untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan
tersebut signifikan, maka hasil korelasi tiap item dibandingkan dengan nilai
taraf signifikan yang disesuaikan dengan jumlah responden.
71

Jika nilai korelasi item tersebut memenuhi taraf signifikan, maka
item tersebut memiliki validitas. Kemudian untuk memperoleh alat ukur
yang valid maka perlu mengubah atau menghilangkan item yang tidak
memenuhi taraf signifikan sampai semua item yang ada mempunyai
validitas.
Keputusan Uji :
Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan
valid.
Bila r hitung (r pearson) < r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan
tidak valid.
Uji validitas 20 kuesioner tentang imunisasi dasar telah dilakukan
pada tanggal 11-13 Juli tahun 2011 di Puskesmas Tlogosari Kulon pada 20
responden dengan menggunakan uji korelasi person product moment
dengn r tabel 0,444, dan didapatkan 20 item pertanyaan dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alfa
dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
r : Reliabilitas instrumen
K : Banyaknya item pertanyaan
: Jumlah variabel butir
72

: Variabel total
Setelah kuesioner sebagai alat pengumpul selesai disusun, belum berarti
kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data.
Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian, perlu uji validitas
dan reliabilitas untuk itu maka kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba
dilapangan. (Notoatmodjo, 2010, p164)
Uji reliabilitas 20 kuesioner tentang imunisasi dasar telah
dilakukan pada tanggal 11-13 Juli tahun 2011 di Puskesmas Tlogosari
Kulon pada 20 responden dengan menggunakan uji Cronbach alfa dan
didapatkan nilai 0,968 sehingga 20 item kuesioner dinyatakan reliabel.

H. Pengolahan data
1. Metode pengolahan data
a. Seleksi data (Editing)
Editing adalah mengorek data yang meliputi kelengkapan
pengisian atau jawaban yang tidak jelas. Editing ini dilakukan di
lapangan supaya bila terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat
segera dilakukan perbaikan (Notoatmodjo, 2003)
b. Pemberian kode (Coding)
Setelah semua kuisioner diedit, selanjutnya dilakukan
pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau
73

pemberian kode ini sangat gerguna dalam memasukkan data (data
entry).
1. Pengetahuan
a. Baik : kode 1
b. Sedang : kode 2
c. Kurang : kode 3
2. Tingkat pendapatan
a. Tidak miskin : kode 1
b. Miskin : kode 2
3. Frekuensi kunjungan imunisasi
a. Lengkap : kode 1
b. Tidak lengkap : kode 0
c. Pengelompokkan data (Tabulating)
Setelah dilakukan persisihan data, langkah selanjutnya
yang dilakukan peneliti adalah mengelompokkan data ke dalam
suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki dengan tujuan
penelitian dalam mengidentifikasi data.
d. Memasukan (Entry)
Memasukan data penelitian kedalam komputer dengan
menggunakan aplikasi program SPSS.





74

I. Analisa data
a. Analisa data univariat
Analisa univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil
penelitian, yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis
ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel
yang diteliti (Notoatmodjo, 2010, p182).
b. Analisa data bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010, p 183).
Dalam penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara pengetahuan ibu dan tingkat pendapatan keluarga
dengan kelengkapan imunisasi dasar. uji statistik yang digunakan
adalah Chi square. Uji Chi square digunakan untuk menganalisa
hubungan katagorik dengan katagorik. Pada penelitian ini variabel
pengetahuan dan tingkat pendapatan serta kelengkapan imunisasi
sebagai variabel kategorik.
Pembuktian uji Chi square menurut (Riyanto, 2009) dapat
menggunakan formula:
1. Mencari Chi square dengan rumus:

Keterangan:
75

X
2
: nilai Chi square
f
o
: frekuensi yang diobservasi
f
e
: frekuensi yang diharapkan
2. Mencari nilai X
2
tabel dengan rumus:
dk=(k-1)(b-1)
keterangan:
k : banyaknya kolom
b : banyaknya baris
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan
tingkat pendapatan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar,
digunkan taraf signifikan yaitu (0,05):
a. Apabila p 0,05 = Ho ditolak, berarti ada hubungan
antara pengetahuan ibu dan tingkat pendapatan keluarga
dengan kelengkapan imunisasi dasar.
b. Apabila p 0,05 = Ho diterima atau gagal menolak
Ha, berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dan
tingkat pendapatan keluarga dengan kelengkapan imunisasi
dasar.
Syarat uji Chi square adalah:
1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang
dari 1
2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang
dari 5, lebih dari 20% dari keseluruhan sel
76


3. Hitung X
2
sesuai aturan yang berlaku yaitu:
a. Bila tabelnya lebih dari 2x2, gunakan uji Kai Kuadrat tanpa koreksi
(Uncrrected)
b. Bila tabelnya 2x2, gunakan Kai Kuadrat Yates Correction
c. Bila tabelnya 2x2, ada sel yang E- nya <5, gunakan Fisher Exact

Anda mungkin juga menyukai