:: Edisi 5 Tahun I :: Dzul Hijjah 1435/Oktober 2014 :: www.quantumfqih.com Amanah Menjelang Qiyamah karakter faqih Teladan Sepanjang Zaman Ibunda Nabi Ismail JANGAN MENANTANG MASALAH Salurkan infaq, shadaqah, waqaf, kafalah yatim dan janda, donasi pen- didikan Islam, bantuan biaya pengobatan, dan lain sebagainya melalui redaksi free online islamic magazine Quantum Fiqih. Insya Allah akan tersalurkan secara amanah. BRI Syariah 1014372276 BSM 7038279232 Setelah transfer mohon konfrmasikan via SMS ke nomor 0815 1552 6665 dengan format sebagai berikut. Contoh: Telah transfer Rp 100.000,- yatim di BRI Syariah. Infaq dapat juga berupa pulsa ke nomor redaksi 0815 1552 6665 yang dipergunakan untuk biaya internet untuk searching gambar ilustrasi ar- tikel, administrasi, sharing fle majalah Quantum Fiqih ini di berbagai situs cloud storage dan jejaring sosial, dan lain sebagainya. Kami menyampaikan jazakumullah khairan katsiran atas kesedian- nya dan kepercayaannya. Kami senantiasa mendoakan untuk para mun- fq rizqi yang lebih melimpah penuh barakah dari Allah Taala. JASA PENDISTRIBUSIAN Penerbit: Quantum Fiqih Media. Pembina: Muhammad Yulianto. Editor in Chief: Brilly Y. Will.. Advisory Board: Nor Kandir, Ridwan. Public Relation: Bagus Priambodo, SH.. Design: Ciamik Production Jeh!. Kantor pusat: Jl. Gajah Mada, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan. Kantor perwakilan: Jl. Penjaringan Sari 2 blok M-20, Rungkut, Surabaya. DANA SOSIAL & KEMANUSIAAN 1 TSAQAFAH Oleh Brilly El-Rasheed K halid bin Abdul Aziz As- Said dalam Ta`shil Bahts Al-Masa`il Al-Fiqhiyyah (Riyadh: Dar Al-Miman, 1431 H) mengungkap adanya kesamaan terma fqh di kalangan ahli ush- ul, Ilmu tentang hukum-hukum syariyyah yang parsial dengan mengetahui dalil-dalilnya secara spesifk. Bersamaan dengan itu Khalid As-Said juga mengutip terma fqh yang dipegangi ahli haqiqat, Fiqh adalah mengkolab- orasikan antara ilmu dan amal. Muqaddimah Ibnu Khaldun menyampaikan hal yang sama, Fiqh adalah mengetahui hukum- hukum Allah Taala dalam kaitan- nya dengan perbuatan hamba yang sudah mukallaf. Tentang hal yang wajib, diperintahkan, nadb, dibenci, dan mubah. Fiqih meru- pakan penggabungan Al-Qur`an dan As-Sunnah dan segala apa yang Allah Asy-Syari kaitkan dengannya untuk mengetahui dalil-dalilnya. Maka hukum yang dihasilkan dari dalil-dalil itulah karakter faqih TSAQAFAH yang disebut fqih secara totali- tas. Banyak dari kita yang merasa sudah faqih padahal masih faqir terhadap ilmu-ilmu syari. Baru belajar terjemah Al-Qur`an dan buku-buku terjemah hadits saja sudah merasa faqih, lantas men- ghukumi ini dan itu, halal dan haram, hanya berdasarkan ha- sil terjemahan, itupun masih ditambahi lagi dengan pandangan- pan- dangan pribadi dan meyakini sudah benar muthlaq. Kita perlu mengetahui b a g a i ma na ciri khas faqih dan perinci- annya agar kita tidak tertipu oleh penilaian diri sendiri terhadap diri sendiri, juga agar kita tidak merasa sudah faqih padahal masih faqir. Dengan mengetahui karakter faqih, kita akan semakin tawadhu, zuhud, semangat taallum (belajar ilmu syari) dan talim (mengajarkan ilmu syari). ::SATU:: Orang yang faqih se- lalu bergumul dengan ilmu-ilmu syari dan senantiasa berupaya menghidupkannya dalam ke- hidupan. Dari Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu anhuma, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bers- abda, Siapa yang Allah kehenda- ki kebaikan baginya, Allah akan memfaqihkannya (memaham- kan) dalam agama. [Shahih Al- Bukhari no.71, 3116, 7312; Sha- hih Muslim no. 1038]. Muhammad bin Shalih mengu- raikan, dan Al- lah Jalla wa Ala mengh- endaki bagi makhluq-Nya apa yang dia k e h e n d a k i dari kebaikan dan keburukan. Akan tetapi semua kehendak-Nya adalah kebaikan, adapun bentuk ke- hendak-Nya ada yang baik dan ada yang buruk, semua qadha`- Nya adalah baik, adapun bentuk qadha`-Nya ada yang baik dan ada yang buruk. Dan manusia tinggal menerimanya. Di antara manusia, ada yang Al- lah Subhanahu wa Taala ketahui kebaikan dalam qalbunya maka 2 Allah berikan taufq kepadanya, dan di antara mereka ada yang Allah ketahui kejelekan dalam qa- lbunya maka Allah menghinakan dan merendahkannya. Orang yang Allah ketahui ke- baikan dalam qalbunya berarti Allah menginginkan kebaikan untuknya, dan bila Allah meng- hendaki kebaikan baginya, Allah faqihkan dia dalam agama-Nya dan Allah berikan padanya ilmu tentang syariat-Nya yang tidak diberikan kepada orang lain. Hal ini menunjukkan sepantas- nya manusia itu bersemangat dengan semangat yang tinggi dan bersungguh-sungguh un- tuk memahami agama Allah, di- karenakan Allah Subhanahu wa Taala apabila menghendaki ter- hadap sesuatu, Allah akan mem- persiapkan sebab-sebab untuk mendapatkannya. Dan di antara sebab seorang itu faqih dalam din adalah dengan mempelajarinya dan bersungguh-sungguh untuk mencapai martabat yang mulia ini. Kefaqihan dalam agama ti- dak sebatas hanya kepada pengil- muan saja tapi juga dibarengi dengan pengamalan. Karena itu bila seseorang men- getahui sesuatu dari syariat Allah akan tetapi ia tidak mengamal- kannya maka dia bukanlah orang yang faqih, sampaipun seandain- ya ia menghapal kitab yang pal- ing besar dalam ilmu fqih (dan kitab-kitab lain dari cabang ilmu yang lain pen) dan memaha- minya akan tetapi ia tidak men- gamalkannya maka orang seperti ini tidaklah dinamakan faqih tapi dia hanya disebut qari (pembaca). Dengan demikian orang yang faqih adalah orang yang beramal dengan apa yang diilmuinya. Ia berilmu terlebih dahulu kemudi- an diikutkannya dengan amalan- nya. [Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 3/497-498] Di antara manusia, ada yang Allah Subhanahu wa Taala ketahui kebaikan dalam qalbunya maka Allah berikan taufq ke- padanya, dan di antara mereka ada yang Allah ketahui kejelekan dalam qalbunya maka Allah menghinakan dan meren- dahkannya. Sulaiman bin Khalaf Al-Baji berkata, Pernyataan fqh fd din menyatakan bahwa Allah meng- hendaki kebaikan pada hamba- hamba-Nya sehingga siapa yang Allah inginkan kebaikan padan- ya Allah faqihkan dia dalam agamanya. Adapun al-khair (ke- baikan) yang disebutkan di dalam hadits (maknanya) adalah masuk 3 TSAQAFAH ke dalam al-jannah dan selamat dari api neraka. Allah Subhanahu wa Taala berfrman, Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dima- sukkan ke dalam al-jannah maka sungguh ia beruntung. [QS. Ali Imran: 185]. [Al-Muntaqa Syarh Al-Muwaththa`, 7/209] Orang yang tidak mengetahui perkara-perkara agamanya, dia bukanlah seorang yang faqih (orang yang paham) dan bukan pula orang yang mencari pema- haman. Maka tepat sekali bila dikatakan kepadanya (bahwa dia adalah) orang yang tidak di- inginkan kebaikan baginya (oleh Allah). Demikian pula di sini ada penerangan jelasnya keutamaan ahlul ilmi di atas seluruh manusia dan keutamaan tafaqquh fd din (belajar/ memahami agama) di atas seluruh ilmu [Fat-h Al-Bari, 1/207] ::DUA:: Orang yang faqih selalu berusaha menjaga imannya. Sebagian ulama terdahulu berkata, Termasuk pemaha- man seorang hamba (terhadap agamanya) adalah selalu menjaga keimanannya dan apa yang dapat menguranginya, dan termasuk pemahaman seorang hamba (ter- hadap agamanya) adalah hen- daknya dia mengenali apakah bertambah keimanannya atau berkurang? dan termasuk pema- haman seorang hamba paham (terhadap agamanya) adalah hen- daknya seseorang mengenali dari mana datangnya godaan setan kepadanya?. [Syarah Qashidah Nuniyyah Ibnul Qayyim, Ibnu Isa, 2/140] Sebagaimana disebutkan oleh Al-Bukhari bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang, dan ini dipegangi sebagai aqidah Ah- lus Sunnah wal Jamaah, tentu kita perlu mengetahui apa-apa yang bisa menambah iman kita dan apa-apa yang bisa menguran- gi iman kita. Insya Allah dengan demikian kita akan memiliki se- b a g i a n karak- t e r TSAQAFAH 4 5 TSAQAFAH faqih. ::TIGA:: Orang yang faqih tidak akan bakhil. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Dunia itu un- tuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terha- dap ilmu agama. Ia bertaqwa ke- pada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Al- lah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik. [Sunan At-Tirmidzi, no. 2325] Sebenarnya masih banyak kara- kter faqih yang perlu untuk diungkap, lebih-lebih ditin- jau dari disiplin ilmu fqh secara praktis-opera- sional. Semoga Allah memudahkan kami untuk memperoleh pengetahuan ten- tangnya dan akan kami jabarkan di lain waktu. [Selesai] The Dreamers Handbook, buku tafsir mimpi yang sangat disegani di dunia internasional dua dekade terakhir. Hadir dalam bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Kelebihan- nya terletak pada otentisitas refer- ensi dan kredibilitas metode. Re- daksi melayani pemesanan buku ini. Stok terbatas 10 eks dan masih tersegel. Dengan lebih dari 350 halaman, buku yang semula se- harga Rp 47.500,- ini, kami bandrol hanya Rp 27.500,- (belum ongkir). Pleasecall: +6281515526665 Oleh Brilly Y. Will. YANG TERLAKNAT (BAGIAN 2) MANHAJ 6 T ujuh. Orang-Orang yang Merusak Janji dengan Allah Allah berfrman, Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubung- kan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). [Al-Qu`ran surah Ar-Rad : 25] Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji-(nya den- gan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang se- dikit, mereka itu tidak mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari qiyamah dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. [Al- Qu`ran surah Ali Imran : 77] D elapan. Orang yang Menyembunyikan Ilmu Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syariah Allah berfrman, Sesungguh- nya orang-orang yang menyem- bunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan- keterangan (yang jelas) dan pe- tunjuk, setelah Kami menerang- kannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tau- batnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Pe- nyayang. [Al-Qu`ran surah Al- Baqarah : 159-160] Dari Abu Hurairah, ia berkata, Telah bersabda Rasulullah shal- lallaahu alaihi wa sallam, Ba- rangsiapa yang ditanya tentang satu ilmu lalu menyembunyikan- nya, niscaya Allah akan mengi- katnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak [Sunan Abu Dawud no. 3658; Sunan At-Tirmidzi no. 2649; Musnad Ath-Tayalisi no. 2534; Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 9/55; Sunan Ahmad 2/263, 305, 344, 353, 499, 508; Sunan Ibnu Majah no. 261; Shahih Ibnu Hib- baan no. 95; Al-Mustadrak Al- Hakim 1/101; Shahih Sunan Abu Dawud 2/411] S embilan. Para Pe- mimpin dan Pembe- sar yang Menyesatkan Umat Allah berfrman, Pada hari ke- tika muka mereka dibolak-balik- 7 MANHAJ MANHAJ kan dalam neraka, mereka ber- kata, Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul. Dan mereka berkata, Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Wahai Rabb kami, timpakanlah kepa- da mereka adzab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar. [Al-Qu`ran surah Al-Ahzab : 66-68]. Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang me- nyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak a k a n di- tolong. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mer- eka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmah Allah). [Al-Qu`ran surah Al-Qashshash : 41-42] Dari Hudzaifah bin Al-Yamaan, ia berkata, Orang-orang keban- yakan bertanya kepada Rasulu- lah shallallaahu alaihi wa sal- lam tentang kebaikan. Adapun aku bertanya kepada beliau ten- tang kejelekan karena khawatir akan menimpaku. Aku bertan- ya, Wahai Rasulullah, sesung- guhnya kami dulu berada di masa Jahiliyyah dan kejelekan. Lalu Allah mendatang kebai- kan ini kepada kami. Apakah setelah kebaikan ini ada kej- elekan?. Beliau berkata, Ya. Aku bertanya, Apakah setelah kej- elekan itu ada ke- baikan? Beliau me n j a wa b , Ya, namun p a d a n y a ada asap. Aku ber- t a n y a , A p a a s a p - n y a ? . B e l i a u MANHAJ 9 menjawab, Satu kaum yang mengambil sunnah bukan den- gan sunnahku dan mengambil petunjuk bukan dengan pe- tunjukku. Engkau mengetahui mereka dan engkau ingkari. Aku bertanya, Apakah setelah kebaikan itu ada kejelekan? Beliau menjawab, Ya. Para dai yang mengajak ke pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang me- nyambut seruan mereka, akan dilemparkan ke dalamnya (ner- aka). Aku bertanya lagi, Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepada kami siapakah mereka itu? Ra- sulullah shallallaahu alaihi wa sallam menjawab, Mereka itu adalah suatu kaum yang kulit- nya sama dengan kulit kita dan berbicara dengan menggunakan bahasa kita. Saya bertanya lagi kepada beliau, Wahai Rasu- lullah, bagaimanakah menurut pendapat engkau jika hal itu sam- pai saya alami sendiri? Apa yang harus saya lakukan? Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menjawab, Kamu harus tetap bersama jamaah kaum musli- min dan pemimpin mereka. Aku bertanya lagi, Bagaimana sean- dainya kaum muslimin itu tidak memiliki jamaah dan juga tidak memiliki seorang pemimpin? Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menjawab, Kalau demi- kan keadaannya, maka kamu pun boleh mengasingkan diri. Meski- pun kamu (tidak memperoleh makanan dan) hanya menggigit akar pohon hingga mati, dan engkau tetap pada sunnahku. [Shahih Muslim no. 1847] S epuluh. Orang yang Menghalang-Halangi Penegakan Hukum Qi- shash Dari Ibnu Abbas, Telah berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Barangsiapa terbunuh dan tidak diketahui siapa pem- bunuhnya, atau tewas karena lemparan batu atau cambuk; maka tebusannya seperti tebu- san pembunuhan yang dilakukan dengan tidak sengaja. Barang- siapa dibunuh dengan sengaja, maka pelakunya harus diqishash. Barangsiapa yang menghalang- halangi hukman qishash itu, maka ia akan dilaknat oleh Allah, para malaikat, dan seluruh ma- nusia. [Sunan Abu Dawud no. 4591; Sunan An-Nasa`i 8/40; Su- nan Ibnu Majah no. 2635. Sha- hih Sunan Abu Dawud 3/113] S ebelas. Orang yang Membunuh Muslim dengan Sengaja Tanpa MANHAJ 10 Alasan yang Dibenarkan Syariah Allah berfrman, Dan ba- rang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sen- gaja, maka balasannya ialah Ja- hannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menye- diakan adzab yang besar bagin- ya. [Al-Qu`ran surah An-Nisa : 93] Kalau demikan keadaan- nya, maka kamu pun boleh mengasingkan diri. Meskipun kamu (tidak memperoleh makanan dan) hanya menggigit akar pohon hingga mati, dan engkau tetap pada sunnahku Dari Abdullah (Ibnu Masud) radliyallaahu anhu ia berkata, Telah bersabda Rasulullah shal- lallaahu alaihi wa sallam, Tidak halal darah seorang Muslim yang bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bersaksi bah- wasannya aku adalah utusan Al- lah kecuali karena salah satu dari tiga sebab, orang yang telah me- nikah yang berzina, jiwa dengan jiwa (pelaksanaan qishash), dan orang yang keluar dari agaman- ya sekaligus meninggalkan Al- Jamaah. [Shahih Al-Bukhari no. 6878; Shahih Muslim no. 1676; Musnad Ahmad no. 3621, 4065, 4245; Sunan Abu Dawud no. 4352; Sunan An-Nasa`i no. 4016; Sunan Ibnu Majah 2534] D uabelas. Orang yang Melaknat Kedua Orang Tuanya Dari Ali bin Abi Talib, Telah bersabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tu- anya.. [Shahih Muslim no. 1978; Sunan An-Nasai 7/232; Musnad Ahmad 1/118, 180] Dari Abdullah bin Amr bin Al- Ash, Telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Sesungguhnya termasuk dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya. Ada yang bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang melaknat kedua orang tuanya? Beliau menjawab, Ia mencela ayah orang lain, kemudian orang itu membalas mencela kedua orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain, lalu orang itu mem- balas mencela ibunya. [Shahih Al-Bukhari no. 5973; Shahih Muslim no. 90] MANHAJ 11 T igabelas. Berbuat syirik Dari Ali bin Abi Thalib, Telah bersabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,.. Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. [Shahih Muslim no. 1978; Sunan An-Nasaiy 7/232, Ahmad 1/118, 180]. Allah berfrman,Katakanlah, Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). [Al-Qur`an surah Al-Anaam : 162-163] E mpatbelas. Orang yang Murtad, Keluar dari Islam Dari Ibnu Masud, .dan orang Arab baduwi yang murtad setelah hijrah; mereka semua terlaknat melalui lisan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pada hari kiamat. [Shahih Ibnu Hibbaan no. 3252; Musnad Ahmad 1/409, 430, 464-465; Sunan An-Nasai 8/147; Shahih Ibnu Khuzaimah no. 2250.] Bersambung, Insya Allah... Punya usaha? Iklankan saja di sini! Sampul 1 hlm. : Rp 125.000,- Sampul 1/2 hlm. : Rp 100.000,- Dalam 1 hlm. : Rp 75.000,- Dalam 1/2 hlm. : Rp 25.000,- Kirim fle iklan dalam bentuk JPG/ CDR/PDF ke quantumfqih@gmail. com. Desain iklan dikenakan biaya. Transfer biaya iklan via BRI Syariah 1014372276 BSM 7038279232 Buat apa susah- payah mencetak brosur kalau ternyata akhirnya hanya masuk tempat sampah? MANHAJ 12 QASHASH 13 A llah berfrman: Ya Tu- han kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tana- man di dekat rumahMu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (hal itu) supaya mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati se- bagian manusia cenderung kepada mereka. Dan berilah mereka rizki dari buah-buahan, agar mereka ber- syukur. [QS. Ibrahim: 37] Hajar adalah gadis Mesir yang berasal dari keluarga raja yang ka- lah perang. Akibatnya, ia berubah posisi menjadi pelayan istana tan- pa bisa menolak takdirnya. Lalu Sayyidah Sarah datang ke Mesir bersama suaminya (Nabi Ibrahim) dan mengambil Hajar menjadi pembantunya. Ketika itu Sayyidah Sarah su- dah tua dan mandul. Ia sudah putus asa untuk memberikan mo- mongan kepada suaminya. Tiba- Teladan Sepanjang Zaman Ibunda Nabi Ismail QASHASH 14 tiba Sarah berinisiatif menghibah- kan pembantunya yang dari Mesir itu kepada suaminya. Ketika Hajar hamil, rasa cem- buru bergelora di dalam hati Sar- ah. Sarah pun menyampaikan apa yang dirasakannya itu kepada sua- minya, tetapi sang suami malah membela Hajar. Sarah merasa kes- al dengan hal itu. Dan ketika Hajar melahirkan bayinya, kesabaran Sarah pun habis. Sarah bersumpah bahwa ia tidak akan memberikan tempat bagi Hajar. Hajar terus bersama suamin- ya sampai suatu hari sang suami pergi ke arah Selatan dan diikuti oleh Hajar yang menggendong bayinya, Ismail. Hajar mengikat pinggangnya dengan tali membi- arkan ujung tali itu menjulur ke belakang. Hajar adalah wanita per- tama yang memakai ikat pinggang seperti itu. Dia menggunakan ikat pinggang itu untuk menghapus jejak kakinya agar tidak diketahui oleh Sarah. [Diambil dari Hadis riwayat Ibnu Abbas Ahaditsul Anbiyaa dari Shahih Al-Bukhari. Takhrijnya dari berbagai jalur ter- dapat pada Fathul Bari, 6/250] Ibrahim mempunyai ide un- tuk mencari tempat perlindungan bagi anaknya di reruntuhan Baitul Atiq (Kabah) yang merupakan rumah pertama yang digunakan untuk beribadah kepada Allah di muka bumi, yang memang diban- gun oleh Para Malaikat sejak Adam belum diturunkan ke Bumi. Sampailah mereka di Makkah yang ketika itu merupakan padang pasir yang tandus dan gersang. Nyaris tidak ada orang yang ting- gal di sana kecuali sekelompok orang badui yang nomaden dan orang-orang Amaliq yang hidup di luar Makkah dan berpindah- pindah dari waktu ke waktu untuk mencari air dan padang rumput. Di sebuah bukit kecil yang ada di dekat puing-puing Baitul Atiq (Kabah) itulah Ibrahim, Hajar dan anaknya (Ismail) singgah. Ibra- him meninggalkan sekeranjang kurma dan sekantung air. Ibrahim menyuruh Hajar membuat gubuk. Kemudian Ibrahim bermaksud pulang ke tempat asalnya. Hajar merasa takut dengan sepinya padang pasir. Dia memohon ke- pada Ibrahim agar tidak mening- QASHASH galkan dia dan anaknya di tempat yang gersang dan mengerikan itu. Namun Ibrahim memalingkan mukanya dari Hajar. Dia tidak menoleh dan tidak menjawab. Dia khawatir tidak sanggup menahan perasaannya di hadapan seorang ibu yang panik dan bingung. Dia sebetulnya tak sampai hati anak tunggalnya harus terbuang ber- sama ibunya di padang pasir yang gersang. Hajar mengulangi pertanyaan- nya: Engkau mau pergi ke mana dan meninggalkan kami di lembah yang tidak berpenghuni dan ti- dak ada apa-apanya ini? Ibrahim meninggalkannya dan terus ber- jalan tanpa menoleh sedikitpun kepadanya. Dan ketika sampai di tanjakan lembah itu ia men- dengar suara Hajar yang memohon dan ber- tanya kepadan- ya dengan n a d a sedih: Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini? Ya, jawab Ibrahim tanpa me- noleh sedikitpun kepadanya. Dengan nada pasrah dan khusyuk serta penuh ketawakka- lan dan keyakinan kepada Allah Yang Maha Kaya, Hajar berkata: Kalau begitu, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.
[Fathul Bari, 6/251] Hajar diam dan tidak melihat Ibrahim yang telah mengangkat kedua tangannya ke langit karena terhalang oleh tikungan lembah. Ibrahim menghadap ke arah Bait- ullah kemudian memanjatkan doa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian ketu- runanku d i QASHASH 16 lembah yang tidak mempunyai ta- nam-tanaman di dekat rumahMu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tu- han kami, (hal itu) supaya mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka. Dan berilah mer- eka rizki dari buah-buahan, agar mereka bersyukur. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tunjukkan. Dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. [QS. Ibrahim: 37-38] Kemudian Ibrahim melanjut- kan perjalanan pulangnya menuju isterinya Sayyidah Sarah di negeri Kanan. Dengan nada pasrah dan khusyuk serta penuh ketawakkalan dan keya- kinan kepada Allah Yang Maha Kaya, Hajar berka- ta: Kalau begitu, Allah ti- dak akan menyia-nyiakan kami. Sementara itu Hajar mulai me- nyusui anaknya dan minum dari cadangan air yang sedikit itu. Dia mencari teman dan hiburan dari anaknya yang masih bayi. Dia nyaris melupakan penderitaan- nya sebagai budak dan kepedihan hatinya karena harus meninggal- kan rumah suaminya. Dia sibuk memandangi wajah anaknya yang lucu nan menggemaskan, sehing- ga dia tidak merasakan kesendiri- annya. Setelah persediaan airnya, Hajar dan anaknya pun kehau- san. Hajar memandangi anaknya yang sedang melingkar. Maka Hajar pun bergegas pergi karena tidak tega melihat anaknya. Hajar naik ke atas dan melihat gunung manakah yang terdekat. Ternyata bukit Shafa adalah yang terdekat. Lalu Hajar berdiri di atas bukit Shafa kemudian menghadap ke arah lembah sambil melihat apak- ah ada orang di sana? Dia juga mencoba mendengar kalau-kalau ada suara manusia. Setelah yakin dirinya tidak menemukan apa-apa QASHASH 17 selain kesepian dan keheningan, Hajar pun turun dari bukit Shafa sambil berlari-lari kecil menuju bukit Marwah. Hajar naik ke atas bukit Marwah barangkali dia bisa melihat tanda-tanda kehidupan. Tetapi tak ada sedikitpun yang terlihat. Dia berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah hingga tujuh kali putaran, sampai dia benar- benar kelelahan dan kepayahan sembari kehausan. Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah bersabda: Itulah sai yang dilaku- kan orang-orang (ketika menunai- kan ibadah haji dan umroh). Tetapi dia tidak terlalu lama di tempat itu, karena dengus nafas anaknya yang kehausan mengoyak j a n t u n g n y a dan merobek hatinya. Hajar melihat hidup anaknya sedang merayap keluar dari tubuhnya dan meredup sedikit demi sedikit. Naluri keibuannya ti- dak kuasa me- nyaksikan ad- egan itu. Maka dia pun meng- umpulkan sisa-sisa kekuatannya dan merangkak menjauhi anaknya yang sedang sekarat. Hajar mendengar suara yang dia anggap suaranya sendiri. Lalu dia berkata kepada dirinya send- iri: Jika kamu punya pertolon- gan. Tiba-tiba ada Malaikat yang berwujud seperti burung sedang mengawasi tempat itu. Kemudian Malaikat itu turun di suatu tem- pat di sana. Malaikat itu terus mengibas-ngibaskan sayapnya hingga air (zamzam) menyembur dari dalam tanah. Hajar langsung bergegas menuju air tersebut. Ke- mudian Hajar membendung air itu sambil menciduknya. Hajar meminum air itu hingga puas dan segera menyusui anaknya. Tiba-tiba ada Malaikat yang berwujud seperti burung sedang menga- wasi tempat itu. Kemu- dian Malaikat itu turun di suatu tempat di sana. Malaikat itu terus men- gibas-ngibaskan sayap- nya hingga air (zamzam) menyembur dari dalam tanah. Ibnu Abbas menyatakan bah- wa Nabi bersabda: Semoga Allah mengasihi ibu Ismail seandainya dia membiarkan air itu. Atau beliau bersabda: Seandainya dia (Hajar) tidak menciduk air zamzam itu, nis- QASHASH 18 caya zamzam itu menjadi mata air yang mengalir. Ibnu Abbas mengisahkan: Kemudian ada rombongan dari kabilah Jurhum yang datang dari jalur Kada. Mereka singgah di Makkah bagian bawah. Tiba-tiba mereka melihat seekor burung. Lalu mereka berkata: Burung itu pasti melihat air. Padahal setahu kita di lembah ini tidak ada air. Mereka menyuruh pemandu jalan mereka untuk mengamati situasi yang ada. Pemandu itu kembali dan mengajak mereka ke tempat di sana Hajar dan anaknya berada di dekat sumber air yang diberka- hi. Lalu mereka berkata kepada Hajar: Kalau engkau setuju kami akan tinggal bersamamu untuk menemanimu. Dan air itu tetap airmu. Mereka tinggal bersama Hajar di sana. Kemudian mereka mengirim utusan untuk menga- jak keluarga mereka tinggal bers- ama mereka. Ismail belajar bahasa Arab dari mereka. Mereka sangat kagum kepada Ismail ketika dia beranjak remaja. Dan setelah de- wasa kelak mereka menikahkan- nya dengan keluarga mereka. [Shahih Al-Bukhari dengan Fathul Bari, 6/251] Dari semangat keibuannyalah, Sayyidah Hajar, ibunda bangsa Arab Adnaniyah memasuki pang- gung sejarah sebagai orang paling berjasa bagi Ismail bin Ibrahim. AQIDAH 19 KREATIFIYAH 20 MILIKI CD ISLAMIC DIGITAL LIBRARY dan CD OFFLINE ISLAMIC SITES Memuat ribuan artikel senilai puluhan juta rupiah. Hanya @ Rp 18.000,- (Belum ongkir). Hubungi +6281515526665 HIKMAH 21 KALO AJ ARAN NABI SUDAH FINAL, KENAPA BIKIN AJ ARAN SENDIRI? Nabi Muhammad berkata, Sungguh aku tinggalkan kalian di atas agama yang jelas, malamnya seperti siangnya, tidaklah orang yang berpaling darinya sepeninggalku, kecuali dia pasti binasa. [Shahih: Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 937; Shahih Al-J ami no. 4369] ADVERTORIAL 22 Selamat kepada SBY Corp. atas diraihnya Bogasari Small Medium Entrepreneur (SME) Award juara pertama tahun 2014 dengan nilai hadiah Rp 10.000.000,-, pada 22 J uni 2014 di Solo Square Mall, Solo, J awa Tengah. Semoga pencapaian ini menjadi tonggak awal pencapaian-pencapaian lebih gemilang berikutnya. Kunjungi official blog SBY Corp. di http://sby-corporation.blogspot.com NEWS 23 www.quantumfiqih.com quantumfiqih.wordpress.com brillyelrasheed.blogspot.com brillyelrasheed.wordpress.com cafeilmubrilly.blogspot.com pesantrenfiqih.wordpress.com majalahfiqih.wordpress.com grahafiqih.wordpress.com Q QUANTUMFIQIH MANA YANG SUDAH ANDA KUNJUNGI Q Partnership Promotion Dalam rangka mempercepat gerakan dakwah di dunia maya, kami menawarkan partnership promotion terhadap website yang kita miliki masing-masing. Praktiknya, Anda menshare/ mempromosikan majalah digital ini pada media Antum (majalah digital, newsletter, website, dll), media kami akan mempromosikan media Anda. Mari bersama berpartner dalam dakwah di dunia maya. Hubungi +6281515526665 24 KREATIFIYAH KARTU UNDANGAN PLUS U ndangan nikah bagi kebanyakan orang adalah media prestisius. Undangan nikah seringkali dibuat dan dicetak dengan harga yang fantastis padahal isinya hanya berupa pemberitahuan siapa yang menikah dan keluarganya, tanggal dan tempat pelaksanaan aqad nikah dan walimah nikah. Kini telah hadir terobosan yang spektakuler meski tidak bombastis. Undangan Nikah Bermuatan Dakwah (Unibedak). Undangan Pernikahan yang satu ini digagas oleh Quantum Fiqih Media sebagai bentuk kepriha- tinan atas nuansa tabdzir dalam pembuatan undangan nikah oleh keban- yakan orang. Nilai lebih undangan nikah ini terletak pada bentuk sajian ayat-ayat Al- Qur`an dan hadits-hadits Nabawi yang terkait dengan masalah pernika- han, keluarga, pendidikan anak, walimah nikah, doa-doa, dan lain seb- againya. Jadi, semewah apapun undangan nikah yang kita buat, selagi bertujuan untuk dakwah, insya Allah akan bernilai sebagai bentuk pengagungan terhadap Islam. Untuk pemesanan, hubungi +6281515526665. Harga mulai Rp 1.000,-. Proses cetak paling lambat tujuh hari, insya Allah. 25 CHARITY BUKU SUPLEMEN MOTIVASI BERINFAQ T elah hadir... Sebuah buku yang ringkas, padat, penuh kiat dan se- mangat... Sebuah buku yang memotivasi Anda untuk sebanyak mungkin berinfaq sekalipun tanpa mengeluarkan uang sedikit- pun... Sebuah buku ringan dan tidak membosankan yang akan mengurai- kan untuk Anda targhib dan tarhib berinfaq, prinsip dan ketentuan ber- infaq, dan bentuk-bentuk berinfaq tanpa harta... Sebuah buku yang sarat akan nash-nash Al-Qur`an, As-Sunnah (Al-Hadits), dan qaul (penjelasan) para ulama klasik maupun kontemporer. Untuk mendapatkannya cukup ajukan proposal atau surat permohonan dengan mencantumkan nama, logo dan identitas lembaga Anda (yayasan, pondok pesantren, masjid, lembaga dakwah, komunitas Islam, majelis tak- lim, dsb), dan mengganti ongkos kirim sebesar Rp 25.000,- per 15 eksem- plar buku via BRI Syariah 1014372276 BSM 7038279232 Setelah transfer mohon konfirmasikan via SMS ke nomor 0815 1552 6665 dengan format sebagai berikut. Contoh: Telah transfer Rp 25.000, di BRI Syariah pada 19 Juni 2014 pukul 14.00 WIB. MUHASABAH 26 A manah merupakan ba- gian dari iman. Hilang amanah, keroposlah bangunan iman. Banyak orang tertipu dengan tampilan zhahir, padahal jika sedikit lebih jeli, zha- hir sudah menunjukkan hakekat. Banyak orang yang berpenampi- lan islami, namun akhlak jauh dari islami, dalam hal ini, tidak men- jaga amanah contohnya. Kian susahnya menjaga ama- nah diperparah dengan eskalasi kriminalitas, merebaknya wahn syndrom (cinta dunia-lalai akhirat dan takut mati), hilangnya malu dari qalbu, rusaknya ukhuwwah islamiyyah yang salah satunya disebabkan oleh ashabiyyah (fa- natisme sektarian), merajalelanya takabbur dan ujub, dan yang lain- nya. Amanah Menjelang Qiyamah MUHASABAH 27 Rasulullah bersabda, Bagian dari agama kalian yang pertama kali hilang adalah amanah, dan yang terakhir adalah shalat. [Ash- Shahihah no. 1739] DENDAM, MEMBUNUH AMANAH Kerap kita menaruh dendam kepada orang yang sudah berbuat jahat kepada kita dan berandai- andai ada saat yang tepat untuk membalas dengan kejahatan semisal atau lebih. Namun niatan tersebut sangat tidak baik dan bertentangan dengan prinsip kemuliaan akhlaq yang diajarkan Islam. Rasulullah berkata, Tunai- Tunai- kanlah amanah kepada siapa yang memberimu amanah, dan jangan mengkhianati siapa yang pernah mengkhianatimu. [Sunan At-Tir- midzi no. 1264. Ash-Shahihah no. 423] Al-Mubarakfuri menan- daskan, jangan bermuamalah dengan orang yang berkhianat itu sebagaimana dia bermuamalah denganmu, dan jangan membalas perbuatan khianatnya dengan perbuatan khianatmu. [Tuhfah Al- Ahwadzi, 3/370] Jika Anda merasa pernah dizhalimi, pernah dikhianati, pernah menaruh amanah pada seseorang namun ia tidak menjaganya, maka tampillah di hadapan seluruh makhluq sebagai mu`min yang amanah, muslim yang membalas keburukan dengan kebaikan, seperti Rasulullah Muhammad, sang Nabi panutan. Berdirilah tegap dan teriakkan dalam qalbu, Saya pantang membalas pengkhianatan. Persiapkanlah diri untuk menjadi mulia dengan tidak membalas pengkhianatan. Posisikan diri Anda sebagai sebaik-baik hamba lalu berikan balasan terindah kepada siapapun yang pernah mengkhianati Anda. Dan lihatlah, Allah akan tundukkan qalbu 28 mereka untuk Anda dan Anda jauh lebih mulia dari mereka. Kerap kita menaruh den- dam kepada orang yang sudah berbuat jahat ke- pada kita dan berandai- andai ada saat yang tepat untuk membalas dengan kejahatan semisal atau lebih. Namun niatan tersebut sangat tidak baik dan bertentangan dengan prinsip kemu- liaan akhlaq yang diajar- kan Islam. Khusus untuk pengkhianatan dalam hal harta, ada rukhshah, keringanan, kompensasi, bahwa bukanlah termasuk membalas pengkhianatan ketika kita mengambil harta dari orang yang berhutang kepada kita yang sengaja tidak melunasi hutang. Hal ini karena pada hakekatnya kita telah menolong si penghutang dari adzab di akhirat. S e t e l a h membawakan hadits di atas, At-Tirmidzi memberikan wawasan tentang adanya kesepakatan dari para ulama, di antaranya generasi Tabiin, salah satunya Ats-Tauri, mengenai bolehnya mengambil harta seseorang yang pernah berhutang namun sengaja tidak melunasi dimana harta yang diambil adalah sejumlah piutangnya. SANG PEMIMPIN Kampanye kepemimpinan yang amanah terus digulirkan mengingat banyaknya kasus ketidakamanahan para pemimpin. Rasulullah dalam banyak MUHASABAH 29 haditsnya, secara eksplisit berkali-kali mewanti-wanti para pemimpin untuk menjaga amanah yang diemban. Rasulullah berkata, Tidaklah seorang hamba yang diberikan amanah kepemimpinan, kemu- dian memimpin tidak dengan ikhlash (atau sesuai nasehat-Nya), kecuali ia tidak akan pernah men- capatkan harumnya surga. [Sha- hih Al-Bukhari no. 7150] Rasulullah juga mengingatkan, Tidaklah ada seorang yang diberi amanah kekuasaan atas kaum muslimin kemudian mati, namun mengkhianati amanah itu, maka Allah haramkan surga atasnya. [Shahih Al-Bukhari no. 7151] Oleh karena begitu susahnya menjadi pemimpin yang amanah, Rasulullah lebih mengaksentuasi nasehat beliau untuk tidak meminta amanah kepemimpinan. Rasulullah menyarankan kepada kita untuk tidak menantang beratnya amanah kepemimpinan. Al-Munawi membe- rikan catatan terkait hadits ini khususnya pada potongan kalimat, maka Allah haramkan surga atasnya, Yaitu jika seandainya dia halal masuk surga, maka dia dicegah untuk masuk ke dalamnya bersama orang-orang yang pertama masuk surga. Hadits ini memberikan faedah peringatan dari khianat kepada orang-orang yang dipimpin bagi siapa yang dibebani dengan urusaan-urusan mereka. Jika dia tidak memenuhi apa yang dia tanggung dan dia tidak melaksanakan hukum, tidak menuaikan hak-hak...., maka dia masuk ke dalam hadits ini, dengan peringatan yang keras. Faedah selanjutnya adalah, hal itu menunjukkan bahwa itu semua termasuk dosa besar yang paling besar, yang menjauhkan dari surga. [Faidh Al-Qadir 5/623] Persiapkanlah diri untuk menjadi mulia dengan tidak membalas peng- khianatan. Posisikan diri Anda sebagai sebaik- baik hamba lalu berikan balasan terindah kepada siapapun yang pernah mengkhianati Anda. Simak artikel selengkapnya di majalah Islam Nasional LENTERA QOLBU edisi 3 vol. 4 (Des. 2013) MUHASABAH 30 ADAB Oleh Ibnu Muhammad Yulianto JANGAN MENANTANG MASALAH 31 ADAB D alam hidup, iman bisa bertambah bisa berkurang, begitu pula semangat (ghirah). Ketika iman berkurang, semangat mengopti- malkan ibadah kepada Allah juga berkurang, itu tidak masalah karena merupakan kewajaran yang sudah diakui oleh Allah dan Rasul-Nya, sepanjang dalam masa kurangnya semangat itu tidak serta merta menyebabkan lebih memilih keluar dari sunnah Nabi. Ketika iman bertambah, semangat mengoptimalkan ibadah kepada Allah juga bertambah dan semakin bertambah dan semakin bertam- bah, itu sangat bagus selagi tidak mengarah kepada ghuluw karena ketika terperosok ke jurang ghu- luw bisa-bisa semangat itu akan hilang total atau secara perlahan namun pasti. Anas bin Malik, Rasulullah mengingatkan, Sesungguhnya agama ini sangat kokoh, maka berjalanlah di dalamnya dengan kelembutan. [Al-Jami Ash- Shaghir] ADAB 32 Abdur Rauf Al-Munawi menungkapkan, seharusnya mengamal-kan Islam itu tanpa memberat-beratkan diri, membebani diri mengamalkan apa yang tidak dimampui yang itu bisa menjadikan/menimbulkan lemah dan akhirnya meninggalkan amal sama sekali. Al-Munawi kemudian mengutip penjelasan Al-Ghazali, bahwa hadits ini maknanya adalah jangan membebani diri dengan amal-amal agama Islam apa yang menyelisihi kebiasaan, akan tetapi hendaknya secara lembut dan bertahap. Jika tidak maka bisa jadi amal-amal yang disukainya akan menjadi amal-amal yang dibencinya. Seperti menanamkan akhlaq mulia, harus bertahap yang itu memudahkan untuk pembiasaan dan akhirnya menjadi sebuah akhlaq. Seperti pula mengajarkan anak untuk gemar menuntut ilmu Islam, harus bertahap, kadang diperbolehkan bermain, tapi juga ada saatnya untuk belajar, akhirnya lama-kelamaan, anak akan terbiasa belajar Islam dan akhirnya anak senang sekali, gemar dan kecanduan menuntut ilmu Islam. [Faidh Al-Qadir] Nabi Muhammad sendiri sudah memberikan kalimat pemutus dengan sangat tegas, Hati-hatilah kalian terhadap perbuatan ghuluw di dalam agama, karena sesung- guhnya hancurnya orang-orang se- belum kalian dikarenakan (sikap) ghuluw di dalam agama. [Musnad Ahmad; Sunan Ibnu Majah] Seharusnya mengamal- kan Islam itu tanpa memberat-beratkan diri, membebani diri menga- malkan apa yang tidak dimampui yang itu bisa menjadikan/menimbul- kan lemah dan akhirnya meninggalkan amal sama sekali. Ada satu fase yang sangat dekat dengan ghuluw dalam fase-fase perjalanan seorang hamba menu- ju Allah Subhanahu wa Taala, yaitu menantang. Ya, menantang diri untuk mengoptimalkan iba- dah kepada Allah namun bersum- ber dari kebanggaan terhadap diri, menganggap remeh tuntunan sya- riah yang sudah berlaku lengkap dengan rukhshahnya, keinginan untuk tampil mempesona di hada- pan manusia, dan lain sebagainya, bukan bersumber dari keinginan yang tulus mempersembahan ibadah terbaik. Akan tetapi sikap menantang ini bukan menghasil- kan kebaikan malah menghasil- kan penurunan semangat bahkan ADAB 33 penurunan iman disertai penyesa- lan mengapa berani menantang. Allah Taala berfrman, Wahai orang-orang beriman mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Teramat besar kemurkaan Allah karena kalian mengatakan apa yang tidak ka- lian kerjakan. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang ber- perang di jalannya dalam barisan shaf seolah-olah mereka adalab bangunan yang kokoh. [QS. Ash- Shaf: 2-4] Dalam Al-Kasysyaf 4/522, Az- Zamakhsyari menyebutkan ri- wayat terkait rangkaian ayat ini. Sebelum diperintahkannya perang (jihad) kaum mu`minin berkata, Seandainya kita tahu amal yang paling dicintai Allah Taala tentu kita akan mengamalkannya dan kami akan korbankan harta dan diri kami. Maka Allah tunjukkan kepada mereka jihad di jalan-Nya sebagai amal yang paling dicin- tai-Nya, maka mereka kemudian berpaling dari hari peperangan Uhud, Allah pun mencela mereka. Dikatakan tentang ayat ini, Ke- tika Allah mengabarkan tentang pahala para syuhada perang Badr, kaum mu`minin berkata, Andai kita mendapati peperangan, pasti kami akan terjun ke dalamnya dan kami akan berusaha keras, na- mun ketika mereka menuju hari peperangan Uhud mereka tidak memenuhi ucapan mereka itu. Ibnu Katsir menuturkan, frman ini merupakan pengingkaran ter- hadap siapa saja yang berkata na- mun tidak menepatinya. Para ula- ma Salaf berdalil dengan ayat yang mulia ini bahwa wajib hukumnya menepati janji secara mutlak. 33 34 Sikap menantang ini bu- kan menghasilkan kebai- kan malah menghasilkan penurunan semangat bahkan penurunan iman disertai penyesalan. Ibnu Katsir juga menyampaikan, Al-Imam Malik berpendapat, se- andainya janji telah disampaikan maka itu menjadi seperti utang, wajib memenuhinyna, seperti ses- eorang berkata kepada orang lain, Menikahlah! Aku akan mem- berikan untukmu setiap hari be- gini dan begini. Kemudian jika ia menikah, maka orang tadi wajib memberikan apa yang dijanjikan- nya, karena hal itu menyangkut hak sesama manusia. Mayori- tas Ulama berpendapat, ayat ini turut berkenaan dengan kaum mu`minin yang berangan-angan diwajibkannya jihad atas mereka, namun ketika diwajibkan, seba- gian mereka membelot. Ibnu Katsir kemudian mengi- syaratkan frman Allah yang sena- da pada QS. An-Nisa`: 77, 78 dan QS. Muhammad: 20. Demikianlah, Allah mencela orang-orang yang menantang sesuatu dan berjanji siap mengha- dapi namun ketika sesuatu itu ada ternyata mereka tidak mau meng- hadapi. Simak artikel selengkapnya di majalah Islam Nasional AR-RISALAH edisi 146 vol. XII (Ramadhan-Syawwal 1434 H) ADAB JASA DESAIN & CETAK MAJALAH Keterbatasan informasi dan kemampuan mendesain dan mencetak majalah dakwah jangan menghalangi Anda untuk segera menerbitkannya. Unit produksi majalah online Quantum Fiqih siap memban- tu Anda mendesain dan mencetak majalah dengan kualitas desain dan cetak standar majalah komersil Internasional. Hubungi +6281515526665! FIQIH 35 NEWS 36 I ngin bergabung dengan redaksi dan pembaca majalah online Quantum Fiqih? Kirim tulisan karya orisinil Anda (bukan copy-paste) ke quantum- fqih@gmail.com melalui attachment (tautan) dalam format .doc atau .docx dengan mencantumkan teks arab (untuk ayat, hadits, maupun qaul). Tema bebas: ideologi (aqidah), ibadah, fqih, akhlaq dan adab, politik Islam (siyasah syariyyah), ekonomi (muamalah), sosial, budaya (tsaqafah), hukum (hudud), sejarah (tarikh), kesehatan dan pengobatan, dan lain sebagainya. Naskah yang masuk ke email redaksi dan dimuat, menjadi milik redaksi se- lama 1 tahun. Naskah yang tidak dimuat, kembali menjadi milik penulis. Keuntungan bagi Anda: 1. Meningkatkan popularitas. Barangkali Anda selama ini belum ber- hasil masuk ke media manapun, majalah online ini menjadi batu lon- catan untuk ke media cetak ternama atau sekedar sebagai portofolio. Termasuk juga meningkatkan popularitas komunitas Anda (yayasan, pesantren, masjid, badan dakwah, lembaga infaq, majelis taklim, komisi fatwa atau bahtsul masail, dll). 2. Mendapatkan space iklan satu halaman penuh di bagian dalam (untuk artikel dengan jumlah minimal 15.000 character). 3. Nama dan karya Anda terabadikan. Media cetak bisa saja lapuk atau hilang. Media online (majalah online Quantum Fiqih) tidak bisa hilang, insya Allah. Apalagi jika Anda turut getol menshare majalah ini. Hampir dapat dipastikan setiap orang akan jauh lebih suka jika mendapatkan apapun yang gratisan? Kami berikan gratis untuk Anda. Sebuah majalah yang terbit setiap bulan memuat tulisan- tulisan yang membawa Anda mengarungi dan bahkan menyelami samudera ilmu para fuqaha. Free Islamic Digital Magazine (FIDM) Quantum Fiqih (Quf) adalah terobosan terbaru yang memanjakan Anda dengan tampilan de- sain yang segar sehingga Anda nyaman dalam menelaah dan me- mahami tulisan-tulisan inspiratif di dalamnya. THE FIRST AND THE ONLY ONE FREE ISLAMIC DIGITAL MAGAZINE WITH THE BEST DESIGN AND FREE FOR DOWNLOADED Q Q QUANTUMFIQIH Q Q Q Q Q www.QUANTUMFIQIH.com Kami paham, bagi Anda, waktu adalah sangat berharga. Anda terlalu sibuk. Karenanya maja- lah digital Quantum Fiqih layak menjadi teman Anda di waktu luang di sela-sela kesibukan. Kunjungi juga website kami.