Anda di halaman 1dari 40

QUANTUMFIQIH

MENGARUNGI SAMUDERA ILMU PARA FUQAHA


:: Edisi 5 Tahun I :: Dzul Hijjah 1435/Oktober 2014 ::
www.quantumfqih.com
Amanah Menjelang
Qiyamah
karakter
faqih
Teladan Sepanjang
Zaman Ibunda
Nabi Ismail
JANGAN MENANTANG
MASALAH
Salurkan infaq, shadaqah, waqaf, kafalah yatim dan janda, donasi pen-
didikan Islam, bantuan biaya pengobatan, dan lain sebagainya melalui
redaksi free online islamic magazine Quantum Fiqih. Insya Allah akan
tersalurkan secara amanah.
BRI Syariah 1014372276
BSM 7038279232
Setelah transfer mohon konfrmasikan via SMS ke nomor 0815 1552
6665 dengan format sebagai berikut. Contoh: Telah transfer Rp 100.000,-
yatim di BRI Syariah.
Infaq dapat juga berupa pulsa ke nomor redaksi 0815 1552 6665 yang
dipergunakan untuk biaya internet untuk searching gambar ilustrasi ar-
tikel, administrasi, sharing fle majalah Quantum Fiqih ini di berbagai situs
cloud storage dan jejaring sosial, dan lain sebagainya.
Kami menyampaikan jazakumullah khairan katsiran atas kesedian-
nya dan kepercayaannya. Kami senantiasa mendoakan untuk para mun-
fq rizqi yang lebih melimpah penuh barakah dari Allah Taala.
JASA PENDISTRIBUSIAN
Penerbit: Quantum Fiqih Media. Pembina: Muhammad Yulianto. Editor in
Chief: Brilly Y. Will.. Advisory Board: Nor Kandir, Ridwan. Public Relation:
Bagus Priambodo, SH.. Design: Ciamik Production Jeh!. Kantor pusat: Jl.
Gajah Mada, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan. Kantor perwakilan: Jl.
Penjaringan Sari 2 blok M-20, Rungkut, Surabaya.
DANA SOSIAL & KEMANUSIAAN
1
TSAQAFAH Oleh Brilly El-Rasheed
K
halid bin Abdul Aziz As-
Said dalam Ta`shil Bahts
Al-Masa`il Al-Fiqhiyyah
(Riyadh: Dar Al-Miman, 1431 H)
mengungkap adanya kesamaan
terma fqh di kalangan ahli ush-
ul, Ilmu tentang hukum-hukum
syariyyah yang parsial dengan
mengetahui dalil-dalilnya secara
spesifk. Bersamaan dengan itu
Khalid As-Said juga mengutip
terma fqh yang dipegangi ahli
haqiqat, Fiqh adalah mengkolab-
orasikan antara ilmu dan amal.
Muqaddimah Ibnu Khaldun
menyampaikan hal yang sama,
Fiqh adalah mengetahui hukum-
hukum Allah Taala dalam kaitan-
nya dengan perbuatan hamba
yang sudah mukallaf. Tentang hal
yang wajib, diperintahkan, nadb,
dibenci, dan mubah. Fiqih meru-
pakan penggabungan Al-Qur`an
dan As-Sunnah dan segala apa
yang Allah Asy-Syari kaitkan
dengannya untuk mengetahui
dalil-dalilnya. Maka hukum yang
dihasilkan dari dalil-dalil itulah
karakter
faqih
TSAQAFAH
yang disebut fqih secara totali-
tas.
Banyak dari kita yang merasa
sudah faqih padahal masih faqir
terhadap ilmu-ilmu syari. Baru
belajar terjemah Al-Qur`an dan
buku-buku terjemah hadits saja
sudah merasa faqih, lantas men-
ghukumi ini dan itu, halal dan
haram, hanya berdasarkan ha-
sil terjemahan, itupun masih
ditambahi lagi dengan
pandangan- pan-
dangan pribadi
dan meyakini
sudah benar
muthlaq.
Kita perlu
mengetahui
b a g a i ma na
ciri khas faqih
dan perinci-
annya agar kita
tidak tertipu oleh
penilaian diri sendiri
terhadap diri sendiri, juga agar
kita tidak merasa sudah faqih
padahal masih faqir. Dengan
mengetahui karakter faqih, kita
akan semakin tawadhu, zuhud,
semangat taallum (belajar ilmu
syari) dan talim (mengajarkan
ilmu syari).
::SATU:: Orang yang faqih se-
lalu bergumul dengan ilmu-ilmu
syari dan senantiasa berupaya
menghidupkannya dalam ke-
hidupan.
Dari Muawiyah bin Abi Sufyan
radhiyallahu anhuma, Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bers-
abda, Siapa yang Allah kehenda-
ki kebaikan baginya, Allah akan
memfaqihkannya (memaham-
kan) dalam agama. [Shahih Al-
Bukhari no.71, 3116, 7312; Sha-
hih Muslim no. 1038].
Muhammad bin
Shalih mengu-
raikan, dan Al-
lah Jalla wa
Ala mengh-
endaki bagi
makhluq-Nya
apa yang dia
k e h e n d a k i
dari kebaikan
dan keburukan.
Akan tetapi semua
kehendak-Nya adalah
kebaikan, adapun bentuk ke-
hendak-Nya ada yang baik dan
ada yang buruk, semua qadha`-
Nya adalah baik, adapun bentuk
qadha`-Nya ada yang baik dan
ada yang buruk. Dan manusia
tinggal menerimanya.
Di antara manusia, ada yang Al-
lah Subhanahu wa Taala ketahui
kebaikan dalam qalbunya maka
2
Allah berikan taufq kepadanya,
dan di antara mereka ada yang
Allah ketahui kejelekan dalam qa-
lbunya maka Allah menghinakan
dan merendahkannya.
Orang yang Allah ketahui ke-
baikan dalam qalbunya berarti
Allah menginginkan kebaikan
untuknya, dan bila Allah meng-
hendaki kebaikan baginya, Allah
faqihkan dia dalam agama-Nya
dan Allah berikan padanya ilmu
tentang syariat-Nya yang tidak
diberikan kepada orang lain.
Hal ini menunjukkan sepantas-
nya manusia itu bersemangat
dengan semangat yang tinggi
dan bersungguh-sungguh un-
tuk memahami agama Allah, di-
karenakan Allah Subhanahu wa
Taala apabila menghendaki ter-
hadap sesuatu, Allah akan mem-
persiapkan sebab-sebab untuk
mendapatkannya. Dan di antara
sebab seorang itu faqih dalam din
adalah dengan mempelajarinya
dan bersungguh-sungguh untuk
mencapai martabat yang mulia
ini. Kefaqihan dalam agama ti-
dak sebatas hanya kepada pengil-
muan saja tapi juga dibarengi
dengan pengamalan.
Karena itu bila seseorang men-
getahui sesuatu dari syariat Allah
akan tetapi ia tidak mengamal-
kannya maka dia bukanlah orang
yang faqih, sampaipun seandain-
ya ia menghapal kitab yang pal-
ing besar dalam ilmu fqih (dan
kitab-kitab lain dari cabang ilmu
yang lain pen) dan memaha-
minya akan tetapi ia tidak men-
gamalkannya maka orang seperti
ini tidaklah dinamakan faqih tapi
dia hanya disebut qari (pembaca).
Dengan demikian orang yang
faqih adalah orang yang beramal
dengan apa yang diilmuinya. Ia
berilmu terlebih dahulu kemudi-
an diikutkannya dengan amalan-
nya. [Syarh Riyadh Ash-Shalihin,
3/497-498]
Di antara manusia, ada
yang Allah Subhanahu wa
Taala ketahui kebaikan
dalam qalbunya maka
Allah berikan taufq ke-
padanya, dan di antara
mereka ada yang Allah
ketahui kejelekan dalam
qalbunya maka Allah
menghinakan dan meren-
dahkannya.
Sulaiman bin Khalaf Al-Baji
berkata, Pernyataan fqh fd din
menyatakan bahwa Allah meng-
hendaki kebaikan pada hamba-
hamba-Nya sehingga siapa yang
Allah inginkan kebaikan padan-
ya Allah faqihkan dia dalam
agamanya. Adapun al-khair (ke-
baikan) yang disebutkan di dalam
hadits (maknanya) adalah masuk
3
TSAQAFAH
ke dalam al-jannah dan selamat
dari api neraka. Allah Subhanahu
wa Taala berfrman, Siapa yang
dijauhkan dari neraka dan dima-
sukkan ke dalam al-jannah maka
sungguh ia beruntung. [QS. Ali
Imran: 185]. [Al-Muntaqa Syarh
Al-Muwaththa`, 7/209]
Orang yang tidak mengetahui
perkara-perkara agamanya, dia
bukanlah seorang yang faqih
(orang yang paham) dan bukan
pula orang yang mencari pema-
haman. Maka tepat sekali bila
dikatakan kepadanya (bahwa
dia adalah) orang yang tidak di-
inginkan kebaikan baginya (oleh
Allah). Demikian pula di sini ada
penerangan jelasnya keutamaan
ahlul ilmi di atas seluruh manusia
dan keutamaan tafaqquh fd din
(belajar/ memahami agama) di
atas seluruh ilmu [Fat-h Al-Bari,
1/207]
::DUA:: Orang yang faqih selalu
berusaha menjaga imannya.
Sebagian ulama terdahulu
berkata, Termasuk pemaha-
man seorang hamba (terhadap
agamanya) adalah selalu menjaga
keimanannya dan apa yang dapat
menguranginya, dan termasuk
pemahaman seorang hamba (ter-
hadap agamanya) adalah hen-
daknya dia mengenali apakah
bertambah keimanannya atau
berkurang? dan termasuk pema-
haman seorang hamba paham
(terhadap agamanya) adalah hen-
daknya seseorang mengenali dari
mana datangnya godaan setan
kepadanya?. [Syarah Qashidah
Nuniyyah Ibnul Qayyim, Ibnu
Isa, 2/140]
Sebagaimana disebutkan oleh
Al-Bukhari bahwa iman itu bisa
bertambah dan berkurang, dan
ini dipegangi sebagai aqidah Ah-
lus Sunnah wal Jamaah, tentu
kita perlu mengetahui apa-apa
yang bisa menambah iman kita
dan apa-apa yang bisa menguran-
gi iman kita. Insya Allah dengan
demikian kita akan
memiliki se-
b a g i a n
karak-
t e r
TSAQAFAH
4
5
TSAQAFAH
faqih.
::TIGA:: Orang yang faqih tidak
akan bakhil.
Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, Dunia itu un-
tuk 4 jenis hamba: Yang pertama,
hamba yang diberikan rizqi oleh
Allah serta kepahaman terha-
dap ilmu agama. Ia bertaqwa ke-
pada Allah dalam menggunakan
hartanya dan ia gunakan untuk
menyambung silaturahim. Dan
ia menyadari terdapat hak Al-
lah pada hartanya. Maka inilah
kedudukan hamba yang paling
baik. [Sunan At-Tirmidzi, no.
2325]
Sebenarnya masih banyak kara-
kter faqih yang perlu untuk
diungkap, lebih-lebih ditin-
jau dari disiplin ilmu fqh
secara praktis-opera-
sional. Semoga Allah
memudahkan kami
untuk memperoleh
pengetahuan ten-
tangnya dan akan
kami jabarkan di lain
waktu. [Selesai]
The Dreamers Handbook, buku
tafsir mimpi yang sangat disegani
di dunia internasional dua dekade
terakhir. Hadir dalam bahasa Arab,
Inggris dan Indonesia. Kelebihan-
nya terletak pada otentisitas refer-
ensi dan kredibilitas metode. Re-
daksi melayani pemesanan buku
ini. Stok terbatas 10 eks dan masih
tersegel. Dengan lebih dari 350
halaman, buku yang semula se-
harga Rp 47.500,- ini, kami bandrol
hanya Rp 27.500,- (belum ongkir).
Pleasecall: +6281515526665
Oleh Brilly Y. Will.
YANG TERLAKNAT
(BAGIAN 2)
MANHAJ
6
T
ujuh. Orang-Orang
yang Merusak Janji
dengan Allah
Allah berfrman, Orang-orang
yang merusak janji Allah setelah
diikrarkan dengan teguh dan
memutuskan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubung-
kan dan mengadakan kerusakan
di bumi, orang-orang itulah yang
memperoleh laknat dan bagi
mereka tempat kediaman yang
buruk (Jahannam). [Al-Qu`ran
surah Ar-Rad : 25]
Sesungguhnya orang-orang
yang menukar janji-(nya den-
gan) Allah dan sumpah-sumpah
mereka dengan harga yang se-
dikit, mereka itu tidak mendapat
bagian (pahala) di akhirat, dan
Allah tidak akan berkata-kata
dengan mereka dan tidak akan
melihat kepada mereka pada
hari qiyamah dan tidak (pula)
akan menyucikan mereka. Bagi
mereka azab yang pedih. [Al-
Qu`ran surah Ali Imran : 77]
D
elapan. Orang yang
Menyembunyikan
Ilmu Tanpa Alasan yang
Dibenarkan oleh Syariah
Allah berfrman, Sesungguh-
nya orang-orang yang menyem-
bunyikan apa yang telah Kami
turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan pe-
tunjuk, setelah Kami menerang-
kannya kepada manusia dalam
Al-Kitab, mereka itu dilaknati
Allah dan dilaknati (pula) oleh
semua (makhluk) yang dapat
melaknati, kecuali mereka yang
telah taubat dan mengadakan
perbaikan dan menerangkan
(kebenaran), maka terhadap
mereka itu Aku menerima tau-
batnya dan Akulah Yang Maha
Penerima taubat lagi Maha Pe-
nyayang. [Al-Qu`ran surah Al-
Baqarah : 159-160]
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
Telah bersabda Rasulullah shal-
lallaahu alaihi wa sallam, Ba-
rangsiapa yang ditanya tentang
satu ilmu lalu menyembunyikan-
nya, niscaya Allah akan mengi-
katnya dengan tali kekang dari
api neraka di hari kiamat kelak
[Sunan Abu Dawud no. 3658;
Sunan At-Tirmidzi no. 2649;
Musnad Ath-Tayalisi no. 2534;
Mushannaf Ibnu Abi Syaibah
9/55; Sunan Ahmad 2/263, 305,
344, 353, 499, 508; Sunan Ibnu
Majah no. 261; Shahih Ibnu Hib-
baan no. 95; Al-Mustadrak Al-
Hakim 1/101; Shahih Sunan Abu
Dawud 2/411]
S
embilan. Para Pe-
mimpin dan Pembe-
sar yang Menyesatkan
Umat
Allah berfrman, Pada hari ke-
tika muka mereka dibolak-balik-
7
MANHAJ
MANHAJ
kan dalam neraka, mereka ber-
kata, Alangkah baiknya, andai
kata kami taat kepada Allah dan
taat (pula) kepada Rasul. Dan
mereka berkata, Wahai Rabb
kami, sesungguhnya kami telah
menaati pemimpin-pemimpin
dan pembesar-pembesar kami,
lalu mereka menyesatkan kami
dari jalan (yang benar). Wahai
Rabb kami, timpakanlah kepa-
da mereka adzab dua kali lipat
dan laknatlah mereka dengan
laknat yang besar. [Al-Qu`ran
surah Al-Ahzab : 66-68].
Dan Kami jadikan mereka
pemimpin-pemimpin yang me-
nyeru (manusia) ke neraka dan
pada hari kiamat mereka tidak
a k a n di-
tolong. Dan Kami ikutkanlah
laknat kepada mereka di dunia
ini; dan pada hari kiamat mer-
eka termasuk orang-orang yang
dijauhkan (dari rahmah Allah).
[Al-Qu`ran surah Al-Qashshash
: 41-42]
Dari Hudzaifah bin Al-Yamaan,
ia berkata, Orang-orang keban-
yakan bertanya kepada Rasulu-
lah shallallaahu alaihi wa sal-
lam tentang kebaikan. Adapun
aku bertanya kepada beliau ten-
tang kejelekan karena khawatir
akan menimpaku. Aku bertan-
ya, Wahai Rasulullah, sesung-
guhnya kami dulu berada di
masa Jahiliyyah dan kejelekan.
Lalu Allah mendatang kebai-
kan ini kepada kami. Apakah
setelah kebaikan ini ada kej-
elekan?. Beliau berkata,
Ya. Aku bertanya,
Apakah setelah kej-
elekan itu ada ke-
baikan? Beliau
me n j a wa b ,
Ya, namun
p a d a n y a
ada asap.
Aku ber-
t a n y a ,
A p a
a s a p -
n y a ? .
B e l i a u
MANHAJ
9
menjawab, Satu kaum yang
mengambil sunnah bukan den-
gan sunnahku dan mengambil
petunjuk bukan dengan pe-
tunjukku. Engkau mengetahui
mereka dan engkau ingkari.
Aku bertanya, Apakah setelah
kebaikan itu ada kejelekan?
Beliau menjawab, Ya. Para dai
yang mengajak ke pintu-pintu
neraka. Barangsiapa yang me-
nyambut seruan mereka, akan
dilemparkan ke dalamnya (ner-
aka). Aku bertanya lagi, Wahai
Rasulullah, jelaskanlah kepada
kami siapakah mereka itu? Ra-
sulullah shallallaahu alaihi wa
sallam menjawab, Mereka itu
adalah suatu kaum yang kulit-
nya sama dengan kulit kita dan
berbicara dengan menggunakan
bahasa kita. Saya bertanya lagi
kepada beliau, Wahai Rasu-
lullah, bagaimanakah menurut
pendapat engkau jika hal itu sam-
pai saya alami sendiri? Apa yang
harus saya lakukan? Rasulullah
shallallaahu alaihi wa sallam
menjawab, Kamu harus tetap
bersama jamaah kaum musli-
min dan pemimpin mereka. Aku
bertanya lagi, Bagaimana sean-
dainya kaum muslimin itu tidak
memiliki jamaah dan juga tidak
memiliki seorang pemimpin?
Rasulullah shallallaahu alaihi wa
sallam menjawab, Kalau demi-
kan keadaannya, maka kamu pun
boleh mengasingkan diri. Meski-
pun kamu (tidak memperoleh
makanan dan) hanya menggigit
akar pohon hingga mati, dan
engkau tetap pada sunnahku.
[Shahih Muslim no. 1847]
S
epuluh. Orang yang
Menghalang-Halangi
Penegakan Hukum Qi-
shash
Dari Ibnu Abbas, Telah berkata
Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam, Barangsiapa terbunuh
dan tidak diketahui siapa pem-
bunuhnya, atau tewas karena
lemparan batu atau cambuk;
maka tebusannya seperti tebu-
san pembunuhan yang dilakukan
dengan tidak sengaja. Barang-
siapa dibunuh dengan sengaja,
maka pelakunya harus diqishash.
Barangsiapa yang menghalang-
halangi hukman qishash itu,
maka ia akan dilaknat oleh Allah,
para malaikat, dan seluruh ma-
nusia. [Sunan Abu Dawud no.
4591; Sunan An-Nasa`i 8/40; Su-
nan Ibnu Majah no. 2635. Sha-
hih Sunan Abu Dawud 3/113]
S
ebelas. Orang yang
Membunuh Muslim
dengan Sengaja Tanpa
MANHAJ
10
Alasan yang Dibenarkan
Syariah
Allah berfrman, Dan ba-
rang siapa yang membunuh
seorang mukmin dengan sen-
gaja, maka balasannya ialah Ja-
hannam, kekal ia di dalamnya
dan Allah murka kepadanya,
dan melaknatinya serta menye-
diakan adzab yang besar bagin-
ya. [Al-Qu`ran surah An-Nisa :
93]
Kalau demikan keadaan-
nya, maka kamu pun
boleh mengasingkan diri.
Meskipun kamu (tidak
memperoleh makanan
dan) hanya menggigit
akar pohon hingga mati,
dan engkau tetap pada
sunnahku
Dari Abdullah (Ibnu Masud)
radliyallaahu anhu ia berkata,
Telah bersabda Rasulullah shal-
lallaahu alaihi wa sallam, Tidak
halal darah seorang Muslim yang
bersaksi bahwasannya tidak ada
Tuhan yang berhak disembah
selain Allah dan bersaksi bah-
wasannya aku adalah utusan Al-
lah kecuali karena salah satu dari
tiga sebab, orang yang telah me-
nikah yang berzina, jiwa dengan
jiwa (pelaksanaan qishash), dan
orang yang keluar dari agaman-
ya sekaligus meninggalkan Al-
Jamaah. [Shahih Al-Bukhari
no. 6878; Shahih Muslim no.
1676; Musnad Ahmad no. 3621,
4065, 4245; Sunan Abu Dawud
no. 4352; Sunan An-Nasa`i no.
4016; Sunan Ibnu Majah 2534]
D
uabelas. Orang yang
Melaknat Kedua
Orang Tuanya
Dari Ali bin Abi Talib, Telah
bersabda Nabi shallallahu alaihi
wa sallam, Allah melaknat orang
yang melaknat kedua orang tu-
anya.. [Shahih Muslim no.
1978; Sunan An-Nasai 7/232;
Musnad Ahmad 1/118, 180]
Dari Abdullah bin Amr bin Al-
Ash, Telah bersabda Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam,
Sesungguhnya termasuk dosa
besar adalah seseorang melaknat
kedua orang tuanya. Ada yang
bertanya, Wahai Rasulullah,
bagaimana mungkin seseorang
melaknat kedua orang tuanya?
Beliau menjawab, Ia mencela
ayah orang lain, kemudian orang
itu membalas mencela kedua
orang tuanya. Ia mencela ibu
orang lain, lalu orang itu mem-
balas mencela ibunya. [Shahih
Al-Bukhari no. 5973; Shahih
Muslim no. 90]
MANHAJ
11
T
igabelas. Berbuat
syirik
Dari Ali bin Abi Thalib, Telah
bersabda Nabi shallallahu alaihi wa
sallam,.. Allah melaknat orang
yang menyembelih untuk selain
Allah. [Shahih Muslim no. 1978;
Sunan An-Nasaiy 7/232, Ahmad
1/118, 180].
Allah berfrman,Katakanlah,
Sesungguhnya shalat, ibadah,
hidup, dan matiku hanyalah untuk
Allah, Rabb semesta alam, tiada
sekutu bagi-Nya; dan demikian
itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah). [Al-Qur`an
surah Al-Anaam : 162-163]
E
mpatbelas. Orang
yang Murtad, Keluar
dari Islam
Dari Ibnu Masud, .dan orang
Arab baduwi yang murtad
setelah hijrah; mereka semua
terlaknat melalui lisan Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam pada
hari kiamat. [Shahih Ibnu Hibbaan
no. 3252; Musnad Ahmad 1/409,
430, 464-465; Sunan An-Nasai
8/147; Shahih Ibnu Khuzaimah no.
2250.]
Bersambung, Insya Allah...
Punya usaha?
Iklankan saja di sini!
Sampul 1 hlm. : Rp 125.000,-
Sampul 1/2 hlm. : Rp 100.000,-
Dalam 1 hlm. : Rp 75.000,-
Dalam 1/2 hlm. : Rp 25.000,-
Kirim fle iklan dalam bentuk JPG/
CDR/PDF ke quantumfqih@gmail.
com. Desain iklan dikenakan biaya.
Transfer biaya iklan via
BRI Syariah 1014372276
BSM 7038279232
Buat apa susah-
payah mencetak
brosur kalau
ternyata akhirnya
hanya masuk
tempat sampah?
MANHAJ
12
QASHASH
13
A
llah berfrman: Ya Tu-
han kami, sesungguhnya
aku telah menempatkan
sebagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tana-
man di dekat rumahMu (Baitullah)
yang dihormati. Ya Tuhan kami,
(hal itu) supaya mereka mendirikan
shalat. Maka jadikanlah hati se-
bagian manusia cenderung kepada
mereka. Dan berilah mereka rizki
dari buah-buahan, agar mereka ber-
syukur. [QS. Ibrahim: 37]
Hajar adalah gadis Mesir yang
berasal dari keluarga raja yang ka-
lah perang. Akibatnya, ia berubah
posisi menjadi pelayan istana tan-
pa bisa menolak takdirnya. Lalu
Sayyidah Sarah datang ke Mesir
bersama suaminya (Nabi Ibrahim)
dan mengambil Hajar menjadi
pembantunya.
Ketika itu Sayyidah Sarah su-
dah tua dan mandul. Ia sudah
putus asa untuk memberikan mo-
mongan kepada suaminya. Tiba-
Teladan Sepanjang
Zaman Ibunda
Nabi Ismail
QASHASH
14
tiba Sarah berinisiatif menghibah-
kan pembantunya yang dari Mesir
itu kepada suaminya.
Ketika Hajar hamil, rasa cem-
buru bergelora di dalam hati Sar-
ah. Sarah pun menyampaikan apa
yang dirasakannya itu kepada sua-
minya, tetapi sang suami malah
membela Hajar. Sarah merasa kes-
al dengan hal itu. Dan ketika Hajar
melahirkan bayinya, kesabaran
Sarah pun habis. Sarah bersumpah
bahwa ia tidak akan memberikan
tempat bagi Hajar.
Hajar terus bersama suamin-
ya sampai suatu hari sang suami
pergi ke arah Selatan dan diikuti
oleh Hajar yang menggendong
bayinya, Ismail. Hajar mengikat
pinggangnya dengan tali membi-
arkan ujung tali itu menjulur ke
belakang. Hajar adalah wanita per-
tama yang memakai ikat pinggang
seperti itu. Dia menggunakan ikat
pinggang itu untuk menghapus
jejak kakinya agar tidak diketahui
oleh Sarah. [Diambil dari Hadis
riwayat Ibnu Abbas Ahaditsul
Anbiyaa dari Shahih Al-Bukhari.
Takhrijnya dari berbagai jalur ter-
dapat pada Fathul Bari, 6/250]
Ibrahim mempunyai ide un-
tuk mencari tempat perlindungan
bagi anaknya di reruntuhan Baitul
Atiq (Kabah) yang merupakan
rumah pertama yang digunakan
untuk beribadah kepada Allah di
muka bumi, yang memang diban-
gun oleh Para Malaikat sejak Adam
belum diturunkan ke Bumi.
Sampailah mereka di Makkah
yang ketika itu merupakan padang
pasir yang tandus dan gersang.
Nyaris tidak ada orang yang ting-
gal di sana kecuali sekelompok
orang badui yang nomaden dan
orang-orang Amaliq yang hidup
di luar Makkah dan berpindah-
pindah dari waktu ke waktu untuk
mencari air dan padang rumput.
Di sebuah bukit kecil yang ada
di dekat puing-puing Baitul Atiq
(Kabah) itulah Ibrahim, Hajar dan
anaknya (Ismail) singgah. Ibra-
him meninggalkan sekeranjang
kurma dan sekantung air. Ibrahim
menyuruh Hajar membuat gubuk.
Kemudian Ibrahim bermaksud
pulang ke tempat asalnya. Hajar
merasa takut dengan sepinya
padang pasir. Dia memohon ke-
pada Ibrahim agar tidak mening-
QASHASH
galkan dia dan anaknya di tempat
yang gersang dan mengerikan itu.
Namun Ibrahim memalingkan
mukanya dari Hajar. Dia tidak
menoleh dan tidak menjawab. Dia
khawatir tidak sanggup menahan
perasaannya di hadapan seorang
ibu yang panik dan bingung. Dia
sebetulnya tak sampai hati anak
tunggalnya harus terbuang ber-
sama ibunya di padang pasir yang
gersang.
Hajar mengulangi pertanyaan-
nya: Engkau mau pergi ke mana
dan meninggalkan kami di lembah
yang tidak berpenghuni dan ti-
dak ada apa-apanya ini? Ibrahim
meninggalkannya dan terus ber-
jalan tanpa menoleh sedikitpun
kepadanya. Dan ketika sampai
di tanjakan lembah itu ia men-
dengar suara Hajar yang
memohon dan ber-
tanya kepadan-
ya dengan
n a d a
sedih:
Apakah Allah menyuruhmu
melakukan ini?
Ya, jawab Ibrahim tanpa me-
noleh sedikitpun kepadanya.
Dengan nada pasrah dan
khusyuk serta penuh ketawakka-
lan dan keyakinan kepada Allah
Yang Maha Kaya, Hajar berkata:
Kalau begitu, Allah tidak akan
menyia-nyiakan kami.

[Fathul
Bari, 6/251]
Hajar diam dan tidak melihat
Ibrahim yang telah mengangkat
kedua tangannya ke langit karena
terhalang oleh tikungan lembah.
Ibrahim menghadap ke arah Bait-
ullah kemudian memanjatkan doa:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku
telah menempatkan sebagian ketu-
runanku
d i
QASHASH
16
lembah yang tidak mempunyai ta-
nam-tanaman di dekat rumahMu
(Baitullah) yang dihormati. Ya Tu-
han kami, (hal itu) supaya mereka
mendirikan shalat. Maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka. Dan berilah mer-
eka rizki dari buah-buahan, agar
mereka bersyukur. Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau mengetahui
apa yang kami sembunyikan dan apa
yang kami tunjukkan. Dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi bagi
Allah, baik yang ada di bumi maupun
yang ada di langit. [QS. Ibrahim:
37-38]
Kemudian Ibrahim melanjut-
kan perjalanan pulangnya menuju
isterinya Sayyidah Sarah di negeri
Kanan.
Dengan nada pasrah dan
khusyuk serta penuh
ketawakkalan dan keya-
kinan kepada Allah Yang
Maha Kaya, Hajar berka-
ta: Kalau begitu, Allah ti-
dak akan menyia-nyiakan
kami.
Sementara itu Hajar mulai me-
nyusui anaknya dan minum dari
cadangan air yang sedikit itu. Dia
mencari teman dan hiburan dari
anaknya yang masih bayi. Dia
nyaris melupakan penderitaan-
nya sebagai budak dan kepedihan
hatinya karena harus meninggal-
kan rumah suaminya. Dia sibuk
memandangi wajah anaknya yang
lucu nan menggemaskan, sehing-
ga dia tidak merasakan kesendiri-
annya.
Setelah persediaan airnya,
Hajar dan anaknya pun kehau-
san. Hajar memandangi anaknya
yang sedang melingkar. Maka
Hajar pun bergegas pergi karena
tidak tega melihat anaknya. Hajar
naik ke atas dan melihat gunung
manakah yang terdekat. Ternyata
bukit Shafa adalah yang terdekat.
Lalu Hajar berdiri di atas bukit
Shafa kemudian menghadap ke
arah lembah sambil melihat apak-
ah ada orang di sana? Dia juga
mencoba mendengar kalau-kalau
ada suara manusia. Setelah yakin
dirinya tidak menemukan apa-apa
QASHASH
17
selain kesepian dan keheningan,
Hajar pun turun dari bukit Shafa
sambil berlari-lari kecil menuju
bukit Marwah. Hajar naik ke atas
bukit Marwah barangkali dia bisa
melihat tanda-tanda kehidupan.
Tetapi tak ada sedikitpun yang
terlihat.
Dia berlari-lari kecil antara
Shafa dan Marwah hingga tujuh
kali putaran, sampai dia benar-
benar kelelahan dan kepayahan
sembari kehausan. Ibnu Abbas
menceritakan bahwa Rasulullah
bersabda: Itulah sai yang dilaku-
kan orang-orang (ketika menunai-
kan ibadah haji dan umroh).
Tetapi dia tidak terlalu lama di
tempat itu, karena dengus nafas
anaknya yang kehausan mengoyak
j a n t u n g n y a
dan merobek
hatinya. Hajar
melihat hidup
anaknya sedang
merayap keluar
dari tubuhnya
dan meredup
sedikit demi
sedikit. Naluri
keibuannya ti-
dak kuasa me-
nyaksikan ad-
egan itu. Maka
dia pun meng-
umpulkan sisa-sisa kekuatannya
dan merangkak menjauhi anaknya
yang sedang sekarat.
Hajar mendengar suara yang
dia anggap suaranya sendiri. Lalu
dia berkata kepada dirinya send-
iri: Jika kamu punya pertolon-
gan. Tiba-tiba ada Malaikat yang
berwujud seperti burung sedang
mengawasi tempat itu. Kemudian
Malaikat itu turun di suatu tem-
pat di sana. Malaikat itu terus
mengibas-ngibaskan sayapnya
hingga air (zamzam) menyembur
dari dalam tanah. Hajar langsung
bergegas menuju air tersebut. Ke-
mudian Hajar membendung air
itu sambil menciduknya. Hajar
meminum air itu hingga puas dan
segera menyusui anaknya.
Tiba-tiba ada Malaikat
yang berwujud seperti
burung sedang menga-
wasi tempat itu. Kemu-
dian Malaikat itu turun
di suatu tempat di sana.
Malaikat itu terus men-
gibas-ngibaskan sayap-
nya hingga air (zamzam)
menyembur dari dalam
tanah.
Ibnu Abbas menyatakan bah-
wa Nabi bersabda: Semoga Allah
mengasihi ibu Ismail seandainya dia
membiarkan air itu. Atau beliau
bersabda: Seandainya dia (Hajar)
tidak menciduk air zamzam itu, nis-
QASHASH
18
caya zamzam itu menjadi mata air
yang mengalir.
Ibnu Abbas mengisahkan:
Kemudian ada rombongan dari
kabilah Jurhum yang datang dari
jalur Kada. Mereka singgah di
Makkah bagian bawah. Tiba-tiba
mereka melihat seekor burung.
Lalu mereka berkata: Burung itu
pasti melihat air. Padahal setahu
kita di lembah ini tidak ada air.
Mereka menyuruh pemandu jalan
mereka untuk mengamati situasi
yang ada. Pemandu itu kembali
dan mengajak mereka ke tempat
di sana Hajar dan anaknya berada
di dekat sumber air yang diberka-
hi. Lalu mereka berkata kepada
Hajar: Kalau engkau setuju kami
akan tinggal bersamamu untuk
menemanimu. Dan air itu tetap
airmu. Mereka tinggal bersama
Hajar di sana. Kemudian mereka
mengirim utusan untuk menga-
jak keluarga mereka tinggal bers-
ama mereka. Ismail belajar bahasa
Arab dari mereka. Mereka sangat
kagum kepada Ismail ketika dia
beranjak remaja. Dan setelah de-
wasa kelak mereka menikahkan-
nya dengan keluarga mereka.
[Shahih Al-Bukhari dengan Fathul
Bari, 6/251]
Dari semangat keibuannyalah,
Sayyidah Hajar, ibunda bangsa
Arab Adnaniyah memasuki pang-
gung sejarah sebagai orang paling
berjasa bagi Ismail bin Ibrahim.
AQIDAH
19
KREATIFIYAH
20
MILIKI
CD ISLAMIC DIGITAL LIBRARY
dan CD OFFLINE ISLAMIC SITES
Memuat ribuan artikel senilai puluhan juta rupiah.
Hanya @ Rp 18.000,- (Belum ongkir).
Hubungi +6281515526665
HIKMAH
21
KALO AJ ARAN
NABI SUDAH
FINAL, KENAPA
BIKIN AJ ARAN
SENDIRI?
Nabi Muhammad berkata, Sungguh aku
tinggalkan kalian di atas agama yang jelas,
malamnya seperti siangnya, tidaklah orang yang
berpaling darinya sepeninggalku, kecuali dia pasti
binasa. [Shahih: Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah
no. 937; Shahih Al-J ami no. 4369]
ADVERTORIAL
22
Selamat kepada SBY Corp. atas diraihnya Bogasari
Small Medium Entrepreneur (SME) Award juara
pertama tahun 2014 dengan nilai hadiah Rp
10.000.000,-, pada 22 J uni 2014 di Solo Square
Mall, Solo, J awa Tengah. Semoga pencapaian ini
menjadi tonggak awal pencapaian-pencapaian
lebih gemilang berikutnya.
Kunjungi official blog SBY Corp. di http://sby-corporation.blogspot.com
NEWS
23
www.quantumfiqih.com
quantumfiqih.wordpress.com
brillyelrasheed.blogspot.com
brillyelrasheed.wordpress.com
cafeilmubrilly.blogspot.com
pesantrenfiqih.wordpress.com
majalahfiqih.wordpress.com
grahafiqih.wordpress.com
Q
QUANTUMFIQIH
MANA
YANG
SUDAH
ANDA
KUNJUNGI
Q
Partnership Promotion
Dalam rangka mempercepat gerakan dakwah di dunia maya,
kami menawarkan partnership promotion terhadap website
yang kita miliki masing-masing. Praktiknya, Anda menshare/
mempromosikan majalah digital ini pada media Antum
(majalah digital, newsletter, website, dll), media kami akan
mempromosikan media Anda. Mari bersama berpartner dalam
dakwah di dunia maya. Hubungi +6281515526665
24
KREATIFIYAH
KARTU UNDANGAN PLUS
U
ndangan nikah bagi kebanyakan orang adalah media prestisius.
Undangan nikah seringkali dibuat dan dicetak dengan harga yang
fantastis padahal isinya hanya berupa pemberitahuan siapa yang
menikah dan keluarganya, tanggal dan tempat pelaksanaan aqad nikah
dan walimah nikah.
Kini telah hadir terobosan yang spektakuler meski tidak bombastis.
Undangan Nikah Bermuatan Dakwah (Unibedak). Undangan Pernikahan
yang satu ini digagas oleh Quantum Fiqih Media sebagai bentuk kepriha-
tinan atas nuansa tabdzir dalam pembuatan undangan nikah oleh keban-
yakan orang.
Nilai lebih undangan nikah ini terletak pada bentuk sajian ayat-ayat Al-
Qur`an dan hadits-hadits Nabawi yang terkait dengan masalah pernika-
han, keluarga, pendidikan anak, walimah nikah, doa-doa, dan lain seb-
againya.
Jadi, semewah apapun undangan nikah yang kita buat, selagi bertujuan
untuk dakwah, insya Allah akan bernilai sebagai bentuk pengagungan
terhadap Islam.
Untuk pemesanan, hubungi +6281515526665. Harga mulai Rp 1.000,-.
Proses cetak paling lambat tujuh hari, insya Allah.
25
CHARITY
BUKU SUPLEMEN MOTIVASI BERINFAQ
T
elah hadir... Sebuah buku yang ringkas, padat, penuh kiat dan se-
mangat... Sebuah buku yang memotivasi Anda untuk sebanyak
mungkin berinfaq sekalipun tanpa mengeluarkan uang sedikit-
pun... Sebuah buku ringan dan tidak membosankan yang akan mengurai-
kan untuk Anda targhib dan tarhib berinfaq, prinsip dan ketentuan ber-
infaq, dan bentuk-bentuk berinfaq tanpa harta... Sebuah buku yang sarat
akan nash-nash Al-Qur`an, As-Sunnah (Al-Hadits), dan qaul (penjelasan)
para ulama klasik maupun kontemporer.
Untuk mendapatkannya cukup ajukan proposal atau surat permohonan
dengan mencantumkan nama, logo dan identitas lembaga Anda (yayasan,
pondok pesantren, masjid, lembaga dakwah, komunitas Islam, majelis tak-
lim, dsb), dan mengganti ongkos kirim sebesar Rp 25.000,- per 15 eksem-
plar buku via
BRI Syariah 1014372276
BSM 7038279232
Setelah transfer mohon konfirmasikan via SMS ke nomor 0815 1552
6665 dengan format sebagai berikut. Contoh: Telah transfer Rp 25.000, di
BRI Syariah pada 19 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.
MUHASABAH
26
A
manah merupakan ba-
gian dari iman. Hilang
amanah, keroposlah
bangunan iman. Banyak orang
tertipu dengan tampilan zhahir,
padahal jika sedikit lebih jeli, zha-
hir sudah menunjukkan hakekat.
Banyak orang yang berpenampi-
lan islami, namun akhlak jauh dari
islami, dalam hal ini, tidak men-
jaga amanah contohnya.
Kian susahnya menjaga ama-
nah diperparah dengan eskalasi
kriminalitas, merebaknya wahn
syndrom (cinta dunia-lalai akhirat
dan takut mati), hilangnya malu
dari qalbu, rusaknya ukhuwwah
islamiyyah yang salah satunya
disebabkan oleh ashabiyyah (fa-
natisme sektarian), merajalelanya
takabbur dan ujub, dan yang lain-
nya.
Amanah Menjelang
Qiyamah
MUHASABAH
27
Rasulullah bersabda, Bagian
dari agama kalian yang pertama
kali hilang adalah amanah, dan
yang terakhir adalah shalat. [Ash-
Shahihah no. 1739]
DENDAM,
MEMBUNUH
AMANAH
Kerap kita menaruh dendam
kepada orang yang sudah berbuat
jahat kepada kita dan berandai-
andai ada saat yang tepat untuk
membalas dengan kejahatan
semisal atau lebih. Namun niatan
tersebut sangat tidak baik dan
bertentangan dengan prinsip
kemuliaan akhlaq yang diajarkan
Islam.
Rasulullah berkata, Tunai- Tunai-
kanlah amanah kepada siapa yang
memberimu amanah, dan jangan
mengkhianati siapa yang pernah
mengkhianatimu. [Sunan At-Tir-
midzi no. 1264. Ash-Shahihah no.
423]
Al-Mubarakfuri menan-
daskan, jangan bermuamalah
dengan orang yang berkhianat itu
sebagaimana dia bermuamalah
denganmu, dan jangan membalas
perbuatan khianatnya dengan
perbuatan khianatmu. [Tuhfah Al-
Ahwadzi, 3/370]
Jika Anda merasa pernah
dizhalimi, pernah dikhianati,
pernah menaruh amanah pada
seseorang namun ia tidak
menjaganya, maka tampillah di
hadapan seluruh makhluq sebagai
mu`min yang amanah, muslim
yang membalas keburukan dengan
kebaikan, seperti Rasulullah
Muhammad, sang Nabi panutan.
Berdirilah tegap dan teriakkan
dalam qalbu, Saya pantang
membalas pengkhianatan.
Persiapkanlah diri untuk menjadi
mulia dengan tidak membalas
pengkhianatan. Posisikan diri
Anda sebagai sebaik-baik hamba
lalu berikan balasan terindah
kepada siapapun yang pernah
mengkhianati Anda. Dan lihatlah,
Allah akan tundukkan qalbu
28
mereka untuk Anda dan Anda
jauh lebih mulia dari mereka.
Kerap kita menaruh den-
dam kepada orang yang
sudah berbuat jahat ke-
pada kita dan berandai-
andai ada saat yang tepat
untuk membalas dengan
kejahatan semisal atau
lebih. Namun niatan
tersebut sangat tidak
baik dan bertentangan
dengan prinsip kemu-
liaan akhlaq yang diajar-
kan Islam.
Khusus untuk pengkhianatan
dalam hal harta, ada rukhshah,
keringanan, kompensasi, bahwa
bukanlah termasuk membalas
pengkhianatan ketika kita
mengambil harta dari
orang yang berhutang
kepada kita yang
sengaja tidak melunasi
hutang. Hal ini karena
pada hakekatnya
kita telah menolong
si penghutang dari
adzab di akhirat.
S e t e l a h
membawakan hadits
di atas, At-Tirmidzi
memberikan wawasan
tentang adanya
kesepakatan dari para ulama, di
antaranya generasi Tabiin, salah
satunya Ats-Tauri, mengenai
bolehnya mengambil harta
seseorang yang pernah berhutang
namun sengaja tidak melunasi
dimana harta yang diambil adalah
sejumlah piutangnya.
SANG PEMIMPIN
Kampanye kepemimpinan
yang amanah terus digulirkan
mengingat banyaknya kasus
ketidakamanahan para pemimpin.
Rasulullah dalam banyak
MUHASABAH
29
haditsnya, secara eksplisit
berkali-kali mewanti-wanti para
pemimpin untuk menjaga amanah
yang diemban.
Rasulullah berkata, Tidaklah
seorang hamba yang diberikan
amanah kepemimpinan, kemu-
dian memimpin tidak dengan
ikhlash (atau sesuai nasehat-Nya),
kecuali ia tidak akan pernah men-
capatkan harumnya surga. [Sha-
hih Al-Bukhari no. 7150]
Rasulullah juga mengingatkan,
Tidaklah ada seorang yang diberi
amanah kekuasaan atas kaum
muslimin kemudian mati, namun
mengkhianati amanah itu, maka
Allah haramkan surga atasnya.
[Shahih Al-Bukhari no. 7151]
Oleh karena begitu susahnya
menjadi pemimpin yang
amanah, Rasulullah lebih
mengaksentuasi nasehat
beliau untuk tidak meminta
amanah kepemimpinan.
Rasulullah menyarankan
kepada kita untuk tidak
menantang beratnya
amanah kepemimpinan.
Al-Munawi membe-
rikan catatan terkait
hadits ini khususnya
pada potongan kalimat,
maka Allah haramkan surga
atasnya, Yaitu jika seandainya
dia halal masuk surga, maka dia
dicegah untuk masuk ke dalamnya
bersama orang-orang yang
pertama masuk surga. Hadits ini
memberikan faedah peringatan
dari khianat kepada orang-orang
yang dipimpin bagi siapa yang
dibebani dengan urusaan-urusan
mereka. Jika dia tidak memenuhi
apa yang dia tanggung dan dia
tidak melaksanakan hukum, tidak
menuaikan hak-hak...., maka
dia masuk ke dalam hadits ini,
dengan peringatan yang keras.
Faedah selanjutnya adalah, hal itu
menunjukkan bahwa itu semua
termasuk dosa besar yang paling
besar, yang menjauhkan dari
surga. [Faidh Al-Qadir 5/623]
Persiapkanlah diri untuk
menjadi mulia dengan
tidak membalas peng-
khianatan. Posisikan diri
Anda sebagai sebaik-
baik hamba lalu berikan
balasan terindah kepada
siapapun yang pernah
mengkhianati Anda.
Simak artikel selengkapnya di
majalah Islam Nasional LENTERA
QOLBU edisi 3 vol. 4 (Des. 2013)
MUHASABAH
30
ADAB Oleh Ibnu Muhammad Yulianto
JANGAN MENANTANG
MASALAH
31
ADAB
D
alam hidup, iman
bisa bertambah bisa
berkurang, begitu pula
semangat (ghirah). Ketika iman
berkurang, semangat mengopti-
malkan ibadah kepada Allah juga
berkurang, itu tidak masalah
karena merupakan kewajaran
yang sudah diakui oleh Allah dan
Rasul-Nya, sepanjang dalam masa
kurangnya semangat itu tidak
serta merta menyebabkan lebih
memilih keluar dari sunnah Nabi.
Ketika iman bertambah, semangat
mengoptimalkan ibadah kepada
Allah juga bertambah dan semakin
bertambah dan semakin bertam-
bah, itu sangat bagus selagi tidak
mengarah kepada ghuluw karena
ketika terperosok ke jurang ghu-
luw bisa-bisa semangat itu akan
hilang total atau secara perlahan
namun pasti.
Anas bin Malik, Rasulullah
mengingatkan, Sesungguhnya
agama ini sangat kokoh, maka
berjalanlah di dalamnya dengan
kelembutan. [Al-Jami Ash-
Shaghir]
ADAB
32
Abdur Rauf Al-Munawi
menungkapkan, seharusnya
mengamal-kan Islam itu tanpa
memberat-beratkan diri,
membebani diri mengamalkan apa
yang tidak dimampui yang itu bisa
menjadikan/menimbulkan lemah
dan akhirnya meninggalkan amal
sama sekali.
Al-Munawi kemudian mengutip
penjelasan Al-Ghazali, bahwa
hadits ini maknanya adalah jangan
membebani diri dengan amal-amal
agama Islam apa yang menyelisihi
kebiasaan, akan tetapi hendaknya
secara lembut dan bertahap. Jika
tidak maka bisa jadi amal-amal
yang disukainya akan menjadi
amal-amal yang dibencinya.
Seperti menanamkan akhlaq
mulia, harus bertahap yang itu
memudahkan untuk pembiasaan
dan akhirnya menjadi sebuah
akhlaq. Seperti pula mengajarkan
anak untuk gemar menuntut ilmu
Islam, harus bertahap, kadang
diperbolehkan bermain, tapi
juga ada saatnya untuk belajar,
akhirnya lama-kelamaan, anak
akan terbiasa belajar Islam dan
akhirnya anak senang sekali,
gemar dan kecanduan menuntut
ilmu Islam. [Faidh Al-Qadir]
Nabi Muhammad sendiri sudah
memberikan kalimat pemutus
dengan sangat tegas, Hati-hatilah
kalian terhadap perbuatan ghuluw
di dalam agama, karena sesung-
guhnya hancurnya orang-orang se-
belum kalian dikarenakan (sikap)
ghuluw di dalam agama. [Musnad
Ahmad; Sunan Ibnu Majah]
Seharusnya mengamal-
kan Islam itu tanpa
memberat-beratkan diri,
membebani diri menga-
malkan apa yang tidak
dimampui yang itu bisa
menjadikan/menimbul-
kan lemah dan akhirnya
meninggalkan amal sama
sekali.
Ada satu fase yang sangat dekat
dengan ghuluw dalam fase-fase
perjalanan seorang hamba menu-
ju Allah Subhanahu wa Taala,
yaitu menantang. Ya, menantang
diri untuk mengoptimalkan iba-
dah kepada Allah namun bersum-
ber dari kebanggaan terhadap diri,
menganggap remeh tuntunan sya-
riah yang sudah berlaku lengkap
dengan rukhshahnya, keinginan
untuk tampil mempesona di hada-
pan manusia, dan lain sebagainya,
bukan bersumber dari keinginan
yang tulus mempersembahan
ibadah terbaik. Akan tetapi sikap
menantang ini bukan menghasil-
kan kebaikan malah menghasil-
kan penurunan semangat bahkan
ADAB
33
penurunan iman disertai penyesa-
lan mengapa berani menantang.
Allah Taala berfrman, Wahai
orang-orang beriman mengapa
kalian mengatakan apa yang tidak
kalian kerjakan. Teramat besar
kemurkaan Allah karena kalian
mengatakan apa yang tidak ka-
lian kerjakan. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang ber-
perang di jalannya dalam barisan
shaf seolah-olah mereka adalab
bangunan yang kokoh. [QS. Ash-
Shaf: 2-4]
Dalam Al-Kasysyaf 4/522, Az-
Zamakhsyari menyebutkan ri-
wayat terkait rangkaian ayat ini.
Sebelum diperintahkannya perang
(jihad) kaum mu`minin berkata,
Seandainya kita tahu amal yang
paling dicintai Allah Taala tentu
kita akan mengamalkannya dan
kami akan korbankan harta dan
diri kami. Maka Allah tunjukkan
kepada mereka jihad di jalan-Nya
sebagai amal yang paling dicin-
tai-Nya, maka mereka kemudian
berpaling dari hari peperangan
Uhud, Allah pun mencela mereka.
Dikatakan tentang ayat ini, Ke-
tika Allah mengabarkan tentang
pahala para syuhada perang Badr,
kaum mu`minin berkata, Andai
kita mendapati peperangan, pasti
kami akan terjun ke dalamnya dan
kami akan berusaha keras, na-
mun ketika mereka menuju hari
peperangan Uhud mereka tidak
memenuhi ucapan mereka itu.
Ibnu Katsir menuturkan, frman
ini merupakan pengingkaran ter-
hadap siapa saja yang berkata na-
mun tidak menepatinya. Para ula-
ma Salaf berdalil dengan ayat yang
mulia ini bahwa wajib hukumnya
menepati janji secara mutlak.
33
34
Sikap menantang ini bu-
kan menghasilkan kebai-
kan malah menghasilkan
penurunan semangat
bahkan penurunan iman
disertai penyesalan.
Ibnu Katsir juga menyampaikan,
Al-Imam Malik berpendapat, se-
andainya janji telah disampaikan
maka itu menjadi seperti utang,
wajib memenuhinyna, seperti ses-
eorang berkata kepada orang lain,
Menikahlah! Aku akan mem-
berikan untukmu setiap hari be-
gini dan begini. Kemudian jika ia
menikah, maka orang tadi wajib
memberikan apa yang dijanjikan-
nya, karena hal itu menyangkut
hak sesama manusia. Mayori-
tas Ulama berpendapat, ayat ini
turut berkenaan dengan kaum
mu`minin yang berangan-angan
diwajibkannya jihad atas mereka,
namun ketika diwajibkan, seba-
gian mereka membelot.
Ibnu Katsir kemudian mengi-
syaratkan frman Allah yang sena-
da pada QS. An-Nisa`: 77, 78 dan
QS. Muhammad: 20.
Demikianlah, Allah mencela
orang-orang yang menantang
sesuatu dan berjanji siap mengha-
dapi namun ketika sesuatu itu ada
ternyata mereka tidak mau meng-
hadapi.
Simak artikel selengkapnya di majalah Islam
Nasional AR-RISALAH edisi 146 vol. XII
(Ramadhan-Syawwal 1434 H)
ADAB
JASA DESAIN & CETAK MAJALAH
Keterbatasan informasi dan kemampuan mendesain dan
mencetak majalah dakwah jangan menghalangi Anda untuk
segera menerbitkannya.
Unit produksi majalah online Quantum Fiqih siap memban-
tu Anda mendesain dan mencetak majalah dengan kualitas
desain dan cetak standar majalah komersil Internasional.
Hubungi +6281515526665!
FIQIH
35
NEWS
36
I
ngin bergabung dengan redaksi dan pembaca majalah online Quantum
Fiqih? Kirim tulisan karya orisinil Anda (bukan copy-paste) ke quantum-
fqih@gmail.com melalui attachment (tautan) dalam format .doc atau
.docx dengan mencantumkan teks arab (untuk ayat, hadits, maupun qaul).
Tema bebas: ideologi (aqidah), ibadah, fqih, akhlaq dan adab, politik Islam
(siyasah syariyyah), ekonomi (muamalah), sosial, budaya (tsaqafah), hukum
(hudud), sejarah (tarikh), kesehatan dan pengobatan, dan lain sebagainya.
Naskah yang masuk ke email redaksi dan dimuat, menjadi milik redaksi se-
lama 1 tahun. Naskah yang tidak dimuat, kembali menjadi milik penulis.
Keuntungan bagi Anda:
1. Meningkatkan popularitas. Barangkali Anda selama ini belum ber-
hasil masuk ke media manapun, majalah online ini menjadi batu lon-
catan untuk ke media cetak ternama atau sekedar sebagai portofolio.
Termasuk juga meningkatkan popularitas komunitas Anda (yayasan,
pesantren, masjid, badan dakwah, lembaga infaq, majelis taklim, komisi
fatwa atau bahtsul masail, dll).
2. Mendapatkan space iklan satu halaman penuh di bagian dalam (untuk
artikel dengan jumlah minimal 15.000 character).
3. Nama dan karya Anda terabadikan. Media cetak bisa saja lapuk atau
hilang. Media online (majalah online Quantum Fiqih) tidak bisa hilang,
insya Allah. Apalagi jika Anda turut getol menshare majalah ini.
Hampir dapat dipastikan setiap orang akan jauh lebih suka jika
mendapatkan apapun yang gratisan? Kami berikan gratis untuk
Anda. Sebuah majalah yang terbit setiap bulan memuat tulisan-
tulisan yang membawa Anda mengarungi dan bahkan menyelami
samudera ilmu para fuqaha.
Free Islamic Digital Magazine (FIDM) Quantum Fiqih (Quf) adalah
terobosan terbaru yang memanjakan Anda dengan tampilan de-
sain yang segar sehingga Anda nyaman dalam menelaah dan me-
mahami tulisan-tulisan inspiratif di dalamnya.
THE FIRST AND THE ONLY ONE
FREE ISLAMIC DIGITAL MAGAZINE
WITH THE BEST DESIGN AND FREE FOR DOWNLOADED
Q
Q
QUANTUMFIQIH
Q
Q
Q
Q
Q
www.QUANTUMFIQIH.com
Kami paham, bagi Anda, waktu adalah sangat
berharga. Anda terlalu sibuk. Karenanya maja-
lah digital Quantum Fiqih layak menjadi teman
Anda di waktu luang di sela-sela kesibukan.
Kunjungi juga website kami.

Anda mungkin juga menyukai