Anda di halaman 1dari 27

RESUME : Alternative to

Imprisonment
1. Utk. menghindari :
a. pidana bersyarat/penundaan pelaksanaan (suspended
sentence);
b. dikonversi dg denda (pecuniary penalty);
c. hanya mengenakan public reprimand dan "non-imposition of
a penalty (Portugal);
d. "pernyataan bersalah tanpa menjatuhkan pidana" (the
declaration of guilt without imposing a penalty) Pcis;
e. menjatuhkan pidana lain (pidana tambahan) yg tidak disebut.

2. Utk meringankan pelaksanaan pidana :
a. semi-liberte/semi-detention;
b. Weekend-detention;
c. Goodtime allowance;
d. Fragmentary execution of the sentence (fragmentation of
imprisonment).
e. Parole (conditional release)
MODEL/POLA
PERINGANAN PEMIDANAAN
POLA ABSOLUT
Pola aliran klasik;
Pola yg berorientasi pada
perbuatan;
Pola kepastian hukum;
Pola matematik;
Pola yang berorientasi
pada kewenangan
legislatif;
Contoh: Indonesia,
Thailand.
Absolute Minderbe-
strafung/Strafmilderung
POLA RELATIF
Pola aliran modern;
Pola yang berorientasi
pada orang;
Pola keadilan;
Pola elastis/fleksibel;
Pola yang berorientasi
pada kewenangan
yudikatif;
Contoh: Yugoslavia,
Polandia, Norwegia,
Korea, Greenland.
Facultative Minderbe-
strafung/Strafmilderung
RESUME
ALASAN PENGURANGAN PIDANA MINIMAL
Bulgaria
(Ps. 55)
karena adanya berbagai faktor/keadaan yang meringankan
Norwegia
(Ps. 51,
55-59)

1. ANAK (di bawah 18 th);
2. Ada percobaan ;
3. Untuk menyelamatkan seseorang atau harta seseorang;
4. Karena kemarahan yg dapat dibenarkan (justifiable
anger);
5. Ada di bawah paksaan (compulsion);
6. Ada dalam bahaya mendadak/segera (imminent danger);
7. Kekurangsadaran yg sangat dan temporer/sementara
yang tidak disebabkan karena keadaan mabuk itu sendiri;
8. Ketidaksadaran yg disebabkan karena mabuk itu sendiri,
9. Ada kesesatan terhadap fakta;
10. Keterlibatannya dalam penyertaan sangat kecil atau
sangat bergantung pada orang lain (tidak bebas);
11. Telah mencegah akibat yg timbul, telah memperbaiki
kerugian, telah melaporkan diri, atau telah membuat
pengakuan penuh.
RESUME
ALASAN PENGURANGAN PIDANA MINIMAL
Portugal
(Ps. 72)
1. di bawah pengaruh ancaman yg sangat berat,
atau pengaruh ketergantungan atau kepatuhan
pd seseorang,
2. krn. motif yg mulia/patut dihormati, pengaruh
bujukan/godaan sangat kuat dari korban, atau
krn provokasi;
3. ada perbuatan-perbuatan yg menunjukkan
penyesalan yg tulus, mis. memperbaiki
kerusakan;
4. setelah melakukan delik, ybs. selalu memelihara
perbuatan baik.

Yugoslavia
(Ps. 42)
1. Apabila ditentukan oleh UU
2. ada keadaan-keadaan meringankan yg menun-
jukkan, bhw tujuan pidana dpt. dicapai dg
pidana yg lebih ringan.
MASALAH IDE DASAR
ide harmonisasi nilai yang ada di masyarakat (sosio-filosofik/
sosio-kultural/sosio-politik);
ide kesatuan sistem (keterpaduan/integralitas) hukum pidana;
ide keseimbangan monodualistik;
ide keseimbangan antara prevention of crime, treatment of
offender, dan treatment of society;
ide keseimbangan antara social welfare dengan social
defence;
ide keseimbangan orientasi antara offender (individualisasi
pidana) dan victim (korban);
ide penggunaan double track system (antara pidana/
punishment dengan tindakan/treatment /measures);
ide penggunaan pidana penjara secara selektif dan
limitatif, yang identik dengan ide the ultimo-ratio
character of the prison sentence atau alternative to
imprisonment or custodial sentence;
ide elasticity/flexibility of sentencing;
ide "judicial corrective to the legality principle untuk
menembus kekakuan;
ide perubahan/penyesuaian/modifikasi pidana
(modification of sanction; the alteration/annulment/
revocation of sanction; re-determining of
punishment);
ide permaafan/pengampunan hakim (rechterlijk
pardon/judicial pardon/dispensa de pena).
Tdk. harus dibedakan antara K dan P
Pengertian TP (crime) dirumuskan; perumusan m.h.
formal diikuti dgn. s.m.h. materiel dlm. fungsinya yg
negatif (Lihat Konsep Psl. 15 (1) dibandingkan dgn.
formulasi beberapa negara bhn. rapat Depkeh),
Ada yang merumuskan smh materiel secara positif, a.l.
di Kanada dan ICCPR;
Perumusan asas legalitas diikuti dg. pelunakan (smh
materiel yg. negatif; judicial pardon);
Ada perluasan perbuatan yang dapat dipidana dalam
aturan umum : preparation; conspiracy; LIHAT tabel
preparation berbagai negara.
KUHP kodifikasi semua TP yang dipandang sgt.
bertentangan dgn. nilai sosio-filosofik, sosio-politik,
sosio-etik/moral, sosio-kultural, nilai-nilai internasional,
dan perkembangan teknologi seperti :
"Offences against the State", "Offences against the Internal
Security of Kingdom", "Felonies against Constitution and Head
of State", "Felonies against the Independence and Safety of the
State", "Felonies against Public Authority", "Crimes of
Insurrection", "The felonies of High Treason and Disruption of
Public Peace", "Riot and Revolt", "Public Violence", "Offences
against the Administration of Justice", "Offences against Public
Justice";
Crimes against public security (a.l. Terrorism; Taking hostages;
Piracy; Hijacking ; Inciting national, racial or religious hatred);
Offences relating to Religion (Brunei; Fiji; India; dsb.)
Crimes Which Relate to Religion And Philosophy of Life (Rep.
Fed. Jerman, Chapter XI) :
Crimes against environmental safety (Armenia);
Crimes Against The Environment (Rep. Fed. Jerman;
Latvia);
Criminal Offences Against Traffic Safety (Latvia;
Crimes against (the administration of) justice
(Armenia, Latvia) ; Offences Against Public Justice
Humanity crime; genocide; war crimes; Crimes
against military service (Latvia)
Crimes against the freedom and rights of citizens;
Crimes against constitutional human rights and
freedoms of citizens.
Crimes against peace and humanity;
Crimes against humanity and international law
(Yugo);
Crimes against humanity (Pcis)
OFFENCES AGAINST PERSONS RESULTING
FROM EXAMINATION OF GENETIC
CHARACTERISTICS OR IDENTIFICATION OF
GENETIC IMPRINTS (Pcis)
CHAPTER IV. MONEY LAUNDERING (Pcis)
CHAPTER IV. PERVERTING THE COURSE OF
JUSTICE (di Perancis) :
Perancis :
TITLE I. OFFENCES AGAINST PUBLIC HEALTH
CHAPTER I. OFFENCES AGAINST BIOMEDICAL
ETHICS Act no. 94-653 of 29th J uly 1994, Article 4
SECTION I. PROTECTION OF THE HUMAN SPECIES
SECTION II. OF THE PROTECTION OF THE HUMAN
BODY
SECTION III. OF THE PROTECTION OF THE HUMAN
EMBRYO
Romania :
TITLE X : Crimes Against Romanias Defence Capacity
Chapter I : Crimes Committed By Militaries
Chapter II : Crimes Committed By Militaries And Civilians
(Art. 348 352)
Chapter III : Crimes Committed By Civilians (Art. 353
355)
Hitech crime; cyber crime (computer crime); money
laundering;
Di Perancis : Money Laundering dlm bab
tersendiri, yaitu Chapter IV dari Titel II, Book III
(Felonies and Misdemeanours against Property)
Contempt of court;
Corruption; economic crimes;
Corruption and the abuse of office (Bab tersendiri, di
Fiji);
BANDINGKAN dengan Indonesia yang
menggerogoti/memereteli KUHP dan
menempatkan TP yang sangat serius
itu di luar KUHP.
Ada bab tersendiri ttg. PJP;
Asas culpabilitas dirumuskan secara eksplisit;
Tidak semua negara merumuskan pengertian
dolus dan culpa;
Dirumuskan ttg. Erfolgshaftung dan Error;
Jenis Pidana :
Ada yang tidak menggunakan istilah pidana, ttp. sanksi;
Ada yang menyebut pidana dan tindakan (double track system);
Pidana dibedakan antara pidana pokok (ordinary punishment;
basic penalties; main penalty; principal penalties) dan pidana
tambahan (supplementary punishment/penalties; additional
punishment; collateral punishment);
Pidana mati (ada yang menghapuskan; ada yang tidak dimasukkan
dalam pidana pokok, ttp sbg. pidana pokok khusus/eksepsional);
Pidana penjara (ada yang tidak menyebut imprisonment ttp
deprivation of liberty ; ada yang menghapuskan pidana seumur
hidup);
Ada yang memasukkan pidana badan (corporal punishment)
seperti caning/whipping (dirotan/dicambuk), stoning; strokes (di
Fiji);
Lamanya Pidana :
Ada yang menganut ancaman pidana minimal khusus;
Ada yang tidak ditentukan jumlahnya (terutama denda);
Perumusan Lamanya Pidana :
kebanyakan indefinite sentence;
ada yang indeterminate sentence;
Perumusan Jenis Pidana :
ada yang diurutkan dari yang ringan ke yang berat;
Tujuan Pidana :
Pedoman Pemidanaan :
Prinsip-prinsip pemidanaan :
Asas kesalahan;
ide penggunaan pidana penjara secara selektif dan limitatif,
yang identik dengan ide the ultimo-ratio character of the
prison sentence atau alternative to imprisonment or custodial
sentence;
ide elasticity/flexibility of sentencing;
ide "judicial corrective to the legality principle untuk
menembus kekakuan;
ide perubahan/penyesuaian/modifikasi pidana (modification
of sanction; the alteration/annulment/ revocation of sanction;
re-determining of punishment);
ide permaafan/pengampunan hakim (rechterlijk
pardon/judicial pardon/dispensa de pena).
ASAS-ASAS HP DI ARMENIA
(Article 4. Principles of criminal legislation)
KUHP Armenia berlandaskan prinsip-prinsip
(Psl. 4) :
1. Legitimasi/legalitas (the principles of legitimacy);
2. Persamaan di muka hkm (equality before the law) ;
3. Pertanggungjawaban yg pasti (tak dapat dihin-
darkan/dielakkan); inevitable liability.
4. P.j. personal (personal liability) ;
5. P.j. sesuai dg. TP (liability in accordance with the
offence) ;
6. Peradilan & p.j. individual (individuality of justice and
liability) ;
7. Kemanusiaan (humanism).
Prinsip legitimasi/legalitas (Psl. 5) :
hanya UU pidana yang menetapkan apakah suatu perbuatan
dapat dipidana dan juga sanksinya;
penerapan HP dg. analogi dilarang.

Prinsip persamaan di hadapan hkm. (Psl. 6):
tanpa memandang jenis jelamin, ras, warna, bahasa, agama,
keyakinan politik atau lainnya, asal-usul kebangsaan atau latar
belakang sosial, identitas minoritas, kelahiran, kekayaan atau
status lainnya.

Prinsip inevitability liabilty - (Psl. 7) :
tiap orang yg melakukan kejahatan dikenakan hukuman menurut
UU pidana atau dikenakan tindakan hkm/pidana lainnya;
hapusnya p.j.p. hanya dimungkinkan berdasarkan alasan atau
keadaan-keadaan yang ditentukan oleh UU;
Prinsip pertanggungjawaban personal
(Psl. 8) :
Individu yang dikenakan p.j.p. hanya utk. TP
yang dilakukan secara personal.

Prinsip p.j. sesuai dg. TP (Psl. 9) :
Orang hanya di p.j. kan untuk perbuatan (tdk.
berbuat) serta akibat-akibat yg. membahaya-
kan masyarakat dan yang oleh pengadilan
dinyatakan bersalah.
Tuduhan/pembuktian bersft. objektif, yaitu
pertanggungjawaban tanpa kesalahan
dilarang.
Prinsip keadilan & p.j. individual (Psl. 10) :
Pidana dan tindakan hukum lainnya yang dikenakan pada orang
yang melakukan TP :
harus adil,
sesuai dgn. bobot kejahatan,
sesuai dgn. keadaan-keadaan pada waktu TP dilakukan;
sesuai dgn. kepri-badian pelaku;
Pidana dan tindakan itu harus diperlukan dan dipandang cukup
utk. memperbaiki sipelaku dan mencegah dilakukannya TP baru.
Penghukuman kedua kali terhadap seseorang untuk kejahatan
yang sama dilarang.

Prinsip kemanusiaan (Pasal 11) :
UU pidana hrs. memberikan keamanan fisik, mental, finansial,
lingkungan dsb. kepada setiap orang;
tidak seorangpun dapat dikenakan pidana atau tindakan aniaya,
kejam, tidak manusiawi, atau yang bersifat menghina/
memalukan.

Anda mungkin juga menyukai