Anda di halaman 1dari 43

REFERAT

SIFILIS
Disusun oleh :
Vivi Rosari M.Sibarani
09000010

Pembimbing :
dr. Dame Pangaribuan, SpKK

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD DR.DJASAMEN SARAGIH
PEMATANG SIANTAR


Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema
Pallidum ; sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada
perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat
tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai
masa laten dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.
DEFINISI
ETIOLOGI
Treponema Pallidum
Ordo : Spirochaetales
Famili : Spirochaetaceae
Genus : Treponema.
Sifilis
Bangsa/
Ras
Ekonomi
Pengetahuan
Urbanisasi
Pekerjaan
EPIDEMIOLOGI
Sifilis
Kongenital
Dini (sebelum usia dua
tahun)
Lanjut (sesudah dua
tahun)
Stigmata
Sifilis Akuisita
Klinis
Epidemiologi
Stadium I (SI)
Stadium II
(SII)
Stadium III
(SIII)
Stadium dini menular
(dalam satu tahun
sejak infeksi)
Stadium lanjut tak menular
(setelah satu tahun sejak
infeksi)
S
I
F
I
L
I
S
GEJALA KLINIS
Sifilis Akuisita
A. Sifilis Dini
I. Sifilis Primer (SI)
- Papul lentikuler yang permukaannya segera menjadi
erosi ulkus
- Ulkus : bulat, solitar, dasarnya ialah jaringan granulasi
berwarna merah dan bersih, hanya tampak serum
- Dinding tidak bergaung, yang khas adalah ulkus tersebut
indolen dan teraba indurasi karena itu disebut ulkus
durum.
- Kelainan dinamakan afek primer, sembuh sendiri 3-10
minggu.
- Setelah afek primer, terdapat pembesaran KGB di
inguinalis medialis Kompleks primer.
II. Sifilis Sekunder (SII)
- Terdapat gejala konstitusi
- Kelainan kulit dapat menyerupai berbagai penyakit kulit
lain The Great imitator
- Kelainan juga dapat terjadi di mukosa, KGB, mata, hepar,
tulang dan saraf.
- Bentuk lesi : roseola, papul, pustul atau bentuk lain
Roseola
- Eritema makular, berbintik-
bintik atau berbercak-
bercak, warnanya merah
tembaga, bentuk bulat atau
lonjong.
- Disebut dengan roseola
sifilitika

Papul
- Bentuk bulat, dapat bersama-sama dengan roseola
- Papul dapat berskuama pada pinggirnya papulo-
skuamosa
- Skuama menutupi permukaan papul sehingga mirip
psoriasis psoriasiformis
- Jika papul menghilang, dapat meninggalkan bercak
hipopigmentasi leukoderma sifilitikum, bila pada leher
disebut leukoderma koli atau colar of venus

Papuloskuamosa
Pustul
- Bentuk yang jarang terdapat
- Papul vesikel pustul
- Lebih sering tampak pada kulit
berwarna dan jika daya tahan tubuh
menurun.
- Disertai demam yang intermiten
- Kelainan kulit disebut sifilis
variseliformis
Bentuk lain
- Kelainan berupa banyak papul, pustul dan krusta
berkonfluensi sehingga mirip impetigo sifilis
impetiginosa.
- Dapat timbul sebagai ulkus yang ditutupi oleh krusta
ektima sifilitikum, bila krusta tebal rupia sifilitika
- Sifilis berupa ulkus-ulkus yang terdapat di kulit dan
mukosa disertai demam dan keadaan umum memburuk
sifilis maligna dapat menyebabkan kematian.

SII pada mukosa
- Kelainan disebut enantem, terutama terdapat pada mulut
dan tenggorok
- Lesi berupa makula eritematosa yang cepat berkonfluensi
sehingga membentuk eritema yang difus angina
sifilitika eritematosa.
- Keluhan berupa nyeri tenggorok, terutama pada waktu
menelan.
- Plaque muqueses (mucous patch) papul eritematosa,
permukaan datar, biasanya miliar atau lentikuler.
SII pada rambut
- Dini : kerontokan rambut bersifat
difus dan tidak khas alopesia
difusa
- Lanjut : kerontokan setempat,
tampak sebagai bercak yang
ditumbuhi oleh rambut yang tipis jadi
tidak botak seluruhnya alopesia
areolaris
SII pada kuku
- Warna kuku berubah menjadi putih, kabur, rapuh, bagian
distal kuku menjad hiperkeratotik sehingga kuku
terangkat.
- Kelainan disebut onikia sifilitika.
Organ Gejala
KGB Pembesaran KGB
Mata Uveitis Anterior
Hepar Hepar membesar dan
menyebabkan ikterus ringan
Tulang Periostitis atau kerusakan korteks
Saraf LP : Peninggian sel dan protein
Peningkatan TIK
III. Sifilis Laten Dini
Gejala klinis tidak tampak, tetapi hasil pemeriksaan tes
serologi untuk sifilis positif. Tes yang dianjurkan adalah
VDRL dan TPHA.
IV. Stadium Rekuren
Kelainan kulit mirip SII, maupun serologi yang telah negatif
menjadi positif.


B. Sifilis Lanjut
I. Sifilis Laten lanjut
II. Sifilis tersier (SIII)
- Guma
- Sifilis kardiovaskular
- Neurosifilis

GUMA
infiltrat sirkumskrip, kronis, yang biasanya
melunak dan destruktif.
Nodus
Perkembangan mirip
guma, mengalami
nekrosis di tengah dan
membentuk ulkus
Psoriasisformis
Bagian yang belum
sembuh tertutup oleh
skuama seperti lilin
Sifilis Kongenital
a. Sifilis kongenital dini
- Bula bergerombol, simetris pada telapak tangan dan kaki,
kadang-kadang pada tempat lain di badan.
- Papuloskuamosa
- Kuku onikia sifilitika
- Selaput lendir dan tenggorok plaques muqueuses
- Hepar dan lien membesar
- Tulang pseudo paralisis Parrot
Pemfigus
Sifilitika
b. Sifilis Kongenital Lanjut
- Guma
- Sabre tibia (periostitis sifilitika
penebalan)
- Parrot nodus (osteoporosis
setempat pada tengkorak berupa
tumor bulat)
- Cluttons Joints (pembengkakan
pada kedua sendi lutut yang nyeri
disertai efusi)


STIGMATA
1. Stigmata lesi dini
- Fasies : Saddle nose, bulldog jaw (maksila tumbuh
secara abnormal yakni lebih kecil dari mandibula)
- Gigi : Gigi Hutcinson
- Regades
- Jaringan parut koroid
Gigi Hutcinson
Gigi lebih kecil dari
normal, sisi gigi
konveks, daerah untuk
menggigit konkaf
2. Stigmata Lesi lanjut
- Kornea : Kekeruhan kornea
- Sikatriks gumatosa
- Tulang : Bulldog Facies (Frontal bossing, saddle nose,
bulldog jaw)
- Atrofi optikus
- Trias Hutchinson : keratitis interstisialis, gigi Hutcinson,
ketulian nervus VIII
Keratitis
Herpes
simpleks
Ulkus
piogenik
Skabies
Balanitis
Limfogranulo
ma venereum
Karsinoma
sel
skuamosa
Ulkus
mole
Diagnosis Banding
SI
Erupsi obat
alergik
Morbili
Psoriasis
Pitiriasis
roses
Dermatitis
seboroika
Kondiloma
akuminatum
Alopesia
areata

Diagnosis
Banding
SII
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan T.Pallidum
2. Tes Serologik Sifilis (TSS)
- Tes nontreponemal
- Treponemal
3. Pemeriksaan lain : Sinar Rontgen, Pemeriksaan likuor
serebrospinalis


PENATALAKSANAAN
1. PENISILIN
a) Penisilin G prokain dalam akua dengan lama kerja dua puluh
empat jam, jadi bersifat kerja singkat.
b) Penisilin G prokain dalam minyak dengan aluminium
monostearat (PAM), lama kerja tujuh puluh dua jam, bersifat
kerja sedang.
c) Penisilin G benzatin, dengan dosis 2,4 juta unit akan
bertahan dalam serum dua sampai tiga minggu, bersifat kerja
lama

2. ANTIBIOTIK LAIN :
- Tetrasiklin 4x500mg
- Eritromisin 4x500 mg
- Doksisilin 2x100 mg

Tindak Lanjut
1 bulan sesudah pengobatan selesai, T.S.S diulangi :
a. Titer : tidak diberikan pengobatan lagi
b. Titer : pengobatan ulang
c. Titer menetap : tunggu 1 bulan lagi
1 bulan setelah c :
Titer : tidak diberikan pengobatan
Titer atau tetap: pengobatan ulang
Kriteria sembuh : jika lesi telah menghilang, KGB tidak teraba
lagi dan VDRL negatif


Prognosis
Jika tidak diobati, kambuh, 5% akan mendapat SIII,
10% mendapat sifilis kardiovaskular, neurosifilis 9%
pada pria dan pada wanita 5%, 23% meninggal
Jika diobati, penyembuhan mencapai 95%

Anda mungkin juga menyukai