Anda di halaman 1dari 3

BAB I

Makna Sumpah Pemuda



A. Sejarah Sumpah Pemuda
Perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan semakin lama semakin kuat sejak
munculnya para tokoh terpelajar. Yang tadinya perjuangannya bersifat kedaerahan (terpisah-pisah
masing-masing daerah), sejak adanya organisasi pergerakan nasional yang pertama yaitu Budi Utomo,
para pemuda masing-masing daerah mulai membentuk organisasi sendiri antara lain:
1. Trikoro Darmo atau Jong Java = Organisasi pemuda dari Jawa
2. Jong Sumatranen Bond = Organisasi pemuda dari Sumatera
3. Jong Celebes = Organisasi pemuda dari Sulawesi
4. Jong Ambon = Organisasi pemuda dari Ambon
5. Sekar Rukun = Organisasi pemuda dari Sunda
6. Pemuda Kaum Betawi = Organisasi pemuda dari Betawi
7. Jong Islamieten Bond = Organisasi pemuda Islam
8. Pemuda Kristen
Pada tanggal 15 November 1925 mereka mengadakan pertemuan untuk membahas pertemuan yang
lebih lengkap lagi. Mereka sepakat mengadakan Kongres Pemuda yang diwakili oleh organisasi
pemuda dari berbagai daerah.
a. Kongres Pemuda I
Diadakan tanggal 30 April 2 Mei 1926 di Jakarta. Tujuan Kongres Pemuda I adalah
menanamkan semangat kerja sama antar organisasi pemuda di Indonesia. Ketua Kongres Pemuda
I adalah M. Tabrani dari Jong Java.
Keputusan Kongres Pemuda I yaitu:
1) Semua perkumpulan pemuda bersatu dalam organisasi pemuda Indonesia.
2) Kongres Pemuda II perlu segera disiapkan.
b. Kongres Pemuda II
Diadakan tanggal 26 28 Oktober 1926 di Gedung Indonesische Club (IC) Jalan Kramat
Raya No. 106, Jakarta. Kongres Pemuda II di hadiri 750 peserta. Tujuan Kongres Pemuda II
adalah:
1) Melahirkan cita-cita untuk mempersatukan semua organisasi pemuda-pemuda di Indonesia.
2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia.
3) Memperkuat kesadaran kebangsaan Indonesia dan memperteguh persatuan Indonesia.
Ketua Kongres Pemuda II adalah Sugondo Joyopuspito dari PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia)
Sidang Kongres berlangsung tegang karena dijaga pemerintah Kolonial Belanda.
Bendera merah putih tidak bisa dikibarkan karena dilarang Belanda, oleh karena itu hanya
diwujudkan dalam bentuk hiasan dinding.

Sidang terakhir 28 Oktober 1928 menghasilkan Ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi:







Kongres Pemuda II menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman sebagai
lagu kebangsaan Indonesia. Tanggal 28 Oktober 1928 Lagu Indonesia Raya pertama kali
dinyanyikan.
Kongres Pemuda II juga memutuskan bendera merah putih sebagai bendera bangsa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

B. Makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa
1. Makna satu nusa/tanah air
Walaupun rakyat Indonesia bertempat tinggal terpencar-pencar (ada yang di Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Papua), tetapi merupakan satu tanah air, yaitu tanah air Indonesia.
2. Makna satu bangsa
Walaupun rakyat Indonesia terdiri atas berbagai suku (ada suku Jawa, Sunda, Betawi, dll) tetapi
merupakan satu bangsa Indonesia.
3. Makna satu bahasa
Walaupun rakyat Indonesia setiap daerah memiliki bahasa daerah sendiri yang berbeda-beda,
tetapi mereka memiliki bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

C. Nilai-Nilai Kepahlawanan yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda
1. Berjuang tanpa pamrih
2. Berani karena benar
3. Pantang menyerah
4. Rela berkorban
5. Menegakkan keadilan dan kebenaran

Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
BAB II
Mengamalkan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
dalam Kehidupan Sehari-hari

A. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan bangsa Indonesia
Senjata yang paling ampuh untuk mengusir penjajah adalah Persatuan dan Kesatuan. Persatuan dan
kesatuan dapat diwujudkan kalau kita mau mengesampingkan perbedaan. Dengan persatuan dan
kesatuan, bangsa kita akan kuat dan tidak mudah dipecah-belah atau dihancurkan bangsa lain.
B. Pengamalan Nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Menghargai Perbedaan
Dalam berteman atau bergaul, kita tidak boleh membeda-bedakan suku bangsa, agama, dan
golongan. Toleransi adalah sikap menghargai orang lain yang berbeda dengan kita.
2. Persatuan dan Kesatuan
Contoh sikap memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa:
a. Menerima dan mengharagi suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.
b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berkomunikasi dengan orang lain
c. Membiasakan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
d. Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya yang ada di
masyarakat.
e. Membiasakan sikap menghargai dan menghormati pemeluk agama lain.
f. Tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain jelek.
g. Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian bangsa lain.
3. Cinta Tanah Air/Patriotisme
Cinta Tanah Air/Patriotisme adalah rasa kecintaan dan kesetiaan pada tanah air. Rasa cinta air
dapat diwujudkan dengan:
a. Belajar dengan giat
b. Menggunakan produksi dalam negeri
c. Giat mempelajari kebudayaan bangsa sendiri
4. Mengutamakan Kepentingan Bangsa di atas Kepentingan Pribadi dan Golongan
Cara mengamalkan nilai mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan
golongan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Bersikap menghargai dan bertoleransi dalam pergaulan sehari-hari.
b. Mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional.
c. Mengikuti upacara dengan khidmat.
d. Mengabdikan ilmu yang dimiliki demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
e. Menjalin persahabatah dan menjauhi permusuhan.
5. Suka Bermusyawarah
Musyawarah bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Dalam bermusyawarah, semua orang memiliki hak yang sama untuk berpendapat. Kita harus
menghormati pendapat orang lain, menerima hasil musyawarah, dan melaksanakan hasil
musyawarah dengan penuh tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai