Anda di halaman 1dari 2

03/26

2012
Kategori: Prosedur Eksekusi Dilihat: 330
Eksekusi Jaminan
Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang J aminan Fidusia, butir (1), yang
dimaksud dengan FIDUSIA adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
1.
J aminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan
benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan pemberi
fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
penerima fidusia terhadap kreditur lainnya.
2.
Benda obyek jaminan fidusia tidak dapat dibebani Hak tanggungan atau hipotek. 3.
Pembebanan benda dengan jaminan fidusia dibuat dengan alas notaris dalam bahasa Indonesia yang sekurang-
kurangnya memuat:
identitas pihak pemberi dan penerima fidusia; 1.
data perjanjian pokok yang dijamin fidusia; 2.
uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia; 3.
nilai penjaminan; dan 4.
nilai benda yang menjadi objek jaminan fidusia. 5.
4.
J aminan fidusia harus didaftarkan oleh penerima fidusia atau kuasanya kepada Kantor Pendaftaran Fidusia
selanjutnya Kantor Pendaftaran Fidusia menerbitkan dan menyerahkan kepada penerima fidusia Sertifikat J aminan
Fidusia yang mencantumkan kata-kata "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA".
5.
Apabila terjadi perubahan mengenai hal-hal yang tercantum dalam Sertifikat J aminan Fidusia Penerima Fidusia wajib
mengajukan permohonan pendaftaran atas perubahan tersebut kepada Kantor Pendaftaran Fidusia, selanjutnya
Kantor Pendaftaran Fidusia menerbitkan Pernyataan Perubahan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
Sertifikat J aminan Fidusia.
6.
Pemberi fidusia dilarang melakukan fidusia ulang terhadap benda yang menjadi objek jaminan fidusia yang sudah
terdaftar.
7.
J aminan fidusia dapat dialihkan kepada kreditor baru, dan pengalihan tersebut harus didaftarkan oleh kreditor baru
kepada Kantor Pendaftaran Fidusia.
8.
Apabila debitur atau pemberi fidusia cedera janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi objek jaminan fidusia dapat
dilakukan dengan cara:
Pengalihan hak atas piutang juga dijamin dengan fidusia yang mengakibatkan beralihnya demi hukum segala hak dan
kewajiban penerima fidusia kepada Kreditur baru.
1.
9.
Eksekusi J aminan http://www.pa-bojonegoro.go.id/index.php/2012-04-02-03-56-49/2012-0...
1 of 2 1/22/2014 12:40 AM
Share
Tweet 0
Penjualan benda yang menjadi objek J aminan Fidusia atas kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan
umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan;
2.
Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan
cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak (Iihat Pasal 29 UU No. 40 Tahun
1999).
3.
Prosedur dan tatacara eksekusi selanjutnya dilakukan seperti dalam eksekusi hak tanggungan. 10.
Sumber:
- Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama/Mahkamah Syar'iyah, Buku II, Edisi 2007,
Mahkamah Agung RI, Jakarta, 2008, hlm. 431-433.
0 Like Like Share Share
Facebook social plugin
Add a comment...
Comment using...
Eksekusi J aminan http://www.pa-bojonegoro.go.id/index.php/2012-04-02-03-56-49/2012-0...
2 of 2 1/22/2014 12:40 AM

Anda mungkin juga menyukai