86%(7)86% menganggap dokumen ini bermanfaat (7 suara)
7K tayangan22 halaman
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang KB di RW 18 hanya 47,6%, ditambah sikap negatif sebesar 38,1% dan kurangnya dukungan keluarga sebanyak 43,8%. Oleh karena itu, diperlukan program promosi kesehatan berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KB.
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang KB di RW 18 hanya 47,6%, ditambah sikap negatif sebesar 38,1% dan kurangnya dukungan keluarga sebanyak 43,8%. Oleh karena itu, diperlukan program promosi kesehatan berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KB.
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang KB di RW 18 hanya 47,6%, ditambah sikap negatif sebesar 38,1% dan kurangnya dukungan keluarga sebanyak 43,8%. Oleh karena itu, diperlukan program promosi kesehatan berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KB.
Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena minimnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat setempat. 1.2 Rumusan Masalah Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan program KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya Tahun 2014
1.3 Tujuan Umum : untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya Tahun 2014 Khusus :
Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes tentang KB. Mengetahui gambaran sikap terhadap KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes. Mengetahui gambaran jarak pelayanan KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes tentang KB. Mengetahui gambaran dukungan suami/keluarga terhadap KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes tentang KB. BAB II 2.1 Keluarga berencana
2.1.1 Definisi Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. 2.1.2 Tujuan KB Kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran.
2.1.3 Visi KB Visi KB berdasarkan paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional adalah untuk mewujudkan Keluarga berkualitas tahun 2015. 2.1.4 Ruang lingkup KB
a. KB Peningkatan penggunaan kontrasepsi yang efektifdan efisien, Penyediaan alat, obat dan cara kontrasepsi dengan memprioritaskan keluarga miskin, b. Kesehatan produksi remaja Penyelenggaraan promosi KRR, pemahaman dan pencegahan dan bahaya NAPZA
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga Pengembangan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan teknis d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas Peningkatan kemampuan tenaga lapangan dan kemandirian kelembagaan KB yang berbasis masyarakat
2.1.5 Target pelayanan KB Kemenkes 2010-2014
Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar sebesar : 100% Persentase PUS yang menjadi peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate) sebesar : 65% Pencapaian cakupan peserta KB pasca persalinan sebesar 60% (Perkiraan persentase persalinan di RS 20%)
2.2 Kontrasepsi
suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dan sperma di dalam kandungan/rahim. 2.2.1 Kontrasepsi Hormonal
BAB III 3.1 Hasil dan pembahasan Jumlah responden dalam laporan ini adalah sebanyak 105 peserta di RW 18 Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
3.2 Sebelum intervensi
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 Baik Kurang Baik Pengetahuan tentang KB Pengetahuan tentang KB 50 55 0 10 20 30 40 50 60 70 Positif Negatif Sikap terhadap KB Sikap terhadap KB 40 65 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Dekat Jauh Jarak tempat pelayanan Jarak tempat pelayanan 89 16 0 10 20 30 40 50 60 70 Mendukung tidak mendukung dukungan dari keluarga dukungan dari keluarga 46 59 3.3 sesudah intervensi
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 baik kurang baik pengetahuan KB pengetahuan KB 90 15 0 20 40 60 80 100 dukung tidak dukung sikap terhadap KB sikap terhadap KB 88 17
0 20 40 60 80 100 Dekat Jauh Jarak tempat pelayanan Jarak tempat pelayanan 0 20 40 60 80 100 dukung tidak dukung dukungan keluarga dukungan keluarga 89 16 92 13 3.4 Pembahasan
Dari survey yang dilakukan selanjutnya mengenai KB diketahui faktor pertama yang menyebabkan tingginya masalah KB adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang KB yang hanya mencapai 47,6%. Tanpa adanya pengetahuan tentang KB masyarakat akan cenderung sulit dan merasa berat untuk menjadi akseptor KB. Sebagai contoh, bila pengetahuan masyarakat tentang KB rendah, maka masyarakat menjadi kurang paham akan dampak dari permasalahan KB. BAB IV 5.1 kesimpulan Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya KB di RW 18 adalah Pengetahuan 47,6% Faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya KB adalah sikap negatif sebesar 38,1%, dan tidak mendapat dukungan keluarga sebanyak 43,8%.
5.2 Saran 5.2.1 Bagi puskesmas Sebaiknya dilakukan kegiatan promosi kesehatan tentang KB yang berkesinambungan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai KB di RW 18 kelurahan Nagarasari Diperlukan adanya anggaran untuk mengadakan kegiatan promosi kesehatan yang berkesinambungan di RW 18 Kelurahan Sukamanah 5.2.2 Bagi Masyarakat Sebaiknya lebih aktif untuk mencari infomasi tentang KB.