Anda di halaman 1dari 22

BAB I

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh
negara berkembang seperti di Indonesia yaitu ledakan
penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju
pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena
minimnya pengetahuan serta pola budaya pada
masyarakat setempat.
1.2 Rumusan Masalah
Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan
program KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya Tahun 2014

1.3 Tujuan
Umum : untuk mengetahui Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap KB di RW 18 Kelurahan
Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya
Tahun 2014
Khusus :

Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di RW 18
Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes tentang KB.
Mengetahui gambaran sikap terhadap KB di RW 18
Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes.
Mengetahui gambaran jarak pelayanan KB di RW 18
Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes tentang KB.
Mengetahui gambaran dukungan suami/keluarga
terhadap KB di RW 18 Kelurahan Nagarasari
Kecamatan Cipedes tentang KB.
BAB II
2.1 Keluarga berencana

2.1.1 Definisi Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan
dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.
2.1.2 Tujuan KB
Kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan
untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui
usaha penurunan tingkat kelahiran.

2.1.3 Visi KB
Visi KB berdasarkan paradigma baru program
Keluarga Berencana Nasional adalah untuk
mewujudkan Keluarga berkualitas tahun 2015.
2.1.4 Ruang lingkup KB

a. KB
Peningkatan penggunaan kontrasepsi yang
efektifdan efisien, Penyediaan alat, obat dan cara
kontrasepsi dengan memprioritaskan keluarga
miskin,
b. Kesehatan produksi remaja
Penyelenggaraan promosi KRR, pemahaman dan
pencegahan dan bahaya NAPZA


c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
Pengembangan pengetahuan dan keterampilan
kewirausahaan melalui pelatihan teknis
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
Peningkatan kemampuan tenaga lapangan dan
kemandirian kelembagaan KB yang berbasis
masyarakat

2.1.5 Target pelayanan KB Kemenkes 2010-2014

Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan KB sesuai standar sebesar :
100%
Persentase PUS yang menjadi peserta KB aktif
(Contraceptive Prevalence Rate) sebesar : 65%
Pencapaian cakupan peserta KB pasca persalinan
sebesar 60% (Perkiraan persentase persalinan di RS
20%)

2.2 Kontrasepsi

suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk
mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara
sel telur dan sperma di dalam kandungan/rahim.
2.2.1 Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi oral kombinasi
Kontrasepsi oral
Kontrasepsi injeksi/suntikan kombinasi
Kontrasepsi implant


2.2.2 IUD



2.2.3 Sterilisasi

Tubektomi

Vasektomi


2.2.4 Kondom



BAB III
3.1 Hasil dan pembahasan
Jumlah responden dalam laporan ini adalah sebanyak
105 peserta di RW 18 Kelurahan Nagarasari
Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.

3.2 Sebelum intervensi





47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Baik Kurang Baik
Pengetahuan tentang KB
Pengetahuan tentang KB
50
55
0
10
20
30
40
50
60
70
Positif Negatif
Sikap terhadap KB
Sikap terhadap KB
40
65
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Dekat Jauh
Jarak tempat pelayanan
Jarak tempat pelayanan
89
16
0
10
20
30
40
50
60
70
Mendukung tidak mendukung
dukungan dari keluarga
dukungan dari keluarga
46
59
3.3 sesudah intervensi

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
baik kurang baik
pengetahuan KB
pengetahuan KB
90
15
0
20
40
60
80
100
dukung tidak dukung
sikap terhadap KB
sikap terhadap KB
88
17

0
20
40
60
80
100
Dekat Jauh
Jarak tempat pelayanan
Jarak tempat
pelayanan
0
20
40
60
80
100
dukung tidak dukung
dukungan keluarga
dukungan keluarga
89
16
92
13
3.4 Pembahasan

Dari survey yang dilakukan selanjutnya mengenai KB
diketahui faktor pertama yang menyebabkan tingginya
masalah KB adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang KB yang hanya mencapai 47,6%.
Tanpa adanya pengetahuan tentang KB masyarakat
akan cenderung sulit dan merasa berat untuk menjadi
akseptor KB. Sebagai contoh, bila pengetahuan
masyarakat tentang KB rendah, maka masyarakat
menjadi kurang paham akan dampak dari
permasalahan KB.
BAB IV
5.1 kesimpulan
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya KB di
RW 18 adalah Pengetahuan 47,6%
Faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya KB
adalah sikap negatif sebesar 38,1%, dan tidak
mendapat dukungan keluarga sebanyak 43,8%.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi puskesmas
Sebaiknya dilakukan kegiatan promosi kesehatan
tentang KB yang berkesinambungan untuk
meningkatkan tingkat pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai KB di RW 18 kelurahan
Nagarasari
Diperlukan adanya anggaran untuk mengadakan
kegiatan promosi kesehatan yang berkesinambungan
di RW 18 Kelurahan Sukamanah
5.2.2 Bagi Masyarakat
Sebaiknya lebih aktif untuk mencari infomasi tentang
KB.

Anda mungkin juga menyukai