Anda di halaman 1dari 1

Nama : Bio Swadi Ghutama

NIM : 102011388

Essai Refleksi Live-in di Dusun Ngaduman
Kegiatan selama live-in ini memberikan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Selain daerahnya
yang asri, nyaman ,jauh dari polusi udara, tidak seperti dijakarta yang selalu banyak polusi serta penduduk disana
pun sangat ramah. Setibanya disana kami disambut langsung oleh penduduk setempat. Disana saya beserta teman
satu kelompok saya tinggal di kediaman bpk.Triyono. Kami tinggal bersama bpk.triyono bersama istri dan satu
anaknya yang bernama Dimas.

Beliau bekerja sebagai petani di dusun ngaduman tersebut. Saya mendapatkan pengalaman sangat berharga,
pengalaman yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya, yaitu disana saya diajarkan cara memerah susu sapi,
tetapi sebelum memerah susu sapi kami diajak untuk memandikan sapinya. Dalam sehari bisa 2 kali memerah susu
sapi, dan bisa mendapat 2 liter sekali memerah, ternyata tidak semudah yang saya bayangkan, memerah susu sapi
diperlukan kesabaran. Kemudian keesokan harinya kami diajak untuk berkebun, menanam benih brokoli.

Disana saya diajarkan cara menanam benih yaitu membuat lubang di tanah dengan 2 jari tangan kemudian
benihnya ditanam dilubang tersebut lalu terakhir memakai pupuk kandang. Hasil kebun tersebut baru dapat dipanen
sekitar 2 bulan dan kemudian dijual, susu sapi di jual tiap hari. Setiap harinya ada salah satu dari penduduk dusun
ngaduman yang mengambil hasil perahan susu sapi di rumah pak triyono.

Dari hasil berkebun dan ternak sapi itulah bpk.Triyono menafkahi keluarganya. Beliau memiliki 2 orang
anak, anak yang pertama perempuan berusia 19 tahun ,dia sudah bekerja tetapi tidak tinggal bersama keluarga pak
triyono. Sedangkan anak yang kedua adalah laki-laki berusia 8 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar. Dari
segi kesehatan, kondisi kesehatan fisik maupun kejiwaan dalam keadaan normal baik masyarakat sekitar ataupun
keluarga angkat saya.

Dari pengalaman dan pengamatan situasi tersebut saya dapat mengambil sebuah intisari, saya diajarkan
untuk bekerja keras dalam menjalani kehidupan dan segala keinginan agar tercapai sebab hidup ini adalah
perjuangan. Kalau tidak bekerja keras,hanya malas-malasan saja maka tidak bermanfaat hidup di dunia ini. Tidak
lupa juga kita harus selalu mensyukuri karunia yang telah Allah yang berikan. Karena dengan selalu bersyukur, hati
menjadi tentram dan Allah akan slalu memberikan nikmat yang berlimpah,subhanallah.

Kita harus berusaha menjadi orang yang serba berkecukupan, jangan selalu melihat ke atas. Baru pertama
kali ini saya merasakan kebersamaan dan kesederhanaan dalam keluarga, oleh karena itu saya sangat nyaman tinggal
dirumah keluarga angkat. Hikmah dari pengalaman yang saya dapatkan di dusun ngaduman membuat saya menjadi
lebih bekerja keras dan sederhana di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai