Bag. Bedah FKKUMJ Semua klinikus harus dapat menegakkan diagnosis penyakit yang diderita pasien-nya*.
*Sesuai dengan spesialisasi dan sistematik/ tingkatan
Tujuan tutorial sewaktu CP adalah bagaimana membuat diagnosis, bagaimana memakai medical body knowledge untuk membuat diagnosis. Tutorial di Bag. Bedah bertujuan bagaimana membuat diagnosis pasien dengan kelainan bedah. Pasien datang ke klinikus dg keluhan dan klinikus diharapkan dapat menegakkan diagnosis. Dengan lain perkataan klinikus dihadapkan satu problem dan diharapkan dapat mengatasi problema pasien. *Tutorial ini adalah proses belajar mengajar berdasar-kan problem base learning.
Status di RSIJ Cempaka Putih 1. Data Sosial Pasien 2. Ringkasan riwayat medik 3. Data rujukan (kalau ada) 4. Lembaran Poliklinik 5. Lembaran rujukan internal 6. Hasil pemeriksaan Penunjang 7. Lembaran kopi resep 8. Daftar rawat inap 9. Pengantar rawat inap 10. Anamnesis 11. Pemeriksaan fisik 12. Pemeriksaan penunjang 13. Konsultasi internal dan keluar 14. Kopi resep 15. Resume perawatan 16. Data datang Di Poliklinik di RS IJ Mengapa harus membuat status? Perundangan kesehatan mengharuskan kita membuat status Untuk memudahkan kita melakukan follow up pasien terutama bila oleh sesuatu sebab harus ganti dokter Dokumen pasien bila terjadi sesuatu misalnya karena persoalan hukum Bila untuk melakukan penelitian yang berdasarkan bukti (evidence base) Mengapa harus menunjukkan kemampuan memeriksa pasien?
Tahukah Anda Apa itu Soca atau OSCA dan Soce atau OSCE Pemeriksaan fisik 1. Untuk menegakkan diagnosis pasien dan penanganan pasien 2. Untuk follow up dan perkembangan penanganan pasien ANAMNESIS PEMERIKSAAN BADAN
TERMASUK DALAM PEMERIKSAAN FISIK: HARUS BERISI: 1. ANAMNESIS 2. PEMERIKSAAN FISIK 3. PEMERIKSAAM PENUNJANG 4. DENGAN ATAU S.O.A.P.*
*SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ANALYSIS AND PLANNING Membuat status KARENA di SOCE/OSCE ini DINILAI, HARUS Mengetuk pintu dan memperkenalkan diri Memperlihatkan empati Memperlihatkan kemampuan interview Dapat memperlihatkan kemampuan peme-riksaan fisik Dapat memperlihatkan kemampuan kognitif
Anamnesis 1. Keluhan utama 2. Keluhan tambahan 3. Perjalanan penyakit 4. Riwayat penyakit terdahulu 5. Riwayat operasi (bila ada) 6. Riwayat perkawinan 7. Riwayat keluarga 1. Keluhan Utama Yang menjadi penyebab pasien datang ke dokter/RS, sebaiknya dalam bahasa ekpsresi pasien sewaktu anamnesis Sudah berapa lama Kwalitas dan sifat sakitnya Kwantitas sakitnya Waktu lama kejadian Penyerta atau pemicu Reaksi pasien kalau sakit
2. Keluhan Tambahan 1. Mungkin mempunyai keluhan yang tidak ada berhubungan tetapi mungkin ada hubungan dengan keluhan utama 2. Bila tidak ada hubungan maka pengambilan anamnesis seperti pada keluhan utama 3. Perjalanan penyakit 1. Aspek kesehatan penyakit pasien dan lengkap 2. Pendapat dan pikiran pasien 3. Letak kelainan dan sifat keluhan atau sakitnya 4. Kwalitas dan kwantitas 5. Waktu kejadian lama dan frekwnsi 6. Pemicu gejala 7. Penyerta 8. Faktor resiko 9. Allergi Riwayat penyakit dulu Mungkin ada hubungan dengan penyakit yang sekarang Mungkin tidak mempunyai hubungan dengan penyakit yang sekarang 4. Riwayat terdahulu 5. Riwayat operasi (kalau ada) 6. Riwayat perkawinan 7. Riwayat keluarga PEMRIKSAAN FISIK ( Untuk koasisten) Sebelum memeriksa jangan lupa memeriksa alat alat apakah sudah lengkap: Flash light Meteran (untuk mengukur panjang atau lingkaran) yang fleksibel Termometer Untuk mengukur nadi Tensimeter Sarung tangan Reflex hammer Garpu tala, jarum dan kapas untuk test pendengaran dan sensai perifer
PEMERIKSAAN FISIK Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, harus mencuci tangan sesuai dengan tuntunan enam langkah, untuk menunjukkan bahwa Anda sadar higiene pribadi dan sadar memberi perlindungan pada pasien dari hospital infection. PEMERIKSAAN FISIK Buatlah pasien dalam posisi yang nyaman Jagalah privacy (dengan menutup pintu atau gordijn) Sopan tetapi tegas mendesak keinginan kita agar dapat medapatkan posisi dan kemudahan memeriksa Memberikan selimut untuk menutup bagian yang tidak perlu atau belum diperiksa Untuk memeriksa bagian bagian yang sensitive perlu diinformasikan secara jelas dan mendetail kepada pasien dan akan selalu dikerjakan pada semua pasien seperti yang akan dikerjakan PEMERIKSAAN FISIK Untuk pemeriksaaan hal hal yang sensitive harus mengatakan yang akan dilakukan untuk mencegah hal hal bersifat fitnah PEMERIKSAAN FISIK Setelah memeriksa pasien jangan lupa untuk mencuci tangan sesuai dengan panduan 6 langkah mencuci tangan PEMERIKASAAN FISIK Dengan anamnesis biasanya menda- pat kesan untuk pemeriksaan fisik yang terfokus nantinya (pemeriksaan yang diperlukan dan harus diperiksa secara kusus dan teliti). Oleh karena itu harus dipikirkan bagaimana agar perlu posisi yang tidak perlu PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan leher, kepala dada jantung dan paru lebih baik dalam posisi duduk. Bila tidak termasuk untuk pemeriksaan yang terfokus , pasien diperiksa berbaring. Lebih lan jut kita memeriksaa pasien tidak dirobah robah posisinya atau dibolak balik posisi pasien. 1. PEMERIKSAAN FISIK Kepala dan leher Sepeti pemeriksaan fisik lain: Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 1. PEMERIKSAAN FISIK : Leher & Kepala Perlu dicantumkan regionya Untuk kepala dan leher 1. Muka 2. Leher submandibula 3. Leher anterior 4. Leher lateral 5. Supraklavikula
1. PEMERIKSAAN FISIK: Leher & Kepala Inspeksi: Bagaimana warna kulit di tempat tersebut Ukuran kelainan Warna kelainan Bila benjolan ukuran , bentuk , ber- benjol atau tidak , batas, warna, 1. PEMERIKSAAN FISIK (Kepala &leher) Palpasi: Suhu sama dengan sekitarnya atau tidak Bentuk Konsistensi Thrill kalau ada
1.PEMERIKSAAN FISIK (Kepala & leher) Auskultasi Terdengar ada tidak murmur Jarang dilakukan, kecuali kalau pada perabaan teraba thrill
2.PEMERIKSAAN FISIK ( Dada & Toraks ) DADA /TORAKS Seperti iuga untuk pemeriksaan prgan atau regio tubuh lain: Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
3. PEMERIKSAAN FISIK (Abdomen) ABDOMEN 4. PEMERIKSAAN FISIK ( Inguinal ) Regio inguinal dan genital 5. EKSTREMITAS SUPERIOR
5. EKSTREMITAS INFERIOR
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penujang: 1. Laboratorium 2. Pemeriksaan patologi anatomi kalau diper- lukan 3. Pemeriksaaan USG, ekokardiografi, doppler dan Radiografi 4. Mungkin diperlukan EMG 5. Mungkin perlu endoskopi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI Meskipun sekarang jarang dikerjakan mungkin dapan diminta untuk pemeriksaan sinar tembus Pemeriksaan foto rontgen biasa Pemeriksaan foto abdomen polos atau telah dipersiapkan ( dengan pencahar ) Dengan kontrast CT scan MRI M S CT Scan Resumae