1 $ 2 PE%&EDAA' GT' $ ISD' Dilihat dari farmakokinetiknya, nitrat organik mengalami denitrasi oleh enzim glutation-nitrat organik reduktase dalam hati. Golongan nitrat lebih mudah larut dalam lemak, sedangkan metabolitnya bersifat lebih larut dalam air sehingga efek vasodilatasi dari metabolitnya lebih lemah atau hilang. Eritritil tetranitrat (berat molekul tinggi, bentuk padat) mengalami degradasi tiga kali lebih cepat daripada nitrogliserin (berat molekul rendah, bentuk seperti minyak). edangkan isosorbid dinitrat dan pentaeritritol tetranitrat (berat molekul tinggi, bentuk padat) mengalami denitrasi !"# dan !"!$ kali dari nitrogliserin. %adar puncak nitrogliserin ter&adi dalam ' menit setelah pemberian sublingual dengan (aktu paruh !-) menit. *etabolitnya berefek sepuluh kali lebih lemah, tetapi (aktu paruhnya lebih pan&ang, yaitu kira-kira '$ menit. +sosorbid dinitrat paling banyak digunakan, tetapi cepat dimetabolisme oleh hati. ,enggunaan isosorbid mononitrat yang merupakan metabolit aktif utama dari dinitrat bertu&uan untuk mencegah variasi absorpsi dan metabolisme lintas pertama dari dinitrat yang dapat diperkirakan. !( TA'DA DA' GEJA)A *+D %elainan hemopoesis, dimanifestasikan dengan anemia -etensi toksik uremia . hemolisis sel eritrosit, ulserasi mukosa sal.cerna, gangguan pembekuan, masa hidup eritrosit memendek, bilirubuin serum meningkat"normal, u&i comb/s negative dan ¨ah retikulosit normal. Defisiensi hormone eritropoetin Gin&al sumber E0 (Eritropoetic timulating 0actor) . def. 1 eritropoetin .Depresi sumsum tulang . sumsum tulang tidak mampu bereaksi terhadap proses hemolisis"perdarahan . anemia normokrom normositer. %elainan aluran cerna *ual, muntah, cegukan dikompensasi oleh flora normal usus . ammonia (21)) . iritasi"rangsang mukosa lambung dan usus. tomatitis uremia *ukosa kering, lesi ulserasi luas, karena sekresi cairan saliva banyak mengandung urea dan kurang men&aga kebersihan mulut. ,ankreatitis 3erhubungan dengan gangguan ekskresi enzim amylase. %elainan mata %ardiovaskuler 4 1ipertensi ,itting edema Edema periorbital ,embesaran vena leher 0riction -ub ,ericardial %elainan kulit Gatal 5erutama pada klien dgn dialisis rutin karena4 a). 5oksik uremia yang kurang terdialisis b). ,eningkatan kadar kalium phosphor c). 6lergi bahan-bahan dalam proses 1D %ering bersisik %arena ureum meningkat menimbulkan penimbunan kristal urea di ba(ah kulit. %ulit mudah memar %ulit kering dan bersisik rambut tipis dan kasar 2europsikiatri %elainan selaput serosa 2eurologi 4 - %elemahan dan keletihan - Disorientasi - %e&ang - %elemahan pada tungkai - -asa panas pada telapak kaki - ,erubahan ,erilaku %ardiomegali. 5anpa memandang penyebabnya terdapat rangkaian perubahan fungsi gin&al yang serupa yang disebabkan oleh desstruksi nefron progresif. -angkaian perubahan tersebut biasanya menimbulkan efek berikut pada pasien 4 bila G0- menurun 7-!$8 dari keadaan normal dan terus mendekati nol, maka pasien menderita apa yang disebut +2D-9* :-E*+% 5erdapat dua kelompok ge&ala klinis 4 Gangguan fungsi pengaturan dan ekskresi ; kelainan volume cairan dan elektrolit, ketidakseimbangan asam basa, retensi metabolit nitrogen dan metabolit lainnya, serta anemia akibat defisiensi sekresi gin&al. Gangguan kelainan <=, neuromuscular, saluran cerna dan kelainan lainnya *62+0E56+ +2D-9* :-E*+% istem tubuh *anifestasi 3iokimia 6sidosis *etabolik (1<9) serum !>-?$ mE@"A) 6zotemia (penurunan G0-, peningkatan 3:2, kreatinin) 1iperkalemia -etensi atau pembuangan 2atrium 1ipermagnesia 1iperurisemia ,erkemihanB %elamin ,oliuria, menu&u oliguri lalu anuria 2okturia, pembalikan irama diurnal 3erat &enis kemih tetap sebesar !,$!$ ,rotein silinder 1ilangnya libido, amenore, impotensi dan sterilitas %ardiovaskular 1ipertensi -etinopati dan enselopati hipertensif 3eban sirkulasi berlebihan Edema Gagal &antung kongestif ,erikarditis (friction rub) Disritmia ,ernafasan ,ernafasan %usmaul, dispnea Edema paru ,neumonitis 1ematologi 6nemia menyebabkan kelelahan 1emolisis %ecenderungan perdarahan *enurunnya resistensi terhadap infeksi (+%, pneumonia,septikemia) %ulit ,ucat, pigmentasi ,erubahan rambut dan kuku (kuku mudah patah, tipis, bergerigi, ada garis merah biru yang berkaitan dengan kehilangan protein) ,ruritus CkristalD uremik kulit kering memar aluran cerna 6noreksia, mual muntah menyebabkan penurunan 33 2afas berbau amoniak -asa kecap logam, mulut kering tomatitis, parotitid Gastritis, enteritis ,erdarahan saluran cerna Diare *etabolisme intermedier ,rotein-intoleransi, sintesisi abnormal %arbohidrat-hiperglikemia, kebutuhan insulin menurun Aemak-peninggian kadar trigliserida 2euromuskular *udah lelah 9tot mengecil dan lemah usunan saraf pusat 4 ,enurunan keta&aman mental %onsentrasi buruk 6pati Aetargi"gelisah, insomnia %ekacauan mental %oma 9tot berkedut, asteriksis, ke&ang 2europati perifer 4 %onduksi saraf lambat, sindrom restless leg ,erubahan sensorik pada ekstremitas E parestesi ,erubahan motorik E foot drop yang berlan&ut men&adi paraplegi Gangguan kalsium dan rangka 1iperfosfatemia, hipokalsemia 1iperparatiroidisme sekunder 9steodistropi gin&al 0raktur patologik (demineralisasi tulang) Deposit garam kalsium pada åan lunak (sekitar sendi, pembuluh darah, &antung, paru- paru) %on&ungtivitis (uremik mata merah) 4( ETI,),GI *+D D* (''8) 5ipe ! (F8) 5ipe ? ()F8) 1ipertensi dan penyakit pembuluh darah besar (?F8) Glomerulonefritis (!$8) 2efritis interstitialis ('8) %ista dan penyakit ba(aan lain ()8) ,enyakit sistemik (lupus dan vaskulitis) (?8) 2eoplasma (?8) 5idak diketahui Di +ndonesia berdasarkan ,erhimpunan 2efrologi +ndonesia ( ,ernefri) tahun ?$$$, penyebab gagal gin&al tersering adalah glomerulonefritis, D*, obstruksi dan infeksi, hipertensi, sebab lain. 7. ME+A'ISME )EU+,SIT,SIS "( A-,TEMIA A.ot/mia prarenal merupakan satu-satunya penyebab tersering azotemia akut ( G 7$8 kasus). ,etun&uk lazim penyebab prarenal 6-0 adalah iskemia gin&al yang lama akibat penurunan perfusi gin&al.1ipoperfusi gin&al berkaitan dengan berbagai keadaan yang menyebabkan deplesi volume intravaskuler, menurunnya volume sirkulasi arteri yang efektif, atau terkadang obstruksi vaskuler gin&al.3eberapa keadaan prarenal yang paling sering sering dengan peningkatan resiko 6-0 adalah pembedahan aorta abdominalis, operasi &antung terbuka ,syok kardigenik, luka baker berat, dan syok septic.ebagian besar ini berkaitan dengan hipotensi sistemik dengan aktivasi kompensatorik system saraf simpatis dan system rennin E angiotensin E aldosteron.6ngiotensin menyebabkan vasokonstriksi gin&al, kulit, dan åan vaskuler spalangnikus,dan oldosteron menyebabkan retensi garam dan air.-espon ini didesain untuk mempertahankan tekanan arteri rata-rata sistemik dan perfusi ke organ-organ yang penting. 6zotemia pascarenal merupakan penyebab 6-0 yang &arang ter&adi ( 78 ).*engarah pada obstruksi aliran urine di setiap tempat pada saluran kemih.,embesaran prostate ( akibat hipertrofi &inak atau kanker ) merupakan penyebab tersering obstruksi aliran kandung kemih.,enting disadari bah(a obstruksi aliran keluar urine dalam (aktu lama akan menyebabkan hidronefrosis, kerusakan berat parenkim gin&al, dan 6-0. GG6 intrinstik 2ekrosis tubular akut ( 652 ) merupakan lesi gin&al yang paling sering menyebabkan 6-0 ( F78 ).652 ter&adi akibat iskemia yang lama. ,enyebab nefrotoksik adalah nefrotoksik endogen dan nefrotoksik eksogen.2efrotoksik eksogen dikelompokkan men&adi ' kelompok utama4 antibiotic, bahan kontras, logam derat, dan pelarut. a.!. 5erapi antibiotika minoglikosida dipersulit oleh 6-0 pada sekitar !$8 per&alanan klinisnya ( misal, gentamisin, kanamisin, tobramisin ). a.?. 3erbagai logam berat merupakan nefrotoksik yang kuat menyebabkan ter&adinya 6-0 dengan 652.652 akibat merkuri, arsen, kromium, atau uranium biasanya disebabkan oleh pema&anan okupasional. a.). iklosporin ( untuk mengobati penolakan trasplantasi ) dan bahan kontras dapat berperan dalam menyebabkan 6-0 dengan menyebabkan ter&adinya vasokonstriksi intrarenal. a.'. <edera tubular nefrotik dapat ter&adi akibat ingesti pelarut seperti etilene glikol ( antibeku ) atau methanol ( alcohol kayu ).+nhalasi uap dari karbon tetraklorida ( <<A' ), yaitu bahan yang lazim digunakan dalam pelarut penghilang noda atau pembersih lainnya, disertai oleh ingesti etil alcohol ( <1)<1?91 ), sangat berbahaya karena reaksi kimia antara kedua senya(a ini yang membentuk suatu nefrotoksik yang kuat. 2efrotoksik endogen mencakup hemoglobin, mioglobin, dan protein 3ence Hones ( immunoglobulin abnormal yang dihasilkan dalam mieloma multiple ).1emolisi eritrosit dengan lepasnya hemoglobin ke dalam serum darah biasanya disebabkan oleh ketidakcocokan transfusi darah.e¨ah besar mioglobin terkandung didalam otot dan dapat dilepaska setelah cedera remuk berat.3ila hemoglobin, mioglobin, atau protein 3ence Hones diekskresikan dalam urine,ter&adi efek toksik lansung pada tubular gin&al dan menyebabkan 6-0. %erusakan tubulus yang disebabkan oleh iskemia &uga samgat bervariasi. 1al ini bergantung pada luas dan durasi penurunan aliran darah gin&al dan iskemia.%erusakan dapat berupa destruksi berbercak atau luas pada epitel tubulus dan membrane basalis, atau nekrosis korteks.2ekrosis dapat menyebabkan 6-0. ( A'TI DIA&ETI+ ,%A) (AD,# 3erdasarkan cara ker&anya 6D9 dibagi men&adi ' golongan 4 6. ,emicu sekresi insulin ulfonilurea *erupakan oabat yang mempunyai efek hipoglikemik sehingga disebut &uga sebagai obat hipoglikemik oral (919). 9bat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan normal dan kurang, namun masih boleh diberikan kepada pasien dengan berat badan lebih. :ntuk menghindari hipoglikemia berkepan&angan pada berbagai keadaan seperti orang tua, gangguan faal gin&al dan hati, kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskular, tidak dian&urkan penggunaan sulfonilurea ker&a pan&ang. ampai saat ini sudah ada ) generasi sulfonilrea yang beredar. Generasi + 4 6cetoheIamid, <hlorpropamid, 5olbutamid dan 5alazamid Generasi ++ 4 Gliclazid, Glipizid, gliburid dan Glibenklamid. Generasi +++ 4 Glimepirid. Di +ndonesia, turunan generasi ++ adalah yang paling sering digunakan. hal ini dikarenakan lebih efektif dan generasi ++ ini mempunyai efek minimal. 6dapun efek samping utama sulfonilurea yang sering dilaporkan adalah penambahan berat badan. ,enggunaan dalam klinik. ,ada pemakaian sulfonilurea, umumnya selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk menghindari hipoglikemia. ,ada keadaan tertentu dimana kadar glukosa darah sangat tinggi, dapat diberikan sulfonilurea dengan dosis yang lebih besar dengan perhatian khusus bah(a dalam beberapa hari sudah dapat diperoleh efek klinis yang &elas dan dalam ! minggu sudah ter&adi penurunan kadar glukosa darah yang cukup bermakna. Dosis permulaan sunfonilurea tergantung pada beratnya hiperglikemia. 3ila konsentrasi glucosa puasaJ?$$mg"dl,G?$$ mg"dl dapat diberikan dosis a(al yang lebih besar. 9bat sebaiknya diberikan setengah &am sebelum makan karena diserap dengan lebih baik. ,ada obat yang diberikan satu kali sehari, sebaiknya diberikan pada (aktu makan pagi atau pada makanan porsi terbesar. Glinid Glinid merupakan obat yang cara ker&anya sama dengan sulfonilurea, dengan penekanan pada meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari ? macam obat yaitu ; -epaglinid (derivate asam benzoate) dan nateglinid (derivate fenilalanin). 9bat ini di absorbsi dengan cepat setelah pemberian secara oral dan dieksresikan secara cepat melalui hati. ,emberian dilakukan ? E ) kali sehari. -epaglinid dapat menurunkan glukosa darah puasa (alaupun mempunyai masa paruh yang singkat. edangkan nateglinid mempunyai masa tinggal lebih singkat dan tidak menurunkan gula darah puasa. ehingga keduanya merupakan sekretagok yang khusus meurunkan glukosa posprandial dengan efek hipoglikemik yang minimal. %arena sedikit mempunyai efek terhadap glukosa puasa maka kekuatannya untuk menurunkan 6!< tidak begitu kuat. 3. ,enambah sensitivitas terhadap insulin 5iazolidindion (Glitazone) 5iazolidindion (rosiglitazon dan pioglitazon) berikatan pada peroIisome proliferators activated receptor gamma (,,6-K) yaitu reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Golongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan ¨ah protein pengangkut glukosa sehingga meningkatkan ambilan glukosa di perifer. 5iazolidindion dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal &antung kelas + E += karena dapat mempercepat edema"retensi cairan dan &uga gangguan faal hati. ,ada pasien yang menggunakan tiazolidindion perlu dilakukan pemantauan faal hati secara berkala. aat ini tiazolidindion tidak digunakan sebagai obat tunggal. Glitazone diabsorbsi dengan cepat dan konsentrasi tertinggi ter&adi setelah ! E ? &am dan makanan tidak mempengaruhi farmakokinetik obat ini. Laktu paruh berkisar antara ) E ' &am bagi rosiglitazone dan ) E F &am bagi pioglitazone. ,enggunaan dalam klinik. -osiglitazone dan pioglitazone saat ini dapat digunakan sebagai monoterapi dan &uga sebagai kombinasi dengan metformin dan sekretagok insulin. ecara klinik rosiglitazone dengan dosis ' dan > mg"hari (dosis tunggal atau dosis terbagi dua kali sehari) memperbaiki konsentrasi glukosa puasa sampai 77 mg"dl dan 6+< sampai !,78 dibandingkan dengan placebo. edang pioglitazone &uga mempunyai kemampuan menurunkan glukosa darah bila digunakan sebagai monoterapi atau sebagai terapi kombinasi dengan dosis sampai '7mg"dl dosis tunggal. <. ,enghambat Glukoneogenesis (metformin) *etformin 9bat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis) disamping &uga memperbaiki ambilan gukosa perifer. 5erutama dipakai pada diabetisi gemuk. *etformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi gin&al (kreatinin serum G !,7) dan hati, serta pasien E pasien dengan kecenderungan hipoksemia (misalnya penyakit serebrovaskuler, sepsis, syok, gagal &antung). *etformin dapat memberikan efek samping mual. :ntuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan. ,enggunaan dalam klinik. *etformin dapat digunakan sebagai monoterapi dan sebagai kombinasi dengan :, repaglinid, nateglinid, penghambat alpha glikosidase dan glitazone. ,enelitian klinik memberikan hasil monoterapi yang bermakna dalam penurunan glucose darah puasa (#$-F$mg"dl) dan 6+< (!-?8) dibandingkan dengan placebo pada pasien yang tidak dapat terkendali hanya dengan diet. Efektifitas metformin menurunkan glukosa darah pada orang gemuk sebanding dengan kekuatan :. %arena kemampuannya mengurangi resistensi insulin, mencegah penambahan berat badan dan memperbaiki profil lipid maka metformin sebagai monoterapi pada a(al pengelolaan dibetes pada orang gemuk dengan disipledimia dan resistensi insulin berat merupakan pilihan pertama. 3ila dengan monoterapi tidak berhasil maka dapat dilakukan kombinasi dengan : atau obat anti diabetic lain. D. ,enghambat Glukoksidase alfa 9bat ini beker&a mengurangi absorbsi glukosa di usus halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan. 6carbose tidak menimbulkan efek samping hipoglikemia. Efek samping yang paling sering ditemukan ialah keluhan kembung dan flatulen. ,enggunaan dalam klinik. 6carbose dapat digunakan sebagi monoterapi atau sebagai kombinasi dengan insulin, metformin, glitazone atau sulfonylurea. :ntuk mendapat efek maksimal, obat ini harus diberikan segera pada saat makanan utama. 1al ini perlu karena merupakan penghambat kompetitif dan sudah harus ada pada saat ker&a ensimatik pada saat yang sama karbohidrat berada di usus halus. Dengan memberikannya !7 menit sebelum atau vsesudah makan akan mengurangi dampak pengobatan terhadap glukosa postprandial. *onoterapi dengan acarbose dapat menurunkan rata-rata glukosa postprandial sebesar '$-#$ mg"dl dan glukosa puasa rata-rata !$-?$ mg"dA dan 6+< $,7-!8. Dengan terapi kombinasi bersama sulfonylurea metformin dan insulin maka acarbose dapat menurunkan lebih banyak terhadap 6+< sebesar $,)-$,78 dan rata-rata glukosa postprandial sebesar ?$-)$ mg"dA dari keadaan sebelumnya. 0( 9( I1o2at/3 Sy1to2i4 Hy5/rt/n1ion +1 atau 15 didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik M!'$ mm1g dan 5ekanan darah diastolic JN$ mm1g. %eadaan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit misalnya pada keadaan anemia, hipertiroid, dsb, tetapi sebagian besar kasus ter&adi karena usia lan&ut. ekitar #$8 hipertensi pada usia lan&ut adalah 15. 15 ini sering ter&adi pada usia lan&ut karena pembuluh darah arterinya mengalami penurunan elastisitas atau kekakuan sehingga respons pembuluh darah untuk membesar atau mengecil men&adi berkurang. Gangguan elastisitas pembuluh darah ini menyebabkan tekanan darah sistolik meningkat sehingga volume darah di aorta (pembuluh darah dari &antung ke seluruh tubuh) berkurang yang pada akhirnya menyebabkan tekanan darah diastolik men&adi menurun. emakin besar perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik, semakin besar pula risiko komplikasi ke pembuluh darah &antung dan akibatnya akan mempengaruhi organ-organ seperti &antung, otak, dan gin&al. 10( +%ITE%IA' DIAG',STI+ PE'EGA+A' 6Dia7/t/1 M/2itu18 !. %adar glukosa darah se(aktu (plasma vena) O ?$$ mg"dl , atau ?. %adar glukosa darah puasa (plasma vena) O !?# mg"dl (,uasa berarti tidak ada masukan kalori se&ak !$ &am terakhir ) atau %adar glukosa plasma O ?$$ mg"dl pada ? &am sesudah beban glukosa F7 gram pada 55G9