Tujuan utama dari pemasaran adalah creating the demand.
Melalui pemasaran persepsi
orang tentang suatu produk dibentuk. Persepsi itulah yang selanjutnya mendorong kita merasa butuh untuk memiliki produk tersebut. Persepsi yang timbul dari sebuah iklan dapat diilustrasikan dengan iklan produk smart phone berikut ini. Seseorang yang akan merayakan ulang tahunnya membagikan selebaran undangan kepada teman-temannya. Namun tumpukan selebaran undangan itu tertiup angin sehingga betebaran di mana-mana. Teman lainnya pun menertawakan kejadian itu dan mengolokkannya sebagai orang yang ketinggalan zaman. alaupun menertawakan! ia membantu untuk mengundang teman-temannya melalui aplikasi messenger yang ada di smart phone-nya. "klan itu memberikan pesan bahwa berkomunikasi pada orang banyak menggunakan messenger itu sudah zamannya dan lebih mudah. Sedangkan aplikasi messenger hanya dapat diakses menggunakan smart phone. Sehingga memiliki smart phone saat ini adalah sebuah kebutuhan untuk bisa survive dalam perkembangan zaman yang begitu pesat. Saat ini kita digiring untuk masuk ke dalam perangkap kapitalis. Produsen barang-barang #anggih tersebut mengiklankan produknya sedemikian rupa sehingga menanamkan mindset bahwa produk tersebut sangat kita perlukan untuk bisa bertahan hidup di derasnya arus globalisasi dan modernisasi saat ini. Selain itu e$ek psikologis yang timbul dari suatu iklan dapat men#iptakan strati$ikasi sosial bahwa dengan membeli dan memiliki smart phone #anggih maka menempatkan diri kita pada kelas sosial yang tinggi. Tidak memiliki smart phone #anggih berarti ketinggalan zaman dan patut menjadi bahan tertawaan. %al itu sangat saya rasakan saat ini. &etika paket internet smart phone saya habis maka saya tidak dapat mengakses grup-grup yang saya punya di hat'pps. &arenanya! saya sering ketinggalan in$ormasi dari teman-teman yang berbagi in$ormasi apapun di grup. (eberapa teman juga marah dan ke#ewa karena messege mereka tidak saya respon! padahal itu bukan kesengajaan saya melainkan saya tidak dapat mengakses internet selama saya belum membeli pulsa dan menda$tar paket. Pemasaran memang terbukti bisa men-create demand dan membuat sesorang ketergantungan seperti yang sudah saya alami sendiri. Mengapa bisa saya katakan saat ini konsumen ketergantungan dengan gadget dan messenger ) karena konsumen merasa tidak dapat berkomunikasi dengan lan#ar tanpa melalui messenger padahal messenger bukanlah satu-satunya alat untuk berkomunikasi. Perkembangan teknologi yang step-by step memang sudah didesain demikian rupa oleh kapitalis sehingga konsumen selalu merasa tidak pernah puas untuk meng-update gadget yang mereka miliki. (ukti yang dapat kita rasakan adalah mun#ulnya smartphone yang lebih baru dan lebih baru lagi dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sedangkan telah tertanam di mindset kita bahwa memiliki smart phone terbaru dan ter#anggih adalah simbol strata sosial yang tinggi! prestise! dan mengklasi$ikasikan diri sebagai orang keren yang tidak ketinggalan zaman. *leh karenanya tidak heran bila orang "ndonesia! +immy ,unawan -.. tahun/ sangat bangga menjadi pemilik "-Phone 0S pertama di dunia dengan harga yang sangat $antastis yakni 1S23.444! atau setara 5p33!0 juta untuk dua unit i-Phone 0S -Herald Sun, 34 September 346.). (erbi#ara tentang etis dan tidaknya iklan yang mempengaruhi psikologi masyarakat adalah hal yang sangat sulit. (atas antara etis dan tidak etis dalam hal ini sudah sangat kabur. 7i satu sisi kita memang dibuat tergantung dengan produk tersebut namun di sisi kita akan ketinggalan in$ormasi jika tidak menggunakannya. Sedangkan de$inisi manipulasi menurut (ertens -34448393/ adalah ketika kebebasan kita dirampas dan keputusan kita hanyalah akibat dari permainan marketer semata. 7ari de$inisi ini! jelas bahwa kita tidak dimanipulasi iklan karena kita adalah penentu keputusan kita sendiri. 'pakah kita mau membeli smart phone untuk selalu update in$ormasi atau tidak membeli smart phone dengan konsekuensi kita mungkin saja ketinggalan in$ormasi penting bagi hidup kita. Misalnya tentang lowongan pekerjaan! in$ormasi beasiswa pendidikan! dan panggilan kerja yang sering di sharing melalui smart phone dengan paket internet. &ita benar-benar sadar bahwa telah menjadi budak kapitalis namun kita sudah menjadi ikan yang terperangkap di dalam toples hingga tidak berdaya untuk melon#at keluar darinya.