Disusun Sebagai Syarat Untuk Melaksanakan Kuliah Kerja (KK)
JUDUL : Manajemen Logistik Di PT Mangli Djaya Raya Bangsal Jember
oleh Rizky Okky Kurnia. 111710101046
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari manajemen logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu. Manajemen kegiatan logistik individual seringkali di bawah pengarahan dan pengawasan dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Manajemen Logistik adalah proses perencanaan, implementasi serta pengendalian persediaan dan aliran material sejak dari titik asal sampai konsumsi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen/ user secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, sistem logisttik memiliki dua objektif utama yaitu pelayanan terbaik dan minimasi biaya. Pengelolaan sistem logistik ini menjadi semakin penting, karena begitu besarnya pengaruh manajemen logistik pada performansi keuangan sebuah perusahaan. Sudah terlalu banyak contoh perusahaan yang berhasil meningkatkan performansinya dengan cara reduksi biaya logistik. (miranda dkk, 2001) Salah satu aktivitas yang harus diperhatikan dan diterapkan dengan tepat agar barang barang yang dipesan pelanggan dapat sampai kepada orang atau instansi yang tepat, pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat secara efektif dan efisien adalah manajemen logistik yang berarti cara mengelola ketersediaan barang dari bahan baku sampai produk jadi, pada waktu dan tempat yang tepat, dengan biaya seminimal mungkin. Perusahaan dituntut untuk menerapkan fungsi manajemen logistik secara baik, agar dapat memenuhi harapan pelanggan supaya barang yang dipesannya dapat diperoleh tepat waktu dan tempat yang tepat secara efektif dan efisien Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, (Subagya, 1994) sehingga manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif. Jadi jika suatu perusahaan ingin seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu meningkatkan performa perusahaannya dan mencapai tujuan ketersediaan bahan logistik secara efektif dan efisien atau bisa juga mengelola ketersediaan barang pada waktu dan tempat yang tepat, dengan biaya seminimal mungkin maka terapkanlah manajemen logistik. PT. Mangli Djaya Raya adalah perusahaan yang bergerak di bidang tembakau dan perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terbesar yang dimiliki kabupaten jember maupun Indonesia. Hal ini dapat ditinjau dari produk ekspornya yang merupakan kualitas dunia. Maka dari itu, saya selaku mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja di tempat tersebut, terdorong untuk melakukan studi tentang Manajemen Logistiknya, khususnya dalam hal pendistribusian dan penggudangan atau penyimpanannya, karena dua hal tersebut merupakan hal yang penting, mengingat distribusi merupakan kegiatan dan usaha pengurusan dalam penyelenggaraan penyaluran dan penyampaian kebutuhan logistik kepada unit-unit kerja yang membutuhkan dan penggudangan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan agar produk tetap dalam keadaan baik sebelum di di distribusikan secara ekspor oleh pihak pabrik
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum a. Terciptanya hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara dunia pendidikan dan dunia profesi; b. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalam bidang pengetahuan dan teknologi sesuai dengan disiplin ilmu; c. Menambah wawasan mahasiswa tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang dipelajarinya; 1.2.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui Manajemen Logistik di PT. Mangli Djaya Raya pada bidang distribusi dan penyimpanan
1.3 Manfaat Kegiatan magang ini merupakan salah satu sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan keilmuan yang menjadi disiplin ilmunya secara langsung di lapangan, mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan kondisi di lapangan, menyiapkan diri menghadapi dunia kerja setelah menyelesaikan studi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aspek Botani Tembakau Menurut Padmo dan Djatmiko (1991), spesies tanaman tembakau yang pernah ada di dunia ini diperkirakan mencapai lebih dari 20 jenis, di mana persebaran geografis sangat mempengaruhi cara bercocok tanam serta spesies, varietas yang diusahakan, dan mutu yang dihasilkan. Klasifikasi tanaman tembakau dalam sistematika tumbuhan sebagai berikut: Regnum :Plantae Divisio :Magnoliophyta Kelas :Magnoliopsida Ordo :Solanales Famili :Solanaceae Sub Famili :Nicotianae Genus :Nicotiana L. Spesies :N. tabaccum, N. Rustica Tanaman tembakau dapat tumbuh optimal pada daerah dengan ketinggian kurang dari 700 m diatas permukaan laut dengan temperatur lebih dari 22 o C dan curah hujan rata-rata 2000mm/tahun.Sedang tembakau pada dataran tinggi sangat baik bila ditanam didaerah dengan curah hujan rata-rata 1500 3500 mm/tahun (Cahyono, 1998).
2.2. Komposisi Tembakau Tembakau terdiri atas ribuan komponen, komponen utamanya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida. Nikotin Nikotin dengan cepat masuk ke otak begitu anda merokok. Nikotin adalah racun. 30 mg nikotin menyebabkan kematian.Meski orang merokok dengan rata-rata 15-20 mg nikotin, hanya sebagian yang diabsorbsi oleh perokok. Setiap rokok rata-rata mengandung 0.1-1.2 mg nikotin. Masuknya nikotin , tar dan komponen lain, dipengaruhi juga oleh teknik merokok, seperti inhalasi dalam dan panjang, penggunaan filter.
Tar Tar bukanlah zat tunggal, terdiri atas ratusan bahan kimia gelap dan lengket, ia tergolong racun pembuat kanker. Banyak pabrik rokok tidak mencantumkan kadar tar dan nikotinnya dalam rokok yang dihasilkannya. Rokok Sampoerna Mild mengandung tar 1.5 mg per batang rokok. Karbonmonoksik (CO) Karbonmonoksik (CO) merupakan jenis racun yang terhembus dari rokok dibakar. CO didalam asap rokok masuk kedalam pembuluh darah, kemudian CO mengusir oksigen dari ikatannya dengan hemoglobin dalam butir darah merah. Ikatan CO dengan hemoglobin (COHb) akan membuat hemoglobin tak mampu melepaskannya, sehingga fungsi hemoglobin sebagai alat angkut oksigen bergantian dengan CO2 (karbondioksida) tidak lagi bekerja. Dengan demikian kerja jantung menjadi tambah berat (Frankenburg, 1946). Tabel 1.Komposisi daun tembakau hijau Persenyawaan Persen (%) berat kering daun hijau Tembakau cerutu Tembakau sigaret Selulosa dan lignin 9.5 10.0 Pektin 7.0 7.0 Tanin 2.0 2.0 Karbohidrat 23.0 23.0 Asam-asam organic 13.0 13.0 Protein 17.3 12.2 Alkaloid 3.0 1.3 Minyak atsiri, gum dan resin 7.0 7.0 Lain - lain 17.7 24.5 (Matnawi, 1997) 2.3 Jenis jenis Tembakau Daerah Di Indinesia Berbagai jenis tembakau dengan berbagai kegunaannya diusahakan diIndonesia, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan.Matnawi (1997) menyatakan, secara umum tembakau di Indonesia dapat dipisahkan menurut musim tanamnya yaitu:
1. Tembakau Voor-Oogst Tembakauini biasanya dinamakan tembakau musim kemarau atau onberegend.Artinya, jenis tembakau yang ditanam pada waktu musim penghujan dan dipanen pada waktu musim kemarau. 2. Tembakau Na-Oogst Tembakau Na-Oogst adalah jenis tembakau yang ditanam pada musim kemarau, kemudian dipanen atau dipetik pada musim penghujan. 3. Tembakau Bawah Naungan (TBN) Merupakan tembakau yang dibudidayakan pada daerah-daerah yang tidak memiliki suasana Cloudinnes, yang mana disuatu daerah tempat/lahan untuk penanaman tembakau kurang mendapatkan pancaran sinar matahari (matahari tertutup awan) dalam jumlah yang banyak. Untuk itu solusinya adalah dengan cara cloudiness buatan yang mana diusahakan dengan membuat naungan. Tembakau Bawah Naungan (TBN) atau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dibudidayakan pada daerah-daerah yang tidak memiliki suasana Cloudiness, yaitu daerah- daerah yang dapat menerima sinar matahari dalam jumlah banyak.Sehingga pada daerah- daerah yang mendapatkan sinar matahari yang banyak tersebut dibuatlah naungan untuk mencapai Cloudiness tiruan atau buatan.Daerah yang sering mengalami Cloudiness (langit yang sering tertutup awan pada siang hari) terdapat di daerah Sumatera (Deli).Di tempat itulah dihasilkan tembakau yang telah dikenal dalam pasaran dunia. (Matnawi, 1997) Beberapa jenis tembakau yang sering dibudidayakan antara lain Tembakau Besuki , Deli dan Lombok, bahkan baru baru ini deterapkan suatu sistem penanaman tembakau dengan menggunakan naungan. Tembakau yang ditanam dibawah naungan ini biasanya diusahakan pada daerah-daerah yang tidak memiliki suasana Cloudiness, yaitu daerah-daerah yang dapat menerima sinar matahari dalam jumlah banyak.Sehingga pada daerah-daerah yang mendapatkan sinar matahari yang banyak tersebut dibuatlah naungan untuk mencapai Cloudiness tiruan atau buatan.Daerah Sumatera (Deli) misalnya.Tembakau Bawah Naungan (TBN) atau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) ini dibudidayakan dalam rangka mencari alternatif menghadapi masalah produksi dan pemasaran tembakau Besuki Na-oogst (Setiadji, 2003).
2.4. Manajemen Logistik 2.4.1. Pengertian Donald J.Bowersok (2002), Logistik didefinisikan sebagai Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan. H. Subagya, MS (1996) Logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi-segi: Perencanaan dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat-alat perlengkapan Pemindahan, pengungsian dan peralatan personil Pengdaan atau pembuatan, penyelengaraan pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas Pengusaha atau pemberian pelayanan / bantuan-bantuan. Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004) Manajemen logistic merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efidiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Indriyi G dan Agus Mulyono (2000) Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan pengaturan terhadap kegiatan tersebut. Siagian (1992) menyatakan manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai. Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat.
2.4.2. Maksud dan Tujuan Manajemen Logistik
Di bidang militer, tujuan logistik membantu komandan dalam melaksanakan tugas- tugasnya untuk mencapai kemenangan peperangan (bukan kemenangan pertempuran saja), pada prinsipnya sama dengan pelaksanaan logistik dibidang pemerintah sipil maupun swasta. Pada dasarnya tujuan manajemen logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam- macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dalm keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah. 1) Tujuan umum. a. Tujuan operasional adalah agar tersedia barang atau bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai. b. Tujuan keuangan adalah agar operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah rendah nya. c. Tujuan pengamanan adalah agar persediaan tidak terganggu dari kerusakan, pemborosan, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar. 2) Tujuan khusus. Mendukung efektifitas dan efesiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi. (H. Subagya, MS 1995)
2.4.3. Manajemen Logistik Dalam Sistem Administrasi
Di dalam manajemen dikenal ada 5 unsur, yaitu : 1. Man 2. Money 3. Material 4. Machine 5. Method Untuk dapat terselenggaranya manajemen yang baik, unsur-unsur tersebut diproses melalui fungsi-fungsi manajemen, yaitu: 1. Planning 2. Organizing 3. Actuating 4. Controlling Prinsip-prinsip manajemen tersebut merupakan pegangan umum untuk dapat terselenggaranya fungsi-fungsi logistik dengan baik. (H. Subagya, MS 1995)
2.4.4. Fungsi-fungsi Manajemen Logistik
Fungsi-fungsi manajemen logistik merupakan suatu proses yang terdiri dari :
1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran, pedoman- pedoman, pengukuhan penyelenggaraan bidang logistik.
2. Fungsi Penganggaran Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya.
3. Fungsi Pengadaan Fungsi pengadaan merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan penganggaran.
4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran Fungsi ini merupakan pelaksanan penerima, penyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian disalurkan kepada instansi- instansi pelaksana.
5. Fungsi Pemeliharaan Adalah usaha atau proyek kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
6. Fungsi Penghapusan Fungsi penghapusan, yaitu berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban yang berlaku.
7. Fungsi Pengendalian Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk memonitor dan pengamankan keseluruhan pengelolaan logistic. (Subagya, 1986)
2.4.5. Distribusi Logistik
Distribusi logistik merupakan kegiatan dan usaha pengurusan dalam penyelenggaraan penyaluran dan penyampaian kebutuhan logistik kepada unit-unit kerja yang membutuhkan. Dari pengertian ini dapat ditekankan bahwa dalam kegiatan distribusi logistik tidak sekedar memberikan atau menyerahkan logistik kepada unit kerja yang memerlukan, tapi lebih dari itu dituntut adanya kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian yang tepat sehingga tercipta suatu cara kerja, prosedur kerja dan sistem kerja dalam penyaluran logistik secara teratur, tertib, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan distribusi logistik pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses penyimpanan atau penggudangan logistik, ataupun secara empirik merupakan satu bagian dari kegiatan penggudangan logistik itu sendiri. Kegiatan distribusi barang ini pada dasarnya juga merupakan suatu bagian kegiatan dari serangkaian kegiatan guna pemenuhan kebutuhan logistik bagi unit-unit kerja dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, kegiatan distribusi logistik ini tidak boleh dianggap sepele ataupun remeh dalam penyelenggaraan kegiatan dalam suatu organisasi, tetapi sebaliknya kegiatan ini harus mendapat perhatian yang proporsional karena efektifitas dan efisiensi kerja setiap unit kerja maupun organisasi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh profesionalitas dalam pegelolaan kegiatan distribusi logistik ini. (charles, 1996)
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Kegiatan Kuliah Kerja ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2014 sampai 25 Juli 2014 yang bertempat di PT Mangli Djaya Raya (MDR) Bangsal Jember.
3.2 Pelaksana Nama : Rizky Okky Kurnia NIM : 111710101046 Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas : Fakultas Pertanian Universitas Jember
3.3 Bentuk dan Sifat Kegiatan Bentuk dan sifat kegiatan ini adalah berupa Kuliah Kerja (KK) yang bersifat kurikuler. Pada pelaksanaannya mahasiswa mempelajari topik yaang sudah diambil yaitu manajemen logistik dengan terjun langsung pada perusahaan.
3.4 Metode Pelaksanan Kuliah Kerja Dalam memperoleh data yang bersifat objektif maka digunakan suatu metode yang bertujuan agar didapat data-data yang sesuai dengan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Pengumpulan data secara langsung 1) Observasi dan partisipasi aktif Observasi dan partisipasi aktif adalah melakukan pengamatan secara langsung berkaitan dengan proses manajemen logistik serta berpartisipasi aktif pada semua kegiatan yang dilakukan di perusahaan yang sesuai dengan topik yang di ambil. 2) Wawancara Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses manajemen logistik dengan cara menanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait. 3) Pencatatan Mencatat data sekunder dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Jenis data sekunder antara lain data mengenai kondisi umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan dan data yang berkaitan dengan tujuan Kuliah Kerja. b. Pengumpulan data secara tidak langsung 1) Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari teori yang bersumber dari literatur literatur yang ada dan yang berkaitan langsung dengan objek peneltian atau kuliah kerja 2) Dokumentasi Dokumentasi adalah kegiatan yang bersifat menggambil gambar gambar yang sesuai dengan topik kuliah kerja dengan tujuan untuk melengkapi data.