Anda di halaman 1dari 85

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.

) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TOMAT (Solanum licorpersicum Mill.) DENGAN PEMBERIAN
UNSUR HARA MAKRO MIKRO DAN BLOTONG





SKRIPSI




OLEH :


ANGGIAT SAGALA
040301031
BDP - AGRONOMI


















DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TOMAT (Solanum licorpersicum Mill.) DENGAN PEMBERIAN
UNSUR HARA MAKRO MIKRO DAN BLOTONG




SKRIPSI



OLEH :


ANGGIAT SAGALA
040301031
BDP - AGRONOMI


Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Medan










DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Judul Skripsi : RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT
(Solanum licorpersicum Mill.) DENGAN PEMBERIAN
UNSUR HARA MAKRO-MIKRO DAN BLOTONG

Nama : ANGGIAT SAGALA

NIM : 040301031

Departemen : Budidaya Pertanian

Program Studi : Agronomi





Disetujui Oleh,
Komisi Pembimbing






Disetujui Oleh : Disetujui Oleh :




(Prof. Dr. Ir. B. S. J. Damanik, M.Sc) (Ir. T. Irmansyah, MP)
Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing
NIP : 130 318 066 NIP : 131 762 190




Mengetahui,






(Ir. Edison Purba, Ph.D.)
Ketua Departemen Budidaya Pertanian
NIP. 131 570 441
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



ABSTRACT


The objective of the research was to know the response growth and
production of tomato with gift macro-micro unsure and organic matter. The
research was done in faculty of agriculture in University of North Sumatera above
25 m sea level rise from Agustus to Oktober 2008.
The research used randomized block design factorial with two factors. The
first factor was macro-micro unsure with four level : 0 g per plant, 4 g per plant, 8
g per plant, and 12 g per plant. The second factor was blotong with four levels: 0
g per plant, 300 g per plant, 600 g per plant and 900 g per plant.
The result of the research showed that macro-micro unsure significant to
height plant 1-6 MSPT and age of flowering but not significant in height of plant
7-8 MSPT, production per plot, production per sample, number of fruit per
sample, weight of fruit per sample, number of bunch flower, and number of
primer bunch. Dosis of blotong significant in height of plant 1-8 MSPT,
production per plot, production per sample, number of fruit per sample, age of
flowering, number of bunch flower but not significant in weight of fruit per fruit
and number of primer bunch.
The interaction between macro-micro unsure and organic matter of both
treatment significant in height of plant 1-3 MSPT but not significant to others
parameter.

Keywords : Macro-micro unsure, organic matter, produce of tomato.






Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan
produksi tomat (Solanum licopersicum Mill.) dengan pemberian unsur hara
makro-mikro dan kompos blotong. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan ketinggian tempat 25 mter
di ats permukaan laut mulai bulan Agustus sampai Oktober 2008.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua
faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis unsur hara makro-mikro dengan
empat taraf : 0 g per tanaman, 4 g per tanaman, 8 g per tanaman dan 12 g per
tanaman. Faktor kedua adalah dosis kompos blotong dengan 4 taraf : 0 g tanaman,
300 g per tanaman, 600 g per tanaman dan 900 g per tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis unsur hara makro-
mikro berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1-6 MSPT dan umur berbunga
namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 7-8 MSPT, produksi per
plot, produksi per sampel, jumlah buah per sampel, bobot rata-rata buah per buah,
jumlah tandan bunga dan jumlah cabang primer. Pemberian dosis kompos blotong
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1-8 MSPT, produksi per plot,
produksi per sampel, jumlah buah per sampel, umur berbunga, jumlah tandan
bunga dan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot rata-rata per buah serta jumlah
cabang primer.
Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman 1-3 MSPT namun berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya.

Kata kunci : Unsur hara makro-mikro, bahan organik, produksi tomat.




















Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



RIWAYAT HIDUP
Anggiat F. Sagala, dilahirkan di Medan pada tanggal 28 November
1985. dari ayahanda C. Sagala dan ibunda L. Br. Silaban. Penulis merupakan anak
ke-2 dari 5 bersaudara.
Tahun 1997 penulis lulus dari SDN 003 Bagan Batu, tahun 2000 lulus dari
SLTP Yoseph Arnoldi Riau, dan tahun 2003 lulus dari SMU Santo Petrus Medan.
Terdaftar sebagai mahasiswa Agronomi Departemen Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 2004 melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).
Selama perkuliahan penulis mengikuti kegiatan organisasi Himpunan
Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian (HIMADITA) sebagai salah satu anggota.
Pada tahun 2008 Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Kabupaten Simalungun dan tahun 2008
melaksanakan penelitian di rumah kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara Medan.








Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah Respon Pertumbuhan dan Produksi
Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian Unsur Hara Makro
Mikro dan Blotong.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Prof. Dr. Ir. B. S. J. Damanik, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing dan
Ir. T. Irmansyah, MP selaku anggota yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan kepada penulis selama melakukan penelitian hingga penulisan skripsi
ini. Terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya juga penulis ucapkan
kepada ayahanda dan ibunda tercinta, kakanda dan adinda lauren, Betti, Ari, Rido
atas segala doa, bantuan moril dan materil, perhatian, nasehat, dan dorongan
sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini dengan baik.Terima
kasih juga penulis ucapkan kepada Deardo, Dornado, Rici, Andar, Lya, Pao,
Gembor, Suse,serta teman-teman BDP04 dan adik adik BDP07 lainnya yang
tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Medan, Januari 2009
Penulis
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR ISI



Hal

ABSTRACK ..................................................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR..viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Tujuan penelitian.................................................................................... 3
Hipotesa Penelitian................................................................................. 3
Kegunaan Penelitian ............................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani tanaman ...................................................................................... 4
Syarat Tumbuh ....................................................................................... 6
Iklim ........................................................................................... 6
Tanah ......................................................................................... 7
Hara Makro-mikro ................................................................................. 8
Blotong .................................................................................................. 12

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 15
Bahan dan Alat ....................................................................................... 15
Metode Penelitian .................................................................................. 15

PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................................... 18
Sterilisasi Rumah Kassa ......................................................................... 18
Penyiapan Lahan ..................................................................................... 18
Persiapan Media Tanam .......................................................................... 18
Pembibitan .............................................................................................. 18
Penanaman .............................................................................................. 19
Aplikasi Hara Makro-Mikro .................................................................... 19
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Pengajiran ............................................................................................... 19
Pemeliharaan Tanaman ........................................................................... 19
Penyiraman ................................................................................. 19
Penyulaman ................................................................................ 19
Penyiangan ................................................................................. 20
Pemupukan ................................................................................. 20
Pengendalian Hama Penyakit ...................................................... 20
Panen ...................................................................................................... 20
Pengamatan Parameter ........................................................................... 21
Tinggi Tanaman (cm) ................................................................. 21
Jumlah Cabang Primer (Cabang) ................................................ 21
Umur Berbunga (Hari) ................................................................ 21
Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (Tandan) ............................ 21
Jumlah Buah per Tanaman (Buah) .............................................. 21
Bobot Rata-rata/Buah (g) ............................................................ 21
Produksi per Sampel (g).............................................................. 21
Produksi per Plot (g) ................................................................... 22

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ...................................................................................................... 23
Pembahasan ........................................................................................... 35

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................ 40
Saran .......................................................................................... 41


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


















Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR TABEL
Hal

1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) pada pemberian Hara Makro-Mikro,Blotong
dan Interaksi antara Hara Makro-Mikro dan Blotong dari 1 s/d 8 MSPT.......24

2. Rataan Jumlah Cabang Primer (cabang) pada pemberian Hara Makro-Mikro
dan Blotong ................................................................................................. 26

3. Rataan Umur Berbunga (hari) pada pemberian Hara Makro-Mikro
dan Blotong ................................................................................................. 27

4. Rataan Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan) pada pemberian
Hara Makro-Mikro dan Blotong ................................................................... 29

5. Rataan Jumlah Buah per Tanaman (buah) pada Pemberian
Hara Makro-Mikro dan Blotong ................................................................... 31

6. Rataan Bobot Rata-rata/Buah (g) pada pemberian Hara Makro-Mikro
dan Blotong ................................................................................................. 32

7. Rataan Produksi per Sampel (g) pada pemberian Hara Makro-Mikro
dan Blotong ................................................................................................. 33

8. Rataan Produksi per Plot (g) pada pemberian Hara Makro-Mikro
dan Blotong ................................................................................................. 34








Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR GAMBAR
Hal

1. Grafik Rataan Tinggi Tanaman 8 MSPT Terhadap Pemberian
Blotong Tebu....................................................................................................25

2. Grafik Rataan Umur Berbunga (hari) terhadap Pemberian
Hara Makro-Mikro ....................................................................................... 27

3. Grafik Rataan Umur Berbunga (hari) terhadap Pemberian
Kompos Blotong Tebu ................................................................................. 28

4. Grafik Rataan Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan) terhadap
Pemberian Kompos Blotong Tebu..................................................................... 30

5. Grafik Rataan Jumlah Buah per Tanaman (tandan) terhadap
Pemberian Kompos Blotong Tebu ..................................................................... 31

6. Grafik Rataan Produksi per Sampel (g) terhadap Pemberian
Kompos Blotong Tebu ................................................................................. 33

7. Grafik Rataan Produksi per Plot (g) terhadap Pemberian
Kompos Blotong Tebu........................................................................................ 35

8. Lahan Penelitian .......................................................................................... 64

9. Tanaman Tomat (Solanum licopersicum) di Kebun Percobaan ..................... 64

10. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perlakuan Kontrol (H
0
) ...................................................... 65

11. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perlakuan H
1
(4 gr/tanaman) .............................................. 66

12. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perlakuan H
1
(8 gr/tanaman) .............................................. 67

13. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perlakuan H
1
(12 gr/tanaman)............................................. 68



Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR LAMPIRAN
Hal

1. Deskripsi Tanaman Tomat Varietas Permata ................................................ 44
2. Bagan Letak Tanaman Sampel Per Plot ........................................................ 45
3. Bagan Lahan Penelitian ............................................................................... 46
4. Rencana Kegiatan Penelitian ........................................................................ 47
5. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 1 MSPT ......................................................... 48
6. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 1 MSPT ........................................... 48
7. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 2 MSPT ......................................................... 49
8. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MSPT ........................................... 49
9. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 3 MSPT ......................................................... 50
10. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 MSPT ......................................... 50
11. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 4 MSPT ....................................................... 51
12. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MSPT ......................................... 51
13. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 5 MSPT ....................................................... 52
14. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 5 MSPT ......................................... 52
15. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 6 MSPT ....................................................... 53
16. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MSPT ......................................... 53
17. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 7 MSPT ....................................................... 54
18. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 7 MSPT ......................................... 54
19. Rataan Tinggi Tanaman (cm) 8 MSPT ....................................................... 55
20. Analisa Sidik Ragam Tinggi Tanaman 8 MSPT ......................................... 55
21. Rataan Jumlah Cabang Primer (cabang) .................................................... 56
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


22. Analisa Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer ............................................ 56
23. Rataan Umur Berbunga (hari) .................................................................... 57
24. Analisa Sidik Ragam Umur Berbunga ........................................................ 57
25. Rataan Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan) ................................. 58
26. Analisa Sidik Ragam Jumlah Tandan Bunga per Tanaman ......................... 58
27. Rataan Jumlah Buah per Tanaman (buah) .................................................. 59
28. Analisa Sidik Ragam Jumlah Buah per Tanaman ....................................... 59
29. Rataan Bobot Rata-rata/Buah (g) ................................................................ 60
30. Analisa Sidik Ragam Bobot Rata-rata/Buah ............................................... 60
31. Rataan Produksi per Sampel (g) ................................................................. 61
32. Analisa Sidik Ragam Produksi per Sampel ................................................. 61
33. Rataan Produksi per Plot (g)....................................................................... 62
34. Analisa Sidik Ragam Produksi per Plot ...................................................... 62
35. Rangkuman Uji Rataan Berbagai Peubah Amatan pada Pemberian
Hara Makro-Mikro dan Kompos Blotong Tebu .......................................... 63

36. Dokumentasi Hasil Penelitian .................................................................... 64









Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



PENDAHULUAN



Latar Belakang


Tomat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
Sehingga dari tahun ke tahun indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan
produksi tomat dengan cara perluasan wilayah budidaya tomat. Namun hingga
tahun 2004 Indonesia masih mengimpor tomat sebanyak 8.192.280 kg baik dalam
bentuk buah segar maupun dalam bentuk olahan yang berasal dari berbagai
negara.
Pada kebanyakan tanah tropika yang digunakan untuk produksi sayuran
yang intensif pemberian bahan organik sangat dianjurkan. Hal ini disebabkan
karena bahan organik memegang peranan penting sebagai sumber beberapa
nutrien yang diperlukan untuk hasil sayuran yang tinggi, perbaikan struktur tanah
dan kapasitas penahan air dalam daerah perakaran, meningkatkan aerasi dari
media perakaran serta meningkatkan kapasitas pemegang nutrien, tetapi bahan
organik harus mempunyai komposisi yang benar, dan harus memiliki nisbah
nitrogen terhadap karbon yang tinggi. Apabila tidak maka dapat menahan
sementara nutrien tanaman dan mengurangi pertumbuhan tanaman
(Williams, dkk, 1993).
Salah satu usaha yang dilakukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tomat adalah dengan penambahan bahan organik dalam tanah yang dapat
memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi gembur dan akar tanaman lebih
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


mudah menembus tanah dan menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah
dengan baik hal ini akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
(Rismunandar, 2001).
Bahan organik yang dapat ditambahkan ke dalam tanah antara lain blotong
tebu, pupuk kandang ayam, tandan kosong sawit dan kompos. Penggunaan bahan
organik ini karena bahan organik ini merupakan limbah yang diharapkan akan
dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi pertanian
(Premeno dan Widyawati, 2000).
Pospor adalah hara penyusun yang terkandung pada tomat, dalam 100 gr
bahan makanan terdapat 25 mg pospor. Jumlah ini adalah jumlah yang besar
apabila dibandingkan dengan unsur kalsium yang hanya sebesar 5mg dalam 100gr
bahan makanan, sehingga diperlukan pemupukan pospat pada pertanaman tomat
(Tugyono, 2001).
Pospor adalah hara penting bagi pertanaman tomat yang berperan penting
dalam penyusunan inti sel lemak dan protein tanaman. Selain itu juga berperan
dalam pertumbuhan akar, bunga, dan pematangan buah. Kekurangan unsur pospor
dalam pertanaman tomat akan mengakibatkan pertumbuhan akar dan
pertumbuhan generatifnya terganggu (Wiryanta, 2002).
Berdasarkan uraian diatas dirasakan perlu dilakukan penelitian mengenai
perubahan pola pertumbuhan dan produksi tanaman
tomat (Solanum licopersicum) dengan pemberian unsur hara Makro-Mikro dan
Blotong

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian unsur hara Makro-Mikro dan
Blotong terhadap pertumbuhan dan produksi tomat ( Solanum licopersicum).

Hipotesis Penelitian

1. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat dengan pemberian
unsur hara Makro-Mikro pada dosis yang berbeda.
2. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat dengan pemberian
Blotong pada dosis yang berbeda.
3. Ada interaksi antara pemberian unsur hara Makro-Mikro dan Blotong
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.






Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Redaksi Agromedia (2007), tanaman tomat diklasifikasikan ke
dalam golongan:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Solanum lycopersicum L.
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut
yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu
dalam, menyebar kesemua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40cm, namun
dapat mencapai kedalaman hingga 60-70cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk
menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam
tanah. Oleh karena itu, tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang
dihasilkan (Pitojo, 2005).
Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.
Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Mudah patah,
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu
dengan beberapa ikatan. Dibiarkan merata, cukup rimbun menutupi tanah.
Bercabang banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu
(Rismunandar, 2001).
Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu
berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya yang
berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-
20 cm. Daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu,
tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10cm dan ketebalan
0,3-0,5 m (Wiryanta, 2004).
Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan
dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya.
Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.
Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan
membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat
melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang
(Wiryanta, 2004).
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan
berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning,
cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong,
oval, pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm,
tergantung varietasnya. Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua
seperti tomat marmade yang beruang delapan. Pada buah masih terdapat tangkai
bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga
yang beralih fungsi menjadi kelopak bunga (Pitojo, 2005).
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih kekuningan dan
coklat muda. Panjangnya 3 5 mm dan lebarnya 2 4 mm. Biji saling melekat,
diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.
Jumlah biji setiap buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan,
maksimum 200 biji per buah. Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan
tanaman. Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5 10 hari
(Redaksi Agromedia, 2007).

Syarat Tumbuh


Iklim

Tanaman tomat dalam musim hujan maupun pada musim kemarau, namun
dalam musim yang basah tidak akan terjamin. J ika iklim basah akan membentuk
tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan di daerah pegunungan akan
timbul penyakit yang dapat menimbulkan akibat yang fatal bagi pertumbuhannya.
Musim kemarau yang terik dengan angin yang kencang akan menghambat
pertumbuhan bunga. Walaupun tomat tahan terhadap kekeringan, namun tidak
berarti tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan yang kering tanpa pengairan.
Oleh karena itu, baik didataran tinggi maupun didataran rendah dalam musim
kemarau, tomat memerlukan penyiraman dan pengairan demi kelangsungan hidup
dan produksinya (Rismunandar, 2001).
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25 30
0

C. sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 28
0
C.
J ika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga
pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna.
Kelembaban relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah
80%. Waktu musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko terserang
bakteri dan cendawan cendrung tinggi. Karena itu, jarak tanam perlu diperlebar
dan areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma
(Wiryanta, 2004).
Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.
Sebaliknya pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan
yang tinggi pada fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh yang
lebih rendah.curah hujan yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar
antara 750 1250 mm/tahun. Curah hujan tidak menjadi factor penghambat dalam
penangkaran benih tomat, dimusim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi
dari air irigasi (Pitojo, 2005).
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk
produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai.
Daerah yang beriklim sejuklah yang disukainya. Tanaman ini tidak tahan terhadap
awan. Daerah yang dengan kondisi demikian tanaman mudah terserang cendawan
busuk daun dan sebangsanya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi
pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga (Tugiyono, 2001).

Tanah
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol,
latosol, ultisol, dan grumusol. Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis
lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang
tinggi, serta mudah mengikat air (porous). Jenis tanah berkaitan dengan peredaran
dan ketersediaan oksigen di dalam tanah. Ketersediaan oksigen penting bagi
pernapasan akar yang memang rentan tehadap kekurangan oksigen. Kadar oksigen
yang mencukupi disekitar akar bisa meningkatkan produksi buah. Oksigen di
sekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan
besi (Redaksi Agromedia, 2007).
Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah
hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.250 m dibawah permukaan laut (dpl).
Di Indonesia, tanaman tomat dapat dibudidayakan di daerah dengan ketinggian
100 m dpl. Ketinggian tempat berkaitan erat dengan suhu udara siang dan malam
hari (Pitojo, 2005).
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah
yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir,
dan banyak mengandung,serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam
sampai waktu tanaman mulai dapat di panen (Tugiyono, 2001).

Hara Makro Mikro

Unsur hara makro-mikro merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari
beberapa kandungan hara makro-mikro yang disebut super-vit tabur lengkap.
Super-vit tabur lengkap berfungsi untuk mengembalikan keadaan tanah ke fungsi
yang semula,setelah kehilangan unsur hara akibat proses pengolahan secara terus
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


menerus.Unsur hara makro-mikro ini sangat tepat meningkatkan produktivitas
tanaman dan budidaya pertanian.Unsur hara makro-mikro yang terkandung dalam
super-vit tabur lengkap seperti N,CaO,CuO,P
2
O
5,
Fe
2
O
3
,ZnO,KO,S,MnO,MgO,
B
2
O
3
dan protein (Tabita Jaya Agro, 2009).
Super-vit tabur lengkap diciptakan untuk meningkatkan hasil tanaman
petani.Pupuk ini dapat memperbaiki sifat kimia dan biologis tanah.Super-vit tabur
lengkap terbuat dari bahan-bahan kimia alami berprotein tinggi dan vitamin yang
lengkap,sehingga dapat menyuburkan tanaman, mempercepat tumbuhnya tunas
dan anakan, pembungaan, pembuahan yang sempurna, serta dapat membentuk zat
kadar asli, untuk meningkatkan daya tahan tumbuh tanaman terhadap hama dan
virus (Tabita Jaya Agro, 2009).
Super Vit tabur berfungsi untuk mengembalikan tanah ke fungsi semula,
setelah kehilangan unsur hara akibat proses pengolahan lahan secara terus
menerus. Super Vit tabur sangat tepat untuk meningkatkan produktifitas
tanaman dan budidaya pertanian (Tabita Jaya Agro, 2009).
Phospat berperan penting sebagai penyusun inti sel lemak dan protein
tanaman. Unsur hara makro ini diperoleh dari pupuk kandang, pupuk TSP
(Ca(H
2
PO
4
)
2
), dan pupuk daun yang disemprotkan ke tanaman. Fungsi pupuk
phospat adalah untuk merangsang pertumbuhan akar, bunga, dan pemasakan buah
(Wiryanta, 2004).
Phospat dibutuhkan mulai ada pertumbuhan vegetatif (batang, cabang,
ranting, dan daun) serta generatif (bunga dan buah). Kekurangan Phospat akan
menyebabkan pertumbuhannya berhenti secara keseluruhan, karena pertumbuhan
akarnya sangat terhambat. Warna daunnya kebiru-biruan. Buah maupun bijinya
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


kecil-kecil, tidak normal. Hasilnya merosot, demikian pula kualitasnya
(Rismunandar, 2001).
Phospat penting untuk mempercepat pertumbuhan akar, mempercepat
pendewasaan tanaman, dan mempercepat pembentukan buah dan biji serta
meningkatkan produksi. Sumber phospat yang di dalam tanah sebagai phospat
mineral yaitu batu kapur phospat, sisa-sisa tanaman dan bahan organik lainnya,
pupuk buatan (double fosfat, super fosfat, dan lainnya). Perubahan phospat
organik menjadi phospat anorganik dilakukan oleh mikroorganisme yang dapat
dilakukan liat dan silikat (Isnaini, 2006).
Salah satu faktor penting penggunaan pupuk N adalah pengaruhnya
terhadap penggunaan karbohidrat didalam tanaman. Secara umum, pengaruhnya
dapat diuraikan secara singkat. Bilamana pupuk N disuplai dalam jumlah besar
maka akan menurunkan level karbohidrat. Tetapi jika suplai N terbatas sekali
maka level karbohidrat di dalam tanaman akan meningkat (Nyakpa, dkk, 1988).
Nitrogen di butuhkan tanaman guna sintesis protein, namun secara
struktual merupakan bagian dari klorofil. Banyak protein adalah enzim, dan
peranan N disamping struktual adalah juga sebagai unsur metabolisme. Fungsi N
secara fisiologis yaitu berguna untuk pertumbuhan tanaman, dan sebagai
komponen dari hormon dan enzim sehingga berperan penting dalam metabolisme
tanaman seperti respirasi dan genetik tanaman (Agustina, 2004).
Unsur K diserap tanaman dalam bentuk ion K
+
, dan dijumpai dalam tanah
dalam jumlah yang bervariasi, namun jumlahnya dalam keadaan tersedia bagi
tanaman biasanya kecil. K yang ditambahkan dalam tanah dalam bentuk garam
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


garam mudah larut. Fungsi K secara fisiologis yaitu secara umum berhubungan
dengan proses metabolisme seperti fotosintesis dan respirasi, translokasi atau
pemindahan gula pada pembentukan pati dan protein serta meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (Nyakpa, dkk, 1988).
Kebutuhan tanaman akan unsur ini cukup tinggi. Apabila K tersedia dalam
jumlah terbatas, maka gejala kekurangan unsur akan tampak pada tanaman.
K merupakan unsur mobile dalam tanaman, dan segera akan ditranslokasikan ke
jaringan meristematik yang mudah bilamana jumlahnya terbatas bagi tanaman.jadi
gejala kekurangan unsur ini ditandai pada daun-daun bagian bawah
(Novizan,2002).
Peranan unsur Ca yang khusus pada tanaman belum jelas. Secara klasik
diperkirakan Ca diperlukan pasa pembentukan lamella tengah sel karena
perananya dalam sitesis kalsium-pektat. Kalsium juga diperkirakan pentina dalam
pembentukan dan peningkatan protein dalam mitokondria. Bilamana hal ini
benar, peranan mitokondria dalam respirasi aerobik mempengaruhi penyerapan
garam dan ini mengambarkan secara umum adanya hubungan langsung antara Ca
dan ion-ion yang diserap tanaman.(Nyakpa,dkk 1988).
Mg dibutuhkan tanaman untuk kegiatan enzim-enzim yang berhubungan
dengan metabolisme karbohidat dan terutama dalam apa yang dikenal siklus asam
sitrat yang penting perenanya dalam respirasi sel. Mg juga diperlukan dalam
proses biologi yang lain. Salah satu peanan Mg adalah sebagai kofaktor hampir
pada seluruh enzim yang mengaktifkan proses fosforilasi.(Prihmantoro, 2001).
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Unsur S pada umumnya diserap tanaman dalam bentuk ion SO
4
2-
. Bentuk
lain adalah SO
2
diserap melalui daun dalam jumlah kecil, tetapi pada dasarnya
bagi tanaman telah diketahui pada dasarnya merupakan racun bagi tanaman. Telah
diketahui unsur S yang ditaburkan pada permukaan daun dapat diserap oleh daun
dalam waktu yang singkat, tetapi bagaimana penetrasi dari bahan yang sebenarnya
tidak larut dalam air ini ke dalam daun belum diketahui (Agustina, 2004).
Fungsi Br pada tanaman yakni berpengaruh dalam translasi gula dari daun,
metabolisme fenol dan RNA serta aktivitas asam giberelin dan amylase, sangat
erat hubungannya dengan beberapa fungsi yang berhubungan dengan Ca di dalam
tanaman (Agustina, 2004).
Tembaga di serap pada tanaman dalam bentuk ion Cu
2+
, dan dalam bentuk
garam organic kompleks seperti EDTA. Garam garam dari unsur ini juga dapat
diserap oleh daun, sehingga gejala kekurangan tembaga dihilangkan melalui
penyemprotan unsur ini. Fungsi tembaga adalah berperan dalam transport elektron
dalam fotosintesis, sangat penting dalam pembentukan klorofil serta secara tidak
langsung berperan dalam pembentukan nodul akar (Isnaini, 2006).
Fe termasuk unsur hara mikro namun cukup penting dalam proses
pertumbuhan tanaman. Fe diserap tanaman dalam bentuk Fe
2+
dan Fe-khelat.
Ketersediaan besi dalam tanah sekitar 2 150 ppm dan kebutuhan tanaman sekitar
50 250 ppm. Fungsi Fe adalah dibutuhkan dalam pembentukan klorofil, ikut
dalam proses oksidasi reduksi di dalam fotosintesis dan respirasi
(Agustina, 2004).
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Unsur Zn diserap tanaman sebagai ion Zn
2+
, dan dalam bentuk kompleks
molekul EDTA. Pemberian seng dengan cara penyemprotan menggunakan garam
garam Zn yang larut dalam air atau kompleks organik merupakan cara
pengendalian kekurangan unsur ini langsung pada daun. Zn merupakan salah satu
unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman dalam junlah relative sedikit dan
berperan penting dalam proses metabolisme. Fungsi fisiologis Zn sebagai
katalisator dan pembentukan protein, sintesis triptophan, dan asam indolasetik
(asam yang berfungsi sebagai ZPT pada tanaman), merangsang sintesa sitokrom C
serta sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, piridin nukleotida dan alkohol
(Nyakpa, dkk, 1988).

Blotong


Masalah pencemaran lingkungan hidup cukup banyak menjadi perhatian
masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Industrialisasi akan berlangsung terus
dengan demikian harus diambil tindakan tepat untuk menghindari dan
menyelamatkan lingkungan hidup. Penelitian limbah padat di Indonesia
menunjukkan 80% adalah bahan organik yang didaur ulang menjadi kompos
(Outerbridge, 1997).
Sejak berabad-abad yang lalu petani telah mengenal pupuk organik.
Para ilmuan kemudian membuktikanya bahwa peranan bahan organik
sangat vital dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas
lahan melalui mekanisme perbaikan sifat fisik, kimia, biologi tanah.
(Premono dan Widayati, 2000).
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Hampir semua lahan yang dimiliki pabrik gula di Indonesia memiliki
kadar organik yang baik. Semua sumber daya bahan organik yang dimiliki pabrik
gula seperti blotong, kelaras dan ampas hendaknya dapat dioptimalkan
penggunaanya, namun demikian agar aplikasi bahan organik ini dapat berdaya
guna maka perlu diperhatikan tingkat dekomposisi bahan organik tersebut
(Premono dan Widayati, 2000).
Pemberian bahan organik berpengaruh besar terhadap sifat-sifat tanah.
Daya mengikat unsur kimia yang baik sehingga menyebabkan unsur kimia itu
tidak tercuci dan membuat keadaan hara tetap tersedia di dalam tanah. Selanjutnya
tanaman akan mendapatkan suplai hara untuk pertumbuhan dan dapat
meningkatkan produksi tanaman (Murbandono, 2003).
Di dalam tanah sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman
berupa akar, batang, daun, ranting, bunga dan buah. Jaringan tanaman ini akan
mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah, serta bercampur
dengan tanah. Tumbuhan tidak saja menjadi sumber bahan organik tanah, tetapi
juga sumber bahan organik bagi makhluk hidup (Hakim, dkk, 1986).
Blotong (limbah pabrik gula) ternyata cukup efektif menekan laju
penguapan air tanah. Sifat higroskopisnya mampu mengikat air hujan dalam
jumlah banyak. Salah satu alternatif memanen air hujan dan menyiasati
kekeringan, menurut Justika adalah pemanfaatan mulsa blotong. Sifat higroskopis
limbah tebu/pabrik gula yang disebabkan kandungan niranya membuat lahan
mampu mengikat air hujan lebih banyak. Dengan begitu pembenamannya ke
dalam tanah diharapkan dapat menyerap air hujan lebih banyak sehingga
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


kelembaban tanah dapat terjaga lebih lama. Bukan hanya itu, mulsa juga turut
mempengaruhi aspek-aspek iklim lainnya. Mulsa dari blotong mampu menekan energi
radiasi untuk menguapkan air tanah dan memanaskan udara .Pemberian blotong
berpengaruh terhadap berat tanah, karena membentuk agregat tanah, sehingga
butiran tanah dapat menahan air lebih banyak. Dimana unsur yang diperlukan
tanaman akan lebih tersedia bagi pertumbuhan tanaman dan juga merupakan
sumber C-organik yang penting artinya dalam pembentukan humus tanah
(Baharsyah, 2007; Sitepu dan Lubis, 1997).
Blotong merupakan kotoran yang dapat dipisahkan dengan penapisan proses
klarifikasi nira. Blotong mengandung bahan organik, mineral, serat kasar, protein
kasar dan gula sehingga masih biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak.
komposisi kimia blotong meliputi air (60 - 78%), sukrosa (2,1 7,3%), lilin (2 -
2,1%), nitrogen (0,2 - 0,7%), serat (4,3 - 6,5%), abu (41 %), P
2
O
5
(0,4 1,8%), K
2
O
(0,02%), CaO (0,8 - 1,1%) (Syukur, 2003).








Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009






BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan (rumah kasa) Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat
25 meter dpl pada bulan Agustus hingga Oktober 2008.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas
Permata, top soil, kompos blotong tebu, unsur hara Makro-Mikro, air,
Agrep 20 WP sebagai fungisida, Dursban 20 EC sebagai insektisida, dan bahan-
bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor,
meteran, jangka sorong, polibak, timbangan, handsprayer, tali plastik, bambu, dan
alat-alat lain yang mendukung penelitian ini.




Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009







Metode Penelitian

Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3
ulangan, yaitu:
Faktor I : Pemberian Unsur Hara Makro Mikro dalam bentuk tepung dengan
4 taraf, yaitu:
H
0
= 0 (Kontrol)
H
1
= 4 g/tanaman
H
2
= 8 g/tanaman
H
3
= 12 g/tanaman
Faktor II : Pemberian bahan organik Blotong dengan 4 taraf, yaitu:
B
0
= 0 (kontrol)
B
1
= 300 g/tanaman
B
2
= 600 g/tanaman
B
3
= 900 g/tanaman
Dengan demikian, maka didapatkan 16 kombinasi perlakuan, yaitu:
H
0
B
0
H
1
B
0
H
2
B
0
H
3
B
0
H
0
B
1
H
1
B
1
H
2
B
1
H
3
B
1

H
0
B
2
H
1
B
2
H
2
B
2
H
3
B
2

H
0
B
3
H
1
B
3
H
2
B
3
H
3
B
3
Jumlah ulangan =3 ulangan
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Jumlah plot =48 plot
Jumlah tanaman/plot =4 tanaman
Jumlah sampel/plot =3 tanaman/plot
Jumlah seluruh tanaman =192 tanaman
Jarak antar plot =40 cm
Jarak antar blok =50 cm

Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam dengan model linear sebagai
berikut:
Y
ijk
= +
i
+
j
+
k
+ ()
jk
+
ijk
Dimana:
Y
ijk
=hasil pengamatan blok ke-i yang mendapat perlakuan unsur hara
Makro Mikro pada taraf ke-j dan dosis pemberian organik Blotong
pada taraf ke-k
=nilai tengah perlakuan

i
=pengaruh blok ke-i

j
=pengaruh pemberian unsur hara Makro Mikro pada taraf ke-j

k
=pengaruh pemberian bahan organik Blotong pada taraf ke-k
()
jk
=pengaruh interaksi antara unsur hara makro mikro pada taraf ke-j
dan bahan organik blotong pada taraf ke-k

ijk
=galat percobaan blok ke-i dengan perlakuan unsur hara Makro
Mikro pada taraf ke-j dan bahan organik Blotong pada taraf ke-k.
J ika analisis data nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan
(Gomez dan Gomez, 1995).


Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009







PELAKSANAAN PENELITIAN

Sanitasi Lahan

Lahan dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman inang dengan di semprot
dengan herbisida round-up dan insektisida untuk mencegah berkembangnya hama
pada ruangan dan fungisida berbahan aktif Profineb 70 % untuk mencegah
berkambangnya jamur patogen tanaman yang dilakukan seminggu sebelum
penanaman.
Penyiapan Lahan

Areal untuk tempat berdirinya polibag terlebih dahulu dibersihkan dari
gulma dan sisi-sisa akar tanaman, kemudian tanah diratakan dengan menggunakan
cangkul. Dibuat plot sesuai banyaknya perlakuan,dimana jarak antar plot 40 cm
dan jarak antar ulangan 50 cm. Pada sekeliling areal dibuat parit drainase sedalam
30 cm untuk menghindari adanya genangan air di sekitar areal penelitian.

Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan adalah campuran top soil dan kompos
blotong tebu sesuai dengan dosis masing masing perlakuan (K0= 0 g/tan,
K1=300 g/tan, K2=600 g/tan, K3=900 g/tan). Ukuran polibak yang digunakan
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


adalah 30 x 40 cm (10 kg). Media tanam diisi ke dalam polibak sampai batas 5 cm
dari mulut polibak bagian atas.



Pembibitan

Dipembibitan terlebih dahulu dilakukan perendaman benih tomat selama
15 menit kedalam air hangat dengan tujuan untuk manghindari masa dormansi
yang lama, kemudian disemaikan langsung pada polibag kecil dengan ukuran
5 x 15 cm dengan kedalam lubang tanam 1-1,5 cm. Benih tomat disemai sampai
berumur 30 hari.
Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara mengambil bibit tomat dari pembibitan.
Dipilih bibit tomat yang pertumbuhan sehat dan normal serta telah berumur 4
minggu, dan biasanya telah memiliki 4 helai daun. Penanaman bibit tomat
sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari panas
matahari pada waktu siang yang dapat menyebabkan bibit menjadi layu.

Aplikasi hara Makro-Mikro

Bersamaan dengan penanaman dilakukan aplikasi hara Makro Mikro
sesuai masing- masiang perlakuan (H0=0 g/tan, H1=4 g/tan, H2=8 g/tan,
H3=12 g/tan). Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar ke tanah dengan jarak
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


10 cm dari batang tanaman tomat. Pupuk susulan dilakuan sekali dalam
3 minggu selama 2 kali.




Pengajiran


Agar tanaman tidak rebah dibuat ajir dengan menggunakan bambu yang
dipasang pada saat tanaman berumur 4 5 hari setelah ditanam polibak besar.
Ajir dipasang dengan jarak 5-10 cm dari tanaman tomat dengan kedalaman
minimum 20 cm.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman
Penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam sehari atau disesuaikan dengan
kondisi cuaca dengan menggunakan gembor.

Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya
kurang baik, diganti dengan tanaman yang disemaikan di polibak. Penyulaman
dilakukan 1minggu setelah pindah tanam (MSPT)

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada di sekitar
pertanaman, yaitu dengan cara mencabut gulma tersebut yang disesuaikan dengan
kondisi di lapangan.

Pemupukan
Pupuk ZA diberikan dua kali, 20 g/tanaman pertama diberikan pada saat
tanam dan 20 g/tanaman berikutnya diberikan pada 2 minggu setelah pindah
tanam (MSPT), dimana dosis anjuran ZA 40 g/tanaman.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian Hama dan Penyakit dilakukan dengan menggunakan
Dursban 20 EC sebagai insektisida dengan konsentrasi 2 cc/liter air dan Agrep 20
WP sebagai fungisida dengan konsentrasi 0,5-1 g/ liter air, yang diaplikasikan 2
kali seminggu untuk mencegah serangan hama dan penyakit lainnya.

Panen


Panen dilakukan setelah buah tomat matang fisiologdenga kriteria warna
kulit buah berubah dari waarna hijau menjadi warna kuning
kemerah merahan, dengan cara memetik buah tomat secara hati hati agar buah
tidak rusak. Panen dilakukan dengan interval 3 hari sekali. Pemetikan buah tomat
dilakukan pada pagi hari.

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh
tanaman, diukur mulai dari 1 minggu setelah pindah tanamn (MSPT) dengan
interval pengukuran 1 minggu hingga panen pertama.

Jumlah Cabang Primer (cabang)

Dihitung hanya dua kali yakni pengamatan pertama pada saat tanaman
berbunga 75% dan kedua pada saat panen pertama. Cabang yang dihitung adalah
cabang primer pada tanaman sampel.

Umur Berbunga (hari)
Umur berbunga dihitung pada saat tanaman telah berbunga 75%.


Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan)
Dihitung jumlah semua tandan bunga yang terdapat pada tanaman sampel.
Tandan bunga dihitung pada saat tanaman berbunga 75%.

Jumlah Buah per Tanaman (buah)

Jumlah buah per plot dihitung dengan menjumlahkan semua buah yang
dihasilkan dalam satu plot
.
Bobot Rata-Rata/Buah (g)
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Berat rata rata per buah dihitung dengan menimbang berah buah dibagi
dengan jumlah buah yang ditimbang.

Produksi per Sampel (g)
Produksi buah per sampel dihitung dengan menimbang produksi setiap
sampel, kemudian di totalkan hingga panen terakhir.
Produksi per Plot (g)
Produksi buah per plot dihitung dengan menimbang produksi setiap
tanaman, kemudian di totalkan hingga panen terakhir.














Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009













HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa perlakuan pemberian hara makro-
mikro berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1, 2, 3, 4, 5, 6 MSPT dan umur
berbunga, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 7 dan 8 MSPT,
jumlah tandan bunga, jumlah cabang primer, produksi per plot, produksi per
sampel, jumlah buah per sampel dan bobot rata-rata per buah.
Perlakuan pemberian kompos blotong tebu berpengaruh nyata terhadap
tinggi tanaman 1 - 8 MSPT, jumlah tandan bunga, umur berbunga, produksi per
plot, produksi per sampel dan jumlah buah per sampel, tetapi berpengaruh tidak
nyata terhadap jumlah cabang primer dan bobot rata-rata per buah.
Interaksi pemberian hara makro-mikro dan kompos blotong tebu
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1, 2 dan 3 MSPT, tetapi berpengaruh
tidak nyata terhadap tinggi tanaman 4, 5, 6, 7, 8 MSPT, produksi per plot,
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


produksi per sampel, jumlah buah per sampel, bobot rata-rata per buah, jumlah
tandan bunga, umur berbunga dan jumlah cabang primer.
Tinggi Tanaman (cm)
Data pengamatan dan sidik ragam tinggi tanaman yang disajikan pada
lampiran 5 20 menunjukkan bahwa pemberian hara makro-mikro berpengaruh
nyata terhadap tinggi tanaman 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 MSPT dan pemberian kompos
blotong tebu berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1 - 8 MSPT, sedangkan
interaksi kedua perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1, 2 dan 3
MSPT. Rataan tinggi tanaman pada 1 s/d 8 MSPT dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman Pada Pemberian Hara Makro-Mikro Dan
Kompos Blotong Tebu dari 1 s/d 8 Minggu Setelah Pindah Tanam
(MSPT)
Tinggi Tanaman pada umur tanaman (cm)

1
MSPT
2
MSPT
3
MSPT
4
MSPT
5
MSPT
6
MSPT
7
MSPT
8
MSPT
Unsur Hara (H)
H0 10.85
d
15.27
c
26.12
c
40.68
c
54.29
cd
67.41
b
76.31 84.22
H
1
13.38
c
19.72
b
33.16
b
48.06
b
59.76
abc
71.08
ab
79.57 89.46
H
2
15.12
b
21.71
b
34.32
b
49.35
ab
63.37
ab
78.30
a
86.39 94.43
H
3
17.67
a
24.56
a
38.60
a
51.91
a
64.10
a
75.84
a
83.91 93.11
Blotong Tebu (B)
B
0
9.97
b
13.32
c
20.72
c
29.03
c
39.84
c
51.70
c
62.21
c
73.42
c

B
1
15.16
a
20.66
b
33.67
b
49.41
b
62.25
b
74.39
b
82.67
ab
89.75
b

B
2
15.95
a
24.15
a
39.63
a
57.40
a
71.43
a
84.67
a
91.12
a
100.48
a

B
3
15.92
a
23.13
a
38.18
a
54.15
a
67.99
ab
81.86
ab
90.17
ab
97.57
ab

H
0
B
0
8.22
i
10.94
e
16.45
g
24.82 34.37 47.13 59.20 68.23
H
0
B
1
11.96
fgh
15.86
de
25.94
f
41.23 53.65 64.70 72.42 78.59
H
0
B
2
14.34
def
20.73
bcd
35.52
cd
54.38 65.60 79.21 85.80 94.76
H
0
B
3
8.85
hi
13.56
e
26.55
e
42.28 63.52 78.60 87.83 95.32
H
1
B
0
9.96
hi
13.54
e
20.39
fg
27.42 36.51 43.83 53.46 66.86
H
1
B
1
13.97
def
19.60
cd
33.10
de
51.24 63.83 75.97 84.67 92.15
H
1
B
2
13.68
efg
22.50
bc
38.30
bcd
58.62 72.52 87.62 96.62 107.13
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


H
1
B
3
15.89
cde
23.23
bc
40.84
abc
54.96 66.17 76.90 83.51 91.69
H
2
B
0
11.38
fghi
15.81
de
25.14
f
35.86 48.27 63.60 74.65 84.61
H
2
B
1
16.75
cde
22.62
bc
35.42
cd
50.52 62.54 75.19 82.69 90.21
H
2
B
2
14.76
cdef
23.02
bc
36.67
cd
52.90 69.80 83.81 89.81 98.62
H
2
B
3
17.56
bcd
25.38
ab
40.04
bcd
58.11 72.85 90.62 98.39 104.30
H
3
B
0
10.33
ghi
12.99
e
20.90
fg
28.02 40.20 52.26 61.51 73.96
H
3
B
1
17.97
abc
24.56
bc
40.20
bcd
54.65 68.98 81.71 90.89 98.07
H
3
B
2
21.00
ab
30.36
a
48.03
a
63.71 77.81 88.05 92.25 101.42
H
3
B
3
21.37
a
30.34
a
45.27
ab
61.25 69.42 81.33 90.97 98.98
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT.
Tabel 1 dapat dilihat bahwa pemberian hara makro-mikro tidak
berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, dimana rataan tinggi
tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan H
2
(94.43 cm) dan terendah pada H
0

(84.22 cm).
Tabel 1 dapat dilihat bahwa pemberian kompos blotong tebu berbeda
nyata terhadap parameter tinggi tanaman, dimana rataan tinggi tanaman tertinggi
terdapat pada perlakuan B
2
(100.48 cm) dan terendah pada B
0
(880.99 cm).
Grafik rataan tinggi tanaman 8 MSPT terhadap pemberian Blotong Tebu
dapat dilihat pada Gambar 1.
y = 0.027x + 77.82
R = 0.783
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
0 300 600 900
T
i
n
g
g
i

T
a
n
a
m
a
n

8

M
S
P
T
Blotong Tebu (g/tan)

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Gambar 1. Grafik Rataan Tinggi Tanaman 8 MSPT Terhadap Pemberian
Blotong Tebu

Tabel 1 selanjutnya dapat dilihat interaksi antara pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
tinggi tanaman pada 8 MSPT, dimana rataan tinggi tanaman tertinggi terdapat
pada perlakuan H
1
B
2
(107.13 cm) dan terendah pada H
1
B
0
(66.86 cm).



Jumlah Cabang Primer (cabang)

Data pengamatan dan sidik ragam jumlah cabang primer disajikan pada
lampiran 21 - 22.
Rataan jumlah cabang primer pada pemberian hara makro-mikro dan
pemberian kompos blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rataan Jumlah Cabang Primer (cabang) Pada Pemberian Hara Makro-
Mikro Dan Kompos Blotong Tebu
Blotong
Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1

H
2
H
3

B
0
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
B
1
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
B
2
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
B
3
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Rataan 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Pemberian hara makro-mikro, pemberian kompos blotong tebu serta
interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang
primer.
Umur Berbunga (HSPT)
Data pengamatan dan sidik ragam umur berbunga disajikan pada
lampiran 23 - 24.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Rataan umur berbunga pada pemberian hara makro-mikro dan kompos
blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 3.





Tabel 3. Rataan Umur Berbunga (HSPT) Pada Pemberian Hara Makro-Mikro dan
Kompos Blotong Tebu

Blotong Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1
H
2
H
3

B
0
49.33 47.00 42.33 46.11 46.19
a

B
1
43.33 40.67 41.00 40.00 41.25
b

B
2
40.78 40.00 40.00 40.00 40.19
bc

B
3
40.44 40.00 40.00 40.11 40.14
c

Rataan 43.47
a
41.92
b
40.83
c
41.56
bc
41.94
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT.

Tabel 3 dapat dilihat bahwa pemberian hara makro-mikro berpengaruh
nyata terhadap parameter umur berbunga. Dimana umur berbunga tercepat
terdapat pada perlakuan H
2
(40.83 HSPT) dan terlama pada perlakuan H
0
(43.47
HSPT).
Grafik rataan umur berbunga terhadap pemberian hara makro-mikro dapat
dilihat pada Gambar 2.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


y = -0.170x + 42.96
R = 0.627
40.50
41.00
41.50
42.00
42.50
43.00
43.50
44.00
0 4 8 12
U
m
u
r

B
e
r
b
u
n
g
a
(
M
S
P
T
)
Unsur Hara Makro-Mikro(g/tan)

Gambar 2. Grafik Rataan Umur Berbunga (HSPT) Terhadap Pemberian
Hara Makro-Mikro

Tabel 3 dapat dilihat bahwa pemberian kompos blotong tebu berpengaruh
nyata terhadap parameter umur berbunga. Dimana umur berbunga tercepat
terdapat pada perlakuan B
3
(40.14 HSPT) dan terlama pada perlakuan B
0
(46.19
HSPT).
Grafik rataan umur berbunga terhadap pemberian kompos blotong tebu
dapat dilihat pada Gambar 3.
y = -0.006x + 44.82
R = 0.743
38.00
39.00
40.00
41.00
42.00
43.00
44.00
45.00
46.00
47.00
0 300 600 900
U
m
u
r

B
e
r
b
u
n
g
a

(
M
S
P
T
)
Blotong Tebu (g/tan)

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Gambar 3. Grafik Rataan Umur Berbunga (HSPT) Terhadap Pemberian
Kompos Blotong Tebu

Tabel 3 selanjutnya dapat dilihat interaksi antara pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
umur berbunga, dimana rataan umur berbunga tercepat terdapat pada perlakuan
H
1
B
2
, H
1
B
3
, H
2
B
2
, H
2
B
3
, H
3
B
1
danH
3
B
2
(40 hari) dan terlama pada H
0
B
0
(49.33
hari).
Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan)

Data pengamatan dan sidik ragam jumlah tandan bunga per tanaman
disajikan pada lampiran 25 - 26.
Rataan jumlah tandan bunga per tanaman pada pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rataan Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan) Pada Pemberian
Hara Makro-Mikro dan Kompos Blotong Tebu
Blotong Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1

H
2
H
3

B
0
3.11 2.88 5.44 3.55 3.75
c

B
1
4.22 6.44 6.00 6.66 5.83
b

B
2
8.00 8.33 6.55 8.66 7.89
a

B
3
7.55 7.00 7.33 10.33 8.05
a

Rataan 5.72 6.16 6.33 7.30 6.38
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT.

Tabel 4 dapat dilihat bahwa pemberian hara makro-mikro tidak
berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah tandan bunga per tanaman. Dimana
jumlah tandan bunga per tanaman terbanyak terdapat pada perlakuan H
3
(7.30
tandan) dan terlama pada perlakuan H
0
(5.72 tandan).
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Tabel 4 dapat dilihat bahwa pemberian kompos blotong tebu berpengaruh
nyata terhadap parameter jumlah tandan bunga per tanaman. Dimana jumlah
tandan bunga per tanaman terbanyak terdapat pada perlakuan B
3
(8.05 tandan) dan
terendah pada perlakuan B
0
(3.75 tandan).
Grafik rataan jumlah tandan bunga per tanaman terhadap pemberian
kompos blotong tebu dapat dilihat pada Gambar 4.
y = 0.005x + 4.132
R = 0.911
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
0 300 600 900
J
u
m
l
a
h

T
a
n
d
a
n

B
u
n
g
a

(
b
u
a
h
)
Blotong Tebu (g/tan)

Gambar 4. Grafik Rataan Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan)
Terhadap Pemberian Kompos Blotong Tebu
Tabel 4 selanjutnya dapat dilihat interaksi antara pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
jumlah tandan bunga per tanaman, dimana rataan jumlah tandan bunga per
tanaman terbanyak terdapat pada perlakuan H
3
B
3
(10.33 tandan) dan terendah
pada H
0
B
0
(3.11 tandan).
Jumlah Buah per Tanaman (buah)
Data pengamatan dan sidik ragam jumlah buah per tanaman disajikan pada
lampiran 27 - 28.
Rataan jumlah buah per tanaman pada pemberian hara makro-mikro dan
pemberian kompos blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rataan Jumlah Buah per Tanaman (buah) Pada Pemberian Hara Makro-
Mikro dan Kompos Blotong Tebu
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Blotong Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1

H
2
H
3

B
0
5.78 4.00 9.44 6.78 6.50
c

B
1
6.89 13.22 13.33 14.67 12.03
bc

B
2
11.22 11.00 16.78 14.78 13.44
ab

B
3
14.00 18.89 18.33 18.11 17.33
a

Rataan 9.47 11.78 14.47 13.58 12.33
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT.

Tabel 5 dapat dilihat bahwa pemberian hara makro-mikro tidak
berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah buah per tanaman. Dimana jumlah
buah per tanaman terbanyak terdapat pada perlakuan H
2
(14.47 buah) dan
terendah pada perlakuan H
0
(9.47 buah).
Tabel 5 dapat dilihat bahwa pemberian kompos blotong tebu berpengaruh
nyata terhadap parameter jumlah buah per tanaman. Dimana jumlah buah per
tanaman terbanyak terdapat pada perlakuan B
3
(17.33 buah) dan terendah pada
perlakuan B
0
(6.50 buah).
Grafik rataan jumlah buah per tanaman terhadap pemberian kompos
blotong tebu dapat dilihat pada Gambar 5.
y = 0.011x + 7.238
R = 0.953
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
0 300 600 900
J
u
m
l
a
h

B
u
a
h

P
e
r

S
a
m
p
e
l
(
b
u
a
h
)
Blotong Tebu (g/tan)

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Gambar 5. Grafik Rataan Jumlah Buah per Tanaman (tandan) Terhadap
Pemberian Kompos Blotong Tebu

Tabel 5 selanjutnya dapat dilihat interaksi antara pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
jumlah buah per tanaman, dimana rataan jumlah buah per tanaman terbanyak
terdapat pada perlakuan H
1
B
3
(18.89 buah) dan terendah pada H
0
B
0
(5.78 buah).
Bobot Rata-rata/Buah (g)
Data pengamatan dan sidik ragam bobot rata-rata/buah disajikan pada
lampiran 29 - 30.
Rataan bobot rata-rata/buah pada pemberian hara makro-mikro dan
pemberian kompos blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 6.



Tabel 6. Rataan Bobot Rata-Rata/Buah (g) Pada Pemberian Hara Makro-Mikro
dan Kompos Blotong Tebu
Blotong
Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1

H
2
H
3

B
0
23.68 29.56 31.91 26.02 27.79
B
1
27.42 30.06 28.29 28.45 28.56
B
2
28.73 25.73 29.38 31.90 28.94
B
3
28.54 27.84 31.09 29.43 29.22
Rataan 27.09 28.30 30.17 28.95 28.63

Pemberian hara makro-mikro, pemberian kompos blotong tebu serta
interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot rata-rata/buah.
Produksi per Sampel (g)
Data pengamatan dan sidik ragam produksi per sampel disajikan pada
lampiran 31 - 32.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Rataan produksi per sampel pada pemberian hara makro-mikro dan
pemberian kompos blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Rataan Produksi per Sampel (g) Pada Pemberian Hara Makro-Mikro dan
Kompos Blotong Tebu
Blotong Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1

H
2
H
3

B
0
137.58 112.82 252.44 179.71 170.64
b

B
1
195.72 394.82 345.40 448.34 346.07
a

B
2
349.72 290.09 518.59 439.79 399.55
a

B
3
412.03 484.50 416.88 548.29 465.43
a

Rataan 273.76 320.56 383.33 404.03 345.42
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT.

Tabel 7 dapat dilihat bahwa pemberian hara makro-mikro tidak
berpengaruh nyata terhadap parameter produksi per sampel. Dimana produksi per
sampel terbanyak terdapat pada perlakuan H
3
(404.03 g) dan terendah pada
perlakuan H
0
(273.76 g).
Tabel 7 dapat dilihat bahwa pemberian kompos blotong tebu berpengaruh
nyata terhadap parameter produksi per sampel. Dimana produksi per sampel
terbanyak terdapat pada perlakuan B
3
(465.43 g) dan terendah pada perlakuan B
0

(170.64 g).
Grafik rataan produksi per sampel terhadap pemberian kompos blotong
tebu dapat dilihat pada Gambar 6.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


y = 0.312x + 204.7
R = 0.918
0.00
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
0 300 600 900
P
r
o
d
u
k
s
i

P
e
r

S
a
m
p
e
l
(
g
)
Blotong Tebu (g/tan)

Gambar 6. Grafik Rataan Produksi per Sampel (g) Terhadap Pemberian
Kompos Blotong Tebu

Tabel 7 selanjutnya dapat dilihat interaksi antara pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
produksi per sampel, dimana rataan produksi per sampel terbanyak terdapat pada
perlakuan H
3
B
3
(548.29 g) dan terendah pada H
0
B
0
(137.58 g).
Produksi per Plot (g)
Data pengamatan dan sidik ragam produksi per plot disajikan pada
lampiran 33 - 34.
Rataan produksi per plot pada pemberian hara makro-mikro dan
pemberian kompos blotong tebu dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rataan Produksi per Plot (g) Pada Pemberian Hara Makro-Mikro dan
Kompos Blotong Tebu
Blotong Tebu
Unsur Hara Makro-Mikro
Rataan
H
0
H
1

H
2
H
3

B
0
512.73 438.67 1224.37 609.13 696.23
b

B
1
687.20 1310.47 1141.20 1487.60 1156.62
ab

B
2
1109.93 1016.97 1649.80 1419.37 1299.02
a

B
3
1336.10 1582.77 1620.53 1622.20 1540.40
a

Rataan 911.49 1087.22 1408.98 1284.58 1173.06
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT.

Tabel 8 dapat dilihat bahwa pemberian hara makro-mikrotidak
berpengaruh nyata terhadap parameter produksi per plot. Dimana produksi per
plot tertinggi terdapat pada perlakuan H
2
(1408.98 g) dan terendah pada perlakuan
H
0
(911.49 g).
Tabel 8 dapat dilihat bahwa pemberian kompos blotong tebu berpengaruh
nyata terhadap parameter produksi per plot. Produksi per plot terbanyak terdapat
pada perlakuan B
3
(1540.40 g) dan terendah pada perlakuan B
0
(696.23 g).
Grafik rataan produksi per plot terhadap pemberian kompos blotong tebu
dapat dilihat pada Gambar 7.
y = 0.891x + 771.8
R = 0.945
0.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1000.00
1200.00
1400.00
1600.00
1800.00
0 300 600 900
P
r
o
d
u
k
s
i

P
e
r

P
l
o
t

(
g
r
)
Blotong Tebu(g/tan)

Gambar 7. Grafik Rataan Produksi per Plot (g) Terhadap Pemberian
Kompos Blotong Tebu

Tabel 8 selanjutnya dapat dilihat interaksi antara pemberian hara makro-
mikro dan kompos blotong tebu tidak berpengaruh nyata terhadap parameter
produksi per plot, dimana rataan produksi per plot terbanyak terdapat pada
perlakuan H
2
B
2
(1649.80 g) dan terendah pada H
0
B
0
(512.73 g).
Pembahasan
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill.)
Terhadap Pemberian Unsur Hara Makro-Mikro
Dari data pengamatan dan hasil analisis secara statistik maka diperoleh
bahwa perlakuan unsur hara makro-mikro berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman 1-6 MSPT dan umur berbunga namun berpengaruh tidak nyata terhadap
7-8 MSPT, jumlah cabang primer, jumlah tandan bunga, produksi per plot,
produksi per sampel, jumlah buah per sampel, danbobot rata-rata per buah.
Pemberian unsur hara makro-mikro menunjukkan pengaruh yang nyata
terhadap tinggi tanaman 1-6 MSPT. Dari hasil rataan tinggi tanaman 1-6 MSPT
diperoleh bahwa pemberian unsur hara makro-mikro dosis H3 (9 g/tanaman)
cenderung memberikan tinggi tanaman tertinggi. Dengan unsur hara yang cukup
akan memberikan pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Unsur hara makro-
mikro akan mendukung dalam meningkatkan tinggi tanaman. Misalnya unsur
nitrogen yang merupakan unsur hara esensial bagi tanaman. Dengan tercukupinya
unsur ini maka tinggi tanaman yang maksimum akan tercapai. Sebagaimana yang
dinyatakan oleh Agustina (2004) yaitu fungsi nitrogen untuk pertumbuhan
tanaman dan juga sebagai komponen enzim serta protein yang berperan penting
dalam metabolisme tanaman.
Umur berbunga tercepat diperoleh pada pemberian hara makro-mikro dosis
H3 (12 g/tanaman). Sama seperti tinggi tanaman, pemberian unsur hara makro-
mikro yang cukup akan memberikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
menjadi lebih baik. Wiryanta (2004) menyatakan bahwa unsur pospor berperan
penting dalam pendewasaan tanaman (pembentukan bunga) sehingga
tercukupinya pospor bagi tanaman akan memberikan umur berbunga lebih cepat.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Walaupun pemberian unsur hara makro-mikro berpengaruh tidak nyata
terhadap tinggi tanaman 7-8 MSPT, jumlah cabang primer, jumlah tandan bunga
produksi per plot, produksi per sampel, jumlah buah per sampel, dan bobot rata-
rata per buah namun cenderung terjadi peningkatan pada pemberian unsur hara
makro-mikro dosis H2 (9 g/tanaman). Pemberian dosis yang lebih tinggi
memberikan hasil yang lebih rendah kemungkinan disebabkan oleh kebutuhan
tanaman akan unsur hara tersebut sudah mencapai maksimum.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licoperrsicum Mill.)
Terhadap Pemberian Kompos Blotong
Dari data pengamatan dan hasil analisis secara statistik maka diperoleh
bahwa perlakuan blotong berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 1-8 MSPT,
umur berbunga, jumlah tandan bunga, produksi per plot, produksi per sampel,
jumlah buah per sampel, namun berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang
primer dan bobot rata-rata per buah.
Pemberian kompos blotong menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap
tinggi tanaman sejak umur 1 MSPT hingga 8 MSPT. Untuk mencapai
pertumbuhan yang maksimal, tanaman membutuhkan lingkungan yang mampu
memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Williams dkk (1993) menyatakan bahwa
pemberian bahan organik mampu memperbaiki agregat tanah yang akhirnya akan
meningkatkan perkembangan akar sehingga penyerapan unsur hara serta air
menjadi lebih baik. Dengan kondisi lingkungan perakaran yang lebih baik maka
didapatkan pula pertumbuhan tanaman yang maksimal.
Pemberian kompos blotong menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap
umur berbunga dan jumlah tandan bunga. Pemberian blotong mampu
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


mempercepat umur berbunga dan meningkatkan jumlah tandan bunga. Selain
mampu memperbaiki kondisi tanah, blotong juga mampu menyuplai unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dengan dosis yang lebih tinggi
(900g/tanaman) memberikan hasil terbaik. Unsur pospor yang terdapat dalam
blotong mampu mempercepat pendewasaan tanaman sehingga dengan dosis B3
memberikan umur berbunga tercepat dan jumlah tandan bunga terbanyak.
Pemberian kompos blotong menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap
produksi per plot, produksi per sampel dan jumlah buah per sampel. Produksi
tertinggi didapatkan pada pemberian kompos blotong dosis B3 (900 g/tanaman).
Pemberian kompos berpengaruh besar terhadap sifat-sifat tanah khususnya dalam
pengikatan unsur hara sehingga tidak terjadi pencucian unsur hara dalam tanah.
Murbandono (2003) menyatakan bahan organik mampu mengikat unsur hara dan
mempertahankan unsur tersebut agar tidak tercuci sehingga akan membuat
keadaan unsur hara yang tetap tersedia dalam tanah. Dimana selanjutnya tanaman
akan mendapatkan suplai unsur hara secara kontinu seiring proses dekomposisi
bahan organik tersebut.
Pemberian kompos blotong menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap
jumlah cabang primer dan bobot rata-rata per buah. Hal ini diduga karena sifat
genetik tanaman lebih berpengaruh dibandingkan perlakuan blotong. Hal ini
sesuai dengan Knight (1979) yang menyatakan bahwa sifat daya hasil ditentukan
oleh penampilan banyak gen (gen minor) yang masing-masing memberikan efek
penampilan yang sangat kecil terhadap sifat yang ditampakkan.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licoperrsicum Mill.)
Terhadap Pemberian Unsur Hara Makro-Mikro dan Kompos Blotong

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi dosis unsur
hara makro-mikro dan kompos blotong berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman 1-3 MSPT namun berpengaruh tidak nyata terhadap
parameter lainnya. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak mendukung dalam pertumbuhan dan produksi tanaman. Curah hujan yang
cukup tinggi meningkatkan kelembaban sehingga penyakit layu fusarium dan
keriting daun menyerang tanaman mulai umur 4 MSPT. Serangan
penyakit ini menganggu pertumbuhan tanaman dan akhirnya akan menurunkan
produksi. Karena itulah, perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang
tidak nyata pada pertumbuhan tanaman sejak umur 4 MSPT hingga berproduksi.
Pemberian unsur hara makro-mikro akan mencukupi kebutuhan tanaman
dalam melakukan proses metabolisme dan keberadaan unsur hara makro-mikro
akan semakin efektif dengan pemberian kompos blotong. Kompos blotong akan
mengikat unsur hara yang disuplai oleh pemberian unsur hara makro-mikro
sehingga hara yang diberikan tidak tercuci. Dengan kondisi seperti ini, tanaman
akan menyerap hara secara maksimal dan pada akhirnya akan memberikan
pertumbuhan tanaman yang baik.





KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Pemberian hara makro-mikro berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
1 hingga 6 MSPT dan umur berbunga, dimana dengan pemberian unsur hara
makro-mikro akan mempengaruhi tinggi tanaman sebesar 6% dan mempercepat
umur berbunga sebesar 13.9% bila dibandingkan dengan tanpa pemberian unsur
hara makro-mikro (kontrol).
Pemberian kompos blotong tebu berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman 1 hingga 8 MSPT, jumlah tandan bunga, umur berbunga, produksi per
plot, produksi per sampel dan jumlah buah per sampel, dimana dengan pemberian
blotong mempengaruhi tinggi tanaman sebesar 26.9%, mempercepat umur
berbunga sebesar 13.9%, meningkatkan jumlah tandan bunga sebesar 53.4%,
produksi per plot sebesar 54.8%, produksi per sampel sebesar 63.3% dan jumlah
buah per tanaman sebesar 62.5% bila dibandingkan dengan tanpa pemberian
blotong (kontrol).
Interaksi Pemberian hara makro-mikro dengan kompos blotong tebu
berbeda nyata terhadap tinggi tanaman 1, 2 dan 3 MSPT, dimana interaksi
pemberian hara makro-mikro dengan kompos blotong tebu akan mempengaruhi
tinngi tanaman sebesar 65.7% bila dibandingkan dengan tanpa perlakuan
(kontrol).

Saran
Disarankan agar pemberian unsur hara makro mikro dan blotong tebu
yang sesuai untuk tanaman tomat adalah pada perlakuan H3B3
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


(hara makro-mikro=12 g/tan, blotong tebu =900 g/tan), dan agar penelitian ini
dilanjutkan pada kondisi lingkungan pertanaman yang sesungguhnya dan
memperhatikan status kandungan hara tanah.



















DAFTAR PUSTAKA

Agustina, L., 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



Anonimus, 2009. Super Vit Tabur Lengkap Unsur Hara dan Mikro. C.V. Tabita Jaya Agro
Industri Medan Indonesia. Medan, Indonesia.

Baharsyah, J.S. 2007. Mengonveri Air dengan Limbah Pabrik Gula. Fakultas Pertanian IPB.
www. google.com .

Gomez, A.K dan A.A. Gomez, 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian,
UI-Press, jakarta.

Hakim, N;M.Y. Nyakpa;A.M.Lubis; S.G.Nugraha;M.R. Saul;M.A. Diha; Go Ban
Hong dan H.H. Beiley. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lam
Pung, Lampung.

Isnaini, 2006. Pertanian Organik. Penerbit Kreasi Wacana, Yogyakarta.

Marsono dan P. Sigit, 2005. Pupuk Akar. Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya,
Jakarta.

Murbandono, L. 2003. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Edisi Revisi. PT Agromesia
Pustaka, Jakarta.

Nyakpa.Y; A.M.Lubis; M.A Pulung; G.Amrah; A.Munawar; Go Ban Hong;
N.hakim, 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Outerbridge, 1997. Limbah Padat Di Indonesia, Masalah atau Sumber Daya?
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Pitojo, S, 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta.

Premono, E dan E Widyawati. 2000. Kompos dan Pupuk Hayati Sebagai Pupuk
Organik, Majalah Penelitian Gula. Jakarta.

Prihmantoro, H., 2001. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Agromedia,
Jakarta.

Rismunandar, 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Sitepu, R dan D. Lubis. 1997.Upaya Perbaikan Tanaman Tembakau Deli di Perse
maian/Penaburan, Buletin Perkebunan Vol. VIII Edisi september, Perkebun
an IX, Medan
Syukur, D.A. 2003. Integrasi Usaha Peternakan Sapi Pada Perkebunan Tebu.
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


www.google.com

Tugiyono, H. 2001. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya, Jakarta.
Williams, C.N., J.D. Uzo dan W.J.H. Peregrine, 1993. Produksi Sayuran di
Daerah Tropika. Terjemahan S.Ronoprawiro. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.

Wiryanta,W.T.B, 2004. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.




















Lampiran 1. Deskripsi Tomat Varietas Permata

Asal tanaman : persilangan antar induk jantan TO 5186 dan
induk betina TO 4142
Golongan : Hibrida
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Tipe pertumbuhan : determinate
Umur berbunga : 25 hari setelah pindah tanam
Umur panen awal : 70-80 hari setelah tanam
Umur panen akhir : 100 hari setelah tanam
Tinggi tanaman awal panen : 125-150 cm
Diameter batang : 2-3 cm
Kedudukan daun : datar
Panjang tangkai daun : 7,0-9,0 cm
Ukuran daum (p x d) : 40 cm x 25 cm
Warna dauin : hijau sedang
Warna mahkota bunga : kuning
Jumlah bunga per tandan : 6-10
Jumlah tandan bunga : 10-16
Jumlah buah per tandan : 6-10
Frekuensi panen : 2-3 hari sekali
Berat per buah : 50 g
Berat buah per tanaman : 3-4 kg
Ukuran buah (p x d) : 4,5 cm x 5,6 cm
Tebal daging buah : 0,7-0,9 cm
Jumlah rongga buah : 2
Warna buah muda : hijau keputih-putihan
Warna pundak buah : hijau keputih-putihan
Warna buah masak : merah
Rasa buah : manis {4,5 briks)
Tekstur daging buah : renyah
Jumlah biji per buah : 100
Potensi hasil : 50-70 ton/ha
Daerah adaptasi : dataran rendah
Ketahanan terhadappenyakit :tahan terhadap fusariumoxysporus race O,
fusariumoxysporus race I, TMV, dan
pseudomonas solanacearum, serta toleran
terhadap alternaria solani



Sumber: PT East West Seed Indonesia







Lampiran 2. Bagan Tanaman per Plot


1 meter

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009












1 meter








Keterangan :
S =Tanaman Sampel
X =Tanaman Tomat





















Lampiran 3. Bagan Lahan Percobaan

BLOK I BLOK II BLOK III

50 cm








S
X
X
S
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009




U
1 m



40 m









B T




S



















H
3
B
1



H
1
B
2

H
3
B
3


H
2
B
1

H
0
B
2

H
2
B
0

H
2
B
3

H
0
B
3


H
1
B
3


H
3
B
3

H
1
B
0

H
0
B
0
H
1
B
3


H
0
B
3

H
3
B
0


H
2
B
3


H
0
B
0


H
0
B
2

H
0
B
1

H
3
B
3

H
1
B
2

H
0
B
3

H
1
B
2


H
3
B
3

H
3
B
3



H
2
B
3

H
0
B
2


H
1
B
1


H
2
B
2

H
3
B
1

H
1
B
0


H
2
B
0


H
0
B
1

H
1
B
3

H
2
B
1

H
1
B
0

H
2
B
0

H
1
B
1

H
2
B
2

H
3
B
0

H
3
B
3

H
2
B
2

H
3
B
1

H
0
B
1

H
3
B
0

H
2
B
1

H
0
B
0

H
1
B
3

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
Nama Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sterilisasi Rumah Kassa X
Penyiapan lahan X
Penyiapan Media Tanam X
Pembibitan X
Penanaman X
Aplikasi Hara Makro-Mikro X
Pengajiran X
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman Di Sesuaikan Dengan Kondisi Di Lapangan
Penyulaman X
Penyiangan Di Sesuaikan Dengan Kondisi Di Lapangan
Pemupukan X X
Pengendalian Hama & Penyakit Di Sesuaikan Dengan Kondisi Di Lapangan
Panen X
Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman (cm) X X X X X X X X
Jumlah Cabang (cabang) X X
Umur Berbunga (hari) X
J lh Tandan Bunga/tan (tandan) X
Jumlah Buah/tan (buah) X X X X X
Bobot/buah (g) X X X X X
Diameter buah (mm) X X X X X
Produksi per sampel (g) X X X X X
Produksi per Plot (g) X X X X X
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 5. Rataan Tinggi Tanaman 1 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
8.13 8.03 8.50 24.66 8.22
H
0
B
1
12.50 11.53 11.86 35.89 11.96
H
0
B
2
16.33 12.70 14.00 43.03 14.34
H
0
B
3
8.23 8.63 9.70 26.56 8.85
H
1
B
0
10.63 8.76 10.50 29.89 9.96
H
1
B
1
14.30 13.16 14.46 41.92 13.97
H
1
B
2
12.23 14.30 14.50 41.03 13.68
H
1
B
3
17.43 15.13 15.10 47.66 15.89
H
2
B
0
11.26 12.36 10.53 34.15 11.38
H
2
B
1
15.16 16.36 18.73 50.25 16.75
H
2
B
2
14.96 17.10 12.23 44.29 14.76
H
2
B
3
14.30 19.43 18.96 52.69 17.56
H
3
B
0
9.66 11.13 10.20 30.99 10.33
H
3
B
1
16.40 17.50 20.00 53.90 17.97
H
3
B
2
22.10 18.56 22.33 62.99 21.00
H
3
B
3
22.93 16.96 24.23 64.12 21.37
Total
Rataan
226.55 221.64 235.83 684.02
14.16 13.85 14.74 14.25


Lampiran 6. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 1 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05
Blok 2 6.491 3.246 1.023 tn 3.30
Perlakuan 15 729.992 48.666 15.342 * 1.97
H 3 297.378 99.126 31.250 * 2.90
H-Lin 1 295.837 295.837 93.264 * 4.15
H-Kuad 1 0.001 0.001 0.000 tn 4.15
H-Kub 1 1.539 1.539 0.485 tn 4.15
B 3 297.313 99.104 31.243 * 2.90
B-Lin 1 207.948 207.948 65.556 * 4.15
B-Kuad 1 81.589 81.589 25.721 * 4.15
B-Kub 1 7.776 7.776 2.451 tn 4.15
HxB 9 135.302 15.034 4.739 * 2.40
Galat 30 95.161 3.172
Total 47 831.64
FK = 9747.57
KK = 12.50
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 7. Rataan Tinggi Tanaman 2 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
10.33 10.56 11.93 32.82 10.94
H
0
B
1
18.30 12.96 16.33 47.59 15.86
H
0
B
2
22.86 19.96 19.36 62.18 20.73
H
0
B
3
13.23 14.13 13.33 40.69 13.56
H
1
B
0
12.53 11.90 16.20 40.63 13.54
H
1
B
1
18.40 19.06 21.33 58.79 19.60
H
1
B
2
21.80 23.50 22.20 67.50 22.50
H
1
B
3
25.46 21.60 22.63 69.69 23.23
H
2
B
0
16.60 15.76 15.06 47.42 15.81
H
2
B
1
21.86 21.66 24.33 67.85 22.62
H
2
B
2
25.56 25.26 18.23 69.05 23.02
H
2
B
3
19.76 28.03 28.36 76.15 25.38
H
3
B
0
10.30 15.20 13.46 38.96 12.99
H
3
B
1
22.13 24.10 27.46 73.69 24.56
H
3
B
2
30.33 27.96 32.80 91.09 30.36
H
3
B
3
32.63 24.63 33.76 91.02 30.34
Total
Rataan
322.08 316.27 336.77 975.12
20.13 19.77 21.05 20.32


Lampiran 8. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05
Blok 2 13.954 6.977 0.995 tn 3.30
Perlakuan 15 1634.813 108.988 15.545 * 1.97
H 3 549.098 183.033 26.105 * 2.90
H-Lin 1 534.912 534.912 76.293 * 4.15
H-Kuad 1 7.553 7.553 1.077 tn 4.15
H-Kub 1 6.633 6.633 0.946 tn 4.15
B 3 860.403 286.801 40.906 * 2.90
B-Lin 1 207.948 207.948 29.659 * 4.15
B-Kuad 1 81.589 81.589 11.637 * 4.15
B-Kub 1 7.776 7.776 1.109 tn 4.15
HxB 9 225.312 25.035 3.571 * 2.40
Galat 30 210.339 7.011
Total 47 1859.11
FK = 19809.56
KK = 13.03
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 9. Rataan Tinggi Tanaman 3 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
13.70 16.33 19.33 49.36 16.45
H
0
B
1
31.03 19.90 26.90 77.83 25.94
H
0
B
2
35.96 35.70 34.90 106.56 35.52
H
0
B
3
25.37 28.76 25.53 79.66 26.55
H
1
B
0
19.97 14.93 26.26 61.16 20.39
H
1
B
1
31.90 33.93 33.46 99.29 33.10
H
1
B
2
40.70 37.96 36.23 114.89 38.30
H
1
B
3
42.57 37.50 42.46 122.53 40.84
H
2
B
0
26.87 24.83 23.73 75.43 25.14
H
2
B
1
35.56 36.25 34.46 106.27 35.42
H
2
B
2
37.00 42.00 31.00 110.00 36.67
H
2
B
3
35.66 39.76 44.70 120.12 40.04
H
3
B
0
14.53 26.66 21.50 62.69 20.90
H
3
B
1
37.43 40.33 42.83 120.59 40.20
H
3
B
2
48.26 45.50 50.33 144.09 48.03
H
3
B
3
48.83 41.86 45.13 135.82 45.27
Total
Rataan
525.34 522.20 538.75 1586.29
32.83 32.64 33.67 33.05


Lampiran 10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05
Blok 2 9.658 4.829 0.358 tn 3.30
Perlakuan 15 3976.693 265.113 19.676 * 1.97
H 3 965.672 321.891 23.889 * 2.90
H-Lin 1 894.323 894.323 66.373 * 4.15
H-Kuad 1 22.811 22.811 1.693 tn 4.15
H-Kub 1 48.537 48.537 3.602 tn 4.15
B 3 2663.674 887.891 65.896 * 2.90
B-Lin 1 207.948 207.948 15.433 * 4.15
B-Kuad 1 81.589 81.589 6.055 * 4.15
B-Kub 1 7.776 7.776 0.577 tn 4.15
HxB 9 347.347 38.594 2.864 * 2.40
Galat 30 404.227 13.474
Total 47 4390.58
FK = 52423.25
KK = 11.11
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 11. Rataan Tinggi Tanaman 4 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
25.90 25.26 23.30 74.46 24.82
H
0
B
1
47.96 34.76 40.96 123.68 41.23
H
0
B
2
49.33 56.86 56.96 163.15 54.38
H
0
B
3
34.60 49.53 42.70 126.83 42.28
H
1
B
0
30.50 22.53 29.23 82.26 27.42
H
1
B
1
53.60 48.30 51.83 153.73 51.24
H
1
B
2
57.56 54.43 63.86 175.85 58.62
H
1
B
3
60.73 50.06 54.10 164.89 54.96
H
2
B
0
40.50 35.23 31.86 107.59 35.86
H
2
B
1
45.40 57.90 48.25 151.55 50.52
H
2
B
2
52.10 61.83 44.76 158.69 52.90
H
2
B
3
58.43 53.63 62.26 174.32 58.11
H
3
B
0
20.16 32.93 30.96 84.05 28.02
H
3
B
1
50.03 58.13 55.80 163.96 54.65
H
3
B
2
68.33 66.03 56.76 191.12 63.71
H
3
B
3
60.96 64.36 58.43 183.75 61.25
Total
Rataan
756.09 771.77 752.02 2279.88
47.26 48.24 47.00 47.50


Lampiran 12. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05
Blok 2 13.594 6.797 0.223 tn 3.30
Perlakuan 15 7180.583 478.706 15.737 * 1.97
H 3 836.378 278.793 9.165 * 2.90
H-Lin 1 733.950 733.950 24.127 * 4.15
H-Kuad 1 69.794 69.794 2.294 tn 4.15
H-Kub 1 32.634 32.634 1.073 tn 4.15
B 3 5844.323 1948.108 64.041 * 2.90
B-Lin 1 207.948 207.948 6.836 * 4.15
B-Kuad 1 81.589 81.589 2.682 tn 4.15
B-Kub 1 7.776 7.776 0.256 tn 4.15
HxB 9 499.882 55.542 1.826 tn 2.40
Galat 30 912.594 30.420
Total 47 8106.77
FK = 108288.60
KK = 11.61
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 13. Rataan Tinggi Tanaman 5 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
33.96 38.20 30.96 103.12 34.37
H
0
B
1
57.50 53.23 50.23 160.96 53.65
H
0
B
2
58.86 68.00 69.93 196.79 65.60
H
0
B
3
66.43 64.53 59.60 190.56 63.52
H
1
B
0
43.13 29.06 37.33 109.52 36.51
H
1
B
1
68.30 57.70 65.50 191.50 63.83
H
1
B
2
68.73 66.13 82.70 217.56 72.52
H
1
B
3
77.36 59.33 61.83 198.52 66.17
H
2
B
0
55.33 49.03 40.46 144.82 48.27
H
2
B
1
55.33 72.73 59.56 187.62 62.54
H
2
B
2
67.53 81.03 60.83 209.39 69.80
H
2
B
3
74.43 69.10 75.03 218.56 72.85
H
3
B
0
28.10 49.83 42.66 120.59 40.20
H
3
B
1
61.83 74.86 70.26 206.95 68.98
H
3
B
2
89.60 79.16 64.66 233.42 77.81
H
3
B
3
69.20 71.36 67.70 208.26 69.42
Total 975.62 983.28 939.24 2898.14
Rataan 60.98 61.46 58.70 60.38


Lampiran 14. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 5 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 69.202 34.601 0.593 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 8351.283 556.752 9.539 * 1.97 2.62
H 3 723.496 241.165 4.132 * 2.90 4.46
H-Lin 1 655.580 655.580 11.232 * 4.15 7.5
H-Kuad 1 67.308 67.308 1.153 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 0.608 0.608 0.010 tn 4.15 7.5
B 3 7266.486 2422.162 41.500 * 2.90 4.46
B-Lin 1 5261.070 5261.070 90.140 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 2005.185 2005.185 34.356 * 4.15 7.5
B-Kub 1 0.232 0.232 0.004 tn 4.15 7.5
HxB 9 361.301 40.145 0.688 tn 2.40 3.42
Galat 30 1750.970 58.366
Total 47 10171.46
FK = 174983.66
KK = 12.65

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 15. Rataan Tinggi Tanaman 6 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
42.23 60.66 38.50 141.39 47.13
H
0
B
1
60.00 69.53 64.56 194.09 64.70
H
0
B
2
73.83 78.90 84.90 237.63 79.21
H
0
B
3
81.43 73.36 81.00 235.79 78.60
H
1
B
0
51.93 37.96 41.60 131.49 43.83
H
1
B
1
81.76 69.26 76.90 227.92 75.97
H
1
B
2
80.30 78.33 104.23 262.86 87.62
H
1
B
3
92.26 64.00 74.43 230.69 76.90
H
2
B
0
71.30 65.66 53.83 190.79 63.60
H
2
B
1
69.53 87.73 68.30 225.56 75.19
H
2
B
2
77.93 96.43 77.06 251.42 83.81
H
2
B
3
95.23 91.80 84.83 271.86 90.62
H
3
B
0
39.46 62.66 54.66 156.78 52.26
H
3
B
1
70.80 86.60 87.73 245.13 81.71
H
3
B
2
99.53 86.16 78.46 264.15 88.05
H
3
B
3
82.20 79.26 82.53 243.99 81.33
Total 1169.72 1188.30 1153.52 3511.54
Rataan 73.11 74.27 72.10 73.16


Lampiran 16. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 37.861 18.930 0.204 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 9656.124 643.742 6.941 * 1.97 2.62
H 3 852.268 284.089 3.063 * 2.90 4.46
H-Lin 1 634.140 634.140 6.837 * 4.15 7.5
H-Kuad 1 112.976 112.976 1.218 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 105.152 105.152 1.134 tn 4.15 7.5
B 3 8041.113 2680.371 28.899 * 2.90 4.46
B-Lin 1 6090.338 6090.338 65.664 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 1950.495 1950.495 21.030 * 4.15 7.5
B-Kub 1 0.280 0.280 0.003 tn 4.15 7.5
HxB 9 762.743 84.749 0.914 tn 2.40 3.42
Galat 30 2782.509 92.750
Total 47 12476.49
FK = 256894.02
KK = 13.16

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 17. Rataan Tinggi Tanaman 7 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
47.00 76.83 53.76 177.59 59.20
H
0
B
1
61.43 79.93 75.90 217.26 72.42
H
0
B
2
82.10 85.56 89.73 257.39 85.80
H
0
B
3
90.86 82.20 90.43 263.49 87.83
H
1
B
0
63.93 48.70 47.76 160.39 53.46
H
1
B
1
91.66 81.43 80.93 254.02 84.67
H
1
B
2
87.93 88.70 113.23 289.86 96.62
H
1
B
3
100.80 69.06 80.66 250.52 83.51
H
2
B
0
80.63 76.90 66.43 223.96 74.65
H
2
B
1
79.16 96.36 72.56 248.08 82.69
H
2
B
2
83.66 105.13 80.63 269.42 89.81
H
2
B
3
104.83 98.00 92.33 295.16 98.39
H
3
B
0
55.20 67.30 62.03 184.53 61.51
H
3
B
1
76.56 98.96 97.16 272.68 90.89
H
3
B
2
95.86 92.26 88.63 276.75 92.25
H
3
B
3
91.10 88.60 93.20 272.90 90.97
Total 1292.71 1335.92 1285.37 3914.00
Rataan 80.79 83.50 80.34 81.54


Lampiran 18. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 7 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 93.256 46.628 0.452 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 8287.889 552.526 5.354 tn 1.97 2.62
H 3 723.705 241.235 2.338 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 525.755 525.755 4.095 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 98.671 98.671 0.956 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 99.279 99.279 0.962 tn 4.15 7.5
B 3 6496.217 2165.406 20.984 * 2.90 4.46
B-Lin 1 5116.929 5116.929 49.585 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 1375.164 1375.164 13.326 * 4.15 7.5
B-Kub 1 4.124 4.124 0.040 tn 4.15 7.5
HxB 9 1067.967 118.663 1.150 tn 2.40 3.42
Galat 30 3095.858 103.195
Total 47 11477.00
FK = 319154.08
KK = 12.46

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 19. Rataan Tinggi Tanaman 8 MSPT

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
52.33 86.26 66.10 204.69 68.23
H
0
B
1
66.33 88.40 81.03 235.76 78.59
H
0
B
2
93.83 96.20 94.26 284.29 94.76
H
0
B
3
99.16 88.46 98.33 285.95 95.32
H
1
B
0
79.53 64.26 56.80 200.59 66.86
H
1
B
1
99.03 91.06 86.36 276.45 92.15
H
1
B
2
98.76 97.63 125.00 321.39 107.13
H
1
B
3
105.33 78.40 91.33 275.06 91.69
H
2
B
0
92.46 82.43 78.93 253.82 84.61
H
2
B
1
87.13 104.03 79.46 270.62 90.21
H
2
B
2
94.10 109.33 92.43 295.86 98.62
H
2
B
3
106.00 106.63 100.26 312.89 104.30
H
3
B
0
72.50 76.46 72.93 221.89 73.96
H
3
B
1
82.36 108.10 103.76 294.22 98.07
H
3
B
2
105.23 103.40 95.63 304.26 101.42
H
3
B
3
94.70 100.13 102.10 296.93 98.98
Umum
1428.78 1481.18 1424.71 4334.67
89.30 92.57 89.04 90.31


Lampiran 20. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 8 MSPT
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 123.983 61.992 0.607 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 6993.146 466.210 4.569 ** 1.97 2.62
H 3 751.077 250.359 2.453 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 600.179 600.179 5.882 * 4.15 7.5
H-Kuad 1 129.002 129.002 1.264 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 21.895 21.895 0.215 tn 4.15 7.5
B 3 5302.967 1767.656 17.323 ** 2.90 4.46
B-Lin 1 207.948 207.948 2.038 tn 4.15 7.5
B-Kuad 1 81.589 81.589 0.800 tn 4.15 7.5
B-Kub 1 7.776 7.776 0.076 tn 4.15 7.5
HxB 9 939.102 104.345 1.023 tn 2.40 3.42
Galat 30 3061.311 102.044
Total 47 10178.44
FK = 391445.08
KK = 11.19
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 21. Rataan Jumlah Cabang Primer (cabang)

Perlakua
n
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
0
B
1
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
0
B
2
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
0
B
3
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
1
B
0
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
1
B
1
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
1
B
2
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
1
B
3
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
2
B
0
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
2
B
1
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
2
B
2
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
2
B
3
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
3
B
0
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
3
B
1
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
3
B
2
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
H
3
B
3
2.00 2.00 2.00 6.00 2.00
Umum
32.00 32.00 32.00 96.00
2.00 2.00 2.00 2.00


Lampiran 22. Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 0.000 0.000 0.000 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 0.000 0.000 0.000 tn 1.97 2.62
H 3 0.000 0.000 0.000 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 0.000 0.000 0.000 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 0.000 0.000 0.000 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 0.000 0.000 0.000 tn 4.15 7.5
B 3 0.000 0.000 0.000 tn 2.90 4.46
B-Lin 1 0.000 0.000 0.000 tn 4.15 7.5
B-Kuad 1 0.000 0.000 0.000 tn 4.15 7.5
B-Kub 1 0.000 0.000 0.000 tn 4.15 7.5
HxB 9 0.000 0.000 0.000 tn 2.40 3.42
Galat 30 0.000 0.000
Total 47 0.00
FK = 192.00
KK = 0.00

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



Lampiran 23. Rataan Umur Berbunga (hari)

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
51.33 48.66 48.00 147.99 49.33
H
0
B
1
40.00 48.00 42.00 130.00 43.33
H
0
B
2
42.33 40.00 40.00 122.33 40.78
H
0
B
3
40.00 40.00 41.33 121.33 40.44
H
1
B
0
47.00 46.67 47.33 141.00 47.00
H
1
B
1
40.00 42.00 40.00 122.00 40.67
H
1
B
2
40.00 40.00 40.00 120.00 40.00
H
1
B
3
40.00 40.00 40.00 120.00 40.00
H
2
B
0
40.00 41.00 46.00 127.00 42.33
H
2
B
1
43.00 40.00 40.00 123.00 41.00
H
2
B
2
40.00 40.00 40.00 120.00 40.00
H
2
B
3
40.00 40.00 40.00 120.00 40.00
H
3
B
0
50.33 42.00 46.00 138.33 46.11
H
3
B
1
40.00 40.00 40.00 120.00 40.00
H
3
B
2
40.00 40.00 40.00 120.00 40.00
H
3
B
3
40.33 40.00 40.00 120.33 40.11
Total 674.32 668.33 670.66 2013.31
Rataan 42.15 41.77 41.92 41.94


Lampiran 24. Sidik Ragam Umur Berbunga
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 1.140 0.570 0.157 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 395.188 26.346 7.259 * 1.97 2.62
H 3 44.602 14.867 4.096 * 2.90 4.46
H-Lin 1 27.996 27.996 7.714 * 4.15 7.5
H-Kuad 1 15.538 15.538 4.281 * 4.15 7.5
H-Kub 1 1.068 1.068 0.294 tn 4.15 7.5
B 3 298.330 99.443 27.400 * 2.90 4.46
B-Lin 1 221.664 221.664 61.076 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 71.663 71.663 19.746 * 4.15 7.5
B-Kub 1 5.003 5.003 1.378 tn 4.15 7.5
HxB 9 52.256 5.806 1.600 tn 2.40 3.42
Galat 30 108.880 3.629
Total 47 505.21
FK = 84446.19
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


KK = 4.54

Lampiran 25. Rataan Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan)

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
2.00 5.00 2.33 9.33 3.11
H
0
B
1
3.66 5.66 3.33 12.65 4.22
H
0
B
2
7.00 11.00 6.00 24.00 8.00
H
0
B
3
11.00 5.66 6.00 22.66 7.55
H
1
B
0
3.66 2.33 2.66 8.65 2.88
H
1
B
1
7.66 6.00 5.66 19.32 6.44
H
1
B
2
12.33 5.00 7.66 24.99 8.33
H
1
B
3
10.33 5.00 5.66 20.99 7.00
H
2
B
0
7.00 6.66 2.66 16.32 5.44
H
2
B
1
6.33 6.33 5.33 17.99 6.00
H
2
B
2
5.66 8.33 5.66 19.65 6.55
H
2
B
3
10.33 6.66 5.00 21.99 7.33
H
3
B
0
4.33 3.00 3.33 10.66 3.55
H
3
B
1
6.33 8.00 5.66 19.99 6.66
H
3
B
2
9.33 10.33 6.33 25.99 8.66
H
3
B
3
11.66 9.00 6,66 20.66 10.33
Total 118.61 103.96 73.27 295.84
Rataan 7.41 6.50 4.88 6.38


Lampiran 26. Sidik Ragam Jumlah Tandan Bunga per Tanaman
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 66.921 33.461 7.151 * 3.30 5.34
Perlakuan 15 151.616 10.108 2.160 * 1.97 2.62
H 3 3.618 1.206 0.258 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 3.262 3.262 0.697 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 0.327 0.327 0.070 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 0.029 0.029 0.006 tn 4.15 7.5
B 3 119.717 39.906 8.528 * 2.90 4.46
B-Lin 1 92.132 92.132 19.690 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 23.130 23.130 4.943 * 4.15 7.5
B-Kub 1 4.455 4.455 0.952 tn 4.15 7.5
HxB 9 28.280 3.142 0.672 tn 2.40 3.42
Galat 30 140.375 4.679
Total 47 358.91
FK = 1823.36
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


KK = 33.91

Lampiran 27. Rataan Jumlah Buah per Tanaman (buah)

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
2.67 9.33 5.33 17.33 5.78
H
0
B
1
3.33 9.00 8.33 20.67 6.89
H
0
B
2
6.67 17.67 9.33 33.67 11.22
H
0
B
3
24.33 6.67 11.00 42.00 14.00
H
1
B
0
4.67 5.33 2.00 12.00 4.00
H
1
B
1
18.00 6.00 15.67 39.67 13.22
H
1
B
2
5.67 8.00 19.33 33.00 11.00
H
1
B
3
25.33 12.33 19.00 56.67 18.89
H
2
B
0
12.33 13.00 3.00 28.33 9.44
H
2
B
1
12.00 16.67 11.33 40.00 13.33
H
2
B
2
10.00 23.00 17.33 50.33 16.78
H
2
B
3
33.67 13.33 8.00 55.00 18.33
H
3
B
0
8.67 3.33 8.33 20.33 6.78
H
3
B
1
5.67 21.00 17.33 44.00 14.67
H
3
B
2
20.67 8.00 15.67 44.33 14.78
H
3
B
3
24.33 17.33 12.67 54.33 18.11
Total 217.99 190.00 183.66 591.65
Rataan 13.62 11.87 11.48 12.33


Lampiran 28. Sidik Ragam Jumlah Buah per Tanaman
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 41.720 20.860 0.466 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 997.153 66.477 1.486 tn 1.97 2.62
H 3 175.587 58.529 1.309 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 135.500 135.500 3.030 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 30.619 30.619 0.685 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 9.468 9.468 0.212 tn 4.15 7.5
B 3 724.265 241.422 5.398 * 2.90 4.46
B-Lin 1 690.201 690.201 15.433 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 8.058 8.058 0.180 tn 4.15 7.5
B-Kub 1 26.006 26.006 0.582 tn 4.15 7.5
HxB 9 97.301 10.811 0.242 tn 2.40 3.42
Galat 30 1341.670 44.722
Total 47 2380.54
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


FK = 7292.73
KK = 54.25

Lampiran 29. Rataan Bobot Rata-rata/Buah (g)

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
17.26 28.82 24.95 71.03 23.68
H
0
B
1
21.77 33.11 27.38 82.26 27.42
H
0
B
2
31.59 34.01 20.61 86.20 28.73
H
0
B
3
31.30 28.33 25.98 85.61 28.54
H
1
B
0
33.91 28.76 26.00 88.67 29.56
H
1
B
1
29.44 34.32 26.43 90.19 30.06
H
1
B
2
26.71 22.98 27.50 77.19 25.73
H
1
B
3
28.56 24.37 30.60 83.52 27.84
H
2
B
0
34.80 25.45 35.49 95.74 31.91
H
2
B
1
23.35 30.87 30.65 84.87 28.29
H
2
B
2
26.93 33.48 27.74 88.15 29.38
H
2
B
3
28.09 36.48 28.71 93.28 31.09
H
3
B
0
26.19 22.44 29.42 78.05 26.02
H
3
B
1
20.36 34.14 30.85 85.35 28.45
H
3
B
2
32.19 30.81 32.70 95.70 31.90
H
3
B
3
30.01 30.65 27.63 88.28 29.43
Total 442.46 479.00 452.63 1374.08
Rataan 27.65 29.94 28.29 28.63


Lampiran 30. Sidik Ragam Bobot Rata-rata/Buah
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 44.463 22.231 1.103 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 221.052 14.737 0.731 tn 1.97 2.62
H 3 59.415 19.805 0.982 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 33.242 33.242 1.649 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 17.683 17.683 0.877 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 8.490 8.490 0.421 tn 4.15 7.5
B 3 13.874 4.625 0.229 tn 2.90 4.46
B-Lin 1 13.141 13.141 0.652 tn 4.15 7.5
B-Kuad 1 0.682 0.682 0.034 tn 4.15 7.5
B-Kub 1 0.052 0.052 0.003 tn 4.15 7.5
HxB 9 147.762 16.418 0.814 tn 2.40 3.42
Galat 30 604.741 20.158
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Total 47 870.26
FK = 39335.44
KK = 15.68

Lampiran 31. Rataan Produksi per Sampel (g)

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
46.03 267.93 98.77 412.73 137.58
H
0
B
1
72.57 295.47 219.13 587.17 195.72
H
0
B
2
215.37 639.47 194.33 1049.17 349.72
H
0
B
3
766.53 184.33 285.23 1236.10 412.03
H
1
B
0
123.07 153.37 62.03 338.47 112.82
H
1
B
1
521.47 222.03 440.97 1184.47 394.82
H
1
B
2
148.77 173.73 547.77 870.27 290.09
H
1
B
3
717.07 285.53 450.90 1453.50 484.50
H
2
B
0
390.59 261.93 104.80 757.32 252.44
H
2
B
1
311.57 508.27 216.37 1036.20 345.40
H
2
B
2
260.40 774.57 520.80 1555.77 518.59
H
2
B
3
673.57 348.17 228.90 1250.64 416.88
H
3
B
0
222.13 73.27 243.73 539.13 179.71
H
3
B
1
155.33 630.08 559.60 1345.01 448.34
H
3
B
2
613.93 306.83 398.60 1319.36 439.79
H
3
B
3
704.53 546.30 394.03 1644.87 548.29
Total 5942.92 5671.27 4965.96 16580.15
Rataan 371.43 354.45 310.37 345.42


Lampiran 32. Sidik Ragam Produksi per Sampel
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 31785.802 15892.901 0.412 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 842588.825 56172.588 1.456 tn 1.97 2.62
H 3 127498.407 42499.469 1.102 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 123434.857 123434.857 3.199 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 2042.417 2042.417 0.053 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 2021.133 2021.133 0.052 tn 4.15 7.5
B 3 574565.223 191521.741 4.964 * 2.90 4.46
B-Lin 1 527727.726 527727.726 13.679 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 36006.401 36006.401 0.933 tn 4.15 7.5
B-Kub 1 10831.096 10831.096 0.281 tn 4.15 7.5
HxB 9 140525.196 15613.911 0.405 tn 2.40 3.42
Galat 30 1157399.193 38579.973
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Total 47 2031773.82
FK = 5727114.03
KK = 56.86

Lampiran 33. Rataan Produksi per Plot (g)

Perlakuan
Blok
Total Rataan
I II III
H
0
B
0
238.10 903.80 396.30 1538.20 512.73
H
0
B
1
317.70 986.50 757.40 2061.60 687.20
H
0
B
2
746.10 1918.40 665.30 3329.80 1109.93
H
0
B
3
2399.60 653.00 955.70 4008.30 1336.10
H
1
B
0
469.20 560.20 286.60 1316.00 438.67
H
1
B
1
1664.40 766.10 1500.90 3931.40 1310.47
H
1
B
2
626.30 681.30 1743.30 3050.90 1016.97
H
1
B
3
2251.20 1026.60 1470.51 4748.31 1582.77
H
2
B
0
2339.90 925.80 407.40 3673.10 1224.37
H
2
B
1
1034.70 1504.80 884.10 3423.60 1141.20
H
2
B
2
881.20 2405.80 1662.40 4949.40 1649.80
H
2
B
3
2512.20 1562.70 786.70 4861.60 1620.53
H
3
B
0
766.40 229.80 831.20 1827.40 609.13
H
3
B
1
446.00 2169.30 1847.50 4462.80 1487.60
H
3
B
2
1941.80 1020.50 1295.80 4258.10 1419.37
H
3
B
3
2214.20 1688.90 963.50 4866.60 1622.20
Total 20849.00 19003.50 16454.61 56307.11
Rataan 1303.06 1187.72 1028.41 1173.06


Lampiran 34. Sidik Ragam Produksi per Plot
Sumber db J K KT F.Hit F.05 F.01
Blok 2 608611.957 304305.979 0.722 tn 3.30 5.34
Perlakuan 15 7690809.277 512720.618 1.216 tn 1.97 2.62
H 3 1726540.922 575513.641 1.365 tn 2.90 4.46
H-Lin 1 1245901.569 1245901.569 2.955 tn 4.15 7.5
H-Kuad 1 270226.548 270226.548 0.641 tn 4.15 7.5
H-Kub 1 210412.805 210412.805 0.499 tn 4.15 7.5
B 3 4541356.441 1513785.480 3.590 * 2.90 4.46
B-Lin 1 4293142.278 4293142.278 10.182 * 4.15 7.5
B-Kuad 1 143892.855 143892.855 0.341 tn 4.15 7.5
B-Kub 1 104321.307 104321.307 0.247 tn 4.15 7.5
HxB 9 1422911.915 158101.324 0.375 tn 2.40 3.42
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Galat 30 12648652.224 421621.741
Total 47 20948073.46
FK =66051888.26
KK = 55.35

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009



Lampiran 35. Rangkuman Uji Beda Rataan Parameter pada Perlakuan Pemberian Hara Makro-Mikro dan Kompos Blotong Tebu
Perlakuan
Peubah Amatan
1
2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
Haramakro-mikro
H
0
10.85
d
15.27
c
26.12
c
40.68
c
54.29
cd
67.41
b
76.31 84,22 2 43.47
a
5.72 9.47 27.09 273.76 911.49
H
1
13.38
c
19.72
b
33.16
b
48.06
b
59.76
abc
71.08
ab
79.57 89.46 2 41,92
b
6.16 11.78 28.30 320.56 1087.22
H
2
15.12
b
21.71
b
34.32
b
49.35
ab
63.37
ab
78.30
a
86.39 94.43 2 40.83
c
6.33 14.47 30.17 383.33 1408.98
H
3
17.67
a
24.56
a
38.60
a
51.91
a
64.10
a
75.84
a
83.91 93.11 2 41.56
bc
7.30 13.58 28.95 404.03 1284.58
Blotong Tebu
B
0
9.97
b
13.32
c
20.72
c
29.03
c
39.84
c
51.70
c
62.21
c
73.42
c
2 46.19
a
3.75
c
6.50
c
27.79 170.64
b
696.23
b
B
1
15.16
a
20.66
b
33.67
b
49.41
b
62.25
b
74.39
b
82.67
ab
89.75
b
2 41.25
b
5.83
b
12.03
bc
28.56 346.07
a
1156.62
ab
B
2
15.95
a
24.15
a
39.63
a
57.40
a
71.43
a
84.67
a
91.12
a
100.48
a
2 40.19
bc
7.89
a
13.44
ab
28.94 399.55
a
1299.02
a
B
3
15.92
a
23.13
a
38.18
a
54.15
a
67.99
ab
81.86
ab
90.17
ab
97.57
ab
2 40,14
c
8.05
a
17.33
a
29.22 465.43
a
1540.40
a
Interaksi H x B
H
0
B
0
8.22
i
10.94
e
16.45
g
24.82 34.37 47.13 59.20 68.23 2 49.33 3.11 5.78 23.68 137.58 512.73
H
0
B
1
11.96
fgh
15.86
de
25.94
f
41.23 53.65 64.70 72.42 78.59 2 43.33 4.22 6.89 27.42 195.72 687.20
H
0
B
2
14.34
def
20.73
bcd
35.52
cd
54.38 65.60 79.21 85.80 94.76 2 40.78 8.00 11.22 28.73 349.72 1109.93
H
0
B
3
8.85
hi
13.56
e
26.55
e
42.28 63.52 78.60 87.83 95.32 2 40.44 7.55 14.00 28.54 412.03 1336.10
H
1
B
0
9.96
hi
13.54
e
20.39
fg
27.42 36.51 43.83 53.46 66.86 2 47.00 2.88 4.00 29.56 112.82 438.67
H
1
B
1
13.97
def
19.60
cd
33.10
de
51.24 63.83 75.97 84.67 92.15 2 40.67 6.44 13.22 30.06 394.82 1310.47
H
1
B
2
13.68
efg
22.50
bc
38.30
bcd
58.62 72.52 87.62 96.62 107.13 2 40.00 8.33 11.00 25.73 290.09 1016.97
H
1
B
3
15.89
cde
23.23
bc
40.84
abc
54.96 66.17 76.90 83.51 91.69 2 40.00 7.00 18.89 27.84 484.50 1582.77
H
2
B
0
11.38
fghi
15.81
de
25.14
f
35.86 48.27 63.60 74.65 84.61 2 42.33 5.44 9.44 31.91 252.44 1224.37
H
2
B
1
16.75
cde
22.62
bc
35.42
cd
50.52 62.54 75.19 82.69 90.21 2 41.00 6.00 13.33 28.29 345.40 1141.20
H
2
B
2
14.76
cdef
23.02
bc
36.67
cd
52.90 69.80 83.81 89.81 98.62 2 40.00 6.55 16.78 29.38 518.59 1649.80
H
2
B
3
17.56
bcd
25.38
ab
40.04
bcd
58.11 72.85 90.62 98.39 104.30 2 40.00 7.33 18.33 31.09 416.88 1620.53
H
3
B
0
10.33
ghi
12.99
e
20.90
fg
28.02 40.20 52.26 61.51 73.96 2 46.11 3.55 6.78 26.02 179.71 609.13
H
3
B
1
17.97
abc
24.56
bc
40.20
bcd
54.65 68.98 81.71 90.89 98.07 2 40.00 6.66 14.67 28.45 448.34 1487.60
H
3
B
2
21.00
ab
30.36
a
48.03
a
63.71 77.81 88.05 92.25 101.42 2 40.00 8.66 14.78 31.90 439.79 1419.37
H
3
B
3
21.37
a
30.34
a
45.27
ab
61.25 69.42 81.33 90.97 98.98 2 40.11 10.33 18.11 29.43 548.29 1622.20

Keterangan :
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


1 =Tinggi Tanaman (cm) 5 =Jumlah Buah per Tanaman (buah)
2 =Jumlah Cabang Primer (cabang) 6 =Bobot Rata-rata/Buah (g)
3 =Umur Berbunga (hari) 7 =Produksi per Sampel (g)
4 =Jumlah Tandan Bunga per Tanaman (tandan) 8 =Produksi per Plot (g)

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009


Lampiran 36. Dokumentasi Hasil Penelitian



Gambar 8. Lahan Penelitian

Gambar 9. Tanaman Tomat (Solanum licopersicum) di Kebun Percobaan

Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009
















































Gambar 10. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perlakuan Kontrol (H
0
)
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009
















































Gambar 11. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perelakuan H
1
(4 g/tanaman)
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009
















































Gambar 12. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perelakuan H
1
(8 g/tanaman)
Anggiat Sagala : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licorpersicum Mill.) Dengan Pemberian
Unsur Hara Makro Mikro Dan Blotong, 2009.
USU Repository 2009















































Gambar 13. Hasil Tanaman Tomat/Sampel dengan Pemberian Unsur Hara
Makro-Mikro Perelakuan H
1
(12 g/tanaman)

Anda mungkin juga menyukai