Sifat Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen sangat berbeda dengan akuntansi keuangan. Dasar perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah bahwa akuntansi keuangan berkaitan dengan pelaporan informasi kepada pihak luar organisasi, khususnya pemegang saham, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi kepada manajemen, pihak dalam organisasi. Jadi akuntansi manajemen digambarkan sebagai akuntansi internal sedangkan akuntansi keuangan akuntansi eksternal (misalnya, Drury, 1988!" #orngren $ %oster, 198&'(. )nformasi yang dilaporkan kepada pengguna eksternal mungkin untuk tujuan seperti in*estor pengambil keputusan, penilaian dan pengumpulan pajak, dan lain+lain, sedangkan informasi akuntansi internal digunakan oleh manajemen dalam peren,anaan dan pengendalian operasi rutin, dalam membuat keputusan non+rutin dan dalam merumuskan kebijakan utama dan ren,ana (#orngren $ %oster, 198& '(. -erkembangan akuntansi biaya merupakan tanggapan terhadap mun,ulnya manajemen ilmiah pada pergantian abad, sedangkan akuntansi manajemen yang tepat dikembangkan sebagai tanggapan terhadap identifikasi pada permasalahan pengandalian manajemen pada tahun 19./ (0hillinglaw, 198/(. Akuntansi manajemen disajikan sebagai entitas yang jauh lebih unggul daripada akuntansi biaya, yang baiknya dipahami sebagai hanya salah satu aspek akuntansi manajemen. )dentifikasi akuntansi manajemen dengan permasalahan pengendalian manajemen adalah dasar bagi nilai yang diklaim baik untuk managemen maupun se,ara umum. -erhatian tentang akuntansi manajemen telah meningkat pada tahun 19!/+ an yang dibangun oleh %ayol, yang menjabarkan fungsi manajemen adalah untuk meren,anakan, mengatur, mengkoordinasikan, komando dan kontrol. Dalam analisis kegiatan manajerial, Anthony (191.( mengintegrasikan dua gagasan yang sudah dipahami dengan baik. -engambilan keputusan manajerial dapat dibedakan 1 menjadi jangka panjang, keputusan yang luas atau strategis, jangka menengah, implementasi atau keputusan administratif dan jangka pendek, yang difokuskan se,ara sempit atau keputusan operasional. Anthony mengusulkan tripartite typology dalam kegiatan manajerial, yaitu peren,anaan strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Anthony mengambil pandangan bahwa informasi akuntansi adalah alat utama untuk men,apai kontrol manajemen, terutama jenis informasi yang ditawarkan dari akuntan manajemen. )nti dari kontribusi akuntansi manajemen terletak pada perhatian2minat dalam kontrol anggaran. Dalam pandangan Anthony, pengendalian manajemen melibatkan pemantauan program tindakan yang dipilih untuk pelaksanaan oleh manajemen senior, dan bila perlu, mengambil tindakan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi. )nformasi yang menyediakan memungkinkan manajemen lini untuk membuat keputusan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan bagi mereka oleh manajemen senior mereka. Dengan ,ara ini bahwa akuntansi manajemen menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk manajer untuk pengambilan keputusan, peren,anaan dan pengendalian. Perspektif Anggaran an Peri!aku a!am Organisasi Anggaran merupakan bagian penting dalam perusahaan atau organisasi, anggaran adalah alat pengendalian. -enting dan urgennya fungsi anggaran sebagai peren,ana dan pengendali perusahaan menjadikan penganggaran sebagai area penting bagi keberhasilan perusahaan, anggaran merupakan alat mengimplementasikan tujuan tersebut (0uartana, '/1/ 138(. -ada tahun 19.' Argyris menulis esai 4Dampak Anggaran pada 5akyat6. 0eperti semua bentuk kegiatan manajerial, anggaran mempengaruhi orang+orang. -erhatian utama Argyris adalah untuk menunjukkan beberapa disfungsi anggaran, digambarkan se,ara khusus dalam empat perhatian. -ada umumnya mereka dilihat oleh tenaga kerja sebagai sarana lain untuk mengeksploitasi mereka dan sebagai akibatnya mereka sering hanya berfungsi untuk memperkeras perlawanan karyawan. 7arena mereka dilihat sebagai pekerjaan dari akuntan, sistem anggaran menggambarkan akuntan sebagai musuh tenaga kerja. 8ereka dapat berfungsi untuk mengarahkan kritik dari manajemen senior yang dalam pandangan Argyris ' 9bertanggung jawab untuk men,iptakan iklim yang mendasari hubungan pekerja+ manajemen (sisi lain anggaran(. 7epentingan pribadi, pembangunan kekuasaan, politik antardepartemen dan sejenisnya semua terikat dalam sistem anggaran formal, sehingga merugikan organisasi dan mayoritas anggotanya. 8,:regor, #er;berg, <ikert, =lake $ 8outon, menganjurkan bentuk manajemen partisipatif. -ada awal penelitian difokuskan pada efek dari anggaran pada manajer daripada interaksi yang lebih luas yang diren,anakan oleh Argyris, pada tahun 1918 #ofstede membandingkan penggunaan sistem anggaran di Amerika 0erikat dan di >ropa, kesimpulan #ofstede adalah bahwa manajer harus memperlakukan kontrol anggaran sebagai permainan, sebuah pandangan yang pada refleksinya tampaknya agak keliru. 7arya <owe $ 0haw diterbitkan pada tahun yang sama menjelaskan beberapa ,ara di mana tingkat yang lebih rendah dari karyawan manajerial ditampung pada kebutuhan untuk kontrol anggaran yang dipaksakan dari atas, dengan kata lain ,ara+,ara di mana mereka bermain game. 8enarik untuk diingat bahwa konsep penganggaran berbasis nol juga diperkenalkan pada saat ini (-yrhh, 19&/(. 0alah satu keuntungan diklaim untuk teknik dari 9bottom up9 anggaran ini adalah bahwa hal itu menggabungkan ukuran partisipasi. 0emakin rendah dan menengah tingkat manajemen, mereka yang kinerjanya akan diukur dan die*aluasi dengan ,ara anggaran, kini harus dikonsultasikan pada tahap pengembangan dalam upaya untuk menghasilkan paket+paket anggaran yang lebih baik dan, tentu saja, kontrol manajemen ditingkatkan. 8enuju tradisi yang berkembang dari langkah akuntansi perilaku Anthony #opwood, seorang peneliti )nggris yang memiliki dampak yang tak tertandingi pada penelitian akademik akuntansi dan akademisi sejak itu. ?emuan umum dari studi ini adalah bahwa sementara baik anggaran yang dibatasi maupun profit conscious styles biasanya mengakibatkan tingkat keterlibatan yang tinggi dengan biaya, yang terakhir ,enderung kurang disfungsional dalam hal (negatif( ketegangan manajemen. Perspektif S"si"!"gis an Pene!itian Akuntansi Manajemen 3 >mpat perspektif sosiologis dalam bagian ini menerangkan dengan jelas penelitian akuntansi manajemen, yaitu perspektif interaksionis, perspektif proses, teori tenaga kerja kritis dan perspektif %ou,auldian. Perspektif interaksionis )nteraksionisme merupakan upaya untuk memahami tatanan sosial yang menjadi hasil dari interaksi pelaku sosial. Apa yang kita lihat sebagai tatanan sosial dan makna yang memilikinya, bagi kita dipandang sebagai produk dari interaksi sosial. Dengan ,ara ini interaksionisme melihat bahwa struktur sosial merupakan konsekuensi dari keberadaan dan interaksi makna banyak pelaku sosial yang berbeda. )nteraksionisme kontemporer telah berkembang dari yang awalnya berkaitan dengan struktur dan hubungannya dengan makna menjadi mempertimbangkan sifat dari proses strukturasi. 0ekarang, perhatian berfokus dalam perjalanan dimana struktur apapun sebenarnya selalu dalam proses dengan hasil yang kita alami suatu tatanan sosial yang selalu dinegosiasikan dan dengan demikian selalu berubah sebagai makna perubahan, dan pada gilirannya berfungsi untuk mengubah makna dalam ,ara dialektis. Dalam penelitian akuntansi manajemen perspektif interaksionis menyediakan sarana di mana desain, pengembangan dan pengoperasian sistem informasi manajemen dan kontrol dapat dipahami dengan ,ara yang lebih luas dan mendalam daripada yang pernah mungkin menggunakan perspektif perilaku yang telah menarik banyak perhatian selama tahun 19&/. -ada tahun 1981 A@0 menerbitkan esai dari )an Aol*ille B95ekonstruksi C-erilaku Akuntansi6D sebagai kontribusi pertama sastra yang mempopulerkan tradisi 9naturalistik9 (lihat juga ?omkins $ :ro*es, 1983(. Eilai interaksionisme untuk memahami sifat akuntansi dalam tindakan segera dibuktikan oleh serangkaian studi kasus 5osenberg et al. (198'(" Ao*aleski $ Dirsmith (1983, 1981(" ?omkins $ Aol*ille (198!(" -reston (1981(. 0ampai saat ini mungkin ,ontoh yang paling dikenal luas dari manajemen interaksionis penelitian akuntansi =erry et., al. 0tudi kasus EA= diterbitkan pada tahun 198.. 8enggambarkan proyek mereka sebagai Cupaya untuk memahami sistem pengendalian manajemen dalam praktek6, mereka menemukan bahwa ada ! dua sistem tersebut se,ara tradisional, satu operasi di tingkat lokal collieries dan daerah, yang lainnya di tingkat nasional dan regional. Dalam jargon filsafat ilmu+ilmu sosial, penekanan idiographi, dari studi kasus dapat dengan mudah mengaburkan kebutuhan ilmu apapun untuk mengadopsi metodologi nomotetis atau teori+bangunan sampai batas tertentu. )de grounded theory dan adopsi mode induktif bangunan teori dalam ilmu+ilmu sosial, dengan menggunakan klise, semua sangat baik dalam teori. Dalam prakteknya, bagaimanapun, adalah sangat sulit untuk bergerak dari yang khusus (studi kasus( ke tingkat yang lebih tinggi generalisasi seperti teori jarak menengah 0edangkan konsep tentang perilaku mengenai interaksionime simbolik menurut 8ead adalah interaksi antara orang adalah persoalan komunikasi, melalui simbol+simbol, 8ead bertujuan untuk memahami bagaimana kapasitas untuk komunikasi dengan simbol yang dikembangkan di antara manusia, dan bagaimana hal itu berkembang dalam pematangan setiap indi*idu. Dalam 0harro,k dan %ran,is ('//11/8(, menyatakan menurut pemikiran 8ead, pikiran manusia+yang disebut 8ead diri+berkembang dalam dan melalui proses interaksi simbolik, yang memungkinkan seorang indi*idu untuk memperoleh rasa dirinya sendiri sebagai seorang indi*idu. Fntuk 8ead, pikiran dapat dipelajari se,ara ilmiah karena ,ara kerjanya yang ditampilkan dalam perilaku masyarakat, tidak tersembunyi di balik itu. (0harro,k dan %ran,is, '//11/9(. -ara ahli interaksi sim#"!ik seperti :.#. 8ead, A.#. Aooley, dan John Dewey memusatkan perhatiannya terhadap interaksi antara indi*idu dan kelompok. 8ereka menemukan bahwa orang+orang berinteraksi terutama dengan menggunakan simbol+simbol yang men,akup tanda, isyarat, dan yang paling penting, melalui kata+kata se,ara tertulis dan lisan. C$ar!es H"rt"n C""!e% (18!1+19'9( memandang bahwa hidup manusia se,ara sosial ditentukan oleh bahasa, interaksi dan pendidikan. Ge"rge Her#ert Mea (1813+1931(, salah satu tokoh sentra interaksionisme simbolik menggambarkan pembentukan diri6 atau ta$ap s"sia!isasi dalam ilustrasi pertumbuhan anak. &'I' T$"mas (1813+19!&(, mengungkapkan tentang definisi suatu situasi, yang mengutarakan bahwa kita hanya dapat bertindak tepat bila kita telah menetapkan sifat situasinya. . -ara ahli dalam bidang perspektif interaksi m"ern, seperti Er(ing G"ffman (19.9( dan Her#ert )!umer (191'( menekankan bahwa orang tidak menanggapi orang lain se,ara langsung, sebaliknya mereka menanggapi orang lain sesuai dengan Cbagaimana mereka membayangkan orang itu.6 Dalam perilaku manusia, Ckenyataan6 bukanlah sesuatu yang tampak. )nteraksi adalah ide dasar untuk interaksionisme simbolis. )ni berarti bahwa keteraturan dan repetitiveness dalam pola sosial, dalam aturan, norma dan nilai+nilai, harus dipahami sebagai yang dihasilkan oleh dan dilaksanakan melalui tindakan dan interaksi, yang tidak harus diperlakukan sebagai produk aturan yang mendasari, norma dan nilai+nilai sendiri. -roduksi skala besar, kompleks abadi tindakan berulang tidak dipandang sebagai otomatis timbul dari aksi bersama, melainkan mereka tanpa henti dibangun dan dibangun kembali, bekerja dan ulang. (0harro,k dan %ran,is, '//1111(. Perspektif proses kerja 0ementara perspektif interaksionis men,akup berbagai ,ara untuk memahami dunia sosial sebaliknya dapat dikatakan dari perspektif proses kerja. 8arG dan =ra*erman berkomitmen untuk tugas radikal membentuk kembali kerja dan masyarakat. )ni yang mereka per,aya mungkin di bangun dari transformasi sebuah perintah sosialis alternatif. Diantara pengetahuan yang perspektif proses kerja yang dituntut pada akuntansi manajemen adalah menyoroti bagaimana berkontribusi untuk subordinasi kelembagaan tenaga kerja, bagaimana bahasa yang melayani dan melegitimasi kepentingan se,tional, dan ,ara+,ara yang seperti bentuk lain dari kontrol manajemen itu telah dibentuk terutama untuk memenuhi kepentingan modal (#opper et al., 198& !!1(. Taylorisme mengandalkan pada kombinasi dari ketiganya, perjalanan waktu telah melihat mun,ulnya dominasi kontrol akuntansi dan para akuntan yang mempekerjakan mereka (terhadap kepentingan kelas pekerja(. =aru+baru ini Hardell $ Heisenfeld (1988( telah memberikan bukti dalam kasus A0 bahwa kemun,ulan dan praktek akuntansi manajemen harus dilihat sebagai terkait erat dengan perjuangan kelas. Diantara tema yang #opper et. al. di tahun 1981, proses kerja informasi mereka menginterpretasi kemballi kasus EA= adalah pentingnya hubungan kelas untuk memahami akuntansi dan pengendalian keuangan dalam proses kerja. 1 Dalam kata+kata sendiri kontrol dari kontroler yang bermasalah (p.111(. 0etelah sebelumnya menunjukkan adanya di*isi utama dalam apa yang biasanya disebut manajemen EA= dan mekanisme lose coupling kontrol manajemen, #opper et. al. kembali ke data untuk melihat bagaimana manajemen atas EA= kita gunakan pengaturan ini untuk mengelola eselon rendah manajemen. -erhatian tertarik pada kompleksitas dari sistem kontrol yang telah dibangun dan ,ara di mana informasi keuangan juga berfungsi untuk mengelola proses kerja manajerial. #al ini menyebabkan mereka untuk menyimpulkan bahwa jelas ada kebutuhan mendesak untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang posisi profesional akuntansi dalam struktur kelas kontemporer. 8engadopsi perspektif proses kerja adalah pendekatan berpotensi subur (bermanfaat( terutama ketika diartikulasikan dengan metodologi studi kasus. 7onsep proses padat memberikan 9teori9 yang bahan kasus dan analisis yang berfungsi untuk memberikan informasi. ?eori ini tidak berkembang dari studi seperti dalam interaksionisme karena sudah berada di tempatnya. )ni juga merupakan masalah utama dari perspektif proses kerja. Di tangan para pendukungnya lebih berkomitmen itu adalah perspektif tanpa malu+malu parsial pada pekerjaan dan organisasi. -erspektif proses kerja berangkat dari pemikiran bahwa dalam sebuah karya masyarakat kapitalis dan pekerjaan, hubungan organisasi dan industri semua berbentuk dan terstruktur untuk melayani kepentingan kelas kapitalis. Teori Kritis -erspektif ketiga yang telah menarik minat dari beberapa penulis adalah bahwa dikenal sebagai teori kritis. =anyak tokoh kun,i dalam teori kritis sering dikenal se,ara kolektif sebagai 8a;hab %rankfurt. =erbeda dengan fokus relatif sempit perspektif proses kerja, teori kritis mengambil sebagai subjek penting tatanan sosial yang lebih luas dari masyarakat kapitalis. 0etiap aspek, isu atau kejadian yang berpotensi menjadi fokus penyelidikan kritis dan analisis. #al ini menjelaskan mengapa selama enam puluh tahun terakhir ini karya teori kritis telah men,akup seperti berbagai topik. teori kritis telah memberikan banyak wawasan tentang sistem seni dan sastra, ilmu dan pengetahuan, ideologi dan kesadaran, & budaya dan komunikasi, dan lain+lain. -royek teori kritis telah singkat dijelaskan dalam istilah berikut I8erekaJ berusaha untuk mengungkapkan masyarakat untuk apa itu, membuka kedok esensi dan modus operasi dan untuk meletakkan dasar bagi emansipasi manusia melalui duduk perubahan sosial yang mendalam. )ni adalah filsafat politik terang+terangan dalam hal itu menekankan perlunya untuk mengikuti logika analisis seseorang filosofis dan sosiologis dengan tindakan praktis dari jenis radikal. (=urrell $ 8organ, 19&9, hal.'8!( 0ingkatnya, teori kritis berusaha untuk mengikuti tesis 8arG bahwa tujuan filsafat bukan hanya untuk menafsirkan dunia tetapi untuk mengubahnya (8arG, 19&.(. =agi #abermas, semua pengetahuan men,erminkan kepentingan yang terbagi+bagi dan dalam masyarakat kapitalis itu adalah kepentingan kelas kapitalis yang merupakan kepentingan dominan. )ni adalah peran teori kritis untuk mengekspos kepentingan dibelakang pengetahuan dan memang pengetahuan yang ada di balik kepentingan. -uGty dan <owe yang kemudian mengejar masalah regulasi akuntansi (lihat -uGty et al., 198&(, sedangkan <aughlin (198&, 1988( telah mempergunakan teori kritis untuk membantu memahami sistem akuntansi dalam konteks organisasi mereka. Dalam makalah ini teori kritis menjadi pendekatan metodologis yang dapat digunakan untuk memahami dan mengubah sistem akuntansi. Dasar dari metodologi adalah teori #abermas e*olusi sosial dengan fokus pada peran bahasa. Ada sejumlah kesulitan jelas yang mungkin mengatasi ini. -ertama, ada warisan politik teori kritis. 0eperti perspektif proses kerja, teori kritis adalah di pangkalan mode 8arGis analisis. 8ereka yang dikembangkan ini dan perspektif lain, misalnya Althusser dan Aolletti, ,ukup terbuka tentang komitmen mereka untuk re*olusi sosialis dan kebutuhan untuk menyediakan kelas pekerja dengan pemahaman tentang totalitas kapitalisme modern. ?eori kritis bukanlah alat metodologis yang berimbang, dan seharusnya tidak disajikan seperti itu. 7edua, ada masalah bahasa teks teori kritis, 0ekolah %rankfurt khususnya (Aonnerton, 19&1(. 8ereka ditulis dalam tradisi yang berbeda, sering diterjemahkan buruk, tampaknya bertele+tele dan terbuka. Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk menghargai pendekatan untuk kritik budaya yang ditawarkan dalam teori kritis. 0elanjutnya masalah yang ada adalah apakah ada pembenaran untuk 8 menggunakan perspektif teori kritis untuk melaksanakan studi kasus tingkat mikro. Perspektif Foucauldian 7arya %ou,ault berbeda dari sekolah %rankfurt dalam dua hal utama. )tu selalu lebih kaya historis daripada mereka, dan mungkin lebih penting, itu tidak pernah politis berkomitmen sementara masih mengelola se,ara politis tajam. %ou,ault sangat banyak tokoh intelektual yang unik dengan perspektif nya sendiri, kadang+kadang aneh, selalu kuat. 8erKuior menggambarkan dia sebagai 9seorang sejarawan masa kini9. 0elama hidupnya ia menghasilkan serangkaian kritik dari fenomena sosial termasuk penyakit mental, seksualitas, ilmu+ilmu manusia, rumah sakit jiwa dan penjara. Fntuk menghasilkan berbagai analisisnya %ou,ault menerapkan metodologi yang sangat bergantung pada dua teknik epistemologis arkeologi dan silsilah. Analisis arkeologi dilakukan pada wa,ana, yaitu konsep yang kompleks dan istilah yang digunakan dalam membahas konteks, menjelaskan, berteori, dll fenomena sosial seperti penyakit mental (atau akuntansi(. ?ujuan dari analisis ini adalah untuk tidak mengungkapkan makna tersembunyi atau kebenaran yang mendalam, tetapi untuk mendokumentasikan se,ara kritis apa yang lolos untuk pengetahuan. %ou,ault berusaha untuk mempertanyakan faktisitas sejarah melalui analisis silsilah. Dalam banyak hal semakin berantakan sejarah yang mun,ul, semakin tanggap pemahaman yang dihasilkannya. -ada tingkat yang lebih substantif karya %ou,ault kemudian menunjukkan minat yang tumbuh dalam hubungan kekuasaan 2 pengetahuan. -ada awal 198/ =ur,hell et al. telah menunjukkan minat dalam karya %ou,ault. <ima tahun kemudian tiga anggota kelompok riset yang sama menawarkan pendekatan silsilah untuk mempelajari konsep nilai tambah di )nggris dalam upaya untuk Cmenghindari asumsi bahwa akuntansi memiliki beberapa tujuan penting atau peran6 (=ur,hell, Alubb $ #opwood, 198.(. ?ahun berikutnya #oskin $ 8a,*e menerbitkan sebuah esai di mana mereka menggunakan karya %ou,ault untuk menunjukkan hubungan antara kekuatan disiplin pemeriksaan (akuntansi( dan sejarah pembukuan ganda (lihat juga #oskin $ 8a,*e, 1988a, 1988b(. Anne <oft menggunakan perspektif %ou,auldian untuk 9 fashion sejarah silsilah pro*okatif mun,ulnya akuntansi biaya di )nggris pada periode 191!+19'. (<oft, 1981(. #opwood sendiri telah menulis pada arkeologi sistem akuntansi meskipun ia mengakui bahwa apa yang ditawarkan adalah sebanyak silsilah, bukti sifat pelengkap dari dua teknik. 0ampai saat ini mungkin adalah ,ontoh terbaik dari penggunaan perspektif %ou,auldian dalam konteks penelitian akuntansi manajemen esai 8iller $ @9<eary Corang yang bisa dikuasai6 (198&(. ?ujuan mendasar mereka adalah untuk menunjukkan ,ara di mana faktor+faktor sosial dan organisasi menentukan sifat akuntansi (lih. =ur,hell et., al, 198/(. Fntuk men,apai hal ini mereka menggunakan studi kasus sejarah, pengembangan standar penetapan biaya dan penganggaran antara tahun 19// dan 193/. 8ereka mulai dengan membuat kasus untuk menggunakan perspektif filosofis+historis %ou,ault daripada baik kon*ensional2fungsionalis atau pendekatan 8arGis, dan melanjutkan dengan menawarkan penjelasan singkat tapi sangat instruktif dari %ou,ault. =erpindah ke standar penetapan biaya dan penganggaran, mereka menyarankan bahwa pengembangan kegiatan ini terbaik dapat dipahami dalam hal keinginan yang lebih umum pada bagian dari kelompok yang sangat berpengaruh ideolog untuk mempromosikan kompleks praktek 9manajemen sosial dan organisasi9. #al ini akan melibatkan indi*idu berbuat lebih efisien di tempat kerja, sesuatu yang akan menghasilkan manfaat bagi indi*idu, organisasi dan tatanan sosial yang lebih luas. Fntuk memahami dunia, baik dengan ,ara sejarah (%ou,ault( atau seperti yang dibangun se,ara sosial (interaksionisme(, adalah satu hal. Fntuk melakukannya dalam rangka untuk mengubah itu adalah hal lain. #al ini bisa dibilang dilema dasar sosiologi pilihan antara sosiologi benar+benar radikal atau apa yang berlaku konser*atif, atau dalam hal ini, sosiologi manajerial (0haw, 19&.(. *"$ns"n an +ap!an, Hu#ungan %ang Hi!ang, +e#angkitan an +ejatu$an Akuntansi Manajemen Easkah Johnson $ 7aplan 198& menyajikan kritik yang paling jauh dan pro*okatif tentang akuntansi manajemen yang diterbitkan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian ia menawarkan fokus yang jelas untuk mempertimbangkan sosiologi signifikansi mungkin untuk aspek yang lebih ketat 1/ 9teknis9 atau 9kuantitatif9 akuntansi manajemen. Dasar keprihatinan mereka adalah pandangan bahwa apa yang saat ini merupakan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen tidak hanya dan tidak dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk peren,anaan, pengawasan dan pengambilan keputusan baik dalam industri manufaktur modern atau yang lebih baru, industri jasa berkembang pesat dari usia pas,a+industri. -ada awalnya mereka menawarkan klaim pro*okatif bahwa akuntansi manajemen bukanlah perkembangan yang dapat ditelusuri kembali ke tahun 19./+ an. 8eskipun ada beberapa perkembangan besar dalam pemikiran akuntansi manajemen sejak itu, misalnya penganggaran modal, sebagian besar dari apa berfungsi sebagai kebijaksanaan kon*ensional adalah di tempat oleh 19'.. Akuntansi manajemen sebagai sarana untuk meningkatkan kontrol manajerial harus ditelusuri kembali satu abad lebih lanjut. #al ini menimbulkan kedua klaim yang sangat pro*okatif yang ada garis kontinuitas dari pengembangan teknik biaya sederhana yang dibutuhkan oleh manajemen gudang senjata dan pabrik tekstil di awal abad kesembilan belas ke instalasi luas sistem pengendalian manajemen yang efektif dalam sangat organisasi manufaktur di*ersifikasi dengan awal 19'/+an. 0epanjang jalan sistem yang lebih kompleks dari produk ,osting dikembangkan dengan ketergantungan karakteristik mereka pada teknik penyerapan biaya o*erhead sederhana. Fntuk menekankan gagasan bahwa biaya adalah sah dipandang sebagai tahap pertama dalam pengembangan akuntansi manajemen, mereka sebut biaya manajemen daripada akuntansi biaya. 8ereka memesan judul yang terakhir untuk apa yang mereka lihat terjadi pada biaya setelah 19'. ketika diambil oleh akuntansi keuangan untuk tujuan *aluasi saham. Johnson $ 7aplan mengambil pandangan bahwa dengan akuntansi biaya pertengahan 19./+an benar+benar sedikit lebih dari embel+embel ke fungsi pelaporan keuangan, seperti yang dibahas pada awal bab ini, yang terutama berkaitan dengan alokasi biaya yang mereka membedakan dari manajemen biaya. Johnson $ 7aplan per,aya bahwa peneliti akademik akuntansi manajemen belum dilayani praktisi baik baik. 0ebagian besar telah terlalu tertarik dalam kerangka akuntansi keuangan, misalnya ad*okasi langsung biaya sebagai lawan 11 penyerapan penuh biaya, dan dari awal 191/+an semakin ber,erai dari realitas manufaktur. -emesanan utama mereka adalah bahwa sementara perkembangan seperti model tunggal+orang informasi ekonomi, teori keagenan dan teori biaya transaksi mungkin sangat ,anggih dalam konten, mereka didasarkan pada 9disederhanakan, pengaturan produksi bergaya9 yang tidak karakteristik industri manufaktur maju. )ni adalah sistem ketiga, bagaimanapun, yang telah dengan ,epat menjadi yang paling banyak dikenal dan dibahas. 0ebuah sistem biaya produk terpisah melengkapi set sistem akuntansi biaya yang diusulkan oleh Johnson $ 7aplan. Dipandang dari sudut pandang Johnson $ 7aplan, apa makna yang sosiologi miliki untuk aspek teknis maupun se,ara kuantitatif akuntansi manajemenL 8ungkin titik pertama yang dibuat adalah bahwa jika pernah ada sebuah di*isi utama antara ini dan aspek+aspek sosial, organisasi dan perilaku studi ini menunjukkan bahwa ia tidak lagi dapat melayani tujuan yang berguna. 0elanjutnya, 9baik9 pemikiran akuntansi manajemen dan praktek akan men,erminkan segi sifatnya. 7edua, pesan yang jelas dari teks tersebut adalah bahwa sangat penting untuk menghabiskan waktu untuk agak lebih memikirkan apa sebenarnya biaya dan akuntansi manajemen daripada hanya melakukan itu semua dengan angka+angka. 0ebagi tambahan, kami sertakan beberapa pendekatan lain yang disampaikan oleh =aGter dan Ahua ('//3( dalam penelitiannya mengungkapkan beberapa alternati*e penelitian dalam penelitian akuntansi manajemen, yaitu a non-rational design school, penelitian naturalisti,, alternati*e radikal, teori institusional, teori strukturasi, pendekatan fo,auldian dan pendekatan <atourian. Non-rational design school -erspektif ini mempertanyakan praduga rasionalitas dalam pilihan organisasi +yaitu, elaborasi tujuan yang jelas, konsisten dan transitif" pen,arian komprehensif untuk alternatif yang layak untuk masalah, sebuah pertimbangan alternatif ini dalam kaitannya dengan biaya dan manfaat, dan mengoptimalkan strategi keputusan (Aarley , 198/(. Non-rasional design school, dalam perbandingannya, dimoti*asi oleh literatur yang menyarankan tujuan organisasi 1' tidak jelas dan tidak stabil (Aohen, 8aret, $ @lsen, 19&'(, pen,arian terbatas dan lokal (Ayert $ 8aret 1913(, dan bahwa proses analisis dan pilihan mungkin bermotif politik (-feffer, 1981( tambahan di sifat(<indblom, 19.9(, rutin dengan penerapan prosedur (Ayert $ 8aret 1913(, atau lebih dari kebetulan dipertimbangkan (8ar,h $ @lsen, 19&9 Pendekatan Naturalistik 99penelitian Eaturalistik (#opper, 0torey, $ Hillmott, 198&(99 bertujuan untuk menyelidiki praktik akuntansi manajemen dalam konteks organisasional Ceveryday (?omkins $ :ro*es, 1983(. Ada penelitian lain tentang penurunan organisasi yang menggambarkan kurangnya kontribusi substantif dari akuntansi manajemen untuk perputaran keuangan (A;ar+niawska+Joerges, 1988" >;;amel $ =ourn, 199/(. 0tudi naturalistik lain menunjukkan keprihatinan bersama akan pentingnya bi,ara dalam pekerjaan akuntansi (Ahrens, 199&" -reston, 1981" 5osenberg, ?omkins, $ Day, 198'(, menggambarkan bagaimana aspek penting dari pekerjaan+negosiasi akuntan manajemen 9(5osenberg et al. , 198'(, memberitahu orang lain (-reston, 1981( dan menyediakan solusi untuk masalah (Ahrens, 199&(+yang di,apai oleh budaya akuntansi manajemen. Alternatif Radikal Alternatif radikal menga,u pada gagasan 8arG (see Atkinson, 19&'" 7eat $ Frry, 198'(, sekolah %rankfurt (#abermas, 1918, 19&1" 8ar,use, 1981(, dan literatur proses tenaga kerja (=ra*erman, 19&!( untuk menyoroti bagaimana praktek akuntansi manajemen yang terlibat dalam pen,iptaan dan pelestarian masyarakat yang tidak merata. 0umber daya (seperti keadilan, pendidikan, dan perawatan kesehatan, misalnya( tidak didistribusikan se,ara merata atau atas dasar kebutuhan. Alternatif radikal sangat prihatin dengan kesenjangan ini antara sumber daya dan kebutuhan untuk dua alasan utama. -ertama, ia berpendapat bahwa ketidaksetaraan merusak stabilitas sosial dengan mempromosikan bentuk+bentuk duduk dalam konflik dan penindasan. 7edua, ia berpendapat bahwa para anggota organisasi dan masyarakat (tanpa disadari( internalisasi dan menerima nilai+nilai yang mereproduksi sebuah masyarakat yang tidak merata. 13 Teori Institusional ?eori kelembagaan mun,ul sebagai reaksi terhadap konstruksi epiphenomenal perilaku kolektif, yaitu karakterisasi perilaku kolektif sebagai penggabungan dari tindakan indi*idu (Di8aggio $ -owell, 1991(. Dalam teori organisasi dan sosiologi, telah ada gerakan eksplisit terhadap penjelasan kognitif dan budaya lembaga, berfokus pada makna dan pen,apaian berbagai aturan bahwa perilaku struktur dalam organisasi dan masyarakat. -eneliti mengadopsi teori institusional berpendapat bahwa bentuk yang praktik akuntansi manajemen menganggap dipengaruhi oleh kompleksitas dari beberapa konstruksi lingkungan dan harapan yang mereka sampaikan. Teori strukturasi ?eori strukturasi berkaitan dengan membuat konsep interkoneksi antara agen indi*idu (kemampuan mereka untuk membuat pilihan( dan reproduksi struktur sosial (99 aturan99 dan99 sumber99(. :iddens berpendapat bahwa sifat routinised dari banyak perilaku manusia menyumbang replikasi struktur yang diberikan melintasi ruang dan waktu. 0ejalan dengan itu, aturan dapat mempertahankan kemenonjolan mereka dalam penataan perilaku jauh sesudah interaksi tatap muka (atau99 polisi99+resen,e( diperlukan untuk membentuk praktek regulari;ed tersebut berhenti Pendekatan Focauldian 8engikuti tema %ou,ault tentang99 arkeologi99 (19&'(, sejarah baru outline dan menguji kondisi kemungkinan+99 praktek+praktek sosial dan organisasi dan lembaga pengetahuan99 (#opwood, 198&, hal. '3/(+yang memungkinkan teknologi akuntansi manajemen tertentu mun,ul pada waktu t dan tempat ertentu. 8isalnya, =ur,hell, Alubb, dan #opwood (198.( membahas mun,ulnya nilai tambah akuntansi di )nggris selama tahun 19&/ dalam matriks berbagai wa,ana tentang reformasi hubungan industrial, pelaporan perusahaan dan manajemen ekonomi. 7onfigurasi lainnya dan per,abangan bentuk historis+terletak wa,ana sosial, ekonomi, dan politik terbukti berhubungan dengan akuntansi biaya di )nggris antara dua dunia perang (<oft, 1981(, mun,ulnya standar biaya dalam tahun+tahun 1! awal abad kedua puluh (8iller $ @9<eary, 198&(, dan mun,ulnya pembayaran D5:s dalam sistem rumah sakit A0 (-reston, 199'(. Dalam penelitian lain, (19&&( karya %ou,ault tentang99 disiplin99 dan9999 kepatuhan telah disesuaikan untuk memberikan konstruksi pro*okatif pengendalian akuntansi manajemen. 0ebagai ,ontoh, 8iller dan @9<eary (198&( berpendapat bahwa standar ,osting digunakan pada awal abad kedua puluh sebagai bentuk9999 disiplin, ,ara untuk membuat kerja lebih efisien, fokus dan sesuai. -enelitian %ou,auldian seperti itu memberikan kontras yang kuat untuk karakterisasi lebih tradisional pengendalian akuntansi manajemen. -engendalian akuntansi manajemen menjadi ,erminan jaring dilembagakan kekuasaan+baik itu dari ekonomi 9tua9 dan kepedulian untuk efisiensi9999 atau ekonomi 9baru9 dan kepedulian untuk99 produk dan layanan99 kelas dunia. Pendekatan Latourian -ara pengikut <atour (198&, 1993, 1991( prihatin dengan pemahaman teknologi akuntansi dalam konteks jaringan manusia dan non+manusia aktan 9. 0ejalan dengan itu, ia berpendapat bahwa angka akuntansi manajemen99 rekayasa99 (-reston, Aooper, $ Aoombes, 199', hal. .11( atau tulisan 9yang dibangun9 untuk mengambil kemun,ulan 9fakta9. 0tudi kasus menggambarkan bagaimana angka akuntansi manajemen dibangun untuk mengakomodir dan menyarankan beragam kepentingan dalam organisasi. 0ebagai ,ontoh, penelitian -in,h, 8ulkay, dan Ashmore (1989(, -reston et al. (199'( dan Ahua (199.( berpendapat bahwa konstruksi angka penganggaran di dalam )nggris, Amerika Ftara dan Australia masing+masing sistem rumah sakit, melibatkan mengkooptasi kepentingan praktisi medis, administrator rumah sakit dan setter kebijakan dalam arena ini. Akibatnya, kita mulai mengenali kerapuhan angka akuntansi manajemen. Angka+angka ini yang dibangun pada pergeseran dan sementara kepentingan kelompok yang berbeda dari peserta organisasi yang bekerja terus+menerus untuk mempertahankan posisi (<atour, 198&, hal. ./( dari (mereka( angka dan pengaruh atas fungsi organisasi. <atour (198&( menggunakan istilah translasi untuk men,erminkan bagaimana kepentingan fakta+pembangun, dan orang+orang bahwa mereka 1. mengerahkan dalam jaringan mereka, diubah menjadi 9fakta9 (hal. 1/8(. ?elah dikemukakan bahwa mundaneness angka akuntansi manajemen memfasilitasi melekatkan nilai partisan ke dalam rutinitas sehari+hari dan fungsi organisasi. Ref!eksi Ada perbedaan yang sangat mendasar antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangaan. Akuntansi keuangan menghasilkan sebuah informasi yang diberikan kepada pihak eksternal, yang merupakan pengguna utama laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan, pelaporannya pun sangat teratur. 0edangkan akuntansi manajemen menghasilkan sebuah laporan atau informasi keuangan yang dilaporkan kepada pihak internal perusahaan, laporan akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh pihak internal perusahaan. <aporan akuntansi manajemen terbentuk karena adanya kebutuhan informasi oleh pihak internal perusahaan bukan saja hanya untuk pengendalian internal dan pengambilan keputusan saja, akan tetapi disini juga digunakan untuk menganalisa 0H@? perusahaan. Akuntansi manajemen adalah sebuah bentuk pengendalian atas manajemen untuk men,iptakan nilai dalam perusahaan. Akuntansi manajemen juga merupakan alat untuk akutabilitas kepada pihak internal perusahaan yang juga berfungsi untuk pengendalian. -ada dasarnya akuntan manajemen tetap tunduk pada aturan yang diberlakukan oleh pihak atasan, ini ter,ermin dari bentuk pengendalian yang diterapkan oleh manajemen atas untuk manajemen menengah dan karyawan, yang pada akhirnya menimbulkan konflik atas pengendalian tersebut. Anggaran merupakan salah satu bentuk dari pengendalian manajemen, disini digambarkan bagaimana anggaran dapat mempengaruhi orang+orang. -enelitian akuntansi manajemen sendiri menggunakan banyak pendekatan untuk memahami susunan internal organisasi, banyak sekali perspektif yang digunakan untuk melihat system pengendalian manajemen. =ukan saja digunakan untuk melihaat system pengendalian manajemen yang ada dalam perusahaan, akan tetapi untuk melihat interaksi indi*idu perusahaan yang dipengaruhi oleh system pengendalian manajemen yang diterapkan oleh perusahaan, termasuk dampak dari implementasi system tersebut. Ada berbagai ma,am persepektif yang 11 digunakan untuk menelaah system yang ada maupun membangun system yang ada pada perusahaan. =erkaitan dengan garis koordinasi atas ke bawah, bahwa pengendalian manajemen harus dilakukan atas dasar Cketidak per,ayaan6 melalui teori keagenan yang mendasarinya. 0elalu ada persepsi awal mengenai Ckoflik6 yang terjadi antara atasan dan bawahan atau agen. Agen adalah sosok yang haus dikendalikand alam system pengendalian manajemen yang diimplementasikan oleh perusahaan, maka atas dasar itulah system dibangun, untuk mengawasi agar agen bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh prin,ipal. Dalam perspektif kritis ini merupakan bentuk pelayanan para kawulo terhadap gusti mereka, yang sudah tertata sedemikian rupa pada tatanan masyarakat kapitalis, sehingga harus ada pembebasan atasnya. )ni adalah perspektif yang berbeda dan lebih dari sekedara perspektif pengendalian yang diterapkan oleh top manajemen. Ana!isa Stui kasus Dalam ,uplikan studi kasus yang sudah dimun,ulkan oleh penyaji lewat sebuah ,uplikan pendek dari film C?he -rodu,ers6, yang menggambarkan bagamana di situ kita bisa menangkap dari nyanyian atau senandung yang dilakukan oleh para pekerja dalam hal ini para akuntan yunior adalah wujud atau symbol dari suatu kebosanan para akuntan bawahan terhadap pekerjaan mereka. 7arena para pekerja tersebut oleh atasan mereka dianggap Cnothing bukan apa+ apa hanya sekedar pekerja2akuntan yang melaksanakan pekerjaan teknis. Disini Cbukan apa+apaC sendiri merupakan sebuah sinyal yang ditunjukkan oleh atasan bahwa tujuan mereka hanyalah untuk melayani atasan saja tanpa harus menolak dan memang tidak bisa menolak. )baratnya hanyalah hubungan satu arah saja yaitu merupakan komando yang diberikan atasan kepada bawahan, dalam hal ini dilihat perlu adanya emansipasi dari akuntan untuk keluar dari tekanan dan Cpenjara6 yang ada (hal ini jika dilihat dari perspektif kritis(, sedangkan jika dalam persepektif yang lain, apa yang dilakukan oleh atasan tersebut merupakan sebuah bentuk pengendalian yang dilakukan untuk mengontrol agen (akuntan tingkat bawah( agar bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh principal 1& (ditinjau dari perspektif teori agensi( bahwa agen akan bertindak oportunistik sesuai dengan kepentingannya sendiri sehingga akan merugikan prin,ipal. Dalam hal ini satu+satunya solusi adalah dengan membentuk system pengendalian terhadap agen tersebut dan untuk mengatasi kepentingan oportunistik dari agen adalah dengan mengeluarkan biaya keagenan atau insentif. Dalam perspektif kritis, mereka berusaha mensuarakan agen untuk mendobrak system kapitalis yang ada di dalam perusahaan, akan tetapi dalam perspektif teoritis pada dasarnya ingin mempertahankan tradisi prin,ipal+agen yang sudah ada sejak lama. Disinilah kegunaan dari berma,am+ma,am perspektif yang sudah ada, untuk melihat sebuah hubungan dan fenomena dari sisi yang berbeda beda. 18 -aftar Referensi =aGter, Jane $ Ahua, Hai %ong '//3. Alternative management accounting research- Whence and Whither. A,,ounting, @rgani;ation and 0o,iety. Mol. '8, pp. 9&+1'1 Auff, >A, 0harro,k, HH $ %ran,is, DH 1998. erspectives in !ociology, " th edition. 5outledge, <ondon and Eew Nork. 5it;er, : $ :oodman, DJ '/1'. Teori !osiologi# $ari Teori !osiologi %lasik !ampai erkem&angan 'utakhir Teori !osial ostmodern. 7reasi Ha,ana @ffset, =antul. 5oslender, 5 199'. !ociological erspectives on 'odern Accountancy. 5outledge, <ondon and Eew Nork 19