Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RESMI

KEWARGANEGARAAN
MELARAT DI NEGERI SENDIRI

Disusun oleh :
Elsa Respati 10/300627/PA/13316
Muhammad Rubith TA 10/305522/PA/13531
Islamiyah 10/300804/PA/13370
Rony Wicaksono 11/317157/PA/14251
Madjid Arie W 11/317090/PA/14207
Faisal Shaleh 11/317081/PA/14198
Miftakhul Huda 11/317095/PA/14212
Gusti Hidayat 11/317131/PA/14241

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA300804?
2014

BAB I
PENDAHULUAN

I.Pengertian Politik Strategi Nasional
A. Politik dan Strategi Nasional
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Politik adalah seni
dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional dan nonkonstitusional. Strategi adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Politik nasional adalah asas, haluan,
usaha, tindakan serta kebijakan tindakan negara tentang pembinaan dan penggunaan secara
menyeluruh potensi nasional baik yang potensial maupun efektif untuk tujuan nasional. Strategi
nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional .

B. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Negara

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan Ideologi Pancasila, UUD 1945,
Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional. Politik dan strategi nasional yang telah
berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun
1985 telah berkembang pendapat dimana jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut
dalam UUD 1945 disebut sebagai Suprastruktur Politik, yaitu MPR, DPR, Presiden, BPK dan
MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai Infrastruktur Politik,
yang mencakup pranata-pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik,
organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok
penenkan (pressure group). Antara suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja
sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur
oleh Presiden (mandataris MPR), sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di
tingkat suprastruktur politik dilakukan setelah Presiden menerima GBHN. Jika politik nasional
ditetapkan Presiden (mandataris MPR) maka strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri
dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen sesuai dengan bidangnya atas petunjuk dari
presiden yang sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.
II.Perkembangan Pengelolaan Tambang di Indonesia
Pertambangan indonesia, jika dilihat secara historis sejak zaman awal kemerdekaan
hingga saat ini, memang menunjukkan banyak sekali perkembangan di sisi teknologi dan
regulasi, akan tetapi pertambangan indonesia dirasa seiring berjalannya waktu semakin
melenceng baik dalam arah perkembangan dan pengambilan kebijakannya untuk sepenuhnya
mendukung terwujudnya kesejahteraan rakyat sesuai amanat UUD 45.
Pada zaman pemerintahan orde lama, pertambangan nasional yang pada saat itu masih
dibawahi oleh watan Tambang dan Geologi di bawah rezim presiden sukarno lebih tertutup
terhadap pihak investor asing yang ingin melakukan kegiatan usaha di Indonesia. Strategi yang
diterapkan sukarno pada saat itu untuk mengirimkan mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk
belajar di universitas-universitas luar negeri agar nantinya dapat mengolah sumber daya alam
yang ada di Indonesia secara mandiri. Presiden sukarno dengan tegas menyatakan biarlah
sumber daya alam kita tertimbun di dasar bumi kita selamanya, hingga kelak anak cucu kita
sendiri bisa mengolahnya . selain itu, produk hukum yang dikeluarkan saat itu juga sangat
nasionalis dengan dikeluarkannya UU no. 10 tahun 1959, tentang pembatalan hak-hak
pertambangan yang ada di Indonesia sebanyak 2871 buah, dan disusul pembatalan tambahan
sejumlah 4 buah, 2 tahun setelahnya. Selain itu, peraturan bagi hasil yang mengharuskan 60
persen keuntungan pertambangan Indonesia harus diberikan pada rakyat Indonesia semakin
mencekik pihak asing.
Pemerintah pada saat itu juga telah mempunyai hubungan baik dengan pemerintah
Amerika Serikat hinggaa pada pertengahan dasawarsa 60-an, pemerintah Amerika Serikat
berencana memberikan bantuan dana kepada pemerintah Indonesia melalui bank dunia dan IMF
untuk mengolah industri-industri pertambangan yang masih berstatus perusahaan Belanda.
Namun bantuan itu tidak terealisasikan sejak peristiwa penembakan presiden J.F. Kennedy.
Pengganti Kennedy saat itu malah mengambil kebijakan yang berlawanan dengan rencana
Kennedy. Di dalam negeri sendiri, terjadi goncangan peristiwa Gestapu yang menewaskan 7
Jenderal kepercayaan Sukarno, hingga berimbas Supersemar yang disalahgunakan oleh residen
Suharto.
Pemerintahan Suharto yang memang pro-investor mengambil tindakan yang sangat
berlawanan dengan pemerintahan sebelumnya. Ladang investasi dibuka besar-besaran sehingga
modal asing masuk sangat banyak. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya peraturan yang
mengatur usaha pertambangan di Indonesia, yaitu UU No 11/1967 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pertambangan dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 32/1969 tentang Pelaksanaan UU
No11/1967. Dalam UU Pertambangan dinyatakan bahwa segala bahan galian yang terdapat
dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia adalah kekayaan nasional yang dikuasai oleh
negara untuk digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Undang Undang tersebut telah mengundang berbagai pemodal asing masuk ke
Indonesia. Freeport adalah pemodal asing pertama yang masuk ke Indonesia. Setelah itu, 16
pertambangan luar negeri, seperti Inco, Bliton Mij, Alcoa, Kennecott, dan US Steel dengan
leluasa masuk ke Indonesia. Dan ironisnya, pemerintah Indonesia hanya mendapat bagian 1
persen dari keuntungan yang dihasilkan masing-masing perusahaan. Hal ini tentu sangat kontras
dengan apa yang diperjuangkan oleh pemerintahan sebelumnya.
Saat ini dibawahi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral ini, produk hukum yang
telah dihasilkan dalam mendukung kesejahteraan rakyat telah banyak dikeluarkan. Namun
industri pertambangan Indonesia semakin suram. Banyak investor asing yang menunda kegiatan
operasinya. Bahkan, beberapa di antaranya menyatakan mundur dari Indonesia. Mereka merasa
beberapa kebijakan di sektor pertambangan tumpang tindih dengan kebijakan di sektor lain,
sehingga tidak menjamin kepastian usaha.
Salah satu kebijakan yang dianggap kontraproduktif adalah UU Kehutanan No. 1/1999
yang melarang beroperasinya penambangan umum di kawasan hutan lindung. Repotnya, UU
Kehutanan ini dikeluarkan setelah konsesi penambangan dibagi-bagi. Padahal, banyak
perusahaan pertambangan yang terlambat mengetahui karena UU Kehutanan tidak
disosialisasikan dengan baik ke perusahaan pertambangan. Mendung menggantung di bisnis
pertambangan nasional juga karena berbagai kondisi yang kurang kondusif, seperti beberapa
daerah yang tidak aman,maraknya pungutan liar, demonstrasi dari masyarakat, serta makin
merebaknya kegiatan penambangan tanpa izin (peti). Apalagi pada era reformasi ini, tuntutan
masyarakat lokal juga makin bergema.Kebijakan ini nampaknya memang harus dikaji ulang atau
ditindaklanjuti dengan sikap yang lebih dewasa dan bermanfaat. Kebijakan yang dinilai sehat
ialah pembubaran BP Migas yang memang tidak sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan
otonomi daerah yang digalakan setelah tumbangnya rezim orde baru.
Pemerintah tampaknya sedang bingung diantara menghapus ketergantungan pihak asing
yang dibangun orde baru dan membangun kemandirian yang diusahakan selalu ditegakkan oleh
orde lama. Pertambangan Indonesia dapat menjadi tulang punggung nasional pengganti rencana
industri dirgantara yang dulu pernah digadang-gadang oleh Presiden Habibi. Bagaimanapun,
pertambangan Indonesia memang sangat berpengaruh terhadap keseimbangan pertambangan
dunia dan secara tidak langsung terhadap ekonomi dunia. Sehingga, pemimpin yang tidak
mempunyai dasar mental yang kuat akan dengan mudah dikendalikan dan bisa saja digoncang
kekuasaannya oleh pihak asing yang tidak terpuaskan oleh gaya kepemimpinannya.






BAB II
PEMBAHASAN

I.Faktor yang Menyebabkan Indonesia Tidak Bisa Mengelola Tambang Sendiri
Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka menggalih hasil potensi yang ada di muka
Bumi seperti: Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Migas demi kepentingan dan kebutuhan
hidup manusia dan sebagai penunjang persaingan perekonomian di dunia. Sektor Pertambangan
saat ini menjadi isu yang menarik sehingga tidak heran jika pertambangan memiliki konstribusi
tertinggi dalam memajukan perekonomian. UU yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan,
UU No. 11/1967 tentang Pokok-pokok Pengusahaan Pertambangan. Dalam UU tersebut
pemerintah memilih mengembangkan pola Kontrak Karya (KK) untuk menarik investasi asing.
Berdasarkan ketentuan KK, investor bertindak sebagai kontraktor dan pemerintah sebagai
principal.
Kesalahan utama kebijakan dan orientasi pertambangan di Indonesia bermula dari UU No 1
tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang diikuti penandatanganan kontrak karya (KK)
generasi I antara pemerintah Indonesia dengan Freeport McMoran . Disusul dengan UU No 11
tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Sejak saat itu, Indonesia
memilih politik hukum pertambangan yang berorientasi pada kekuatan modal besar dan
eksploitatif. Dampak susulannya adalah keluarnya berbagai regulasi pemerintah yang berpihak
pada kepentingan pemodal. Dari kebijaakan-kebijakannya sendiri, akhirnya pemerintah terjebak
dalam posisi lebih rendah dibanding posisi pemodal yang disayanginya. Akibatnya, pemerintah
tidak bisa bertindak tegas terhadap perusahaan pertambangan yang seharusnya patut untuk
ditindak. Berikut adalah peta yang menunjukkan bahwa mayoritas sumber tambang di Indonesia
melibatkan pihak asing.










Selain itu, factor lain yang menyebabkan pengelolaan industri pertambangan di Indonesia
mayoritas dikuasai oleh perusahaan asing yaitu teknologi. Negeri ini dinilai belum cukup
mumpuni untuk melakukan pengolahan secara mandiri, sehingga pemerintah bekerja sama
dengan perusahaan asing untuk melakukan pengolahan dan pengelolaan bahan tambang tersebut.
Sistem bagi hasil yang digunakan selama ini bisa dibilang merugikan pemerintah Indonesia,
boleh dikatakan kita hanya kecipratan untung saja atas operasi pertambangan di Indonesia
karena prosentase mayoritas laba perusahaan akan jatuh ke tangan asing sebagai pengelola.
Kekayaan tambang yang dimiliki Indonesia seharusnya dapat menghasilkan penerimaan Negara
dalam APBN yang dapat meningkatkan sector perekonomian. Namun, berdasarkan data
Realisasi Penerimaan Negara dalam APBN 2012-2013 menunjukkan bahwa pendapatan dari
sector pertambangan (sumber daya alam) lebih kecil dari pendapatan pada sector pajak. Hal ini
memunculkan suatu pertanyaan besar, mengapa di Indonesia yang sangat kaya dengan sumber
daya alam tidak dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal untuk kesejahteraan rakyat
Indonesia sendiri bukan malah menjadi pundi pundi kekayaan yang dikeruk oleh negara Asing.







Pengelolaan tambang harusnya dapat memberikan kontribusi positif kepada kepentingan publik.
Sehingga, selain meningkatkan pendapatan APBN, pengelolaan tambang wajib memperhatikan
kelestarian alam sekitar lokasi tambang, serta pelaksanaan Corporate Social Responsibility
(CSR) - seperti yang telah diatur dalam undang-undang. Dalam hal ini strategi politik yang tepat
pemerintah dalam mengelola sumber daya alam Indonesia menjadi kunci utama dalam
menyelesaikan permasalahan tambang di Indonesia.
Strategi Politik Nasional dalam sector Sumber daya alam/ Lingkungan hidup :
1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan
teknologi ramah lingkungan.
3. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan
lingkungan sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan undang
undang.
4. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan
yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta penataan
ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undangundang.
5. Menerapkan indikatorindikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan
pembaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk
mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.

II.Keuntungan yang di Dapat Indonesia
Indonesia. Berbicara tentang negara Indonesia yang kita cintai ini, Dengan hasil bumi
melimpah yang dimiliki, bukan tidak mungkin Indonesia yang saat ini sebagai negara
berkembang dapat menjadi negara maju
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Isi perut bumi negeri
ini mengandung minyak, gas alam, batubara, dan panas bumi. Keempat hasil bumi tersebut
merupakan komoditas utama atau sebagai sumber energi utama yang dapat menggerakkan
perekonomian bangsa.Didalam bumi indonesia juga tersimpan berbagai jenis mineral, emas,
perak, nikel, batuan alam, tembaga, timah, bauksit, biji besi, mangan, yang diperlukan umat
manusia khususnya masyarakat Indonesia untuk mengembangkan peradabannya.
Pada dasarnya, dengan kekayaan alam yang seperti itu, proses pertambangan ini akan
menghasilkan banyak keuntungan dalam mengangkat martabat bangsa Indonesia dengan
peningkatan segala aspek internal Indonesia yang merupakan dampak dari hasil tambang itu
sendiri. Dengan hasil tambang yang diperoleh, Garis besar dari keuntungan yang akan didapat
Indonesia adalah sebagai berikut:
A. Pertambangan adalah proses memenuhi kebutuhan manusia
Jenis hasil tambang di Indonesia sangat banyak jenis dan macamnya. Katakanlah minyak
bumi,batubara, emas, perak, tembaga ,fosfat,aspal,bijih besi,belerang dan masih banyak lagi.
Hasil tambang ini sangatlah mencukupi dan menunjang kebutuhan masyarakat Indonesia dalam
mengembangkan peradabannya. Misalkan bensin dari hasil tambang minyak bumi, untuk pergi
kuliah pasti kita memerlukan angkutan transportasi. Katakanlah angkot, angkot memerlukan
bensin untuk dapat dioperasikan. Contoh lain hasil tambang aspal, Aspal dapat digunakan untuk
membuat jalan yang dapat mempermudah akses mobilitas masyarakat dalam rangka mencukupi
kebutuhan sehari hari. Masih banyak lagi manfaat hasil tambang lain yang tentunya punya
manfaat sendiri sendiri. Emas dan perak untuk perhiasan yang punya daya jual yang tinggi di
masyarakat, bijih besi untuk dibuat besi dan masih banyak lagi
B. Meningkatkan pendapatan negara
Dengan hasil tambang yang kita miliki dapat meningkatkan pendapatan negara.Kita
ambil contoh hasil tambang batu bara. Seiring dengan penambahan komoditi batubara untuk
diekspor, negara mendapatkan keuntungan sekitar 6,2 trilyun selama 3 tahun. Dari tahun 2004
sebesar 2,57 trilyun dan meningkat menjadi 8,7 trilyun pada tahun 2007 (Ermina, 2008). Itulah
bukti pertambangan meningkatkan pendapatan negara dan itu baru dari satu komoditi saja yaitu
batubara. Untuk PTNTT menyumbang pajak untuk local government tahun 2000-2013 senilai
US$1,64 juta, sementara nasional hingga US$8,4 juta(kabarbisnis.com).
C. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tentunya dengan pendapatan negara yang meningkat berimplikasi pada APBN yang
meningkat pula. Sehingga anggaran untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
dapat ditingkatkan pula. Jika kesejahteraan masyarakat indonesia terjamin maka akan
menimubulkan dampak positif yang banyak lagi. Contohnya jika jaminan kesehatan dan
pendidikan terjamin maka akan meningkatkat kualitas sumber daya manusianya. Jika indonesia
punya SDM yang banyak dan dengan kualitas yang baik maka Indonesia akan lebih berperan
dalam kancah dunia.
D. Membuka lapangan pekerjaan
Dengan bermunculannya perusahaan tambang milik swasta, milik pemerintah atau
merupakan kolaborasi swasta dengan pemerintah akan menyerap tenaga kerja bagi kaum
pribumi.Artinya, dengan adanya pembukaan lapangan kerja oleh perusahaan-perusahaan
tambang ini akan mengurangi tingkat pengangguran yang ada indonesia. Kita ambil contoh
perusahaan PT Newmont Nusa Tenggara. Yayasan Serikat Tani Pembangunan mencatatkan
estimasi jumlah kesempatan pekerja berkat kehadiran PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Hasil kesempatan kerja yang dihasilkan terus meningkat tiap tahunnya. Perwakilan Yayasan
Serikat Tani Pembangunan, Iwan Irawan menuturkan, di tahun 2000 estimasi jumlah kesempatan
kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 31 ribu orang. Kemudian pada tahun 2005 ada
peningkatan yang menembus angka 44 ribu orang.(kabarbisnis.com)

E. Mendorong kemajuan perindustrian kecil maupun mikro
Salah satu komitmen PT NTT adalah memajukkan pengembangan Usaha Kecil dan
Mikro. Contohnya adalah pengembangan industri rumah tangga berupa food processsing usaha
kecil dan mikro dengan omset mencapai Rp118 juta/tahun.

Dengan hasil bumi melimpah yang dimiliki dan dengan keuntung keuntungan yang sudah
dijabarkan diaatas, sangat mungkin untuk Indonesia yang saat ini sebagai negara berkembang
dapat mejadi negara maju. Namun ironisnya, jangankan menjadi negara yang maju,
untukmenikmati hasil bumi sepenuhnya mungkin hanya isapan jempol belaka.Hal tersebut
dikarenakan dominasi modal asing terhadap pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia. Dari
100 % pertambangan di indonesia 75% nya dikelola oleh perusahaan asing dan sisanya 25%
dikelola oleh perusahaan nasional. Tentunya hal ini sangat merugikan untuk k pihak Indonesia.
Dimana kita tidak bisa menikmati hasil kekayaan alam sendiri untuk kesejahteraan sendiri.
Kekayaan alam kita dieksploitasi perusahaan asing yang keuntungannya buat mereka dan
kerugiaan dari eksplitasi besar besaran ini ditinggalkan untuk kita.
Untuk mengolah bahan tambang di Indonesia butuh tenaga ahli yang dapat mengolah
tambang tersebut. Dan apakah Indonesia kekurangan sumber daya manusia yang memiliki
keahlian dalam pertambangan tersebut? Tidak. Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia
yang dapat mengolah bahan tambang tersebut. Bukankah di InstitutTeknologi Bandung dan
Universitas lainnya di Indonesia ada FakultasTeknik Pertambangan dan Perminyakan? Dari
situlah para mahasiswa belajar untuk dapat menjadi seorang tenaga ahli pertambangan Indonesia.
Agar Indonesia bisa memanfaatkan kekayaan alamnya sendiri. Dan hasil dari pengolahan
tersebut bisau ntuk meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia itu sendiri. Jika Indonesia dapat
mengolah kekayaan alam yang berbentuk tambang ini, maka rakyat Indonesia jugalah yang akan
menikmati keuntungan terbsebut. Berbeda dengan PT Freeport Indonesia yang sebagian besar
keuntungannya untuk kas Negara Amerika Serikat. Padahal proses penambangannya Indonesia.
Merekalah yang mengeruk emas emas I ndonesia. dan Indonesia hanya mendapat 1% dari
keuntungan yang diperoleh PT Freeport Indonesia dalam penjualan emas tersebut yang
notabene emas dari Indonesia. Dan ada wacana bahwa akan diperpanjang kontraknya.
Dari sini muncul pertanyaan, Politik Nasional apa sih yang dipakai pemerintahan Indonesia
dalam urusan eksploitasi sumber daya alam ? Yang seharusnya dapat memajukan Indonesia
dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kebijakan pemerintah muluskan pihak asing
Kekayaan indonesia yang melimpah telah membangkitkan nafsu kaum kapitalis asing
untuk menguasainya dengan cara yang mulus. Dengan menggunakan kaki tangan di dalam
negeri yaitu pemerintah dan para intelektual didikan barat. Mereka membuat berbagai berbagai
peraturan dan kebijakan yang tak lain hanya untuk kepentingan asing, bukan untuk kepentingan
rakyatnya sendiri.
Pemerintah memberikan kontrak kerja terhadap pengelolaan sumber daya alam kepada
perusahaan-perusahaan asing. Seperti kasus Blok Cepu yang merupakan sumber penghasil
migas. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan bahwa Pertamina tidak
mampu mengelola Blok Cepu dan tidak memiliki dana. Pernyataan tersebut ditolak oleh Dirut
Pertamina Baihaki Hakim, yang kemudian dicopot dari jabatannya. Kemudian pemerintahan
SBY menunjuk ExxonMobil sebagai operator di Blok Cepu dengan menampikkan Pertamina
sebagai perusahaan milik negara sendiri. Selanjutnya pemerintah memuluskan keinginan
ExxonMobil untukmembel ikepemilikan Pertamina di Blok Cepu. Dengan adanya kasu
stersebut, jelaslah bahwa pemeritah lebih berpihak kepada kepentingan asing dari pada
bangsanya sendiri.
Kapitalis asing dalam usahanya mengeruk dan menguras habis kekayaan alam yang kita
miliki bukan disebabkan kinerja merekasendiri, ternyata ada campur tangan pihak pemerintahan
dalam memudahkan segala birokrasi yang ada. Dengan kewenangan besar yang dimiliki, mereka
membuat kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepadarakyat.
Dari sini muncul pertanyaan lagi, Bagaimana Strategi Nasioanal yang harus diterapkan
dalam kasus pengelolaan pertambangan Indonesia untuk tercapainya sebuah Tujuan
Nasional?
Pemerintahan Indonesia harus tegas dalam membuat segala kebijakan yang menyangkut
kepentingan bangsa ini, agar mendapatkan posisi yang lebih baik dalam perekonomian
Internasional. Selainitu, kekayaan alam di berbagai sektor yang yang dimiliki Indonesia jika
dapat dikelola secara mandiri tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal, dibandingkan
dengan pengelolaan yang dilakukan pihak asing. Kedaulatan negara harus benar-benar
ditegakkan, agar tidak ada lagi praktek-praktek imperialisme yang dilakukan bangsa lain
terhadap bangsa ini. Untuk tercapainya kedaulatan, perlu ada kerjasama yang baik dari segenap
elemen-elemen nasionalis untuk berjuang merebut kemerdekaan yang sejati dan mengakhiri
praktek nekolim atas negara ini.

III.Kerugian yang di Dapat Indonesia
Pengolahan dalam bidang pertambangan berbeda halnya dengan pertanian yang
ditentukan oleh musim. Selama sumber bahan galian masih tersedia di alam maka eksploitasi
sumber daya tersebut akan terus dilakukan, oleh karena itu etika lingkungan sangat diperlukan
sebagai pengendali dalam pelaksana kegiatan pertambangan. Pada pelaksanaannya dilakukan
perbaikan lingkungan secara seimbang agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang semakin
luas.

Pada umumnya hasil pertambangan Indonesia yang bersifat logam semata-mata
dihasilkan untuk keperluan pasar luar negeri. Sementara itu, bahan berupa non logam sebagai
bahan baku industri dalam negeri. Tapi dalam prospek dalam negeri hasil yang dimanfaatkan lagi
oleh pihak asing dan pihak pemerintah yang mempunyai kuasa.

Kegiatan pertambangan berpengaruh dalam masyarakat, sebagai manfaatnya
menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Tapi ada juga dampak lain dari kegiatan
pertambangan yaitu banyak masyarakat sekitar yang ikut serta dalam kegiatan pertambangan
yang mengakibatkan adanya pengaruh dari pihak yang mempunyai kepentingan atas kegiatan
pertambangan. Proses negosiasi mengenai lahan yang akan di lakukan penambangan tidak terlalu
rumit, karena adanya kedekatan antara keduanya. Padahal beberapa masyarakat yang ada
dikondisi tersebut telah dirugikan.

Perusakan lingkungan semakin hari semakin bertambah kompleks, sehingga kita pun
merasakan bumi semakin panas. Ini disebabkan berkurangnya ruang yang ditumbuhi oleh
pepohonan. Kerusakan ini disebabkan oleh penambangan, perkebunan dan aktivitas penduduk.
Bukti nyata yang terjadi pada daerah sulawesi tenggara. Kerusakan alam di Provinsi Sulawesi
Tenggara lebih banyak disebabkan oleh kegiatan pertambangan. Ekosisitem yang rusak diartikan
sebagai ekosistem yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya secara optimal,seperti
perlindungan tanah, tata air, pengatur cuaca dan fungsi-fungsi lainnya dalam mengatur
perlindungan alam lingkungan. Kegiatan penambangan nikel di Pomalaa menyebabkan
kegundulan hutan. Gangguan ekosistem akibat penambangan nikel ini dikategorikan dalam
gangguan yang mempunyai intensitas berat. Hal ini dikarenakan sturktur hutan rusak
berat/hancur yang menyebabkan produktivitas tanahnya menurun. Dampak lain yang timbul
akibat penambangan nikel adalah lahan yang terdegradasi. Degradasi lahan pada bekas tambang
meliputi perubahan sifat fisik dan kimia tanah, penuruanan drastis jumlah spesies baik flora,
fauna serta mikroorganisme tanah. Dengan kata lain, lahan yang terdegradasi memiliki tingkat
kesuburan yang rendah dan stuktur tanah yang kurang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Sehingga menyebabkan perekonomian rakyat pada sector pertanian dan perkebunan semakin
menurun.

Kegiatan pertambangan di Sulawesi Tenggara merupakan suatu komoditas unggulan,
sehingga banyak investor local dan asing dating ke Sulawesi Tenggara untuk melakukan
kegiatan pertambangan, dengan mengantongi izin dari pemerintah. Kegiatan pertambangan di
Sulawesi Tenggara mempunyai banyak keuntungan dan juga banyak kerugian. sebagai bentuk
kerugian dalam kegiatan pertambangan yaitu rusaknya alam, akibat pertambangan tersebut.
Kegiatan pertambangan di Sulawesi Tenggara mengakibatkan habisnya kawasan hutan lindung,
rusaknya lahan-lahan pertanian warga sekitar, mencemari perairan sekitar, dan mengakibatkan
pendangkalan. Jika sudah terjadi demikian pastinya masyarakat yang dirugikan.

Rusaknya kawasan hutan lindung sangat mempengaruhi alam sekirnya juga. Fungsi
hutan hujan tropis sangat penting bagi kehidupan sehingga pada degraded land harus dilakukan
reforestasi untuk mempercepat mengembalikan fungsi hutan pada kondisi mendekati seperti
semula. Menurut Setiadi (2005), proses reforestasi yang dilakukan ditujukan untuk
meningkatkan biodiversity, meningkatkan tutupan dan stratifikasi tajuk, meningkatkan kesuburan
tanah, terjadinya kolonisasi dan masuknya kehidupan satwa, serta meningkatkan kondisi
lingkungan hutan.

Selain itu , PT Sorik Mas Mining (SMM) adalah perusahaan tambang emas dengan
wilayah kontrak karya di Kabupaten Mandailing Natal, persisnya di Kecamatan Kotanopan,
Muara Sipongi, dan Ulupungkut dengan area kontrak seluas 24.300 Ha. Sementara seluas 41.900
Ha yang lain terletak di Kecamatan Siabu, Bukit Malintang dan Panyabungan Utara. Sebanyak
75% saham PT SMM dimiliki Sihayo gold limited dan 25% sisanya oleh PT Aneka Tambang.
Area kontrak PT SMM sebagian besar berada di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) yang
merupakan area tangkapan air bagi Sungai Batang Gadis yang berperan sangat penting untuk
menjaga ketersediaan air bagi 360.000 orang, 34.500 Ha sawah, serta 43.000 perkebunan rakyat.

Di bidang keanekaragaman hayati, Kawasan DAS Batang Gadis merupakan habitat
mamalia khas Sumatra yang penting untuk konservasi global seperti, Harimau Sumatra,
Kambing Hutan, Tapir, Beruang Madu, Rusa Sambar, Kijang Muncak, dan Kucing Hutan; serta
kawasan ini juga menjadi habitat 247 jenis burung dengan 47 jenis diantaranya merupakan
burung yang dilindungi di Indonesia. Luasarea yang dipergunakan dalam pengelolaan
pertambangan menyebabkan terganggunya kelestarian dari fauna. Kebanyakan perusahan asing
dalam pengelolaan tambang mengatas namakan perusahaan anak bangsa akan tetapi keuntungan
yang didapat bagi negara sangat kecil. Hal itu disebabkan karena saham perusahaan tersebut
banyak dari asing.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Riau, menggelar demonstrasi dan
menyuarakan protes terhadap 33 perusahan asing yang menyebabkan kerugian negara lebih dari
Rp 6 trilliun.

"Fakta yang menunjukkan kerugian negara ini kami dapat dan sesuai dengan data Komisi
Pemberantas Korupsi (KPK) belum lama ini," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang
(DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Riau, Royan Suyasepta, di
sela-sela aksi demonstrasi yang digelarnya di Pekanbaru.

Ia mengatakan, ke-33 perusahaan asing yang dimaksud rata-rata merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang migas, di antaranya PT Pertamina EP area Indonesia.

"Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kami dapat, perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) itu telah merugikan negara sekitar 16.921 juta US Dollar, atau
sekitar Rp 169 miliar," bebernya.

Kemudian, lanjut Royan, ada juga perusahaan lainnya, yakni PT Chevron Pasific Indonesia
(CPI) dari berbagai wilayah Tanah Air dan PT Kondur Petroleum. Masing-masing perusahaan
asing tersebut kata dia, merugikan negara dengan angka yang cukup fantastis, mencapai triliunan
rupiah.

"Dengan demikian, jelas bahwa keberadaan perusahaan asing di Tanah Air tidak memberikan
kontribusi jelas terhadap negara yang tentunya berdampak pada minimnya kesejahteraan rakyat,"
kata Royan menegaskan.
(http://www.rpublika.co.id/berita/regional/nusantara/11/10/28/ltru6e-ini-33-perusahaan-asing-
yang-rugikan-negara-rp-6-triliun )
Selasa, 02 November 2010, 03:00 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima laporan informal terkait penjualan
saham perdana (IPO) Krakatau Steel yang diduga merugikan keuangan negara. "Laporan dari
SMS atau telepon sudah ada. Kalau resmi, belum," kata Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan
M Jasin. Sebelumnya,dengan penawaran umum saham (Initial Public Offering/IPO), pemerintah
berencana menjual saham PT KS ke publik melalui pihak underwriter dengan kisaran Rp 800 -
Rp1.050 per lembar saham. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengakui ada tiga perusahaan
asing yang melamar PT Krakatau Steel, dengan komposisi kepemilikan sahamnya masih dibahas
pihak underwriter. Menurutnya, ada batasan untuk saham baru yang akan dilepas untuk asing itu,
yakni asing disediakan 35 persen dari 20 persen saham baru yang dilepas. Mustafa mengaku,
harga Rp 850 per lembar saham ini adalah usulan underwriter yang sudah dikaji dan dibahas
dengan Kementerian BUMN.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) , Amien Rais pun
menyatakan masalah penjualan saham PT Krakatau Steel ke pihak asing ini merupakan skandal
yang lebih besar dibanding Bank Century. Tak main-main, mantan Ketua MPR ini pun
menugaskan Dradjat Wibowo untuk membongkar kasus ini ke publik. Menurutnya, penjualan
saham secara murah ini ditengarai berpotensi menimbulkan korupsi dan ada segelintir orang
yang diuntungkan dalam proyek ini. Rencana ini terus menuai penolakan sejumlah pihak, karena
dianggap sebagai upaya penjualan aset negara dengan harga murah.
(http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/hukum/10/11/02/143750-kpk-minta-pelapor-
kasus-krakatau-steel-perkaya-data)
IV.Solusi yang di Harapkan
1. Pemerintah tegas terhadap kebijakan/politik strategi nasional yang telah diambil sehingga
dapat menentukan sikap terhadap pihak lain atau investor asing yang di anggap
merugikan
2. Memberikan suntikan modal terhadap BUMN sehingga dapat berdiri mandiri dan
menghasilkan feedback dan income yang dapat menguntungkan Indonesia
3. Menghapus kebijakan atau UU yang dianggap merugikan dan tidak relevan dengan masa
sekarang dan menggantinya dengan kebijakan yang minimal menguntungkan kedua belah
pihak
4. Kepemilikan saham untuk perusahaan asing tidak boleh lebih dari 50% dan selebihnya
dimiliki oleh pemerintah serta diatur dalam UU
5. Menutup perusahaan asing yang merusak atau mencemari lingkungan serta perusahaan
yang tidak memenuhi Standard Operating Procedure (SOP) dalam melakukan
pertambangan
6. Dikukan pembatasan tenggat waktu terhadap perusahaan asing tersebut dalam melakukan
eksploitasi Sumber Daya Alam Indonesia yg diatur dalam UU
7. Indonesia memiliki UU yg tegas untuk mengatur tata cara serta bagi hasil yg tidak lebih
menguntungkan perusahaan asing (Investor Asing)
8. Berani mengambil sikap dan mengambil resiko karena penetapan kebijakan pemerintah
indonesia yg tidak lagi lunak terhadap pihak asing menyebabkan jumlah investor yg
bersedia menanam modal di Indonesia menjadi berkurang
9. Memaksimalkan peran BUMN dalam mengelola Sumber Daya Alam yg ada
10. Pemerintah tidak berpihak kepada perusahaan asing atau investor asing yg jelas-jelas
tujuan nya adalah mendapatkan untung yg sebesar-besarnya bagi diri mereka sendiri
11. Setiap Perusahaan Asing yg berada di Indonesia wajib melakukan bakti lingkungan
dengan memajukan penduduk sekitar daerah pertambangan pada sektor pendidikan,
kesehatan serta melakukan pemeliharaan lingkungan
12. Mengatur UU yg menetapkan pembagian laba atau keuntungan yg adil dan tidak
merugikan sebelah pihak
13. Mengelola Sumber Daya Alam Indonesia secara mandiri karena kita yakin kita mampu
melakukan hal tersebut
14. Tidak terlalu bergantung terhadap Perusahaan Asing dalam mengelola Sumber Daya
Alam dan Hasil Bumi Indonesia
15. Warga Negara Indonesia tidak hanya berdiam diri melihat Sumber Daya Alam
Negaranya dieksploitasi oleh pihak asing






























BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Akma, H. Thabrie, 2004, Undang-Undang dan K3 Pertambangan, disampaikan pada Diklat
Perencanaan Tambang Terbuka, 30 Agustus 2004
http://www.dpr.go.id/uu/uu1967/UU_1967_11.pdf diakses tanggal 26 Maret 2014
http://www.esdm.go.id/departemen-energi-dan-sumber-daya-mineral/sejarah.html diakses
tanggal 26 Maret 2014
http://www.khoirurrozi234.wordpress.com/ diakses tanggal 26 Maret 2014
http://www.kompasiana.com/post/read/617907/2 diakses tanggal 26 Maret 2014
http://www.ptnnt.co.id/id/pengelolaan-lingkungan.aspx. diakses tanggal 26 Maret 2014
http://www.ptnnt.co.id/id/tanggung-jawab-sosial.aspx. diakses tanggal 26 Maret 2014
Pease Lisa, 1996, JFK, Indonesia, CIA, and Freeport, Majalah Probe

Anda mungkin juga menyukai