Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU KEALAMAN DASAR


MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI



Dosen Pembina
Drs. Anizam Zein, M.Si.












Oleh Kelompok 5
1) Fitrayeni 1201763
2) Hafizatul Ulya 1208745
3) Riski Meidi Wirvan 1207249
4) Sri Rahayu Amanda Putri 1106022
5) Wahyu Pitria 1103252



UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012





KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt, yang hingga saat ini
masih melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
Makalah ini mengulas tentang ekosisitem alam yang terdapat dalam
lingkungan makhluk hidup dan pengaruhnya dalam proses kehidupan Makhluk
hidup yang selalu berkaitan erat antara Makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan atau
kesalahan ,oleh karena itu kritik dan saran selalu kami harapkan agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata dari kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhaisemua
usaha kita,Amin.








Penulis










BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ekosistem adalah suatu unit fungsional dari berbagai ukuran yang tersusun
dari bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi berdasarkan suatu
urutan kegiatan yang menyangkut energi dan pemindahan energi. Dengan
beberapa perkecualian, sumber energi azali adalah matahari. Energi matahari
ditangkap oleh komponen ototrofik yaitu tumbuh-tumbuhan hijau. Energi yang
tertangkap disimpan dalam ikatan kimia zat organik tanaman, yang merupakan
tanaman yang mendorong terus berjalannya komponen heterotrofik sistem
tersebut. Organisme heterotrofik meliputi semua bentuk bentuk kehidupan yang
lain.
Dalam struktur seperti ini tingkatan trofik yang mengkonsumsi tumbuhan
tingkatan pertama antara lain adalah hewa- hewan yang disebut hebiivora.
Herbivore pad gilirannya dikonsumsi oleh karnivora, yang pada giliran berikutnya
dikonsumsi oleh karnivora yang lebih besar.
Komponen terkahir dari struktur trofik yaitu pengurai atau decomposer.
Pengurai dalah organisme terutama bakteri yang memecah molekul organikk yang
kompleks dari organisme mati, menjadi molekul sederhana sehingga dapat
digunakan lagi oleh ototrof.
Komponen abiotik yang diperlukan dari struktur trofik suatu ekosistem adalah
suatu sumber energy, nutrient dan sumber air.











B. RUMUSAN MASALAH
Mahluk hidup dalam ekosistem alami

C. BATASAN MASALAH
1. Populasi Dan Komunitas Makhluk Hidup
2. Berbagai bentuk ekosistem alami

D. TUJUAN MAKALAH
Tujuannya agar dapat menambah wawasan bagi pembaca ,khususnya para
mahasiswa, agar lebih memahami tentang apa itu populasi dan komunitas
makhluk hidup dan Ekosisitem serta golongan-golongan Ekosistem yang terbagi
atas beberapa golongan.






















BAB II
PEMBAHASAN

A. Populasi dan komunitas makhluk hidup
a. Populasi Makhluk Hidup
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk.
Populasi adalah kelompok kolektif organisme-organisme dari jenis yang sama
yang menduduki ruang atau tempat yang terbuka, dan memiliki berbagai ciri atau
sifat yang merupakan milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan milik
individu di dalam kelompok itu. Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan
individu suatu spesies organisme hidup yang sama.Jadi populasi merupakan
keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya
Populasi dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis daripada gejala
individu yang selalu melakukan hubungan. Populasi merupakan kumpulan
individu sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antar satu
individu dengan individu yang lain. Tentu saja individu dalam sebuah populasi
itu tidak hanya berinteraksi melalui biak silang, tetapi juga berhubungan secara
dinamis dalam hal-hal lain. Kalau jumlah individu per unit luas bertambah dalam
perjalanan waktu, maka kepadatan populasi naik. Kalau kepadatan populasi itu
sedemikian rupa naiknya sehingga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan,
tempat tinggal, dan kebutuhan hidup lain-lain menjadi di luar kemampuan alam
lingkungan untuk menyediakan atau menyokong secukupnya, timbullah
persaingan atau kompetisi. Persaingan ini menimbulkan dua akibat,
1) dalam jangka waktu yang singkat akan menimbulkan akibat (efek)
ekologi dan
2) dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.
Ada dua faktor lingkungan yang dapat menurunkan daya biak populasi,
yaitu faktor bergantung pada kepadatan populasi itu sendiri, misalnya kekurangan
bahan pangan, kekurangan ruang untuk hidup karena populasi terlampau padat
dan faktor yang tidak tergantung pada kepadatan populasi misalnya terdapat
penurunan suhu lingkungan secara drastis dan mendadak.


b. Komunitas makhluk hidup
Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama
dalam suatu tempat yang bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu
daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu
komunitas. Dengan memperhatikan keanekaragaman dalam komunitas dapatlah
diperoleh gambaran tentang kedewasaan organisasi komunitas tersebut. Hal ini
menunjukkan tingkat kedewasaannya sehingga keadaannya lebih mantap.
Komunitas, seperti halnya tingkat organisasi makhluk hidup lain, juga mengalami
serta menjalani siklus hidup.Komunitas dengan populasi ibarat makhluk dengan
sistem organnya, tetapi dengan tingkat organisasi yang lebih tinggi sehingga
memiliki sifat yang khusus atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh baik sistem
organ maupun organisasi hidup.
Perubahan komunitas yang sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi akan berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi suatu komunitas
padat sehingga timbulnya jenis tumbuhan atau hewan baru akan kecil sekali
kemungkinannya. Namun, perubahan akan selalu terjadi. Oleh karena itu,
komunitas padat yang stabil tidak mungkin dapat dicapai. Perubahan komunitas
tidak hanya terjadi oleh timbulnya penghuni baru, tetapi juga hilangnya penghuni
yang pertama.
Sering terjadi, spesies tumbuhan dan hewan dijumpai berulangkali dalam
pelbagai komunitas dan menjalankan fungsi yang agak berbeda. Kombinasi
antara habitat , tempat suatu spesies hidup, dengan fungsi spesies dalam habitat itu
memberikan pengertian nicia (niche). Konsep nicia ini penting karena selain
dapat digunakan untuk meramal macam tumbuhan dan hewan yang yang dapat
ditemukan dalam suatu komunitas, juga dipakai untuk menaksir kepadatan serta
fungsinya pada suatu musim. Kepadatan individu dalam suatu populasi langsung
dapat dikaitkan dengan pengertian keanekaragaman. Istilah ini dapat diterapkan
pada pelbagai bentuk, sifat, dan ciri suatu komunitas. Misalnya, keanekaragaman
di dalam spesies, keanekaragaman dalam pola penyebaran. Margalef (1958)
mengemukakan bahwa untuk menentukan keanekaragaman komunitas perlu
dipelajari aspek keanekaragaman itu dalam organisasi komuniatsnya. Misalnya
mengalokasikan individu populasinya ke dalam spesiesnya, menempatkan spesies


tersebut ke dalam habitatnya, menentukan kepadatan relatifnya dalam habitat
tersebut dan menempatkan setiap individu ke dalam tiap habitatnya dan
menentukan fungsinya.

B. Berbagai bentuk ekosistem alami
Ekosistem adalah hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan
lingkungan populasi dan komunitas makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya
Ekosistem dibentuk oleh komponen hidup dan tak hidup, disuatu tempat dan
beriteraksi dalam satu kesatuan yang teratur. .
ekosistem dibentuk oleh satuan-satuan ekosistem berikut.
a. individu, yaitu satu makhluk hidup tunggal. Contohnya seekor kelinci atau
sebatang pohon.
b. Populasi, yaitu sejumlah individu yang sama yang menempati suatu areal
tertentu pada saat tertentu. Contohnya populasi semut disuatu padang rumput.
c. Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi makhluk hidup dalam suatu
wilayah tertentu. Contonya : komunitas dikolam.
d. Ekosistem yaitu kesatuan dari komunitas dengan lingkunganya sehinga
terjadi hubungan timbale balik. Contohnya ekosistem sungai.
e. Biosfer yaitu keseluruhan ekosistem yang ada dibumi.

Tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem.
Berbagai bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu dan energi yang
menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber
energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi energi
kimia melalui proses fotosintensis .
Dibumi terdapat berbagai macam ekosistem. Berdasarkan ukuranya
ekosistem di bagi menjadi 2 yaitu ekosistem makro dan ekosistem mikro.
a. ekosistem makro yaitu ekosistem yang ukuran atau ruang lingkupnya besar.
Contohnya ekosistem hutan hujan tropis.
b. ekosistem makro yaitu ekosistem yang ukuranya atau ruang lingkupnya kecil.
Contohnya ekosistem dalam aquarium.



Ditinjau dari segi komponen-komponennya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi :
a. Autotrofik, yaitu organisme yang dapat mensintesiskan makanannya
sendiri atau dapat menyediakan makanannya sendiri. Organisme tersebut
mengubah bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik dengan bantuan
energi matahari dalam butir-butir hijau daun atau klorofil
b. Heterotrofik, yaitu organisme yang hanya dapat memanfaatkan bahan
makanan yang disediakan oleh organisme lain

Ekosistem juga dapat dibedakan menjadi:
a. Ekosistem alami : mengalami proses-proses perubahan secara alami
tanpa campur tangan manusia
b. Ekosistem binaan/terbangun (kota, desa, lahan pertanian) : mengalami proses-
proses perubahan secara alami tanpa campur tangan manusia
membutuhkan pengelolaan dan penambahan energi/materi oleh manusia
agar dapat dipertahankan dalam kondisinyaHubungan keterkaitan dan
ketergantungan antar keenam komponen ekosistem ini harus dipertahankan dalam
kondisi yang stabil dan seimbang. Perubahan terhadap salah satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya.

Diantara berbagai ekosistem alami yaitu

1. EKOSISTEM DARAT (TERRESTRIAL)
Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala
luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis,
garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan posisi
geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut bioma
dibedakan antara lain sebagai berikut.
a. Bioma Gurun
Bioma yang terletak dibelahan bumi sekitar 20-30 lintang utara dan
lintang selatan atau di daerah tropika yang berbatasan dengan bioma padang
rumput.


Ciri-ciri bioma gurun antara lain sebagai berikut.
Curah hujan rendah, yaitu 25 cm pertahun.
Pancaran matahari sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari
dapat mencapai 40C pada musim panas.
Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
Vegetasi di daerah gurun di dominasi oleh tanaman kaktus, sukulen, dan
berbagai belukar akasia yang berduri.
Hewan yang menghuni daerah gurun. Umumnya adalah serangga, hewan
pengerat, ulat dan kadal. Contoh bioma gurun adalah Gurun Sahara di
Afrika, Gurun Gobi di Asia, Gurun Anzo Borrega di Amerika.

b. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub
tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara lain sebagai berikut.
Curah hujan 25 - 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
Vegetasi yang mendominasi adala rerumputan. Rumput yang hidup di
bioma padang rumput yang relative basah. Ukurannya bisa mencapai tiga
meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang
tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek,
misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
Hewannya adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular,
rodentia, belalang dan burung. Contoh bioma padang rumput antara lain
Amerika Utara, Rusia, Afrika Selatan, Asia dan Indonesia (Sumbawa).

c. Bioma Hutan Gugur
Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami
pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai
pegunungan di daerah tropis.
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut:
Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun.
Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan
musim semi.


Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya pada musim gugur.
Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm.
Hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon,
Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk.Contoh bioma hutan gugur adala
Kanada, Amerika, Eropa dan Asia.

d. Hutan Hujan Tropis
Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperature yang tinggi
sekitar 25C. Ciri-ciri hutan hujan tropis antara lain sebagai berikut.
Curah hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225
cm per tahun.
Tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan
dasar hutan menjadi gelap dan basah.
Tumbuhan khas, ialah liana dan epifit.Contoh liana adalah rotan
sedangkan epifit adalah anggrek.
Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis,
misalnya jati, meranti, konifer, dan keruing.
Hewannya didominasi oleh aneka kera, babi hutan, burung, kucing hutan,
bajing (tupai) dan harimau Contoh bioma hutan hujan tropisnya adalah
hutan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua, dan Brasil

e. Bioma Taiga
Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan
tropis. Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut.
Curah hujan sekitar 35 cm per tahun.
Bioma yang biasanya hanya terdiri dari satu spesies pohon, yaitu conifer
(pinus).
Masa pertumbuhan flora pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan.
Suhu di musim dingin sangat rendah, dan mengalami musim dingin yang
panjang.
Vegetasinya Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) dan Junipce
(Juniperus).


Hewannya antara lain moose, beruang hitam, serigala dan morten.Contoh
bioma taiga terdapat di Amerika Utara dan dataran tinggi diberbagai wi

f. Bioma Tundra
Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara
yang disebut Tundra artik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Ciri-ciri
bioma tundra adalah sebagai berikut.
Curah hujan sekitar 10 cm per tahun.
Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta
musim panas yang panjang dan terang terus menerus.
Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok
dalam masa pertumbuhan yang pendek.
Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu
Hewannya Muskox, rusa kutub, kelinci,serigala, rusa dan domba.

2. KELOMPOK EKOSISTEM PERAIRAN (AKUATIK)
Ekosistem perairan terdiri dari ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
Ekosistem air tawar contohnya meliputi kolam, sungai, danau, rawa, rawa
gambut. Sedangkan, ekosistem laut misalnya hutan bakau, rawa payau, estuari,
pantai berpasir, pantai berbatu, laut dangkal dan laut dalam. Berdasarkan cara
hidup organisme pada ekosistem perairan dibedakan menjadi lima, antara lain
sebagai berikut.
Bentos, yaitu organisme yang hidupnya merangkak di dasar perairan,
misalnya ketam dan cacing air.
Nekton, yaitu organisme yang hidupnya bebas berenang secara aktif
bergerak kesana kemari, misalnya ikan.
Neuston, yaitu organisme yang hidupnya di permukaan perairan, misalnya
eceng gondok, kiambang, dan laba-laba air.
Plankton, yaitu organisme yang hidupnya melayang-layang mengikuti arus
air bergantung intensitas cahaya, misalnya alga.


Perifiton, yaitu organisme yang hidupnya menempel pada benda-benda
yang ada di lingkungan air, misalnya lumut dan alga.

. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan
yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.
1. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat
pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat
ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik.
Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga
terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin
memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas
tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya
dari tepi.
2. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin
dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan
gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi
sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Komunitas yang berada di sungai
berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung
keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus.
Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman
berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan. Komposisi komunitas hewan
juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai
Mata air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai
besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis,
dihuni oleh buaya dan lumba-lumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak


terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis
dorsoventral dan dapat melekat pada batu. Beberapa jenis serangga yang hidup di
sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.

Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas :
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi
dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya
tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan
suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin. Di daerah
dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari
pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya,
sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk.
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah
permukaannya secara horizontal.
2. Pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan
daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut
laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat
melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat
pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan
remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah
pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh
ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora,
kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam
terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam
invertebrata dan ikan serta rumput laut.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa materi yang kami ulas
tentang Makhluk Hidup Dalam Ekositem Alami dapat kami simpulkan bahwa
secara keseluruhan ekosistem terbagi atas 3 golongan ekosistem yaitu ekosistem
darat,ekosistem air tawar,dan ekosistem air laut. Selanjutnya ekosistem darat
terbagi atas Bioma Gurun,Bioma Padang Rumput,Bioma Hutan Gugur,Bioma
Hutan Hujan Tropis,Bioma Taiga,dan Bioma Tundra,Ekosistem air laut juga
terbagi atas Ekosistem Esturia,Ekosistem Pantai Pasir,Ekosistem Pantai
Batu,Ekosistem Pantai Berlumpur.

B. Saran
Bagi pembaca,semoga makalah ini bisa menjadi panduan ataupun sumber
materi untuk proses pembelajaran baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.


















DAFTAR PUSTAKA

James,Nyabakken. 1998.Biologi laut suatu pendekatan ecologist.Jakarta: PT
Gramedia.
Irianto,sugeng yuli.dan Wasis. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Anshori,Moch.dan Martono,Joko. 2009.Biologi.Jakarata: : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Winarsih,Anny,dkk. 2008.IPA Terpadu.Jakarta: : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Sugiyarto,teguh.dan Ismawati,Eny. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam 1.Jakarta: :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai