GGA ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus yang cepat ( dalam
beberapa jam sampai beberapa bulan ) dan penimbunan produk buangan
nitrogen.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
Azotemia pra renal (GGA prarenal), keadaaan ini merupakan separuh kasus. Sindroma ini berhubungan dengan respon fungsional terhadapa hipoperfusi ginjal dan cepat sembuh sejalan dengan adanya perbaikan aliran darah ke ginjal dan tekanan ultrafiltrasi glomerulus. Deplesi volume intravaskuler yang cukup untuk menyebabkan GGA dapat diakibatkan dari perdarahan (misalnya, pembedahan, trauma, luka bakar, dehidrasi, hilangnya cairan gastrointestinal seperti : vomitus, diare, drainase pembedahan), hilang cairan dari saluran kemih (misalnya: diuresis osmotic atau yang diakibatkan obat), atau sekuestrasi cairan dalam ruang ekstravaskuler (misalnya: peritonitis, pankreatitis, trauma, luka bakar, atau hipoalbuminemia yang berat). Hipovolume yang sebenarnya atau hipovolume efektif menyebbabkan penurunan tekanan arteri rerata yang terdeteksi sebagai penurunan pada baroreseprtor arteri jantung. Yang terakhir ini dapat mencetuskan serangkaian respons neurohurmonal yang dimaksud untuk mempertahankan tekanan drah. Semuanya termaduk pengaktivan system RAA serta pelepasan vasopressin (AVP-ADH) dan endotelin. Obat yang mengganggu respon adaptasi dapat menyebabkan hipoperfusi renal yang terkompensasi ke azotemia prerenal yang jelas atau mencetuskan keadaan azotemia praenal yang nyata. Sebagai akibatnya ACE inhibitor harus digunakan secara hati-hati. Obat lain yang dapat mengakibatkan vasokonstriksi intrarenal, terutama pada keadaan hipovolemia, adalah bahan kontras, siklosporin, amfoterisin B, epinfrin, norepinefrin dan dopamine.