Anda di halaman 1dari 82

KIMIA INTI

Mahreni
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 1
Difinisi
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan
perubahan dalam inti atom.
Perubahan inti melalui peluruhan dan transmutasi.
Peluruhan terjadi karena pemancaran partikel dasar
secara spontan. Contoh Polonium 210 meluruh
spontan menjadi Timbal 206 dengan memancarkan
sinar
Transmutasi dihasilkan dari pem boman inti atom oleh
proton, netron atan inti lain contoh perubahan
Nitrogen 14 menjadi Karbon 14 dan hidrogen
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 2
Radiokimia : Mempelajari penggunaan teknik-teknik
kimia dalam mengkaji zat radio aktif dan pengaruh
kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
Radioaktivitas: Adalah penomena pemancaran dan atau
radiasi elektromagnetik secara spontan oleh inti yang
tidak stabil.
Nukleon adalah partikel partikel penyusun inti yaitu
proton dan netron.
Nuklida adalah suatu unsur yang bersifat radioaktif
dengan simbol :

A adalah masa atom sama dengan jumlah proton+ netron
Z adalah nomer atom sama dengan jumlah elektron
N = A-Z = Netron
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 3
Isotop : Kelompok nuklida yang
mempunyai nomer atom yang sama.
Isobar : Kelompok nuklida yang
mempunyai nomer masa yang sama.
Isoton: Kelompok nuklida yang
mempunyai jumlah netron yang sama.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 4
Partikel dasar yang terlibat dalam reaksi inti
Nama Lambang Nomer
atom
Nomer
masa
Masa (sma)
Proton P 1 1 1,00728
Neutron N 0 1 1,00867
Elektron e -1 0 0,000549
Negatron B -1 0 0,000549
Positron B +1 0 0,000549
Partikel Alfa He/ 2 4 4,00150
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 5
Gelombang elektromagnetik yang terlibat dalam reaksi inti adalah sinar gamma ()
dengan muatan 0 dan masa =0.
Perbandingan reaksi kimia dan reaksi inti
No Reaksi kimia Reaksi inti
1 Susunan atom diubah dengan
cara pemutusan dan
pembentukan ikatan baru
Unsur atau isotop dari unsur yang
sama) diubah menjadi unsur lain
2 Hanya elektron dalam orbital
atao atau molekul yang terlibat di
dalam pemutusan dan
pembentukan ikatan baru
Melibatkan elektron, proton, neutron
dan partikel dasar lain terlibat dalam
reaksi inti.
3 Reaksi eksotermis atu endotermis
dengan energi kecil
Reaksi diiringi dengan penyerapan
atau pelepasan energi yang sangat
besar.
4 Laju reaksi dipengaruhi oleh
konsentrasi pereaksi, suhu,
tekanan dan katalis
Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh
suhu, tekanan atau katalis.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 6
Aturan dalam reaksi inti
Kekekalan nomer masa. Jumlah total proton dan netron
dalam inti yang baru harus sama dengan jumlah proton dan
netron inti lama.
Kekekalan nomer atom. Jumlah total muatan inti dalam
produk sama dengan jumlah total muatan inti reaktan.
Inti yang berada diluar pita kestabilan akan meluruh
menuju perbandingan netron/proton yang berada pada
pita kestabilan.
Inti yang berada diluar pita kestabilan harus kehilangan
proton atau pertambahan netron agar perbandingan
netron/proton masuk ke dalam nilai di dalam pita
kestabilan.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 7
Contoh peluruhan radio aktif
Karbon (C
14
) akan meluruh menjadi N
14

dengan memancarkan sinar karena
prosesnya mengubah netron menjadi proton

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 8
Contoh lain
Inti yang berada diatas pita kestabilan adalah
Iodida. Cara untuk menuju ke perbandingan
n/p yang nilainya masuk dalam pita kestabilan
adalah Iodida dengan memancarkan sebuah
neutron.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 9
Unsur dibawah pita kestabilan
Inti atom dari unsur yang berada dibawah pita kestabilan
dapat stabil melalui dua cara yaitu:
Pertama dengan pemancaran positron (suatu partikel yang
mempunyai masa yang sama dengan elektron tetapi
bermuatan positif). Positron adalah inti yang mengubah
proton menjadi neutron. Simbol dari positron adalah
: Proton menjadi netron dan positron.
Kedua dengan cara penangkapan elektron.
Penangkapan elektron terjadi pada kulit K dan bertemu
dengan proton menghasilkan netron.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 10
Penangkapan elektron K
Elektron jatuh dari energi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, maka
energi akan dipancarkan dalam bentuk radiasi elektromagnetik (dalam
contoh ini dalam spektrum sinar X).
Untuk unsur yang mempunyai nomor atom >83 sekitar akhir dari pita
kestabilan tidak ada jalan untuk menuju ke kondisi stabil sebagai akibatnya
harus kehilangan proton dan netron dalam bentuk sinar alfa karena setiap
pemancaran sinar alfa akan menghilangkan 2 proton dan 2 netron sekaligus.
Contoh tipe peluruhan Uranium.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 11
Fisi
Transformasi inti yang terjadi pada unsur berat
ialah Fisi.
Inti membelah menjadi beberapa bagian yang
lebih ringan dan hasil pembelahan banyak
yang berada di luar pita kestabilan sehingga
bersifat radioaktif.
Inti kecil hasil fisi jika tidak stabil dapat
mengalami tipe peluruhan yang sederhana
untuk membentuk inti yang stabil.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 12
Pita kestabilan

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 13
Kestabilan inti
Stabilitas inti (inti stabil dan inti tidak stabil atau inti radioaktif)
dapat diramalkan menggunakan persamaan empiris.
Semua inti yang mempunyai proton >83 tidak stabil.
Inti yang mempunyai jumlah proton genap dan netron genap lebih
stabil dibandingkan dengan inti yang mempunyai jumlah proton
ganjil dan netron ganjil.
Bilangan sakti (magic number). Nuklida yang mempunyai proton
dan netron sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil terhadap
reaksi inti dan peluruhan radio aktif.
Bilangan sakti netron: 2, 8, 20,28, 50, 82, 126
Bilangan sakti proton: 2, 8, 20,28, 50, 82.
Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan jumlah proton dan netron.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 14
Pita kestabilan
Setiap unsur yang nomer atomya >83 bersifat
radioaktif dan tidak mempunyai isotop yang stabil.
Sebaliknya semua atom yang lebih ringan kecuali
Teknetium (Z=43) dan Prometium (Z=61) mempunyai
satu atau lebih isotop non radioaktif atau stabil.
Setiap isotop radioaktif aktif mengalami transformasi
inti yang berakhir menjadi inti stabil.
Kadang kadang proses stabilisasi berlangsung hanya
satu tingkat, ada yang melalui sederetan reaksi
sehingga menjadi inti yang stabil.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 15
Grafik kestabilan inti
Apabila dibuat grafik jumlah proton pada sumbu X dan
jumlah neutron sebagai sumbu Y, maka didapatkan untuk
inti yang stabil berada diatas grafik (n/p =1). Dalam pita
yang sempit.
Pita tersebut disebut pita kestabilan.
Inti yang stabil dengan nomer atom rendah <20
mempunyai jumlah netron dan proton yang hampir sama.
Inti stabil dengan nomer atom >20 selalu mempunyai
jumlah netron >jumlah proton sampai dengan 1,5 pada
ujung atas pita kestabilan.
Inti yang berada diluar pita kestabilan adalah inti yang tidak
stabil dan meluruh untuk mencapai jumlah netron dan
proton yang sama.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 16
Fenomena yang berhubungan dengan stabilitas inti
atom
Inti yang mempunyai jumlah proton dan netron genap lebih stabil dibandingkan
dengan inti yang mempunyai jumlah proton dan netron ganjil.
Contohnya isotop stabil sebanyak 157, hanya 5 nuklida stabil yang mempunyai
jumlah proton dan netron ganjil.
Dalam inti stabil proton cenderung berpasangan dengan netrom seperti elektron
yang berpasangan dalam lintasan atom.
Nuklida yang jumlah proton dan netron hampir sama menghasilkan inti stabil.
Atom yang mempunyai perbandingan spesifik dari proton dan netron. Contohnya
adalah unsur unsur
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 17
;

Transformasi inti
Transformasi inti adalah reaksi inti dimana
partikel yang ditembakkan diabsorbsi dan
menyebabkan inti berubah menjadi inti dari
unsur yang lain.
Contoh transformasi inti:

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 18
Radiasi
Radiasi adalah suatu emisi (pancaran) dan perambatan energi
melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dan atau partikel
Radiasi terjadi karena


Kimia Inti (Kmia dasar 2) 19
PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF

Adalah nuklida tidak stabil (radionuklida)
menjadi stabil dengan memancarkan radiasi
alpha (), beta () atau gamma ()

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 20
1. Peluruhan alpha

Adalah peluruhan nuklida tidak stabil
menjadi lebih stabil dengan
memancarkan partikel alpha yang identik
dengan inti atom Helium.
=
2
He
4

muatan : + 2 muatan elementer
massa : 4 sma
Contoh :
90
Th
230 >

88
Ra
226
+

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 21
2. Peluruhan beta

Adalah perubahan nuklida tidak stabil
menjadi lebih stabil dengan
memancarkan partikel beta.


+
=
+1
e
0


-
=
-1
e
0

muatan : + atau muatan elementer
massa : 0
contoh :

4
Be
11
>
5
Be
11
+
+

6
C
10
>
5
C
10
+
-


Kimia Inti (Kmia dasar 2) 22
3. Peluruhan gamma

Perubahan nuklida tidak stabil menjadi
lebih stabil dengan memancarkan
radiasi gamma yang merupakan
gelombang elektromagnetik.
Muatan :0
Massa :0
Contoh:

56
Ba
137*
>
56
Ba
137
+

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 23
DAYA TEMBUS

Daya Tembus : < b <
Daya ionisasi : > b >
> dpt ditahan oleh lapisan kulit
dpt ditahan selembar kertas
> dpt ditahan papan kayu atau Al
> dpt menembus & merusak organ
dpt ditahan oleh beberapa cm Pb

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 24
AKTIVASI RADIASI

Adalah jumlah peluruhan per satuan waktu
menunjukkan jumlah radionuklida yang tidak
stabil berubah menjadi nuklida stabil dalam
satu detik
Satuan:
Currie (Ci) satuan lama
Bequerrel (Bq) satuan baru (SI)
1 Ci = 3,7 10
10
Bq atau
1 Ci = 3,7 10
4
Bq = 37.000 Bq
1 Bq = 1 peluruhan per detik


Kimia Inti (Kmia dasar 2) 25
AKTIVITAS RADIASI

Aktivitas radioaktif didefinisikan sebagai jumlah atom
suatu bahan radioaktif yang meluruh per satuan
waktu. Dapat dirumuskan :

A= dN / dt

Dengan N adalah jumlah inti radioaktif dan t adalah
waktu peluruhan. Berdasarkan eksperimen,
menunjukkan bahwa jumlah inti atom radioisotop
yang meluruh sebanding dengan selang
waktu dt selama peluruhan, dengan tetapan
kesebandingan , yang dinamakan tetapan radioaktif
sebagai ukuran laju peluruhan, yang ternyata hanya
tergantung pada jenis radioisotop, dan tidak
tergantung keadaan sekitarnya, serta tidak dapat
dipengaruhi oleh apapun. Sehingga, peluruhan
radioaktif dapat dituliskan dalam persamaan:

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 26

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 27

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 28
WAKTU PARUH

Waktu paruh adalah waktu yag diperlukan oleh
zat radioaktif untuk berkurang menjadi separuh
(setengah) dari jumlah semula. Dengan
mengetahui waktu paruh suatu unsur radioaktif,
dapat ditentukan jumlah unsur yang masih
tersisa setelah selang waktu tertentu. Setiap
unsur radioaktif mempunyai waktu paruh
tertentu, misalnya karbon -14 (C-14) memiliki
waktu paruh 5.730 tahun.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 29

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 30

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 31

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 32

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 33

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 34
Contoh persoalan aktivasi radiasi
Suatu radionuklida mempunyai konstanta
peluruhan ( ) 0,3465 per tahun. Bila aktivitasnya
pada 1 Juni 1995 adalah 200 Bq, berapakah
aktivitasnya pada 1 Juni 1999 ?
Jawab : Waktu paruh radionuklida ( T) =
0,693/0,3465 = 2 tahun. Selang waktu peluruhan
= 4 tahun atau dua kali waktu paruh (n =
2).Dengan menggunakan tabel ataupun rumus
maka aktivitasnya adalah = x 200 Bq = 50 Bq.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 35
Yang menunjukkan penurunan
eksponensial terhadap waktu
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 36
DOSIS SERAP
Suatu ukuran untuk menyatakan sejauh mana materi telah dikenai radiasi
ionisasi disebut dosis. Dosis Serap menyatakan energi per satuan massa
yang diserap oleh materi akibat radiasi tersebut. Besarnya dosis serap
dapat dirumuskan:
D = E/m
Dengan D adalah dosis serap, E menyatakan besarnya energi yang
diberikan oleh radiasi pengion, dan m adalah massa yang menyerap energi
tersebut. Dalam satuan SI, dosis serap dinyatakan dalam Gray (Gy), yaitu
dosis terserap bila energi per satuan massa yang diberikan pada materi
oleh radiasi ionisasi memiliki nilai 1 joule per kilogram. Satuan terdahulu
adalah rad (rd), yang nilainya setara dengan 10
-2
Gy. Dosis maksimum yang
diizinkan (maximum permissible dose) adalah batas atas dosis terserap
yang boleh diterima manusia atau anggota tubuh dalam selang waktu
tertentu, yang dianjurkan oleh Dewan Internasional untuk Perlindungan
Radiologi (International Comission on Radiological Protection).

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 37

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 38
Tiga jenis radiasi

Radiasi Partikel Bermuatan : alpha; beta;
proton; elektron.
Radiasi Partikel tidak Bermuatan : neutron.
Radiasi Gelombang Elektromagnetik : sinar-X
dan sinar Gamma
: radiasi pengion kuat
: radiasi pengion sedang
gamma dan sinar-X : radiasi pengion lemah

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 39
Partikel bermuatan


Alpha
Ionisasi
Eksitasi
Reaksi inti
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia,
karena pada dasarnya reaksi inti ini terjadi karena
tumbukan (penembakan) inti sasaran (target)
dengan suatu proyektil (peluru). Secara skematik
reaksi inti dapat digambarkan:

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 40
Pada reaksi inti ini terjadi perubahan unsur karena
ditumbuk zarah nuklir atau zarah radioaktif yang dapat
dinyatakan oleh persamaan reaksi:
A+ a > B + b +Q (11.13)
atau
A (a, b) B
dengan A adalah unsur semula, B adalah unsur yang
terjadi, a dan badalah zarah yang ditumbukkan dan yang
terpental, dan Q adalah energi panas yang mungkin
timbul dalam reaksi inti tersebut. Apabila b = a, dan B = A,
maka pada reaksi tersebut adalah hamburan. Misalnya:

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 41

26
Mg + p
26
Mg + p +
dengan p adalah proton. Dalam hal ini, hamburannya
tidak elastis dengan energi kinetik proton yang
terdisipasi untuk mengeksitasi inti Mg yang pada
deeksitasinya mengeluarkan sinar gamma. Pada reaksi
inti berlaku hukum:
a. kekekalan momentum linier dan momentum sudut,
b. kekekalan energi,
c. kekekalan jumlah muatan (nomor atom),
d. kekekalan jumlah nukleon (nomor massa).

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 42

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 43
Perluasan tabel periodik
Unsur alam yang paling berat adalah Uranium.
Unsur dengan nomer atom Z=92 dibuat secara
artifisial dengan penembakan inti ringan
dengan proton, partikel alfa, dan ion positif
dari periode kedua.
Dengan naiknya nomer atom dari unsur
buatan waktu parohnya menjadi lebih pendek
sehingga sangat tidak stabil (mudah meluruh).
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 44
Beberapa unsur yang dihasilkan dari
akselerasi partikel

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 45
Pemberian nama unsur dengan nomor atom besar
Semua unsur mempunyai akhiran ium.
Nama tersebut dibuat dengan akar angka
sebagai berikut:
0=nil; 1=un; 2=bi; 3=tri; 4=quad; 5= pent; 6=
heks; 7=sept; 8=okt; 9=enn
Simbol terdiri dari tiga kata berasal dari akar
angka diatas . Contoh: Unsur dengan nomer
atom=104. Unnilquadium = Unq
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 46

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 47
Energi ikatan inti
Inti terdiri dari proton dan neutron.
Proton dan neutron berikatan sangat kuat sehingga untuk memisahkan
proton dan neutron memerlukan energi yang sangat kuat.
Sebaliknya untuk menggabungkan proton dan neutron membentuk inti atom
akan menghasilkan energi yang sangat besar.
Rumus Ensrein menunjukkan bahwa apabila massa berubah menjadi energi
maka energi yang ditimbulkan sebesar E=mc
2
.
Sewaktu inti terbentuk sejumlah masa akan berubah menjadi energi yang
dibebaskan sewaktu inti atom terbentuk. Dengan perkataan lain ada sebagian
masa yang berubah menjadi energi sehingga msa yang sebenarnya dari inti <
dari masa teoritis (nomer masa).
Energi ikatan inti adalah energi yang dibebaskan ketika inti terbentuk atau
energi yang diperlukan ketika diuraikan menjadi nukleon (proton dan
neutron).
Defek masa adalah selisih antara masa inti yang sebenarnya dengan masa inti
(masa proton dan neutron).
Dari hasil perhitungan energi ikatan rata rata /nukleon = 7,07 MeV/nukleon
1MeV= 1000.000 eV.


Kimia Inti (Kmia dasar 2) 48
FISI, FUSI dan ENERGI NUKLIR
Fisi adalah pembelahan inti sebagai contoh apabila
Uranium 235 ditembaki dengan netron yang
kecepatnnya rendah menghasilkan dua buah inti atom
lain yaitu Ba139 dan Kr94 dengan membebaskan
sejumlah energi.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 49

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 50
Pembelahan inti menghasilkan netron

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 51

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 52
Energi yang dipancarkan akibat reaksi pembelah inti
atau reaksi fusi unsur radioaktif seperti Uranium sangat
besar. Pembelahan 1 kg Uranium akan menghasilkan
energi yang setara dengan pembakaran 3.000 ton batu
bara atau 13.200 barrel minyak bumi.
Uranium 235 adalah satu contoh dari isotop yang fisil
artinya yang dapat membelah. Di aam hanya 0,72 %
Uranium yang fisil selebihnya adalah Uranium yang
tidak fisil walaupun dapat membelah menjadi isotop
buatan yang fisil Pu239 dan U233 dalam reaktor nuklir.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 53
Reaksi Fusi
Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses
di mana dua inti atom bergabung, membentuk inti
atom yang lebih besar dan melepaskan
energi. Fusi kebalikan dari fisi, adalah penyatuan dua
inti ringan menjadi inti yang lebih berat.
Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas
dan sinar yang datang dari matahari adalah hasil fusi
antara hidrogen dan helium, dan energi dilepaskan
sebagai ganti materi yang hilang selama perubahan ini.
Setiap detik, matahari mengubah 564 juta ton hidrogen
menjadi 560 juta ton helium. 4 juta ton sisa materi
diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini
menghasilkan tenaga matahari yang sangat vital bagi
kehidupan di planet kita, dan telah berjalan selama
jutaan tahun tanpa jeda
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 54

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 55
Energi reaksi fusi
Energi yang dilepas di banyak reaksi nuklir
lebih besar dari reaksi kimia, karena energi
pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh
lebih besar dari energi yang menahan elektron
ke inti atom. Contoh, energi ionisasi yang
diperoleh dari penambahan elektron ke
hidrogen adalah 13.6 elektronvolt -- lebih kecil
satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh
reaksi D-T seperti gambar di bawah.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 56
Beberapa contoh reaksi fusi nuklir yang dapat
dilangsungkan di permukaan Bumi adalah
sebagai berikut:


Kimia Inti (Kmia dasar 2) 57
(1)D+T4He(3.5 MeV)+n(14.1 MeV)

(2i)D+DT(1.01 MeV)+p(3.02 MeV) 50%

(2ii) 3He(0.82 MeV)+n(2.45 MeV) 50%

(3)D+3He4He(3.6 MeV)+p(14.7 MeV)

(4)T+T4He+2 n+ 11.3 MeV



(5)3He+3He4He+2 p+ 12.9 MeV


(6i)3He+T4He+p+n+ 12.1 MeV 51%

(6ii) 4He(4.8 MeV)+D(9.5 MeV) 43%

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 58
(6iii) 4He(0.5 MeV)+n(1.9 MeV)+p(11.9 MeV) 6%
(7)D+6Li2 4He+ 22.4 MeV
(8)p+6Li4He(1.7 MeV)+3He(2.3 MeV)
(9)3He+6Li2 4He +p+ 16.9 MeV
(10)p+11B3 4He+ 8.7 MeV
(11)p+7Li2 4He+ 17.3 MeV

p (protium), D (deuterium), dan T (tritium) adalah sebutan
untuk isotop-isotop hidrogen.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 59

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 60
Proses Reaksi Fusi

Proses reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi seperti
arti harfiahnya, proses ini merupakan reaksi penggabungan
dua inti menjadi inti lain yang lebih besar. Reaksi jenis ini
tidak terjadi secara alamiah di permukaan bumi, namun
merupakan prinsip kerja pembakaran Hidrogen di pusat
matahari serta bintang-bintang. Sebenarnya, banyak tipe
reaksi fusi yang dapat terjadi di matahari yang sering
disebut siklus proton-proton, mulai dari penggabungan dua
inti Hidrogen menjadi inti Deuterium hingga penggabungan
inti Deuterium dan inti Tritium. Kebanyakan reaksi ini
membutuhkan kondisi tertentu yang hanya terdapat di
dalam inti matahari ataupun bintang-bintang, misalnya
tekanan yang sangat tinggi
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 61
Reaksi fusi di dalam teras reaktor membutuhkan Deuterium dan
Tritium sebagai bahan bakar, yang jika bergabung pada kondisi
tertentu akan menghasilkan inti Helium yang stabil disertai sebuah
neutron yang membawa sebagian besar energi hasil fusi. Saat ini,
Deuterium bukan merupakan masalah, sebab tersediaannya di alam
boleh dikatakan tak terbatas. Deuterium dapat diekstraksi dari air
biasa, untuk setiap satu meter kubik air dapat diperoleh sekitar 200
gram Deuterium. Berlainan dengan Deuterium, Tritium bersifat
radioaktif. Tritium alam sangat jarang dijumpai. Untungnya, Tritium
dapat dihasilkan melalui proses 'breeding' dengan menggunakan
sebagian kecil neutron hasil reaksi fusi serta dua jenis isotop Litium
yang terdapat di alam, yaitu Litium-6 dan Litium-7. Litium-6 dapat
menangkap neutron cepat dan neutron lambat, sedangkan Litium-7
hanya menangkap neutron cepat. Litium yang menangkap neutron
akan pecah menjadi Tritium serta Helium.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 62
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
perbedaan perubahan kimia biasa dan
perubahan unsur radio aktif. Jelaskan.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 63

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Keunggulan PLTN adalah tidak menghasilkan emisi gas CO
2
sama
sekali. Selain itu PLTN juga mampu menghasilkan daya stabil yang jauh
lebih besar jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Perlu
diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai
dapat didaur ulang kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk
teknologi di masa depan.
Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU
menggunakan boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN
menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir.
Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar
batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan
panas dengan cara dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan
untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air,
uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini
generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos
dengan turbin uap.
Kimia Inti (Kmia dasar 2) 64
Deret peluruhan radioaktif

Inti U
238
meluruh manjadi Th
234
, dan Th
234
juga
meluruh menjadi Pa
234
. Isotop Pa
234
juga tidak
stabil dan meluruh lagi manjadi U
234
yang juga
radioaktif, dan seterusnya. Skema keseluruhan,
dimana satu isotop meluruh manjadi isotop lain
dan seterusnya, disebut deret radioaktif atau
deret peluruhan U
238
mengalami peluruhan 14
tahap hingga menghasilkan isotop stabil Pb
2O6
.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 65
4.5. Aplikasi Reaksi lnti Dalam Kirnia
Salah satu aplikasi paling menarik paluruhan radio-aktif
adalah pangukuran umur benda-benda purbakala sejak
pembentukannya, separti batuan dan manusia. Contohnya,
umur batuan yang mengandung uranium dapat ditentukan
dengan pengukuran perbandingan antara U
238
dengan
Pb
206
, dimana Pb
206
adalah isotop stabil hasil peluruhan
terakhir dari U
238
. Dengan metoda ini, umur batuan tartua
adalah 3,9.10
9
tahun.
Umur batuan yang tidak mengandung uranium dapat
ditentukan dengan metoda peluruhan,

19
K
40
+
-1
e
0

18
Ar
40

dengan t
l/2
adalah 1,3.10
9
tahun.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 66
Umur benda yang pernah hidup seperti kayu dan tulang dapat
diperkirakan dan cukup akurat dengan pengukuran perbandingan
C
14
terhadap C
12
. Carbon-14 adalah radio-aktif dan secara konstan
dihasilkan di atmosfer-atas melalui reaksi neutron kosmik
dengan
7
N
l4
,

7
N
l4
+
0
n
1

6
C
14
+
l
p
l

Karbon-14 yang dihasilkan segera meluruh menghasilkan nitrogen-
14 dengan t
l/2
= 5770 tahun. Karena karbon-14 yang terbentuk
segera meluruh maka konsentrasinya tetap atau steady-state.
Karbon-14 segera membentuk gas CO
2
di atmosfer, kemudian
digunakan tumbuhan untuk proses photosintesis. Bila tanaman
sudah mati maka jumlah karbon-14 akan berkurang karena proses
peluruhan. Karena t
l/2
karbon-14 adalah 5770 tahun, maka bila
dalam benda konsentrasi karbon-14 telah berkurang setengahnya,
umur benda adalah 5770 tahun.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 67
Aplikasi lain dari karadicakcifan adalah :
1. Mutasi DNA : Dengan memberikan radiasi pada sistem dimana
terdapat DNA maka dapat terjadi pembentukan radikal langsung
pada DNA atau pada H
2
O. Radikal DNA dapat bersaksi dengan
radikal DNA atau radikal H atau OH bereaksi dengan DNA
menghasilkan radikal DNA yang kemudian bersaksi lagi. Dangan
demikian terjadi mutasi DNA.
2. Mempelajari mekanisme reaksi : Contohnya reaksi antara
etanol dan asam asetat. Dalam reaksi ini perlu dipelajari asal-usul
oksigen pada ikatan -O- dalam molekul ester basil reaksi.
3. Mengetahui Sifat unsur : Unsur At mempunyai waktu hidup
hanya 7,5 jam, sehinga tidak cukup mempelajari sifat kimianya. Hal
ini diatasi dengan mencampurkannya dengan I, dan bila melakukan
reaksi yang sama maka sifat kimia At sama dengan I.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 68
Contoh :
1. Berapa fraksi atom radioaktif tersisa setelah 5 waktu paruh?
Jawab:
Setelah 1 waktu paruh, tersisa 1/2 bagian
Setelah 2 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/2 = 1/4 bagian
Setelah 3 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/4 = 1/8 bagian
Setelah 4 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)3 = (1/2)4 = 1/16 bagian
Setelah 5 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)4 = (1/2)5 = 1/32 bagian
2. Bila dimulai dgn 16 juta atom radioaktif, berapa yg tertinggal setelah
4 waktu paruh?
Jawab:
Tersisa = (1/2)4 = 1/16 x 16 juta = 1 juta atom
Setelah n kali waktu paruh, tersisa 1/2n bagian


Kimia Inti (Kmia dasar 2) 69
Bahaya unsur-unsur radioaktif
Radiasi : dpt menguntungkan & merugikan
Partikel berenergi tinggi & sinar melepaskan
e- dr atom dan ion
Jk tjd dlm tubuh akan berbahaya, misalnya
H
2
O dan H
2
O
2

Merusak sel darah putih
Mempengaruhi sumsum tulang anemia
Merangsang leukimia
Perubahan molekul DNA mutasi

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 70
Reaksi penghasil energi
a. Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi
beberapa inti atom ringan dan partikel elementer, disertai
pelepasan energi yang besar.Unsur yang sering digunakan dalam
reaksi fisi nukliradalah Plutonium dan Uranium (terutama
Plutonium-239, Uranium-235),
Energi yang dihasilkan sangat besar, dalam tersebut diahasilkan
neutron baru yang akan menumbuk inti atom sisa sehingga terjadi
reaksi inti berantai yang dapat menghasilkan energi yang sangat
besar, misal reaksi fisi pada bom nuklir.
n + U-235 -> Ba-144 + Kr-90 + 2n + 179.6 MeV
n + U-235 -> Ba-141 + Kr-92 + 3n + 173.3 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + Te-139 + 3n + 172.9 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + La-139 + 3n + 199.3 MeV

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 71
b. Reaksi fusi
fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses
saat duainti atom bergabung, membentuk inti atom
yang lebih besar dan melepaskan energi.Fusi nuklir
adalah sumber energi yang
menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen
meledak.
Senjata nuklir adalah senjata yang menggunakan
prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi nuklir. Unsur yang
sering digunakan dalam reaksi fusi nuklir
adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6,
Deuterium, Tritium).

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 72
Reaksi fusi deuterium-tritium (D-T) dipertimbangkan
sebagai proses yang paling menjanjikan dalam
memproduksi tenaga fusi.
A. Radiokimia
Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik
kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan pengaruh
kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
Aplikasi radiokimia
a) Fisi inti:
1. Bom Atom
2. Reaktor Nuklir

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 73
Bom atom
Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom. Faktor
krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu.
Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom
atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional
seperti TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu.
Bahan yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong
bagian-bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih
besar dibandingkan massa kritis.
Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan
plutonium-239 digunakan dalam bom yang meledak di Nagasaki.
Ledakan bom menyebabkan kawah degan lebar 300m & kedalaman 100m
- Radius kerusakan total = 10 km
- Radius kematian = 40 km
- Perusakan oleh radioaktif tidak akan habis

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 74
2. Reaktor Nuklir
Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah
pembangkitan listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai
terbatas yang dilakukan dalam suatu reaktor nuklir.
Reaktor nuklir adalah suatu tempat dimana reaksi pembelahan (fision)
nuklida terjadi secara terkendaliberlangsung. Reaktor nuklir ini dapat
dimanfaatkan energi nuklir sehingga disebut reaktor termal.
Komponen reaktor nuklir:
1). Bahan bakar
2). Moderator
3). Reflektor
4). Bahan pengendali
5). Pendingin
6). Perisai
7). Pemindah panas

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 75
Ket :
1). Bahan Bakar : isotop radioaktif yang dapat melakukan reaksi
pembelahan seperti: U-233, U-239, dan U-235. Bahan bakar yang
digunakan berwujud padat dan dalam bentuk senyawa UO2. Bahan
bakar ini ditembaki neutron dengan kecepatan tinggi sehingga
terjadi pembelahan:
2). Moderator : adalah atom-atom yang terdapat dalam bahan
untuk memperlambat neutron cepat sampai mencapai tingkat
energi yang terendah.
Moderator memilki sifat-sifat:
- pada tiap tumbukan neutron akan kehilangan energi yang besar
- penampang penyerapan yang rendah
- penampang penghamburan yang tinggi

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 76
3). Reflektor adalah suatu bahan yang dapat memantulkan neutron yang
dihamburkan keluar ke reaktor kembali. Bahan reflektor : air berat,(D
2
O),
grafit, berilium, dan berilium oksida (BaO).
4). Bahan pengendali : bahan pemgendali reaksi fisi, bersifat menyerap
neutronsehingga reaksi berantai dapat dikendali bahkan dapt dihentikan.
Syarat-syarat pengendali:
- dapat menyerap neutron dengan mudah
- mempunyai kekuatan mekanik yang cukup
- mempunyai massa rendah , agar dapat bergerak dengan cepat
- tahan korosi
- stabil dalam radiasi maupun suhu tinggi
- dapat memindahkan panas dengan baik
Bahan tersebut terbuat dari paduan logam kadmium atau borium,
B
4
Cd,paduan boron dengan aluminium(boral), boron baja, logam kadmium
dengan perak dan indium.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 77
5). Pendingin : untuk mendinginkan bahan bakar atau reaktor.
Sifat-sifat bahan pendingin:
- mempunyai penyerapan neutron yang rendah
- dapat memindahkan panas dengan baik
- mudah dipompakan
- mempunyai titik beku yang rendah dan titik didih yang tinggi
- stabil terhadap radiasi maupun suhu tinggi
- tidak korosif
- aman dalam penanganan
- tidak peka terhadap keradioaktifan
Bahan pendingin yang digunakan :
- berwujud gas : udara, gas helium , CO
2
dan uap air
- berwujud cair : air (H
2
O), air berat (D
2
O), logam cair seperti Na dan NaK

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 78
6). Bahan perisai adalah suatu bahan untuk melindungi bejana
reaktor terhadap daerah sekelilingnya yang banyak radiasi.
Syarat bahan perisai :
- dapat memperlambat neutron
- dapat menyerap neutron
- dapat menyerap radiasi sinar gamma karena memiliki daya tembus
yang sangat besar.
Jenis. Bahan yang digunakan :
- Air (H
2
O)
- Beton, yang dicampuridengan bahan lain misalnya barit (B(OH)
2

- Logam, misalnya logam besi (Fe), timbal (Pb), Bismut (Bi) , aliase
boral (borium aluminium)

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 79
7). Pemindah panas : berfungsi untuk memindahkan energi
yang dihasilkan dari reaksi fisi menjadi energi yang dapat
dimanfaatkan
Ada 3 jenis reaktor nuklir yang dikenal, yaitu:
- Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H
2
O) sebagai
moderator (zat yang dapat mengurangi energi kinetik
neutron).
- Reaktor air berat. Menggunakan D
2
O sebagai moderator.
- Reaktor Pembiak (Breeder Reactor). Menggunakan bahan
bakar uranium, tetapi tidak seperti reaktor nuklir
konvensional, reaktor ini menghasilkan bahan terfisikan
lebih banyak daripada yang digunakan.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 80
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut
(untuk mengikuti unsur dalam suatu proses
yang menyangkut senyawa atau sekelompok
senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber
sinar.
Radioisotop digunakan sebagai perunut :
Isotop suatu unsur tertentu, radioaktif atau
tdk, mempunyai tingkah laku yang sama
dalam proses kimia & fisika.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 81

Radioisotop yang banyak digunakan sebagai sumber radiasi:
a. Dalam bidang kedolkteran :
Co-60 digunakan sebagai sumber sinar gamma untuk terapi tumor
dan kanker.
P-32 digunakan untuk mengobati leukemia.
Co-60 dan Cs-137 digunakan dalam sterilisasi.
Ra-226 dugunakan untuk terapi kanker
b. Bidang industri
Sinar gamma yang dihasilkan oleh beberapa radioisotope digunakan untuk
memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, pengawetan kayu dan
barang-barang seni, mengontrol ketebalan bahan
c. Bidang pertanian
Radiasi-radiasi yang dihasilkan oleh beberapa radioisotope digunakan
untuk membasmi hama dan dalam pemuliaan tanaman, penyimpanan
makanan.

Kimia Inti (Kmia dasar 2) 82

Anda mungkin juga menyukai