Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN PARAMETER SKBI-2.3.26.

1987 dan Pt T-01-2002-B


1. SKBI-2.3.26. 1987
LALU LINTAS
1. Jumlah jalur dan koefisien distribusi kendaraan (C)
Jalur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya, yang
menampung lalu lintas terbesar. Jika jalan tidak memiliki tanda batas jalur, maka jumlah
jalur ditentukan dari lebar perkerasan.
2. Lalu lintas harian rata-rata dan rumus-rumus lintas ekivalen
a. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) setiap jenis kendaraan ditentukan pada awal umur
rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median atau masing-masing
arah pada jalan dengan median.
b. Lintas ekivalen permulaan (LEP) dihitung dengan rumus sebagai berikut:


Catatan : j = jenis kendaraan
1. Lintas ekivalen akhir (LEA) dihitung dengan rumus sebagai berikut :


2. Lintas ekivalen tengah (LET) dihitung dengan rumus sebagai berikut :


3. Lintas ekivalen rencana (LER) dihitung dengan rumus sebagai berikut :
LER = LET x FP
Faktor penyesuaian (FP) tersebut diatas ditentukan dengan rumus : FP = UR/10.

KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF
Koefisien kekuatan relatif (a) masing-masing bahan dan kegunaannya sebagai lapis
permukaan, pondasi, pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai nilai marshall test
(untuk bahan dengan aspal), kuat tekan (untuk bahan yang distabilisasi dengan semen atau
kapur), atau CBR (untuk bahan lapis pondasi bawah).

DAYA DUKUNG TANAH DASAR (DDT) DAN CBR
Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi (gambar 1). Yang
dimaksud dengan harga CBR disini adalah harga CBR lapangan atau CBR laboratorium.
Jika digunakan CBR lapangan maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan
tabung (undisturb), kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur
langsung di lapangan (musim hujan/direndam).

FAKTOR REGIONAL (FR)
Keadaan lapangan mencakup permeabilitas tanah, perlengkapan drainase, bentuk
alinyemen serta presentase kendaraan dengan berat 13 ton, dan kendaraan yang berhenti,
sedangkan keadaan iklim mencakup curah hujan rata-rata per tahun.

INDEKS PERMUKAAN (IP)
Indeks permukaan ini menyatakan nilai daripada kerataan/kehalusan serta kekokohan
permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat.
Adapun beberapa nilai IP beserta artinya adalah seperti yang tersebut dibawah ini :
IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga sangat
mengganggu lalu lintas kendaraan.
IP = 1,5 : adalah tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin (jalan tidak terputus).
IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih mantap.
IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan yang masih cukup stabil dan baik.


2. Pt T-01-2002-B
LALU LINTAS
1. Angka ekivalen beban gandar sumbu kendaraan (E)
Angka ekivalen (E) masing-masing golongan beban gandar sumbu (setiap kendaraan)
ditentukan menurut tabel pada lampiran D. Tabel ini hanya berlaku untuk roda ganda.
Untuk roda tunggal karakteristik beban yang berlaku agak berbeda dengan roda ganda.
Untuk roda tunggal rumus berikut ini harus dipergunakan.

(


)



2. Reliabilitas
Konsep realibilitas merupakan upaya untuk menyertakan derajat kepastian (degree of
certainty) ke dalam proses perencanaan untuk menjamin bermacam-macam alternatif
perencanaan akan bertahan selama selang waktu yang direncanakan (umur rencana).



3. Lalu lintas pada lajur rencana
Lalu lintas pada lajur rencana (w18) diberikan dalam kumulatif beban gandar standar.
Untuk mendapatkan lalu lintas pada lajur rencana ini digunakan perumusan berikut ini :


Dimana :
DD = faktor distribusi arah
DL = faktor distribusi lajur

= beban gandar standar kumulatif untuk dua arah



KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF
Pedoman ini memperkenalkan korelasi antara korfisien kekuatan relatif dengan nilai
mekanistik, yaitu modulus resilien.
Berdasarkan jenis dan fungsi material lapis perkerasan, estimasi koefisien kekuatan relatif
dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu : beton aspal (asphalt concrete), lapis pondasi
granular (granular base), lapis pondasi bawah granular (granular subbase), cement-treated
base (CTB), dan asphalt-treated base (ATB).

KOEFISIEN DRAINASE
Konsep koefisien drainase digunakan untuk mengakomodasi kualitas sistem drainse yang
dimiliki perkerasan jalan. Tabel 4 memperlihatkan definisi umum mengenai kualitas drainase.
Tabel 4 definisi kualitas drainase
Kualitas Drainase Air hialang dalam
Baik sekali
Baik
Sedang
Jelek
Jelek sekali
2 jam
1 hari
1 minggu
1 bulan
Air tidak akan mengalir

Dari perbandingan diatas saya berpendapat bahwa parameter dari SKBI-2.3.26. 1987 lebih mudah
dipahami daripada parameter Pt T-01-2002-B, dikarenakan penjelasan parameter SKBI-2.3.26. 1987
lebih lengkap dan terperinci secara jelas, sehingga lebih mudah bagi saya untuk memahaminya.

Anda mungkin juga menyukai