Anda di halaman 1dari 19

Latar Belakang

Mengapa di ambilnya judul ini Agama Sebagai Inspirasi Bukan Anspirasi karena kita
tau agama adalah kepercayaan kepada sang penciptanya atau TUHAN Nya untuk hidup manusia
yang lebih terarah atau di sebut punya pegangngan hidup manusia untuk hidup bahagia,
sejahterah di dunia dan di ahkirat kelak. Sehingga membuat manusia berpikir untuk mana jalan
yang akan di tempuh/di lewatinya untuk mencapai sejahterah pada sisi ini tergantung pada setiap
individu manusia akan melewati jalan yang mana akan tetapi kodrat manusia selalu ingin hidup
bahagia dan sejahterah dan damai
Maka Agama sebagai inspirasi manusia yang akan menggapai semua keinginan tersebut
dengan catatan mengikuti aturan aturan yang ada pada agama tersebut yang telah di contoh kan
oleh Nabi & Rasul ALLAH yang ada pada pandangan agama islam.
Semua manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang paling sempurna, karena
manusia dibedakan dari makhluk yang lain, dari fasilitas yang diberikan, berupa panca indra,
insting, akal, emosi dan agama. Dengan kesempurnaan ini maka manusia diberi amanat sebagai
khalifah Allah (wakil Allah ) di muka bumi, dengan tugas untuk menjaga, memelihara,
melestarikan dan memanfaatkan.

Tetapi kesempatan yang telah diberikan oleh Allah ini menjadikan status manusia terhadap
manusia yang lain dalam lingkup social, ekonomi, politik, budaya, agama berbeda. Sehingga ada
orang yang kaya ada yang miskin, ada yang pandai ada yang bodoh, ada yang rajin ada yang
malas, ada yang besar ada yang kecil, ada yang terhormat ada yang dikucilkan dan sebagainya.
Padahal Allah telah memberikan kesempatan yang sama, masing-masing dalam sehari semalam
diberi kesempatan 24 jam, tinggal manusia sendiri yang dapat memanfaatkan waktu tersebut.
Maka didalam Alquran surat Al Asr Allah telah memberikan gambaran:

" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al Asr: 1-3)




Tujuan
Tujuan dari tersusunya makalah ini adalah dimana agama sebagai Inspirasi bukan Anspirasi
yang sebagai mana mestinya agama yang dianut manusia itu akan menuntunya kepada Tuhan
dengan cara mendekatkan diri agar senantiasa hidupnya diberikan diberikan hidayah dan
inayahNya agar dapat kembali kepada Nya dengan keadaan yang di ridhoi.

Agama Sebagai Inspirasi dan Bukan Sebagai Anpirasi

A. Pengertian Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, gama yang berarti "tradisi". Kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
mile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat
beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui
rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Definisi tentang agama di sini sedapat mungkin sederhana dan meliputi. Definisi ini
diharapkan tidak terlalu sempit maupun terlalu longgar, tetapi dapat dikenakan kepada agama-
agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan
suatu lembaga atau institusi yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa
yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya
menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa
itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada
bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-
ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa,
Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara
menghambakan diri, yaitu:
menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal
dari Tuhan, dan
menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan.
Dengan demikian, agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian
agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran
yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.
Lebih luasnya lagi, agama juga bisa diartikan sebagai jalan hidup. Yakni bahwa seluruh aktivitas
lahir dan batin pemeluknya diatur oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita makan,
bagaimana kita bergaul, bagaimana kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh aturan/tata
cara agama.
Dan inti pokok dari sebuah Agama adalah dimana orang orang mempunyai kepercayaan
adanya sang pencipta (Tuhan) dan cara untuk mendekatkan diri kepadanya adalah mempunyai
agama atau kepercayaan yang di anutnya.

Pengertian Agama menurut buku Refrensi kami yang berjudul Relasi dengan Tuhan yang
kami ambil dari halaman 67.
Agama adalah pada dasarnya adalah sikap dasar manusia yang seharusnya kepada Tuhan.
Agama mengungkapakan diri dalam sembah dan bakti sepenuh hati kepada Tuhan. Berbeda
dengan iman yang di dasarkan pada pewahyuan Tuhan, agama sebenarnya merupakan hasil
usaha manusia, yang dikembangkan dalam rangkah mengatur berbagai hal yang berkaitan
dengan pengukapan iman, karena seorang beragama baru merupakan sebuah awal dari perjalan
panjang yang harus dilaluinya mengarungi dunia rohani yang tiada batas. Disebut tiada batas
karena perjalan rohani terutama yang berkaitan dengan sesuatu transenden atau ghaib. Iman
merupakan jawaban atau tanggapan manusia atas pemwahyuan Tuhan, sedangkan bagaimana
jawaban manusia manusia ini di kembangkan , di sebarluaskan dan di teruskan turun menurun
dalam berbagai aktifitas kerohanian, itulah yang diatur oleh agama. Jadi agama lebih merupakan
wadah atau lembaga yang mempersatukan dan mengatur berbagai aktifitas dengan
pengungkapan dan penghayatan kepada Tuhan. Dengan pengertian ini tidak berarti agama yang
berkaitan dengan hal yang vertitakal sementara aspek horizontalnya di abaikan. Agama jelas
memiliki ciri social yang sangat luas dan dalam. Agama adalah institusi atau ruang tempat
pengembangan dan penghayatan dimensi social dari imana kepada Tuhan.

Harapan terbesar masyarakat adalah karakter setiap individu
Yang dikuti dari buku Relasi dengan Tuhan di ambil dari halaman 67.

Agama Sebagai Kebutuhan Manusia.
1. Agama sebagai kebutuhan fitrah manusia
Secar naturastik manusia memiliki pontensi dasar untuk mengakui Allah atau beragama.
Fitrah agama inilah yang menjadi kebutuhan dasar manusia. Fitrah ini tidak bisa di ganti
dengan yang lain, fitrah agama ini yang membedakan manusia dan hewan. Fitrah ini
berada dalam perasaan batin manusia yang paling dalam, yaitu nurani.

2. Kemerdekaan manusia
Ini diwujudkan karena manusia adalh makhluk social, yang dalam hidupnya manusia
tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Dalam kontek
hubungan sesame manusia inilah kemerdekaan seseorang harus diwujudkan dengan cara
memperhatikan kepentingan orang lain.

3. Agama sebagai obat kegelisahan hati
Agama sebagai obat kegelisaha hati dari berbagai persoalan maka agama menewarkan
obat hati yang luar biasa jika manusia melaksanakannya akan menjadi manusia yang
sehat (jasmani dan Rohani) yaitu
Membaca AlQuran
Sholat secara istiqomah
Senantiasa dzikrullah
Berpuasa
Mencari teman yang baik

4. Untuk mendapatkan kebahagiaan (ridha Allah)
Semua manusia pasti menuju kebahagiaan akan tetapi manusia akan menanggapi
kebahagian berbagai macam seperti kekayaan materi bisa membuat bahagia teryata tidak.
Sebagaiman Firman Allah
Ya tuhan kami, limpahkanlah kepada kami hidup bahagia di dunia dan hidup di akhitat
serta jauhkanlah kami dari siksa neraka. (Q.S.2:201)

5. Mempertahankan martabat manusia
Bahwa manusia adalah puncaka ciptaan Allah sekaligus makhluk Allah yang paling
muliah mereka akan jatuh pada kenistaan jika mereka tidak beragama.

Untuk mempertahankan kemuliaan dan agar tidak terhina dalam hidupnya, manusia
harus beriman dan beramal shaleh (Q.S 95:4-5)
Refensi dari buku , Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum
Di halaman 6-11
Contoh Agama Islam
Nama Islam bagi agama ini diberikan oleh Allah SWT sendiri. Dia juga
menyatakan hanya Islam agama yang diridhai-Nya dan siapa yang memeluk agama selain
Islam kehidupannya akan merugi di akhirat nanti. Islam juga dinyatakan telah sempurna
sebagai ajaran-Nya yang merupakan rahmat dan karunia-Nya bagi umat manusia, sehingga
mereka tidak memerlukan lagi ajaran-ajaran selain Islam.

"Sesungguhnya dien (agama) yang diridhai Allah hanyalah Islam."
(Q.S. 3:19)
"Dan siapa saja yang memeluk agama selain Islam, tidak akan diterima
(oleh Allah) dan dia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti."
(Q.S. 3:85)
"Pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu (Islam) dan Aku telah
melimpahkan nikmat-Ku padamu, dan Aku ridha Islam sebagai agamamu."
(Q.S. 5:3).

Menurut Al-Quran, semua agama yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul
sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam dan pemeluknya disebut
Muslim (Q.S. 2:136, 10:72 dan 84, 12:101, 3:52, 4:163-165). Bahkan, Hawariyun, yakni
sebutan bagi pengikut Nabi Isa a.s., menyebut diri mereka Muslim (Q.S. 3:52).
Inilah salah satu kekhasan agama Islam. Nama Islam tidak diasosiasikan pada pribadi
seseorang, nama ras, suku, ataupun wilayah. Sebagaimana dikemukakan Abul Ala Al-
Maududi, Islam sama sekali tidak seperti nama agama-agama lain yang dikaitkan dengan nama
sesuatu atau seseorang.
Misalnya agama lain yang dari nama sesuatu atau sesorang :
Zoroaster adalah agama di Parsi. Nama itu disandarkan pada nama ndirinya, Zoroaster
yang meninggal tahun 583 SM.

Agama Budha (Budhism) berasal dari nama Sidharta Budha Gautama, lahir tahun 560 SM
di India. Budha adalah gelar bagi Sidharta yang dianggap memperoleh penerangan agung.
Yahudi (Judaism), yang dianut orang-orang Yahudi, berasal dari nama negara Juda (Judea) atau
Yahuda.
Agama Hindu (Hinduism) adalah kumpulan macam-macam agama dan tanggapan tentang
dunia dari orang-orang India.
Agama Tao (Taoism) pada mulanya adalah suatu ajaran filsafat, sebagai aspek manifestasi
perasaan, spontanitas, dan khayalan orang-orang Cina yang berkembang menjadi agama
dalam Dinasti Han (206 SM-220 M).
Kristen diambil dari nama Tuhan yang dipujanya, Jesus Christ. Pengikut Kristus disebut
pula orang-orang Kristen. Dalam Al-Quran ada istilah Nasrani atau Nashoro, disandarkan pada
asal daerah Jesus, yakni Nazareth (Jesus of Nazareth)

Di kutip dari buku yang diambil yang berjudul Inilah islam (dasar dasar agama islam untuk
pemula) yang di susun oleh Syamsul Asep M Romli di halaman 4-5 yang kami rangkum yang
mengenai agama islam.

ARTI ISLAM : ETIMOLOGIS & TERMINOLOGIS
A. Arti Etimologis
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata Islam berasal dari bahasa Arab: salima
yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau
tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT,
Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan,
maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak pula bersedih hati (Q.S. 2:112).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang
memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati. Menurutnya, kata Islam berasal dari akar
kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan
ketundukkan. Dalam pengertian religius, menurut Abdalati, Islam berarti "penyerahan diri
kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya" (Submission to the Will of God
and obedience to His Law).
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata Islam adalah erat dan
jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-
Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata Islam setidaknya ada empat yang
berkaitan satu sama lain.
1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan diri
kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya
menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas dakwah
atau amar maruf nahyi munkar).
4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika pemeluk
Islam melaksanakan asalama dan sallama.

B. Arti Terminologis
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah agama wahyu berintikan
tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan
pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam secara
terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah
rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan
bahwa agama Islam adalah:
Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untukdisampaikan
kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada.
Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segalaperikehidupan dan
penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama manusia, dan
alam lainnya.
Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah SWT
sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah

Di kutip dari buku yang diambil yang berjudul Inilah islam (dasar dasar agama islam untuk
pemula) yang di susun oleh Syamsul Asep M Romli di halaman 29-33 yang kami rangkum
yang mengenai agama islam.
KANDUNGAN AJARAN ISLAM
1. Fondasi Islam: Tauhid
Ajaran agama Islam dibangun atas fondasi ideologis berupa pengetahuan (marifat) dan
keimanan kepada keesaan Allah SWT (tauhid), meliputi:

A. Tauhid Rububiyah
Yakni meyakini bahwa hanya Allah yang Rab atau Tuhan yang menciptakan
dan mengatur alam semesta dan segala urusan. Hanya Allah yang
memberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan. Oleh karena itu,
hubungan antara manusia dengan Allah harus ditandai dengan
kepasrahan, ketundukan, dan ketaatan.

B. Tauhid Uluhiyah.
Yakni meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Ilah atau Tuhan yang berhak disembah (mabud).
Hanya kepada-Nya segala pengabdian dan permintaan ditujukan. Tidak ada sekutu bagi-
Nya. Sebagaimana kandungan kalimat thayibah Laa Ilaaha Illallaah (Tidada Tuhan selain
Allah). Siapa yang berikrar dengan kalimat tersebut, berarti dia bersedia mematuhi
kehendak Allah dan tidak akan mengakui kekuasaan selain kekuasaan-Nya
Karena sesungguhnya Allah. Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru
selain Allah itulah yang batil... (Q.S. 22:62, 31:30).
Maka ketahuilah, sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah...
(Q.S. 47:19).

2. Garis Besar Kandungan Islam.

Secara garis besarnya, ajaran Islam meliputi ajaran tentang sistem credo (tatakeimanan atau tata
keyakinan), sistem ritus (tata peribadatan), dan sistem norma(tata kidah atau tata aturan yang
mengatur hubungan manusia dengan manusialain dan hubungan manusia dengan alam lain),
yang diklasifikasikan dalam ajaran tentang:

A. Akidah/Iman
B. Syari'at/Islam
C. Akhlak/Ihsan.
Akidah, Syariat, dan Akhlak dalam Islam merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
satu sama lain.

A. Akidah/Iman
Di bidang akidah, Islam mengajarkan kepercayaan atau keimanan terhadap enam hal berikut
yang dikenal dengan sebutan Rukun Iman (Arkan al-Iman).
C. Syariat/Islam
Di bidang syari'at, Islam mengajarkan tatacara beribadah yang meliputi:
(a) Hubungan langsung dengan Allah SWT (hablum minallah)
(b) Hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).

D. Akhlak/Ihsan.

Di bidang akhlak, Islam mengajarkan pedoman sikap mental atau budi-pekerti dalam
bergaul atau berhubungan dengan Allah SWT sebagai Tuhan, dengan sesama manusia, dan
dengan alam sekitarnya.

Bahkan, bidang akhlak ini menjadi sasaran inti misi Islam, sebagaimana dinyatakan oleh
Nabi Muhammad dalam sebuah haditsnya, "Sesungguhnya aku diutus (Allah SWT) untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia".

Akhlak adalah penentu baik-buruk perilaku seseorang. Penentu itu adalah
ada atau tiadanya kesadaran dalam diri seseorang tentang pengawasan dari Allah atas segala
perilakunya. Sebagaimana disebutkan dalam Nabi Saw ketika mendefinisikan ihsa:

(Ihsan adalah) kamu berbakti kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Jika kamu
tidak melihat-Nya, maka (yakinlah) bahwa Allah melihatmu (H.R. Bukhori dan Muslim).

Akhlak dalam Islam meliputi:
(a) Akhlak terhadap diri sendiri, yakni bagaimana kita memperlakukan diri sendiri dalam
menjalani hidup ini.
(b) Akhlak terhadap Allah, yakni bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap Alllah SWT.
(c) Akhlak terhadap sesama manusia, yakni tata cara bergaul dengan sesama manusia.
(d) Akhlak terhadap alam semesta, yakni bagaimana seharusnya kita memperlakukan flora
dan fauna, termasuk sikap kita terhadap makhluk-





Sumber Ajaran Islam
SUMBER ajaran Islam (Hukum Islam, Syariat Islam) itu ada tiga, yakni Al-Quran, As-
Sunnah, dan Ijtihad. Yang pertama dan kedua asalnya langsung dariAllah SWT dan Nabi
Muhammad Saw. Sedangkan yang ketiga merupakan hasilpemikiran umat Islam, yakni para
ulama mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap mengacu kepada Al-Quran dan As-Sunnah.
1. Al-Quran
Secara harfiyah, Quran artinya bacaan (qoroa, yaqrou, quranan), sebagaimana
firman Allah dalam Q.S. 75:17-18.

Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya.
Jika Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaan itu.

Secara definitif dapat dikatakan, Al-Quran adalah kumpulan wahyu atau firman Allah yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, berisi ajaran tentang keimanan, peribadahan, dan
budi pekerti.

Al-Quran merupakan salah satu Kitabullah atau Kitab-Kitab Allah, yakni wahyu-wahyu
yang diterima para Nabi/Rasul Allah. Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad
Saw, bahkan terbesar pula dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya.

Mukjizat para nabi terdahulu lebih bersifat inderawi, yakni bisa diamati dan dilihat
langsung oleh indera penglihatan atau lainnya, untuk menampilkan rasa takjub terhadap
kaumnya. Kepada Nabi Muhammad Saw, Allah SWT memberikan mukjizat Al-Quran
yang kekal abadi sepanjang zaman sehingga dapat disaksikan oleh semua umat manusia
dari semua zaman dan tempat sampai akhir nanti.

Quran membenarkan Kitab-Kitab sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Tidak mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang ditetapkannya. Tidak ada
keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta alam (Q.S. 10:37).
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Quran itulah yang benar,
membenarkan kitab-kitab sebelumnya... (Q.S. 35:31).
Membuktikan bahwa isi dalam AlQuran adalah mutlak benar.


2. As-Sunnah
As-Sunnah disebut juga Al-Hadits. Secara harfiyah (etimologis), Sunnahberarti adat-istiadat
(traditions). Secara maknawi (terminologis), Sunnah adalahsegala perkataan, perbuatan, dan
penetapan Nabi Muhammad Saw. Penetapan(taqrir) adalah persetujuan atau diamnya Nabi
Saw terhadap perkataan dan perilaku sahabat.
Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dijelaskan Al-Quran dan sabda Nabi
Muhammad Saw.
Apa yang diberikan Rasul (Muhammad) kepadamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya
maka tinggalkanlah (Q.S. 59:7).
Kutinggalkan untuk kaliam dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya,
selama kalian berpegang kepada keduanya, yakni Kitabullah (Quran) dan Sunnah Rasul Nya.
Berpegangteguhlah kalian kepada Sunnahku dan kepada Sunnah Khulafaur Rasyidin
setelahku (H.R. Abu Daud).
3. Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata ijtahada, artinya mencurahkan tenaga, memeras pikiran, berusaha
keras, bekerja semaksimal mungkin. Secara terminologis, Ijtihad adalah berpikir keras
untuk menghasilkan pendapat hukum atas suatu masalah yang tidak secara jelas
disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Pelakunya disebut Mujtahid.
Ijtihad merupakan dinamika Islam untuk menjawab tantangan zaman. Ia adalah semangat
rasionalitas Islam dalam rangka hidup dan kehidupan modern yang kian kompleks
permasalahannya. Banyak masalah baru yang muncul dan tidak pernah ada semasa hayat Nabi
Muhammad Saw. Ijtihad diperlukan untuk merealisasikan ajaran Islam dalam segala situasi dan
kondisi.
Kedudukan Ijtihad sebagai sumber hukum atau ajaran Islam ketiga setelah Al-Quran dan As-
Sunnah, diindikasikan oleh sebuah Hadits (Riwayat Tirmidzi dan Abu Daud) yang berisi dialog
atau tanya jawab antara Nabi Muhammad Saw dan Muadz bin Jabal yang diangkat sebagai
Gubernur Yaman.

Bagaimana memutuskan perkara yang dibawa orang kepada Anda?
Hamba akan memutuskan menurut Kitabullah (Al-Quran.
Dan jika di dalam Kitabullah Anda tidak menemukan sesuatu mengenai soal itu?
Jika begitu, hamba akan memutuskannya menurut Sunnah Rasulillah.
Dan jika Anda tidak menemukan sesuatu mengenai hal itu dalam Sunnah Rasulullah?
Hamba akan mempergunakan pertimbangan akal pikiran sendiri (Ijtihadu bi rayi)
tanpabimbang sedikit pun.
Segala puji bagi Allah yang telah menyebabkan utusan Rasulnya menyenangkan hati
Rasulullah!
Hadits tersebut diperkuat sebuah fragmen peristiwa yang terjadi saat-saat Nabi Muhammad Saw
menghadapi akhir hayatnya. Ketika itu terjadi dialog antara seorang sahabat dengan Nabi
Muhammad Saw.
Ya Rasulallah! Anda sakit. Anda mungkin akan wafat. Bagaimana kami jadinya?

Kamu punya Al-Quran!
Ya Rasulallah! Tetapi walaupun dengan Kitab yang membawa penerangan dan petunjuk tidak
menyesatkan itu di hadapan kami, sering kami harus meminta nasihat, petunjuk, dan
ajaran, dan jika Anda telah pergi dari kami, Ya Rasulallah, siapakah yang akan menjadi
petunjuk kami?

Berbuatlah seperti aku berbuat dan seperti aku katakan!
Tetapi Rasulullah, setelah Anda pergi peristiwa-peristiwa baru mungkin timbul yang tidak
dapat timbul selama hidup Anda. Kalau demikian, apa yang harus kami lakukan dan apa
yang harus dilakukan orang-orang sesudah kami?
Allah telah memberikan kesadaran kepada setiap manusia sebagai alat setiap orang dan akal
sebagai petunjuk. Maka gunakanlah keduanya dan tinjaulah sesuatu dan rahmat Allah akan
selalu membimbing kamu ke jalan yang lurus!
Dari kedua keterangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa Ijtihad adalah
sarana ilmiah untuk menetapkan hukum sebuah perkara yang tidak secara tegas
ditetapkan Al-Quran dan As-Sunnah. Persoalannya sekarang, siapa yang berhak melakukan
Ijtihad?
Di kutip dari buku yang diambil yang berjudul Inilah islam (dasar dasar agama islam untuk
pemula) yang di susun oleh Syamsul Asep M Romli di halaman 34-40 yang kami rangkum
yang mengenai agama islam.
B. Fungsi Agama


Fungsi dari memeluk Agama adalah :
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
3. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
4. Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. Pedoman perasaan keyakinan
6. Pedoman keberadaan
7. Pengungkapan estetika (keindahan)
8. Pedoman rekreasi dan hiburan
9. Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.

Dan dari berbagai sumber Fungsi agama adalah :
1. Sebagai petunjuk untuk dapat mengenal Tuhan;
2. Sebagai petunjuk menuju jalan yang lurus (benar);
3. Sebagai petunjuk untuk mengetahui tujuan hidupnya;
4. Sebagai petunjuk untuk mengetahui tugas dan kewajibannya selaku hamba.
5.
Islam adalah nama yang ditetapkan Allah SWT, secara eksplisit di dalam Al-Quran untuk sistem
ajaran ketuhanan yang disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia di
dalam ajaran agama Islam yang telah kita ketahui.


C. Keimanan dan Ketakwaan Menurut Agama Islam
Iman menurut bahasa artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, iman itu mengenal
Allah SWT. Iman juga bisa disebut dengan pembenaran dengan keyakinan. Taqwa adalah
menjalankan segala kewajiban dan perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya dan
menjauhi yang syubhat (perkara yang samar), selanjutnya melaksanakan perkara-perkara sunnah
(mandub), serta menjauhi perkara-perkara yang makruh (mendekati haram) contohnya: merokok
dan makan jengkol. Orang-orang yang beriman dalam kehidupannya, akan menampilkan perilaku
sebagai berikut:
1. Jihad, artinya berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk melaksanakan segala aturan Allah
atau berperang untuk mempertahankan agama Allah atau bersungguh-sungguh dalam melawan
hawa nafsu;
2. Menghukum atau menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi di kehidupannya dengan
menggunakan hukum Allah dan Rasul-Nya.
3. Ridha atas segala musibah dan cobaan yang menimpanya;
4. Sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya;
5. Saling mencintai dan menyayangi sesama muslim;
6. Rajin dan bersungguh-sungguh dalam segala usahanya;
7. Berbudi pekerti luhur;
8. Mencegah dan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang buruk, baik pada dirinya maupun
pada keluarga/saudara dan masyarakat;
9. Mempunyai loyalitas tinggi untuk selalu membantu orang miskin dan anak yatim.
Sifat taqwa dapat dikelompokkan menjadi ke dalam beberapa kategori atau indikator
ketaqwaan, diantaranya yaitu:
1. Iman kepada Allah, iman kepada para Malaikat Allah, iman kepada Kitab-kitab Allah, iman
kepada Nabi dan Rasul Allah, iman kepada hari akhir (kiamat), dan iman kepada qodo dan qodar;
2. Mendirikan shalat dan menunaikan zakat;
3. Mengeluarkan harta yang disayanginya kepada orang-orang yang tidak memiliki kemampuan
untuk memenuhi kewajiban mereka;
4. Apabila berkata tidak berdusta, apabila berjanji selalu ditepati, dan apabila diberi amanah harus
disampaikan dan diemban dengan baik dan benar;
5. Bersabar pada waktu mendapat musibah dan segala cobaan.


D. Agama sebagai pedoman/ Inspirasi

Yang dimaksud agama sebagai Inpirasi adalah dimana sebuah kepercayaan yang di anut oleh
sesorang untuk sebagai pedoman hidup bukan semata mata anspirasi sebagai keinginan untuk
hidup enak saja bukan melainkan percaya adanya Sang Pencipta

Menurut dari buku yang diambil yang berjudul Filsafat Hukum yang di karang oleh Dr. Theo
Huijbers di halaman 90 yang kami rangkum yang mengenai agama sebagai inspirasi adalah


Agama islam Mengandung suatu pedoman hidup dalam syariah. Syaria itu
meletakan fudamen bagi suatu kehidupan yang sejati.

Dari uraian ini sudah jelas bahwa agama memberian inpirasi bagi suatu kehidupan politik
dan yuridis yang baik, khususnya dengan menunjan keadilan dalam hidup bersama. Karenanya
dapat dikatakan juga bahwa aharan moral agama berfungsi sebagai azas bagi suatu pengaturan
hidup bersama yang baik.

Menurut dari buku yang diambil yang berjudul Filsafat Hukum yang di karang oleh Dr. Theo
Huijbers di halaman 90 yang kami rangkum yang mengenai agama sebagai inspirasi.

Bahwa sudah sangat jelas bahwa agama sebagai pedoman hidup manusia untuk hidup yang
lebih baik. Jika ada manusia yang memeluk agama maka akan hambar hidupnya dikarenakan
tidak adanya Tujuan hidup yang sebenarnya dan tidak ada pedoman yang menuntunya agar
menjadi manusia yang menjadi manusia sebenarnya. Dengan memiliki agama atau panutan kita
tau bahwa mana jalan yang kita harus ambil dan kita lewati bersama sama mencapai kehidupan
yang baik dalam bersama dalam agama menuntun kita di tempat dimana manusia akan merasa
tentram, sejahterah dan bahagia yang hakiki dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan.


Menurut dari buku yang diambil yang berjudul La Tahzan Innallaha Maana Tentram
bersama ALLAH di setiap tempat dan waktu yang di karang oleh Dr.K.H.Mifta Farid dan
K.H Choer Affandi di halaman 235 yang kami rangkum yang mengenai agama sebagai inspirasi

Islam Sebagai Inpirasi.
AlQURAN yang menggunakan dua istilah yang menyebut agama islam, yaitu
Islam sebagai tali (Al-habl)
Allah SWT berfirman. Dan berpegang teguhlah kamu kepada tali (agama) Allah dan janganlah
kamu bercerai berai ( QS Ali Imran [3]:103).
Titik persamaan (jihat AL-jami) antara islam tali adalah sama sama berfungsi menyelamatkan.
Tali (berfungsi untuk mengikat dan menyatukan sesuatu yang berceceran. Begitu pula agama
islam ia berfungsi untuk menyatukan manusia (Umat Islam) agar tidak bercerai berai, satu rasa
satu jiwa. Pahit, manis susah senang dalam mengarungi hidup.


Fungsi Tali (Agama)
Allah SWT menetapkan setan sebagai penghuni neraka. Ketetapan Allah itu menyebabkan stan
bertekad dan berjanji untuk terus menggoda dan menyesatkan manusia agar ia mempunyai teman
di dalam neraka Allah.
Iblis menjawab karena Engkau telah memvonis saya tersasat, maka saya benar benar akan
(menghalangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka
dari depan dan belakang, dan dari kanan dan dari kiri mereka. Sedangkan Engkau tidak akan
mendapatkan kebanyakan dari mereka yang mau bersyukur (Taat).
(QS Al-Araf [7]: 16-17)
Fungsi tali adalah memberikan pertolongan jika ada orang terjatuh, kemudian ia berpegang tali
makaia akan selamat. Begitu juga dengan orang yanag memegang teguh agama islam. Ia
menyesuaikan prilakunya dengan hokum fiqih, keyakinan berpijak pada akidah islam dan
hatinya tidak perna lepas dari ilmu Taswuf. Maka hidupnya akan selamat di dunia dan akhirat,
Mengapa demikian ? karena fiqih , akidah dan tasawuf adalah pokok-pokok dari ajaran agama
islam.
Di kutip dari buku yang diambil yang berjudul La Tahzan Innallaha Maana Tentram
bersama ALLAH di setiap tempat dan waktu yang di karang oleh Dr.K.H.Mifta Farid dan
K.H Choer di halaman 237 yang kami rangkum yang mengenai agama sebagai inspirasi

Oleh karena itu orang yang berpegang teguh pada agama yang benar maka hidupnya tidak akan
tersesat dan tidak akan larut dalam kesalahan karena agama adalah jalan untuk mencapai
kebahagian dunia dan akhirat.
Orang yang tidak mengetahui (memegang teguh) agama hidupnya akan berjalan sekehendak
dirnya. Ia tidak akan tahu perkara yang benar dan slah. Bahkan menganggap halal dan haram
adalh dua hal yang sama. Ia nikmati hidup di dunia ini dengan penuh kesenangan .ia lupa bahwa
kesenangan itu berasal dari hati yang tentram dan pribadi yang pasrah kepada Allah SWT. Bukan
terletak pada kekayaan materi, kedudukan atau jabatan
Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda Orang kaya itu bukan mereka yang banyak harta,
tetapi mereka yang memiliki hati yang tentram dan bahagia
Di dunia ini, kita hidup tidak lebih sebagai pengembara. Kita berasal dari tanah dan akan
kembali menjadi tanah. Kita akan pulang ke kampong yang abadi (akhirat). Agar tidak tersesat
kita harus mengetahui jalan untuk kembali. Kita juga membawa bekal yang akan di gunakan
ketika sudah berada di tempat tujuan. Sebanyak 17 kali dalam sehari, kita memohon kepada
Allah agar kita di berikan petunjuk untuk menempuh jalan yang benar.
Tunjukkanlah Kepada kami jalan yang lurus.
(QS-Al Fathah [1]:6)
Ya Allah, berilah kami pertolongan agar tidak jauh dari hidayah dan inayah-Mu dan tidak
tersesat. Tunjukanlah kepada kami jalan yang harus kami tempuh untuk menuju-Mu.

Di kutip dari buku yang diambil yang berjudul La Tahzan Innallaha Maana Tentram
bersama ALLAH di setiap tempat dan waktu yang di karang oleh Dr.K.H.Mifta Farid dan
K.H Choer di halaman 239-240 yang kami rangkum yang mengenai agama sebagai inspirasi

Dan di ambil dari buku yang berjudul Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah yang
disusun oleh Theo Huijbers di ambil halaman 267.

Bahwa agama memberikan Inspirasi dalam segala bidang. Pun pula dalam bidang politik dan
yuridis dapat dipengaruhi yang berasal dari iman, sehingga agama menunjang keadilan dalam
hukum
Ini menurut dari refrensi yang kami ambil dari buku yang berjudul Filsafat Hukum Dalam
Lintasan Sejarah












KESIMPULAN

Bahwa agama adalah mutlak yang harus dimiliki oleh manusia agar hidup mereka
bahagia di dunia dan akhirat bukan semata aspirasi atau pendapat tentang keyakinan bahwasanya
agama yang benar adalah yang langsung dari Tuhan bukan semata di buat dari adat atau lainya.
Misalnya agama Islam adalah agama yang lansung dari Allah yang turun memalui ALQuran di
dan di sampaikn oleh RasulNya yaitu Nabi Muhammad Saw.



Saran
1. Mempunyai agama adalah sesuatu pegangan hidup agar kita hidup kita bahagia kekal di
dunia dan akhirat.













Daftar Pustaka
1. Refrensi dari Ebook Relasi dengan Tuhan ,Antonius Atosokhi Gea Noor Racmat &
Antonina Panca Yuni Wulandari
2. Refrensi dari buku Inilah islam (dasar dasar agama islam untuk pemula),Syamsul
Asep M
3. Refrensi dari buku yang berjudulFilsafat Hukum,Dr. Theo Huijbers
4. Refrensi dari buku yang berjudul La Tahzan Innallaha Maana Tentram bersama
ALLAH di setiap tempat dan waktu Dr.K.H.Mifta Farid dan K.H Choer Affandi
5. Refrensi dari buku dari buku yang berjudul Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah
Theo Huijbers.
6. Refensi dari buku , Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Malang:
UPT MKU Politeknik Negeri Malang, Drs. Fadholi, M. Pd.I , Dra. Sri Nurkudi, M.ag
dan Abdul Chalim, S.Ag., M.I

Anda mungkin juga menyukai