Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUTORIAL : V MATERNITAS

FASILITATOR : JIA NAJIHAH S.Kep.



PNC DAN KONTRASEPSI



OLEH :
KELOMPOK BII


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2011


NAMA-NAMA KELOMPOK B II

SADAM MUSAWIR 1422090262
DWI SAPUTRO 1422090
DEDI ARDY 1422090
NUR ILMAN 1422090
IKHSAN G. 1422090
TAUFAN 1422090
JUMARDI
A.YUSYUSRAN 1422090
L.IMAN SUFAAT 1422090
SAIKHUL AMIN ABIDIN 1422090
MUZAKKIR 1422090
SUBRIYANTO WANBOKO 1422090











SKENARIO IV:
Ny. T umur 39 tahun sedang dirawat di ruang nifas dengan post partum hari 1 dengan
riwayat GVIIIPVIIAI. Pada saat pengkajian didapatkan TTV 120/90, R:20 x/mnt, Nadi
:74x/menit, suhu 38 derajat Celcius. TFU: 2 jari di bawah pusat. Ibu mengeluh nyeri pada
daerah perineum dan nyeri pada saat menyusui bayinya.

Kata sulit
1. Post partum = masa dimana tubuh menyesuaikanbaik fisik maupun
pisikososial proses melahirkan
2. Perenium = organ yg membatsi vagina dan anus
3. Nifas = masa stlh partus selesai dan berakhir sekitar 16 minggu
Kata kunci
DS
1. Ny t umur 39 dirawat dengan post partum
2. Mengeluh nyeri pada daerah perenium
3. Ny. T riwayat
4. Nyeri pada saat menyusui bayinya.
DO
1. Riwayat GVIIIPVIIAI
2. TTV 120/90, R:20 x/mnt, Nadi :74x/menit, suhu 38 derajat Celcius. TFU: 2 jari
di bawah pusat
STEP II
Pnc dan kontrasepsi
STEP III
1. Jelaskan definisi dari pnc dan kontrasepsi?
2. Jelaskan penatalaksanaan PNC?
3. Jelaskan prinsip kerja kontrasepsi?
4. Sebutkan alat kontrasepsi dan cara pengunaannya?
5. Apa yang menyebabkan sehingga ibu mengeluh pada daerah perineum dan nyeri
pada saat menyusui?
6. Apa hubugan antara PNC daN kontrasepsi?
7. Dampak (-) positif penggunaan kontrasepsi?
8. Masalah yg timbul pd post partum?
9. Cara lain mencegah kehamilan selain menggunakan alat kontrasepsi dan obat
obatan?
10. Apa yang menyebabkan ibu mengalami abortus?

STEP IV JAWABAN

1. Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut, sedangkan PNC
adalah perawatan setelah mlahirkan sampai kembali normal selama 40 hari .
2. Perawatan/penatalaksanaan PNC yaitu
1. Mobilisasi
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan
berlangsung lama, karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur
terlentang selama 8 jama post partum untuk memcegah perdarahan post partum.
Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk memcegah terjadinya
trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga telah
dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi ini tidak
mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan
sembuhnya luka.
2. Diet / Makanan
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung
cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu
ini mengalami hemokosentrasi.
3. Buang Air Kecil
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita sulit
kencing karena pada persalinan m.sphicter vesica et urethare mengalami tekanan
oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga oleh karena
adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan. Bila kandung
kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal
ini dapat mengundang terjadinya infeksi. Bila infeksi telah terjadi (urethritis,
cystitis, pyelitis), maka pemberian antibiotika sudah pada tempatnya.
4. Buang Air Besar
Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada obstipasi dan
timbul berak yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia)
peroral atau parenterala, atau dilakukan klisma bila masih belum berakhir. Karena
jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan menimbulkan demam.
5. Demam
Sesudah bersalin, suhu badan ibu naik 0,5 C dari keadaan normal, tapi tidak
melebihi 38 C. Dan sesudah 12 jam pertama suhu badan akan kembali normal. Bila
suhu lebih dari 38 C/ mungkin telah ada infeksi.
6. Mules-mules
Hal ini timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa sedang menyusui.
Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini juga timbul bila
masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di cavum uteri. Bila si
ibu sangat mengeluh, dapat diberikan analgetik atau sedativa supaya ia dapat
beristirahat tidur.
7. Laktasi
8. Jam sesudah persalinan si ibu disuruh mencoba menyusui bayinya untuk merangsang
timbulnya laktasi, kecuali ada kontraindikasi untuk menyusui bayinya, misalnya:
menderita thypus abdominalis, tuberkulosis aktif, thyrotoxicosis,DM berat, psikosi
atau puting susu tertarik ke dalam, leprae. Atau kelainan pada bayinya sendiri
misalnya pada bayi sumbing (labiognato palatoschizis) sehingga ia tidak dapat
menyusu oleh karena tidak dapat menghisap, minuman harus diberikan melalui
sonde.
3. Prinsip kerjanya meniadakan pertemuan antara sel ovum dan sel sperma dengan
cara menekan keluarnya sel telur,menghalangi masuknya sperma ke dalam
saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum,menghalangi nidasi. Sehingga
tidak akan terjadi pembuahan.
4. Alat kontrasepsi dan kegunaannya,
Kontrasepsi suntikan kegunaannya untuk menyuntikan pada wanita agar
mencegah kehamilan.
Kondom gunanya untuk melindungi saat melakukan seks bagi yang
tidak/takut kalau spermanya keluar atau tertinggal.
Pil KB, gunanya mencengah kehamilan dengan meminum pil KB setiap
hari secara teratur.
Implan kegunaanya
IUD kegunaan untuk kontrasepsi
MOW kegunannya untuk menghalangi pertemuaan sel ovum dan sel
sperma
MOP
5. Penyebab ibu mengeluh pada perineum yaitu karena ibu mengalami post partum
sehingga menyebabkan edema pada perenium dan juga pengaruh dari
janin,sedangkan nyeri pada payudara karena peningkatan horman esterogen dan
progesteron sehingga menyebabkan pengeluaran Asi lambat yang menyebabkan
nyeri pada saat menyusui bayinya.
6. Hubungan PNC dan kontrasepsi yaitu



7. Dampaknya positifnya yaitu mengubah hormon dalam tubuh wanita,
menyebabkan stres, menyebabkan pada gangguan Haid, menyebabkan
depression ini memiliki simptom yang beragam, bisa muncul dalam bentuk
kesedihan mendalam, sering menangis, insomnia, atau mudah tersinggung.
Bentuk lain, bisa juga berupa perasaan ketakutan, hilang nafsu makan, lesu,
sampai tidur berlebihan. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh
mereka yang sedang mengalami postpartum depression, mereka dapat
melakukan istirahat yang cukup, Kalau kurang makan, mereka dapat dipaksa
agar mau makan secara cukup. Selain itu mereka dianjurkan untuk mau olah
raga ringan,karena selain gerakan tubuh akan melemaskan otot, olahraga juga
memacu munculnya endorphin, hormon yang berguna memunculkan
kegembiraan. Usaha terakhir dapat menyuruh mereka untuk menuangkan
segala perasaan mereka pada saat itu ke dalam buku.
8. Masalah yang timbul yaitu :Perubahan psikologi, Ada kalanya ibu mengalami
perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut dengan baby
blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil
sehingga sulit menerima kahadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan
respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Selain itu, juga karena
perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan kehamilan. Disini hormone
memainkan peranan utama dalam hal bagaimana ibu bereaksi terhadap situasi
yang berbeda. Setelah melahirkan dan lepasnya plasenta dari dinding rahim,tubuh
ibu mengalami perubahan besar dalam jumlah hormone sehingga membutuhkan
waktu untuk menyesuaikan diri. Disamping perubahan fisik, hadirnya seorang
bayi dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan ibu dalam hubungannya
dengan suami, orang tua, maupun anggota keluarga lain. Perubahan ini akan
kembali secara perlahan setelah ibu menyesuaikan diri dengan peranan barunya
dan tumbuh kembali dalam keadaan normal.Postpartum blues merupakan
kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul
sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi.
Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan
peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah
melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil
menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil
menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis, salah satunya
yang disebut Postpartum Blues.

9. Dengan cara kalender, melihat hari pertama haid, IUD bentuk T dengan kawat
tembaga tipis yang distabilkan dengan inti polyethylene. Dipasang selama akhir periode
haid atau 1-2 hari pasca haid dimasukan kedalam rongga kelamin wanita, Implan yang
mengandung etonogestrel, merupakan kontrasepsi reversible jangka panjang.
10. Penyebab abortus secara garis besar ada 2 yaitu maternal dan janin
a) Maternal, penyebab secara umum
I. Infeksi virus
Virus, misalnya cacar, rubelle, hepatitis
Infeksi bakteri misalnya streptokokus
Parasit misalnya malaria
II. infeksi kronis
Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua
Tuberkulosis paru aktif
III. Keracunan, misalnya tembaga, timah, air raksa dan lain- lain.
IV. Penyakit kronis, misalnya hipertensi, nepritis, diabetes, anemia
berat, penyakit jantung, toxemia gravidarum.
V. Gangguan fisiologis. Syok, ketakutan dll.
VI. Trauma fisik dan aktifitas yang berlebihan pada si ibu.

b) Janin
Kematian janin akibat kelainan bawaan
Mola hidatidosa
Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan generasi.



ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL CARE
1. P e n g k a j i a n
a. Aktivitas / IstirahatTampak berenergi / kelelahan / keletihan, mengantuk.
b. Si r kul a s i Nadi biasanya lambat (50-70 dpm), karena hipersensitivitas
vagal tekanandarah berfariasi, edema bila ada kehilangan darah selama persalinan.
c . El i mi nas i Hemoroid sering ada dan menonjol, kandung kemi h mungkin
teraba diatassymfisis pubis atau kateter urinarius mungkin dipasang diuresis
dapat terjadi.
d. Makanan / cairanDapat mengeluh haus, lapar atau muale. NeuresonsoriSensasi dan
gerakan ekstremitas bawah menurun.
f. Nyeri / ketidaknyamananTrauma jaringan, kandung kemih penuh, perasaan dingin.g.
SeksualitasFundus keras terkontraksi, lochia jumlahnya sedang,
perineum bebas dari kemerahan, edema echymosis, striae mungkin ada,
payudara lunak, puttingtegang.
h. Pemeriksaan diagnosticHemoglobin / hematokrit, jumlah darah lengkap, urinalisis.
2 . D i a n g n o s a
a. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan peningkatanperkembangan
anggota keluarga.b. Re s i ko t i nggi ke kur a ngan vol ume c ai r an
ber hubunga n denga n ket i da kedekuatan perpindahan cairan.c. Nyeri
berhubungan dengan trauma mekanis.d. Menyusui berhubungan dengan tingkat
pengetahuan.e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan.
3 . I n t e r v e n s i
a. Diagnosa 1:1) Anj ur ka n kl i e n unt u k me ngge ndong, menyent uh, da n
me me r i ks abayi.2) Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi
danmembantu dalam perawatan, bayi sesuai kondisi.3) Observasi dan catat interaksi bayi
keluarga.
b. Diagnosa 2 :1) Te mpat ka n kl i en pada pos i s i r e kumben. 2) Kaji hal
yang memperberat kejadian intrapartum.3) Catat lokasi dan konsitensi
fundus setiap 15 menit.4 ) Ma s a s e f u n d u s b i l a l u n a k .
c. Diagnosa 3 :1) Kaj i s i f at dan de r aj at ket i da k nya man. 2) Beri ucapan
selamat kepada pasangan karena bayinya lahir. 3) Berikan informasi yang
tepat tentang perawatan rutin selamaperiode pasca partum.
d. Diagnosa 4 :1) Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang
menyusuisebelumnya.2) Tentukan sistem pendukung yang tersedia pada klien.3)
Berikan informasi mengenai fisiologi, perawatan payudara dankeuntungan
menyusui.e.
e. Diagnosa 5 :1 ) P a n t a u s u h u d a n n a d i . 2 ) Ka j i t a n d a t a n d a
i n f e k s i 3) I ns pe ks i per bai ka n e pi s i t i ot omi
4 . E v a l u a s i
a. Diagnosa 1:1) Menggendong bayi, saat kondisi ibu dan neonatus
memungkinkan. 2) Mendemonstrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang
tepat.
b. Diagnosa 2 :
-Menunjukan TTV dalam batas normal.
c. Diagnosa 3 :1) Mengungkapkan rreduksi ketidak nyamanan atau nyeri.2)
Pos t ur da n e ks pr es i waj ah r i l e ks .
d. Diagnosa 4 :1) Mengungkan pemahaman tentang proses menyusui.2)
Mendemonstrasikan tekhnik efektif dari menyusui.
e. Diagnosa 5 :1 ) B e b a s d a r i k o mp l i k a s i 2 ) Me n u r u n k a n f a k t o r
r e s i k o

Anda mungkin juga menyukai