Anda di halaman 1dari 82

Pra wacana

Siapakah Kita
Berfikir positif

LATAR BELAKANG PERLUNYA BLC
Situasi kerja yang rutin berbeda dengan situasi
belajar
> Lingkungan kerja berbeda dengan lingkungan diklat.
> Peserta umumnya belum saling kenal
Peserta sangat heterogen dalam hal latar belakang
pendidikan, sosial ekonomi, jenis kelamin, umur, Suku,
ras, agama dan lain lain.
>Karakteristik peserta berbeda baik fisik maupun psikis
(SIFAT KARAKTER WATAK YANG BERBEDA )


Building Learning Commitment
{ Membangun Komitmen Belajar }
Pengertian BLC/ MKB
Adalah suatu Upaya untuk membuat norma
atau kesanggupan yang pasti untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
dalam kegiatan pembelajaran
Adalah Suatu Proses membangun keikatan
untuk siap melaksanakan kegiatan
pembelajaran
( Komitmen/ Janji dapat bersifat individual
atau kelompok/ Group )

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti proses
pembelajaran ini peserta mampu
menunjukan disiplin, komitmen
dan integritas moral serta
tanggung jawab belajar
Tujuan lainnya
1. Peningkatan intelektual bagi peserta
pelatihan
2. Merespon perubahan yang terjadi
3. Mengembangkan daya kritis terhadap
masalah/perubahan sosial
4. Memperoleh pengetahuan,keterampilan,
sikap perilaku
5. Meningkatkan pola hubungan
interpersonal dan budaya lingkungan
Mengenal Diri
Sendiri
Siapakah Aku?
Apa saja kelebihan dan
kekuranganku?
Tekadku sebagai ..?

Your Logo
?
$
Siapakah Saya?
Nama dan
Potret Diri
Berdasarkan
tingkat emosi
dan warna
favorit, saya
adalah...
Tekad saya
sebagai pejabat
adalah...
Berdasarkan
Kebiasaan
Melipat Tangan,
saya adalah...

Letakkan kedua tangan Anda berpegangan, seperti layaknya
orang berdoa. Jika Anda lihat,
Ibu jari kiri berada di bawah ibu jari tangan kanan, maka Anda
pengguna dominan otak kiri.
Ibu jari kanan berada di bawah ibu jari tangan kiri, maka Anda
pengguna dominan otak kanan.
Lipat kedua lengan tangan Anda di depan
Lengan tangan kanan berada di atas lengan tangan kiri Anda,
maka Anda pengguna otak kiri
Lengan tangan kiri berada di atas lengan tangan kanan Anda,
maka Anda pengguna otak kanan
Your Logo
?
$
Siapakah Saya?
Kanan-Kanan
Suka tantangan
dan tidak suka
basa-basi
Cenderung populer
Tidak mau
mendengar kata-
kata atau nasihat
orang lain
Kiri-Kanan
Suka peduli pada
orang lain dan tipe
pemimpin.
Kurang bisa
berimajinasi.
Tidak bisa berkata
tidak.
Kiri-Kiri
Berdedikasi tinggi,
dingin dan
perfeksionis
Kanan-Kiri
Penuh
pertimbangan,
tradisional, tipe
tidak langsung

Mereka bilang saya ini teman yang
menyenangkan, makanya banyak yang
senang berteman dengan saya dan tidak
heran jika saya cukup POPULER di
lingkungan saya.
Saya selalu percaya bahwa segala sesuatunya
harus direncanakan secara matang dan rapi.
Saya ingin segala sesuatunya berjalan
SEMPURNA, untuk itu saya harus serius jika
ingin berhasil.
Saya selalu percaya bahwa saya ini terlahhir
sebagai seorang PEMIMPIN. Saya yakin
bahwa saya benar maka sebaiknya teman-
teman yang lain pun mau mengikuti cara saya
ini.
Mereka bilang saya ini teman yang bisa
membantu menenangkan suasana, karena
saya jarang sekali marah. Mungkin pendapat
itu benar adanya, karena saya memang
pecinta DAMAI.
P
e
r
n
y
a
t
a
a
n

m
a
n
a
k
a
h

y
a
n
g

A
n
d
a

a
n
g
g
a
p

m
e
w
a
k
i
l
i

d
i
r
i

A
n
d
a
?

Sanguine
Populer
Ekstrovert;
Suka
Berbicara;
Optimis
Melankolis
Sempurna
Introvert;
Pemikir;
Pesimis
Koleris Kuat
Ekstrovert:
Pelaku;
Optimis
Phlegmatis
Damai
Introvert;
Pengamat;
Pesimis
-Personality Pluss by
FlorenceLittaeur-
Warna Apa Yang Paling Anda Suka?
Your Logo
16
17
BUKAN KAKI KITA YANG MENGGERAKKAN KITA TAPI PIKIRAN KITA
Pepatah Cina Kuno
(J ohn Naisbitt Mind Set )
1.DUNIA BERUBAH SANGAT CEPAT
2.KEHIDUPAN MENJADI SEMAKIN KOMPLEKS DAN
DINAMIS
3.PEKERJAAN BERUBAH SECARA RADIKAL
4.BANYAK YANG KEHILANGAN PEKERJAAN
5.ABAD YANG PENUH KETIDAKPASTIAN
6.MASA LALU SEMAKIN TIDAK DAPAT DIJADIKAN
PEDOMAN UNTUK MASA DEPAN.

1. KEAHLIAN/KETRAMPILAN TUNGGAL BERGESER KE ARAH
PEKERJAAN TIM (DIBUTUHKAN TIM YANG KUAT).

2. PENDEKATAN PEMBANGUNAN SEKTORAL, BERGESER
KEARAH KEWILAYAHAN SEHINGGA LEBIH BERSIFAT
MULTI SEKTORAL DAN MULTI DIMENSIONAL.

3. BIROKRASI PEMERINTAHAN DITUNTUT BERFIKIR
SYSTEMIC, DYNAMIC, PROFESIONAL DAN
AKUNTABILITAS YANG TRANSPARAN ;
TERUTAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN &
PEMBERDAYAAN PUBLIK.
PERUBAHAN - PERGESERAN PARADIGMA
DI BIDANG PEMERINTAHAN
4. PERGESERAN PANDANGAN YG SEMULA BERORIENTASI
PADA PEMUSATAN KEKUASAAN DITANGAN PEMERINTAH
KE ARAH KEKUASAAN PUBLIK.

5. PERANAN PEMERINTAH DITUNTUT HANYA SEBAGAI
FASILITATOR DAN REGULATOR DALAM MENCIPTAKAN
KODISI YANG KONDUSIF, TIDAK LAGI SEBAGAI SUBYEK
YANG MENENTUKAN.

6. SIFAT PEKERJAAN BERGESER KE ARAH
PROFESIONALISME, DEMIKIAN JUGA SDM DITUNTUT
AGAR PROFESIONAL.
KERJASAMA DALAM
KELOMPOK
TIPS MENINGKATKAN KERJA SAMA
DALAM KELOMPOK
1. Pahami apa arti kelompok
Bekerja dengan banyak kepala
Sudut pandang yang berbeda-beda
Kemampuan menghadapi perbedaan pendapat
Kesediaan mendiskusikan perbedaan-perbedaan
Upaya menyamakan pendapat
Lapang dada bila pendapat kita tidak diterima
2. Wajah kelompok bukan wajah pribadi
Kegagalan akan terjadi, bila anggota berlomba
menampilkan diri sendiri
Rela menampilkan wajah bersama
Apalah artinya terlihat menonjol, bila anggota yang lain
merasa muak melihat ulah kita
Kendalikan ambisi pribadi
Kehebatan seseorang tidak dilihat dari kemampuannya
bekerja sendiri dalam kelompok, tapi dari kemampuan
menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi semua
anggota kelompok.
Tanggalkan dulu topeng pribadi dan tampilkan wajah
bersama yaitu wajah kelompok
3. Jadilah penyebar informasi bukan penyimpan informasi
Ada individu yang punya banyak informasi tetapi
lebih suka menyimpannya dari pada
menyebarkan ke rekan kerja.
menyimpan dimaksudkan yang bersangkutan
merasa tahu segalanya dan siap sewaktu-waktu
menjadi pahlawan jika kelompok terdesak
Sikap seperti ini sama dengan pahlawan
kesiangan
Sikap yang baik adalah segera sebarkan
informasi yang kita ketahui siapa tahu
bermanfaat
4. Siaplah secara mental dan emosional
Siap merespon masalah-masalah emosional secara
akurat
Bertindak asertif, katakan ya kalau memang ya
dan sebaliknya jika tidak
Tenggang rasa bukan diartikan sebagai manis di wajah
tetapi dongkol di hati
Kemaslah pendapat yang jujur dengan baik dan sopan
Marah dan dongkol tidak harus disampaikan dengan
berapi-api
Biarkan orang lain tahu apa yang kita rasakan dan
sebaliknya berusaha mengetahui perasaan orang lain
Terbuka dalam menerima kritik dan mampu
menyampaikan kritik dengan santun
Sadari bahwa akan selalu ada kritik dalam berbagai
bentuk
5. Ciptakan suasana kerja yang menyenangkan
Suasana kerja yang nyaman menghemat banyak energi
Jangan terlalu banyak berharap dari orang lain
Mulailah dari diri sendiri
Bekerja nyaman, diselingi humor, obrolan santai dan sedikit
perkelahian sangat membantu hasil kerja yang baik
Selesaikan perselisihan terbatas hanya dalam ruang
rapat selesai rapat semua adalah teman
Jangan bawa situasi rapat yang tegang ke dalam situasi
kerja atau situasi lainnya
Bekerja dalam situasi dongkol, marah, benci, berarti boros
energi dan tidak produktif
(adapted from: Dra. Psi. Retno Dewanti, Sekolah Pengembangan Pribadi OQ)
KECEPAT-
AN
(SPEED)
KOMPETI-
SI HARGA
(DISCOUN-
TING)
KENYAMAN
AN
(CONVI-
NIENCE)
JAMINAN
MUTU
(QUALITY
CONTROL)
TEKNOLOG
I SEBAGAI
ANDALAN
(TECHNO
AGE)
GELOM-
BANG
GENERASI
(AGEWAVE
)
PELAYANAN
PELANGGAN
(CUSTUMER
SERVICE)
PERTAMBA
HAN NILAI
(VALUE
ADDED)

PILIHAN
(CHOICE)
RAGAM
GAYA HIDUP
(LIFE
STYLE)
SEPULUH TANTANGAN ABAD 21
( Robert B. Tucker )
TANTANGAN
ABAD 21
BAHAYA TERBESAR DALAM MASA KRISIS
BUKANLAH KRISIS ITU SENDIRI TETAPI
BERTINDAK ATAS DASAR LOGIKA MASA
LALU YG TELAH USANG.
(The Greatest danger in times of turbulance
is not the turbulance, but to act with
yesterdays logic)
Peter Drucker
MASALAH-2 KITA SAAT INI TIDAK AKAN BISA
DIPECAHKAN PADA TINGKAT PEMIKIRAN YANG
SETARA DENGAN PENCIPTA MASALAH-2 TERSEBUT
(OUR PRESENT PROBLEMS CANNOT BE SOLVED AT
THE LEVEL OF THINKING AT WHICH THEY ARE
CREATED)
ALBERT EINSTEIN
JIKA ENGKAU TIDAK BELAJAR, ENGKAU TIDAK AKAN
BERUBAH, JIKA ENGKAU TIDAK BERUBAH, ENGKAU
MATI, MAKA PILIH : BELAJAR ATAU MATI.
(IF YOU DONT LEARN, YOU DONT CHANGE, IF YOU
DONT CHANGE YOU DIE, SO LEARN OR DIE).

C.H.K. PRAHALAD
32
Orang berlomba masuk jurusan IPA?
Gardner: menemukan multiple intelligences
(inteligensi ganda/ majemuk)
Mana lebih hebat dan sukses dalam
hidup: Soekarno, Einstein, Soeharto,
Inul, Moh Ali, Bethoven, Ali Sadikin?
33
8 MULTIPLE INTELLIGENCES
1. Inteligensi linguistik
2. Inteligensi matematis-logis
3. Inteligensi ruang-visual
4. Inteligensi kinestetik-badani
5. Inteligensi musikal
6. Inteligensi interpersonal
7. Inteligensi intrapersonal
8. Inteligensi lingkungan
34
Inteligensi Linguistik
Kemampuan kata bahasa
secara efektif baik oral dan
tertulis
Mudah mengerti arti kata,
bercerita, debat,
menghafal, bicara, pidato,
drama, puisi, mudah belajar
bahasa
Menonjol pada dramawan,
editor, pengarang, jurnalis,
sastrawan, orator
35
Kecerdasan Linguistik
( ...) menulis dengan lebih baik dibandingkan teman-teman sebaya
( ...) bercerita panjang lebar atau menyampaikan lelucon dan kisah-
kisah
( ...) dapat mengingat nama, tempat, tanggal atau hal-hal sepele
( ...) suka game permainan kata
( ...) suka membaca buku
( ...) mengeja kata dengan tepat
( ...) menyukai pantun, permainan kata, serangkaian kata yang sukar
diucapkan
( ...) suka mendengarkan pernyataan-pernyataan lisan
( ...) memiliki kosa kata yang baik untuk anak seusianya
( ...) berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang sangat verbal

36
Inteligensi Matematis-logis
Kemampuan berkaitan dengan
logika, bilangan, dan nalar
Klasifikasi, abstraksi, logika,
berhitung, pemikiran ilmiah,
sebab-akibat
Menonjol pada logikus, saintis,
programer
37
Kecerdasan Matematis-Logis
( ...) banyak bertanya tentang cara kerja suatu hal
( ...) suka bekerja atau bermain dengan angka
( ...) suka pelajaran matematika (atau, untuk anak pra sekolah, senang
berhitung dan melakukan hal-hal yang melibatkan angka)
( ...) menganggap game matematika dan komputer menarik (atau jika tidak
terbiasa dengan komputer, suka game matematika atau ilmu pasti lain)
( ...) suka permainan catur, main dam, atau game strategi lain
( ...) suka mengerjakan teka-teki logika atau soal-soal yang sulit (atau jika
usia prasekolah, senang mendengarkan percakapan tak serius, tetapi
logis)
( ...) suka membuat kategori, hirarki, atau pola logis lain
( ...) senang melakukan eksperimen selama pelajaran ilmu pasti atau pada saat
luang
( ...) menunjukkanminat pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains

38
Inteligensi Ruang, Spatial-Visual
Kemampuan menangkap
ruang, relasi antar benda,
tempat.
Representasi grafik, gambar,
peka pada warna, garis,
bentuk, imaginasi aktif
Pemburu, arsitek, navigator,
dekorator
39
Kecerdasan Spasial
( ...) dapat melaporkan bayangan visual dengan jelas
( ...) lebih mudah membaca peta, diagram, dan grafik daripada teks
(apabila
usia prasekolah, lebih suka gambar daripada teks)
( ...) suka melamun
( ...) suka kegiatan seni
( ...) pandai menggambar
( ...) senang melihat film, slide atau presentasi visual lain
( ...) suka mengerjakan puzzle, labirin, atau kegiatan visual sejenis
( ...) dapat membangunkonstruksi tiga dimensi yang menarik
(mosalnya
bangunan LEGO)
( ...) lebih mudah belajar dengan gambar daripada teks
( ...) membuat corat-coret di buku kerja, kertas, atau bahan-bahan lain

40
Inteligensi Kinestetik badani
Kemampuan
menggunakan tubuh untuk
ekspresi
Mudah main sport, menari,
aktif bergerak, koordinasi
dan fleksibilitas tinggi
Menonjol pada atletik,
penari, pemahat, ahli
bedah, sportpeople
41
Kecerdasan Kinestetis-Badani
( ...) menonjol di salah satu atau lebih cabang olah raga (jika usia prasekolah,
menunjukkan keunggulan kemampuan fisik untuk anak seusianya)
( ...) selalu bergerak, tidak bisa diam, mengetuk-ngetuk, atau gelisah ketika duduk
lama di suatu tempat
( ...) pandai meniru gerak isyarat atau tingkah laku orang lain
( ...) suka membongklar pasang barang
( ...) menyentuh (dengan tangan) barang-barang yang baru ditemuinya
( ...) suka berlari, melompat, gulat, atau kegiatan semacam (jika sudah lebih besar,
akan menunjukkanmiinat pada kegiatan semacan yang lebih terkendali,
misalnya, berlari ke sekolah)
( ...) menunjukkan kemahiran dalam bidang keterampilan (misalnya, pertukangan,
menjahit, bengkel) atau memiliki koordinasi motorik-halus yang baik dalam hal-
hal lain
( ...) mampu mengekspresikan diri secara dramatis
( ...) menampakkan berbagai macam sensasi fisik ketika berfikir atau bekerja
( ...) suka bekerja dengan tanah liat, atau pengalaman yang melibatkan sentuhan
tangan lain (misalnya, melukis dengan menggunakan jari)

42
Inteligensi Musikal
Kemampuan berkaitan
dengan musik dan suara.
Mudah mengerti musik,
menyanyi, peka intonisasi,
ritmik
Musikus, penyanyi,
komponis
43
Kecerdasan Musikal
( ...) dapat menunjukkan nada yang sumbang
( ...) dapat mengingat melodi lagu
( ...) memiliki suara yang merdu
( ...) memainkan alat musik atau menyanyi bersama paduan suara atau
kelompok
lain (atau apabila usia prasekolah, suka bermain alat musik
perkusi dan atau
menyanyi dalam kelompok)
( ...) memiliki cara berbicara dan atau bergerak yang berirama
( ...) bersenandung tanpa sadar
( ...) mengetuk-ngetuk meja berirama saat sedang bekerja
( ...) peka pada bunyi-bunyian di sekitar (misalnya rintik hujan di atas
genting)
( ...) ikan bersemangat ketika musik dimainkan
( ...) menyanyikan lagu yang tidak diajarkan di kelas

44
Inteligensi Interpersonal
Kemampuan untuk
kerjasama, mengenal, dan
komunikasi dengan orang lain
Komunikasi verbal dan non
verbal, peka, empati, mengerti
perasaan orang lain
Komunikator, fasilitator,
provokator
45
Kecerdasan Interpersonal
( ...) suka bersosialisasi dengan teman sebaya
( ...) berbakat mejadi pemimpin
( ...) memberi saran kepada teman yang mempunyai masalah
( ...) mudah bergaul
( ...) menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal
diantara teman
sebaya
( ...) senang mengajari anak-anak lain secara informal
( ...) suka bermain dengan teman sebaya
( ...) mempunyai dua atau lebih teman dekat
( ...) mempunyai empati yang baik atau perhatian kepada orang
lain (sesama)
( ...) banyak disukai teman

46
Inteligensi Intrapersonal
Kemampuan untuk
kesadaran diri, konsentrasi
diri, pengenalan diri.
Refleksif, keseimbangan
diri, realitas spiritual, suka
kerja sendiri
Pendoa batin, spiritual
47
Kecerdasan Intrapersonal
( ...) menunjukkan sikap mandiri atau kemauan keras
( ...) memahami dengan baik kekurangan dan kelebihan diri
( ...) tidak mengalami masalah apabila diringgalkan belajar atau
bermain
sendirian
( ...) memiliki gaya hidup dan gaya belajar dengan iraman tersendiri
( ...) memiliki minat dan hobi yang jarang ia bicarakan
( ...) memiliki perencanaan diri yang baik
( ...) lebih memilih bekerja sendiri daripada belekrjasama dengan
orang lain
( ...) dapat mengekspresikan perasaan secar akurat
( ...) mampu belajar dari kegegalan dan keberhasilan yang pernah
dialami
( ...) memiliki rasa penghargaan terhadap diri sendiri yang baik

48
Inteligensi Lingkungan
Kemampuan berkaitan
lingkungan hidup, mudah
mengenal alam, flora dan
fauna
Suka akan alam, akan
lingkungan, mudah
mengenal flora dan fauna
Ahli biologi lingkungan
49
Kecerdasan Naturalis
( ...) berbicara banyak tentang binatang kesayangan, atau lokasi-lokasi alam
favorit ketika bercerita di kelas
( ...) suka karya wisata di alam, ke kebun binatang, atau ke museum
purbakala
( ...) peka pada bentuk-bentuk alam
( ...) senang menyiram dan merawat tanaman di dalam kelas
( ...) suka bermain di sekitar kandang kelinci, atau terarium yang ada di kelas
( ...) menunjukkan minat pada ekologi, alam, tanaman, atau binatang
( ...) menyerukan hak-hak binatang atau perlunya melindungi planet bumi
( ...) suka melakukan proyrk yang berhubungan dengan alam
( ...) membawa bianatang kecil/serangga, bunga atau benda alam lain ke
sekolah
( ...) dapat mengerjakan dengan baik tugas/pekerjaan yang bersinggungan
dengan sistem kehidupan

50
Inteligensi Eksistensial
Bertanya tentang
eksistensinya (keberadaan)
Refleksi atas makna hidup
Selalu bertanya mengapa kita
ada, hidup, untuk apa dll.
Dipunyai oleh para filsuf
Komitmen
Komitmen adalah keputusan dalam diri
seseorang yang dibuatnya ketika
mengucapkan Saya membutuhkan
melakukan perubahan ini, saya percaya
akan hal itu dan saya akan
menjalankannya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa
komitmen dimulai dari adanya kebutuhan
di dalam diri orang untuk melakukan
sesuatu. Joanne G. Sujansky
Komitmen vs Kepatuhan
Kepatuhan mulai ketika orang-orang melakukan
sesuatu karena mereka harus melakukannya,
entah disebabkan perintah dari atasan atau
amanat dari orang lain, sementara itu komitmen
mulai ketika orang melakukan sesuatu karena
mereka ingin melakukan sesuatu atau karena
ada dorongan atau hasrat dari dalam diri untuk
melakukan sesuatu yang diyakini atau
disepakati.
James A. DeSena

Michael E. Porter
Komitmen terlihat ketika seseorang memiliki
faktor-faktor berikut:
1) memiliki satu keinginan/hasrat yang kuat
sebagai bagian dari organisasi,
2) memiliki satu kepercayaan yang kuat sebagai
bagian dari penerimaan terhadap organisasi,
terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi,
3) memiliki satu kesiapan dalam menggunakan
daya upaya yang kuat atas nama organisasi.
PILIH SATU GAMBAR DI BAWAH INI
1.



2.



3.



4.
BENTUK DAN KARAKTER MANUSIA
( HENRY FOLL )
1.



2.



3.



4.
- Berjiwa Pemimpin
- Penuh tanggung jawab
- Sederhana

- Bercita-cita tinggi
-Berani mengambil resiko
-Suka bekerja
- Selalu tuntas

- Senang hal-hal yang rumit
- Berjiwa seni
-Fleksibel

- PERHATIAN SELALU PADA SEKS
Ini sagnat menraik

menuurt sbeauh penilitean di Cmabrigde
Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah bgaimanaa
uratuaan hruuf-huurf di dlaam subaeh kuata,
ynag pailng pnteing adlaah leatk hruuf partema
dan terkhair itu bnaer.
Siasnya dpaat brantaaken saam skelai dan kta
maish dpaat mebmacanya tnpaa msaalah.
Hal ini kerana oatk masunia tdaik mambeca
seitap huurf msaing-msaing, tatepi ktta
kesuleruhan.
Manejkubakn naggk?
Trjemhaan oelh: G. Psawnidar
MENGUBAH SUDUT PANDANG
Mengubah sudut pandang berarti memperbesar peluang
untuk melihat sesuatu yang sebelumnya mungkin tidak
terlihat.

Analoginya dibidang apapun kita mungkin saja
memperoleh ide2, yang dengan cara pandang biasa
tidak terlihat (terfikirkan)

Untuk menemukan hal2 tak terduga, ubahlah sudut
pandang, dari yang biasa (umum) kearah yang berbeda
(khusus)

Boleh saja melihat informasi (fakta) yang sama dengan
cara berbeda bukan?
Anda sedang mengemudikan mobil ketempat kerja dan sampai pada
sebuah perempatan yang merupakan persilangan dua jalur utama,
yang dikendalikan oleh lampu lalu lintas.
Ketika anda mendekat lampu merah menyala, dengan taat anda
berhenti dan menunggu sejenak. Ketika lampu hijau menyala, anda
melepas rem dan bersiap menyeberang. Begitu anda bergerak maju,
tiba-2 ada mobil melintas dari arah kanan Anda dengan kecepatan
sekurang-kurangnya dua kali batas kecepatan tertinggi dan jelas-jelas
melanggar hukum karena mengabaikan lampu merah. Yang lebih
parah, hanya dalam hitungan centimeter mobil itu nyaris menabrak
Anda, sehingga Anda merasa hampir luka parah, bahkan barangkali
mati.
Dikutip dari Head First, Tony Buzan, 2001
Apa reaksi anda ??
Membuat gerak-gerik kasar
Menggoblok-goblokan pengemudi yang nyelonong tadi
Menambah makian dengan sekarung sumpah serapah
Menekan klakson dengan rasa marah
Membicarakan kejadian itu panjang lebar dengan penumpang
semobil sambil menekankan ketololan pengemudi yang
nyelonong.
Membicarakan pengalaman itu ketempat kerja, dan dengan
amarah yang meluap-luap menjelaskan kepada teman-teman
kerja ketololan si pengemudi dan membicarakan berbagai
kemungkinan buruk yang bisa terjadi
Menyimpan kisah itu dan terus mengingat-ingatnya sebagai
contoh sikap tak bertanggung jawab para sopir.
Apa yang sesungguhnya terjadi
??
Anda tidak mengalami musibah apapun
Adakah Kemungkinan lain:
Pengemudi itu baru saja mengetahui bahwa istri dan anaknya
mengalami kecelakaan parah di terusan jalan itu
Pengemudi itu sedang mendapat serangan jantung
Pedal gas mobil itu macet karena terkunci ke lantai mobilnya
Ada penjahat bersenjata yang bersembunyi dibelakang
pengemudi dan mengancam akan membunuh pengemudi kalau
tidak memacu mobil cepat-cepat guna menolong penjahat
melarikan diri.
Pengemudi adalah saudara anda sendiri.
Dst, dst, ..
Insight
Seakan-akan Lingkungan, Perasaan, Orang lain mengendalikan anda.
Sehingga seakan tidak ada celah diantara Stimulus dengan Response.
Benarkah demikian ?

Selalu ada CELAH diantara Stimulus dan Response.

Masalahnya apakah kita MEMANFAATKAN CELAH tersebut !
Sehingga dapat MERESPON sesuai NILAI kita.
MODEL REAKTIF
STIMULUS
RESPON
REAKTIF adalah

Merespon berdasarkan perasaan yang dikendalikan oleh
kondisi dan lingkungan sekitar.
Menghasilkan alasan atau penjelasan, menyalahkan di luar dirinya
STIMULUS
RESPON
Kebebasan untuk
memilih sesuai
dengan
Nilai yang dianut
Kesadaran
Diri
Imajinasi Hati
Nurani
Kehendak
Bebas
MODEL PROAKTIF
PROAKTIF adalah
Kekuatan, Kebebasan, Kemampuan, memilih tanggapan (respon) terhadap
apa saja yang terjadi pada diri kita, berlandaskan pada Nilai-nilai (VALUES)
Mendatangkan Hasil dan hanya puas jika menghasilkan sesuatu
karena kekuatan internal, komitmen terhadap nilai dan prinsip.
Karakteristik Manusia
Bertanggung jawab atas
tindakannya (Response-able).
Membuat Pergeseran
Paradigma jika diperlukan.
Terfokus pada Lingkaran
Pengaruh.
Manusia Proaktif
Menyalahkan orang lain atau
keadaan.
Menggeser Paradigma hanya
sebagai akibat pengalaman yang
dramatis.
Terfokus pada Lingkaran
Kepedulian.
Manusia Reaktif
a
a
a
a
Membangun Kompetensi Diri

Ketrampilan Umum
Ketrampilan Teknis
Ketrampilan Manajerial
Ketrampilan Interpersonal

Menjadi Pembaca Berat ( Meluaskan pengetahuan lebih
cepat), belajar, observasi, riset.
Training, seminar, workshop, analisa studi kasus, debat.
Menulis artikel, paper, bahan presentasi, chart, grafik dll
Mengajar, menfasilitasi, mentor, pembicara di seminar.
Terlibat dalam proyek baik kantor, sosial, kehidupan
maupun keluarga.
Bahasa baik lokal, nasional maupun international

a. Selalu berpikiran positif (Positif Thinking)
b. Selalu berpikir kearah kemajuan
(Constructive Thinking)
c. Selalu berpikir dengan cerdas (Smart
Thinking)
d. Selalu berpikir yang kreatif (Creative
Thinking)
e. Selalu berpikir sesuatu yang produktif
(Productive Thinking)
f. Selalu Berpikir secara Seni dan keindahan (Art
Thinking)
g. Selalu Berpikir Seimbang (Harmonisasi
Thinking)
h. Selalu berpikir sesuai aturan (Normatif
Thinking)
i. Selalu berpikir tentang kualitas (Exellence
Thinking)
j. Selalu berpikir yang terbaik (Perfect Thinking)
k. Selalu berpikir prestasi (achievement Thinking)
l. Selalu berpikir secara agamis (Religious
Thinking)
Lanjutan
JOHARY WINDOW
DI KETAHUI
1.
WILAYAH TERBUKA
(OPEN AREA)
SAYA TAHU, ORANG
LAINPUN TAHU
2.
WILAYAH BERTIRAI
(BLIND AREA)
SAYA TIDAK TAHU,
ORANG LAIN TAHU
3.
WILAYAH BERKEDOK
(HIDDEN AREA) SAYA
TAHU, ORANG LAIN
TIDAK TAHU
4.
WILAYAH TIDAK
DIKETAHUI
(UNKNOWN)
SAYA TIDAK TAHU,
ORANG LAINPUN
TIDAK TAHU



T
I
D
A
K

D
I

K
E
T
A
H
U
I




D
I
K
E
T
A
H
U
I

TIDAK DIKETAHUI
TEORI KEPRIBADIAN
MENGENAL DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
Adalah memahami diri sendiri dan orang
lain baik mengenai potensi maupun cara-
cara memberdayakan, mengembangkan
potensi positif dan meminimalkan potensi
negatif dirinya.
POTENSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
1. Fisik badaniah
2. Mental intelektual.
3. Sosial emosional.
4. Spiritual.
Teknik :
Mengenal atau menilai orang lain
Menilai diri sendiri/ introspeksi
Menerima feedback dari orang lain.
Mengenal diri sendiri
Potensi terdiri dari:
1. Kemampuan dasar (tingkat IQ, kemampuan
abstraksi, logika serta daya tangkap
2. Sikap kerja (tekun, teliti, daya tahan thd
stress, tempo/ritme kerja)
3. Kepribadian (pola menyeluruh dari semua
kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
baik mental,rohani,emosi maupun sosial)
My Selves
Kelebihan-Ku:


Kekurangan-Ku:

Hambatan komunikasi

FAKTOR INTRAPERSONAL adanya
perbedaan individual yg meliputi :
persepsi,ketrampilan berkomunikasi dan
kerangka acuan.
FAKTOR INTERPERSONAL, hubungan
antar pribadi yg meliputi, iklim hubungan,
kepercayaan, kredibilitas.
FAKTOR ORGANISATIONAL, meliputi
status dan jenjang birokrasi.
FAKTOR TEKNOLOGIS, penggunaan
bahasa, media dll.
MENGAPA PERLU KOMI TMEN
BELAJ AR ?
A = ATTITUDE
S = SKILL
K = KNOWLEDGE
E = EXPERIENCE
R = RESPONSIBILITY
A=ACCOUNTABILITY
KOMPETENSI
PENGALAMAN
KERJA
PROFESI ONAL
PRODUKTIF
APARATUR PROFESIONAL
PEGAWAI /SDM
1. NATURAL :
FISIK.
PSICHOLOGIS
IQ
EQ
SQ
TALENT
2. ARTIFISIAL :
ILMU
PENGALAMAN
BUDAYA
NILAI
DLL
ABILITAS
KAPABILITAS
PERSONALITY
P
E
R
I
L
A
K
U
BEHAVIOR FROM THE HEAD
BEHAVIOR FROM THE HEART
BEHAVIOR FROM THE HAND
K
I
N
E
R
J
A
MEMBACA
MENDENGAR
MENULIS
MENCONTOH
DLL.
LATIHAN
BERULANG
GUNAKAN :
~ FEELING
~WILLING
~THINKING
PERILAKU
NILAI
MORAL
1. Jadilah proaktif (Be Proactive), orang yang digerakkan
oleh nilai.
2. Mulai dengan akhir dalam pikiran (begin with end in
mind), harus tahu tujuan dari kegiatan yg akan
dilaksanakan.
3. Dahulukan yang harus didahulukan (Put, first thing first),
berfikir prioritas.
4. Berfikir menang menang (win -win).
5. Berusaha mengerti dulu baru dimengerti (seek first to
understand than to be understood).
6. Wujudkan sinergi (synergize), Kerjasama kreatif,
keseluruhan lebih besar dari bagian-bagian.
7. Asahlah gergaji (sharpen the saw), dengan selalu
memperbaharui 4 dimensi yaitu fisik, spiritual, mental
dan emosional.




(Stephen R Covey)
HOW AM I THE RIGHT MAN ON THE RIGHT
Ketua kelas:
Wakil Ketua:

Sekretaris:

Bendahara:
Komitmen Bersama:
Yang harus dilakukan selama diklat
Yang tidak boleh dilakukan selama diklat

Anda mungkin juga menyukai