Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem Operasi
Biasanya, istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua perangkat lunak yang
masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum aplikasi-aplikasi perangkat lunak
terinstal. Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan
kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata dan peramban
web.
Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang
ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan
software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi
akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut seperti akses
ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan antar-muka user
GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti
umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang
melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem
Operasi.
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi adalah
penghubung antara lapisan hardware dengan lapisan software. Sistem Operasi melakukan
semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda
dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi lainnya
dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan
memiliki akses kepada sistem berkas. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan,
maka Sistem Operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua
proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU)
serta tidak saling mengganggu.
2

Dalam banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar,
dimana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan
program baru, tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat
dipanggil oleh aplikasi lain
Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrolnya.
Sebagian Sistem Operasi hanya mengizinkan satu aplikasi saja yang berjalan pada satu
waktu (misalnya DOS), tetapi sebagian besar Sistem Operasi baru mengizinkan beberapa
aplikasi berjalan secara simultan pada waktu yang bersamaan. Sistem Operasi seperti ini
disebut sebagai Multi-tasking Operating System (misalnya keluarga sistem operasi UNIX).
Beberapa Sistem Operasi berukuran sangat besar dan kompleks, serta inputnya tergantung
kepada input pengguna, sedangkan Sistem Operasi lainnya sangat kecil dan dibuat dengan
asumsi bekerja tanpa intervensi manusia sama sekali. Tipe yang pertama sering disebut
sebagai Desktop OS, sedangkan tipe kedua adalah Real-Time OS, contohnya adalah
Windows, Linux, Free BSD, Solaris, palm, symbian, dan sebagainya.
Layanan inti umum
Seiring dengan berkembangnya Sistem Operasi, semakin banyak lagi layanan yang menjadi
layanan inti umum. Kini, sebuah OS mungkin perlu menyediakan layanan jaringan dan
koneksi internet, yang dulunya tidak menjadi layanan inti umum. Sistem Operasi juga perlu
untuk menjaga kerusakan sistem komputer dari gangguan program perusak yang berasal
dari komputer lainnya, seperti virus. Daftar layanan inti umum akan terus bertambah.
Program saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan Antarmuka Pemrograman
Aplikasi, Application Programming Interface atau disingkat dengan API. Dengan API inilah
program aplikasi dapat berkomunikasi dengan Sistem Operasi. Sebagaimana manusia
3

berkomunikasi dengan komputer melalui Antarmuka User, program juga berkomunikasi
dengan program lainnya melalui API.
Walaupun demikian API sebuah komputer tidaklah berpengaruh sepenuhnya pada program-
program yang dijalankan diatas platform operasi tersebut. Contohnya bila program yang
dibuat untuk windows 3.1 bila dijalankan pada windows 95 dan generasi setelahnya akan
terlihat perbedaan yang mencolok antara program tersebut dengan program yang lain.
Sistem Operasi saat ini
Sistem operasi-sistem operasi utama yang digunakan komputer umum (termasuk PC,
komputer personal) terbagi menjadi 3 kelompok besar:
1. Keluarga Microsoft Windows - yang antara lain terdiri dari Windows Desktop
Environment (versi 1.x hingga versi 3.x), Windows 9x (Windows 95, 98, dan Windows
ME), dan Windows NT (Windows NT 3.x, Windows NT 4.0, Windows 2000, Windows XP,
Windows Server 2003, Windows Vista, Windows Server 2008, Windows 7 (Seven) yang
dirilis pada tahun 2009, dan Windows 8 yang akan dirilis pada tahun 2012 atau lebih
lambat)).
2. Keluarga Unix yang menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX,
keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel
BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
3. Mac OS, adalah sistem operasi untuk komputer keluaran Apple yang biasa disebut Mac
atau Macintosh. Sistem operasi yang terbaru adalah Mac OS X versi 10.6 (Snow Leopard).
Musim panas 2011 direncanakan peluncuran versi 10.7 (Lion).
Sedangkan komputer Mainframe, dan Super komputer menggunakan banyak sekali sistem
operasi yang berbeda-beda, umumnya merupakan turunan dari sistem operasi UNIX yang
dikembangkan oleh vendor seperti IBM AIX, HP/UX, dll.




4

1.2 Rumusan Masalah
Dari sekian banyak materi yang ada dalam sistem operasi, dalam Makalah ini penyusun
mencoba menguraikan hanya mengenai :
a. Manajemen Memori
b. Sistem Manajemen File
c. Manajemen perangkat I/O
Untuk lebih lengkapnya, kami akan mengulasnya di BAB II.
1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Dalam penulisan makalah ini penyusun mempunyai dua tujuan utama yaitu secara umum dan
khusus. Tujuan Secara Umum yakni Untuk memudahkan para pembaca dalam mencari
refernsi terkait dengan materi Sistem Operasi, dan secara khusus untuk memenuhi nilai tugas
pada mata kuliah sistem operasi.














5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Manajemen Memori
mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.
Manajemen memori DOS merupakan mekanisme pengaturan memori pada sistem
operasi DOS. Sistem operasi berjalan dalam modus real dengan arsitektur berbasis
prosesor intel x86. Dalam modus real, hanya 20-bit pertama dari bus alamat yang akan
digunakan oleh sistem operasi untuk mengakses memori, sehingga menjadikan jumlah
memori yang dapat diakses hanya mencapai 2
20
=1048576 bytes (1 MB) saja, dari yang
seharusnya 32-bit/40-bit pada prosesor-prosesor modern. Ada beberapa macam jenis
memori diantaranya :
- Memori Kerja
ROM/PROM/EPROM/EEPROM
RAM
Cache memory
- Memori Dukung
Floppy, harddisk, CD, dll.


Manajemen Memori
Terdapat 2 (dua) manajemen memori yaitu :

a. Manajeman memori statis
Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori tidak beragam
sepanjang waktu secara tetap.
6


b. Manajemen memori dinamis
Dengan pemartisian dinamis , jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori dapat beragam
sepanjang waktu secara dinamis.

Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi memori
Terdapat 2 (dua) cara menempatkan informasi ke dalam memori kerja, yaitu:

a. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation)

Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu blok tunggal lokasi
memori yang berurutan.
Kelebihan : sederhana, tidak ada rongga memory bersebaran, proses berurutan dapat
dieksekusi secara cepat.
Kekurangan : memori boros, tidak dapat disisip apabila tidak ada satu blok memori yang
mencukupi
b. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)

Program/proses ditempatkan pada beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling
berdekatan atau berurutan. Biasanya digunakan untuk lokasi memori maya sebagai
lokasi page-page.
Kelebihan : sistem dapat memanfaatkan _ memori utama secara lebih efesien, dan
sistem opersi masih dapat menyisip proses bila jumlah lubang-lubang memori cukup
untuk memuat proses yang akan dieksekusi.
Kekurangan : memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan memori jadi banyak yang
berserakan tidak terpakai.

c. Penggunaan memori
Pencocokan ukuran informasi ke penggalan memori kerja disebut sebagai fit.
Bagian dari memori kerja yang tidak terpakai dan letaknya tersebar di banyak wilayah
memori kerja disebut sebagai fragmen.
7

Peristiwa terjadinya fragmen disebut fragmentasi.
d. Pencocokan (fit) dan fragmentasi
Beberapa jenis strategi pencocokan antara lain:
_ Cocok pertama (first fit)
Pencocokan terjadi menurut antrian informasi
_ Cocok pertama berdaur (cyclical first fit)
Pencocokan tidak harus dimulai dari urutan penggalan memori yang pertama, tetapi
dapat dilakukan setelah terjadi pencocokan sebelumnya.
_ Cocok terbaik (best fit)
Pencocokan dilakukan sesuai dengan penggalan memori yang ukurannya pas.
_ Cocok terburuk (Worst fit)
Informasi akan menempati penggalan yang ukurannya terbesar.
e. Fragmentasi
Menurut prosesnya terdapat dua macam fragmentasi :
a. Fragmentasi internal
Kelebihan memori pada penggalan memori ketika penggalan memori itu menerima
penggalan informasi yang berukuran kurang dari ukuran penggalan memori.
b. Fragmentasi Ekternal
Penggalan memori bebas yang ukurannya terlalu kecil untuk dapat menampung
penggalan informasi yang akan dimuat ke penggalan memori itu.
Contoh : Proses

Fungsi manajemen memori :
Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan fasilitas
masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin
proses dan sebagai upaya agar pemrogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori
fisik di sistem komputer. Berikut ini kami sebutkan fungsi manajemen memori
diantaranya :

1.Mengelola informasi memori yang dipakai dan tidak dipakai.
2.Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
8

3.Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
4.Mengelola swapping antara memori utama dan disk.

Sistem Buddy
Sistem buddy adalah algoritma pengelolaan memori yang memanfaatkan kelebihan
penggunaan bilangan biner dalam pengalamatan memori. Karakteristik bilangan biner
digunakan untuk mempercepat Penggabungan lubang-lubang berdekatan ketika proses
Terakhir atau dikeluarkan. Mekanisme pengelolaan sistem buddy tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan Sistem Buddy

1. Sistem buddy mempunyai keunggulan dibanding algoritma-algoritma yang mengurutkan
blok-blok berdasarkan ukuran. Ketika blok berukuran 2k dibebaskan, maka manajer
memori hanya mencari pada senarai lubang 2k untuk memeriksa apakah dapat dilakukan
penggabungan. Pada algoritma algoritma lain yang memungkinkan blok-blok memori
dipecah dalam sembarang ukuran, seluruh senarai harus dicari.

2. Dealokasi pada sistem buddy dapat dilakukan dengan cepat.

Kelemahan Sistem Buddy

1. Utilisasi memori pada sistem buddy sangat tidak efisien.
2. Masalah ini muncul dari dari kenyataan bahwa semua permintaan dibulatkan ke 2k
terdekat yang dapat memuat. Proses berukuran 35 kb harus dialokasikan di 64 kb, terdapat
29 kb yang disiakan. Overhead ini disebut fragmentasi internal karena memori yang
disiakan adalah internal terhadap segmen-segmen yang dialokasikan.


2.2. Manajemen File

9

File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem
operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat
diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara
tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan
Format.

Manfaat Manajemen File

Manfaat Manajemen File antaralain dapat mengurangi resiko kehilangan file yang
dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan
hal lain yang tidak kita inginkan. Pada sebagian besar pemakai, system file merupakan
bagian system operasi yang paling tampak. System file menyediakan pengaksesan dan
penyimpanan file secara online terhadap data dan program. System file terisi dua bagian
terpisah, yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data dan / atau program
serta struktur direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file
di system.

Fungsi Sistem Manajemen File

Komputer dapat menyimpan file di beragam media penyimpanan seperti optical disk,
magnetic tape dan magnetic disk. Agar computer dapat digunakan dengan nyaman maka
computer harus menyediakan pandangan yang logic seragam dalam hal penyimpanan
informasi atau data. Sistem informasi menyembunyikan properti-properti fisik dari
penyimpana fisik dengan mendefinisikan unit penyimpanan logic yang disebut file. File-file
dipetakan ke perangkat fisik oleh system operasi. Perangkat fisik ini bersifat nonvolatile,
sehingga isinya tetap bertahan setelah system computer dimatikan mengakhiri satu sesi
layanan system computer.
File adalah koleksi yang diberi nama dari sebuah informasi yang direkam pada
penyimpanan sekunder. File mempunyai sifat sebagai berikut :

a. Persistance
10

Informasi dapat bertahan meski proses yang membuatnya berakhir atau satu daya
dihilangkan. Dengan property seperti ini maka file yang didapat dari hasil proses dapat
dijaga dan digunakan pada masa yang akan datang.

b. Size
Setiap file memiliki ukuran, terkadang file mempunyai ukuran yang sangat besar sehingga
memungkinkan membutuhkan tempat penyimpanan yang sangat besar pula.

c. Sharability
File dapat digunakan diberbagai proses yang mengakses informasi secara konkruen.

Sasaran Sistem Manajemen File
Pengolahan file adalah kumpulan perangkat lunak system yang menyediakan layanan-
layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan atau aplikasi. Satu-satunya
cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat system file. Pemakai atau
pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data
dimasing-masing aplikasi. Sistem telah menyediakan pengendali terhadap asset penting itu.
Memenuhi manajemen data bagi pemakai (Grosshan[GRO-86]), kebutuhan manajemen data
bagi pemakai untuk memberikan kemampuan melakukan operasi-operasi sebagai berikut :
- Menampilkan seluruh record data (Retrieve all)
- Menampilkan satu record data tertentu (retrieve one)
- Menampilkan satu record data berikutnya (retrieve next)
- Menampilkan satu record data sebelumnya (retrieve previous)
- Menyisispkan satu record data (insert one)
- Menghapus satu record data tertentu (delete one)
- Memperbaharui satu data tertentu (update one)
- Memperbaharui beberapa record tertentu dalam suatu criteria (update few)

Optimasi kerja (Grosshan[GRO-86]), yaitu : menurut system yaitu meningkatkan jumlah
throughput keseluruhan. Menurut pemakai yaitu cepatnya waktu tanggap.

11

Fungsi Manajemen File
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan manajemen file :

1. Penciptaan, modifikasi dan penghapusan file
2. Mekanisme pemakaian file secara bersama
Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali seperti :
- Read access (kendali terhadap akses membaca)
- Write access (kendali terhadap akses modifikasi)
- Execute access (kendali terhadap akses menjalankan program)
- Dan beragam kombinasi lain
3. Kemampuan back up dan pemulihan (recovery) untuk mencegah kehilangan karena
kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (symbolic name) bukan
menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik
5. Pada lingkungan sensitive dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
System file menyediakan enkripsi data (merubah data menjadi symbol tertentu) dan
dekripsi (pembukaan file bersandi rahasia) untuk menjaga agar data hanya dapat
digunakan oleh pemakai yang diotorisasi saja.
6. System file harus menyediakan antarmuka (interface) yang bersifat user-frendly
System file harus menyediakan : pandangan secara logic (logical view) bukan
pandangan secara fisik (physical view) terhadap data, fungsi dapat dilakukan terhadap
data.

Arsitektur Pengolahan File
Pengolahan file biasanya terdiri dari :

1. System akses :barkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file akses
2. Manajemen File : berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file
3.Manajemen Ruang penyimpanan : berkaitan dengan alokasi tempat penyimpanan file
diperangkat penyimpanan
12

4. Mekanisme integritas file : berkaitan dengan jaminan informasi pada file tidak
terkorupsi

Program dapat mengakses file pada umumnya melalui system basis data
(DBMS)atau fasilitas yang disediakan Sistem Operasi. Umumnya Sistem Operasi
menyediakan manajemen file, manajemen penyimpanan file dan mekanisme integrasi.
DBMS umumnya memuat bagian database engine, diataranya berisi mekanisme integrasi
dan system akses.
DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan system operasi untuk memberikan
layanan-layanannya. Mekanisme integrasi merupakan masalah yang dilakukan ditingkat
system operasi maupun di DBMS. Hanya system operasi tertentu, yaitu siste operasi yang
dikhususkan untuk basisdata yang secara langsung menyatukan system akses di system
operasi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kinerja yang lebih bagus. Sebagian besar
system operasi hanya menyediakan pengelolaan file yang akan digunakan peragkat lunak
aplikasi diatasnya

Pengolahan file melibatkan banyak subsistem penting di system computer, yaitu :
1. Manajemen perangkat masukan/keluaran di system operasi
Device driver, merupakan lapisan terbawah. Device driver berkomunikasi dengan
perangkat secara langsung. Device driver bertanggung jawab memulai operasi
masukan/keluaran dan mengolah penyelesaian permintaan masukan/keluaran. Pada
operasi file perangkat yang sering digunakan adalah disk dan tape. Device driver
merupakan bagian dari manajemen masukan/keluaran.

2. System file di system operasi
System file dasar,atau tingkat masukan/keluaran fisik merupakan antarmuka
utama dengan perangkat keras. Lapisan ini berhubungan dengan blok-blok data yang
dipertukarkan antara system dengan disk dan tape. Lapisan ini berfungsi dalam
penempatan blok-blok datadiperangkat penyimpanan sekunder dan buffering blok-blok
data itu di memori utama. Lapisan ini tidak berhubungan dengan isi data auat struktur
file.
13

Abstraksi file dan direktori, system file memberikan abstraksi ke pemakai berupa
file dan direktori. Pemakai maupun proses tidak perlu lagi berhubungan dengan blok-blok
data melainkan beroperasi terhada abstraksi file dan/atau direktori.
Operasi-operasi terhadap file dan direktori, kumpulan system call dan/atau
pustaka untuk manipulasi file dan direktori.

3. System akses dan/atau system manajemen basis data
System Akses,metode kases merupakan lapisan terakhir. Metode ini menyediakan
antarmuka standar antara aplikasi dengan system file secara perangkat yang menyimpan
data. Metode pengaksesan yang berbeda merefleksikan struktur file berbeda dan cara-
cara pengaksesan dan pengolahan yang berbeda.
Metode pengaksesan yang paling dikenal adalah :
1. File pile (pile file)
2. File sekuen (sequential file)
3. File sekuen berindeks (indexed-sequenstial file)
4. File berindek majemuk (multiple-indexed file)
5. File ber-hash (hashed file)
6. File multiring (multiring file)

Sistem File
Konsep terpenting dalam system operasi adalah file dan direktori. Pemakai
memanipulasi data dengan merujuknya sebagai file atau direktori. Pemakai tidak
dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulsi perangkat dan sebagainya.

File : abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi didisk. Abstraksi ini membuat
pemakai tidak dibebani cara dan letak penyimpana informasi, serta mekanisme kerja
penyimpanan data.
Terdapat beragam pandangan mengenai file :
a. Pandangan pemakai
Terhadap file pemakai berkepentingan memahami hal-hal berikut :

14

1. Penamaan file
pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Masing-masing file pada system harus
mempunyai nama yang unik agar tidak ambigu. Penamaan file mutlak dengan
menyertakan nama direktori tempat file, sebagai nama awal harus memberikan nama
yang unik untuk semua file di system. Tidak boleh memberikan nama file yang sama
dalam satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai direktori. Terdapat aturan dalam penamaan file :
system yang case-sensitive, yang membedakan antara huruf kecil dan besar. Ex:
LINUX/UNIX
system case-sensitive tetapi tidak membedakan antara huruf besar dan kecil. Ex : DOS
sekarang penamaan file cenderung menggunakan nama yang panjang karena lebih
deskriptif

2. Tipe file
terdapat tiga tipe file pada system operasi :

1. regular : file regular beridi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII
berisi baris teks, sedangkan file biner adalah file bukan file ASCII. Untuk file biner
eksekusi (exe) mempunyai struktur internal (layout) yang hanya diketahui system operasi
tertentu. Untuk file biner hasil program apliksi, struktur internal hanya diketahui program
aplikasi tersebut.
2. Direktori : file direktori merupakan file yang dimikili system untuk mengelola struktur
system file. File direktori merupakan file berisi informasi mengenai file didirektori.
3. Special : merupakan logic perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran
dapat dipandang sebagai file. Pengguna dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat
maukan/keluaran.
File special terbagi menjadi dua, yaitu :
file special karakter : berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter.
File ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti : terminal, printer, port
jaringan, modem, dan perangkat bukan penyimpanan skunder.
15

File special blok : berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan
blok-blok data.

3.Atribut file
informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi
yang dapat diterapkan. Atribut digunakan untuk pengelolaan file. Contoh atribut-atribut
pada file[TAN-92] : protection, password, creator, owner, read-olny flag dll.

4. Perintah-perintah untuk manipulsi file.
Merupakan perintah yang dapat diberikan pemakai dibaris perintah ke shell (command
interpreter). Perintah tersebut dapat dikategorikan menjadi :
menciptakan file
menghapus file
mengcopi file
merubah nama file
dan manipulasi yang lain.
5. Operasi pada file.
Operasi-operasi pada file yang sering diimplementasikan system operasi [TAN-92]:
create, delete, open, close, read, write, append, seek, get attributes, set attributes, rename.

b. Pandangan pemrogram Pemrogram perlu memahami operasi-operasi terhadap file
c. Pandangan perancang system Implementasi pengelolaan file

2. Direktori : berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan
penyimpanan. Direktori adalah file, namun dimikili system operasi dan dapat diakses
dengan rutin di system operasi.
Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi
itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori
secara langsung meski dalam mode read only.
Pandangan Pemakai : direktori menyediakan pemetaan nama file ke file.
Informasi terpenting pada direktori berkaitan dengan penyimpanan termasuk lokasi dan
16

ukuran penyimpanan file. Pada system bersama (shared system ), informasi yang penting
adalah informasi pengendalian akses file. Satu pemakai adalah pemilik file yang dapat
member wewenang pengaksesan ke pemakai-pemakai lain.
Aturan penamaan direktori mengikuti aturan penamaan file karena direktori
merupakan file khusus. Beberapa konsep penting yang dipahami oleh pemakai :
Hirarki direktori
Kebanyakan system menggunakan hirarki direktori atau berstruktur pohon.
Terdapat satu direktori master (root) yang didalamnya terdapat subdirektori-subdirektori.
Subdirektori dapat memuat subditerktori berikutnya, demikian seterusnya. Penamaan
direktori sama aturannya dengan penamaan file, karena direktori merupakan file yang
memiliki arti khusus.

Jalur pengaksesan (path name)
Apabila system file diorganisasikan dengan pohon direktori, maka diperlukan cara
menspesifikasikan nama file. Masalah penamaan file diselesaikan dengan penamaan
absolute dan penamaan file relative. Terdapat dua jalur, yaitu :
1. Nama jalur absolute (absolute pathname) : nama jalur dari direktori root ke file,
dimulai dari direktori root dan akan bernilai unik.
2. Nama jalur relative (relative pathname): jalur relative terhadap direktori kerja/saat itu
(working directory atau current directory). Pemakai dapat menyatakan satu direktori
sebagai current directory. Nama jalur tidak dimulai direktori root berarti relative current
directory.

Perintah-perintah manipulasi direktori
1. Pindah direktori
2. Penciptaan direktori
3. Penghapusan direktori
4. Penghapusan direktori mensyaratkan : direktori tidak sedang digunakan dan direktori
telah kosong.


17

Operasi pada direktori
Beragan operasi dapat diterapkan pada direktori, seperti pada file. Operasi-operasi
yang khusus pada direktori yang dapat diimplementasikan system operasi sbb : create,
delete, open directory, close directory, read directory, rename, link dan unlink.

3. Manipulasi seluruh system file
Terdapat perintah-perintah manipulsi system file :
Pembentukan system file
Pemeriksaan system file
Pengkopian seluruh system file
Manipulsi lain

Shared File
Adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai) tetapi juga oleh
direktori-direktori yang lain. System file tidak lagi berupa pohon melainkan directory
acyclic graph (DAG). Masalah-masalah di shared file :
1. Metode implementasi shared file
2. Metode pemberian kases pada shared file
3. Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan simultan yang dilakukan
pemakai-pemakai yang mengacu file, mencakup integrasi atau koherensi data.

Sistem Akses File
System akses merupakan pilihan, yaitu :
1. Dapat menjadi bagian system operasi, atau
2. System operasi sama sekali tidak memiliki komponen system berkas.
System operasi bertujuan umum (general-purposes operating system ) tidak
mengimplementasikan system akses sebagai komponen system operasi, terserah system
memanajemen basisdata yang dijalankan di system operasi itu yang menangani system
akses. System operasi hanya memberikan pengelolaan system file dasar.
18

System operasi tertentu sering mengimplementasikan system akses sebagai
bagiannya seperti system operasi mainframe untuk tujuan khusus. Implementasi system
akses ditingkat system operasi untuk meningkatkan kinerja system menejemen basisdata.
a. Cara akses perangkat penyimpanan
Perangkat penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu :

Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
Proses harus membaca semua byte atau record file secara berurutan mulai dari awal, tidak
dapat meloncati dan membaca diluar urutan. Ex : tape
Peragkat akses acak (random access devices)
Dimungkinkan dapat membaca byte atau record di file secara tidak berurutan.

b. Organisasi file
Element pokok perancangan system akses adalah cara record-record diorganisasikan atau
distrukturkan.
Beberapa criteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah [WIE-87]
Redudansi yang kecil
Pengaksesan yang cepat
Kemudahan dalam memperbaharui
Pemeliharaan yang sederhana
Kehandalan yang tinggi

2.3 Manajemen Sistem I/O
Manajemen I/O Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang
umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh:
pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca file pada hard-disk, CD-ROM dan
floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O :
Buffer : menampung sementara data dari/ke perangkat I/O.
Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
19

Menyediakan "driver" untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O
tertentu.

Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem operasi terluas
dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan aplikasinya.
Beberapa fungsi manajemen input/ouput (I/O) :
Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
Menangani interupsi perangkat I/O.
Menangani kesalahan perangkat I/O.
Menyediakan interface ke pemakai.

Klasifikasi perangkat I/O

Perangkat I/O dapat dikelompokkan berdasarkan :
a. Sifat aliran datanya, yang terbagi atas :

1. Perangkat berorientasi blok.

Yaitu menyimpan, menerima, dan mengirim informasi sebagai blok-blok berukuran tetap
yang berukuran 128 sampai 1024 byte dan memiliki alamat tersendiri, sehingga
memungkinkan membaca atau menulis blok-blok secara independen, yaitu dapat
membaca atau menulis sembarang blok tanpa harus melewati blok-blok lain. Contoh :
disk,tape,CD ROM, optical disk.

2. Perangkat berorientasi aliran karakter.

Yaitu perangkat yang menerima, dan mengirimkan aliran karakter tanpa membentuk suatu
struktur blok. Contoh : terminal, line printer, pita kertas, kartu-kartu berlubang, interface
jaringan, mouse.



20


b. Sasaran komunikasi, yang terbagi atas :

1. Perangkat yang terbaca oleh manusia.
Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia.
Contoh : VDT (video display terminal) : monitor, keyboard, mouse.
2. Perangkat yang terbaca oleh mesin.
Perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat elektronik.
Contoh : Disk dan tape, sensor, controller.
3. Perangkat komunikasi.
Perangkat yang digunakan untuk komunikasi dengan perangkat jarak jauh.
Contoh : Modem.

Faktor-faktor yang membedakan antar perangkat :
Kecepatan transmisi data (data rate).
Jenis aplikasi yang digunakan.
Tingkat kerumitan dalam pengendalian.
Besarnya unit yang ditransfer.
Representasi atau perwujudan data.
Kondisi-kondisi kesalahan.
Teknik pemograman perangkat I/O
Terdapat 3 teknik, yaitu :

a. I/O terprogram atau polling system.

Ketika perangkat I/O menangani permintaan, perangkat men-set bit status di register status
perangkat. Perangkat tidak memberitahu ke pemroses saat tugas telah selesai dilakukan
sehingga pemroses harus selalu memeriksa register tersebut secara periodik dan melakukan
tindakan berdasar status yang dibaca. Software pengendali perangkat (driver) dipemroses
harus mentransfer data ke/dari pengendali. Driver mengekseksui perintah yang
berkomunikasi dengan pengendali (adapter) di perangkat dan menunggui sampai operasi
yang dilakukan perangkat selesai.
21


Driver berisi kumpulan instruksi :

1.Pengendalian.

Berfungsi mengaktifkan perangkat eksternal dan memberitahu yang perlu dilakukan.
Contoh : unit tape magnetik diinstruksikan untuk kembali ke posisi awal, bergerak ke
record berikut, dan sebagainya.

2.Pengujian.

Berfungsi memeriksa status perangkat keras berkaitan dengan perangkat I/O.

3. Pembacaan/penulisan.

Berfungsi membaca/menulis untuk transfer data antara register pemroses dan perangkat
eksternal.Masalah utama I/O terprogram adalah pemroses diboroskan untuk menunggu dan
menjagai operasi I/O. Diperlukan teknik lain untuk meningkatkan efisiensi pemroses.

b. I/O dikendalikan interupsi.
Teknik I/O dituntun interupsi mempunyai mekanisme kerja sebagai berikut :
Pemroses memberi instruksi ke perangkat I/O kemudian melanjutkan melakukan
pekerjaan lainnya.
Perangkat I/O akan menginterupsi meminta layanan saat perangkat telah siap bertukar
data dengan pemroses.
Saat menerima interupsi perangkat keras (yang memberitahukan bahwa perangkat siap
melakukan transfer), pemroses segera mengeksekusi transfer data.

Keunggulan :
Pemroses tidak disibukkan menunggui dan menjaga perangkat I/O untuk memeriksa
status perangkat.
Kelemahan :
Rate transfer I/O dibatasi kecepatan menguji dan melayani operasi perangkat.


22

c. Dengan DMA (direct memory access).
DMA berfungsi membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan
perangkat I/O. Saat pemroses ingin membaca atau menulis data, pemroses memerintahkan
DMA controller dengan mengirim informasi berikut :
Perintah penulisan/pembacaan.
Alamat perangkat I/O.
Awal lokasi memori yang ditulis/dibaca.
Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca.

Setelah mengirim informasi-informasi itu ke DMA controller, pemroses dapat
melanjutkan kerja lain. Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke DMA. DMA mentransfer
seluruh data yang diminta ke/dari memori secara langsung tanpa melewati pemroses. Ketika
transfer data selesai, DMA mengirim sinyal interupsi ke pemroses. Sehingga pemroses hanya
dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi transfer antara perangkat dan memori
utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA lepas dari pemroses dan hanya melakukan interupsi bila
operasi telah selesai.
Keunggulan :
Penghematan waktu pemroses.
Peningkatan kinerja I/O.

Evolusi fungsi perangkat I/O
Sistem komputer mengalami peningkatan kompleksitas dan kecanggihan komponen -
komponennya, yang sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O sebagai berikut :
1. Pemroses mengendalikan perangkat I/O secara langsung.
Masih digunakan sampai saat ini untuk perangkat sederhana yang dikendalikan mikroprosessor
sehingga menjadi perangkat berintelijen (inteligent device).
2. Pemroses dilengkapi pengendali I/O (I/O controller).
Pemroses menggunakan I/O terpogram tanpa interupsi, sehingga tak perlu memperhatikan
rincian-rincian spesifik antarmuka perangkat.
23

3. Perangkat dilengkapi fasilitas interupsi.
Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu menunggu selesainya operasi I/O, sehingga
meningkatkan efisiensi pemroses.

d.I/O controller mengendalikan memori secara langsung lewat DMA.
Pengendali dapat memindahkan blok data ke/dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali
diawal dan akhir transfer.

e. Pengendali I/O menjadi pemroses terpisah.
Pemroses pusat mengendalikan.memerintahkan pemroses khusus I/O untuk mengeksekusi
program I/O di memori utama. Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi intruksi-intruksi
ini tanpa intervensi pemroses pusat. Dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan
aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan intruksi diselesaikan.

f. Pengendali I/O mempunyai memori lokal sendiri.
Perangkat I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur ini untuk pengendalian komunikasi dengan terminal-terminal interaktif. Pemroses
I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal.
Evolusi bertujuan meminimalkan keterlibatan pemroses pusat, sehingga pemroses tidak
disibukkan dengan tugas I/O dan dapat meningkatkan kinerja sistem.

Masalah-masalah manajemen I/O

a. Penamaan yang seragam (uniform naming).
Nama berkas atau perangkat adalah string atau integer, tidak bergantung pada perangkat sama
sekali.
b. Penanganan kesalahan (error handling).
Umumnya penanganan kesalahan ditangani sedekat mungkin dengan perangkat keras.


24

c. Transfer sinkron vs asinkron.
Kebanyakan I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikan untuk
melakukan kerja lain sampai interupsi tiba. Program pemakai sangat lebih mudah ditulis jika
operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian ditunda secara
otomatis sampai data tersedia di buffer.
d. Sharable vs dedicated.
Beberapa perangk dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga perangkat yang hanya
satu pemakai yang dibolehkan memakai pada satu saat.
Contoh : printer.

Hirarki manajemen perangkat I/O
Hirarki manajemen perangkat I/O :

a. Interrupt handler.
Interupsi harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya. Device driver di blocked
saat perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi. Ketika interupsi terjadi, prosedur
penanganan interupsi bekerja agar device driver keluar dari state blocked.

b. Device drivers.
Semua kode bergantung perangkat ditempatkan di device driver. Tiap device driver
menangani satu tipe (kelas) perangkat dan bertugas menerima permintaan abstrak perangkat
lunak device independent diatasnya dan melakukan layanan permintaan.
Mekanisme kerja device driver :
o Menerjemahkan perintah abstrak menjadi perintah konkret.
o Setelah ditentukan perintah yang harus diberikan ke pengendali, device driver mulai
menulis ke register-register pengendali perangkat.
o Setelah operasi selesai dilakukan perangkat, device driver memeriksa status kesalahan
yang terjadi.
o Jika berjalan baik, device driver melewatkan data ke perangkat lunak device independent.
o Kemudian device driver melaporkan status operasinya ke pemanggil.

25

c. Perangkat lunak device independent.
Bertujuan membentuk fungsi-fungsi I/O yang berlaku untuk semua perangkat
dan memberi antarmuka seragam ke perangkat lunak tingkat pemakai.
Fungsi-fungsi lain yang dilakukan :
o Sebagai interface seragam untuk seluruh device driver.
o Penamaan perangkat.
o Proteksi perangkat.
o Memberi ukuran blok perangkat agar bersifat device independent.
o Melakukan buffering.
o Alokasi penyimpanan pada block devices.
o Alokasi dan pelepasan dedicated devices.
o Pelaporan kesalahan.

d. Perangkat lunak level pemakai.
Kebanyakan perangkat lunak I/O terdapat di sistem operasi. Satu bagian kecil berisi
pustaka-pustaka yang dikaitkan pada program pemakai dan berjalan diluar kernel. System
calls I/O umumnya dibuat sebagai prosedur-prosedur pustaka. Kumpulan prosedur pustaka
I/O merupakan bagian sistem I/O. Tidak semua perangkat lunak I/O level pemakai berupa
prosedur- prosedur pustaka. Kategori penting adalah sistem spooling. Spooling adalah cara
khusus berurusan dengan perangkat I/O yang harus didedikasikan pada sistem
multiprogramming.

Buffering I/O
Buffering adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O, sehingga
meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi.
Terdapat beragam cara buffering, antar lain :
a. Single buffering.
Merupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah untuk perangkat I/O,
sistem operasi menyediakan buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk perangkat
berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer selesai, proses
memindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut
26

reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan blok akan segera
diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan
maka blok yang dibaca tidak diperlukan.

Keunggulan :
Pendekatan in umumnya meningkatkan kecepatan dibanding tanpa buffering. Proses
pemakai dapat memproses blok data sementara blok berikutnya sedang dibaca. Sistem
operasi dapat menswap keluar proses karena operasi masukan berada di memori sistem
bukan memori proses pemakai.

Kelemahan :
o Merumitkan sistem operasi karena harus mencatat pemberian buffer-buffer sistem ke
proses pemakai.
o Logika swapping juga dipengaruhi. Jika operasi I/O melibatkan disk
untuk swapping, maka membuat antrian penulisan ke disk yang sama yang digunakan untuk
swap out proses. Untuk menswap proses dan melepas memori utama tidak dapat dimulai
sampai operasi I/O selesai, dimana waktu swapping ke disk tidak bagus untuk dilaksanaka
Buffering keluaran serupa buffering masukan. Ketika data transmisi, data lebih dulu dikopi
dari ruang pemakai ke buffer sistem. Proses pengirim menjadi bebas untuk melanjutkan
eksekusi berikutnya atau di swap ke disk Jika perlu.

b. Double buffering.
Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu
buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Teknik ini
disebut double buffering atau buffer swapping. Double buffering menjamin proses tidak
menunggu operasi I/O. Peningkatan ini harus dibayar dengan peningkatan kompleksitas.
Untuk berorientasi aliran karakter, double buffering mempunyai 2 mode alternatif, yaitu :
o Mode line at a time.
Proses pemakai tidak perlu ditunda untuk I/O kecuali proses secepatnya mengosongkan
buffer ganda.
27


o Mode byte at a time.
Buffer ganda tidak memberi keunggulan berarti atas buffer tunggal.
Double buffering mengikuti model producer-consumer.
c. Circular buffering.
Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses
tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double
buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat.
Masalah sering dapat dihindari denga menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari
dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap
bufferindividu adalah satu unit di circular buffer.

Algoritma penjadwalan disk
Pada sistem multiprogramming, banyak proses yang melakukan permintaan membaca dan
menulis rekord-rekord disk. Proses-proses membuat permintaan-permintaan lebih cepat
dibanding yang dapat dilayani disk, membentuk antrian permintaan layanan disk.
Diperlukan penjadwalan disk agar memperoleh kinerja yang optimal.

Terdapat dua tipe penjadwalan disk, yaitu :
1. Optimasi seek.
2. Optimasi rotasi (rotational latency).

Karena waktu seek lebih tinggi satu orde dibanding waktu rotasi, maka kebanyakan
algoritma penjadwalan berkonsentrasi meminimumkan seek kumpulan atau antrian
permintaan layanan disk. Meminimumkan latency biasanya berdampak kecil pada kinerja
seluruh sistem. Penjadwalan disk melibatkan pemeriksaan terhadap permintaan-permintaan
yang belum dilayani untuk menentukan cara paling efisien melayani permintaan-
permintaan. Penjadwal disk memeriksa hubungan posisi diantara permintaan-permintaan.
Antrian permintaan disusun kembali sehingga permintaan-permintaan akan dilayani dengan
pergerakan mekanis minimum.

28

Beberapa kriteria penjadwalan disk, yaitu :
Throughput, yaitu berusaha memaksimumkan.
Waktu tanggap rata-rata, nilai ini diusahakan minimum.
Variansi waktu tanggap, diusahakan minimum.

Beberapa algoritma penjadwalan disk, antara lain :


First come first serve (FCFS).

Disk driver melayani satu permintaan sesuai urutan kedatangannya, merupakan metode
yang adil. Saat rate permintaan sangat berat, FCFS dapat menghasilkan waktu tunggu sangat
panjang. Dengan FCFS, sangat Sedikit usaha optimasi waktu seek. FCFS dapat
menyebabkan banyak waktu untuk seek silinder yang paling dalam ke silinder paling luar.
Ketika permintaan-permintaan terdistribusi seragam pada permukaan permukaan disk,
penjadwalan FCFS menghasilkan pola seek yang acak. FCFS mengabaikan keterhubungan
posisi diantara permintaan-permintaan yang menunggu di antrian. FCFS tidak membuat
upaya optimasi pola seek.FCFS dapat diterima ketika beban disk masih ringan, tetapi begitu
beban tumbuh cenderung menjenuhi perangkat dan menyebabkan waktu tanggap membesar.

Shortest seek first (SSF).

Algoritma ini melayani permintaan seek track terdekat dari track dimana head berada.
Kekurangan : lengan disk akan berkutat ditengah disk. Permintaan didaerah ekstrim
(pinggir) akan menunggu sampai fluktuasi statistik menyebabkan tidak ada permintaan
track-track tengah. Terdapat konflik antara meminimalkan waktu tanggao dengan fairness
(adil).






29

Elevator (SCAN)

Yaitu head bergerak searah sampai tidak ada permintaan ke arah itu, kemudian berbalik
arah. Diperlukan bit tambahan untuk mencatat arah gerak head. Kebaikan : batas atas jumlah
gerak adalah tetap yaitu dua kali jumlah silinder.

Elevator dimodifikasi (C-SCAN).

Lengan head hanya bergerak searah, setiap kali mencapai silinder tertinggi, maka head
akan bergerak ke silinder terendah dan dilanjutkan terus head bergerak searah. Ada
kontroller yang dapat mengetahui pada track mana ia berada, dengan ini dapat dibuat
optimasi untuk mencari sektor yang ada pada track tersebut.

N-step scan.

Lengan disk bergerak maju mundur seperti algoritma SCAN, tapi dengan semua
permintaan yang tiba selama menyapu dalam satu arah dikumpulkan dulu dan disusun
kembali agar layanan optimal selama penyapuan balik.

Exchenbach scheme.

Pergerakan lengan disk sirkular seperti C-SCAN, tapi dengan beberapa kekecualian penting
setiap silinder dilayani tepat satu track informasi baik terdapat permintaan atau tidak untuk
silinder itu. Permintaan-permintaan disusun untuk layanan dalam silinder itu untuk
mendapatkan keunggulan posisi secara rotasi (agar dapat diterapkan optimasi rotasi), tapi
jika terdapat dua permintaan dengan sektor-sektor yang overlap dalam satu silinder, hanya
satu permintaan yang dilayani pada satu kesempatan.

Penanganan masalah operasi disk
Beberapa tipe kesalahan saat operasi disk dikategorikan sebagai berikut:



30

Programming error.

Kesalahan disebabkan programming. Driver memerintahkan mencari track, membaca
sektor, menggunakan head atau mentransfer ke atau dari memori yang tak ada. Biasanya
tiap controller memeriksa parameter sehingga tidak melakukan operasi yang tak valid.
Kesalahan ini seharusnya tidak pernah ada.

Transient checksum error.

Kesalahan disebabkan adanya debu diantara head dengan permukaan disk. Untuk
mengeliminasi kesalahan ini maka dilakukan pengulangan operasi pada disk.
Permanent checksum error.
Kesalahan disebabkan kerusakan disk.
Seek error.
Kesalahan ini ditanggulangi dengan mengkalibrasi disk supaya berfungsikembali.
Controller error.
Kesalahan ini ditanggulangi dengan menukar pengendali yang salah dengan pengendali
yang baru.
Track at time caching.
Kontroller mempunyai memori untuk menyimpan informasi track dimana ia berada,
permintaan pembacaan blok track dilakukan tanpa pergerakan mekanik.

Clock

Perangkat keras clock.
Komputer dilengkapi dengan RTC (real time clock). Tipe perangkat clock, terdiri dari :
Clock yang ditimbulkan impulse tegangan listrik.
Clock in menginterupsi 50-60 interupt tiap detik sesuai dengan frekuensi listrik.
Programmable interval timer (PIT).
Clock ini terdiri dari crystal oscilator, counter, dan holding register.
Dua keunggulan PIT, yaitu :
31

Mempunyai akurasi tinggi.
Frekuensi interupsi dapat diatur secara perangkat lunak.
Dengan crystal oscilator 2 MHz, menggunakan 16 bit holding registe, interupsi yang terjadi
dapat diatur antara 1 ms sampai 65.536 ms.
PIT biasa digunakan sebagai :
Waktu sistem.
Pembangkit band rate.
Penghitung kejadian.
Pembangkit musik.
Dan diberagam aplikasi yang memerlukan pewaktuan.



Metode pemrograman PIT.
Terdapat dua mode pemograman PIT, yaitu :

One shot mode.

Setiap kali PIT diinisialisasi maka dikopikan nilai holding register ke counter.Counter
diturunkan setiap terjadi pulsa crystal oscilator.Ketika counter bernilai 0, PIT membuat
interupsi ke pemroses dan berhenti. PIT menunggu diinisialisasi secara eksplisit oleh
perangkat lunak. Mode ini hanya untuk menghasilkan satu kejadian tunggal, diperlukan
ketika clock diaktifkan berdasarkan kejadian.

Square wave mode.

Sesudah counter mencapai 0 maka menyebabkan interupsi ke pemroses. Holding register
dikopikan secara otomatis ke counter dan seluruh proses diulangi lagi sampai tak
berhingga. Periode ini disebut clock ticks. Mode ini untuk menghasilkan kejadian-
kejadian interupsi timer secara periodik, dilakukan secara otomatis tanpa melibatkan
pemroses(perangkat lunak untuk inisialisasi kembali). Biasanya chip berisi dua atau tiga
32

PIT independen dan mempunyai banyak option pemrograman (seperti menghitung keatas,
pematian interupsi, dan sebagainya).


Perangkat lunak clock.
Beberapa fungsi clock disistem operasi, antara lain :

1. Mengelola waktu dan tanggal (waktu nyata).

Tekniknya adalah counter dinaikkan setiap terjadi clock tick.
Teknik ini bermasalah karena keterbatasan jumlah bit counter.
Counter berukuran 32 bit akan overflow setelah 2 tahun bila clock
ratenya bernilai 60Hz, solusinya adalah :
Menggunakan counter 64 bit.
Waktu dihitung dalam detik bukan dalam clock tick.
Waktu dihitung relatif dengan saat komputer dihidupkan.

2. Mencegah proses berjalan lebih dari waktu yang ditetapkan.
Setiap kali proses dimulai, penjadwal inisialisasi counter dalam hitungan clock ticks.
Setiap kali terjadi clock ticks, counter diturunkan. Saat counter mencapai 0 maka
penjadwal mengalihkan pemroses ke proses lain.

3. Menghitung penggunaan pemroses (CPU).
Bila dikehendaki penghitungan dengan akurasi tinggi maka dilakukan dengan
menggunakan timer kedua. Timer kedua terpisah dari timer sistem utama. Begitu proses
dimulai, timer diaktifkan, saat proses berhenti maka timer dibaca. Timer menunjukkan
lama waktu yang telah digunakan proses. Akurasi rendah dapat diperoleh dengan
mengelola pointer ke tabel proses dan counter global.


33


4. Menangani system call alarm yang dibuat proses pemakai.

Mensimulasi banyak clock dengan membuat senarai semua permintaan clock, terurut
berdasar waktu. Isinya adalah jumlah clock ticks setelah signal proses sebelumnya.

5. Mengerjakan profiling, monitoring dan pengumpulan statistik.
Untuk membuat data statistik kegiatan komputer.

RAM Disk.

Adalah perangkat disk yang disimulasikan pada memori akses acak (RAM). RAM disk
sepenuhnya mengeliminasi waktu tunda yang disebabkan pergerakan mekanis dalam seek
dan rotasi. Kegunaannya untuk aplikasi yang memerlukan kinerja disk yang tinggi.
Perangkat blok mempunyai dua perintah, yaitu membaca dan menulis blok. Normalnya
blok-blok disimpan di disk berputar yang memerlukan mekanisme fisik.Gagasannya
adalah meniru perangkat dengan mengalokasikan terlebih satu bagian memori utama
untuk menyimpan blok-blok data.

Keunggulan :
berkecepatan tinggi karena pengaksesan sesaat (tidak ada waktu tunda seek dan rotational
latency), sangat baik untuk menyimpan program atau data yang sering diakses. Memori
utama dibagi menjadi n blok berukuran sama, bergantung banyak memori yang
dialokasikan. Ketika driver untuk RAM disk menerima perintah membaca atau menulis
suatu blok, driver tinggal menghitung dimana lokasi memori tempat blok berada
kemudian membaca atau menuliskannya.





34

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Manjemen memori (Memory Manager) adalah salah satu bagian sistem operasi yang
mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian. Manajemen
Memori terdapat 2 (dua) manajemen memori yaitu :
a. Manajeman memori statis
Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori tidak beragam sepanjang
waktu secara tetap.
b. Manajemen memori dinamis
Dengan pemartisian dinamis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori dapat beragam
sepanjang waktu secara dinamis.
- Manajemen File
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi
untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan
sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu.
- Manajemen Sistem I/O
Manajemen I/O Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum
sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup).
Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca file pada hard-disk, CD-
ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O :
Buffer : menampung sementara data dari/ke perangkat I/O.
Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
Menyediakan "driver" untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai