Anda di halaman 1dari 8

INVESTASI

Pengertian
Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha guna
membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang. Investasi
tercipta dari pendapatan yang di tabung atau dari penanaman modal baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh berbagai pihak dengan tujuan memperbesar output dan
meningkatkan pendapatan di kemudian hari. besarnya tingkat investsi yang sangat
bergantung kepada besarnya harapan yang akan dicapai di masa yang akan datang. Secara
umum fluktuasi tingkat investasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
(i) Proyeksi di masa yang akan datang
(ii) Tingkat suku bunga
(iii) Perubahan dan perkembangan teknologi
(iv) Tingkat pendapatan nasional dan fluktuasinya
(v) Tingkat keuntungan perusahaan
Secara teoretik paling ada tiga hal yang memerngaruhi sesorang melakukan investasi:
1. Revenues (pendapatan), yaitu sejauh mana ia akan memper-oleh pendapatan dari modal
yang ditanamkannya.
2. Cost (biaya), terutama ditentukan oleh tingkat suku bunga dan pajak, walaupun dalam
operasional-nya ditentukan juga oleh berbagai biaya lain yang ditemui di lapangan.
3. Expectations (harapan-harapan), yaitu bagaimana harapan di masa datang dari investasi-
nya.
Jenis Investasi

Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara
lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat
mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di
bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian).
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut.. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan
harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah
daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan
menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing
dari negara-negara G-7. Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-
negara G-7,Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito.
Kriteria Investasi
a. Payback Period.
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat
dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
b. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio).
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil
(output) yang diperoleh.. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab
berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

c. Net Present Value (NPV).
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak
memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai
sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat
langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih.
Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV
> 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya
total.
d. Internal Rate of Return (IRR).
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV
sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan
hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).

Risiko Investasi
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika
investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah
faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau
ketertiban hukum.




















Modal Kerja
Konsep modal kerja
KONSEP MODAL KERJA
Dikenal adanya 3 konsep modal kerja, yaitu:
1. Konsep kuantitatif
Menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini sekali
berputar dan dapat kembali ke bentuk semula dalam jangka waktu pendek. Konsep ini
disebut modal kerja bruto Gross working capital.
2. Konsep kualitatif
Merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar, atau merupakan sebagian dari
aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan
tanpa menunggu likuiditas. Konsep ini disebut modal kerja netto net working capital.
3. Konsep Fungsional
Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan pendapatanincome dari
usaha pokok perusahaan. Menghasilkan pendapatan pada periode akuntasi (current
income) dan periode masa depan (future income).


















3.1 Pengertian Suku Bunga
Miller menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang
diterima si pemberi pinjaman (kreditur), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga
terhadap jumlah pinjaman. Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan
biasanya dinyatakan sebagai presentase tahunan sari jumlah nominal yang dipinjam. Jadi
suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya.
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi
(loanable funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator
dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan invesatasi atau
menabung
(Boediono, 1994 :76)
Edmister mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga yaitu :
a. State rate adalah tingkat bunga satu periode dikalikan jumlah pokok pinjaman untuk
menghitung beban bunga
b. Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan menyesuaikan stated
rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok yang benar-benar dipinjam
c. Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen denga satu kontrak keuangan yang memenuhi
tiga syarat : jumlah seluruhnya yang benar-benar dipinjam, pada awal tahun, kemudian
dibayar kembali pada akhir tahun beserta bunga.
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :
a) Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
b) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.
c) Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini
berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

Fungsi Tingkat Bunga
Tingkat bunga mempunyai beberapa fungsi atau peranan penting dalam perekonomian, yaitu:[5]
a. Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan
perekonomian.
b. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada
proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
c. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.
d. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap
jumlah tabungan dan investasi.












2.1.3 Tipe-tipe Suku Bunga
Ada 2 tipe suku bunga, yaitu :
1. Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal interest rate dikurangi
dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate Rate of inflation
2. Nominal interest rate.
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka memberikan
tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.

3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping faktor-
faktor lainnya.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga
adalah:
a. Kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman
meningkat, maka suku bunga simpanan meningkat.
b. Persaingan, dalam memperebutkan dana simpanan
c. Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman
kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
d. Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi
bunganya
e. Target keuntungan yang diharapkan.
f. Reputasi perusahaan.
g. Kualitas jaminan.
h. Daya saing produk.
3.3 Peran Suku Bunga dalam Perekonomian
Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya apabila
tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian
besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh
investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat
bunga.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
kebutuhan dana, persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Kebijakan
pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita, tidak boleh
melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jangka waktu, semakin panjang
jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan
besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain yaitu target
keuntungan yang diharapkan, reputasi perusahaan, kualitas jaminan dan daya saing produk.
Tingkat suku bunga sangat berperan terhadap perekonomian suatu Negara. Tingkat suku
bunga sangat berperan terhadap naik rendahnya inflasi, investasi dan besarnya dana simpanan
dalam bank.

Anda mungkin juga menyukai