Anda di halaman 1dari 44

dadang-solihin.blogspot.

com 2
dadang-solihin.blogspot.com 3
Materi
Menggabungkan M&E ke dalam Siklus
Manajemen Pembangunan
Log-Frame
Penajaman Visi-Misi: Perumusan
Positioning Differentiation Brand (PDB)
Tujuan dan Permasalahan Pembangunan
Daerah
Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
4 dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 5
INPUT OUTPUT OUTCOME
IMPACT
OUTCOME OUTPUT INPUT
Log-Frame
dadang-solihin.blogspot.com 6
ABK
AT
dadang-solihin.blogspot.com 7
Positioning Differentiation Brand (PDB)
dadang-solihin.blogspot.com 8
POSITIONING DIFFERENTIATION
BRAND
PDB Triangle: Provinsi Gorontalo
dadang-solihin.blogspot.com 9
Provinsi J agung
POSITIONING
Agro Bisnis
J agung
DIFFERENTIATION
Visi Provinsi
Gorontalo
BRAND
Brand Integrity
10 dadang-solihin.blogspot.com
PDB Triangle: Kabupaten Lamongan
dadang-solihin.blogspot.com 11
Kabupaten dengan
pemerintahan
entrepreneurship
POSITIONING
Pelajaran Bahasa
Mandarin di Sekolah
dan Pesantren
DIFFERENTIATION
Visi Kabupaten
Lamongan
BRAND
Brand Integrity
12 dadang-solihin.blogspot.com
PDB Triangle: Kota Sawahlunto
dadang-solihin.blogspot.com 13
Kota Pariwisata
Budaya
Pertambangan
POSITIONING
Lokasi Historis Kuno,
DaerahPertambangan
Batu Bara, Lahan
Alami
DIFFERENTIATION
Visi Kota
Sawahlunto
BRAND
Brand Integrity
14 dadang-solihin.blogspot.com
15 dadang-solihin.blogspot.com
Apa Itu Pembangunan?
16
Pembangunan adalah:
proses perubahan ke
arah kondisi yang lebih
baik
melalui upaya yang
dilakukan secara
terencana.
Tujuan Pembangunan:
1. Peningkatan standar hidup (levels
of living) setiap orang, baik
pendapatannya, tingkat konsumsi
pangan, sandang, papan, pelayanan
kesehatan, pendidikan, dll.
2. Penciptaan berbagai kondisi yang
memungkinkan tumbuhnya rasa
percaya diri (self-esteem) setiap
orang.
3. Peningkatan kebebasan
(freedom/democracy) setiap orang.
Todaro, 2000
dadang-solihin.blogspot.com
How?
1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
antar daerah
antar sub daerah
antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.
5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam
agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa
datang (berkelanjutan).
17 dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan dalam Pembangunan Daerah
18
Koordinasi yang
semakin baik antar
stakeholders
Sarana dan
Prasarana yang
memadai dan
berkualitas
Pemanfaatan
sumber daya secara
berkualitas
Dunia usaha yg
kondusif
Peningkatan kapasitas
SDM
Mengurangi
ketimpangan
Memberdayakan
masyarakat
Mengentaskan
kemiskinan.
Menambah lapangan
kerja.
Menjaga kelestarian
SDA
dadang-solihin.blogspot.com
19
PEMBANGUNAN DAERAH
Upaya terencana untuk
meningkatkan kapasitas
Pemerintahan Daerah
PEMBANGUNAN DI DAERAH
Memberikan pelayanan kepada
masyarakat,
Mengelola sumber daya
ekonomi daerah.
Upaya untuk memberdayakan
masyarakat di seluruh daerah
Sehingga tercipta suatu
kemampuan yang andal dan
profesional dalam:
Sehingga tercipta suatu
lingkungan yang memungkinkan
masyarakat untuk:
Menikmati kualitas kehidupan
yang lebih baik, maju, dan
tenteram,
Peningkatan harkat, martabat,
dan harga diri.
dadang-solihin.blogspot.com
20
PEMBANGUNAN DAERAH
Penguatan Otonomi
Daerah
Pengelolaan
Sumberdaya
Good Governance
Keseimbangan Peran Tiga Pilar
Menjalankan dan
menciptakan lingkungan
politik dan hukum yang
kondusif bagi unsur-
unsur lain.
Mewujudkan penciptaan
lapangan kerja dan
pendapatan.
Penciptaan interaksi
sosial, ekonomi dan
politik.
Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat
Dilaksanakan Melalui:
dadang-solihin.blogspot.com
Pergeseran Paradigma:
From Government to Governance
Government Governance
Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal
publik,
Aktor di luarnya hanya dapat
disertakan sejauh negara
mengijinkannya.
Persoalan-persoalan publik
adalah urusan bersama
pemerintah, civil society dan
dunia usaha sebagai tiga aktor
utama.
21 dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan:
Paradigma Governance
Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan
Good.
DuniaUsaha
Swasta
Pemerintah Masyarakat
Nilai
Pertumbuhan
Redistibusi
MelaluiPelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
TenagaKerja
22 dadang-solihin.blogspot.com
Model Governance
GOVERNANCE
Perusahaan
transnasional
Organisasi
Antar Pemerintah
LSM
Internasional
Perusahaan
Lokal
Pemerintah
Lokal
LSM Lokal
Perusahaan
Nasional
Ormas/LSM
Nasional
Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga
Tingkat
Supranasional
Tingkat
Nasional
Tingkat
Subnasional
(Kamarack and Nye J r., 2002)
23 dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
Executive
J udiciary
Legislature
Public service
Military
Police
organized into:
Community-based organizations
Non-governmental organizations
Professional Associations
Religious groups
Womens groups
Media
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
24 dadang-solihin.blogspot.com
Troika
25 dadang-solihin.blogspot.com
Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah,
Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
VISI
Masyarakat,
Bangsa, dan
Negara
Pemerintah
Masyarakat
Dunia Usaha
Good Governance
26 dadang-solihin.blogspot.com
Sinergitas Stakeholders
27 dadang-solihin.blogspot.com
Sinergitas Stakeholders
28 dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 29
NASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU
(Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)
Perda
(Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJM-Nasional)
Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)
Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)
Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD)
Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)
Status Hukum Dokumen Perencanaan
30 dadang-solihin.blogspot.com
Proses Perencanaan
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJ M/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
31 dadang-solihin.blogspot.com
SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
MEASUREABLE-dapat diukur (What gets measured
gets managed)
ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
appropriate collection method)
RELEVANT (information needs of the people who will
use the data)
TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right
time to influence many manage decision)
dadang-solihin.blogspot.com 32
Persyaratan Dokumen Perencanaan:
SMART
Syarat Perencanaan Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. J angka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
33 dadang-solihin.blogspot.com
Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
34 dadang-solihin.blogspot.com
Perencanaan yang Ideal
Fungsi/Manfaat Perencanaan Fungsi/Manfaat Perencanaan
Sebagai alat koordinasi
seluruh stakeholders
Sebagai penuntun arah
Minimalisasi ketidakpastian
Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya
Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
35 dadang-solihin.blogspot.com
Reformasi Sistem Penganggaran
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi:
Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan
berdasarkan GBHN
Visi:
Melaksanakan program kerja
Presiden/KDH terpilih
Misi:
Penyelenggaraan pemerintahan
umum dan pembangunan
Penganggaran berdasarkan
pendekatan menurut pengeluaran
rutin dan pengeluaran
pembangunan
Misi:
Pelaksanaan kerangka regulasi,
kerangka investasi, dan
pelayanan publik yang di
tuangkan dalam RKP/D
Anggaran disusun berdasarkan
RKP/D dengan mempertimbang-
kan kemampuan keuangan
negara
36 dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Reformasi Sistem Penganggaran
dadang-solihin.blogspot.com 37
Penganggaran Berbasis:
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran
Pembangunan
Paradigma Lama
Penganggaran dengan
Pendekatan:
1. Penganggaran Berbasis
Kinerja
2. Kerangka Penganggaran
J angka Menengah
3. Anggaran Terpadu
Paradigma Baru
2/2
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
dadang-solihin.blogspot.com 38
Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan
prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages
between performance and budget);
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
penganggaran (operational efficiency);
3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerja
dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran
(more flexibility and accountability).
Landasan
Konseptual
1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output
and outcome oriented);
2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap
menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager
manages);
3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada
tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur
organisasi (Money follow function).
Tujuan
Landasan
Konseptual
Syarat Penerapan PBK
Indikator yang mencerminkan tolok ukur untuk mencapai
sasaran program (outcome);
Pendekatan yang digunakan dapat berfokus thd efek-
tivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan;
Sebagai instrumen evaluasi kinerja.
Indikator
Kinerja
Standar
Biaya
Evaluasi
Kinerja
Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan
sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan;
Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai;
Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item,
menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap
memperhatikan kualitas produk.
Membandingkan antara rencana kinerja dan realisasinya
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan;
Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan
merumuskan alternatif solusinya;
Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap
selanjutnya;
Rekomendasi kelangsungan kebijakan.
39 dadang-solihin.blogspot.com
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
dadang-solihin.blogspot.com 40
Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih
efisien (allocative efficiency)
2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to
improve quality of planning)
3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best
policy option)
4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)
5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal
sustainability)
Landasan
Konseptual
1. Penerapan sistem rolling budget
2. Mempunyai baseline (angka dasar)
3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar
4. Penetapan Parameter
5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi
kebijakan baru (additional budget for new initiatives)
Tujuan
Landasan
Konseptual
(R)APBN
Prakiraan
Maju
Implikasi anggaran
KPJ M
Prakiraan
Maju
Kebijakan ditetapkan
sbg baseline
2012 2013 2014
2011
APBN
2011
T0
RAPBN
2012
T+1
Prakiraan
Maju
2013
T+2
Prakiraan
Maju
2014
T+3
REALISASI
2011
T-1
APBN
2012
T0
RAPBN
2013
T+1
Prakiraan
Maju
2014
T+2
Prakiraan
Maju
2015
T+3
TA 2011 dan
KPJM 2012 - 2014
TA 2012 dan
KPJM 2013 - 2015
Rolling
Budget
41
KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja
dadang-solihin.blogspot.com
Prakiraan
Maju
Kegiatan
On-going
Kegiatan
Ad-hoc
Multi-
years
Project
Target
Tahunan
yg berbeda
Angka Prakiraan Maju untuk tahun-
tahun berikutnya dihitung berdasarkan:
alokasi anggaran pada tahun berjalan
disesuaikan dengan tingkat inflasi
yang digunakan dalam APBN
Angka Prakiraan Maju
untuk tahun-tahun
berikutnya dihitung
berdasarkan formula/
model yang telah
ditetapkan sesuai
dengan karakteristik
masing-masing
kegiatan
42
Penghitungan Prakiraan Maju dalam KPJM
Catatan :
Hasil penghitungan prakiraan maju akan
menjadi baseline pada tahun ybs.
dadang-solihin.blogspot.com
Penganggaran Secara Terpadu
Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,
termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran
belanja pembangunan.
Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang
untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan
memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang
berorientasi kinerja.
Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja
program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan
biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun
biaya yang bersifat operasional.
43 dadang-solihin.blogspot.com
44 dadang-solihin.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai