Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap semua individu yang berkaitan dengan pengembangan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi-sosial, akademik, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan mereka. Konsep bimbingan dan konseling perkembangan mengandung implikasi bahwa target layanannya menjadi tidak sebatas individu saja, melainkan akan tertuju kepada semua individu dalam berbagai kehidupan di dalam masyarakat. Perkembangan yang sehat atau optimal dalam pengembangan perilaku efektif harus terjadi pada setiap diri individu dalam berbagai tatanan lingkungan. Dengan demikian bimbingan dan konseling menjadi terarah kepada upaya membantu indvidu untuk : ! lebih menyadari dirinya dan "ara-"ara ia merespon lingkungannya, #! meningkatkan keefektifan diri mereka dengan menguasai aspek-aspek perkembangan yang dapat dimanfaatkan dan dapat mengendalikan respon emosional terhadap situasi yang tidak dapat dikuasai, $! mengembangkan serta mengklasifikasi perangkat tujuan dan nilai- nilai perilaku pada masa yang akan datang. %trategi layanan bimbingan dan konseling menjadi terarah kepada upaya menata dan men"iptakan ekologi perkembangan atau lingkungan belajar yang memfasilitasi perkembangan individu. &'oore-(homas, #))*, %hert+er , %tone, -./ Blo"her, -0* dalam Dr. '. 1amli, '2, #))0!. Bimbingan dan konseling perkembangan didasarkan pada beberapa asumsi diantaranya / a. 3atak dasar manusia mendorong individu ke arah perkembangan diri se"ara positif dan berurutan b. Konseli bukanlah individu yang sakit c. Konseling dipusatkan pada situasi saat ini dan yang akan datang d. Konseli bukanlah pasien e. Konselor4guru BK bukanlah individu yang netral4bebas nilai-nilai f. Konseli adalah individu yang unik untuk mengembangakan identitas dirinya dan mengintegrasikannya kedalam gaya hidupnya 2. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Perkembangan didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut / a. 5ayanan Bimbingan dan konseling didasarkan pada asumsi bahwa layanan tersebut dibutuhkan oleh semua siswa, baik yang mengalami maupun yang tidak mengalami hambatan dalam proses perkembangannya b. Bimbingan dan konseling perkembangan memusatkan pada belajar siswa c. Konselor dan guru merupakan petugas bersama dalam program bimbingan dan konseling perkembangan d. Kurikulum yang diorganisasikan dan diren"anakan merupakan bagian yang pokok dalam bimbingan dan konseling perkembangan 1 e. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli terhadap penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengembangan diri f. Bimbingan dan konseling perkembangan memusatkan pada proses pemberian dorongan g. Bimbingan dan konseling perkembangan mengakui perkembangan yang terarah daripada akhir yang definitif / konselor bimbingan perkembangan memahami bahwa siswa berada dalam proses menjadi yang berarti bahwa pertumbuhan fisik dan psikologisnya akan mengalami berbagai perubahan sebelum men"apai masa dewasa h. Bimbingan dan konseling perkembangan yang berorientasi tim menuntut pelayanan dari konselor profesional yang terlatih i. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli terhadap identifikasi dini kebutuhan khusus/ dalam pelaksanaannya, konselor bekerjasama dengan guru menemukan kebutuhan-kebutuhan tersebut yang apabila tidak diperhatikan dapat menjadi masalah yang memerlukan layanan remedial pada kehidupan anak selanjutnya. j. Bimbingan dan konseling perkembangan peduli terhadap penggunaan psikologi k. Bimbingan dan konseling perkembangan memiliki landasan dalam psikologi anak, psikologi perkembangan dan teori belajar. l. Bimbingan dan konseling perkembangan bersifat luwes dan berurutan 3. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling Perkembangan 3.1 Visi Bimbingan dan Konseling Perkembangan 6isi pelayanan bimbingan dan konseling perkembangan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Bimbingan dan Konseling sebagai ilmu dan profesi harus mampu memberikan sumbangan bagi dunia Pendidikan 7asional dan kehidupan masyarakat pada umumnya. 6isi BK tidak lagi dibatasi pada setting sekolah, melainkan menjangkau bidang di luar sekolah yang memberikan nuansa dan "orak pada penyelenggaraan pendidikan yang lebih sensitif, antisipatif, proaktif dan responsif terhadap perkembangan peserta didik dan warga masyarakat. 2. Dari sudut pandang BK sebagai profesi bantuan &helping profesion! layanan Bimbingan dan Konseling seharusnya diabdikan bagi peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan dengan "ara memfasilitasi perkembangan individu atau kelompok individu sesuai dengan kekuatan, kemampuan potensial aktual, serta kelemahan dan hambatan serta kendala yang dihadapi dalam perkembangan dirinya. Pandangan terhadap manusia dari segi potensinya yang positif adalah sesuatu yang memberikan "iri pada Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan, dan membedakan dari perspektif medis4klinis yang "enderung melihat dari sudut patologi. 2 3. Bimbingan dan Konseling tidak lagi hanya dipelajari sebagai perangkat teknik, melainkan sebagai kerangka berpikir dan bertindak yang bernuansa kemanusiaan dan keindividuan. 7uansa dimaksud lebih tampak dalam masyarakat berbasis pengetahuan &knowledge based society! yang menempatkan orientasi kemanusiaan dan belajar sepanjang hayat sebagai sentral feature dari kehidupan masyarakat masa kini dan yang akan datang. Proses pendidikan tidak lagi sebagai proses parsial, melainkan merupakan proses holistik yang memadukan domain belajar, yang memadukan pendidikan umum dan kejuruan sebagai satu kontinum pengetahuan, nilai, kompetensi dan keterampilan. Dalam perspektif ini, Bimbingan dan Konseling memiliki peran membantu masyarakat kebutuhan belajar baru dan memberdayakan mereka dalam memperoleh keseimbangan hidup, belajar dan bekerja. Bimbingan dan Konseling menjadi proses sepanjang hayat &life long counseling! yang dapat diakses se"ara kelanjutan oleh seluruh lapisan masyarakat berorientasi holistik, mampu menyediakan layanan dalam rentang yang luas dan bervariasi, termasuk kelompok warwa masyarakat yang tak beruntung. 4. (erwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang se"ara optimal, mandiri dan bahagia. 5. 'engembangkan potensi, kompetensi, atau tugas- tugas perkembangan peserta didik se"ara optimal, sehingga menjadi seorang pribadi manusia yang memiliki keimanan dan keta8waan kepada (uhan 9ang 'aha :sa, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sikap dan kemampuan profesional yang pada gilirannya akan mampu menyukseskan pembangunan nasional dan bersaing dalam era global. 6. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam agama, falsafah negara, perundang-undangan, konsep- konsep bimbingan. 7. Bimbingan dan konseling diorientasikan kepada pengembangan pribadi individu yang berkemampuan belaja dalam berinteraksi se"ara sehat dan benar dalam lingkungannya. 3.2 Misi Bimbingan dan Konseling Perkembangan Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk memberikan bantuan kepada individu untuk mengenal dan memahami diri dan lingkungan, mengarahkan diri, membuat alternatif pilihan dan mengambil keputusan dalam peme"ahan masalah se"ara lebih tepat dalam rangka menuntaskan tugas-tugas perkembangan serta mewujudkan dirinya se"ara optimal. 5ayanan bimbingan dan konseling tidak hanya berurusan dengan perilaku salah suai atau bermasalah, juga tidak sekedar men"egah dasa perilaku bermasalah, melainkan mengembangkan aspek- aspek kepribadian se"ara menyeluruh. 2dapun 'isi pelayanan bimbingan dan konseling perkembangan antara lain adalah sebagai berikut : 3 1. 'isi edukatif, yaitu mendidik individu di dalam masyarakat dengan mengembangkan perilaku-perilaku efektif, baik perilaku jangka panjang, jangka pendek maupun keseharian. 2. 'isi pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam masyarakat ke arah perkembangan optimal melalui strategi dan pendekatan psiko-paedagogis sebagai upaya pengembangan lingkungan, pengembangan individu dan4atau lingkungan belajar. 3. 'isi Pengentasan 'asalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik menga"u pada kehidupan efektif sehari-hari. 4. Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan a. Tujuan bimbingan dan konseling yang berkaitan denga aspek pribadi-sosial siswa; 1. 'emiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan keta8waan kepada (uhan 9ang 'aha :sa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. 2. 'emiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. 3. 'emiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan &anugerah! dan yang tidak menyenangkan &musibah!, serta dan mampu meresponnya se"ara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. 4. 'emiliki pemahaman dan penerimaan diri se"ara obyektif dan kontruktif baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan baik fisik maupun psikis 5. 'emiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain. 6. 'emiliki kemampuan untuk melakukan pilihan se"ara sehat. 7. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak mele"ehkan martabat atau harga dirinya. 8. 'emiliki rasa tangggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. 9. 'emiliki kemampuan berinteraksi sosial &human relationship! yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama manusia.. 10. 'emiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik &masalah! baik bersifat internal &dalam diri sendiri! maupun dengan orang lain 11. 'emiliki kemampuan untuk mengambil keputusan se"ara efektif b. Tujuan Bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik adalah sebagai berikut; 4 1. 'emiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin mun"ul dalam proses belajar yang dialaminya. 2. 'emiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan memba"a buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramka. 3. 'emiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat 4. 'emiliki ketrampilan atau teknik belajar seperti ketrampilan memba"a buku, menggunakan kamus, men"atat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. 5. 'emiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan peren"anaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas 6. 'emiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian c. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang terkait dengan aspek karir adalah sebagai berikut ; 1. 'emiliki pemahaman diri &kemampuan, minat dan kepribadian! yang terkait dengan pekerjaan 2. 'emiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir 3. 'emiliki sikap positif terhadap dunia kerja.'emahami relevansi kompetensi belajar &kemampuan menguasai pelajaran! dengan persyaratan keahlian atau ketrampilan bidang pekerjaan yang menjadi "ita-"ita karirnya di masa depan 4. 'emiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan "ara mengenali "iri-"iri pekerjaan, kemampuan &persyaratan! yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja dan kesejahteraan kerja. 5. 'emiliki kemampuan meren"anakan masa depan, yaitu meran"ang kehidupan se"ara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi. 6. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu ke"enderungan arah karir. 2pabila seorang siswa ber"ita-"ita menjadi guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut. 7. 'engenal ketrampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. 8. 'emiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir 5. !andar kompe!ensi Bimbingan dan Konseling Perkembangan 5 Dalam perspektif pendidikan nasional, bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan di sekolah, yang bertujuan untuk membantu para siswa agar dapat mengembangkan dirinya se"ara optimal dan memperoleh kemandirian. 2gar pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan efektif dan efisien maka perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. %alah satu sarana penting yang dapat menunjang terhadap efektivitas dan efisiensi layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah ketersediaan ruang Bimbingan dan Konseling yang representatif, dalam arti dapat menampung segenap aktivitas pelayanan. Bimbingan dan Konseling. Dalam hal ini, 2BK;7 &#))0! telah merekomendasikan ruang Bimbingan dan Konseling di sekolah yang dianggap standar, dengan kriteria sebagai berikut: a. 5etak lokasi ruang Bimbingan dan Konseling mudah diakses &strategis! oleh konseli tetapi tidak terlalu terbuka sehingga prinsip-prinsip konfidensial tetap terjaga. b. <umlah ruang bimbingan dan konseling disesuaikan dengan kebutuhan jenis layanan dan jumlah ruangan ". 2ntar ruangan sebaiknya tidak tembus pandang d. <enis ruangan yang diperlukan meliputi: &a! ruang kerja/ &b! ruang administrasi4data/ &"! ruang konseling individual/ &d! ruang bimbingan dan konseling kelompok/ &e! ruang biblio terapi/ &f! ruang relaksasi4desensitisasi/ dan &g! ruang tamu. 6. Komponen Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan Bimbingan dan Konseling perkembangan yang komprehensif memiliki empat komponen program yaitu / 1. Layanan Dasar Bimbingan 5ayanan dasar Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap semua siswa yang berkaitan dengan pengembangan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi-sosial, akademik, dan karir yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan mereka. Dalam pelaksanaannya, layanan dasar bimbingan tersebut antara lain menangani topik-topik seperti/ a! Keberhargaan diri, b! 'otivasi untuk sukses, "! Pembuatan keputusan dan peme"ahan masalah, d! Ketrampilan komunikasi dan antar pribadi, e! Kesadaran lintas budaya, f! Perilaku bertanggung jawab. (ugas =uru BK dalam pelayanan dasar Bimbingan ialah / a. 'enyampaikan bahan bimbingan kelompok atau klasikal kepada semua siswa di dalam dan diluar kelas berdasarkan jadwal se"ara regular b. Berkonsultasi dengan guru dan personalia sekolah yang lain c. 'engkoordinir pelaksanaan layanan dasar bimbingan sehingga layanan tersebut benar-benar bermanfaat bagi semua siswa . !erencanaan "ndi#idual $iswa 'erupakan proses pemberian bantuan kepada semua siswa dalam membuat dan mengimplementasikan ren"ana pribadi-sosial, pendidikan, dan karir. (ujuan utama 6 layanan ini ialah membantu siswa belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan se"ara proaktif terhadap informasi tersebut. ;si layanan peren"anaan individual siswa adalah sebagai berikut/ 2.1 Dalam bidang akademik; 1. Peren"anaan kegiatan belajar dan penggunaan ketrampilan belajar 2. Peningkatan kesadaran pilihan pendidikan 3. Pemilihan jurusan yang sesuai 4. Pemahaman nilai belajar sepanjang hayat 5. Penggunaan skor tes se"ara efektif 2.2 Dalam bidang karir; 1. :ksplorasi kesempatan karir 2. :ksplorasi kemungkinan pelatihan kejuruan 3. Pemahaman kebutuhan bagi kebiasaan kerja yang positif 2.3 Dalam bidang pribadi-sosial; 1. Pengembangan konsep diri yang positif 2. Pengembangan ketrampilan sosial yang layak 3. Layanan %esponsi& 2dalah pemberian bantuan terhadap siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan segera. (ujuan layanan ini adalah memberikan/ !. layanan intervensi terhadap siswa yang mengalami krisis, siswa yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau siswa yang membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik #!. layanan pen"egahan bagi siswa yang berada diambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana ;si dari layanan responsif antara lain berkaitan dengan/ a. Penanganan masalah-masalah akademik/ masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah/ kelambanan, bolos sekolah, penghindaran dari sekolah, pen"egahan putus sekolah b. 'asalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan sosial/ penyalahgunaan obat- obatan terlarang &narkoba!, isu-isu keluarga, penanganan stres, pen"egahan bunuh diri, pele"ehan seksual, pen"egahan perilaku seks bebas c. 5ayanan responsif dilaksanakan melalui layanan konsultasi, konseling individual atau kelompok ke"il, konseling krisis, layanan rujukan, dan layanan fasilitasi teman sebaya. d. Dukungan %istem/ merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan untuk mendukung dan meningkatkan / 7 - %taf bimbingan dalam melaksanakan layanan dasar bimbingan, layanan responsif dan peren"anaan individual - %taf personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan disekolah '. Dukungan sistem; Berkaitan dengan pengembangan program bimbingan yang meliputi / !. Pengelolaan sumberdaya dana, materi dan fasilitas #!. Pengembangan staf, pendidikan orang tua, konsultasi dengan guru dan personalia sekolah yang lain $!. Pemanfaatan sumberdaya masyarakat *!. >ubungan masyarakat ?!. Pengembangan profesional konselor, penelitian dan pengembangan Berkaitan dengan program pendidikan yang lain yang meliputi / - Peren"anaan perbaikan kualitas sekolah - aktifitas administratif terkait layanan bimbingan - kerjasama dengan program pendidikan khusus dan pendidikan kejuruan ". Pengelolaan Program Bimbingan dan Konseling Perkembangan Program bimbingan dan konseling perkembangan yang komprehensif terdiri atas beberapa elemen dan komponen yang harus disinergikan agar dapat men"apai tujuan yag ditetapkan se"ara efektif dan efisien. @ntuk itu perlu dikelola se"ara sistematis melalui peren"anaan, peran"angan, pelaksanaan, dan evaluasi &2sosiasi Bimbingan Konseling ;ndonesia, #))0! 1. !erencanaan Peren"anaan terdiri atas prosedur dan keputusan yang membantu konselor4guru BK / a. 'engidentifikasi visi dan misi serta tujuan sekolah, sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, dan kebijakan pimpinan sekolah b. 'engidentifikasi karakteristik siswa dan kebutuhannya terhadap layanan bimbingan dan konseling. >asil identifikasi menjadi masukan bagi peran"angan program bimbingan dan konseling . !erancangan Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan siswa dan lingkungannya maka dilakukan peran"angan program bimbingan dan konseling dengan menetapkan elemen dan komponen program bimbingan dan konseling perkembangan yang komprehensif berikut ini / a. 1asionel / Pada bagian rasionel, konselor mengemukakan / 1) Dasar pemikiran tentang pentingnya program bimbingan dan konseling dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah 2) 2lasan-alasan pentingnya siswa men"apai penguasaan kompetensi sebagaimana yang dihasilkan program bimbingan dan konseling 3) Kesimpulan hasil analisis kebutuhan siswa dan lingkungannya serta dukungan teori terkini dan ke"enderungan profesi terhadap program dan ran"angannya 4) dan hal-hal lain yang dianggap relevan 8 b. 6isi dan 'isi Kemukakan visi dan misi program bimbingan dan konseling berdasarkan visi dan misi sekolah se"ara keseluruhan ". Deskripsikan kebutuhan Kemukakan rumusan hasil asesmen kebutuhan siswa dan lingkungannya kedalam rumusan perilaku yang diharapkan dikuasai siswa. 1umusan ini pada dasarnya merupakan rumusan tugas-tugas perkembangan, yakni %tandar Kompetensi Kemandirian yang disepakati bersama. d. (ujuan Berdasarkan rumusan hasil asesmen kebutuhan, kemudian dirumuskan tujuan umum dan khusus yang akan di"apai dalam bentuk perilaku yang harus dikuasai siswa setelah memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling e. Komponen Program (ujuan program bimbingan dan konseling menentukan topik layanan4aktivitas yang perlu di programkan pada setiap komponen program yang meliputi / 1. Komponen pelayanan dasar bimbingan 2. Komponen peren"anaan individual 3. Komponen pelayanan responsive 4. Komponen dukungan sistem &manajemen! f. 1en"ana Aperasional &a"tion Plan! 1en"ana kegiatan &a"tion plan! diperlukan untuk menjamin pelaksanaan program bimbingan dan konseling dapat dilakukan se"ara efektif dan efisien. 1en"ana kegiatan adalah uraian detail dari program yang menggambarkan isi komponen program, baik kegiatan disekolah maupun diluar sekolah, untuk memfasilitasi siswa men"apai tugas perkembangan tertentu. 1en"ana operasional tersebut akan terwujud dengan melakukan aktifitas sebagai berikut/ 1. 'enetapkan aktifitas layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan pada tujuan yang diharapkan di"apai siswa 2. 'enetapkan strategi pelayanan untuk membantu siswa men"apai tujuan bimbingan yang diharapkan 3. 'enetapkan alokasi waktu, biaya dan sarana prasarana yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan layanan bimbingan konseling 4. 'enetapkan pelaksana layanan bimbingan dalam upaya membantu siswa menguasai kompetensi yang diharapkan di"apai 5. 'enetapkan prosedur dan kriteria evaluasi keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling 6. 'enyusun ran"angan kegiatan bimbingan dan konseling dalam bentuk matrik atau lainnya sebagai program layanan bimbingan dan konseling selama satu tahun atau satu semester atau satu minggu atau satu hari. 1an"angan tersebut sebagai program tahunan, program semester, program mingguan, program harian. 9 7. 'enjadwalkan program bimbingan dan konseling sekolah yang telah dituangkan ke dalam ran"angan kegiatan kedalam bentuk kalender kegiatan. Kalender kegiatan men"akup kalender tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian. 8. 'enuliskan ran"angan program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan dan kemudian mengirimkan ran"angan program bimbingan dan konseling tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk memperoleh masukan dan partisipasi mereka dalam pelaksanaannya. (. !elaksanaan 1an"angan aktivitas bimbingan dan konseling yang disepakati pihak-pihak yang berkepentingan sebagai program BK perkembangan merupakan intrumen yang digunakan guru BK melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. Dalam pelaksanaan, guru BK perlu bekerjasama dengan berbagai pihak baik personalia sekolah maupun pihak-pihak lain diluar sekolah sehingga keberhasilan layanan BK tersebut dapat di"apai se"ara optimal. K#$MP%&'( Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral upaya pendidikan telah memberikan sumbangan terhadap perkembangan siswa di sekolah. 'eskipun demikian masih banyak lagi yang dibutuhkan dan yang perlu mendapat perhatian, seperti petugas bimbingan yang masih bersifat menunggu, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah yang kurang memberikan nilai tambah bagi perkembangan siswa, petugas bimbingan sekolah yang kurang menampilkan kegiatan bermakna bagi pen"apaian tujuan program sekolah, belum adanya perbedaan yang nyata kemampuan profesional antara petugas bimbingan yang berlatar pendidikan jurusan Bimbingan dan Konseling. >al tersebut merupakan beberapa masalah yang perlu di"arikan jalan peme"ahannya untuk men"iptakan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah se"ara profesional. Bimbingan dan konseling yang melibatkan lembaga konseling, konselor dan konseli, tentu tidak lepas dari pengaruh dinamisasi ruang dan waktu kehidupan yang senantiasa menawarkan perubahan. Aleh karenanya, agar bimbingan dan konseling ini senantiasa efektif dan berkembang lebih baik, maka ketiga unsur yang ada dalam konseling tersebut harus senantiasa ditinjau ulang, baik se"ara teori maupun praktik. >al ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahpahaman pemaknaan yang tentu saja akan berdampak pada praktiknya. Banyaknya problem yang terjadi dalam konseling, problematika konselor dan konselee kebanyakan lahir dari ketidakpahaman yang mendalam tentang konseling. Aleh karena itu, image ketiga unsur konseling harus benar-benar dibangun kembali menjadi lembaga yang benar- benar nyaman untuk sharing yang solutif berbagai ma"am masalah yang dihadapi peserta didik. D')T'* P%T'K' 10 2sosiasi Bimbingan dan Konseling ;ndonesia &2BK;7!, &#))0!, Penataan Pendidikan Profesional onselor dan !ayanan "imbingan dan onseling dalam #alur Pendidikan $ormal% Departemen Pendidikan 7asional. 22B:. &#))$!. &ompetencies in 'ssessment and ()aluation for *chool &ounselor. http:44aa"e.n"at.edu Browers, <udy 5. , >at"h, Patri"ia 2. &#))#!. +he ,ational -odel for *chool &ounseling Programs. 2%B2 &2meri"an %"hool Bounselor 2sso"iation!. %yamsul 9usuf 57, , <untika 7urihsan, &#)).!, !andasan "imbingan dan onseling% Bandung : Program Pas"a %arjana @niversitas Pendidikan ;ndonesia , 1emaja 1osda Karya. =ysbers, 7orman B. !ife &areer De)elopment. ' need Perspecti)e for all &ounseling, 2rti"le 0 di http:44"ounselingoutfitters."om 4vistas4 vistas)* 40.pdf. Bobia, Debra B. , >enderson, Donna 2. &#))$!. /andbook of *chool &ounseling. 7ew <ersey, 'errill Prenti"e >all %hert+er B., %tone, , %helley. -.. Cundamental of =uidan"e &$rd ed!. Boston: >oughton 'ifflin Bo. %upriadi D., #))$. 1eposisi Bimbingan dan Konseling di (engah 5ingkungan yang Berubah. 'akalah disampaikan dalam Konvensi 7asional D;;; Bimbingan dan Konseling di Bandung tanggal )-$ Desember #))$. %urya '., #))$, Peluang dan (antangan =lobal Bagi Profesi Bimbingan dan Konseling: ;mplikasinya bagi %trategi Arganisasi dan %tandarisasi Bimbingan dan Konseling, Bandung: Konvensi 7asional 2BK;7. 11