Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 UMUM
1.1.1 Latar Belakang
Ruas jalan Padang Sicincin merupakan bagian dari Jaringan Nasional
yang terletak di wilayah provinsi Sumatra Barat. Ruas jalan arteri bernomer 040
menurut keputusan mentri pekerjaan umum ini juga merupakan jalan alternatif
yang menghubungkan kota Padang dan Bukittinggi yang nantinya digunakan
sebagai jalan nasional yang menghubungkan kota-kota tersebut sebagai
administrasinya, dan merupakan jalan arteri berdasarkan fungsi pelayanannya
sehingga pendistribusian barang dan jasa akan menjadi lebih cepat, murah, dan
optimal. Mengingat sumatra adalah daerah yang mayoritasnya dataran tinggi,
masyarakat setempat pasti menginginkan transportasi yang nyaman dan aman.
Karena pada ruas tersebut terdapat beberapa lokasi lokasi blackspot yang
menjadi tempat kecelakaan lalu lintas akibat tidak laiknya jalan secara geometrik
maupun dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, serta secara
operasional banyak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan keamanan
pengguna jalan.
Salah satu lokasi rawan yang tidak teridentifikasikan pada ruas jalan
tersebut adalah blackspot silaing yang berlokasi di Lembah Anai, pada kaki
Gunung Singgalang, masuk dalam kecamatan sepuluh koto, Kabupaten Tanah
Datar. Secara geografis titik blackspot Silaing terletak pada kordinat
0,4773355
O
LS dan 100,359948
O
BT (Gambar 1.1). Dalam upaya peningkatan
pelayanan jalan yang berkeselamatan sesuai UU No. 38 tahun 2004 tentang jalan
dan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, pihak Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional II Direktorat Jendral Bina Marga memandang perlu
untuk melakukan penanganan pada lokasi lokasi blackspot termasuk blackspot
Silaing tersebut.
2

Perbaikan dan sistem jaringan jalan baru menjadi kebutuhan yang tidak
dapat terelakkan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang semakin
pesat dan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi. Sehingga harus segera disedia
kannya layanan transportasi yang berkualitas dan berkelanjutan di Ranah Minang
tersebut. Untuk lebih jelasnya gambar situasi lokasi setempat dari foto udara bisa
dilihat gambar berikut..


Gambar 1.1 Gambar Situasi Blackspot Silaing

1.1.2 Maksud Dan Tujuan
Kegiatan ini didakan dengan maksud untuk memperoleh alternatif
pemecahan masalah lokasi rawan kecelakaan melalui upaya redesign trase jalan
pada segmen-segmen yang dipandang memiliki defisiensi keselamatan yang
tinggi.
Tujuan paket kegiatan ini adalah untuk membandingkan efektivitas dan
efisiensi 2 (dua) alternatif pemecahan masalah blackspot Silaing, yaitu dengan
pendekatan sebagai berikut :
1. Perbaikan alinyemen jalan existing.
2. Perencanaan trase baru. Efektivitas dan efisiensi tersebut ditinjau dari sisi
standar teknis jalan dan bangunan pelengkapnya, biaya pembangunannya, serta
konservasi terhadap lingkungan hidup.

3

1.1.3 Pertimbangan Perlunya Pekerjaan
Ruas jalan Padang Sicincin, Sumatra Baratterdapat banyak akses yang
sulit untuk dilewati. Mengingat ruas jalan tersebut merupakan jalan yang
mempunyai kelandaian tajam, melewati lereng-lereng perbukitan yang tidak
menjamin keselamatan pengemudi, dan lebar yang sangat minim berkisar 3-6 m,
sertaperkerasan jalan lentur yang sangat jelek. Dari kasus kasus diatas maka
kami ingin merencanakan ulang jalan pada ruas tersebut yang aman dan nyaman
bagi pengemudi kendaraan nantinya dengan cara memperbaiki jalan lama dan
membuat jalan baru.

1.1.4 Sistematika Laporan
Dalam perancangan jalan ini disusun sistematika laporan sebagai berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Pendahuluan berisikan tentang latar belakang proyek, maksud dan tujuan,
pertimbangan perlunya pekerjaan, sistematika laporan, kondisi lapangan secara
umum, lokasi pekerjaan, pendekatan teknis dan administrasi, uraian kegiatan
konsultan serta rencana kerja.
2. BAB 2 PENGUMPULAN DATA
Pada bab pengumpulan data berisikan tentang data data di lapangan berupa
standar perancangan jalan, data primer maupun data sekunder.
3. BAB 3 PERENCANAAN JALAN PENDEKATAN PERBAIKAN JALAN
EXISTING
Pada bab perencanaan jalan pendekatan perbaikan jalan existing berisikan
tentang perencanaan geometri jalan yang di perbaiki, perencanaan lapis
perkerasan serta banguan pelengkap.
4. BAB 4 PERENCANAAN JALAN BARU
Pada bab perencanaan jalan baru berisikan tentang perencanaan geometri jalan
yang di perbaharui, perencanaan lapis perkerasan serta banguan pelengkap.
5. BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pada bab rencana anggaran biaya berisikan tentang analisa harga satuan,
perhitungan volume pekerjaan, perhitungan rencana anggaran biaya.

4


6. BAB 6 RENCANA KERJA DAN SYARATSYARAT
Pada bab rencana kerja dan syarat-syarat berisikan tentang syarat-syarat umu,
administrasi dan proyek.
LAMPIRAN

1.2 DESKRIPSI KEGIATAN
1.2.1 Kondisi Lapangan Secara Umum
Sumatra Barat adalah daerah yang memiliki banyak perbukitan dan
dataran tinggi. Terutama pada ruas jalan Padang Sicincin, karena pada ruas
tersebut terdapat beberapa lokasi lokasi blackspot yang menjadi tempat
kecelakaan lalu lintas akibat tidak laiknya jalan secara geometrik maupun dari
segi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, serta secara operasional banyak
mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan keamanan pengguna jalan.

1.2.2 Lokasi Pekerjaan
Studi perencanaan yang akan kami kerjakan adalah pada ruas jalan Padang
- Sicincindimana pada ruas tersebut terdapat blackspot silaing yang berlokasi di
Lembah Anai, pada kaki Gunung Singgalang, masuk dalam kecamatan sepuluh
koto, Kabupaten Tanah Datar. Secara geografis titik blackspot Silaing terletak
pada kordinat 0,4773355
O
LS dan 100,359948
O
BT. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat gambar berikut.

Gambar 1.2 Lokasi Blackspot Silaiang
5

1.2.3 Pendekatan Teknis dan Administrasi
Pendekatan Teknis dan Administrasi yang di maksud adalah pendekatan
terhadap semua aspek teknis dan administrasi yang di hadapi dalam pelaksanaan
pekerjaan DED Ruas Jalan Padang Sicincin di Provinsi Sumatra Barat.
1. Pendekatan Teknis
Prinsip prinsip yang akan di aplikasikan dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan ini adalah pedoman pedoman teknik, serta tidak menutup
kemungkinan petunjuk teknis lain yang melengkapi pedoman teknik.
Dalam pendekatan teknis perlu kiranya ditekankan mengenai prinsip dasar
harus di pahami dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan yang meliputi :
a. Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan
Konsultan akan melakukan kegiatan pengendalian dalam lingkup secara
cepat, tepat, praktis, dan efisien. Kegiatan pengendalian ini meliputi
sasaran, target dan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
b. Pengaturan Tata Kerja Personil
Konsultan akan membentuk suatu Organisasi intern konsultan maupun
pembentukan organisasi proyek secara keseluruhan agar dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Pengaturan tata kerja atau organisasi yang
kurang baik menyebabkan kegiatan berjalan tanpa arah dan target.
2. Administrasi pelaksanaan pekerjaan perencanaan merupakan bagian penting
yang tidak boleh diabaikan. Bagian ini merupakan catatan penting mengenai
jalannya pelaksanaan program, mulai dari tahap awal pekerjaan sampai
dengan akhir pekerjaan. Administrasi pelaksanaan program secara umum
terdiri dari administrasi teknik, keuangan dan pelaporan. Dalam pelaksanaan
di lapangan akan menerapkan prinsip prinsip administrasi sebagai berikut :
a. Menggunakan format format standar yang sudah ada dan sudah biasa
dipakai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Bidang Bina Marga,
Kabupaten yang merupakan salah satu perangkat Pemerinah Provinsi
Sumatra Barat.
b. Menggunakan format sederhana namun informatif (Semua informasi
penting yang di butuhkan dapat tercatat), sehingga mudah dipahami oleh
para pelaksana di lapangan maupun oleh penerima laporan.
6

1.3 URAIAN KEGIATAN KONSULTAN
Seluruh Tim Perencanaan yang terdiri profesional staff (Team Leader,
Highway Engineer, Hidrologist Engineer dan Geodetecnic Engineer), Teknisi
(Surveyor dan Teknisi) serta Tenaga Penunjang (Tenaga Administrasi, Drafter
dan Operator Komputer) telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab nya
sebagai berikut :
1. Ketua Tim (Team Leader)
a. Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan,
b. Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.
2. Ahli Teknik Jalan Raya (Highway Engineer)
Tugas ahli teknik jalan raya adalah:
a. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
perencanaan teknis jalan yang mencakup pelaksanaan survey, pemilihan
trase, perencanaan geometrik, perkerasan jalan dan bangunan pelengkap
yang diperlukan, serta harus menjamin bahwa rencana jalan yang dihasilkan
adalah pilihan yang paling ekonomis dan sesuai dengan standar teknis yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah.
b. Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data lalu
lintas, analisis dan menyusun rencana mengenai hal-hal yang menyangkut
lalu lintas didalam perencanaan konstruksi jalan dan jembatan.
3. Ahli Teknik Pengukuran (Geodetic Engineer)
Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan pengukuran
yang mencakup pelaksanaan survey pengukuran, pengolahan data pengukuran,
dan penggambaran data pengukuran, serta harus menjamin bahwa gambar
pengukuran yang dihasilkan adalah benar, akurat, dan siap digunakan untuk
tahap perencanaan teknis jalan dan jembatan.
4. Ahli Teknik Tanah dan Bahan (Soil & Material Engineer) / Ahli Teknik
Hidrologi / Ahli Lingkungan
7

Tugas ahli Teknik Tanah & Bahan/Ahli Teknik Hidrologi/Ahli Lingkungan
adalah :
a. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium,
pengolahan dan analisis data tanah, dan perhitungan-perhitungan mekanika
tanah, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan mekanika
tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi, sifat-sifat dan stabilitas
badan jalan untuk tahap perencanaan teknis jalan dan jembatan.
b. Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pelaksanaan pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan analisis data
hidrologi, dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk perencanaan bentuk
dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis
dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap
digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan
dan pola aliran air permukaan untuk tahap perencanaan teknis jalan dan
jembatan.
c. Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data, analisis
dan menyusun rekomendasi mengenai hal-hal yang menyangkut aspek
lingkungan akibat pekerjaan konstruksi jalan.
5. Ahli Kuantitas / Estimasi Biaya (Cost & Doc. Spec. Engneer)
Tugas ahli kuantitas / estimasi biaya adalah:
Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan
bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat
perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, membuat perkiraan biaya
pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhitungan analisa
harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar
dan akurat.
6. Operator Komputer dan Drafter
Tugas dan tanggung jawab operator komputer meliputi hal hal sebagai
berikut:
8

a. Membantu membantu Team Leader dalam membuat laporan laporan dan
membantu memasukkan data-data kedalam komputer dengan menggunakan
program yang telah dibuat.
b. Bertanggung jawab atas DED hasil perencanaan seluruhnya.
c. Bertanggung jawab atas kebenaran, ketelitian pemasukan data sesuai
dengan yang di teteapkan.
7. Tenaga Administrasi
Melakukan kegiatan keadministrasian, juga membantu tugas Engineer.
Dibawah ini adalah daftar personil Tim Konsultan PT. Javas Jayapatra.

Tabel 1.1 Daftar Nama Tim Konsultan Beserta Posisinya
No Nama Konsultan Posisi
1 M. Zaldy Yudha Satria Team Leader
2 Dheka Shara Pratiwi Highway/ Traffic Engineer
3 Putri Nurhayati Cost & Doc. Spec. Engneer
4 Wahyudi Operator Computer & Drafter
5 Rian Wicaksono Geodetic Engineer


1.4 RENCANA KERJA
1.4.1 Gambaran Umum
Untuk tujuan mendukung tercapainya keberhasilan didalam melaksanakan
pekerjaan DED Jalan Padang Sicincin Pada Dinas Pekerjaan Umum, dan
Perumahan, Bidang Bina Marga, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat
Tahun Anggaran 2014 diperlukan adanya suatu Rencana Kerja yang tersusun
secara konsepsional, efektif serta efisien sedemikian rupa sehingga setiap aktivitas
kerja terencana dengan baik dalam rangka mencapai sasaran hasil kerja yang tepat
khususnya tepat waktu penyelesaiannya.
Penyusunan Rencana Kerja yang akan di laksanakan oleh konsultan sudah
tentu harus sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau
Term Of References (TOR), yang di tebitkan oleh pemimpin kegiatan. Dalam
9

penyusunan Rencana Kerja ini, Konsultan antara lain dan terbatas berdasarkan
pada :
1. Ruang lingkup pekerjaan perencanaan
2. Volume pekerjaan
3. Batas waktu penyelesaian
4. Keahlian serta jumlah personil yang dibutuhkan
5. Peralatan yang akan digunakan
6. Garis kebijaksanaan/arahan dari pemberi tugas
7. Aspek-aspek teknis dan non teknisnya

1.4.2 Rencana Kerja Konsultan
Maksud dan tujuan pembuatan rencana kerja adalah memperlancar
pelaksanaan pekerjaan serta terdapat penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Berdasarkan rencana kerja tersebut dapat disusun kurva S,
yaitu grafik hubungan antara presentase pekerjaan dan waktu pekerjaan. Dari
kurva S dapat dilihat laju pekerjaan yang telah dicapai. Apabila kurva pelaksanaan
berada di atas kurva S, maka pelaksanaan lebih cepat dari rencana. Jika kurva
pelaksanaan berada di bawah kurva S, maka pelaksanaan lebih lambat dari
rencana. Untuk rencana kerja lebih jelasnya bisa dilihat di halaman selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai