Anda di halaman 1dari 9

REFERAT

PREMATUR
Disusun oleh:
MIFTAHA YUSRAFLI
2005730041
Do!e" Pe#$i#$in%:
&"' Su("&i) S*'+,
&"' An&hi) S*'+,
FA-ULTAS -ED+-TERA. DA. -ESEHATA.
U.I/ERSITAS MUHAMMADIYAH 0A-ARTA
1A,IA. +1,Y. DA. ,I.E-+L+,
RSUD 2IA.0UR
2003
PREMATUR
Persalinan kurang bulan merupakan masalah yang besar dalam bidang
perinatologi. Hal ini disebabkan karena angka morbiditas dan mortalitas yang cukup
tinggi dibandingkan kehamilan cukup bulan. Pada tahun 1979 diseluruh dunia didapatkan
17% persalinan dengan berat badan lahir rendah dengan tingkat kematian bayi mencapai
75%. Insidensi persalinan prematur ini di Amerika juga meningkat pada tahun !!1
sebesar 11"9%. #i Australia $.%% dari seluruh persalinan &'ancaster et all 199$(.
)edangkan di Asia tenggara sekitar tiga juta persalinan prematur setiap tahunnya"
sehingga dapat terbayangkan tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan
oleh persalinan kurang bulan ini.
)ampai saat ini program penanganan masalah ini belum jelas sehingga lebih
banyak ditekankan pada segi kurati*. )ebenarnya keberhasilan pencegahan persalinan
kurang bulan amat ditentukan oleh usaha+usaha pre,enti* dengan mengeliminasi *aktor+
*aktor penyebab.
#-.I/I)I
Persalinan kurang bulan adalah persalinan yang berlangsung antara umur
kehamilan !+%7 minggu dari hari pertama haid terakhir atau antara hari ke+10! dan 59
dengan berat janin kurang dari 5!! gram.
1ayi prematur adalah jika bayi lahir pada usia kehamilan 2 %7 minggu sejak hari
pertama haid terakhir. )edangkan berat bayi lahir rendah adalah jika berat badan bayi 2
5!! gram. 3arena umur kehamilan sering sukar untuk diketahui dengan pasti maka
studi+studi tentang prematuritas sering menggunakan de*inisi 1erat bayi 2 5!! gram
sebagai prematuritas.
.A3456 P6-#I)P5)I)I
1anyak hal yang menjadi *aktor predisposisi terjadinya persalinan prematur"
tetapi penyebabnya secara pasti belum diketahui. 7paya+upaya deteksi dini untuk
terjadinya persalinan prematur sudah banyak dilakukan tetapi hasilnya belum cukup
memuaskan.
8engingat tingginya angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh
persalinan kurang bulan ini" maka deteksi dini dan pengelolaan pesalinan kurang bulan
harus mendapatkan perhatian yang besar.
-tiologi persalinan prematur belum diketahui secara pasti. )ebelumnya perlu
diketahui *aktor+*aktor risiko terjadinya persalinan prematur. 9reasy membagi *aktor
risiko menjadi kelompok:
.aktor risiko mayor:
1. 3ehamilan 3embar
. 6i;ayat persalinan prematur yang lalu
%. Hidramnion
0. 7terus anomali
5. 4erpapar dietilstilbestrol
$. #ilatasi ser,iks<1 cm pada kehamilan % minggu
7. Pendatran ser,iks 21cm pada kehamilan % minggu.
=. Abortus pada kehamilan trimester II sebanyak >
9. 6i;ayat prematur kontraksi pada persalinan yang lalu.
1!. 6i;ayat operasi abdomen selama kehamilan
11. uterus yang iritabel
1. 6i;ayat konus biopsi
.aktor risiko minor:
1. #emam selama kehamilan
. perdarahan setelah 1 minggu
%. 6i;ayat pielone*ritis
0. 6i;ayat merokok < 1 batang perhari
5. Abortus 4rimester II 1>
$. Abortus trmester I lebih dari >
#ikatakan masuk kedalam golongan *aktor risiko tinggi untuk terjadinya
persalinan prematur jika didapatkan satu atau lebih *aktor mayor dan atau dua atau lebih
*aktor minor. 1erdasarkan *aktor risiko diatas 9reasy membagi dalam suatu skoring
sistem untuk meramalkan ? mendeteksi terjadinya suatu persalinan prematur.
4abel 1.)istem skoring risiko untuk terjadinya persalinan prematur
-,aluasi berdasarkan:
!+5 lo; risk
$+9 medum risk
@1! High risk
)elain menggunakan cara+cara diatas dipergunakan cara:
A.9ara kon,ensional:
1. Penilaian terhadap ser,iks
Aang dinilai adalah panjang dan dilatasi ser,iks. Bika didapatkan dilatasi ser,iks @1
cm dikatakan risiko terjadinya persalinan +% > lebih besar.
#an jika panjang ser,iks memendek lebih dari =!% risiko terjadinya persalinan akan
semakin besar. Buga dapat dinilai dengan adanya perlunakan ser,iks.
. 3ontraksi 7terus
3ontraksi uterus biasanya meningkat 5 minggu menjelang aterm
3ontraksi yang terjadi 0> dalam ! menit" => dalam 1 jam secara reguler bisa
menjadi petanda akan terjadinya suatu persalinan.
#apat diukur secara pasti dengan menggunakan tokodinamometer.
%. Perdarahan
Perdarahan per,aginam yang terjadi akan meningkatkan risiko terjadinya persalinan
prematur.
1.1iokimia
4erdapat pertanda biokimia seiring dengan terjadinya suatu persalinan prematur
a. 6asio progesteron dan estrogen
Akan terjadi penurunan yang tajam dari progesteron beberapa saat sebelum terjadinya
persalinan yang diukur adalah rasio -?P selama persalinan
b. Placental peptida ? 96H
Cat ini dihasilkan oleh plasenta pada saat mendekati masa aterm. Cat ini berperan
dalam menga;ali suatu persalinan. Peningkatan 96H tidak hanya meningkat saat
persalinan tapi juga ketika ketuban pecah sebelum ;aktunya dan in*eksi intrauterin.
c. 3olagenase
Interleukin+1 merangsang ser,iks" desidua dan sel+sel lain untuk memproduksi
bermacam+macam kolagenase untuk pemecahan matriks ser,iks. 8eningkatnya
kadar kolagenase terutama saat a;al persalinan termasuk persalinan prematur.
d. -lastase
Interleukin+= merangsang granulosit untuk menghasilkan elastase. Akti,itas elastase
meningkat pada persalinan aterm maupun prematur. #iduga peranannya adalah
dalam pematangan ser,iks dan degradasi selaput ketuban sehingga bisa memecahkan
selaput ketuban.
e. Prolaktin
#isintesis oleh desidua dan hipo*ise janin. Cat ini bisa dipakai dalam membantu
ramalan persalinan prematur meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut
peranannya dalam proses persalinannya.
*. .ibronectin yang terdapat pada cairan amnion
.ibronectin adalah kompleks glikoprotein yang terdiri dari ! molekul yang berbeda
dengan tipe sel yang berbeda+beda termasuk hepatosit" malignan cell" *ibroblas" sel
endotelial. .etal *ibronectin dapat menjadi pertanda terjadinya persalinan prematur
dengan menggunakan metode -nDym 'ink Imminoabsorbent Assay. Angka <5!
ng?ml merupakan angka yang positi,e
9. 7ltrasonogra*i
7ltrasonogra*i trans,aginal digunakan untuk mengukur panjang ser,iks. #ilatasi
ser,iks yang terjadi dapat menggambarkan akan adanya suatu persalinan
prematur.7kuran panjang seriks pada 0 minggu E %5 mm hal ini relati* tidak berubah
sampai minggu kelima kedepan. 1ila didapatkan panjang ser,iks 2 %5 mm pada
kehamilan 0+= minggu maka merupakan risiko yang sangat besar untuk terjadinya
suatu persalinan prematur. )edangkan dilatasi ser,iks lebih besar dati 1 cm dan
pendataran ser,iks lebih dari =!% juga meningkatkan risiko terjadinya persalinan
prematur.
#IAF/5)I)
4anda dan gejala persalinan kurang bulan sama saja dengan persalinan cukup
bulan. 3ontraksi uterus yang terjadi harus dibedakan dengan kontraksi 1ra>ton Hicks.
3ontraksi 1ra>ton Hicks si*atnya tidak teratur" tidak ritmis" tidak begitu sakit dan yang
terpenting adalah tidak menimbulkan perubahan pada ser,iks.
)ecara pasti dapat dinilai dengan menggunakan tokodinamometer. #ilatasi ser,iks
di Parkland hospital 5% ;anita dengan dilatasi sebesar +% cm antara $+%! minggu
mengalami persalinan sebelum minggu ke %0.
PA45.I)I5'5FI P-6)A'I/A/ P6-8A476
Patogenesis terjadinya persalinan prematur belum diketahui secara pasti. 4etapi
mekanisme persalinan yang pasti terjadi adalah: pematangan ser,iks" timbulnya reseptor
okstosin" terbentuknya gap junction pada sel+sel miometrium.
Prostaglandin diyakini berperan dalam pematangan ser,iks yang menginduksi
terjadinya suatu persalinan. 4etapi peranan prostaglandin dalam persalinan prematur
masih belum pasti. Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya
mekanisme pesalinan:
1. 4eori Progesteron ;ithdra;l
Progesteron berperan dalam menghambat pembentukkan pelepasan prostaglandin.
1ersamaan dengan semakin matangnya janin" kelenjar adrenal menjadi lebih peka
terhadap A94H" sehingga sekresi kortisol akan lebih meningkat. 3ortisol janin
merangsang 17 hidroksilase dalam jaringan tro*oblas dengan akibat menurunnya
sekresi progesteron yang akan meningkatkan pembentukkan estrogen. Peningkatan
rasio estrogen?progesteron menyebabkan peningkatan terbentuknya prostaglandin.
. 4eori 5ksitosin
4eori ini menyatakan peranan oksitosin untuk memulai suatu persalinan. Hal ini
dibuktikan dengan bertambahnya reseptor oksitosin dalam miometrium pada saat
kehamilan aterm. 5ksitosin ini merupakan Dat yang menyebabkan pelepasan
prostaglandin. 4etapi teori ini banyak disangkal karena peningkatan Dat oksitosin
tidak selalu diikuti peningkatan prostaglandin.
%. 4eori GDecidual activationG
4eori ini berdasarkan perubahan+perubahan biokimia yang terjadi pada desidua. Pada
saat persalinan terjadi akumulasi prostaglandin" platelet acti,ating *actor" sitokin pada
cairan amnion" chorion" dan desidua parietalis. Prostaglandin mengakti,asi
miometrium dengan adanya akti,asi kalsium sehingga menjadi protein yang
kontraktil. Produk+produk sitokin"platelet acti,ating *actor" ini menyebabkan
pemecahan matriks ekstraseluler ser,iks" chorion" desidua dan akan menyebabkan
pematangan ser,iks.
P-/F-'5'AA/ P-6)A'I/A/ P6-4-68
1. 4irah 1aring
. Pada kasus preterm murni dapat dilakukan penundaan persalinan dengan
menggunakan obat+obatan tokolitik. 4etapi jika pertumbuhan janin terhambat
penundaan tidak dapat dibiarkan untuk dilakukan. )edangkan pada keadaan in*eksi
intrauterin dan ga;at janin maka sebaiknya dilakukan terminasi kehamilan. 4okolitik
yang diberikan hendaknya mempertimbangkan kontraindikasi obat yang diberikan.
%. Pemberian obat pematangan paru
Bika membran utuh dan usia kehamilan $+%0 minggu" dianjurkan diberikan terapi
pematangan paru. #iberikan betametason dosis sebanyak 1 mg im" selama 0 jam
atau #eksametason 0 dosis sebanyak 5 mg i.m setiap 1 jam
#A.4A6 P7)4A3A
8ochtar" 6ustam. Sinopsis Obstetri Jilid I edisi 2.-3F. Bakarta: 199=.
9unningham" Fary. Obstetri Williams Vol 1&2 edisi 21. -F9. Bakarta: !!5.
Pra;irohardjo" )ar;ono. Ilmu Kebidanan. 1P+)P. Bakarta: !!=
Pedoman #iagnosis #an 4erapi 5bstetri #an Finekologi 6) #r Hasan )adikin 1agian
Pertama. 1andung: !!5

Anda mungkin juga menyukai