Anda di halaman 1dari 2

Dewasa ini diperlukan terobosan-terobosan baru untuk memanfaatkan energi

selain dari minyak bumi, mengingat krisis energi yang akan melanda dunia. Sumber
energi berupa minyak bumi atau energi yang tidak dapat diperbaharui, dapat diganti
dengan energi yang dapat diperbaharui dan dapat dipakai secara terus-menerus.
Terebosan atau ide-ide tersebut tentunya harus menyangkut dengan kebutuhan sehari-
hari. Hal tersebut dapat dikembangkan dari energi arus laut yang dapat menjadi
energi listrik, dikarenakan meningkatnya pertumbuhan populasi manusia yang
semakin bertambah sehingga permintaan akan energi listrik semakin tinggi juga.

Sebagian besar pembangkit listrik yang ada di Indonesia menggunakan energi
konvensional yaitu energi yang tidak dapat diperbaharui. Penggunaan energi
konvensional dapat berdampak pada krisis lingkungan hidup, karena menggunakan
bahan bakar fosil dan dapat juga berdampak pada krisis kekurangan energi, yang
semakin langkanya minyak bumi dan batubara. Dengan demikian, harus dilakukan
pemanfaatan terhadap energi non konvensional.

Menurut Fraenkel (1999), Indonesia memiliki potensi untuk penggunaan
energi non konvensional karena Indonesia memiliki kawasan pantai. Kawasan pantai
memiliki potensi untuk pemanfaatan energi non konvensional yang tersimpan dalam
arus laut. Tidak hanya di Indonesia saja sudah banyak pemikiran serta terobosan-
terobosan baru untuk mempelajari kemungkinan pemanfaatan energi, terutama diluar
negara Indonesia. Jika dibandingkan dengan energi angin, energi arus memiliki
potensi yang jauh lebih tinggi. Pantai merupakan wilayah yang dipengaruhi oleh arus
laut, gelombang laut, serta pasang surut yaitu air pasang tertinggi dan air surut
terendah, sehingga adanya pertemuan antara wilayah daratan dengan lautan yang
terdapat di garis pantai. (Triatmodjo, 1999).
Salahsatu pembangkit listrik yang sedang gencar dilakukan pengembangan
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) yang nantinya dapat
menguntungkan semua pihak salah satunya terciptanya energi baru seperti energi arus
dari laut menjadi listrik. Selain itu, energi arus dari laut mempunyai kelebihan yaitu
ramah lingkungan, hemat biaya, serta mudah di dapat. Perairan Indonesia yang
berupa kepulauan. Untuk pembangunan instalasi pembangkitnya diperlukan
pertimbangan dari batimetri dan pasang surut perairan tersebut.
Untuk membangun bangunan di dalam laut perlu di tinjau keadaan kontur
lantai lautnya terlebih dahulu. Dalam hal ini adalah untuk menentukan lokasi
pembangunan yang sesuai. Lokasi sesuai untuk pembangunan adalah tentunya tidak
terlalu dalam (maksimal kedalaman 40 meter). Mengapa tidak boleh lebih dari 40
meter karena untuk memperkecil jumlah material bangunan instalasi pembangkit
listrik. Selain itu juga agar lebih mudah dalam hal maintenance atau perawatan
instalasi secara berkala ataupun jika terjadi masalah sewaktu-waktu.

Anda mungkin juga menyukai