Anda di halaman 1dari 14

ALAT-ALAT

PENUNJANG DALAM PROSES PENAMBANGAN



Dalam proses penambangan tidaka akan pernah lepas dari peranan alat-alat
penunjang penambangan. Alat-alat ini sangat berguna dalam pelaksanaan proses
penambangan. Alat-alat ini ada yang bersifat mekanis dan non mekanis maupun yang
bersifat modern ataupun konfensional.


A. Alat-alat yang Bersifat Modern
Alat-alat penunjang proses penambangan yang bersifat modern dapat
diklasifikasikan menjadi dua. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat
berat dan klasifikasi operasional alat Berat.
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi
atas berikut ini.
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat
semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan
dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper.
Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan
juga motor grader.
Bulldozer

Gambar 1. Bulldozer
Adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe), untuk
pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan
untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun
(Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi
didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang
sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper alat garu)
atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu
beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di
daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 40 meter jangan
lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong
dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada
tanjakan.

Dozer Shovel
Gambar 2. Dozer Shovel
Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk
memuat material / tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau
hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ke tempat lain dengan jarak
angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya bisa beroperasi didaerah yang keras
dan agak keras. Pada landasan yang kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih
kuat, tetapi tidak atau kurang mampu didaerah yang lunak dan basah, mampu
mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah
pemuatan (loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang
cepat (kurang mobile). Selain bucket, attachment lainnya adalah log clamp (penjepit
kayu bulat/kepiting).
Scraper

Gambar 3. Scraper
Adalah salah satu alat berat beroda ban (tire) yang bisa dipakai memuat/mengangkut
dan membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa dibantu pendorong
(buldozer). Ada 2 macam Scraper yaitu :
Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin,
tenaganya diambil dari buldozer.
Motor Scraper, ada yang menggunakan mesin tunggal / Front. Ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear
Sedang yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak angkut
motor scraper antara (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah yang diambil
tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas,
sedang Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter.


Motor Grade


Gambar 4. Motor Grade
Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu pekerjaan tanah, misalnya
pada pembuatan jalan. Agar diperoleh kerataan yang lebih baik, juga dapat digunakan
untuk membuat kemiringan tanah/badan jalan atau slope dan bisa membuat parit-
parit kecil.

b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini
adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
Excavator
Pada umumnya menggunakan tenaga, diesel engine dan full hydraulic system. Operasi
excavating paling efisien adalah menggunakan metode heel dan toe (ujung dan
pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Bagian atas bisa
berputar (swing) 360 derajat. Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih panjang
sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti
produksinya lebih rendah, karena putaran swingnya bisa lebih kecil berarti cycle
timenya lebih pendek / cepat. Pada konfigurasi yang lain adalah loading shovel,
biasanya boom lebih pendek, tetapi bucket lebih besar, ketinggian permukaan galian
lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian muat lebih tinggi, cycle time swing lebih
lama. Hal ini bukan berarti produksinya lebih rendah, karena besar bucketnya lebih
besar dari pada back hoe. Kelebihan excavator adalah bisa mendistribusikan muatan
keseluruh bagian vessel dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan
sehingga dump truck bisa seimbang. Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil,
seperti PC 300 kebawah, sedangkan loading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400
keatas.

c. Alat Pengangkut Material
Crane dan Liebherr
Crane dan Libherr termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat
ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material lepas
(loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan dapat
berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu
memuat material ke dalamnya.

Gambar 5. Liebherr Truck
Dump Truck
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500
meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar
muatannya ia dapat bekerja sendiri.

Gambar 6. Dump Truck
Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500
meter - up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar
muatannya ia dapat bekerja sendiri. Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar
muatannya :
On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.
Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3.

d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat
ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
Whell Loader
Adalah alat berat mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban), sehingga baik
kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu : hanya mampu beroperasi
didaerah yanq keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di daerah basah akan
rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau tanpa dibantu lebih dulu
oleh bulldozer.


Gambar 7. Whell Loader
Metode pemuatan pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader
ada 3 macam :
I Shape/cross loading
V shape loading
Pass loading dan metode lain yang jarang digunakan adalah load and carry.
Kelebihan wheel loader mobilitasnya tinggi dan manuver daerah pemuatan loading
point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan kerusakan permukaan loading
point lebih kecil karena menggunakan ban karet. Alat pemuat tersebut di atas dalam
menempatkan muatan kedalam dump truck kurang bisa merata, sehingga kadang-
kadang bisa miring, faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk
jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang
termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired roller,
compactor, dan lain-lain.


Gambar 8. Tandem Roller
Compactor
Alat ini berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan
pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang
berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik seperti
bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa
menggunakan tangan dengan mengendalikannya kearah yang akan dipadatkan. Untuk
pemadatan peragaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum
roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller / drum
roller.


Gambar 9. Compactor
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher
dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan
asphalt mixing plant.

Gambar 10. Concrete Mixer Truck
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material
disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt
paver, motor grader, dan alat pemadat.


Gambar 11. Asphall Paver
2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke
tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan
pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil
dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda
kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor
belt.


Gambar 12. Crawler Crane

b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.


Gambar 13. Tower Crane
c. Alat Pengeboran

Gambar 14. Alat Pengeboran
Kegiatan pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industry
pertambangan. Kegiatan pengeboran ini mempunyai tujuan yang bermacam-macam
dan tidak hanya dilakukan dalam industri pertambangan saja namun juga untuk
bidang-bidang yang lain. Pengeboran sebagai salah satu kegiatan dalam industry telah
ada semenjak Cina mempergunakan bor tumbuk (cable tool) sekitar 4.000 tahun yang
lalu. Dengan adanya berbagai pengembangan hingga saat ini baik dari segi teknis
maupun aplikasi, pengeboran telah berkembang ke dalam delapan sektor industry.






Gambar 15. Peralatan Operational Pengeboran
Rotary Drilling rig pada alat pengeboran terdiri dari 5 sistem komponen utama, yaitu
:
1. Sistem Tenaga (Power System)
Menghasilkan dan mendistribusikan tenaga yang diperlukan untuk mengoperasikan
seluruh sistem komponen dan sub-komponen dalam suatu komplek rotary drilling.
2. Sistem Putar (Rotating System)
Sistem putar ini berfungsi untuk memutar drillstring, sehingga bit dapat menembus
formasi dan menghasilkan lubang bor hingga mencapai zona formasi produktif.
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Mendukung sistem putar dengan menyediakan peralatan, bahan dan ruang kerja untuk
menyiapkan, merawat, dan mengkondisikan kembali lumpur pemboran pada sistem
sirkulasi.

4. Sistem Angkat (Hoisting System)
Mendukung sistem putar dalam pemboran sumur dengan menyediakan peralatan
yang sesuai dan ruang kerja yang diperlukan untuk pengangkatan, penurunan dan
menggantung beban yang sangat berat yang diperlukan oleh sistem putar.
5. Sistem Pencegah Sembur Liar (Blowout Prevention System)
Membantu mengendalikan kick yang dapat berkembang menjadi blowout pada
waktu operasi pemboran berlangsung.

Mata Bor
Tipe utama dari mata bor (bit) putar adalah blade bit, roller bit, hammer bit,
diamond bit, dan tipe untuk tujuan khusus di antaranya coring bit, pilot bit, dan
reaming bit. Mata bor untuk formasi yang lunak mempunyai gigi yang panjang, untuk
formasi yang lebih keras mempunyai gigi yang lebih pendek dengan jumlah yang lebih
banyak. Untuk formasi yang sangat keras lebih cocok digunakan mata bor roller
dengan gigi terbuat dari bahan carbide.

B. Alat-alat yang Bersifat konfensional (Mekanik)
Alat-alat penunjang dalam proses penambangan yang bersifat konvensianal
umumnya di temukan dalam bentuk peralatan mekanik yang sederhana dan
membutuhkan peran manusia yang dominan untuk menjalankan peralatan. Peralatan
penunjang ini belum dilengkapi komponen modern yang dapat menggantikan peranan
manusia yang dominan dalam proses penambangan. Beberapa alat penunjang proses
penambangan yang masih bersifat konvensional dan masih dijalankan secara mekanis,
antara lain :
1. Hammer
Hammer atau yang lasim dikenal sebagai palu. Merupakan salah satu alat penunjang
yang berfungsi untuk memalu atau membongkar peralatan penambangan.
2. Sekop
Sekop merupakan salah satu contoh peralatan mekanis yang masih tergolong
konvensional yang biasa digunakan untuk memintahkan material. Selin memindahkan
material alat ini juga biasa digunakan untuk menggali. Beberapa material yang dapat
dipindahkan oleh material ini antara lain: pasir, tanah dan kerikil.
3. Troli (Gerobak)
Troli atau gerobak merupakan salah satu peralatan mekanis yang digunakan untuk
memindahkan material hasil galian ketempat penyimpanan.
4. Liggis atau Pacul
Merupakan salah satu peralatan yang masih tergolong konvensional yang digunakan
untuk menggali material galian. Umumnya alat ini digunakan untuk menggali material
yang bertekstur keras dan padat seperti kerikil atau batuan sebelum dipindahkan ke
bager penyimpanan material.

Referensi :
Noor, Djauhari. 2008. Pengantar Geologi. Jakarta: Universitas Pakuan Bogor.
Anggayana, Komang & Haris W, Agus. 2005. Pengeboran Eksplorasi dan
Penampangan Lubang Bor. Bandung : Institute Teknologi Bandung.
Hoek, Evert. 2000. Rock Engineering. Canada. Evert Hoek consulting Engineer
Inc.
Buntoro, Aris. 2007. Peralatan Pemboran. ppt. BPS Pertamina, Jakarta.
http://www.senyawa.com/2010/12/fungsi-dan-aplikasi-alat-berat.html
http://www.senyawa.com/2010/03/alat-pengangkat-crane.html
http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

Anda mungkin juga menyukai