Anda di halaman 1dari 7

1.

Model atau Desain Bonsai


a. Formal
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang
bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal
akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan
semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting
pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian baah lebih
besar dibandingkan dengan bagianatas. !kar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala
arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengangaya ini memiliki jarak antar cabang
yang tidak merata. "emakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. !rah
percabangan harus diperhatikan. #embentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus
diaali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. "etelah
cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong.
"ebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang
agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku$
lekuk."eperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki
pangkal batang yang besar dan ke bagian ujung tanaman semakin mengecil. %abang
bagian baah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. &amun,
cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. %abang bagian
baah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan
sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. !gar terkesan
alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan,
sehinggalekukannya tampak dari arah depan.
Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah
lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang
lebih besar dari pada pucuk batangnya. !karnya harus terkesan kuat menahan
tegaknya pohon. #embentukan bonsai bergaya miring diaali dengan pengaetan
batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping
dengan melakukan pengaatan. Lama$kelamaan, batang yang dikaat akan tumbuh
miring dengan sendirinya. !rah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan
permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring
bisaterlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade
Gaya ini berlaanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni
semimeng gantung dan murni menggantung
o "etengah Menggantung
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang
tumbuh ditempat$tempat tandus, seperti tebing yang curam. #ohon di sela$sela
tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. 'ika
dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai
dengan gaya ini puncak atau ujung tanaman tidak boleh melebihi bibir pot.
o Menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya puncak
atau ujung tanaman melebihi atau jauh dibaah bibir pot. %ara
pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah
menggantung.
2. Karakter Bonsai
(arakter tunggal, dimana tidak tumbuh tunas$tunas baru dari pangkal batang.
(elebihan dari karakter bonsai ini adalah lebih tahan, umur lebih panjang dan mudah
dibentuk.
Gambar bonsai karakter tunggal
(arakter clamp )bertunas*, dalam budidayanya harus intensif karena munculnya
tunas$tunas baru sehingga tunas$tunas yang lama kalah dari tunas yang baru. "ehingga
dibuthkan peraatan untuk mencegah matinya tunas$tunas yang mati karena terdesak
tunas$tunas baru.
Gambar bonsai karakter clamp
3. Teknik Budidaya
+.,. #enanaman
Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan
pemotongan bagian -egetatif dan cangkok. .ntuk teknik pemotongan bagian -egetatif
dengan cara memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media tumbuh
yang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru. /anting bonsai yang dipotong harus cukup
tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan baru yang cantik.
.ntuk bonsai yang perbanyakannya melalui pemotongan -egetatif biasanya untuk
tujuan penanaman bonsai dalam ukuran mini dan biasanya dapat dibentuk dengan kaat.
"edangkan dengan hasil cangkok untuk tujuan penanaman bonsai dalam ukuran besar
dan tidak bisa dibentuk dengan kaat. %ontohnya 0 Bonsai %emara udang.
Gambar Bonsai %emara .dang
Langkah$langkah penanaman bonsai 0
"iapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai. Media tanam yang digunakan adalah
pasir, tanah dan kompos )organik*. Takaran setiap media tanam disesuaikan dengan
ukuran pot. (ompos dibuat dari hasil pembusukan daun$daun kering dan kotoran
ternak. #erbedaan antara media anorganik dan organik adalah setelah 1 bulan media
anroganik harus diganti, sedangkan yang organik hanya butuh peraatan.
(urangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot.
Masukkan sebagian media tanam ke dalam pot.
Tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas.
Masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian
padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan.
+.+. #emotongan dan pemangkasan
#rinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata
dengan permukaan pangkal tumbuhannya. #emotongan batang atau cabang yang kurang
sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya
yang sehat. #ertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke
samping.
+.1. #engaatan
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah
yang diinginkan. #engaatan harus dilakukan dengan hati$hati. 'angan terlalu kencang, tetapi
jangan terlalu longgar.
Gambar #engaatan Bonsai
+.2. #engendalian 3ama dan #enyakit
Tanaman bonsai sering diserang oleh -irus putih dan hama ereng. #enanganan untuk
hama dan penyakit ini adalah menggunakan insektisida. &amun sejauh ini, dalam usaha
budidaya yang dilakukan jarang terserang hama dan penyakit. 4ni dikarenakan adanya
peraatan yang baik terhadap tanaman, media tanam, dan lingkungan tumbuh bonsai.
Resume Kuliah Bonsai
Disusun oleh 0
Dian L. Tobing 150510100202
#/5G/!M "T.D4 !G/5T6(&5L5G4
F!(.LT!" #6/T!&4!&
.&476/"4T!" #!D'!D'!/!&
+8,1

Anda mungkin juga menyukai