Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum dikenal sebagai peraturan yang berisi perintah dan larangan yang
harus ditaati oleh masyarakat dan timbul sanksi jika peraturan itu dilanggar.
1
Namun, pengertian hukum tersebut bukanlah merupakan pengertian yang mutlak.
Ada beberapa definisi mengenai hukum menurut para ahli yang masing-masing
ditinjau dari aspek yang berbeda sehingga pengertian hukum yang sebenarnya
tidak dapat didefinisikan secara pasti.
Keberadaan hukum di Indonesia sangat mempengaruhi kehidupan sosial
yang ada di masyarakat misalnya dalam mempertahankan kedamaian,
menyelesaikan sengketa serta meniadakan penyimpangan. Hal ini dapat diartikan
baha hukum merupakan pengontrol dalam bermasyarakat, seperti yang
diungkapkan oleh !atjipto "ahardjo yang menyatakan baha hukum dapat
menciptakan tata tertib di masyarakat.
1
#eskipun telah ada hukum yang berlaku,
adanya pelanggaran terhadap hukum tidak dapat dipungkiri. $elanggaran yang
marak terjadi di masyarakat antara lain pelanggaran HA# %Hak A&asi #anusia'
terhadap perempuan, pelanggaraan hak cipta, pelanggaran HA#, pelanggaran
penyalahgunaan narkoba dan pelanggaran tentang penipuan.
(

!alah satu contoh pelanggaran tentang penipuan yang sering terjadi adalah
pemalsuan. $emalsuan merupakan salah satu perbuatan yang disebut sebagai
suatu kejahatan, yaitu suatu perbuatan yang sifatnya bertentangan dengan hukum.
)
$emalsuan tersebut dapat berupa pemalsuan uang, pemalsuan materai dan merek,
serta pemalsuan surat.
*
$ada umumnya, seseorang melakukan tindakan penipuan
karena terdapat tiga hal yang mendasarinya terjadi secara bersama yaitu
kesempatan, tekanan, dan mencari pembenaran atas kegiatan yang dilakukannya.
+
,indak pidana pemalsuan tanda tangan merupakan suatu bentuk kejahatan
yang cukup banyak dilakukan seiring dengan meningkatnya sistem teknologi dan
tingkat intelektual yang ada di masyarakat. $emalsuan tanda tangan tersebut
termasuk ke dalam contoh pemalsuan surat sehingga tindak pidana yang terjadi
berkaitan dengan $asal (-) sampai (-. K/H$ %Kitab /ndang-/ndang Hukum
$idana'. Hal ini masih kurang dipahami terutama mengenai akibat yang
ditimbulkan dari pemalsuan tanda tangan tersebut.
)
1
!eseorang yang melakukan pemalsuan tanda tangan memiliki alasan
tersendiri baik untuk kepentingan pribadi atau bersama. 0ika hal itu dapat
menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tertentu, maka orang tersebut dapat
dipenjara paling lama enam tahun sesuai dengan yang tercantum pada $asal (-)
K/H$.
*
Namun, meskipun telah terdapat peraturan hukum mengenai pemalsuan
tanda tangan, hal ini masih kerap terjadi bukan hanya di kalangan pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga menyebar ke instansi-instansi lembaga pendidikan seperti
perguruan tinggi dan sekolah-sekolah.
,erkait dengan maraknya penipuan yang terjadi di masyarakat, serta untuk
mengetahui sejauh mana peranan hukum dalam menangani kasus penipuan
terutama pemalsuan tanda tangan, penulis tertarik untuk membuat tulisan ilmiah
yang berjudul 1$emalsuan ,anda ,angan 2itinjau dari Aspek Hukum3.
1.2 Batasan Masalah
Karya tulis ilimiah ini membahas mengenai pemalsuan tanda tangan ditinjau
dari aspek hukum yang mencakup faktor penyebab seseorang melakukan
pemalsuan tanda tangan, hukum yang menangani kasus pemalsuan tanda tangan,
serta pencegahan terjadinya pemalsuan tanda tangan.
1.3 Tujuan Penulisan
,ujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. #enambah aasan dan pengetahuan mengenai hukum pidana khususnya
penipuan.
(. #engetahui faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan
penipuan khususnya pemalsuan tanda tangan.
). #enambah aasan dan pengetahuan mengenai pemalsuan tanda tangan
jika ditinjau dari aspek hukum.
*. #emenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik !enior %KK!' di
4agian Ilmu Kedokteran 5orensik dan #edikolegal 5akultas Kedokteran
/ni6ersitas "iau.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut.
1. 4agi $enulis
2apat menambah pengetahuan mengenai ilmu forensik dan medikolegal
khususnya mengenai pemalsuan tanda tangan jika ditinjau dari aspek hukum
serta meningkatkan keterampilan dalam menyusun tulisan ilmiah.
(. 4agi $enulis 7ain
(
2apat dijadikan bahan kepustakaan untuk membuat karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan kasus penipuan khususnya pemalsuan tanda tangan.
). 4agi Instansi yang 4ersangkutan
2apat dijadikan kepustakaan guna mencegah terjadinya pemalsuan tanda
tangan di instansi yang bersangkutan.
1. Met!"e Penulisan
Karya tulis ini disusun dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang
merujuk dari berbagai literatur.
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
&.1 Huku'
&.1.1 Definisi Huku'
$engertian hukum tidak dapat dijabarkan secara mutlak karena beberapa
ahli memiliki definisi masing-masing dengan aspek yang berbeda. !ulitnya
membuat definisi hukum juga dapat oleh sebab-sebab berikut.
1
1. 7uasnya lapangan hukum
(. $eninjauan hukum dari berbagai sudut
)
). #asyarakat merupakan objek hukum. #asyarakat dapat berubah, sehingga
definisi hukum juga bisa berubah-ubah
2efinisi hukum menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1
1. $lato menyebutkan baha hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang
teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.
(. Aristoteles menyebutkan baha hukum hanya sebagai kumpulan peraturan
yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim.
). Austin menyebutkan baha hukum adalah peraturan yang diadakan untuk
memberi bimbingan kepada makhluk yang berakal oleh makhluk yang
berakal yang berkuasa atasnya.
*. 4ellfroid menyebutkan baha hukum yang berada pada masyarakat
mengatur tata tertib masyarakat itu didasarkan atas kekuasaan yang ada pada
masyarakat.
+. 8# #eyers menyebutkan baha hukum merupakan peraturan yang
mencakup pertimbangan kesusilaan ditujukan pada tingkah laku manusia
dalam masyarakat dan menjadi pedoman penguasa negara dalam melakukan
tugasnya.
-. 2uguit menyebutkan baha hukum adalah aturan tingkah laku masyarakat,
aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap pelanggar
hukum.
.. Immanuel Kant menyebutkan baha hukum adalah keseluruhan syarat
dimana kehendak bebas seseorang dapat menyesuaikan dengan kehendak
bebas orang lain memenuhi peraturan hukum tentang kemerdekaan.
9. :ant Kant menyebutkan baha hukum adalah peraturan yang memaksa,
untuk mengatur dan melindungi kepentingan masyarakat.
;. :an Apeldoorn menyebutkan baha hukum adalah suatu gejala sosial.
1<. !# Amin menyebutkan baha hukum adalah kumpulan peraturan yang
terdiri atas norma dan sanksi-sanksi.
11. /trecht menyebutkan baha hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang apabila tidak diaati akan
menimbulkan tindakan oleh penguasanya.
1(. ,irtaamidjata menyebutkan baha hukum adalah semua aturan yang harus
dituruti dengan ancaman mesti mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat
melanggarnya.
*
1). 0,= !imorangkir dan !astropranoto menyebutkan baha hukum adalah
peraturan yang bersifat memaksa dalam menentukan tingkah laku manusia
di masyarakat, yang dibuat oleh pihak yang berajib secara resmi. Apabila
terjadi pelanggaran maka akan diberlakukan hukuman.
!elain definisi hukum yang dipaparkan oleh para ahli, terdapat aneka arti
hukum sebagai berikut.
-
1. Hukum dalam arti penguasa
Hukum adalah perangkat-perangkat peraturan tertulis yang dibuat oleh
pemerintah melalui badan yang berenang termasuk keputusan-keputusan
hakim yang memiliki kekuatan hukum sebagai sumber hukum tertulis.
(. Hukum dalam arti para petugas
Hukum dibayangkan dalam ujud petugas yang berseragam dan bisa
bertindak kepada orang yang melakukan tindakan yang membahayakan
masyarakat.
). Hukum dalam arti sikap tindak
Hukum bekerja dan mendorong masyarakat menjadi ujud sikap tindak
yang teratur dan mapan.
*. Hukum dalam arti sistem kaidah
Hukum memiliki yang terletak pada suatu sistem yang jelas tentang
tahapan-tahapan dalam derajat kaidah dari yang baah sampai yang
tertinggi.
+. Hukum dalam arti jalinan nilai
#eujudkan keserasian dan keseimbangan antara faktor obyektif dan
subyektif dari hukum demi terujudnya nilai-nilai keadilan dalam
hubungan antara indi6idu di tengah pergaulan hidupnya.
-. Hukum dalam arti tata hukum
Hukum yang berlaku di suatu tempat pada saat tertentu.
.. Hukum dalam arti ilmu hukum
Hukum tersusun secara sistematis berdasarkan kaidah-kaidah yang ada
sehingga hukum dapat dipelajari sebaik-baiknya.
9. Hukum dalam arti disiplin hukum
Hukum merupakan gejala dan kenyataan yang ada di tengah masyarakat.
#eskipun terdapat perbedaan pendapat dari para ahli mengenai definisi
hukum namun terdapat pengertian yang sama yaitu hukum merupakan suatu
peraturan yang ada di masyarakat yang berfungsi sebagai pengatur dan pedoman
+
hubungan antar anggota masyarakat dan jika dilanggar, pelanggar akan
mendapatkan hukuman dari pihak yang berkuasa>berenang.
&.1.& Tugas "an Tujuan Huku'
!ecara garis besar tugas dan tujuan hukum adalah menciptakan tatanan
masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan yang diadakan
atau dibentuk untuk membaa misi tertentu yang dituangkan dalam hukum
sebagai sarana pengendali dan pengubah agar tercipta kedamaian dan ketentraman
masyarakat.
1
,erdpat tiga tujuan hukum antara lain sebagai berikut.
1. ,eori 8tis
,eori ini menyebutkan baha hukum ditempatkan pada perujudan keadilan
yang semaksimal mungkin dalam tata tertib masyarakat yang artinya hukum
semata-semata hanya untuk keadilan. Keadilan berarti pemeliharaan tata
hukum positif melalui penerapannya yang benar-benar sesuai dengan jia
tata hukum positif tersebut. Aristoteles membedakan keadilan menjadi dua
yaitu keadilan distributif dan keadilan korektif. $enilaian adil pada keadilan
distributif adalah jika setiap orang mendapatkan hak atau jatahnya secara
proporsional mengingat akan pendidikan, kedudukan dan kemampuan atau
dengan kata lain keadilan distributif memberikan keadilan sesuai dengan
kedudukan seseorang di dalam masyarakat.
1
(. ,eori /tilitis
,eori ini menyebutkan baha tujuan hukum adalah untuk memberikan
kepada manusia kebahagiaan yang sebesar-besarnya. $andangan teori
tersebut bercorak sepihak karena hukum barulah sesuai dengan daya guna
atau bermanfaat dalam menghasilkan kebahagiaan, dan tidak memperhatikan
keadilan. $adahal kebahagiaan itu tidak mungkin tercapai tanpa keadilan.
1
). ,eori ?abungan>=ampuran
,eori ini merupakan gabungan dari teori etis dan teori utilitis. #enurut teori
ini tujuan hukum adalah bukan hanya keadilan semata tetapi juga
pemanfaatannya. $ada pembukaan /ndang-/ndang 2asar 1;*+ pada alinea
keempat disebutkan baha tujuan hukum positif adalah untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia perdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
-
sosial. !eodjono 2irdjosisoro mengatakan baha tujuan hukum yang
sebenar-benarnya adalah menghendaki kerukunan, perdamaian dalam
pergaulan hidup bersama.
1

&.1.3 (ungsi Huku'
Adapun fungsi hukum menurut 7arence # adalah sebagai berikut.
1
1. $engaasan>pengendalian sosial
(. $enyelesaian sengketa
). "ekayasa sosial
#enurut #uchtar Kusumaatmadja fungsi hukum adalah sebagai sarana
pembangunan masyarakat karena dalam suatu pembangunan diperlukan adanya
ketertiban. !ehingga dalam hal ini hukum berfungsi sebagai pengendalian sosial.
!edangkan menurut "onny Hanitiyo !oemitro menyebutkan baha fungsi hukum
memiliki tiga perspektif sebagai berikut.
1
1. $erspektif kontrol sosial daripada hukum. ,ujuan ini disebut tujuan dari
sudut pandangan seorang polisi terhadap hukum.
(. $erspektif social engineering merupakan tujuan yang dipergunakan oleh
para pejabat dan karena pusat perhatiannya adalah apa yang diperbuat
oleh pejabat>penguasa dengan hukum.
). $erspektif emansipasi masyarakat yang merupakan tinjauan dari baah
terhadap hukum dan dapat pula disebut dengan perspektif konsumen.
2ari uraian di atas dapat disusun baha fungsi hukum adalah sebagai
berikut.
1
a. #emberikan pedoman atau pengarahan kepada masyarakat dalam
berperilaku yang menyiratkan perilaku yang seyogyanya atau
diharapkan diujudkan oleh masyarakat apabila masyarakat melakukan
suatu tindakan atau kegiatan yang diatur oleh hukum.
b. $engaasan atau pengendalian sosial yang mencakup semua kekuatan
yang menciptakan serta memlihara ikatan sosial dan banyak
menghubungkannya dengan hukum pidana. Hukum pada dasarnya dapat
dijadikan suatu saran yang mendidik, mengajak bahkan memaksa
masyarakat untuk melakukan perbuatan sesuai dengan hukum yang
berlaku sehungga hukum bersifat pren6ensif yaitu usaha untuk
mencegah terjadinya suatu penyimpangan terhadap hukum maupun
.
represif yaitu bertujuan untuk menyeimbangkan keserasian yang
terganggu.
c. $enyelesaian sengketa yang dapat membubarkan kerjasama pihak-pihak
yang bersangkutan, melalui lembaga formal yaitu pengadilan atau
diselesaikan sendiri oleh orang-orang yang bersangkutan.
d. "ekayasa sosial.
&.1.4 $u')er*$u')er Huku'
!umber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan-aturan yang jika di
langgar mengakibatkan sanksi tegas dan nyata. Arti sumber hukum adalah sebagai
berikut.
1
1. !ebagai asas hukum, sesuatu yang merupakan permulaan hukum.
(. #enunjukkan hukum terdahulu menjadi>memberi bahan hukum yang
kemudian.
). !umber berlakunya yang memberikekuatan berlaku secara formal kepada
peraturan hukum.
*. !umber dari mana kita dapat mengenal hukum.
+. !umber terjadinya hukum. !umber yang menimbulkan hukum.

,erdapat dua sumber hukum yaitu sebagai berikut.
.
a. !umber hukum materiil yaitu tempat dari mana materi hukum di ambil, jadi
merupakan faktor pembantu permbertukan hukum, dapat di tinjau dari
berbagai sudut
b. !umber hukum formil yaitu bentuk atau kenyataan dimana kita dapat
menemukan hukum yang berlaku. !umber hukum ini ada lima yaitu@
1' // %statute'
/ndang-undang merupakan salah satu contoh dari hukum tertulis. 0adi,
/ndang-undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat
perlengkapan negara yang berenang untuk itu dan
mengikat masyarakat umum.
.

2ari definisi undang-undang tersebut, terdapat dua macam
pengertian@
-,.
9
a. /ndang-undang dalam arti materiil, yaitu@ setiap peraturan yang
dikeluarkan oleh Negara yang isinya langsung mengikat
masyarakat umum, misalnya Ketetapan #$", $eraturan
pemerintah $engganti /ndang-/ndang %$8"$/', Keputusan
$residen %K8$"8!', $eraturan 2aerah %$8"2A', dll.
b. /ndang-undang dalam arti formal, yaitu@ setiap peraturan negara
yang karena bentuknya disebut /ndang-undang atau dengan kata
lain setiap keputusan>peraturan yang dilihat dari cara
pembentukannya. 2i Indonesia, /ndang-undang dalam arti formal
dibuat oleh $residen dengan persetujuan 2$".
$erbedaan dari kedua macam /ndang-undang tersebut terletak
pada sudut peninjauannya. /ndang-undang dalam arti materiil
ditinjau dari sudut isinya yang mengikat umum, sedangkan undang-
undang dalam arti formal ditinjau segi pembuatan dan bentuknya.
Aleh karena itu untuk memudahkan dalam membedakan kedua
macam pengertian undang-undang tersebut, maka undang-undang
dalam arti materiil biasanya digunakan istilah peraturan, sedangkan
undang-undang dalam arti formal disebut dengan undang-undang.
-,.
(' Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang terus dilakukan berulang-
ulang dalam hal yang sama. Apabila suatu kebiasaan tertentu diterima
oleh masyarakat dan kebiasaan itu selalu berulang-ulang dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tindakan yang berlaanan dengan
kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran perasaan hukum. !utu
kebiasaan dapat dijadikan hukum apabila telah dilakukan berulangkali
dalam hal yang sama dan diikuti oleh orang banyak> umum serta
terdapat keyakinan baha aturan-aturan yang ditimbulkan oleh
kebiasaan itu mengandung> memuat hal-hal yang baik dan layak untuk
diikuti> ditaati serta mempunyai kekuatan mengikat.
-,.
)' Burispudensi
Burispudensi adalah keputusan hakim terdahulu yang kemudian diikuti
dan dijadikan pedoman oleh hakim-hakim lain dalam memutuskan
suatu perkara yang sama.
.
*' ,raktat
;
Apabila dua orang mengadakan kata sepakat %konsensus' tentang
sesuatu hal maka mereka itu lalu mengadakan perjanjian. Akibat dari
perjanjian itu adalah kedua belah pihak terikat pada isi dari perjanjian
yang disepakatinya.
.
+' 2oktrin
pendapat para ahli atau sarjana hukum ternama> terkemuka. 2alam
Burispudensi dapat dilihat baha hakim sering berpegangan pada
pendapat seorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal namanya.
$endapat para sarjana hukum itu menjadi dasar keputusan-keputusan
yang akan diambil oleh seorang hakim dalam menyelesaikan suatu
perkara.
-,.
&.& Huku' Pi"ana
&.&.1 Definisi
,erdapat beberapa definisi hukum pidana menurut para ahli yaitu sebagai
berikut.
9
1. $rof. 8dmund #e&ger menyebutkan baha hukum pidana adalah aturan
hukum yang mengikatkan kepada suatu perbuatan yang memenuhi syarat-
syarat tertentu suatu akibat berupa pidana.
9
(. $rof. C$0 $ompe menyebutkan baha hukum pidana adalah semua
aturan-aturan hukum yang menetukan terhadap perbuatan-perbuatan apa
yang seharusnya dijatuhi pidana dan apakah macamnya pidana itu.
9
). $rof. !imon menyebutkan baha hukum pidana adalah keseluruhan dari
larangan-larangan dan keharusan-keharusan, yang atas pelanggarannya
oleh Negara atau oleh suatu masyarakat hukum umum lainnya telah
dikaitkan dengan suatu penderitaan yang bersifat khusus berupa suatu
hukuman, dan keseluruhan dari peraturan dimana syarat-syarat mengenai
akibat hukum itu telah diatur serta keseluruhan dari peraturan-peraturan
yang mengatur masalah penjatuhan dan pelaksanaan dari hukumannya itu
sendiri.
9,;
*. $rof, :an Hamel menyebutkan baha hukum pidana merupakan
keseluruhan dasar dan aturan yang dianut oleh Negara dalam
keajibannya untuk menegakkan hukum, yakni dengan melarang apa
1<
yang bertentangan dengan hukum %onrecht' dan mengenakan suatu nestapa
%penderitaan' kepada yang melanggar larangan tersebut.
9,;
+. $rof. =!, Kansil menyebutkan baha hukum pidana adalah hukum yang
mengatur pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap
kepentingan umum, perbuatan yang diancam dengan hukuman yang
merupakan suatu penderitaan atau siksaan, selanjutnya ia menyimpulkan
baha hukum pidana itu bukanlah suatu hukum yang mengandung norma-
norma baru, melainkan hanya mengatur pelanggaran-pelanggaran dan
kejahatan-kejahatan terhadap norma-norma hukum mengenai kepentingan
umum.
9,;
-. $rof. C5= :an Hattum menyebutkan baha Hukum $idana adalah suatu
keseluruhan dari asas-asas dan peraturan-peraturan yang diikuti oleh
negara atau suatu masyarakat hukum umum lainnya, dimana mereka itu
sebagai pemelihara dari ketertiban hukum umum telah melarang
dilakukannya tindakan-tindakan yang bersifat melanggar hukum dan telah
mengaitkan pelanggaran terhadap peaturan-peraturannya dengan suatu
penderitaan yang bersifat khusus berupa hukuman.
9,;

.. $rof. Cirjono $rodjodikoro menyebutkan baha hukum pidana adalah
$eraturan hukum mengenai pidana. Kata pidana berarti hal yang
dipidanakan yaitu oleh instansi yang berkuasa. 2engan kata lain, jika
pengertian hukum itu berupa peraturan maka isi dari peraturan itu oleh
beliau adalah peraturan pidana yang biasanya di buat oleh $enguasa. Hal
ini termakna pula seperti yang dikemukan oleh $ompe, /trecht, baha
hukum pidana adalah semua aturan-aturan hukum yang menentukan
terhadap perbuatan-perbuatan apa seharusnya dijatuhi pidana dan apakah
macamnya pidana itu.
9,;
2ari beberapa pendapat yang dikutip dapat diambil gambaran tentang
hukum pidana baha hukum pidana setidaknya merupakan hukum yang mengatur
tentang larangan untuk melakukan perbuatan, syarat-syarat agar seseorang
dikenakan sanksi pidana, sanksi pidana apa yang dapat dijatuhkan kepada
seseorang yang melakukan perbuatan yang dilarang %delik', dan cara
mempertahankan>memberlakukan hukum pidana.
9,;
11
&.&.& Unsur Per+!)aan
,erdapat tiga unsur percobaan seseorang dalam melakukan tindak pidana
yaitu sebagai berikut.
;
1. Niat
Niat adalah sikap batin yang memberi arah tertentu kepada perbuatan yang
dilakukan. !uatu sikap batin yang menunjuk kepada suatu arah tertentu,
mungkin menjadi kesengajaan, jika mulai dilakukan dengan perbuatan.
0adi niat dengan kesengajaan adalah benar, apabila ada percobaan selesai.
2alam hal percobaan yang tidak selesai, maka niat adalah sama dengan
kesengajaan mengenai perbuatan-perbuatan yang telah dilaksanakan.
!elanjutnya, mengenai perbuatan yang belum dilaksanakan niat
merupakan suatu sikap batin yang memberi arah tertentu kepada perbuatan
yang dilakukan itu. 2alam ilmu hukum pidana ini disebut melaan hukum
yang subjektif.
9
(. $ermulaan $elaksanaan
$erbuatan pelaksanaan menurut Hoge "and adalah perbuatan yang hanya
menurut pengalaman orang dengan tidak dilakukan perbuatan lagi, akan
menimbulkan pembakaran, dapat dipandang sebagai perbuatan pelaksana.
!edang perbuatan persiapan adalah segala perbuatan yang mendahului
perbuatan permulaan pelaksanaan. 2idalam mengnakan hukuman, hakim
yang mempunyai kebebasan didalam memberikan pernilaian hukuman itu
dengan leluasa dapat memperhitungkan dan mempertimbangkan sifat
perbuatan permulaan itu dan hubungannya dengan kejahatan yang
dimaksud.
9,;
). ,idak !elesai 4ukan !emata-#ata Karena Kehendak !endiri
$ercobaan melakukan kejahatan merupakan delik, jika pelaku tidak
meneruskan perbuatannya karena ada hambatan diluar kehendak pelaku.
,etapi apabila tidak selesainya pelaksanaan kejahatan disebabkan keadaan
nyang bergantung pada kemauan pelaku, maka menjadi tidak dapat
dihukum. Aleh karena itu harus disebutkan dalam dakaan dan tidak
selesai kejahatan tidak ada hubungan. #akamah Agung memudahkan
pembuktian dengan menganggap cukup terbukti dengan adanya keadaan
mengapa kejahatan tidak selesai. !elain itu tidak ada tanda kerjasama
sukarela dari pembuat untuk menghalangi apa yang akan terjadi.
;
1(
&.&.3 Tin"ak Pi"ana Peni,uan
$enipuan adalah kejahatan yang termasuk dalam golongan yang ditujukan
terhadap hak milik dan lain-lain hak yang timbul dari hak milik. $enipuan terdiri
dari unsur-unsur objektif yang meliputi perbuatan %menggerakkan', yang
digerakkan %orang', perbuatan itu ditujukan pada orang lain %menyerahkan benda,
memberi hutang, dan menghapuskan piutang', dan cara melakukan perbuatan
menggerakkan dengan memakai nama palsu, memakai tipu muslihat, memakai
martabat palsu, dan memakai rangkaian kebohongan. !elanjutnya adalah unsur--
unsur subjektif yang meliputi maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain dan maksud melaan hukum.
9
/nsur subjektif penipuan terdiri atas @
9
1. #aksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dalam hal ini
maksud si pelaku dalam melakukan perbuatan menggerakkan harus
ditujukan pada menguntungkan diri sendiri atau orang lain, yakni berupa
unsur kesalahan dalam penipuan.
(. #elaan hukum, /nsur maksud dalam rumusan penipuan ditempatkan
sebelum unsur melaan hukum, yang artinya unsur maksud itu juga harus
ditujukan pada unsur melaan hukum. Aleh karena itu, melaan hukum
di sini adalah berupa unsur subjektif. 2alam hal ini sebelum melakukan
atau setidak-tidaknya ketika memulai perbuatan menggerakkan, pelaku
telah memiliki kesadaran dalam dirinya baha menguntungkan diri sendiri
atau orang lain dengan melakukan perbuatan itu adalah melaan hukum.
/nsur objektif penipuan terdiri atas @
9
1. $erbuatan menggerakkan, menggerakkan dapat didefinisikan sebagai
perbuatan mempengaruhi atau menanamkan pengaruh pada orang lain,
karena objek yang dipengaruhi yakni kehendak seseorang. $erbuatan
menggerakkan juga merupakan perbuatan yang abstrak, dan akan terlihat
bentuknya secara konkrit bila dihubungkan dengan cara melakukannya,
dan cara melakukannya inilah sesungguhnya yang lebih berbentuk, yang
bisa dilakukan dengan perbuatan-perbuatan yang benar dan dengan
perbuatan yang tidak benar.
1)
(. Bang digerakkan adalah orang, Arang yang menyerahkan benda, memberi
hutang maupun menghapuskan piutang bisa juga oleh selain yang
digerakkan, asalkan orang lain atau pihak ketiga menyerahkan benda itu
atas perintah atau kehendak orang yang digerakkan.
). ,ujuan perbuatan, tujuan perbuatan dalam sebuah penipuan dibagi menjadi
dua unsur yakni menyerahkan benda serta memberi hutang atau
menghapuskan piutang.
&.&.4 M!ti-asi Dala' Melakukan Peni,uan
$ada umumnya terdapat tiga hal yang mendasari terjadinya penipuan yakni@
+
1. Apportunity atau kesempatan yang biasanya muncul sebagai akibat
lemahnya pengendalian internal. ,erbukanya kesempatan ini juga dapat
menggoda indi6idu atau kelompok yang sebelumnya tidak memiliki
motif untuk melakukan penipuan.
(. $ressure atau kesempatan yang menyebabkan seorang indi6idu ingin
melakukan penipuan, agar dapat keluar dari tekanan yang dirasakan.
). "asionali&ation terjadi karena seseorang mencari pembenaran atas apa
yang telah dilakukannya. Arang yang melakukan penipuan terkadang
merasa baha apa yang dilakukannya merupakan hak nya sehingga
mereka tidak merasa bersalah dalam melakukan penipuan.
&.3 Tin"ak Pi"ana Pe'alsuan
$emalsuan adalah suatu perbuatan yang disengaja meniru suatu karya orang
lain untuk tujuan tertentu tanpa ijin yang bersangkutan %illegal' > melanggar hak
cipta orang lain. $emalsuan dapat berupa sumpah palsu, pemalsuan mata uang,
pemalsuan materai dan cap %merek', pemalsuan surat.
9
1' !umpah $alsu
!uatu keterangan atas sumpah adalah suatu keterangan yang diberikan
sehubungan dengan sumpah. Keterangan itu terdiri tidak hanya atas
keterangan-keterangan kesaksian dalam perkara maupun dalam perkara
pidana, tetapi semua pemberitahuan-pemberitahuan dalam kata-kata
tentang perbuatan-perbuatan dan peristia-peristia. Keterangan itu harus
diberikan diatas sumpah, pengambilan sumpah mana dilakukan sebelum
keterangan itu diberikan untuk menegaskannya. !elanjutnya keterangan itu
harus palsu, tidak benar atau bertentangan dengan kebenaran. Keterangan
1*
itu sudah bersifat palsu, apabila keterangan itu memuat kekurangan dalam
kebenaran.
9
(' $emalsuan materai dan cap
$erbuatan memalsukan berati memberikan tampang yang lain daripada
yang sebenarnya atau yang diterima dari pemerintah @
a) mengubah nilai yang terletak pada materainya.
b' memberi arna yang mangakibatkan materai itu terlihat sebagai
materai yang lebih tinggi nilainya.
Kejahatan yang berkaitan langsung dengan pemalsuan materai ialah
kejahatan yang dirumuskan dalam $asal (+), sedangkan ketentuan-
ketentuan lainnya@ (+., (-<, (-1 dan (-1 bis. Kejahatan yang berkaitan
langsung dengan pemalsuan merek atau tanda diatur dalam /ndang-
/ndang Nomor 1* tahun 1;;. serta diatur dalam $asal (+*, (++, (+-, (+9,
(+; dan (-( K/H$.
*
)' $emalsuan !urat
#embuat surat palsu adalah menyusun surat atau tulisan pada
keseluruhannya. Adanya surat ini karena dibuat secara palsu. !urat ini
mempunyai tujuan untuk menunjukkan baha surat seakan-akan berasal
dari orang lain daripada penulisnya % pelaku '. Asal surat itu adalah palsu.
$erbuatan memalsukan surat dilakukan dengan cara melakukan perubahan
-perubahan tanpa hak % tanpa i&in yang berhak ' dalam suatu surat atau
tulisan, perubahan mana dapat mengenai tanda tangannya maupun
mengenai isinya. ,idak perduli, baha ini sebelumnya merupakan sesuatu
yang tidak benar atau sesuatu yang benar, perubahan isi yang tidak benar
menjadi benar merupakan pemalsuan surat. Kejahatan yang berkaitan
langsung dengan pemalsuan surat diatur dalam $asal (-) ayat %1' dan %('
serta pasal (-*.
),*
&.4 Pe'alsuan Tan"a Tangan Ditinjau Dari As,ek Huku'
$erbuatan memalsu tanda tangan, menurut ". !oesilo dalam bukunya
1Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal3 %hlm. 1;-', masuk ke dalam pengertian memalsu
surat dalam $asal (-) Kitab /ndang-/ndang Hukum $idana %1K/H$3'. $asal
(-) ayat %1' K/H$ berbunyi sebagai berikut@
1+
1Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat
menerbitkan sesuatu hak, sesuatu peranian (ke!aiban) atau sesuatu
pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan
bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan menggunakan atau
menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu
asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat
mendatangkan sesuatu kerugian dihukum karena pemalsuan surat, dengan
hukuman penara selama-lamanya enam tahun"3
0adi, pidana maksimal yang dapat dijatuhkan pada pemalsu tanda tangan
suatu surat adalah enam tahun penjara. Namun, untuk dapat dikenai sanksi pidana
$asal (-) ayat %1' K/H$ ini sebagaimana dijelaskan ". !oesilo %hlm 1;+', surat
yang dipalsu itu harus suatu surat yang@
a' 2apat menerbitkan hak, misalnya@ ija&ah, karcis tanda masuk, surat andil
dan lainnya.
b' 2apat menerbitkan suatu perjanjian, misalnya@ surat perjanjian piutang,
perjanjian jual beli, perjanjian sea dan sebagainya.
c' 2apat menerbitkan suatu pembebasan utang, misalnya kitansi atau surat
semacam itu
d' !uatu surat yang boleh dipergunakan sebagai suatu keterangan bagi
sesuatu perbuatan atau peristia, misalnya@ surat tanda kelahiran, buku
tabungan pos, buku kas, dan masih banyak lagi.
&.4.1 .ara Men+egah Terja"in/a Pe'alsuan Tan"a Tangan
#encegah terjadinya pemalsuan tanda tangan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1<
1. !osisalisasi peraturan
!osialisasi merupakan aspek penting dalam menegakkan kesadaran hukum
baik yang sifatnya ringan atau pun berat. 2engan adanya sosialisasi
mengenai hukum, dapat timbul kesadaran masyarakat terhadap hukum
yang ada untuk dipatuhi dan ditaati.
(. $emberian sanksi
Adanya peraturan dan pemberian sanksi yang tegas diharapkan mampu
memberikan efek jera sehingga tindakan pemalsuan tanda tangan yang
pernah dilakukan tidak diulangi lagi mengingat sanksi yang diberikan.
). 4erbagi pengalaman
4erbagi pengalaman dengan seseorang yang terlebih dahulu melakukan
pelanggaran diharapkan dapat memberi gambaran mengenai kerugian yang
1-
ditimbulkan serta dapat mencegah seseorang untuk melakukan kesalahan
yang sama.
BAB III
%E$IMPULAN
Hukum dikenal sebagai peraturan yang berisi perintah dan larangan yang
harus ditaati oleh masyarakat dan timbul sanksi jika peraturan itu dilanggar.
1
Namun, pengertian hukum tersebut bukanlah merupakan pengertian yang mutlak.
Ada beberapa definisi mengenai hukum menurut para ahli yang masing-masing
ditinjau dari aspek yang berbeda sehingga pengertian hukum yang sebenarnya
tidak dapat didefinisikan secara pasti. #eskipun terdapat perbedaan pendapat dari
para ahli mengenai definisi hukum namun terdapat pengertian yang sama yaitu
hukum merupakan suatu peraturan yang ada di masyarakat yang berfungsi sebagai
pengatur dan pedoman hubungan antar anggota masyarakat dan jika dilanggar,
pelanggar akan mendapatkan hukuman dari pihak yang berkuasa>berenang.
,ujuan dan tugas hukum adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
perdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. !eodjono 2irdjosisoro
mengatakan baha tujuan hukum yang sebenar-benarnya adalah menghendaki
kerukunan, perdamaian dalam pergaulan hidup bersama. Hukum yang ada
bersumber dari /ndang-/ndang, kebiasaan, yurispudensi, traktat dan doktrin.
Hukum terdiri atas hukum pidana, hukum perdata dan hukum administrasi
negara. Hukum pidana merupakan hukum yang mengatur tentang larangan untuk
melakukan perbuatan, syarat-syarat agar seseorang dikenakan sanksi pidana,
1.
sanksi pidana apa yang dapat dijatuhkan kepada seseorang yang melakukan
perbuatan yang dilarang %delik', dan cara mempertahankan>memberlakukan
hukum pidana. ,erdapat tiga unsur percobaan seseorang dalam melakukan tindak
pidana yaitu niat, adanya permulaan pelaksanaan dan tidak selesainya pelaksanaan
itu bukan semata-mata karena kehendak sendiri.
!alah satu contoh tindak pidana yaitu penipuan. $enipuan adalah kejahatan
yang termasuk dalam golongan yang ditujukan terhadap hak milik dan lain-lain
hak yang timbul dari hak milik yang dimaksudkan untuk kepentingan diri sendiri
atau orang lain dan bersifat melanggar hukum. $enipuan dapat berupa sumpah
palsu, pemalsuan mata uang, pemalsuan merk dan materai serta pemalsuan surat.
$emalsuan tanda tangan termasuk dalam tindakan pemalsuan surat dalam $asal
(-) Kitab /ndang-/ndang Hukum $idana %1K/H$3' dan jika merugakan pihak-
pihak tertentu dapat dipenjara paling lama enam tahun penjara.
#encegah terjadinya pemalsuan tanda tangan dapat dilakukan dengan cara
sosialisasi peraturan, pemberian sanksi serta berbagi pengalaman oleh orang yang
memiliki pengalaman terlebih dahulu melakukan pelanggaran.
19
DA(TA0 PU$TA%A
1. IshaD !H. 2asar-2asar Ilmu Hukum. !inar ?rafika. 0akarta@ (<<;.
(. Cahyuni K. ,injauan Buridis ,entang 2elik $enipuan. 5akultas Hukum
/ni6ersitas Hasanuddin #akassar. EskripsiF. (<1).
). Iransyah. #akalah Hukum@ Analisis hukumterhadap tindak pidana
penipuan modus pemalsuan tanda tangan. 5akultas Hukum /ni6ersitas
#uhammadiyah Kendari. (<1(.
*. =ha&ai A. Kejahatan #engenai $emalsuan. "ajaali $ers. 0akarta@ (<1<.
+. /nderstanding Chy 8mployees =ommit 5raud. Ecited (<1) 2ecember
1.F. A6ailable from
hyyp@>>.fis.ncsu.edu>controller>training>publish>/A=!>!ec(GI=GHA(
G5raudG,riangle.pdf
-. 2irdjosisoro !. $engantar Ilmu Hukum. "ajaali $ers. 0akarta@ (<1<.
.. !idartha 22. $okok-$okok 5ilsafat Hukum@ Apa dan bagaimana filsafat
hukum di Indonesia. ?ramedia $ustaka /tama. 0akarta@ (<<-.
9. $utra #8, Kahir A. !istem $idana di 2alam K/H$ dan $engaturannya
#enurut Konsep K/H$ 4aru. /su $ress. #edan@ (<1<.
;. $rasetyo ,. Hukum $idana. "ajaali $ers. 0akarta@ (<1<.
1<. #y 8n6irontment. Ecited (<1) 2ecember 1-F. A6ailable from
http@>>.oag.go6t.n&>(<11>public-sector-fraud>fraud-aarreness-
sur6ey>my-en6irontment
1;

Anda mungkin juga menyukai