Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KHUSUS

Nama : Cahyo Nugroho


NIM : 03111003094
Shift : I/Rabu 13.00

Perbedaan Fan, Blower, dan Kompresor

Kipas angin (fan) adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk membuat aliran gas
kontinu seperti udara. Dalam setiap sistem pendingin, yang menggunakan gas sebagai
penghantar, kipas angin adalah unit wajib yang menciptakan aliran udara dalam sistem. Sistem
ini dapat dilihat dalam kipas angin sederhana yang digunakan di rumah tangga atau kipas
pendingin eksternal untuk mesin pembakaran internal. Ketika membutuhkan tekanan yang lebih
tinggi diperlukan blower yang digunakan sebagai pengganti kipas angin.
Kipas angin biasanya terdiri dari baling-baling atau pisau tetap ke sebuah hub, biasanya
disebut impeller. Mekanisme penggerak seperti motor atau drive belt akan terhubung untuk
menciptakan gerak rotasi impeller. Mekanisme gerak bisa diatur sehingga alirannya bias
sentrifugal maupun aksial. Fan aksial meniup gas sepanjang sumbu rotasi, dan biasanya
digunakan sebagai pendingin kipas di rumah tangga, mobil, dan bahkan di komputer. Struktur
kipas yang lebih besar digunakan di mesin turbojet, mesin pendingin udara industri, dan dalam
terowongan angin, untuk memberikan aliran volume gas yang besar.
Fan sentrifugal meniup gas radial keluar dari sumbu impeller. Gas tersedot dari rongga
hingga ke tengah impeller kemudian didorong keluar oleh gaya sentrifugal yang bekerja pada gas
karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis yang paling umum digunakan dalam perangkat
HVAC modern.

Gambar 1: Gambar penampang fan dan blower
Sebuah kipas sentrifugal dengan rasio tekanan tinggi (output tekanan / input tekanan)
dikenal sebagai blower. Blower memberikan laju aliran volume transfer yang tinggi dengan rasio
tekanan yang relatif lebih besar. Rasio tekanan dari kipas angin di bawah 1,1 sedangkan blower
memiliki rasio tekanan 1,1-1,2. Fan menghasilkan aliran gas dengan sedikit tekanan dan volume
gas yang lebih besar, sementara blower menghasilkan rasio tekanan yang relatif lebih tinggi
dengan volume aliran gas yang lebih besar.
Pompa dan blower atau fan sentrifugal memiliki prinsip kerja yang mirip, yaitu
mengalirkan fluida serta mengubahnya dari tekanan rendah ke tekanan tinggi sebagai akibat
adanya gaya sentrifugal yang dialami oleh fluida tersebut. Bedanya, bila pompa untuk
mengalirkan cairan, blower atau fan untuk mengalirkan gas, udara misalnya. Yang dimaksud
kapasitas besar adalah yang pada umumnya menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya
dengan daya di atas 5 kW.
Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk
proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan
proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau
pemipaan, peralatan pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan pendingin
penukar panas, dll).
Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk menggerakan
udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of Mechanical Engineers
(ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap,
untuk mendefinisikan fan, blower, dan kompresor (lihat Tabel 1).

Peralatan Perbandingan Spesifik Kenaikan tekanan (mmWg)
Fan Sampai 1,11 1136
Blower 1,11 sampai 1,20 1136 2066
Kompresor Lebih dari 1,20 -
Tabel 1: Perbedaan antara fan, blower dan kompresor (Ganasean)

Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan merupakan kurva
kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik. Kurva fan merupakan
penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan
dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis
sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang
diketahui. Beberapa kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim
akan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi.
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor
adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1 atm). Pada industri, penggunaan
kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari
mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu
dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau mobil,
prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak pompa ditarik keatas,
tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan
masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang
dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian torak turun
kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil. Tekanan menjadi naik terus
sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara mampat dapat masuk ban melalui katup
(pentil). Karena diisi udara mampat terus menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas
dari contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara yaitu
menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
Kompresor yang biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil sebagai penghasil udara
mampat untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip
kerjanya sama dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak.
Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan tenaga
penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai
penyimpan energi udara mampat.
Proses kerja dari kompresor kerja tunggal dan ganda adalah sebagai berikut. Langkah
pertama adalah langkah hisap, torak bergerak ke bawah oleh tarikan engkol. Di dalam ruang
silinder tekanan menjadi negatif di bawah 1 atm, katup hisap terbuka karena perbedaan tekanan
dan udara terhisap. Kemudian torak bergerak keatas, katup hisap tertutup dan udara
dimampatkan. Karena tekanan udara mampat, katup ke luar menjadi terbuka. Pada kerja ganda,
setiap gerakan terjadi sekaligus langkah penghisapan dan pengkompresian. Dengan kerja ganda,
kerja kompresor menjadi lebih efisien.
Prinsip kerja kompresor dan pompa adalah sama, kedua mesin tersebut menggunakan
energi luar kemudian diubah menjadi energi fluida. Pada pompa, di nosel ke luarnya energi
kecepatan diubah menjadi energi tekanan, begitu juga kompresor pada katup ke luar udara
mampat mempunyai energi tekanan yang besar. Hukum-hukum yang berlaku pada pompa dapat
diaplikasikan pada kompresor. Berbeda dengan pompa yang klasifikasinya berdasarkan pola
aliran, klasifikasi kompresor biasanya berdasarkan tekanannya atau cara pemampatannya.
Secara umum penjelasannya sebagai berikut. Kompresor berdasarkan cara
pemampatannya dibedakan menjadi dua, yaitu jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis
turbo menggunakan gaya sentrifugal yang diakibatkan oleh putaran impeler sehingga udara
mengalami kenaikan energi yang akan diubah menjadi energi tekanan. Sedangkan jenis
perpindahan, dengan memperkecil volume udara yang dihisap ke dalam silinder atau stator
dengan torak atau sudu.
Kompresor yang diklasifikasikan berdasarkan tekanannya adalah kompresor untuk
pemampat (tekanan tinggi), blower untuk peniup (tekanan sedang) dan fan untuk kipas (tekanan
rendah). Kompresor jenis turbo (dynamic) berdasarkan pola alirannya dibagi menjadi tiga, yaitu
ejector, radial, dan aksial. Kompresor jenis ini hampir semuanya dapat beroperasi pada tekanan
dari yang rendah sampai tinggi. Kompresor turbo dapat dibuat banyak tingkat untuk menaikkan
tekanan dengan kapasitas besar.
Berbeda dengan jenis turbo, kompresor jenis perpindahan (displacement) beroperasi pada
tekanan sedang sampai tinggi. Kompresor jenis perpindahan dibedakan berdasarkan bentuk
konstruksinya. Untuk kompresor jenis torak dapat menghasilkan udara mampat bertekanan
tinggi. Kompresor torak mempunyai daerah operasi dengan tekanan yang paling tinggi,
sedangkan untuk kompresor axial mempunyai daerah operasi dengan kapasitas paling besar.
Kompresor untuk tekanan rendah adalah fan. Kompresor bertekanan sedang adalah blower dan
bertekanan tinggi adalah kompresor.
Fluida dibedakan menjadi dua yaitu fluida tak mampu mampat dan fluida mampu
mampat. Contoh fluida yang tak mampu mampat adalah zat cair, sedangkan yang mampu
mampat adalah gas. Udara adalah gas sebagai fluida kerja pada kompresor yang akan
dikompresi, sehingga diperoleh udara mampat yang mempunyai energi potensial. Dengan kata
lain udara adalah fluida yang dapat dimampatkan atau fluida mampu mampat. Perubahan
tekanan dan temperatur pada udara mengakibatkan perubahan massa jenis udara. Proses
pemampatan akan menaikkan tekanan dan temperatur, berbarengan dengan itu, terjadi perubahan
volume sehingga kerapatan pun berubah.
Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan
dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa penerapan
dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar
absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau
masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140-160
o
C), sedangkan pada mesin satu tahap
suhu lebih tinggi (205-240
o
C).
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang
diinginkan. Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara
akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan
memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya, dengan
sistem udara atau dengan sistem air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis
kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar.
Sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
Kompresor diafragma prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak.
Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki
penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung
menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari
gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke
tabung penyimpan. Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini
berputar serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran
serempak ini dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan
sepasang roda gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini
mempunyai performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan
maksimum yang diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya
biasanya adalah 30 kg/cm
2
(2900 kPa).

Anda mungkin juga menyukai