pasti untuk melakukan sesuatu, maka pada hakikatnya dia sudah berniat. Dan Ibadah/Amalan sifatnya adalah tauqifiyyah, yaitu maknanya harus dilandasi ol eh nash dari Allah, karena Allah lah Pembuat Syariat. Niat baik semata tidaklah cukup, karena syarat diterimanya amalan/ibadah adalah Niat yang Ikhlas dan SESUAI SUNNAH. Karena ibadah hukum asalnya adalah terlarang dan tertolak, sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan/ibadah yang yang tidak dalam urusan kam i (urusan agama), maka tertolak Oleh karena itu tidak boleh kita beribadah dan beramal kecuali dengan apa yang t elah Allah Ta'ala SYARI'ATKAN, yaitu ibadah yang berlandaskan dalil, baik dari A l-Qur'an maupun As-Sunnah Shahihah. Serta beribadah dengan memurnikan Keikhlasan Mengharap Ridho Allah semata. Dan perlu diketahui, pelafalan niat seperti "Naitu Shoumaghodin.." tidak ada das arnya dari Al-Qur'an maupun Sunnah. Karena itu, melafalkan niat seperti itu tida k perlu dilakukan. Wallahu'alam.. _____________________________ kalo kamu mengqiyaskan dengan Dauroh, saya tanya. 1. Apa yang dimasud dengan Dauroh ? 2. Siapakah yang memerintahkan kita untuk menuntut ilmu Syar'i ? 3. Apakah dauroh bersifat baru dan belum pernah terjadi di zaman Rasulullah shal lallahu alaihi wa sallam dan bukan bagian dari Agama? 4. Apakah As-Salaf Ash-Shalih dari kalangan sahabat, tabiin dan tabiit tabiint tid ak menuntut Ilmu ? 5. Apakah dauroh merupakan acara yang Menyerupai syariat islam sehingga ada atur an tertentu yang tidak boleh dilanggar, saperti: bacaan, urutan bacaan, dan rang kaian acara lainnya ? 6. Apakah dauroh bertentangan dengan maqoshidus syariia (misi syariat) dan dalil dalil Syar'i baik secara khusus maupun umum? 7. Apakah dauorh bersifat menyaingi syariat Allah dan Rasul-Nya ? 8. Apakah dauroh sekedar sarana (wasilah) atau tujuan hakiki (ibadah yang berdir i sendiri) ? 9. Apakah dauroh mengandung unsur memberatkan dimana membawa kepada takalluf (me mbebani diri dengan sesuatu yang tidak diperintahkan) ? 10. Apakah dauroh terikat dengan waktu, tempat, tatacara (kaifiyah), sebab, juml ah, dan jenis ? 11. Apakah dauroh bertujuan untuk berlebih - lebihan dalam beribadah kepada Alla h Ta'ala ?? 12. Apakah dauroh merupakan taqarrub kepada Allah dengan sesuatu yang tidak disy ariatkan ? 13. Apakah Dauroh merupakan Ibadah yang berlandaskan pendapat semata dan hawa na fsu ? 14. Apakah dauroh merupakan suatu ibadah yang ditinggalkan pada masa Rasulullah Shallallahu'alahi wasallam padahal faktor dan sebab yang menuntut pelaksanaan it u ada dan faktor penghalangnya tidak ada ? 15. Apakah dauroh merupakan Ibadah mutlak yang dibatasi dengan waktu atau tempat tertentu sehingga menimbulkan pembatasan inilah yang dimaksud syariat ? 16. Apakah dauroh mengandung unsur Ghuluw (berlebih-lebihan) dalam ibadah dengan menambah di atas batasan yang telah ditentukan, dan tasyaddud(mempersulit diri) serta tanaththu(memberatkan diri) ? 17. Apakah dauroh merupakan majlis ilmu yang menentang Al-Quran dan Sunnah, atau berlawanan dengan konsensus Salaful Ummah ? 18. Apakah dauroh merupakan suatu I'tiqad ? 19. Apakah dauroh mewajibkan manusia untuk melakukan suatu adat atau muamalah se rta menjadikan hal itu seperti syariat yang tidak boleh ditentang da tidak boleh dibantah ? 20. Apakah Dauroh keluar menentang aturan-aturan agama yang sudah tetap dan meru bah hukum-hukum syariat yang telah ditentukan batasannya? 21. Apakah dauroh menyerupai orang-orang kafir dalam hal yang khusus baik berup a ibadah atau adat kebiasaan ? 22. Apakah dauroh merupakan suatu amalan jahiliyyah yang tidak disyariatkan di da lam Islam ? 23. Apakah dauroh merupakan sesuatu yang dituntut secara syariat dikerjakan denga n cara yang menimbulkan anggapan yang berbeda dengan sebenarnya ? 24. APAKAH SESEORANG YANG MELAKUKAN DAUROH MEMILIKI KEYAKIKNAN TERTENTU DALAM PE NGKHUSUSAN WAKTU MAUPUN TATA CARA? Apakah sama dauroh dengan Tahlilan Yasinan dll ? Mohon dijelaskan secara ILMIYYAH. SYUKRON. ________________________________________________________ Dalil adalah Qoolallah Qoola Rosulullah , apa yang ada di Al Qur'an dan As Sunna h. Perkataan ulama bukanlah dalil !! Melainkan hanya pendapat atau Ijtihad. Jika benar mendapat 2 pahala jika salah pun mendapat 1 pahala. Kecuali pendapat ulam a yang memiliki landasan, memiliki dasar dari Al Qur'an dan As Sunnah baru bisa dijadikan HUJJAH.!! _________________________________________________________ manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 sete lah kematian ? Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjamaah dengan satu sua ra? Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir ? Manapula dalil yang mengharuskan penghidangan makanan dari keluarga mayit ?? Buk ankah seharusnya keluarga mayit yang diberikan makanan ? bukankah hal tersebut b ertentangan dengan sunnah Nabi ??? ???? ???? ???? dan juga logika yang sehat ?? Pantaskah bagi keluarga mayat yang tengah dilanda musibah dan kesedihan lalu mal ah terbebani dengan menyiapkan jamuan makanan dan berkat ????!!!!!? Manapula pula dalil yang menunjukkan bahwa As Salafush Shalih MENGIRIM BACAAN QU RAN KEPADA MAYIT ???? . Bacaan tahlil adalah bacaan yang disyariatkan. Bahkan barangsiapa mengucapkan b acaan tahlil dengan memenuhi konsekuensinya maka dia akan masuk surga. Namun, ya ng dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, da n 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara b erjamaah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan bahwa yang harus dib aca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. D alam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya surat Yasin, buk an surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dala m Al Quran hanyalah surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharu skan baca surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil y ang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah b ahkan sebagian palsu. Jadi, yang kami permasalahkan adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Quran maupun bacaan dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan ha l ini? _________________ Lantas sunnah yang dimaksud adalah sunnah secara bahasa atau secara istilah ? Kalau memang makna ???? ????? ?? ???????? ?????? ???????? adalah membuat kreasi ibadah baru yang tidak diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, berart i Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkan kita untuk sering berkre asi membuat ibadah baru (bid'ah hasanah). Semakin banyak berkreasi maka semakin bagus. Jika perkaranya demikian lantas apa faedahnya anjuran Nabi tatkala terjadi perse lisihan dengan barkata "???????????? ??????????" (Hendaknya kalian berpegang teg uh dengan sunnahku), "??????? ????????? ??????????????" (Gigitlah sunnahku denga n geraham kalian) !!!. Apa faedahnya perkataan Nabi ini jika ternyata setiap orang boleh berkreasi memb uat sunnahnya sendiri-sendiri??!!! ________________ Perkataan : ???? ????? ??? ???????????? ??????? ???????? ?????? ????????? , yang dimaksud sunnah dalam hadits ini adalah contoh teladan atau perilaku, bukan ber makna sunnah secara terminologi syari, sebagaimana dalam sabda beliau, ?????????? ??????????? dan sabdanya, ??? ?????? ???? ???????? ???????? ??????. Konsekuensi hadits menunjukkan makna ini. Maksud saya, dengan konsekuensi hadits ini adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ?????? ????? ??? ???????????? ??????? ????????? , karena Rasulullah telah mensifati sunnah dalam hadits ini dengan kejelekan, dan tidak ada sunnah jelek dalam Islam. Maka yang dimaksud sunnah di sini adalah mak na bahasa (etimologi) bukan makna istilah. Kata Sunnah ada dalam banyak nash bermakna yang jalan contoh teladan atau perila ku, sebagaimana hal itu ada dalama sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ??? ??? ?????? ????????? ??????? ?????? ????? ????? ????? ????? ?????????? ????? ? ???? ??????? ???????? ????????? ??????? ???? ????? ????????? Tidak ada satu jiwa pun terbunuh secara zhalim kecuali anak adam pertama mendapat kan bagian dari darahnya, itu karena ia adalah orang pertama yang mencontohkan p embunuhan. Dan juga sabdanya, ????????????? ?????? ???? ????? ?????????? Sungguh kalian kelak akan mengekor perilaku orang-orang setelah kalian (yaitu ora ng musyrik) Dari hadits-hadits ini, seandainya kita mencampuradukkan pemahaman sunnah yang t elah diisyaratakan terdahulu, maka KONSEKUENSINYA MEMBUNUH ADALAH SUNNAH DAN MENIRU ORANG MUSYRIK ADALAH SUNNAH ???? Tentu ini adalah pernyataan orang tidak berakal !! Sehingga kalau begitu tidak mungkin kita pahami sabda beliau ???? ????? ??? ???? ???????? ??????? ???????? sebagai amalan baru yang diada-adakan secara langsung, karena sunnah itu baik atau jeleknya tidak diketahui kecuali dengan syariat !! Hal itu karena menilai baik atau buruk merupakan kekhususan syariat semata tidak ada celah bagi akal dalam hal ini. sunnah rasul tu adalah contoh sunnah sayyiah.jadi sunnah sayyiah belum tentu sun nah rasul klw sunnah rasul sudah pasti sunnah sayyiah