Anda di halaman 1dari 15

BERANDA REDAKSI

Alhamdulillah,ucapan dan puji syukur tentu se-


layaknya selalu kita panjatkan kepada Allah
SWT yang tiada henti memberikan nikmat sehat
jasmani dan rohani serta memberikan ridha atas
segala perbuatan baik kita. Begitu juga salawat
beserta salam yang tak henti kita sanjungkan
kepada nabi Muhammad SAW .

Berbicara tentang ridha, maka terbitnya bulletin
edisi 39, merupakan salah satu ridha yang Allah
berikan dengan melancarkan segala prosesnya.
Buletin ini mengangkat tema Diplomasi Ke-
budayaan, buletin edisi 39 di ini terinspirasi
dari isu-isu yang sedang hangat yang kita hada-
pi sekarang ini. Tema tersebut dianggap sebagai
penggambaran situasi Nasional dan Internasion-
al yang terjadi sekarang.

Kami berharap buletin yang kami buat ini bisa
memberikan gambaran umum mengenai diplo-
masi kebudayaan yang saat ini marak diperb-
incangkan. Sehingga, dengan bekal pengetahuan
yang cukup, pembaca bisa lebih siap untuk
menghadapi arus globalisasi.

Terima kasih untuk seluruh pihak yang telah
memberikan kontribusi sehingga buletin edisi
39 ini bisa tersaji. Semoga bermanfaat.

Alamat Redaksi:
Sekretariat KOMAHI UMY Gedung Ki Bagus Hadikusumo Lt. 2 UMY
Ringroad Barat, Tamantrto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183
Penasehat :
Dr. Nur Azizah, M.Si.

Penanggung Jawab Umum :
Awwab Hafdz A.

Pimpinan Umum :
Muhammad Nizar Shohyb

Pimpinan Redaksi :
Mira Dewi

Reporter :
Deansa Sonia Hefranesa ; Muzakir Haitami ;
Elitasari Apriyani ; Indra Jaya Wiranata ;
Anang Wahid Efendi ; Ajoe Lara Putra ;
M. Faldi Baskoro H. ; Zahra Ayu Noviant ;
Diah Sulung Syaftri ; Anif Kusuma Ningrum ;
Zuha Desta Anmonita ; Anggita Setyowat ;
Richo Bimapaksi

Editor :
Julia Rizky

Layout :
Sarah Nur Ramadhani ; Itsnaini Permata Hat

Sirkulasi dan Iklan :
Nanang Khoirino ; M. Satria Alamsyah ;
Ragil Risky Rachman
Buletin IRN Digital ini diterbitkan oleh :
Divisi Pers Mahasiswa
Korps Mahasiswa Hubungan Internasional
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
DAFTAR ISI
ii
Daftar
Isi
i
Beranda
Redaksi
1
Fokus 1 :
Diplomasi Kebudayaan
3
Fokus 2 :
Efektivitas Diplomasi Kebudayaan
Di Era Globalisasi
5
Wawancara
7
Analisa:
Diplomasi Kebudayaan se-
bagai Strategi Efektif Negara
8
Jurusan HI
12
K-Gallery
Kolom :
Diplomasi Kebudayaan
Indonesia
6
9
Resensi
FOKUS 1
DIPLOMASI KEBUDAYAAN
Diplomasi kebudayaan menunjuk pada kegiatan-kegiatan di bidang budaya
yang diintegrasikan ke dalam kebijakan politik luar negeri suatu negara dan
pelaksanaannya dikoordinasikan sepenuhnya oleh Departemen Luar Negeri (Deplu).
Diplomasi kebudayaan juga harus didukung dengan kekuatan dan kewi-bawaan
ekonomi, politik, dan militer. Oleh karena itu, diplomasi kebudayaan pada umumnya
efektif dijalankan oleh negara-negara maju
Akan tetapi pada dasarnya ada dua hal penting dalam diplomasi
kebudayaan.Pertama, bahwa diplomasi kebudayaan hanya menyangkut pemanfaatan
kebudayaan untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri. Dalam garis itu
diplomasi kebudayaan harus dibedakan dari pemanfaatan kebudayaan di luar
kerangka politik luar negeri, misalnya untuk kepentingan pariwisata. Kedua, pada saat
ia mengatakan bahwa diplomasi kebudayaan harus melibatkan kekuatan dan
kewibawaan politik, ekonomi, dan militer, dan semua itu dimiliki oleh negara maju,
maka efektivitas diplomasi kebudayaan dipengaruhi oleh ketidaksetaraan hubungan di
antara negara-negara yang terlibat dalam diplomasi kebudayaan itu. Dengan kata lain,
diplomasi kebudayaan dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan jika berlangsung
dalam pola hubungan dominatif-subordinatif, dan insiatif untuk menjalankan
diplomasi itu diambil oleh negara maju dalam hubungannya dengan negara
berkembang, dan bukan sebaliknya.
Diplomasi Kebudayaan dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kepentingan
bangsa dalam memahami, menginformasikan dan mempengaruhi (membangun citra)
bangsa lain lewat kebudayaan. Sebenarnya tindakan yang paling efektif untuk meru-
bah citra adalah dengan merubah realitas, namun diplomasi kebudayaan juga menjadi
salah satu sarana yang efektif untuk mencapai kepentingan bangsa, agar bangsa lain
dapat memahami, mendapat informasi dan dapat dipengaruhi untuk kepentingan-
kepentingan berbagai hal dari bangsa kita. Dengan dilakukannya diplomasi ke-
budayaan, dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman untuk peningkatan citra
positif, membangun saling pengertian dan memperbaiki citra bangsa.

Diplomasi kebudayaan tidak hanya berurusan dengan perkara politik, khu-
susnya politik luar negeri, tetapi juga berkaitan dengan bidang lain seperti pariwisata
dan perdagangan ekspor. Oleh karena itu, ukuran-ukuran untuk menilai keberhasilan
diplomasi ini juga menca-kup lebih banyak variabel. Perkembangan jumlah
wisatawan yang datang ke Indonesia dan angka ekspor produk non-migas dari Indo-
nesia ke Luar Negeri hanyalah dua contoh dari sejumlah kriteria yang diperlukan un-
tuk menilai efektivitas diplomasi kebudayaan.
Dalam mencapai hasil yang optimal di dalam melakukan diplomasi budaya,
untuk itu mutlak dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara Departemen Budpar, De-
plu, Departemen Perdagangan dengan melibatkan kantor kedutaan besar serta
didukung oleh propinsi-propinsi melalui kegiatan pameran kebudayaan, misi kese-
nian, workshop dan dialog budaya pemutaran film dan publikasi.
Sarana yang dapat digunakan untuk melakukan diplomasi kebudayaan yaitu
dengan peningkatan peran kedutaan-kedutaan besar Indonesia di negara-negara sa-
habat, peningkatan diplomasi kebudayaan melalui kesenian dan bahasa, perlunya
membangun Pusat-Pusat Kebudayaan Indonesia di luar negeri, penignkatan peran in-
dividual dalam diplomasi public dan Pusat kebudayaan Indonesia yang ada di Jepang.
FOKUS 2
Efektivitas Diplomasi di Era Globalisasi
kepada masyarakat di negara lain. Hal
ini dapat dikatakan juga sebagai boom-
erang effect. Ketika ada tuntutan dari
masyarakat, maka pemerintah akan
membuat kebijakan baru sesuai dengan
tuntutan tersebut dimana tuntutan terse-
but adalah hasil dari pengaruh ke-
budayaan yang disebarkan oleh negara
lain.
Sebenarnya tindakan yang pal-
ing efektif untuk merubah citra adalah
dengan merubah realitas, namun diplo-
masi kebudayaan juga menjadi salah
satu sarana yang efektif untuk men-
capai kepentingan bangsa, agar bangsa
lain dapat memahami, mendapat infor-
masi dan dapat dipengaruhi untuk
kepentingan-kepentingan berbagai hal
dari bangsa kita. Dengan dilakukannya
diplomasi kebudayaan, sebuah bangsa
dapat meningkatkan apresiasi dan pem-
ahaman untuk peningkatan citra positif,
membangun saling pengertian dan
memperbaiki citra bangsa.
Pamela H. Smith (2008) mendefinisikan
diplomasi publik sebagai upaya mencapai
kepentingan nasional suatu negara untuk me-
mahami, menginformasikan, dan mempengaruhi
masyarakat luar negeri dalam rangka mempro-
mosikan kepentingan nasional dan memperluas
dialog dengan relasi di luar negeri. Dan untuk
melakukan diplomasi, ada berbagai media yang
dapat digunakan. Salah satunya yang saat ini se-
dang mem-booming adalah diplomasi ke-
budayaan. Korea dan Jepang adalah salah satu
negara yang berhasil menggunakan ke-
budayaannya sebagai alat diplomasi.
Diplomasi kebudayaan mulai digunakan
oleh beberapa negara karena pemerintahnya
menyadari bahwa mereka tidak dapat berjalan
sendiri untuk mencapai kepentingan nasional dan
permasalahan yang semakin kompleks, maka
dibutuhkan elemen non-pemerintah yang mampu
untuk mendukung serta membantu berjalannya
pemerintahan tersebut.
Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirraju-
da pernah mengatakan bahwa diplomasi publik
yang salah satunya adalah diplomasi kebudayaan
bertujuan untuk mencari teman di kalangan
masyarakat negara lain, yang dapat memberikan
Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu
strategi untuk mencapai tujuan nasional suatu
negara. Diplomasi kebudayaan berhubungan erat
dengan diplomasi politik, dan banyak bidang
lainnya. Yang berarti bahwa diplomasi ke-
budayaan telah memiliki kedudukan yang sama
dengan diplomasi politik. Dan artinya keduanya
memiliki hubungan timbal balik satu sama lain.
Diplomasi kebudayaan kini banyak digunakan
oleh negara-negara maju. Karena efektivitas dari
diplomasi ini memiliki keunggulan tersendiri.
Diplomasi kebudayaan merupakan bentuk dari
soft diplomacy. Ketika seseorang mengagumi
bahkan tergila-gila dengan suatu budaya, ia
bukan hanya akan mencari tahu tentangnya, tapi
bahkan akan menyebarluaskannya, sehingga
dikenal menjadi mode tersendiri bagi mereka.
Budaya yang masuk akan dengan mudah
mempengaruhi orang yang terobsesi tersebut.
Meyda Bestari
Mahasiswi HI 2011

Menurut saya, pada era globalisasi, diplomasi kebudayaan sangatlah penting.
Karena diplomasi menggunakan soft power merupakan diplomasi yang paling
relevan saat ini. Dibandingkan dengan Diplomasi menggunakan hard power,
seperti military dan pemaksaan, tidak akan mengoptimalkan pencapaian kepent-
ingan nasional sebuah negara. Dengan kata lain, Melalui diplomasi kebudayaan,
negara akan lebih mudah mencapai kepentingan nasionalnya. Hal itu di kare-
nakan juga oleh peran soft power lainnya seperti media informasi yang dapat
mengontrol penyebaran diplomasi ke-
budayaan menjadi lebih luas. Kita bisa lihat
bagaimana brberapa negara bisa maju sangat
pesat karena diplomasi kebudayaan. Sebut
saja korea yang mampu meroket di abad 21
ini karena k-popnya dan peran medianya.
WAWANCARA
KOLOM
Diplomasi Kebudayaan Indonesia
Korea dan Jepang adalah salah
satu negara besar yang berhasil
menggunakan kebudayaan se-
bagai alat diplomasinya. Bisa
dilihat bahwa hallyu dan anime
telah menghipnotis masyarakat
dunia dan membuat mereka
semua tergila-gila. Hal ini me-
nandakan bahwa diplomasi Ko-
rea dan Jepang sangat berhasil.
Tapi tahukah kalian bahwa In-
donesia juga merupakan negara
yang berhasil menggunakan di-
plomasi kebudayaan?
Indonesia sangat besar wila-
yahnya, pulau dan lautan ter-
bentang luas di dalamnya.
Besarnya Indonesia menjadikan
negara ini memiliki beragam
kebudayaan. Bahasa, masyara-
kat, musik, tarian, dan juga adat
dari tiap-tiap daerah yang ber-
beda-beda di Indonesia merupa-
kan anugerah karena keragaman
ini ternyata menjadi daya tarik
yang luar biasa bagi negara luar.
Bayangkan saja, banyaknya
perbedaan di Indonesia tetapi
kita tetap satu, Bhinneka Tung-
gal Ika. Keragaman inilah yang
kemudian dijadikan sebagai alat
diplomasi bagi Indonesia untuk mencapai kepentingan-
kepentingan nasionalnya.
Batik, tari saman, dan angklung adalah beberapa ke-
budayaan Indonesia yang sudah dikenal oleh mata dunia.
Masih banyak objek lain yang dimiliki Indonesia sebagai
alat diplomasinya. Diplomasi kebudayaan sendiri meru-
pakan salah satu soft power yang sangat cocok dengan
kepribadian Indonesia. Seperti yang disebutkan tadi bah-
wa Indonesia memiliki beragam kebudayaan. Selain itu,
karakter Indonesia yang ramah menjadi pendukung Indo-
nesia dalam menggencarkan kebudayaannya ke seluruh
penjuru dunia.
Keunggulan ini selayaknya dipertahankan oleh para gen-
erasi penerus bangsa. Tetapi globalisasi semakin
menurunkan semangat pemuda-pemudi Indonesia dan
mengurangi passion mereka untuk mempelajari dan me-
lestarikan kebudayaan nasional. Kita, sebagai salah satu
calon pembangun bangsa sudah seharusnya dan menjadi
kewajiban untuk terus berusaha mempertahankan ke-
budayaan ini sebagai media diplomasi dalam rangka
membangun bangsa Indonesia.
ANALISIS
Diplomasi Kebudayaan sebagai Strategi Efektif Negara
Maraknya halyu atau Korean Wave
yang menyebar ke berbagai negara di seluruh
dunia pada abad ke 21 ini dianggap oleh pakar
hubungan Internasional sebagai bentuk diplo-
masi kebudayaan Korea. Konsep diplomasi
kebudayaan dianggap sebagai sarana yang
efektif bagi sebuah negara untuk mengenalkan
kebudayaan negranya dalam sebuah event,
acara ataupun melalui music, sehingga lebih
dikenal luas oleh negara-negara internasional
lainnya. Salah satu output yang diharapkan
melalui diplomasi kebudayaan adalah
menaiknya tingkat kunjungan wisatawan asing
ke negara tersebut untuk menambah devisa
negara.
Korean Wave bukanlah satu-satunya
contoh bentuk dari diplomasi kebudayaan.
Banyak negara-negara lain di dunia yang me-
manfaatkan penyelenggaraan sebuah event
atau agenda sebaagai sarana untuk memperke-
nalkan negaranya atau untuk memperbaiki
pencitraan sebuah negara dimata internasional.
Sebagai contohnya adalah diselenggarakannya
Asian games pada tahun 2006 di negara Qatar.
Pada saat itu Qatar dianggap oleh dunia inter-
nasional sebagai negara teroris dengan
berkembangnya jaringan Al-Qaeda disana.
Dengan diselenggarakannya Asian Games di
Qatar, pemerintah negara tersebut berharap
pandangan dunia mengenai negara teroris
dapat hilang dan agar pariwisata Qatar dapat
lebih dikenal negara dunia internasional.
Dalam hubungan internasional, aktor
yang dianggap dapat memiliki pengaruh lebih baik
dalam hubungan sebuah negara dengan negara
lainnya adalah people to people. Government to
government dianggap sebagai hubungan yang san-
gat resmi antar negara dan hubungannya hanya
dalam kerjasama birokratik kedua negara. Dalam
hal diplomasi kebudayaan, dominasi aktor adalah
people to people dan hal tersebut yang dianggap
efektif untuk mengenalkan kebudayaan sebuah
negara maupun untuk membawa citra baik nama
negara dimata internasional. Selain itu, diplomasi
kebudayaan juga dianggap sebagai soft diplomacy
yang menurut pakar hubungan internasional meru-
pakan cara efektif sebuah negara dalam mem-
peroleh kepentingan nasionalnya dari negara lain.
Dengan maraknya persaingan negara-
negara mengenalkan kebudayaannya kepada dunia
internasional, Indonesia juga diharapkan untuk
dapat lebih bersaing dalam pengenalan kebudayaan
negaranya. Indonesia adalah negara dengan beribu
budaya yang dimilikinya. Apabila masyarakat In-
donesia dalam dengan bijak dan cerdik mengenal-
kan kebudayaan Indonesia kepada dunia Inter-
nasional, maka para wisatawan asing akan lebih
tertarik mengunjungi Indonesia sehingga
pemerintah kita terbantu dalam pemasukan
negaranya. Oleh karenanya, kita sebagai pemuda-
pemudi Indonesia, janganlah malu-malu untuk
memperlajari dan bahkan mendalami kebudayaan
negra kita yang beragam sebagai modal untuk
memperkenalkannya ke ranah internasional, guna
menarik simpati negara internasional ke negeri kita
tercinta, Indonesia. (Deansa)
JURUSAN HI
UMY First, Pentingkah?
Akreditasi, mendorong perguruan tnggi di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan
fasilitas kampus. Karena tdak bisa dipungkiri, Akreditasi Universitas adalah hal yang esensial untuk
meningkatkan minat pelajar terhadap insttusi perguruan tnggi tersebut. Bisa kita lihat, Universitas-
Universitas terbaik di Indonesia, tdak pernah sepi peminat karena Akrediatasi yang baik. Sarana
dan Prasarana serta Sistem Informasi adalah dua dari beberapa hal utama yang menjadi kriteria
Badan Akreditasi Nasional Pergutuan Tinggi.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tdak mau ikut ketnggalan dari kompetsi
ini. Dalam satu tahun terakhir, UMY berhasil memperoleh akreditasi A sejajar dengan Universitas
Universitas terkemuka di Indonesia. Hali ini tdak bisa dilepaskan dari usaha Universitas dalam
meningkatkna mutu pendidikan di Universitas ini.
Permasalahan teknologi dan informasi menjadi hal yang pentng, terlebih UMY memilika
tagline Muda Mendunia. Sebagai calon lulusan, Mahasiswa UMY dituntut untuk bisa menjadi warga
dunia baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Pada tahun 2008, UMY resmi meluncurkan UMYFirst yang merupakan akronim dari UMY
Free Internet Hotspot, UMYFirst muncul sebagai sebuah jaringan Internet dengan jangkauan
terbesar di Yogyakarta dengan jangkauan sejauh 27 hektare. UMYFirst diperuntukkan bagi semua
Mahasiswa UMY. Setap mahasiswa bisa melakukan login dgn username masing-masing.
Namun ternyata 6 tahun kehadiran UMY First tdak memberikan dampak yang begitu sig-
nifkan bagi mahasiswa. Hadyan salah satunya, Mahasiswa tngkat akhir tdak begitu sering
menggunakan fasilitas ini. jarang sekali menggunakan UMY First mas, soalnya koneksi yang lambat
serta memiliki batasan kuota . Beberapa mahasiswa juga mengeluhkan tentang signal wi-f yang
tdak terjangkau di dalam ruangan kelas, padahal saat itu sedang membutuhkan materi-materi ser-
ta referensi dari Internet.
Maka muncul pertanyaan, Seberapa serius Universitas dalam pengadaan jaringan wif di
kampus?
Setap mahasiswa yang diwajibkan membayar Rp. 100.000/semester untuk UMYFirst, Na-
mun tdak mendapatkan hak yang sewajarnya. Jika dihitung, lebih baik membeli kuota internet dari
sebuah provider telepon seluler yang dengan Rp. 50.000 bisa mendapatkan kuota internet 5GB
yang jauh lebih cepat dan bisa digunakan di mana saja.
RESENSI FILM
Judul : Blood Diamond
Aktor : Leonardo Dicaprio sebagai Danny Archer, Jennifer Connelly sebagai
Maddy Bowen, Djimoun Honsou sebagai Solomon Vandy.
Setting : Sierra Leone, Afrika
Genre : Action
Sutradara : Edward Zwick
Produser : Marshall Herskovitz, Graham King, Paula Weinstein, Edward Zwick

Kisah film ini menceritakan keadaan konflik di Sierra Leone pada tahun 1999, Negara ter-
sebut porak poranda akibat adanya pemberontakan RUF dan merajalelanya penye-
lundupan berlian. Pada suatu ketika, pasukan pemberontak RUF menyerang sebuah desa
suku Mende. Pemberontak tersebut menangkap Seorang nelayan bernama Solomon
Vandy, sedangkan istri dan anaknya berhasil melarikan diri hanya saja salah satu anak
lelakinya diperalat oleh pemberontak RUF menjadi tentara anak. Solomon dipekerjakan di
sebuah pertambangan berlian di daerah Kono. Di saat bekerja, Ia menemukan sebuah
berlian sebesar telur dan menyembunyikannya di suatu tempat, namun ia tertangkap
basah ketika berusaha menyembunyikan berlian tersebut. Seperkian detik kemudian, ter-
jadi penyerangan tentara pemerintah ke pertambangan tersebut, Solomon berhasil me-
nyembunyikan berlian tersebut, akan tetapi ia ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah.
Di dalam penjara, Solomon bertemu dengan Danny Archer seorang tentara bayaran yang
bertugas menjadi pencari berlian dan menjulanya pada sebuah perusahaan berlian milik
Van de Kaap. Mendengar bahwa Solomon menyembunyikan sebuah berlian terbesar
yang pernah ada, Archer memaksa Solomon bekerja sama agar saling menguntungkan.
Solomon mendapatkan anak lelakinya kembali dan archer mendapatkan berlian tersebut.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Archer dan Solomon mendapatkan bantuan dari
seorang jurnalis cantik bernama Maddy Bowen.
Dalam perjalanan menuju pertambangan tempat Solomon menyembunyikan berlian,
mereka melewati berbagai serangan dari pemberontak RUF. Sehingga menjelang akhir
cerita, Maddy harus dievakuasi karena keadaan konflik semakin memanas, namun Archer
dan Solomon tetap menjalankan rencana awal. Setelah mencapai pertambangan, Archer
meminta bantuan kolonel Coetzee untuk membombardir kawasan tersebut.
Singkat cerita Solomon bertemu dengan Dia
anak lelakinya, tetapi Dia telah berubah
menjadi tentara anak yang benci terhadap
siapa pun termasuk ayahnya sendiri.
Dibawah pengawasan Kolonel Coetzee, Sol-
omon dan archer berusaha mencari lokasi
berlian tersebut. Tapi keadaan berubah keti-
ka Archer berusaha melawan atasannya dan
berhasil membunuh nya. Dalam pelariannya,
Archer berhasil mendapatkan berlian terse-
but dan Solomon berhasil mendapatkan
anaknya kembali, sayangnya Archer ter-
tembak dan tak bisa melanjutkan pelarian.
Archer memberikan berlian tersebut kepada
Solomon dan memerinthkannya membuka
secara luas ke dunia internasional apa yang
terjadi disana.
Akhir cerita, Solomon dengan bantuan Mad-
dy, menjual berlian dan mempublikasikan kepada dunia internasional apa yang terjadi di
Sierra Leonne. pelarangan ekspor berlian dari daerah konflik menyebabkan perusahaan
Van De Kaap disorot dan diprotes oleh dunia internasional. Solomon dan keluarganya
hidup dengan damai di London.
Dalam film ini, diulas berbagai isu dan kenyataan apa yang terjadi di Negara dunia ketiga
yaitu Afrika. Istilah TIA {this is Africa} menjadi prinsip bertahan hidup masyarakat disana
khususnya rakyat Sierra Leonne. Fakta yang sangat mencengangkan disajikan dalam film
ini adalah keserakahan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang hanya ingin mengeruk
kekayaan alam Afrika, kemiskinan dan kemelaratan rakyat Sierra Leonne. Selain itu pula
film ini juga membahas berbagai isu-isu sosial lainya seperti Apartheid, tentara anak, kon-
flik internal negara, dan pemberontakan.
K-GALLERY
HI FESTIVAL 2014
Diplomatic Course
UMY Scholarship Day
International Relations Debate Tournament 2014
International Relations Music Concert

Anda mungkin juga menyukai