Anda di halaman 1dari 8

KAWASAN PENYANGGAH HUTAN LINDUNG BUKIT KABA

(DESA SUMBER URIP KABUPATEN REJANG LEBONG)







Oleh
GUATI NOVALIA S (D1F011032)










JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

Kata P engantar
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang mana telah membawa dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang,dan dari ketidak tahuan dalam akademik
menjadi tahu, serta kelancaran dalam membuat paper yang berbentuk laporan tentang
kawasan penyanggah hutan dindung bukit kaba di desa sumber urip sehingga paper ini
dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan ini akan sangat bermanfatat dan berguna bagi
kita semua sebagai landasan ilmu pengetahuan dan sebagai pembelajaran. paper ini sangat
menarik untuk dipahami secara mendalam dan untuk bahan diskusi kita semua dalam
memahami tentang kawasan penyanggah. Kawasan penyanggah ini merupakah suatu studi
kasus yang harus diperhatikanoleh semua orang agar kelestarian hutan tetap dijaga dan di
manfaatkan dengan baik sehingga masyarakat yang ada di sekitar kawan tersebut
sejahteraan dan makmuran. paper ini juga mengkaji mengenai keadaan dan aktivitas
ekonomi yang ada di daerah sana. Dengan demikian pembaca dapat memperoleh
pemahaman yang lebih mengenai seberapa penting hutan bagi kehidupan manusia. Ruang
lingkup kajian ini serta keanekaragaman pemikiran ilmuan ilmuan yang mengkaji
kebijakan peran kawasan hutan penyanggah dan hutan lindung, serta untuk
mensejahterakan masyarakat yang ada disana dan telah menjaga dan mengawasi huta
lindung tersebut dengan baik.
Dan ucapan terimakasih kasih kepada dosen pembimbing yang telah
menghantarkan untuk belajar di desa sumber urip dan teman teman seperjuangan angkatan
2011 yang sama-sama belajar disana untuk memahami daerah yang dekat dengan kaki
bukit kaba. Disana kami semua belajar tentang manfaat alam bagi masyarakat yang ada
disekitar desa sumber urip.








PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Desa sumber urip terletak dibawah kaki bukit kaba yang terdiri dari 722 kk, yang
merupakan suatu kawasan penyanggah hutan, yang terletak tidak jauh dari gunung
tersebut. Kebanyakan dari warga desa tersebut bekerja sebagai petani sayur sayuran,
tetapi ada juga yang sebagai buruh tani, buruh tanam, buruh panen, dan ada juga yang
berkerja sebagai PNS tetapi itu hanya sebagian kecil saja. Desa sumber urip Secara ekologi
merupakan salah satu lahan yang sangat mendukung dan strategis, sebagai hutan yang
dilindungi dan jaraknya tidak jauh dari kakai bukit kaba sehingga hutan tersebut tetap
terjaga/tidak rusak, bahkan tidak dialih fungsikan. Didesa tersebut masyarakatnya
melakukan penanaman sayur yang jaraknya tidak terlalu jahu dari rumah. Hutan lindung
tersebut dijaga sebagai faktor penstabilan air dan penyimpanan air, serta sebagai tempat
atau rumah bagi fauna.
Desa sumber urip melakukan aktivitas perekonomian, dimana masyarakat tidak
membuka lahan atau bercocok tanam di hutan yang menjadi kawasan hutan yang dijaga
dan dilindungi, masyarakat didesa ini dalam melakukan kegiatan aktivitas pertanian hanya
sebagai petani sayur yang tidak merusak hutan tersebut, dari hasil bertani itulah yang
menjadi untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari hari, dengan hanya melakukan
aktivitas ekonomi yang seperti itu membuat kawasan hutan tetap terlihat keasliannya.
Walaupun ada yang mengambil hasil hutan itupun hanya mengambil bambu yang letaknya
tidak jauh dari hutan dan bambu yang diambilnyapun terbatas hanya untuk memenuhi
kebutuhan saja tanpa di selewengkan atau dibuat untuk macam-macam.
Kebanyakan masyarakat yang tinggal didesa sumber urip rata-rata orang jawa semua.
Desa sumber urip juga terkenal dengan kebersihan lingkungannya dan desa ini sekarang
menjadi desa terbersih sekabupaten rejang lebong tahun 2014.
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana fungsi aktivitas perekonomi petani sayur desa sumber urip sebagai
kawasan penyanggah hutan lindung yang terletak tidak jauh dari bukit kaba.
1.3 tujuan penulisan
Tujuan dalam penulisan paper ini ingin mengetahui bagaimana fungsi aktivitas
perekonomian petani sayur sebagai kawasan hutan lindung bukit kaba, agar hutan tetap
terjaga kelestariannya.

1.4 manfaat penulisan

Manfaat penulisan paper ini adalah dimana penulis dan pembaca mampu memahami
tentang kawasan penyanggah hutan lindung dan sebagai aktivitas perekonomian desa
sumber urip.

1.5 metode
menggunakan metode observasi dan partisipasi























PEMBAHASAN
Desa sumber urip adalah salah satu desa yang letaknya tidak jauh dari bukit kaba.
Desa ini terkenal dengan hasil pertaniannya, dimana masyarakt tersebut rata-rata sebagai
petani sayur , memeng ada masyarakat yang bekerja sebagai PNS dan pedagang tetapi itu
hanya sebagian kecil dari jumlah penduduknya. Warga masyarakat tersebut
menggantungkan kehidupan dalam pemenuhan kebutuhan hanya sebagai petani sayur-
sayuran. Jenis tanaman sayuran yang ditanami di kawasan desa tersebut seperti cabe,
kubis, sawi pahit, sawi manis, sawi pangsit, kacang panjang, terong, daun bawang, seledri,
tomat, dan tanaman lainnya. Kawasan daerah ini menjadi pokok yang dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat setempat. Sehingga ekonomi yang berjalan di desa
tersebut cukup berjalan dengan baik dan masih juga terdapat permasalahan ekonomi.
Permasalah tersebut tidak menentunya harga jual sayur-sayuran yang ditanam masyarakat
tersebut, dengan harga jual yang terkadang terlalu rendah membuat sayur-sayuran tersebut
tidak dipanen dan ibarak kata sayur tersebut hanya dipijak-pijak. Tetapi petani tersebut
tidak ada kata leleh dan menyerah, mereka masih tetap menanam dan menanam walaupun
harganya tidak sebanding dengan jerih payah yang telah dilakukan selama proses
penanaman sampai pada proses pemanenan tiba.
Bertanam sayur sayuran inilah yang menjadi sumber penghasilan/pendapatan
masyarakat sumber urip, sehingga kawasan hutan yang dilindungi tetap terjaga dan tidak
disentuh oleh mayarakat setempat, karena masyarakat hanya manfaatkan kawasan dan
lahan yang tidak terlalau jauh dari rumahnya dan tanpa harus membuka lahan hutan
lindung. Pertanian sayur sayuran memang cocok didesa tersebut karena tanahnya yang
subur dan daerhnya dekat dengan pegunungan. Tetapi masih ada sedikit dari masyarakat
tersebut yang menanam kopi dan itupun tidak menyentuh kawasan hutan yang dilindung.
Masyarakat desa sumber urip melakukan aktivitas pertanian jika suasana cuaca dianggap
baik, kerena didareah kaki bukit cuacanya sering berubah-ubah. Sehingga dengan keadaan
cuaca yang sering berubah-ubah dan tidak menentu ini membuat sebagian masyarakat
disana bekerja sebagai tukang ojek untuk menmbah penghasilan. Desa Sumber urip
terletak di kecamatan selupu Rejang yang tyerletak dengan kaki bukit Kaba ini merupakan
desa yang subur mungkin karena daerah ini terletak tidaj jauh dari kaki bukit kaba. Di desa
ini dikembangkan juga peternakan lebah. Harga madu yang diisikan dibotol teh botol sosro
seharga 20 ribu rupiah.
Penanaman sayur - sayuran juga ada yang tumpeng sari, artinya dimana dalam satu
lahan bisa di tanam dua jenis tanaman yang berbeda. Dengan demikian penghasilan yang
didapat oleh petani menjadi berlimpat, kemudian sistem penjuala hasil tani ini dengan cara
dijual langsung dengan toke/tengkulak dan ada juga yang dijual kegudang sayur. Tetapi
selain hal yang dijelaskan diatas, kenapa desa sumber urip menjadi desa penyangga hutan
lindung karena aktivitas perekonomian masyarakat tidak melibatkan hutan yang dilindungi,
masyarakat hanya melakukan aktivitas ekonomi diwilayah desa dengan melakukan
pertanian sayur - sayuran. Dengan melakukan pertanian tersebut hasil yang didapatkan
sebagai pemenuhan kebutuhan sehari -harinya.
Ekonomi yang berlangsung di desa sumber urip ini adalah ketergantungan hasil
pertanian yang di hasilkan petani dan juga bergantung pada harga jual hasil pertanian
tersebut, memang ada yang berkerja sebagai PNS dan pedagan, tetapi mereka masih juga
membuka lahan untuk usaha sampingannya Karena desa sumber urip ini mayoritas petani
sayur. Dalam hal kepemilikan lahan ini ada masyarakat yang mempunyai lahan sendiri
yaitu mereka yang sudah lama tinggal didaerah tersebut, tetapi ada juga yang menumpang,
yang menumpang itu adalah masyarakat yang baru datang kedaerah sumber urip ini.
Terkadang petani juga mengeluh dengan harga jual yang terjadi itu sangat rendah. Sosial
Ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan Tingkat pendidikan masyarakat di daerah sekitar
kawasan TWA. Bukit Kaba cukup baik, yang ditunjukkan dengan rata-rata pendidikan
masyarakat sampai tingkat SMA. Sarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Rejang
Lebong tersebut juga cukup baik dengan jumlah 525 sekolah baik negeri maupun swasta,
dan terdapat 3 (tiga) perguruan tinggi yaitu STAIN Curup, Universitas Hazairin kampus
Curup, dan STIA Curup.
Daerah agraris dengan sektor pertanian yang menjadi andalannya. Komoditi sektor
pertanian yang diusahakan adalah sayur-sayuran, karena didukung oleh iklim pegunungan
yang sejuk dan dingin. Komoditi andalan yang dapat menyumbangkan Komoditi sayur
yang sering diusahakan adalah cabe, kentang, kubis, sawi, daun bawang, bunga kol, wortel,
labu siam, buncis dan terung. Sosial yang kuat dalam membangun desa yang berbasis
penyangga hutan dikwasan bukit kaba adalah dengan melakukan gontong royong dengan
kas dilakukan pemungutan setahun sekali, selain itu juga ada jumat bersih bersih yang
dilaksanakan seminggu sekali, dan untuk karang taruna melakukan risma. Sebagian besar
tanggung jawab pekerjaan rumah di tanggung oleh perempuan dan anak laki- laki yang
tidak melanjutkan sekolah ada yang jadi tukang ojek atau membantu orang tua bertani.
Daerah Penyanggah adalah wilayah yang berada di luar kawasan suaka alam baik
sebagai kawasan hutan lain, tanah negara bebas maupun tanah yang dibebani hak, yang
diperlukan maupun menjaga ketentuan kawasan suaka alam. Daerah penyanggah berperan
sangat penting bagi kelestarian suaka alam dan kawasan pelestarian alam dalam
mengurangi tekanan penduduk terhadap kawasan pada daerah atau desa sekitar kawasan
yang berinteraksi tinggi dengan memadukan kepentingan konservasi dan perekonomian
masyarakat sekitarnya. Fungsi daerah penyanggah ini dapat diwujudkan secara optimal
dengan pengelolaan pemanfaatan jasa lingkungan, nilai ekonomi dan konservasi lahan
masyarakat, melalui rehabilitasi lahan kritis dalam sistem hutan kemasyarakatan, hutan
rakyat atau agroforestry. Model pengembangan dan pengelolaannya didasarkan pada aspek
ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar kawasan dalam bentuk pembagian
daerah penyangga ke dalam zonasi.Zonasi tersebut terbagi tiga, yaitu jalur hijau, jalur
interaksi dan jalur kawasan budidaya. Komposisi jenis tumbuhan yang dikembangkan di
masing-masing jalur disesuaikan dengan jarak dari batas kawasan, zonasi, dan luas lahan
agar tidak berdampak pada kawasan. Pengembangan tanaman pangan, sayuran, buah-
buahan, obat obatan dan perkayuan dalam sistem agroforestry mempunyai nilai ekonomis
dan ekologis secara terpadu untuk melestarikan sumber genetika tanaman dan satwa liar
serta konservasi lahan dan air.
Desa sumber urip ini salah satu kekuatan yang pontensial untuk upaya agar
kelestarian hutan koservasi didalamnya agar tetap terjaga dan merupakan contoh langkah
awal agar keberlangsungan hutan ini tetap menjadi lestari. Karena desa sumber urip telah
mampu menjadi contoh desa yang mandiri dan mempunyai landasan kuat dalam
membangun ekonomi masyarakatnya. Kemudian pertanian yang dilakukan oleh
masyarakatnya cukup baik terlihat dengan tata rapi tempat ladang pertanian sayur
sayurannya.



KESIMPULAN
Daerah agraris dengan sektor pertanian yang menjadi andalannya. Komoditi sektor
pertanian yang diusahakan adalah sayur-sayuran, karena didukung oleh iklim pegunungan
yang sejuk dan dingin. Desa sumber urip adalah salah satu desa yang letaknya tidak jauh
dari bukit kaba. Kawasan daerah ini menjadi pokok yang dilakukan oleh pemerintah
maupun masyarakat setempat. Sehingga ekonomi yang berjalan di desa tersebut cukup
berjalan dengan baik dan masih juga terdapat permasalahan ekonomi. Permasalah tersebut
tidak menentunya harga jual sayur-sayuran yang ditanam masyarakat tersebut, dengan
harga jual yang terkadang terlalu rendah membuat sayur-sayuran tersebut tidak dipanen
dan ibarak kata sayur tersebut hanya dipijak-pijak.
Penanaman sayur - sayuran juga ada yang tumpeng sari, artinya dimana dalam satu
lahan bisa di tanam dua jenis tanaman yang berbeda. Dengan demikian penghasilan yang
didapat oleh petani menjadi berlimpat, kemudian sistem penjuala hasil tani ini dengan cara
dijual langsung dengan toke/tengkulak dan ada juga yang dijual kegudang sayur.Seluruh
kawasan yang didekat desa di manfaatkan beragam macam jenis sayur sayuran dan
seluruh anggota keluarga yang tidak sekolah atau kerja di swasta, pedagang, pns. Ikut serta
membantu pertanian tersebut. Pertanian yang dihasilkan oleh para petani itu bisa dihasilkan
bebrapa bulan saja tergantung jenis sayur yang ditanam. Melihat kondisi tersebut desa
sumber urip ini termasuk desa yang tertata dengan baik, bersih dan aman, kondisi sosial
yang ada didalamnya juga terbilang telah maju. Dengan pendidikan rata sma dan
kesehatanpun telah di atur dengan sedemikian rupa dan telah terdapat puskesmas dan
klinik swasta.

Anda mungkin juga menyukai