JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BENGKULU 2014
Kata P engantar Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang mana telah membawa dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang,dan dari ketidak tahuan dalam akademik menjadi tahu, serta kelancaran dalam membuat paper yang berbentuk laporan tentang kawasan penyanggah hutan dindung bukit kaba di desa sumber urip sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan ini akan sangat bermanfatat dan berguna bagi kita semua sebagai landasan ilmu pengetahuan dan sebagai pembelajaran. paper ini sangat menarik untuk dipahami secara mendalam dan untuk bahan diskusi kita semua dalam memahami tentang kawasan penyanggah. Kawasan penyanggah ini merupakah suatu studi kasus yang harus diperhatikanoleh semua orang agar kelestarian hutan tetap dijaga dan di manfaatkan dengan baik sehingga masyarakat yang ada di sekitar kawan tersebut sejahteraan dan makmuran. paper ini juga mengkaji mengenai keadaan dan aktivitas ekonomi yang ada di daerah sana. Dengan demikian pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih mengenai seberapa penting hutan bagi kehidupan manusia. Ruang lingkup kajian ini serta keanekaragaman pemikiran ilmuan ilmuan yang mengkaji kebijakan peran kawasan hutan penyanggah dan hutan lindung, serta untuk mensejahterakan masyarakat yang ada disana dan telah menjaga dan mengawasi huta lindung tersebut dengan baik. Dan ucapan terimakasih kasih kepada dosen pembimbing yang telah menghantarkan untuk belajar di desa sumber urip dan teman teman seperjuangan angkatan 2011 yang sama-sama belajar disana untuk memahami daerah yang dekat dengan kaki bukit kaba. Disana kami semua belajar tentang manfaat alam bagi masyarakat yang ada disekitar desa sumber urip.
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Desa sumber urip terletak dibawah kaki bukit kaba yang terdiri dari 722 kk, yang merupakan suatu kawasan penyanggah hutan, yang terletak tidak jauh dari gunung tersebut. Kebanyakan dari warga desa tersebut bekerja sebagai petani sayur sayuran, tetapi ada juga yang sebagai buruh tani, buruh tanam, buruh panen, dan ada juga yang berkerja sebagai PNS tetapi itu hanya sebagian kecil saja. Desa sumber urip Secara ekologi merupakan salah satu lahan yang sangat mendukung dan strategis, sebagai hutan yang dilindungi dan jaraknya tidak jauh dari kakai bukit kaba sehingga hutan tersebut tetap terjaga/tidak rusak, bahkan tidak dialih fungsikan. Didesa tersebut masyarakatnya melakukan penanaman sayur yang jaraknya tidak terlalu jahu dari rumah. Hutan lindung tersebut dijaga sebagai faktor penstabilan air dan penyimpanan air, serta sebagai tempat atau rumah bagi fauna. Desa sumber urip melakukan aktivitas perekonomian, dimana masyarakat tidak membuka lahan atau bercocok tanam di hutan yang menjadi kawasan hutan yang dijaga dan dilindungi, masyarakat didesa ini dalam melakukan kegiatan aktivitas pertanian hanya sebagai petani sayur yang tidak merusak hutan tersebut, dari hasil bertani itulah yang menjadi untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari hari, dengan hanya melakukan aktivitas ekonomi yang seperti itu membuat kawasan hutan tetap terlihat keasliannya. Walaupun ada yang mengambil hasil hutan itupun hanya mengambil bambu yang letaknya tidak jauh dari hutan dan bambu yang diambilnyapun terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan saja tanpa di selewengkan atau dibuat untuk macam-macam. Kebanyakan masyarakat yang tinggal didesa sumber urip rata-rata orang jawa semua. Desa sumber urip juga terkenal dengan kebersihan lingkungannya dan desa ini sekarang menjadi desa terbersih sekabupaten rejang lebong tahun 2014. 1.2 Rumusan masalah Bagaimana fungsi aktivitas perekonomi petani sayur desa sumber urip sebagai kawasan penyanggah hutan lindung yang terletak tidak jauh dari bukit kaba. 1.3 tujuan penulisan Tujuan dalam penulisan paper ini ingin mengetahui bagaimana fungsi aktivitas perekonomian petani sayur sebagai kawasan hutan lindung bukit kaba, agar hutan tetap terjaga kelestariannya.
1.4 manfaat penulisan
Manfaat penulisan paper ini adalah dimana penulis dan pembaca mampu memahami tentang kawasan penyanggah hutan lindung dan sebagai aktivitas perekonomian desa sumber urip.
1.5 metode menggunakan metode observasi dan partisipasi
PEMBAHASAN Desa sumber urip adalah salah satu desa yang letaknya tidak jauh dari bukit kaba. Desa ini terkenal dengan hasil pertaniannya, dimana masyarakt tersebut rata-rata sebagai petani sayur , memeng ada masyarakat yang bekerja sebagai PNS dan pedagang tetapi itu hanya sebagian kecil dari jumlah penduduknya. Warga masyarakat tersebut menggantungkan kehidupan dalam pemenuhan kebutuhan hanya sebagai petani sayur- sayuran. Jenis tanaman sayuran yang ditanami di kawasan desa tersebut seperti cabe, kubis, sawi pahit, sawi manis, sawi pangsit, kacang panjang, terong, daun bawang, seledri, tomat, dan tanaman lainnya. Kawasan daerah ini menjadi pokok yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat setempat. Sehingga ekonomi yang berjalan di desa tersebut cukup berjalan dengan baik dan masih juga terdapat permasalahan ekonomi. Permasalah tersebut tidak menentunya harga jual sayur-sayuran yang ditanam masyarakat tersebut, dengan harga jual yang terkadang terlalu rendah membuat sayur-sayuran tersebut tidak dipanen dan ibarak kata sayur tersebut hanya dipijak-pijak. Tetapi petani tersebut tidak ada kata leleh dan menyerah, mereka masih tetap menanam dan menanam walaupun harganya tidak sebanding dengan jerih payah yang telah dilakukan selama proses penanaman sampai pada proses pemanenan tiba. Bertanam sayur sayuran inilah yang menjadi sumber penghasilan/pendapatan masyarakat sumber urip, sehingga kawasan hutan yang dilindungi tetap terjaga dan tidak disentuh oleh mayarakat setempat, karena masyarakat hanya manfaatkan kawasan dan lahan yang tidak terlalau jauh dari rumahnya dan tanpa harus membuka lahan hutan lindung. Pertanian sayur sayuran memang cocok didesa tersebut karena tanahnya yang subur dan daerhnya dekat dengan pegunungan. Tetapi masih ada sedikit dari masyarakat tersebut yang menanam kopi dan itupun tidak menyentuh kawasan hutan yang dilindung. Masyarakat desa sumber urip melakukan aktivitas pertanian jika suasana cuaca dianggap baik, kerena didareah kaki bukit cuacanya sering berubah-ubah. Sehingga dengan keadaan cuaca yang sering berubah-ubah dan tidak menentu ini membuat sebagian masyarakat disana bekerja sebagai tukang ojek untuk menmbah penghasilan. Desa Sumber urip terletak di kecamatan selupu Rejang yang tyerletak dengan kaki bukit Kaba ini merupakan desa yang subur mungkin karena daerah ini terletak tidaj jauh dari kaki bukit kaba. Di desa ini dikembangkan juga peternakan lebah. Harga madu yang diisikan dibotol teh botol sosro seharga 20 ribu rupiah. Penanaman sayur - sayuran juga ada yang tumpeng sari, artinya dimana dalam satu lahan bisa di tanam dua jenis tanaman yang berbeda. Dengan demikian penghasilan yang didapat oleh petani menjadi berlimpat, kemudian sistem penjuala hasil tani ini dengan cara dijual langsung dengan toke/tengkulak dan ada juga yang dijual kegudang sayur. Tetapi selain hal yang dijelaskan diatas, kenapa desa sumber urip menjadi desa penyangga hutan lindung karena aktivitas perekonomian masyarakat tidak melibatkan hutan yang dilindungi, masyarakat hanya melakukan aktivitas ekonomi diwilayah desa dengan melakukan pertanian sayur - sayuran. Dengan melakukan pertanian tersebut hasil yang didapatkan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari -harinya. Ekonomi yang berlangsung di desa sumber urip ini adalah ketergantungan hasil pertanian yang di hasilkan petani dan juga bergantung pada harga jual hasil pertanian tersebut, memang ada yang berkerja sebagai PNS dan pedagan, tetapi mereka masih juga membuka lahan untuk usaha sampingannya Karena desa sumber urip ini mayoritas petani sayur. Dalam hal kepemilikan lahan ini ada masyarakat yang mempunyai lahan sendiri yaitu mereka yang sudah lama tinggal didaerah tersebut, tetapi ada juga yang menumpang, yang menumpang itu adalah masyarakat yang baru datang kedaerah sumber urip ini. Terkadang petani juga mengeluh dengan harga jual yang terjadi itu sangat rendah. Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan Tingkat pendidikan masyarakat di daerah sekitar kawasan TWA. Bukit Kaba cukup baik, yang ditunjukkan dengan rata-rata pendidikan masyarakat sampai tingkat SMA. Sarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Rejang Lebong tersebut juga cukup baik dengan jumlah 525 sekolah baik negeri maupun swasta, dan terdapat 3 (tiga) perguruan tinggi yaitu STAIN Curup, Universitas Hazairin kampus Curup, dan STIA Curup. Daerah agraris dengan sektor pertanian yang menjadi andalannya. Komoditi sektor pertanian yang diusahakan adalah sayur-sayuran, karena didukung oleh iklim pegunungan yang sejuk dan dingin. Komoditi andalan yang dapat menyumbangkan Komoditi sayur yang sering diusahakan adalah cabe, kentang, kubis, sawi, daun bawang, bunga kol, wortel, labu siam, buncis dan terung. Sosial yang kuat dalam membangun desa yang berbasis penyangga hutan dikwasan bukit kaba adalah dengan melakukan gontong royong dengan kas dilakukan pemungutan setahun sekali, selain itu juga ada jumat bersih bersih yang dilaksanakan seminggu sekali, dan untuk karang taruna melakukan risma. Sebagian besar tanggung jawab pekerjaan rumah di tanggung oleh perempuan dan anak laki- laki yang tidak melanjutkan sekolah ada yang jadi tukang ojek atau membantu orang tua bertani. Daerah Penyanggah adalah wilayah yang berada di luar kawasan suaka alam baik sebagai kawasan hutan lain, tanah negara bebas maupun tanah yang dibebani hak, yang diperlukan maupun menjaga ketentuan kawasan suaka alam. Daerah penyanggah berperan sangat penting bagi kelestarian suaka alam dan kawasan pelestarian alam dalam mengurangi tekanan penduduk terhadap kawasan pada daerah atau desa sekitar kawasan yang berinteraksi tinggi dengan memadukan kepentingan konservasi dan perekonomian masyarakat sekitarnya. Fungsi daerah penyanggah ini dapat diwujudkan secara optimal dengan pengelolaan pemanfaatan jasa lingkungan, nilai ekonomi dan konservasi lahan masyarakat, melalui rehabilitasi lahan kritis dalam sistem hutan kemasyarakatan, hutan rakyat atau agroforestry. Model pengembangan dan pengelolaannya didasarkan pada aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar kawasan dalam bentuk pembagian daerah penyangga ke dalam zonasi.Zonasi tersebut terbagi tiga, yaitu jalur hijau, jalur interaksi dan jalur kawasan budidaya. Komposisi jenis tumbuhan yang dikembangkan di masing-masing jalur disesuaikan dengan jarak dari batas kawasan, zonasi, dan luas lahan agar tidak berdampak pada kawasan. Pengembangan tanaman pangan, sayuran, buah- buahan, obat obatan dan perkayuan dalam sistem agroforestry mempunyai nilai ekonomis dan ekologis secara terpadu untuk melestarikan sumber genetika tanaman dan satwa liar serta konservasi lahan dan air. Desa sumber urip ini salah satu kekuatan yang pontensial untuk upaya agar kelestarian hutan koservasi didalamnya agar tetap terjaga dan merupakan contoh langkah awal agar keberlangsungan hutan ini tetap menjadi lestari. Karena desa sumber urip telah mampu menjadi contoh desa yang mandiri dan mempunyai landasan kuat dalam membangun ekonomi masyarakatnya. Kemudian pertanian yang dilakukan oleh masyarakatnya cukup baik terlihat dengan tata rapi tempat ladang pertanian sayur sayurannya.
KESIMPULAN Daerah agraris dengan sektor pertanian yang menjadi andalannya. Komoditi sektor pertanian yang diusahakan adalah sayur-sayuran, karena didukung oleh iklim pegunungan yang sejuk dan dingin. Desa sumber urip adalah salah satu desa yang letaknya tidak jauh dari bukit kaba. Kawasan daerah ini menjadi pokok yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat setempat. Sehingga ekonomi yang berjalan di desa tersebut cukup berjalan dengan baik dan masih juga terdapat permasalahan ekonomi. Permasalah tersebut tidak menentunya harga jual sayur-sayuran yang ditanam masyarakat tersebut, dengan harga jual yang terkadang terlalu rendah membuat sayur-sayuran tersebut tidak dipanen dan ibarak kata sayur tersebut hanya dipijak-pijak. Penanaman sayur - sayuran juga ada yang tumpeng sari, artinya dimana dalam satu lahan bisa di tanam dua jenis tanaman yang berbeda. Dengan demikian penghasilan yang didapat oleh petani menjadi berlimpat, kemudian sistem penjuala hasil tani ini dengan cara dijual langsung dengan toke/tengkulak dan ada juga yang dijual kegudang sayur.Seluruh kawasan yang didekat desa di manfaatkan beragam macam jenis sayur sayuran dan seluruh anggota keluarga yang tidak sekolah atau kerja di swasta, pedagang, pns. Ikut serta membantu pertanian tersebut. Pertanian yang dihasilkan oleh para petani itu bisa dihasilkan bebrapa bulan saja tergantung jenis sayur yang ditanam. Melihat kondisi tersebut desa sumber urip ini termasuk desa yang tertata dengan baik, bersih dan aman, kondisi sosial yang ada didalamnya juga terbilang telah maju. Dengan pendidikan rata sma dan kesehatanpun telah di atur dengan sedemikian rupa dan telah terdapat puskesmas dan klinik swasta.