Anda di halaman 1dari 10

Louis Victor de Broglie dengan Temuannya Sifat

Gelombang Elektron


OLEH:
KELOMPOK XII:
1. SUSI D.SIANTURI (11100012)
2. RESDA SINAGA (11100013)
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA
MATA KULIAH :SEJARAH FISIKA
DOSEN : Drs. JUNIAR HUTAHAYAN,Msi






FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
PEMATANGSIANTAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam Sejarah Fisika tentang Tokoh-
Tokoh Fisika Modern,dalam hal ini penulis mengulas tentang Louis Victor de Brogliedengan
Sifat Gelombang Elektron sesuai dengan tugas yang diberikan oleh dosen pengasuh kami.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong dan
memotivasi pembuatan makalah ini agar lebih baik dan efisien. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada bapak Drs.Juniar Hutahayan,Msi sebagai dosen pengasuh dalam
menyerahkan penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang kurang
sempurna dalam pembahasan ini, oleh karena itu bagi pihak yang membaca makalah ini
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk mengembangkan serta menyempurnakan
penyusunan makalah ini dikemudian hari. Semoga penulisan makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih.




Pematangsiantar, Maret 2014
Penyusun,


Kelompok XII





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.1 Biografi Louis Victor de Broglie.
2.2 Konsep gelombang de Broglie
BAB III PENUTUP........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau
gelombang.Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas
dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam
kecepatan tinggi. Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama
dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas
khusus. Ilmu Fisika Modern dikembangkan pada awal abad 20, dimana perumusan
perumusan dalam Fisika Klasik tidak lagi mampu menjelaskan fenomenafenomena yang
terjadi pada materi yang sangat kecil. Fisika Modern diawali oleh hipotesa Planck yang
menyatakan bahwa besaran energi suatu benda yang beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat
kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta), sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan
ditemukannya konsep dualisme partikel-gelombang.Konsep dualisme dan besaran kuanta ini
merupakan dasar dari Fisika Modern.Dalam makalah ini dibahas konsep, hipotesa dan
eksperimen yang menjadikan andasan pengembangan fisika modern serta penerapan fisika
modern Louis Victor de Broglie adalah salah satu tokoh fisika modern yang menemukan sifat
gelombang elektron

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep gelombang de Broglie?
1.3 Tujuan
Untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan pemahaman pembaca tentang tokoh-tokoh
sejarah fisika modern serta teori penemuannya,khususnya Louis Victor duc De Broglie dengan
temuannya yaitu mengenai sifat gelombang electron.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi / Sejarah Singkat Louis Victor de Broglie
Louis Victor duc De Broglie ( 1892 - 1987 ) adalah ahli fisika
murni Perancis, Penemu sifat gelombang electron, pengarang, guru
besar, doctor, pemenang Hadiah Nobel, Anggota Lembaga Ilmu
Pengetahuan Perancis dan I nggris. Ia lahir di Dieppe, Perancis,
pada tanggal 15 Agustus 1892 dan meninggal di Paris, Perancis
pada tanggal 19 Maret 1987. Ia keturunan orang bangsawan yang
berkedudukan tinggi di Perancis. Broglie sebenarnya nama kota kecil
di Normandia. Kemudian nama ini berubah jadi nama keluarga.
Sejak abad ke-17 dari keluarga ini muncul tokoh-tokoh militer,
politik dan diplomat terkenal.
Dalam fisika De Broglie dipakai sebagai nama ahli fisika yang mengajukan hipotesis,
bahwa electron bersifat gelombang. De Broglie hanya membuat hepotesis atau teori. Ia tidak
pernah dan tidak suka mengadakan eksperimen. Ia tidak pernah membuktikan, bahwa elektron
bersifat sebagai gelombang. Tapi karena kemudian ternyata bahwa teorinya benar, maka pada
tahun 1929 ia mendapat Hadiah Nobel untuk fisika. Peristiwa itu membuktikan bahwa intuisi
kadang-kadang berada di atas akal sehat dan eksperimen. Bagaimana asal mulanya De Broglie
menemukan hipotesis itu?.
Mula-mula De Broglie ingin jadi diplomat. Maka ia bersekolah dan kuliah di jurusan
sejarah. Pada umur 17 tahun ia berhasil mendapat gelar di bidang sejarah. Tapi tiba-tiba ia
mendengar tentang penemuan Max Planck dan Albert Einstein. Max Planck menemukan foton.
Einstein menemukan, bahwa massa sama dengan energi. Sejak itu De Broglie sangat tertarik
pada fisika. Maka pada umur 18 tahun ia masuk Universitas Sorbonne jurusan fisika teori. Empat
tahun kemudian pecah Perang Dunia I (1914 1918). De Broglie diangkat jadi petugas radio di
menara Eiffel. Di sini ia berhadapan langsung dengan gelombang radio. Pikirannya penuh
dengan pertanyaan tentang gelombang. Sesudah perang selesai, ia melanjutkan kuliahnya.
2.2 gelombang de Broglie
Pada tahun 1923 A.H. Compton menemukan bahwa cahaya memiliki sifat kembar
sebagai gelombang dan sebagai partikel. Penemuan ini menyebabkan De Broglie berpikir
sebagai berikut, Kalau cahaya bersifat gelombang dan partikel, maka partikel pun dapat
bersifat gelombang. Hipotesis ini dibuktikan kebenarannya oleh Clinton Davisson dan Lester
Germer pada tahun 1927. Keduanya ahli fisika Amerika Serikat
Radiasi cahaya dapat dianggap sebagai arus foton atau sebagai gerak gelombang. pada tahun
1923 de Broglie mengemukakan bahwa dualisme yang sama terdapat pula dalam hal elektron.
Menurut teori relativitas dari Einstein, energi suatu partikel dinyatakan sebagai:
E = mc
2

m ialah massa partikel dan c
2
ialah kecepatan cahaya. Dengan menggunakan hubungan E = hv,
didapat mc
2
= hv = hc/, sehingga untuk foton:
= h/mc = h/p
p ialah momentum. De Broglie kemudian mengemukakan bahwa sifat gelombang-partikel dari
radiasi dapat diterapkan terhadap elektron, karena elektron hampir sekecil foton. Untuk elektron
berlaku:
= h/mv = h/p
v ialah kecepatan elektron. Panjang gelombang dari partikel yang dihitung dengan jalan ini
disebut panjang gelombang de Broglie. Gelombang yang mengendalikan gerakan dari partikel-
partikel [

] disebut gelombang De Broglie.Dalam kehidupan sehari-hari postulat De


Broglie tidak banyak perannya karena menyangkut ukuran-ukuran yang sangat kecil
Sifat gelombang yang dikemukakan oleh de Broglie kemudian dibenarkan oleh Davidson dan
Germer dalam tahun 1928, yang mendapatkan pola difraksi dari elektron dengan menjatuhkan
sinar pada suatu bidang dari kristal nikel.
Dengan adanya gerak gelombang dari elektron, maka diperlukan suatu teori kuantum yang baru,
yang selain dapat menerangkan gerak elektron dalam atom dan menghitung energi yang
mungkin, juga dapat memperhitungkan efek difraksi.
Cara klasik untuk mengamati perilaku gelombang adalah dengan percobaan dua celah.
Seberkas elektron dapat dihasilkan dengan sembarang momentum yang diinginkan, yaitu dengan
cara mempercepatkannya melalui suatu beda potensial elektrik. Akibatnya dapat menghasilkan
seberkas elektron yang panjang gelombang deBroglinya dapat diubah-ubah dalam suatu selang
nilai yang lebar. Hakikat gelombang dari elektron dapat disingkap dengan melewatkan berkas
elektron itu pada suatu penghalang dua-celah. Tetapi, pembuatan dua-celah yang sesuai bagi
elektron merupakan suatu persoalan eksperimen sulit yang belum terpecahkan hingga bebrapa
tahun kemuadian setelah hipotesis deBroglie mendapat dukungan dari sejumlah percobaan
lainnya.Kemudian meneliti beberapa percobaan uji hipotesis deBroglie lainnya yang
memperagakan perilaku gelombang dari partikel.
Karena interferensi dan difraksi merupalan pertunjuk khas perilaku gellombang, maka
hakikat gelombang dari elektron hanya dapat disingkat dengan melakukan dua percobaan
Untuk meneliti hakikat gelombang dari elektron, Dengan mengikuti aturan kerja t. Mula-
mula mempercepat seberkas elektron melalui suatu potensial V, hingga mencapai energi kinetik
dan momentum . Mekanika gelombang melukiskan berkas elektron-elektron
ini sebagai suatu gelombang dengan panjang gelombang . Berkas gelombang ini
menumbuk sebuah kristal dengan cara yang sama seperti berkas sinar-X dan berkas yang
terhambur.
Bukti percobaan pertama hakikat gelombang dari elektron (dan bukti kualitatif dari
hubungan deBroglie ) diperoleh segera setelah deBroglie mengemukakan hipotesisnya.
Pada tahun 1926, di laboratorium Bell Telephone, Clinton Davisson dan Lester Germer
menyelidiki pemantulan berkas elektron dari permukaan kristal nikel. Gambaran skematis
peralatan mereka diperlihatkan pada gambar dibawah. Dalam percobaan , seberkas elektron dari
suatu kawat pijar panas dipercepat melalui suatu beda potensial V. Setelah melewati suatu celah
kecil, berkas elektron ini menumbuk kristal nikel tunggal. Elektronnya lalu dihamburkan
kesegala arah oleh atom kristal, beberapa menumbuk suatu detektor, yang dapat digerakan
kesembarang sudut relatif terhadap arah berkas datang, yang mengukur intensitas berkas
elektron yang dihamburkan pada sudut itu.

Gambar diamping merupakan peralatan yang dipergunakan
Davisson dan Germer untuk memperlajari difraksi elektron.
Elektron meninggalkan kawat pijar F dan dipercepat oleh
tegangan V. Berkasnya kemudian menumbuk sebuah kristal dan
berkas yang terhambur diamati pada sudut relatif terhadap
berkas datang. Detektor dapat diputar dalam rentang sudut 0
hingga 90
o
.


Menganggap bahwa setiap atom kristal dapat bertindak
sebagai satu penghambur, maka gelombang elektron
yang terhambur dapat berinterferensi, sehingga memperoleh semacam kisi difraksi kristal bagi
gelombang elektron. Sebarang bidang khayal yang memuat sejumlah atom dalam kristal
memiliki pusat-pusat hambur yang tersusun secara teratur sehingga dapat menghasilkan suatu
pola interferensi.
Berkas yang terpantul dengan intensitas maksimum akan teramati pada sudut apabila
syarat Bragg bagi interferensi maksimum dipenuhi. Jika atom a berhubungan dengan jarak d
maka:
(

)
Untuk karyanya, Davisson dianugerahi Nobel pada tahun 1937, bersama-sama dengan
G.P.Thomson, yang juga secara bersamaan memberoleh bukti tentang hakikat gelombang dari
elektron melalui percobaan difraksi elektron dalam lembaran logam tipis logam.
Selain percobaan Davisson-Germer yang memperagakan difraksi berkas elektron, mungkin
pula untuk memperagakan hakikat gelombang dari elektron lewat percobaan dua-celah Young
dengan menggunakan berkas elektron. Percobaan ini dilakukan pada tahun 1961 oleh Clauss
Jonsson, yang mempercepat suatu berkas elektron melalui suatu tegangan elektrik 50.000 V dan
kemudian melewatkannya melalui dua-celah berjarak 2,0 x 10
-6
m dan lebar masing-masing
celah 0,5 x 10
-6
m.
Elektron dapat berprilaku sebagai sebuah partikel ataupun gelombang, tetapi tidak dapat
mengamati keduanya secara serempak. Ini adalah dasar dari asas salin melengkapi yang
mengatakan bahwa gambaran lengkap dari suatu kesatuan fisika seperti foton atau elektron tidak
dapat diungkapkan secara tersendiri dalam perilaku partikel saja atau gelombang saja, tetapi
harus ditinjau dari kedua belah aspek.









BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
De Broglie menyatakan bahwa partikel-partikel seperti electron, proton dan netron
mempunyai sifet dualisme, yakni gelombang dan partikel. Ide tersebut dinyatakn sebagai
berikut: Suatu partikel yang bergerak dengan momentum p dikendalikan oleh suatu
gelombang yang panjang gelombangnya memenuhi hubungan:


Gelombang yang mengendalikan gerakan dari partikel-partikel [

] disebut gelombang
De Broglie.Dalam kehidupan sehari-hari postulat De Broglie tidak banyak perannya karena
menyangkut ukuran-ukuran yang sangat kecil.
3.2 Saran
Dalam mempelajari Gelombang De Broglie ini diharapkan rasa ingin tau dan kecintaan yang
tinggi akan dunia sains agar menimbulkan motivasi yang kuat sehingga materinya yang
cukup rumit dapat lebih menyenangkan dan tampak mudah dicerna.













DAFTAR PUSTAKA
Beiser Arthur. 1982. Konsep Fisika Moderen. Erlangga. Jakarta.
Muljono. 2003. Fisika Modern. ANDI. Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Louis-Victor_Pierre_Raymond_de_Broglie""
http://en.wikipedia.org/wiki/Matter_wave"

Anda mungkin juga menyukai