Anda di halaman 1dari 14

DESAIN PENELITIAN

Proses Penelitian : Langkah ke-6


Desain Penelitian.
Tujuan
Penelitian :
-Eksplorasi
-Deskripsi
-Uji
Hipotesis

Unit
Analisis :
-Individu
-Pasangan
-Kelompok
-Organisasi
dll
Tipe
Investigasi :
-Kausalitas
-Korelasional
-Deferensiasi
dll
Tingkat
Interferensi :
-Minimal
-Moderat
-Maksimal

Setting
Kajian :
-Alamiah
-Kontrol/
Simulasi
Teknik
Sampling :
-Sampling
Probabilitas/
Non Prob.
- Ukuran n
Horison
Waktu :
Cross-
section/
Longitudinal


M
A
S
A
L
A
H
Peng-
ukuran
Dan
Ukuran

Pengumpulan
Data :
-Observasi
-Interview
-Kuesioner
-Pengukuran
Fisik

Analisis
Data :
-Ukuran
Gejala
Pusat/
Letak.
-Uji
Kesesuaian.
-Uji
Hipotesis
Tujuan Penelitian/Studi/Kajian.
Kajian Exploratory :
Dilakukan bilamana tidak terdapat pengetahuan/informasi yang
cukup memadai bagaimana suatu masalah dipecahkan dimasa
lalu. Dalam kasus demikian, pengumpulan data pendahuluan
harus dilakukan secara ekstensif untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik mengenai fenomena yang ada, baru kemudian
merancang model dan mengembangkan kerangka teroritis dan
merumuskan hiptesis.
Grounded Research merupakan contoh penelitian exploratory
yang bersifat kualitatif dimana tidak terdapat/minimnya hasil
penelitian terdahulu, dan peneliti menempatkan teori sebagai
latar.
... tujuan Penelitian/Studi/Kajian.
Kajian Deskriptif.
Dilakukan untuk mengetahui/menegaskan dan mendeskripsikan
karakteristik variabel-variabel yang diteliti. Kajian deskriptif
menyediakan alternatif bagi peneliti untuk menggambarkan
profil/aspek-aspek yang relevan dari suatu fenomena terkait unit
analisis individu, dyads, kelompok, organisasional, industri, atau
perspektif lainnya.
Kajian deskriptif membantu peneliti untuk memahami
karakteristik satuan pengamatan pada situasi tertentu, berfikir
sistematis mengenai aspek-aspek yang diteliti pada situasi
tertentu, menawarkan gagasan untuk melakukan
penyelidikan/penelitian lebih lanjut, dan membantu dalam proses
pengambilan keputusan (yang relatif sederhana).
... tujuan Penelitian/Studi/Kajian.
Kajian Guna Pengujian Hipotesis.
Kajian yang disertai dengan pengujian hipotesis
biasanya menjelaskan sifat keterkaitan atau perbedaan
yang ada diantara dua/lebih kelompok/faktor-faktor
pada situasi tertentu.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan
varians dari variabel terikat/respon/endogenous, atau
untuk memprediksi/mengestimasi hasil (outcome)
berdasarkan perubahan-perubahan pada variabel
prediktor/exogenous.
Tipe Investigasi
Kausalitas merupakan tipe investigasi yang bertujuan
untuk mencari solusi/jawaban/ kesimpulan mengenai
penyebab terjadinya suatu faktor respon, atau akibat
dari satu/lebih faktor prediktor pada situasi tertentu.
Korelasional merupakan tipe investigasi yang lebih
menekankan kepada identifikasi faktor-faktor krusial
yang berhubungan dengan masalah.
Analisis deferensiasi merupakan tipe investigasi yang
menekankan kepada analisis perbedaan diantara
dua/lebih kelompok/sampel independen/dependen pada
situasi tertentu dengan faktor tertentu sebagai kontrol.
Tingkat Interferensi Peneliti.
Minimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya
korelasional) pada lingkungan yang sebenarnya/alami
tanpa campur tangan peneliti pada alur kegiatan/situasi
organisasional yang ditelitinya.
Moderat : Peneliti melakukan penelitian (biasanya
kausalitas) dengan mencoba memanipulasi variabel
tertentu untuk mengkaji dampaknya terhadap variabel
respon.
Maksimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya
kausalitas/diferensiasi) dengan memanipulasi variabel
tertentu dan mengontrol variabel lain (membuat setting
artifisial). Penelitian dengan tingkat interferensi
maksimal umumnya dilakukan di laboratorium.
Setting Kajian
Setting Alamiah (noncontrived setting)
menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang
minimal (biasanya pada tipe kajian korelasional)
atau moderat (biasanya pada tipe kajian
kausalitas).
Setting Dikontrol (contrived setting)
menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang
maksimal (biasanya pada tipe kajian
kausalitas/diferensiasi).
Pengukuran Dan Ukuran.
Bahasan tersendiri
Unit Analisis.
Penentuan unit analisis sejalan dengan formulasi
pertanyaan penelitian, penentuan ukuran sampel,
dan pengumpulan data. Unit analisis
berhubungan dengan tingkat agregasi/kesatuan
data yang dikumpulkan pada saat akan
melakukan tahapan analisis data.
Unit analisis dapat berupa status individu, dyads,
kelompok, organisasional, atau perspektif
lainnya (misal : fasilitas, sistem, proses/alur
kerja).
Horison Waktu.

Kajian Cross-section merujuk kepada pengumpulan data
pada satu (one-shot) saat/waktu/periode tertentu (misal :
hari, minggu, bulan, triwulan, semester, tahun). Dalam
hal ini, peneliti tidak melibatkan data di masa lalu dalam
urutan waktu.
Kajian Longitudinal merujuk kepada pengumpulan data
pada lebih dari satu titik waktu (two or more points in
time). Dengan kata lain data dikumpulkan pada dua atau
lebih titik waktu yang berbeda, baik mengikuti urutan
waktu, maupun periode sebelum-sesudah suatu
kejadian/tindakan (sifat data berpasangan dalam
klasifikasi before-after, atau pre and post).
Teknik Sampling.
Teknik Sampling Probabilitas merupakan teknik penentuan
sampel berdasarkan teori peluang yang bersifat acak, misal :
Simple Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota
populasi bersifat homogen).
Systematic Random Sampling (sda SRS, tetapi penentuan angota
sampel dilakukan berdasarkan aturan tertentu)
Stratified Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota
populasi bersifat heterogen dan berjenjang/berstrata)
Cluster Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota
populasi bersifat homogen berdasarkan kelompok yang
didefinisikan (misal basis : geografis, kelompok masyarakat, lini
produk, jenis perusahaan, sifat operasi perusahaan dll).
... Lanjutan Teknik sampling.
Teknik Sampling Non Probabilitas merupakan teknik penentuan
sampel tanpa memperhatikan peluang melainkan berdasarkan
tujuan/pertimbangan/kriteria tertentu yang bersifat ketat, misal :
Purposive/Judgemental Sampling (sampel ditetapkan berdasarkan
kriteria/batasan tertentu dan dipilih oleh orang/pihak yang
dipandang kompeten dalam memberikan informasi).
Haphazard Sampling (sembarang/seadanya)
Quota Sampling (merupakan tipe kedua dari purposive sampling
yang berdasarkan kuota setiap kelompok berstrata/kluster)
Snowball Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan
informasi lanjutan dari anggota sampel yang telah dipilih,
sehingga)
Voluntary Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan
relawan yang bersedia menjadi responden/subjek yang diteliti)
Tahapan lainnya.
Teknik Pengumpulan Data (dibahas tersendiri)

Teknik Analisis Data (dibahas tersendiri)

Anda mungkin juga menyukai