DISADUR DARI KONSENSUS NASIONAL PENATALAKSANAAN HEPATITIS B (2012)
Dr.Agus Yuwono SpPD-KEMD,FINASIM
Di Indonesia angka pengidap Hepatitis B pada Populasi sehat diperkirakan 4,0-20,3% Sirosis dan KHS merupakan keluaran klinis Hepatitis B Kronik PERJALANAN PENYAKIT Pasien yang terinfeksi HVB memiliki 2 keluaran klinis, yaitu Hepatitis akut yang kemudian sembuh spontan Hepatitis Kronik Pasien Hepatitis B kronik berkembang menjadi 4 fase, yaitu: Immune Tollerant, DNA VHB yang tinggi dan ALT serum Normal Immune Clearence, ALT serum dan DNA VHB fluktuasi Pengidap Inaktive, DNA VHB < 2000 IU/L, ALT normal dan kerusakan hati minimal Pengidap Aktif, DNA HVB > 2000 IU/L dan Inflamasi Hati kembali EVALUASI PRETERAPI Bertujuan Untuk Menemukan Hubungan Kaussal infeksi kronik VHB dengan penyakit lain Melakukan penilaian derajat kerusakan hati Menemukan adanya penyakit kormobid Menentukan waktu dimulainya terapi KRITERIA DIAGNOSA INFEKSI VHB Hepatitis B Kronik HBsAg (+) >6 bulan DNA HVB > 2x10 4 IU/L ALT meningkat persisten atau intermiten Biopsi Hepatitis kronik dengan derajat nekroinflamasi sedang berat Pengidap Inaktif HBsAg (+) >6 bulan HBeAg (-) anti Hbe (+) ALT normal DNA HVB 2000-20.000 IU/L Biopsi tidak ada inflamasi dominan Resolved Hepatitis Infection R/ Hepatitis B atau ada Hbc dalam darah HBsAg (-) DNA HVB serum tidak terdeteksi ALT normal
INDIKASI TERAPI Indikasi terapi ditentukan berdasarkan 4 hal, yaitu: Nilai DNA HVB serum Status HBsAg Nilai ALT Gambaran histologis Hati HBeAg positif DNA VHB < 2 x 10 4
IU/L ALT normal Tidak dilakukan pengobata Pantau DNA VHB, HBeAg & ALT DNA VHB > 2 x 10 4
IU/L ALT normal / meningkat 1- 2x Tidak dilakukan pengobatan Pantau DNA VHB, HBeAg & ALT ALT 2-5x batas normal Diterapi, jika ALT > 3 bulan / resiko dekompensasi ALT 2-5x batas normal Indikasi Mulai terapi, Bila DNA VHB < 2x10 5 IU/L & tdk ada dekompensasi, pantau 3-6 bulan Biopsi Hepar/ pemeriksaan non invasif jika > 30 thn atau < 30 thn dgn R/ keluarga KHS / sirosis. Bila terdapat Inflamasi / fibrosis mulai terapi Respo n Tidak Respon Pantau DNA VHB HBeAg dan ALT 1-3 bln setelah terapi Pertimbangkan strategi terapi lain Surveilans KHS dgn USG maupun AFP/6 bulan bagi kelompok resiko tinggi HBeAg Negatif DNA VHB < 2 x 10 3
IU/L ALT normal Tidak dilakukan pengobata Pantau DNA HVB, HBeAg & ALT DNA VHB > 2 x 10 3
IU/L ALT normal Tidak dilakukan pengobatan Pantau DNA VHB,& ALT ALT 1-2x batas normal Tidak dilakukan pengobatan Pantau DNA VHB,& ALT ALT > 2x batas normal Pengobatan diberikan jika kenaikan ALT menetap > 3 bulan atau terdapat resiko dekompensasi Biopsi Hepar/ pemeriksaan non invasif jika > 30 thn atau < 30 thn dgn R/ keluarga KHS / sirosis Bila terdapat Inflamasi / fibrosis mulai terapi Respo n Tidak Respon Pantau DNA VHB dan ALT 1-3 bln setelah terapi Pantau untuk respon tunda atau pertimbangkan srategi terapi lain Surveilans KHS dgn USG maupun AFP/6 bulan bagi kelompok resiko tinggi INDIKASI TERAPI Jika pasien dengan sirosis terkompensasi terapi dimulai pada pasien dengan DNA VHB > 2 x 10 3 IU/mL Pada sirosis tidak terkompensasi terapi harus segera dimualai untuk mencegah deteriorasi tanpa memandang nilai DNA VHB ataupun ALT Sirosis Hepatis Kompensata Dekompensata DNA VHB < 2 x 10 3
IU/mL DNA VHB < 2 x 10 3
IU/mL Pantau DNA VHB, HBeAg, dan ALT setiap 3-6 bulan ALT .> 5x batas atas normal Terapi dengan analog nukkelos(t)id a Terapi dengan analog nukkelos(t)ida atau interferon Terapi dengan nukleos(t)ida, pertimbangkan transplantasi HASIL TERAPI Interferon Analog Nukleos(t)ida Durasi terapi Dibatasi (maksimal 48 minggu) Seringkali dalam jangka waktu Panjang (seumur hidup) Cara Pemberian Injeksi Subkutan Oral 1 kali per hari Dapat digunakan Pada Sirosis Dekompensata Tidak Ya Efek Samping Banyak Minimal Kemampuan menekan DNA VHB dalam 1 tahun Sedikit lebih rendah
Sedikit lebih tinggi, pemakaian lebih dari 1 tahun akan meningkatkan angka ini lebih jauh Kemampuan Serokonversi HBeAg dalam 1 tahun (pada HBeAg positif) Sedikit lebih rendah
Sedikit lebih tinggi, pemakaian lebih dari 1 tahun akan meningkatkan angka ini lebih jauh Kemampuan Serokonversi HBsAg dalam 1 tahun Lebih tinggi Lebih rendah, dapat menyamai IFN pada pemakaian lebih dari 1 tahun Respon Kimia seimbang Seimbang Respon Histopatologis seimbang Seimbang Resistensi Tidak ditemukan Cukup tinggi pada beberapa jenis Respon Jangka Panjang Cenderung membaik jika target tercapai Cukup sering kambuh bila terapi tidak dilanjutkan PENGOBATAN Interferon Memilik efek Antivirus, Immunomodulator, dan antiproliperatif Dosis 100 ug/minggu selama 48 minggu Efek samping : Flu Like, Depresi Sumsum tulang, autoimun Diberikan pada : pasien muda dengan indikasi terapi tnp penyakit penyerta dan memiliki biaya Tidak diberikan pada: pasien dengan dekompensasi, ggn psikiatri, sedang hamil, dan memiliki penyakit autoimune aktif PENGOBATAN Lamivudin Bersifat menghambat tempat berikatan polimerase virus, berkompetisi dengan nukleosida dan nukleotida, serta menterminasi pemnajangan rantai DNA Murah aman dan cukup efektif Angka resistensi tinggi dan sering relaps Diberikan pada pasien dgn: DNA VHB < 2 x 10 8 IU/mL, HBeAg (-), ALT serum 2 x diatas normal Diterukan jika pada minggu ke-4 jika DNA VHB < 2 x 10 3
IU/mL dan pada minggu ke-24 DNA VHB < 2 x 10 2 IU/mL PENGOBATAN Adefovir Dipivoxil (ADF) Menghambat polymerase dan reverse Dosis 10mg / hr Efek samping : azotemia, hipofosfatemia, glikosuria, proteimuria Diberikan pada : pasien Hepatitis B kronik dgn HBeAg negatif dan DNA HVB rendah serta ALT meningkat. Juga digunakan pada pasien gagal terapi Nukleus(t)ida Tidak diberikan pada pasien dengan gangguan ginjal, resisten adefovir dan tidak respon pada minggu ke-24 PENGOBATAN Entecavir Menghambat primiring DNA dan reverse trancription Dosis 0,5 mg/hari Diberikan pada pasien Hepatitis B kronik Naif, pasien hepatitis B kronik dan sirosis Tidak dianjurkan pada pasien dengan resisten entecavir PENGOBATAN Telbivudin Dosis 600 mg/hari Diberikan pada: pasien naif DNA VHB < 2x10 8 IU/mL, HBeAg negatif dan ALT > 2x batas normal serta dapat diteruskan bila pd minggu ke-24 DNA VHB tidak terdeteksi. Tidak diberikan pada pasien dengan resisten lamivudn, telbivudin dan entecavir Tenofovir Disoproxil Fumarate (TDF) Dosis 300 mg / hari Diberikan pada pasien hepatitis B naif dan kronik serta pada pasien sirosis Tidak diberikan pada pasien dengtan resisten tenofovir dan gangguan ginjal
PENGOBATAN Terapi kombinasi Dari hasil penelitian dan metanalisis membandingkan efektivitas interferon, lamivudin atau kombinasi keduanya memberikan hasil, bahwa: Terapi kombinasi tidak lebih efetif daripada monoterapi Terapi kombinasi memiliki respon resisten yang lebih rendah dibandingkan dengan monoterapi lamivudin PREDIKTOR RESPPON Respon terapi interferon Kada DNA VHB < 2x10 8 IU/mL, ALT > 2-5x batas atas normal, dan tingkat kerusakan hati Beberapa ahli merekomendasikan pemeriksaan HBsAg kuantitatif pada minggu ke-12 sebagai indikator untuk melanjutkan atau menghentikan terapi PREDIKTOR RESPPON Prediktor terapi Analog Nukleus(t)ida Kadar DNA VHB < 2x10 9 IU/mL, ALT 2-5x batas atas normal, dan tingkat kerusakan hati yang tinggi pada pemeriksaan histopatologis HBsAg kuatitatif baik pada HBeAg positif maupun negatif STRATEGI TERAPI Durasi interferon konvensional 4-6 bulan pada HBeAg(+) dan 1 tahun pada HBeAg (-) Penghentian terapi analog nukleus(t)ida pada pasien HBeAg positif serokonversi HBeAg dengan DNA VHB tidak terdeteksi minimal 12 bulan, sedangkan pada HBeAg negatif dihentikan jika DNA VHB tidak terdeteksi selama 3 kali pemeriksaan dgn interval 6 bulan STRATEGI TERAPI Selama terapi pemeriksaan DNA VHB , HBeAg, anti-Hbe, dan ALT dilakukan 3-6 bulan sekali, dengan HBsAg pada akhir terapi dan anti-HBs jika hasilnya negatif Khusus untuk pasien dengan interferon pemeriksaan darah tepi dan efek samping harus dilakukan rutin Pada pasien dengan adefovir atau tenofovir, pantau fungsi ginjal STRATEGI TERAPI HBeAg, ALT dan DNA VHB diperiksa tiap bulan selama 3 bulan pertama setelah penghentian terapi. Dilanjutkan tiap 3 bulan selama setahun Bila ada relaps lakukan pemeriksaan tiap 3 bulan pada pasien sirosis dan 6 bulan pada non-sirosis KEGAGALAN TERAPI Kegagalan terapi primer Penilaian terhadap kepatuhan minum obat pasien Respon Virologi Parsial Virologic Breakthrough dan Resistensi Tanda awal timbulnya resistensi Pemeriksaan resistensi harus dipertimbangkan
PENYAKIT HATI LANJUT Pada fase immune clearence terjadi reaksi peningkatan ALT hingga lebih dari 5 kali Kerusakan hepatosit yg ekstensif Proses di atas dapat berakhir pada gagal hati dan dekompensasi hati, jika lama berlanjut menjadi penyakit hati yang irreversible TERAPI PADA POPULASI KHUSUS Ko-Infeksi dengan VHD VHD-VHB peningkatan hepatitis fulminan drpd monoinfeksi Pef-INF efetif pada VHD dengan dosis 15ug/kgBB/minggu Lamivudin tidak memberikan respon pada hepatitis Delta TERAPI PADA POPULASI KHUSUS Ko-Infeksi dengan VHC VHC-VHB peningkatan progrefitas penyakit dan resiko terjadinya KHS Pef-INF dan ribavarin dengan dosis sesaui BB selama 48 minggu saat ini cukup efektif Dari sebuah penelitian, Supresi VHC dpt menimbulkan reaktivitas DNA VHB TERAPI PADA POPULASI KHUSUS Ko-Infeksi dengan HIV Tujuan menekan seefisen mungkin dan sepersisten mungkin replikasi VHB dan menghentikan progresifitas penyakit Pilihan pengobatan adalah tenofovir dengan lamivudin atau emtricitabine. Pertimbangkan Hepatitis Flare, akibat immnurekonstitusi TERAPI PADA POPULASI KHUSUS Pada Wanita Hamil Keputusan terapi berdasarkan resiko dan keuntungan pengobatan Pengobatan ditunda sampai trisemester ketiga untuk menghindari transmisi perinatal Peg-INF kontraindikasi pada kehamilan Lamivudin, entecavir dan adefovir kategori Pregnancy safety class C Telbivudin dan Tenofovir kategori Pregnancy safety class B TERAPI PADA POPULASI KHUSUS Pasien dengan Immunosupresi Bila status HBsAg positif, profilaksis dengan lamivudin diberikan 1 minggu sebelum sampai 6 bulan setelah kemoterapi Adefovir dan tenofovir dapat jd alternatif PENCEGAHAN Immunisasi Pencegahan Umum Pencegahan Khusus Paska Pajanan Kombinasin HBIg dan vaksin Hepatitis dapat diberikan KONSELING Hindari konsumsi Alkohol Berhati-hati konsumsi jamu dan obat bebas Memberitahukan status hepatitis B jika berobat kedokter Pada pasien 40 tahun ke atas dianjurkan pemeriksaan USG dan AFP/6bulan Vaksinasi pada pasangan seksual Gunakan kondom Jangan bertukar sikat gigi ataupun pisau cukur Tutup luka terbuka Dilarang mendonor