Anda di halaman 1dari 17

STUDI KASUS IMPLEMENTASI

PERATURAN/UNDANG-UNDANG
PANGAN DALAM LABELISASI
PANGAN HALAL
Pertemuan Ke-4
Analisis & Manajemen Pangan Halal
PRODUK BABI BERLABEL HALAL
Informasi yang sangat
menyesatkan
BAGAIMANA HALNYA DENGAN LABELISASI
PRODUK PANGAN DI INDONESIA ?
AABON BON//DDENDENG ENDENG BABI BABI BBERLABEL ERLABEL HALAL HALAL
Empat dendeng dalam
kemasan berlabel
dendeng sapi ternyata
positif mengandung DNA
babi. Hasil jumpa pers di
BPOM Jakarta, Senin
(1/6/2010).
Keempat dendeng sapi palsu itu adalah
1. Dendeng Sapi Dua Daun Cabe Kwalitet Istimewa 200 gram. No Pendaftaran
Depkes RI Pirt 201357303247. Produksi Malang.
2. Dendeng Sapi Brenggolo Kwalitet Istimewa 200 gram. No Pendaftaran Depkes RI
Pirt 201357303247. Produksi Malang.
3. Dendeng Sapi Brenggolo Kwalitet Istimewa-Giling 200 gram. No Pendaftaran
Depkes RI Pirt 201357303247. Produksi Malang.
4. Dendeng/Abon Sapi Spesial Produk Dua Dinar Bandung 80 gram. No Pendaftaran
Depkes RI SP 0365/10/01/95. Produk Dua Dinar Bandung.
Keempat produk itu mencantumkan logo halal dalam kemasannya, tapi tidak
memiliki sertifikat halal.
1. ANG CIU
Ang ciu sering sekali dipakai dalam
mengolah Sea Food (masakan ikan),
Chinese Food (masakan Cina),
Japanese Food (masakan Jepang),
Bakmi ikan, Bakso ikan, dll. Ang ciu
ini bermanfaat untuk menghilangkan
bau amis pada masakan ikan
sekaligus mampu mempertahankan
aroma ikannya. Istilah dalam bahasa
Inggris untuk ang ciu ini bermakna
Red Wine dan dalam bahasa
Indonesia berarti anggur merah/arak
merah.
Udang Saus Tiram :
kg udang galah
saus tiram
Bawang Bombay
Kecap Inggris, Minyak Wijen, Ang Ciu,
Tepung Mazeina
Gula Pasir 1 sdm, Garam 1 sdm
Penyedap masakan
2. EMULSIFIER E471
Emulsifier yang cukup terkenal
dan sering dipakai adalah Lesitin
dan E-number (Exxx). Telah
diketahui oleh banyak ilmuwan di
bidang peternakan, bahwa E471
adalah emulsifier yang berasal dari
Babi. Hal ini dapat diketahui
(dianalisis) dengan menggunakan
analisis PCR.
Ingredients
Sultanas (39%), Wheat Flour, Water, Mixed Peel (Orange and
Lemon), Vegetable Oil, Sugar, Glucose, Syrup, Invert Sugar,
Dextrose, Wheat Gluten, Ginger, Yeast, Emulsifier (E471,
E481, E322, E475), Salt, Soya Flour, Stabilisers (E415,
E466), Preservative (E282, E220), Acidity Regulators (E331,
E330), Flour Treatment Agent (E300), Colours (E160(a)).
3. LESITIN
Lesitin merupakan salah satu bahan
pengemulsi makanan. Bahan ini dapat
berasal dari bahan nabati (tumbuhan)
dan dapat pula dari bahan hewani.
Bahan nabati yang paling sering dipakai
dan disukai karena kualitasnya adalah
kedelai, sehingga digunakan istilah Soy
Lechitine atau Soya Lechitine (Soja
Lechitine). Bahan hewani yang paling
sering dipergunakan adalah dari babi. Di
samping karena kualitasnya yang paling
baik, juga karena harganya relatif
murah. Hasil produk makanan yang
menggunakan lesitin babi sangat bagus,
rasanya gurih, nikmat, teksturnya
lembut/lunak, dll.
KODE-KODE NUMERIK INGRADIENT
Pewarna (coloring)
E101 (Riboflavin). Vitamin B2 (kuning oranye)
ini halal jika berasal dari bahan nabati, namun
haram jika diekstrak dari hati dan atau ginjal
babi.
E170 (Kalsium karbonat/kapur). Bahan pemutih
ini halal jika berasal dari karang (bahan
tambang), namun statusnya haram jika diambil
dari tulang binatang haram atau tulang hewan
halal yang tidak disembelih secara syari.
KODE-KODE NUMERIK INGRADIENT
Antioksidan (antioxidant)
E320 (Butylated hydroxy-anisole/BHA). BHA halal jika karier yang
digunakan adalah minyak nabati, namun haram jika kariernya adalah
lemak hewan haram atau hewan halal yang tidak disembelih secara
syari.
E321 (Butylated hydroxy-toluene/BHT), BHT halal jika karier yang
digunakan adalah minyak nabati, namun haram jika kariernya adalah
lemak hewan haram atau hewan halal yang tidak disembelih secara
syari.
E322 (Lechitin/lesitin). Lesitin halal jika berasal dari biji kedelai
(soy/soya lechitin) atau kuning telur (egg yolk). Apabila diekstrak dari
lemak babi atau lemak hewan halal yang tidak disembelih secara syari,
maka tentu statusnya adalah haram.
Alkohol gula (sugar alcohols)
E422 (Glycerol). Di Amerika, glycerol disebut sebagai glycerin. Senyawa
glycerol ini haram jika berasal dari lemak hewan haram (lemak babi, dll), dan
halal jika berasal dari hewan halal yang disembelih secara syari.
KODE-KODE NUMERIK INGRADIENT
Pengemulsi & Penstabil (emulsifier & stabiliser)
E470 (Garam natrium, kalium, dan kalsium dari asam lemak). E470 haram
jika berasal dari asam lemak hewan babi dan halal jika berasal dari lemak
tanaman atau lemak hewan halal yang disembelih secara syari.
E471 (Mono- dan digliserida dari asam lemak). E471 haram jika berasal dari
asam lemak hewan babi dan halal jika berasal dari lemak tanaman atau
lemak hewan halal yang disembelih secara syari.
E472 (Aneka ester dari mono- dan diglise-rida asam lemak). E472 haram jika
berasal dari asam lemak babi dan halal jika berasal dari asam lemak tanaman
atau asam lemak hewan halal yang disembelih secara syari.
E473 (Ester sukrosa dari asam lemak). E473 haram jika berasal dari asam
lemak babi dan halal jika berasal dari asam lemak tanaman atau asam lemak
hewan halal yang disembelih secara syari.
E474 (Sucroglycerides). E474 haram jika berasal dari asam lemak babi dan
halal jika berasal dari asam lemak tanaman atau asam lemak hewan halal
yang disembelih secara syari.
E475 (Ester poligliserol dari asam lemak). E475 haram jika berasal dari asam
lemak babi dan halal jika berasal dari asam lemak tanaman atau asam lemak
hewan halal yang disembelih secara syari.
KODE-KODE NUMERIK INGRADIENT
Anti-gumpal (anti-caking agents)
542 (Edible bone phosphate, tepung tulang). Tepung tulang ini
haram jika berasal dari tulang babi dan halal jika berasal dari
tulang hewan halal yang disembelih secara syari.
544 (Calcium polyphosphate, kalsium polifosfat). Mineral ini
haram jika berasal dari tulang babi dan halal jika berasal dari
bahan tambang atau dari hewan halal yang disembelih secara
syari.
570 (Stearic acid, asam stearat). Asam organik ini haram jika
berasal dari lemak babi dan halal jika berasal dari lemak
tanaman atau lemak hewan halal yang disembelih secara
syari.
572 (Magnesium stearate). Status kehalalan magnesium
stearat tergantung asam stearat yang dipakai karena bahan
ini dibuat dari asam stearat.
KODE-KODE NUMERIK INGRADIENT
Penyedap (flavor enhancer)
620 (L-glutamic acid). Penyedap rasa ini haram jika dibuat
dari protein babi dan halal jika dibuat dari protein hewan
halal yang disembelih secara syari.
621 (Monosodium glutamate, MSG). Penyedap rasa ini
haram jika dibuat dengan media dari babi dan halal jika
dibuat dari media yang halal.
622 (Monopotassiumglutamate). Penyedap rasa ini haram
jika dibuat dengan media lemak babi dan halal jika dibuat
dari media yang halal.
920 (L-cystein hydrochloride). Asam amino ini haram jika
dihidrolisis dari rambut manusia atau bulu babi, namun
halal kalau dihidrolisis dari bulu binatang halal (ayam,
bebek, domba, dll) yang disembelih secara syari.
INGRADIENT PRODUCED BY INDUSTRI BAKELS,
PD. THIS CERTIFICATE IS VALID UNTIL: 1 JAN
2010.
Bakels Pengempuk Roti (Dobrim 30/100),
Supermix Plus BTP (Pelembut Roti),
Bakels Pengempuk Roti (Lecitem 500),
Hercules BTP (Pengembang Kue-Baking Powder),
Bakels Penghalus dan Pengempuk Roti (Lecinta),
Supermix Bakels BTP (Pengembang & Pelembut
Roti Supermix),
Lecitem 200 BTP (Pengembang & Pelembut Kue),
Masterfat Pelembut dan Penghalus Roti, Bakels
Pengempuk Roti (Dobrim Plus),
Bakels Pengempuk Roti (30/50),
Certificate Serial Number: 00100015670601
SJH adalah sistem manajemen untuk proses
produksi halal yang dikeluarkan LPPOM
MUI sejak 2006

Anda mungkin juga menyukai