F.PRISKA ARNI KESUMADEWI (0618011013) FEBY DELIANA (0618011014) NI MADE SUWARIYANI (0618011031) AFFAN NURROCHMAN (0618011042) EKA LISTIANTI (0618011053)
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNILA JANUARI 2012
Wabah peningkatan kejadian kasus penyakit yang lebih banyak daripada keadaan normal di suatu area tertentu atau pada suatu kelompok tertentu, selama suatu periode waktu tertentu
Kenaikan jumlah kasus, belum tentu terjadinya wabah. Jika terjadi kenaikan signifikan jumlah kasus sehingga disebut wabah, maka pihak dinas kesehatan yang berwewenang harus membuat keputusan apakah akan melakukan investigasi wabah. Definisi Wabah Perbedaan Wabah dan KLB Pembagian Wabah Tujuan Investigasi Wabah Prinsip-prinsip investigasi wabah Langkah-langkah investigasi wabah
Kamus besar bahasa Indonesia 1989 Undang Undang Wabah Tahun 1989 Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal P2M dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman 1981 Undang-undang RI No 4 th. 1984 tentang wabah penyakit menular Departemen Kesehatan 2004 Benenson, 1985 Last 1981 Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB ,dimana wabah harus mencakup: Jumlah kasus yang besar Daerah yang luas Waktu yang lebih lama Dampak yang timbulkan lebih berat
Common Source Epidemic suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Propagated/Progresive Epidemic Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula. Tujuan utama investigasi wabah (Weber, dkk dalam Thomas dan Weber, 2001; CDC, 1992): Mengidentifikasi dengan cepat sumber dan reservoir dari wabah Melaksanakan intervensi untuk menanggulangi dan mengeliminasi wabah Mengembangkan kebijakan untuk mencegah wabah di masa datang
Prinsip-prinsip dasar investigasi wabah (Thomas dan Weber,2001): 1. bersifat dinamis dan dapat dilaksanakan secara simultan 2. komunikasi antara berbagai pihak 3. penerapan prinsip-prinsip epidemiologi dan statistik 4. data/informasi harus direkam/dicatat secara teliti dan hati-hati
5. tinjauan (review) yang kritis dan hati-hati harus dilakukan berdasarkan kepustakaan ilmiah yang relevan 6. berpikiran terbuka terhadap berbagai kemungkinan sumber KLB/wabah yang belum terungkap
1. Persiapan Investigasi di Lapangan 2. Memastikan adanya wabah 3. Memastikan diagnosis 4. Membuat definisi kasus serta menemukan dan menghitung kasus 5. Epidemiologi Deskriptif
6. Membuat Hipotesis 7. Menilai Hipotesis 8. Memperbaiki Hipotesis dan Mengadakan Penelitian Tambahan 9. Melaksanakan intervensi pengendalian dan pencegahan 10. Menyampaikan/komunikasi hasil penyelidikan
Wabah (Departemen Kesehatan 2004) Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
Istilah wabah dan KLB memiliki persamaan yaitu peningkatan kasus yang melebihi situasi yang lazim/normal, namun wabah memiliki konotasi keadaan yang sudah kritis, gawat atau berbahaya, melibatkan populasi yang banyak ada wilayah yang lebih luas
Tujuan utama investigasi wabah (Weber, dkk dalam Thomas dan Weber, 2001; CDC, 1992) adalah Mengidentifikasi dengan cepat sumber dan reservoir dari wabah, melaksanakan intervensi untuk menanggulangi dan mengeliminasi wabah, mengembangkan kebijakan untuk mencegah wabah di masa datang
Investigasi wabah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar investigasi wabah menurut Thomas dan Weber.
Terdapat sepuluh langkah dalam rangka melakukan investigasi wabah yang dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi.