Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, dan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia pemerintah telah mencanangkan pelayanan berupa Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia Keberhasilan di bidang kesehatan yaitu meningkatnya umur harapan hidup dengan meningkatnya populasi penduduk usia lanjut Usia Lanjut Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Muhilal,et.al, 1998) menjadi tiga kelompok yaitu : kelompok lansia dini (55-64 tahun), kelompok lansia (65 tahun ke atas), dan kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun (depkes 2000) Teori penuaan Teori biologis Teori psikososial
Perubahan pada lansia Perubahan fisiologi : Intergumen, kardiovaskuler, abdominal, reproduksi, mukoloskeletal neorologis dan perkemihan Perubahan Kongnitif : delerium dan demensia Perubahan Psikososial:Pensiun, Isolasi social, seksualitas, tempat tinggal, perubahan lingkungan dan kematian (Potter & Perry, 2005) Perawatan Lanjut Usia Makanan yang bergizi dan seimbang Minum air putih 1.5 2 liter Olah raga teratur dan sesuai Istirahat, tidur yang cukup Menjaga kebersihan Minum suplemen gizi yang diperlukan Memeriksa kesehatan secara teratur Menjaga Keseimbangan Mental dan batin Rekreasi Membina Hubungan yang sehat antar sesama
Masalah dalam Perawatan Lanjut Usia
Kebutuhan Gizi Lansia Gizi Pada Lansia strong modifiers untuk proses menua adalah berat badan, keteraturan makan, konsumsi alkohol yang rendah, tidak merokok dan keteraturan aktivitas fisik Jumlah Kebutuhan Minimal Sehari(MDR) untuk zat-zat gizi tertentu telah dapat ditentukan melalui pendekatan terapeutik dan preventif
Masalah dalam Perawatan Lanjut Usia Anjuran Kebutuhan Sehari (RDA/Recommended Daily Allowence)
MDR zat gizi setelah diberi tambahan ini, kemudian dianjurkan untuk dikomsumsi setiap harinya dan disebut Anjuran Kecukupan Sehari atau RDA (Recommended Daily Allowance).
Tambahan pada MDR untuk menjadikan RDA ini disebut Batas Keamanan (Safety Margin) Masalah dalam Perawatan Lanjut Usia
Kecukupan gizi
Asupan Gizi Laki-Laki Perempuan
Inggris Indonesia Inggris Indonesia
75+ 60+ 75+ 60+ Energi (Kal) Protein (G) Zat besi (mg) Kalsium (mg) Vit. C (mg) 210 0 53 10 500 30 2200 62 13 500 60 1900 48 10 500 30 1850 54 14 500 60 Masalah Gizi Lansia Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi Gizi Berlebih menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi Gizi kurang akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat Kekurangan vitamin Penentuan Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa yang kita makan sehari-hari. Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang
< 17,0 =Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0 18,5 = Kekurangan berat badan tingkat ringan 18,5 - 25,0 = Normal 25,0 - 27,0 = Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0 = Kelebihan berat badan tingkat ringan Program Pelayanan Lansia di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Sasaran langsung : Pra usia lanjut 45 59 tahun Usia lanjut 60 69 tahun Usia lanjut risisko tinggi yaitu lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan Sasaran tidak langsung : Keluarga dimana usia lanjut berada. Masyarakat di lingkungan usia lanjut berada. Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatan usia lanjut. Kegiatan Pendataan sasaran usia lanjutKegiatan ini dilakukan paling tidak 2 kali setahun, yang sering kali akan lebih efektif bila dilakukan bekerjasama dengan aparat desa/kelurahan setempat dan dibantu oleh kader dasawisma. Penyuluhan kesehatan usia lanjut pembinaan kebugaran melalui senam usia lanjut maupun rekreasi bersama Deteksi dini keadaan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala, yang dilakukan setiap bulan melalui kelompok usia lanjut (Posyandu/Karang Lansia dll) Kegiatan Upaya rehabilitatif (Pemulihan) berupa upaya medic psikososial dan edukatif yang dimaksudkan untuk mengembalikan semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan kemandirian usia lanjut. Melakukan fasilitasi dan bimbingan dalam rangka meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut antara lain dengan pengembangan kelompok usia lanjut, Dana Sehat. Melaksanakan pembinaan kesehatan usia lanjut secara optimal dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara berkala. Upaya ini dapat dilakukan melalui pelaksanaan Lokakarya Mini di Puskesmas secara berkala. Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi Pengukuran tekanan darah Pemeriksaan haemoglobin Pemeriksaan kadar gula dalam urine Pemeriksaan kadar protein dalam urine Pemeriksaan kolesterol, mata, telinga, tenggorokan, gigi dan mulut Melakukan rujukan bila mana ada keluhan Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia Lanjut yang tidak datang
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut Sarana dan Prasarana
Tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka). Meja dan kursi. Alat tulis Buku pencatatan kegiatan (buku register bantu). Kit usia lanjut, yang berisi : timbangan dewasa, meteran pengukur tinggi badan, stetoskop, tensimeter, peralatan laboratorium sederhana, termomenter. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia Lanjut.
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT) Meja III : Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja ini, melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
Untuk memudahkan dalam proses selanjutnya, baik peningkatan dan pengembangan kegiatan di kelompok usia lanjut,perlu dilaksanakan pencatatan kegiatan pada kelompok tersebut TERIMA KASIH