Anda di halaman 1dari 93

ridho_fe.uisu@yahoo.co.

id

081361768290

KEWIRAUSAHAAN

Nur Muhammad Ridha Tarigan



Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
PENDAHULUAN
Landasan Dasar Ilmu Kewirausahaan diajarkan di Perguruan
Tinggi.
INPRES no:4 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
SKB Menteri Negara Koperasi No:02/SKB/Meneg/VI/2000 dan No:4
/U/SKB/2000 tanggal 29 juni 2000.

Pengembangan jiwa kewirausahaan
bagi mahasiswa Perguruan Tinggi
dimaksudkan untuk memberikan
bekal kepada mahasiswa agar
mahasiswa/alumni memiliki pola
pikir, pola sikap dan pola tindak
yang mengutamakan inovasi,
kreativitas dan kemandirian
Mengapa di Perguruan Tinggi
dilakukan pengembangan jiwa
kewirausahaan ?
Hal itu terkait dengan masalah:
masa tunggu setelah lulus agar
lebih pendek, dan
daya serap dunia kerja terhadap
lulusan agar lebih tinggi
kemampuan menciptakan
lapangan kerja bagi diri sendiri dan
orang lain

Peran Perguruan Tinggi harus mampu memberikan
bekal bagi lulusannya bukan hanya hardskills, tetapi
juga softskills yang cukup kepada mahasiswa.
Hardskills antara lain terdiri dari ilmu pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang ditekuni
(knowledge of field) dan pengetahuan tentang
teknologi (knowledge of technology). Sementara itu,
softskills antara lain terdiri dari kemampuan
berkomunikasi baik lisan, tulisan, maupun gambar
(oral and written communication), kemampuan
bekerja secara mandiri atau di dalam tim (ability to
work independently and in team setting),
kemampuan berlogika (logical skills), dan
kemampuan menganalisis (analytical skills)
Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa untuk
mencapai puncak keberhasilan,
bukan hanya hardskills yang
dibutuhkan, tetapi juga softskills.
Bahkan dalam banyak hal,
keunggulan seseorang pada
softskills justru menjadi faktor
penting yang menentukan
keberhasilan hidupnya
Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat
bawaan sejak lahir dan diasah melalui
pengalaman langsung di lapangan, maka
sekarang ini paradigma tersebut telah
bergeser. Kewirausahaan telah menjadi
suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability) dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
8
Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan
diajarkan, sehingga setiap individu
memiliki peluang untuk tampil sebagai
seorang wirausahawan (entrepreneur).
Bahkan untuk menjadi wirausahawan
sukses, memiliki bakat saja tidak cukup,
tetapi juga harus memiliki pengetahuan
segala aspek usaha yang akan
ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat
banyak, antara lain tugas mengambil
keputusan, kepemimpinan teknis,
kepemimpinan organisatoris dan
komersial, penyediaan modal dll.
9
PERKEMBANGAN ILMU
KEWIRAUSAHAAN.
Dahulu.
Kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di
lapangan.
Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir
(entrepreneurship are born not made).
Kewirausahaan kesannya tidak dapat dipelajari dan
diajarkan.



Sekarang.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang dapat
dipelajari dan diajarkan serta independen.
Kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir
akan tetapi dapat dipelajari dan
diajarkan.(Entrepreneurship are not only born but also
made)
Abad Pertengahan
berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam
proyek produksi berskala besar.
bentuk entrepreneur clerical pekerjaan arsitek bangunan
istana
Abad ke 17:
Seseorang yang menanggung resiko untung rugi dalam
mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah
dengan menggunakan fixed price.
ABAD KE:17.
KONTRAK DENGAN PEMERINTAH UNTUK MEMASOK PRODUK MELALUI PENETAPAN
HARGA AGAR LEBIH JELAS PEROLEHAN KEUNTUNGAN ATAUPUN RUGI.
1725: Richard Cantillon.
Menyatakan entrepreneur sebagai orang yang
menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang
memberi modal.
1797:Bedeau.
Menyatakan wirausaha sebagai orang yang
menanggung resiko,yang
merencanakan,supervisi,mengorganisasi dan memiliki.


ABAD 18
1803:Jean Baptist Say.
Menyatakan adanya pemisahan antara keuntungan
untuk entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik
modal.
1876:Francis Walker.
Membedakan antara orang menyediakan modal dan
menerima bunga,dengan orang yang menerima
keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
ABAD 19
BAHWA SEORANG WIRAUSAHA ADALAH ORANG YANG MELIHAT PELUANG KEMUDIAN
MENCIPTAKAN SEBUAH ORGANISASI UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG TERSEBUT.
1934:Joseph Schumpeter.
Seorang entrepreneur adalah seorang inovator dan
mengembangkan teknologi.
1961:David Mc lelland.
Entrepreneur adalah seorang yang energik dan
membatasi resiko.
1964:Peter Drucker.
Seorang entrepreneur adalah seseorang yang mampu
memanfaatkan peluang.
PADA ABAD 19.
ISTILAH WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA
1975:Albert Shapero.
Seseorang yang memiliki inisiatif,mengorganisir
mekanis sosial dan ekonomi,dan menerima resiko
kegagalan.
1980:Karl Vesper.
Seorang entrepreneur berbeda dengan seorang ahli
ekonomi,psychologist,business persons dan politicians.
1983:Gifford Pinchot.
Intrapreneur adalah seorang entrepreneur dari dalam
organisasi yang sudah ada/organisasi yang sedang
berjalan.
1985:Robert Hisrich.
Entrepreneur adalah proses penciptaan sesuatu yang
berbeda dalam nilai dengan mencurahkan waktu dan
usahanya,menanggung penyertaan
keuangan,psychologis,resiko sosial dan menerima hasil
akhir berupa uang dan kepuasan diri.
SEJAK ABAD 19
MUNCUL BANYAK ISTILAH ENTREPRENEUR,ENTREPRENEURSHIP
1992:David Osborne &Ted Gaebber
Bukunya Reinventing Government artinya
Mewirausahakan Birokrasi
Pemerintah dengan seluruh jajarannya harus merubah
orientasinya terhadap rakyat.
Pemerintah harus mengarahkan ,bahwa perlu ada
persaingan kedalam pemberian layanan.
Pemerintah harus membiayai hasil.
Pemerintah harus berorientasi pelanggan bukan
birokrasi.
REINVENTING GOVERNMENT
TARGETNYA PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA.
Pemerintah harus menghasilkan bukan
membelanjakan.
Pemerintah harus mencegah dari pada mengobati.
Pemerintah harus berorientasi pasar dan
mendongkrak perubahan melalui pasar.
Targetnya RAKYAT harus memperoleh kepuasan
dari segala sektor pelayanan pemerintah.
Jika Rakyat Puas Pelayanan Pemerintah,maka
rakyat akan tidak segan membayar pajak,retribusi
,kontribusi,dll demi kepentingan pemerintahnya.
DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah
Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya,tenaga
penggerak,tujuan,siasat,kiat,proses dan hasil bisnis.
(Ahmad Sanusi,1994)
Kewirausahaan adalah
Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the
new and different) (Drucker,1959).


Kewirausahaan adalah:
Suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer 1996)
Kewirausahaan adalah
Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai usaha (start
up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
(Soeharto Prawiro,1997)
Kewirausahaan adalah:
Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative),dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang
bermanfaat memberikan nilai lebih.
Kewirausahaan adalah
Suatu usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara
baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
KESIMPULANNYA (6 Konsep)
Kewirausahaan adalah:
Sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create
new and different) yang dijadikan kiat,dasar,sumber
daya,proses,dan perjuangan untuk menciptakan nilai
tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan
keberanian untuk menghadapi risiko.
Dari segi karakteristik perilaku :
Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri.
Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja
bagi orang lain dengan berswadaya.
Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang
yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk
belajar dan berusaha.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang
dan, (2) kemampuan menanggapi peluang.
Berdasarkan hal tersebut, maka definisi kewirausahaan
adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang
terungkap dalam seperangkat tindakan serta
membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang
melembaga, produktif dan inovatif. (Pekerti, 1997)
Perbedaan Wiraswasta dan Wirausaha.
Pengertian Wiraswasta.
Istilah wiraswasta sering dipakai wirausaha.
Menurut DR Suparman Sumahamijaya dosen Fakultas
Ekonomi UNPAD bahwa wiraswasta merupakan
peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia untuk
mengangkat bangsa Indonesia dari lembah
kemiskinan.
Istilah Wiraswasta dalam bahasa Sansekerta yaitu:
Wira adalah manusia unggul,teladan,berbudi
luhur,berjiwa besar,berani,pahlawan/pendekar
kemajuan,dan memiliki keagungan watak.
Swa adalah sendiri
Sta adalah berdiri.
Istilah Saudagar terdiri dari kata Sau-dan
dagar.(Taufik Rashid 1981:4)
Sau adalah seribu
Dagar adalah akal

WIRASWASTA MENURUT DR DAOED
YOESOEF (1981:78).
Seorang Wiraswasta adalah:
Memimpin Usaha baik secara teknis/atau ekonomis.
Dengan memperhatikan aspek fungsionil al
Memiliki modal (sebagai owner/secara bagian co-owner).
Sebagai manager(mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung
jawab)
Mau menerima tantangan ketidakpastian.
Siap menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif
dan kualitatif.
Mempelopori usaha baru.(pionir menerapkan kombinasi baru)
Inovator (penemu),peniru (imitator)
Memburu Keuntungan dan manfaat secara
maksimal.
Membawa usaha kearah
kemajuan,perluasan,perkembangan melalui jalan
kepemimpinan ekonomi demi:
Kenaikan prestise.
Kebebasan (independency),kekuasaan dan
kehormatan.
Kontinuitas usaha.
5 TIPE POKOK WIRASWASTA.
Wiraswasta sebagai orang vak captain of
industry disuatu bidang tertentu.
Membuktikan prestasi teknik.
Mengadakan penemuan
Membuat peniruan.
Perhatian utamanya adalah aspek teknik dari usaha
yang dijalankan.
Pelanggan diperoleh dengan tidak sengaja namun
diperoleh melalui mutu barang/mutu prestasi.
Wiraswasta sebagai orang bisnis.
Menganalisa terus menerus kebutuhan dan selera
masyarakat.
Menimbulkan kebutuhan baru melalui reklame.
Perhatian dan keprihatinnya adalah angka dan grafik
penjualan
Memperhatikan barang yang mempunyai masa depan
cerah.
Wiraswasta sebagai orang uang.
Tugasnya adalah mengumpulkan dan menyalurkan
dana.
Mendirikan concern
Perhatian dan kegiatan dipasar uang dan modal.
Wiraswasta sebagai Social engineer
Pengusaha berusaha mengikat pekerjanya melalui
berbagai karya sosial (welfareworks)
Baik pertimbangan moral ataupun perhitungan.

Wiraswasta sebagai manajer
Orang yang mau memajukan usahanya dengan
menggunakan pengetahuan bisnis modern
Memperhitungkan efisiensi.
Meraih keuntungan tidak sama mencapai pendapatan
tinggi bagi pengusaha.
HASIL SURVEY WIRASWASTA SUKSES.
Untuk menjadi seorang wiraswasta diperlukan
Sikap berani dengan perhitungan yang matang.
Pendidikan formal juga membantu
Hasil penelitian Charles Schrciber bahwa
keberhasilan seseorang ditentukan pendidikan formal
hanya 15%, 85% ditentukan oleh
Sikap mental
Kepribadian.
Pendidikan yang kurang memperhatikan aspek
pembinaan mental membawa generasinya menjadi
ke pengangguran.
Pembinaan aspek mental yaitu penegakkan
disiplin,jujur,menyelesaikan tugas,bertanggung
jawab,berani karena benar.
CIRI MANUSIA WIRASWASTA
MENURUT DR SUPARMAN
Tahu apa maunya.
Dengan merumuskan ,merencanakan upayanya dan
menentukan program batas waktu untuk mencapainya.
Berpikir Teliti dan Berpandangan Kreatif dengan
imajinasi konstruktif.
Siap Mental untuk menyerap dan menciptakan
kesempatan serta siap mental dan kompetensi
untuk memenuhi persyaratan kemahiran
mengerjakan sesuatu yang positif.
Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan
selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
Mempunyai daya penggerak diri yang selalu
menimbulkan inisiatif.
Tahu mensyukuri dirinya,waktu dan mensyukuri
lingkungannya.
Bersedia membayar harga kemajuan (mau berjerih
payah)
Memajukan lingkungan dengan menolong
orang lain agar orang lain dapat menolong
dirinya.
Membiasakan membangun disiplin diri dan
bersedia menabung dan membuat anggaran
waktu dan uang.
Selalu menarik pelajaran dari
kekeliruan,kesalahan dan pengalaman pahit
serta berprihatin selalu.
Menguasai kemampuan menjual
(salesmanship) dan memiliki kepemimpinan
dan kemampuan memperhitungkan resiko.
Mereka berwatak maju dan cerdik serta
percaya pada diri sendiri.
Mampu memusatkan perhatiannya pada setiap
tujuannya.
Berkepribadian yang menarik,memahami seni
berbicara dan seni bergaul.
Jujur,Bertanggung jawab,ulet,tekun terarah.
Memperhatikan kesehatan diri,Tidak suka
bergadang ,jangan perokok berat,tidak minum
alkohol dan narkotik.

Menjauhkan diri dari sifat iri,dengki,rakus,dendam
dan takut disaingi,khawatir dan ragu-ragu
(hambatan diri).
Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa untuk mendapat ridhonya dan berkahnya.
Seorang Wiraswasta ialah seorang yang memiliki
pribadi hebat,produktif,kreatif dan melaksanakan
kegiatan memiliki perencanaan dan dimulai dengan
ide sendiri kemudian mengembangkan kegiatannya
dengan menggunakan tenaga orang lain serta
selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan
kejujuran tinggi.
HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

Menurut Peter F Drucker (1994) bahwa:
Terminologi kewirausahaan yang sama tentang
kewirausahaan sampai sekarang belum ada.
Umumnya memiliki hakikat yang hampir sama yaitu
merujuk sifat,watak dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang.
Ciri yang melekat adalah :
Mempunyai kemauan keras.
Memiliki keinginan mewujudkan gagasan inovasi dalam
usaha nyata.
Dapat mengembangkan usaha dengan jiwa tangguh.

DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN
Rumusan entrepreneur yang berkembang
sekarang berasal dari konsep Schumpeter (1934).
Menurut Schumpeter entrepreneur merupakan
pengusaha yang melaksanakan kombinasi-
kombinasi baru dalam bidang teknik dan komersial
kedalam bentuk praktik.
FUNGSI WIRAUSAHA (SCHUMPETER)
Memperkenalkan produk baru.
Dimana kualitas barang belum dikenal konsumen.
Melaksanakan metode produksi baru
Dari hasil penemuan ilmiah baru.
Cara baru untuk menangani suatu produk
Target keuntungan besar dengan produk baru.
Membuka pasar baru
Pasar yang belum pernah dimasuki cabang industri.
Belum ada pasar sebelumnya.

Pembukaan sumber dasar baru,setengah
jadi,sumber yang masih harus dikembangkan.
Pelaksanaan organisasi baru.
PENGERTIAN ILMU
KEWIRAUSAHAAN
ILMU KEWIRAUSAHAAN.
Adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang :
Nilai kemampuan (ability)
Perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
dihadapinya.
ENTREPRENEUR MENURUT THOMAS W
ZIMMERER (1996)
Entrepreneurship is the result of a
disciplined,systematic process of applying
creativity and innovations to need and
opportunities in the marketplace
(Kewirausahaan adalah hasil dari suatu
disiplin,proses sistematis penerapan kreativitas dan
keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar).
SIAPA ENTREUPRENEUR?
Mereka yang menjadi entrepreneur adalah
Orang-orang yang mengenal potensi (traits)
Orang-orang yang mau belajar mengembangkan
potensinya untuk menangkap peluang (opportunity).
Orang-orang yang mau mengorganisir usahanya dalam
mewujudkan cita-citanya.
Memiliki bakat saja tidak cukup.
Yang harus dimiliki adalah pengetahuan segala aspek
usaha yang akan ditekuninya.
PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MENURUT
SOEHARTO PRAWIROKUSUMO (1997:4)
Dikarenakan :
Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh
dan nyata yaitu: ada teori,konsep,dan metode ilmiah
yang lengkap.
Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu: posisi
venture start up dan venture growth
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang
memiliki obyek tersendiri yaitu memiliki kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan
pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan/kesejahteraaan masyarakat yang adil
dan makmur.
KESIMPULAN

Disiplin Ilmu Kewirausahaan dalam
perkembangannya mengalami evolusi yang pesat.
Berkembangnya bukan pada dunia usaha semata
melainkan dibidang
industri,perdagangan,pendidikan,kesehatan dan
instansi lainnya.
Kewirausahaan dapat dijadikan kiat bisnis
.
INOVATIF
KREATIF
CREAT E A NEW &
DIFFERENT
COMPETITIVE
ADVANTED
OPPORTUNITY
CH AMPION/
WINNER
MANFAAT DARI WIRAUSAHA
Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran
Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi,
distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan
sebagainya.
Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial sesuai dengan kemampuannya
Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin,
jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan
Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja
keras
Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros
52
CIRI CIRI JIWA WIRAUSAHA
53
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam
54
1. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan
2. Berorientasi Tugas dan Hasil
55
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang.
3. Keberanian Mengambil Risiko
56
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau
berinisiatif.
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan
Dengan demikian, keberanian untuk menanggung
risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah
pengambilan risiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistik. Kepuasan yang besar
diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan
tugas-tugasnya secara realistik.
Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang
sukar namun dapat dicapai. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko
yang tinggi karena ingin berhasil.
57
4. Kepemimpinan
58
Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepernimpinan, kepeloporan,
keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda
lebih dulu lebih menonjol. Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan
keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang
dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.
5. Berorientasi ke Masa Depan

59
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke
masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dengan yang sudah ada
sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin
terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaharuan masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan, membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab
itu, ia selalu mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.
60
6. Kreativitas dan inovasi
61
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new
things) dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang
baru (doing new things).
Kreatiivtas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari peluang.
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan
dan peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup.
Oleh karena itu, kewirausahaan adalah
"thinking and doing new things or old
thinks in new ways" Kewirausahaan
adalah berpikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berpikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru.

62
7. Memiliki tenaga dalam
63
Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
Keuletan,
Ketabahan,
Ketekunan,
Kejujuran
Kedisiplinan
Ketulusan
Keikhlasan
Kesopanan, keramahan dll.

MENUMBUHKAN MENTAL WIRAUSAHA
Melalui Komitmen Pribadi

Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen
pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang
diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan
potensi diri.
Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk
sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran
perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu
diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi
setiap hari selama 1 bulan)
64
MENUMBUHKAN MENTAL WIRAUSAHA
Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif
65
Dorongan untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha dapat berasal dari lingkungan
pergaulan teman, famili, sahabat, karena
mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-
cara mengatasinya. Sehingga mempunyai
semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
MENUMBUHKAN MENTAL WIRAUSAHA
Melalui Pendidikan dan Pelatihan
66
Keberanian untuk membentuk jiwa
wirausaha juga didorong oleh guru atau
dosen di sekolah atau lembaga pelatihan.

Mereka memberikan mata pelajaran
kewirausahaan yang praktis dan menarik
sehingga membangkitkan minat untuk
berwirausaha.

MENUMBUHKAN MENTAL WIRAUSAHA
Karena Keadaan Terpaksa
67
Banyak orang yang sukses karena dipaksa
oleh keadaan. Mungkin pada awalnya
tujuannya hanya untuk memenuhi
kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang
keras, tidak gampang menyerah dan
berputus asa, sehingga akhirnya menjadi
wirausaha yang sukses.
MENUMBUHKAN MENTAL WIRAUSAHA
68
Melalui Proses Berkelanjutan
Belajar
Berlatih
Bertindak
SUKSES
BERKELANJUTAN
Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
Menurut Ilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian
ketika seseorang mengambil pilihan menjadi seorang
wirausahawa di antaranya :
Keuntungan :
1. Otonomi.
Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat
wirausaha memposisikan seseorang menjadi bos yang
memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya.
Hal ini juga didukung dengan pendapat Robert T.
Kiyosaki yang menyatakan bahwa padadasarnya
perspektif menjadi seorang wirausaha adalah pilihan
karena mencari sebuah kebebasan.

2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang
dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi
wirausaha.
3.Kontrol finansial (Pengawasan keuangan).
Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa
kekayaan sebagai milik sendiri.
4. memiliki legitimasi moral yang kuat untuk
mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan
kesempatan kerja.
Hal ini dikarenakan target entrepreneur adalah
masyarakat kelas menengah dan bawah, maka
entrepreneur memiliki peran penting dalam proses
trickling down effect.

Kerugian :
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan
waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu
untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pemasaran, keuangan, personil maupun
pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal
Karena wirausaha menggunakan keuntungan yang kecil
dan keuangan milik sendiri, maka marjin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan
kemungkinan gagal juga ada.
Perilaku kerja prestatif

Pengertian perilaku kerja prestatif
Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju
atau berambisi maju. Seorang wirausaha yang mempunyai
perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi
terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas
dari bisnisnya. Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja
prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan seorang
wirausaha.

Sumber daya manusia yang prestatif
Di era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena
di era ini perdagangan bebas dengan cara membuka dan
memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan
SDM yang siap kerja.
Ciri ciri milinium ketiga adalah :
Persaingan bebas
Perubahan yang semakin cepat
Derasnya arus informasi antar Negara

Karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif

Ada 4 sisi potensial manusia menurut Stephen Covey dalam
bukunya First Things First yaitu :
1. Self awareness ( sikap mawas diri )
2. Conscience ( mempertajam suara hati )
3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )
4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan
masalah serta adaptasi yang tepat
Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli
yaitu :
A. Zimmerer :
1. Komitmen tinggi terhadap tugasnya
2. Bertanggung jawab
3. Yakin pada dirinya
4. Kreatif dan fleksibel
5. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggi
6. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan
ketidakpastian
7. Ingin memperoleh balikan dengan segera
8. Energik
9. Motivasi untuk lebih unggul
10. Berorientasi ke masa depan
11. Mau belajar dari kegagalan
12. Mempunyai kemampuan memimpin

B. Murpy dan Peck
a. Kemauan bekerja keras
b. Bekerjasama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi

Ciri dan sifat kerja prestatif
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus
memiliki ciri ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :


Ciri ciri Prestatif Sifat sifat profil wirausahawan
Percaya diri

Berorientasi pada hasil

Pengambilan resiko

Kepemimpinan

Keorisinilan

Berorientasi ke masa depan
Keyakinan dan optimisme
Individualistic
Mandiri / ketidaktergantungan
Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba
Ketekunan dan ketabahan
Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat
Energik dan inisiatif
Kemampuan mengambil resiko
Suka pada tantangan
o Bertingkah laku sebagai pemimpin
o Dapat bergaul dengan orang lain
o Menanggapi saran dan kritik
Inovatif
Mengetahui banyak
Punya banyak sumber
Prestatif
Pandangan ke masa depan
Bentuk bentuk kerja prestatif
1. Kerja ikhlas
Adalah bekerja dengan baik bersungguh sungguh dapat
menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang
tulus.
Contohnya :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas pasan,
namun tetap bekerja dengan baik , melaksanakan pekerjaan
dengan tulus dan semata mata merupakan pengabdian
kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk
keperluan hidup keluarga.

2. Kerja mawas terhadap emosional
Adalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan
atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
Contohnya :
Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai
masalah pribadi dengan keluarga. Di tempat kerja ada
bawahannya yang membuat masalah yang merugikan
perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka
pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan
perusahaan . Cara pemecahan masalahnya harus tetap
rasional dan tidak emosional.

3. Kerja cerdas
Adalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,
mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi
sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Contohnya :
Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap
pekerjaannya menggunakan tehnologi yang tepat,
menggunakan konsep hitung menghitung, mampu
menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi /
berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.

4. Kerja keras
Adalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau
gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat
memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi.
Contohnya :
Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan
setiap hari berangkat pagi pagi buta, meskipun cuaca masih
gelap, kadang kadang membawa obor penerang jalan,
sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan
sampai laku kadang kala sampai siang baru laku.

5. Kerja tuntas
Adalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan
bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir
untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan
maksimal.
Contohnya :
Seorang pengusaha warung apung dapat
mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan,
proses pembuatan menu makanan, kemungkinan
kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba.

D. Pembinaan perilaku kerja prestatif
Pembinaan kerja prestatif harus diawali dengan
penanaman efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja.
Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki
efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja, sehingga dalam
bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam setiap
tindakan hasilnya .

Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat
diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tingkat
apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan
kuantitas.
Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara
input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha atau
antara pengeluaran dan pendapat.
Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan
dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat
diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna.

Tepat : bekerja mencapai sasaran
sesuai dengan yang diinginkan
Cepat : mengatur waktu
dengan tepat pada tingkat tertentu
Hemat : dengan biaya yang
tertentu tanpa adanya pemborosan dalam
bidang pekerjaan apapun yang
menghasilkan pada tingkat tertentu pula.
Berhasil guna : segala sesuatu sampai pada
tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa
mengalami hambatan hambatan sehingga
meraih prestasi tetentu.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri
salah satunya melalui latihan. Latihan bisa dilakukan untuk
wirausaha maupun karyawan.
Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan
manfaat latihan yaitu :
1. D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas pegawai
dan untuk memperbaiki cara bekerja.
2. D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan dan
baik
3. J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan tugas lebih
baik dan cara bekerja lebih baik.
4. F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan
melaksanakan pekerjaan lebih baik.

Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting
karena :
1. Menghargai cita cita dan masa depan
2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif
3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja
4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan
5. Mengembangkan rasa kesetiakawan
6. Mengembangkan sikap yang positif
7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa
8. Mengembangkan daya kreatifitas
9. Efisiensi dan efektif dalam bekerja

Latihan dapat dilakukan dengan cara :
Apprentice Training
Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas
dengan sebaik baiknya
On the job training
Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku
suatu jabatan

Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu :
1. Pemanfaatan kegiatan kegiatan wirausaha seperti
menggunakan waktu, seleksi tenaga kerja dan
peralatan kerja.
2. Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti
menyiapkan laporan keuangan bulanan, monitor,
merevisi anggaran, mengelola arus produksi dan
memasarkan barang dan jasa.
3. Pengendalian factor - factor eksternal wirausaha
seperti kebijakan kebijakan pemerintah, iklim usaha
dan kondisi ekonomi.

Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang
sbb:
1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha
yaitu:
a. Keahliaan dalam bidang tehnologi
Hal ini dapat menimbulkan :
1.a Meningkatkan kesejahteraan
1.b Menimbulkan masalah-masalah baru seperti:
- Masalah social seperti kemiskinan, kejahatan dan
ketertinggalan daerah tertentu
- Masalah konsumen baru
- Persaingan penguasaan tehnologi

b. Perkembangan perekonomian
Hal ini dapat menimbulkan :
Persaingan bisnis
Timbul bisnis baru
Kebangkrutan
Mencari pasar baru
Produksi yang terus meningkat

2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu:
a. Keahlian pengendalian keuangan
b. Keahlian mengenai resiko persaingan
c. Keahlian mengurus usaha manajemen usaha
d. Keahlian menawarkan produk
e. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan

Dalam bekerja prestatif setiap orang harus memiliki
motivasi bekerja.
Untuk memperdalam motivasi bekerja hendaknya
wirausaha memahami hal-hal yang berkaitan dengan
masalah kebutuhan hidup.

Anda mungkin juga menyukai