Definisi Meningitis (radang selaput otak) adalahinfeksi pada cairan serebrospinal (CSF) didalam sistem ventrikel disertai radang pada piamater dan arakhnoid, ruang subaraknoid, jaringan superfisial otak dan medula spinalis yang dapat terjadi secara akut maupun kronis
etiologi Bakteri penyebab meningitis terbanyak disebabkan oleh: Hemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis. Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur: 1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes 2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus. 3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus,
Faktor predisposisi untuk terjadinya meningitis: Infeksi jalan napas bagian atas, Otitis media, mastoiditis, Anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, Prosedur bedah saraf baru, trauma kepala, dan pengaruh immunologis.
patofisiologi Agen penyebab
Invasi ke SSP melalui aliran darah
Bermigrasi ke lapisan subarahnoid
Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF dan ventrikuler
Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal
Kerusakan neurologist
Gejala klinis Gejala awal meningitis bakteri mirip dengan kondisi penyakit lain, dan meliputi: sakit kepala berat demam mual (rasa sakit) muntah (yang sakit) umumnya merasa tidak sehat
Tanda Klinik Jenis meningitis Glukosa protein Sel Bakteri akut Rendah tinggi PMNs, sering> 300/mm Virus akut Normal normal atau tinggi mononuklear <300/mm Berkenaan dgn penyakit TBC Rendah tinggi mononuklear dan PMNs, <300/mm Jamur Rendah tinggi <300/mm Ganas Rendah tinggi biasanya mononuklear Pemeriksaan Pemeriksaan fisik leher kaku, sakit kepala parah, dan demam. pembengkakan di mata, yang menunjukkan tekanan intrakranial meningkat, dan ruam kulit. Tes darah Computed tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI scan) dari otak Spinal tap
Penatalaksaan Terapi meningitis bacterial terapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus sawar darah otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones (konsentrasi serum sekitar 30%-50%) Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur. Pada orang dewasa, Benzyl penicillin G dengan dosis 1-2 juta unit diberikan secara intravena setiap 2 jam. Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari, anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari. Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak. Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai 5 hari bebas panas.
Terapi meningitis TB diberikan prednison 1-2 mg/kgBB/hari selama 4 minggu kemudian penurunan dosis (tapering-off) selama 8 minggu sehingga pemberian prednison keseluruhan tidak lebih dari 2 bulan. Terapi meningitis viral diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam, dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap 12 jam diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam Terapi meningitis jamur Meningitis kriptokokus diobati dengan obat antijamur. Dapat digunakan : Flukonazol, obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus Jika pasien intoleran dengan flukonazol dapat digunakan dengan amfoterisin B dan kapsul flusitosin. Mempunyai efek samping besar pada amfoterisin B, dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B dipakai.