Anda di halaman 1dari 15

S I E V I N G

I. TUJUAN :
- Untuk memsahkan partke batu merah berdasarkan prnsp
pengayakan.
- Untuk menentukan dameter partke rata-rata
II. PERINCIAN KERJA :
- Persapan Bahan
- Penghausan/grndng
- Pengayakan
III. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat yang digunakan :
- Vbrator
- Tmbangan
- Pan ayakan
- Baskom
- Geas kma
- Kompresor
B. Baan yang digunakan :
- Batu bata
IV. DASAR TE!RI :
Sevng adaah metode pengukuran yang pang pentng untuk
partke berukuran datas 0,04 mm. Dengan sevng bsa dtentukan
dstrbus ukuran partke. Untuk n maka sampe dtaruh datas kawat
ayak (bdang ayak) dtngkat pang atas dar mesn ayak. Mesn ayak
n terdr atas beberapa tngkat bdang ayak, yang mana semakn
kebawah ubang antar kawat ayak semakn mengec. |ka vbrator
pada mesn n daktfkan, maka partke-partke akan bergerak-gerak.
Karena gerakan n, maka partke yang berukuran ebh kec dar pada
ubang ayak akan |atuh kebawah.
Dengan demkan, seteah proses pengayakan seesa, maka pada
tngkat ayakan yang pang bawah akan terdapat partke-partke
berukuran ebh embut dan pada tngkat yang pang atas akan
terdapat partke-partke yang berukuran pang besar. Partke yang
tertahan pada suatu bdang ayak dengan dp tertentu daam ha n
dsebut oversze product, dan yang dapat oos dsebut undersze
product.
Untuk mendapatkan semua kemungknan ukuran partke yang
ada, maka seharusnya dph waktu pengayakan yang ama. Waktu
pengayakan akan men|amn ntestas gerak pertke datas bdang
ayak.
Tetap untuk |ens partke-partke tertentu pengayakan yang
ama dapat sa|a menyebabkan pengksan partke men|ad partke-
partke yang ebh kec. Sebaknya untuk sampe yang bers partke-
partke embut, pengayakan yang ama akan menyebabkan
aggomeraton partke-partke yang embut men|ad partke-partke
yang ebh besar. Untuk tu suatu waktu ayak yang optma hanya
dapat dtentukan meau percobaan. Waktu ayak optma adaah
merupakan suatu kesesuaan antara waktu tercapanya dera|at
pemsahan yang tngg dan dera|at perubahan ukuran partke asa
karena proses pengayakan.
Untuk memperpendek waktu ayak dapat dakukan suatu
enterups yang pendek seama proses pengayakan. Sean|utnya untuk
mencapa waktu ayak yang ebh pendek dan|urkan menggunakan
vbrator dengan frekuens kra-kra 100 Hz. Untuk sampe yang susah
dayak dapat dtambahkan benda-benda asng sepert kotak-kotak
karet atau batang dar kunngan.
Pada sevng dkena stah mesh yatu |umah bukaan ayak tap 1
nch pan|ang kawat ayak. Sedangkan standar ayakan yang pang
umum dgunakan adaah Standar Tyer dmana dameter kawat yang
dgunakan untuk setap ayakan dapat dhat daam referens an.
Ayakan dengan ukuran standar 200 mesh, berart bahwa tap 1 nch
pan|ang kawat ayakan terdapat 200 bukaan ayakan.
Distribusi Partikel
Untuk mendapat uas permukaan keompok partke, maka harus
dtetapkan beberapa ukuran partke daam suatu dstrbus ukuran
partke. Untuk tu akan dbahas suatu contoh dar seve anass beserta
perhtungannya.
Probability Percentage, P%
Supaya na oversze product dperoeh, OP pada setap bdang
ayak tdak tergantung dar massa sampe, M maka ddenskan suatu
oversze product percentage (OP%) yatu has bag antara OP dengan M.
Has perhtungan kemudan dgambarkan daam suatu hstogram,
dmana sesh ebar dp dar dua ubang bdang ayak yang bertetangga
dsebut sze nteva.
Untuk mendapat kurva frekuens ukuran partke dar setap sze
nterva yang tdak tergantung dar pemhan mesh bdang ayak (|umah
ubang ayak tap nc, maka OP% dbag dengan dp. Sehngga ddapatkan
suatu probabty percentage (P%) dar setap sze nterva ke- sebaga
berkut :
dpi M
OP
i p

=
.
1
%
..................(1)
P% tersebut beraku untuk setap sze nterva, sehngga kurang
dapat mempersentasekan sehngga semua kemungknan ukuran partke
yang ada pada sampe. |ka dgnkan, suatu probabty percentage, P%
yang beraku untuk sembarang sze nterva, dp ogkanya harus
dgunakan bdang ayak yang berbeda secara nntesma. Dengan
demkan pada setap bdang ayak akan terdapat oversoze product
nntesma d (DP). Dengan demkan pada setap bdang ayak akan
terdapat oversze product. Inntesma d (OP) sehngga persamaan
berubah :
i dp d M
OP d
i p
) ( .
) (
% =
..................(2)
Tentu sa|a tdak ada suatu seve anass yang menggunakan
bdang ayak dengan |umah tak terhngga. Karena tu harus dtemukan
satu cara untuk menentukan probabty percentage P% dengan
menggunakan bdang ayak yang ebh sedkt. Dengan aasan tersebut,
maka dapat ddenskan cumuatve percentage, C%OP atau C%UP yang
dhtung mua dar bdang ayak pang atas (bawah) hngga bdang ayak
yang dbcarakan, yang mana berart |umah percentage partke
berukuran ebh besar (ebh kec) darpada ebar kawat pada bdang
ayak yang dbcarakan.
Dengan n adaah nomor bdang ayak yang dhtung dar atas, maka
secara umum cumuatve percentage, C%OP dtentukan dengan rumus :

=
i
i OP OPi C
1
% %
..................(3)
Untuk undersze product, cumuatve percentage, C%UP dtentukan
dengan rumus :
) (
) % (
% 2
dp d
OP C d
P =
..................(4)
Luas Permukaan Distribusi Ukuran Partikel
Informas tentang uas permukaan dar seuruh partke dperukan
untuk membahas mekansme panas, perpndahan massa dan aran.
Berkut adaah penurunan cara menentukan uas permukaan dar
dstrbus ukuran partke untuk suatu buk yang tertentu.
Pertama-tama dandakan suatu buk terdr atas sekumpuan partke
dengan bentuk sederhana, yatu suatu partke berbentuk boa. Karena
bentuk boa memk uas permukaan pang kec untuk setap satu
satuan massa, maka perhtungan akan menghaskan uas permukaan
spesk yang mnma dar suatu massa buk. Apaba bentuk partke
menympang dar bentuk boa, maka setdak-tdaknya akan seau
ddapatkan uas permukaan spesk yang ebh besar dbandng dengan
partke yang berbentuk boa.
Massa n partke pada suatu sze nterva ke- dengan massa |ens partke
dan dameter partke rata-ratanya dp

maka :
3
1
.
6
. . dp ni OPi

= ..................(5)
Dengan demkan |umah boa-boa pada sze nterva n adaah :
3
. .
. 6
i
i
i
dp
OP
n

=
........................(6)
Luas permukaan partke (boa) pada sze nterva tersebut adaah :
i
i
i i
dp
OP
dp n A
.
. 6
. .
2
1

= =
.................(7)
Luas permukaan spesk suatu padatan berbentuk boa yakn :
) ( .
%
.
6
max
min
2
dp d
dp
P
M
AB
dp
dp

..................(8)
2.1 Karakterstk Partke Zat Padat
Pada proses pengayakan, bahan dbag bahan kasar yang tertngga
(has atas) dan bahan ebh haus yang oos meau ayakan (has bawah).
Bahan yang tertngga hanyaah partke yang berukuran yang ebh besar
darpada ubang ayakan, sedangkan bahan yang oos berukuran ebh kec
darpada ubang tu. Daam praktek serngka ter|ad penympangan dar
keadaan dea n. Penympangan dapat dnyatakan daam esens, yatu
perbandngan antara |umah bahan yang oos daam kenyataannya dan
|umah bahan yang oos secara teortk esens seau ebh kec dar satu
atau kurang dar 100%
Faktor-faktor yang mempengaruh esens adaah :
a. Bentuk Butr
Padatan yang berupa butr tdak beraturan ebh mudah oos |ka
dbandngkan dengan bahan-bahan berbentuk boa, |arum atau ssk yang
dapat menyumbat atau menutup ubang ayakan.
b. Gerakan dan Waktu Tngga
Gerakan dan waktu tngga bahan d atas ayakan harus dph agar
setap butran pang sedkt satu ka berada pada sebuah ubang ayakan.
Esens pengayakan akan turun |ka bahan yang dayak membentuk
apsan yang terau teba atau bergerak terau cepat. Sean tu, gerakan
yang terau kuat dapat menyebabkan pengecan ukuran akbat
pengksan, terutama bahan yang unak.
c. Keembaban
Umpan yang embab atau ekat kut menyebabkan penggumpaan
bahan dan menutup ubang ayakan.
d. Muatan Lstrk Statk
Bahan-bahan organk khusus yang haus mempunya kecenderungan
untuk membentuk agomerat karena adanya muatan strk statk. Karena
tu aat-aat yang dgunakan untuk mengayak bahan-bahan organk harus
dbumkan.
e. Lubang Ayakan
Pada dasarnya semakn haus bahan yang dayak, semakn awa
terdapatnya kecenderungan penyumbat ubang ayakan.
Partke zat padat secara ndvdu dkarakterstkkan dengan ukuran,
bentuk dan denstasnya. Partke zat padat homogen mempunya denstas
yang sama dengan bahan bongkahan. Untuk partke yang bentuknya
beraturan, msanya boa dan kubus, ukuran dan bentuknya dapat
dnyatakan dengan mudah. Tetap partke yang ukurannya tak beraturan
(sepert butran-butran pasr dan serph mka), stah "ukuran ("sze") dan
"bentuk" ("shape") tdak begtu |eas dan harus ddenskan secara acak.
Pada umumnya, "dameter" dapat dtentukan untuk setap partke yang
ekdmensona. Partke yang tdak ekdmensona, yatu yang ebh pan|ang
pada satu arah ketmbang pada arah yang an, partke tu dkaraktersas
dengan dmens utama yang kedua terpan|ang.
Ukuran partke, menurut konvens, dnyatakan daam berbaga satuan,
bergantung pada |angkauan ukuran yang terbat. Partke-partke kasar
dukur daam nch atau mmeter, partke haus dengan ukuran haus
dengan ukuran ayak dan partke yang sangat haus dengan mcrometer dan
nanometer. Partke yang utra haus kadang-kadang dberkan dengan uas
permukaan persatuan massa, basanya daam meter perseg pergram.
Informas dar anass ukuran partke ddaftarkan untuk menun|ukkan
massa atau |umah fraks yang terdapat daam setap totokan atau
pertambahan kec (ncrement) ukuran sebaga fungs ukuran partke rata-
rata d daam totokan tu. Anass yang dtabuaskan dengan cara demkan
dnamakan anass deferensa. Hasnya basanya dsa|kan daam bentuk
hstogram. Cara kedua untuk menya|kan nformas tu aah dengan
menggunakan anass kumuatf yang ddapatkan dengan men|umahkan
totokan-totokan tu secara berurutan mua yang mengandung partke kec,
au memetakkan |umah kumuatf tersebut terhadap dameter maksmum
dar partke yang terdapat daam totokan tu. Daam anass kumuatf, data
tu dapat dnyatakan daam bentuk kurva kontnu.
V. PR!SEDUR KERJA :
1) Menggerus batu bata kerng dengan menggunakan batu hngga
setengah haus.
2) Batu bata yang teah dgerus tad, kemudan dtmbang sebanyak
500 gr.
3) Bershkan pan ayakan menggunakan kompresor.
4) Tmbang kosong masng-masng pan ayakan tersebut.
5) Susun masng-masng pan ayakan dar atas ke bawah, dmana
pan teratas adaah pan yang memk ukuran terbesar, hngga
bagan bawah adaah yang terhaus.
Bagan bawah dar susunan pan tersebut adaah panc
penampung yang bukan merupakan ayakan.
6) Susunan pan ayakan dtempatkan pada vbrator , kemudan
gerusan batu bata yang teah dtmbang detakkan datas pan
ayakan yang teah tersusun secara perahan.
7) Getarkan vbrator dengan skaa getar 10, seama 10 ment.
8) Seteah vbrator seesa bergetar, tmbang masng-masng pan
ayakan beserta batu bata yang tertngga datas pan tersebut.
9) Uang prosedur ker|a datas (1-8), tetap dengan mengubah
waktu vbrator bergetar, yatu seama 5 ment dan getaran tetap.
VI. DATA PENGA"ATAN :
Percobaan 1 :
Pan Kosong :
N
#
L$%a& Ayakan "a''a
1 2,00 mm 347,10 gr
2 1,40 mm 314,74 gr
3 1,00 mm 295,33 gr
4 0,630 mm 256,62 gr
5 Panc 282,12 gr
Massa batu bata = 503,55 gr
Setelah di ayak menggunakan vibrator t = 10 menit ! skala =
10 " :
N
#
L$%a& Ayakan "a''a
1 2,00 mm 362,64 gr
2 1,40 mm 335,44 gr
3 1,00 mm 472,69 gr
4 0,630 mm 491,35 gr
Ukurannya
sama
5 Panc 336,64 gr
Percobaan # :
Pan Kosong :
N
#
L$%a& Ayakan "a''a
1 2,00 mm 347,12 gr
2 1,40 mm 314,78 gr
3 1,00 mm 295,34 gr
4 0,630 mm 256,62 gr
5 Panc 282,13 gr
Massa batu bata = 500,5$ gr
Setelah diayak menggunakan vibrator t = 5 menit ! skala =
10 " :
N
#
L$%a& Ayakan "a''a
1 2,00 mm 387,55 gr
2 1,40 mm 449,31 gr
3 1,00 mm 468,39 gr
4 0,630 mm 371,14 gr
5 Panc 319,40 gr
VII. HASIL PENGA"ATAN :
P$&(#%aan ) *+aktu , )- .$nit / g$ta&an , )-0 :
No Lebar
Ayak
dp
(mm)
Oversze
Product
OP
(kg)
Oversze
product
percentage
OP%
OP/M
Probabty
percentage
(sze
nterva)
P%
(1/mm)
Cumuatv
e
percentag
e
C%OP
) 2 0,0155 0,0309 - 0.0309
1 1,4 0,0207 0,0412 0,0686 0,0721
2 1 0,1773 0,3527 0,8818 0,4248
3 0,63 0,2347 0,4668 1,2616 0,8916
Pan
(i
0 0,0545 0,1084 0,1721 1
TOTAL M 0,5028 1
Ca&a .$.4$&#l$ nilai !P *!5$&'i6$ P&#du(t0 :
!P , *4an 7 %atu %ata0 8 4an k#'#ng
)---
%P untuk lebar ayakan # mm :
OP = 362,64 - 347,10 = 0,0155 kg
1000
Ca&a .$.4$&#l$ nilai !P9 *!5$&'i6$ P&#du(t P$&($ntag$0 :
!P9 , !P : T#tal "
%P& untuk lebar ayakan # mm :
OP% = 0,0155 / 0,5028 = 0,0309
Ca&a .$.4$&#l$ P9 *P&#%a%ility P$&($ntag$0 :
P9 , !P
" ; <d4
P9 untuk l$%a& ayakan )=3 .. :
Adp = 2 mm - 1,4 mm = 0,6
P% = 0,0207
0,5028 x 0,6
= 0,0686
Ca&a .$.4$&#l$ C9!P * Cu.ulati5$ P$&($ntag$0 :
C9!P untuk l$%a& ayakan )=3 .. :
C%OP = 0,0309 + 0,0412
= 0,0721
C9!P untuk l$%a& ayakan ) .. :
C%OP = 0,0721 + 0,3527
= 0,4248
C9!P untuk l$%a& ayakan -=>2 .. :
C%OP = 0,4248 + 0,4668
= 0,8916
Ca&a .$.4$&#l$ C9UP :
C9UP , ) 8 C9!P
C9UP untuk l$%a& ayakan 1 .. :
C%UP = 1 - 0,0309
= 0,9691
P$&(#%aan 1 * +aktu , ? .$nit / g$ta&an , )- 0 :
No Lebar
Ayak
dp
(mm)
Oversze
Product
OP
(kg)
Oversze
product
percentage
OP%
OP/M
Probabty
percentage
(sze
nterva)
P%
(1/mm)
Cumuatv
e
percentag
e
C%OP
) 2 0,04043 0,0809 - 0.1011
1 1,4 0,13453 0,2692 0,4486 0,3703
2 1 0,17305 0,3462 0,8656 0,7165
3 0,63 0,11452 0,2291 0,6193 0,9456
Pan
(i
0 0,03727 0,0746 0,1184 1,0202
TOTAL M 0,4998 1
VIII. PE"BAHASAN
Pada percobaan sevng n, kam menggunakan vbrator.
Dmana, pan ayakan dsusun dar ukuran ebar ayak terbesar ke
terkec kemudan dtutup. Fungs dberkan penutup yatu, agar tdak
ada pengaruh uar yang mempengaruh gerakan mesn.
Msanya, tekanan udara datasnya atau factor yang annya,
sehngga tdak ada gaya ag yang beker|a kecua gaya gravtas yang
mengarah |atuhnya partke ke arah bawah. Pada percobaan pertama
yatu, waktu pengayakan 10 ment dengan kecepatan getaran 10, kam
memperoeh massa bahan yang banyak tertngga d pan 4 (ebar
ayakan 0,63 mm) yatu 0,2347 kg atau 234,7 gr. Tetap, saat kam
menganasa ternyata antara pan ayakan keempat (0,63 mm) dengan
panc yang berada pang bawah ukuran partkenya hampr sama.
Dengan massa bahan keseuruhan 500 gr.
Sedangkan pada percobaan kedua yatu, waktu pengayakan 5
ment dengan kecepatan getaran 10, kam memperoeh massa bahan
yang banyak tertngga d pan 3 (ebar ayakan 1 mm) yatu 0,17305 kg
atau 173,05 gr. Dengan massa bahan keseuruhan yatu 500,57 gr. Dar
kedua data yang dperoeh, kta dapat mehat perbedaan. Yatu pada
percobaan pertama massa bahan terbanyak tertngga d pan keempat
dengan ebar ayakan 0,63 mm sedangkan pada percobaan kedua
massa bahan banyak tertngga d pan ketga (1 mm). In dsebabkan
karena waktu pengayakan bahan yang berbeda.
Sean tu ter|ad perbedaan massa antara bahan sebeum dayak
dengan sesudah dayak. Pada percobaan pertama sebeum bahan
dayak, massanya 503,55 gr seteah dayak massanya men|ad 502,8
gr, massa bahan yang hang yatu 0,75 gr. Sedangkan pada percobaan
kedua, sebeum dayak massanya 500,57 gr dan seteah dayak 499,8
gr, massa bahan yang hang yatu 0,77 gr. Ha n dsebabkan karena
beberapa gram mash terssa d pan-pan ayakan, menempe pada
penutup vbrator, serta ada |uga yang men|ad debu (padatan haus
yang tersuspens ke udara).
Dar has percobaan, dbuat 2 kurva. Yang pertama kurva antara
C%OP dengan dp dperoeh dameter tengah (dpm) sektar 0,95 (waktu
= 10 ment) sedangkan untuk waktu 5 ment dperoeh 1,21 mm. Kurva
yang kedua yatu P% dengan deta dp dperoeh, untuk waktu 10 ment
ukuran partke yang pang banyak yatu 1,16 mm sedangkan untuk
waktu 5 ment yatu 0,88 mm.
I@. KESI"PULAN
Dar percobaan yang teah dakukan, dapat dsmpukan bahwa :
Sevng merupakan pengayakan untuk mendapatkan
partke bahan padat padat yang berukuran seragam.
Dar kurva pertama dperoeh dameter tengah (dpm)
sebesar kra-kra 0,95mm pada percobaan pertama (10
ment) dan 1,21 mm pada percobaan kedua (5 ment).
Dar kurva kedua dapat dketahu bahwa ukuran partke
yang pang banyak (dpf) adaah sektar 1,16 mm pada
percobaan pertama (10 ment), dan pada percobaan kedua
(5 ment) adaah sektar 0,8 mm.
DAATAR PUSTAKA
Buku Penuntun Praktkum Laboratorum Satuan Operas I, Poteknk
Neger U|ung Pandang, |urusan Teknk Kma, 2007, Makassar
http://yanvadas.bogspot.com/2012/02/mkromertk.htm?m=1
(dakses tangga 9 Maret 2014, puku 22:40 WITA)

Anda mungkin juga menyukai