Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
sedemikian sehingga
diperoleh , dimana C
terletak di perpanjangan
Ruas garis dapat diperpanjang
2.
Melalui C dan B dapat dibuat
.
Melalui dua titik sebarang
dapat dibuat sebuah garis.
3. Sisi, sudut, sisi
4. Akibat dari ,
maka sisi-sisi yang bersesuaian
adalah sama.
5. Akibat dari ,
maka sisi-sisi yang bersesuaian
adalah sama.
6.
, maka BC
dan BC tegak lurus AB
Diketahui
7.
dan
berhimpit, berarti
8.
Terdapat kontradiksi dengan yang diandaikan, yaitu bahwa l dan m berlainan.
Jadi, pengandaian di atas salah, ini berarti l dan m sejajar.
Analisis Riemann terhadap pembuktian teorema di atas sebagai berikut.
a. Pandangan penting adalah Langkah 6, bahwa l dan m serupa karena
garis tersebut memiliki titik C dan C secara bersama-sama. Langkah ini
akan gagal jika C dan C tidak berbeda.
5
b. Euclid mengasumsikan bahwa setiap garis memisahkan bidang menjadi
dua sisi yang berhadapan (Separation Principle)
c. Dalam pandangan sifat pemisahan, konstruksi dalam Langkah 1
pembuktian di atas (untuk memperluas CA melalui panjangnya C)
menjamin bahwa C dan C berada pada sisi sehadap dari n dan merupakan
titik yang berbeda.
d. Tanpa sifat pemisah, keberadaan C dan C tidak memiliki justifikasi
formal dan bukti tersebut akan gagal.
Berdasarkan analisis Riemann di atas, maka muncul dua teori baru yang
berangkat dari dua kemungkinan berikut.
a. Jika prinsip pemisahan tersebut diterima, C dan C haruslah merupakan
titik yang berbeda. Dengan kata lain, setiap dua garis berpotongan pada
dua titik dan setiap garis memisahkan bidang.
b. Jika mengabaikan prinsip pemisahan, maka C dan C merupakan titik yang
sama. Dengan kata lain, setiap dua garis berpotongan pada satu titik dan
tidak ada garis yang memisahkan suatau bidang.
Kemungkinan pertama di atas yang mendasari munculnya geometri eliptik
ganda (double elliptic geometry) dan kemungkinan kedua mendasari
munculnya geometri eliptik tunggal (single elliptic geometry). Gambar
berikut ini berturut-turut merupakan model dari geometri eliptik tunggal dan
geometri eliptik ganda.
Model Geometri Eliptik tunggal (Moeharti, 1986: 5.19)
Sebarang dua garis yang berpotongan tepat pada satu titik, tetapi tidak
ada garis yang memisahkan bidang tersebut.
6
Model Geometri Eliptik ganda (Moeharti, 1986: 5.19)
Dua garis berpotongan tepat pada dua titik, dan setiap garis
memisahkan bidang.
Sifat Kutub pada Bidang Geometri Eliptik
Seperti halnya dalam geometri Euclid dan Lobachevski, geometri
eliptik memenuhi beberapa hal berikut.
a. Hanya ada satu garis yang tegak lurus terhadap garis yang melalui
sebuahtitik yang diberikan, jika titik tersebut terletak pada garis yang
diberikan.
7
b. Tetapi sifat di atas tidak terpenuhi, jika titik tersebut tidak berada pada
garisyang diketahui, karena sebarang dua garis yang tegak lurus dengan
garis yangsama akan berpotongan.
c. Untuk setiap garis l pada bidang geometri eliptik, ada titik polar K
sedemikian sehingga semua garis yang melalui K akan tegak lurus dengan
l. Jadi, semua lingkaran besar pada bola dunia melalui kutub utara yang
tegak lurus dengan ekuatornya.
Sifat Kutub
Misalkan l adalah suatu garis. Maka ada suatu titik K yang disebut kutub dari
l sedemikian hingga:
a. setiap segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik pada l tegak
lurus pada l,
b. K berjarak sama dari setiap titik pada l.
Jarak K sampai sebarang titik pada l disebut jarak polar. Jarak polar suatu
kutub sampai garisnya adalah konstan.
8
C. TEOREMA-TEOREMA DALAM GEOMETRI ELIPTIK
Jika sebarang garis l pada geometri eliptik, kemudian terdapat paling
sedikit satu titik P sehingga setiap garis menghubungakan P ke sebuah titik
di l yang tegak lurus dengan l dan P berjarak sama dari semua titik di l.
Bukti:
Misalkan Q dan R merupakan sebarang titik yang berjarak sama di l dan
membentuk garis m dan n yang tegak lurus dengan l di titik Q dan R.
(Berdasarkan postulat Riemann)
Maka garis m dan n berpotongan di titik P
Sehingga P,Q, dan R tidak segaris.
PQR merupakan sebuah segitiga dengan dua sudut yang kongruen
(
.
Jika kita menghubungkan titik P ke titik S
Maka , dan berakibat
tegak lurus
dan
.
Terbukti.
Pada sebarang segitiga siku-siku di geometri eliptik, setiap dua sudut yang
lain mempunyai besar sudut kurang dari, sama dengan, atau lebih dari
sudut siku-siku tergantung dari apakah sisi yang berlawanan itu
Teorema 6.8.2.
Teorema 6.8.1.
9
mempunyai panjang sisi kurang dari, sama dengan, atau lebih dari jarak
kutubnya.
Bukti:
Misalkan siku-siku di C.
Pada
.
Dan jika CB lebih dari jarak kutub maka
.
Pada geometri eliptik sudut puncak segiempat Saccheri adalah kongruen
dan tumpul.
Bukti:
Misalkan segiempat ABCD adalah sebuah segiempat Saccheri dimana
adalah sudut siku-siku dan ruas garis AD BC.
Sebuah teorema dari geometri netral (teorema 3.6.2) menjelaskan bahwa
sudut puncak adalah kongruen.
Akan di buktikan sudut puncak segiempat sacherri adalah tumpul.
Misalkan E dan F titik tengah ruas garis AB dan CD.
Berdasarkan Teorema 3.6.4 pada segiempat Sacherri menjelaskan bahwa
garis yang menghubungkan titik-titik tengah dari sisi atas dan sisi bawah
segiempat Sacherri adalah tegak lurus terhadap keduanya.
Teorema 6.8.3.
10
Maka ruas garis EF tegak lurus terhadap
dan
.
Misalkan kita memperpanjang
dan
, maka EP adalah
jarak kutub.
Karena CP < EP, teorema sebelumnya menjelaskan pada kita bahwa
sehingga .
Terbukti.
Pada geometri eliptik sudut keempat dari segiempat Lambert adalah
tumpul.
Bukti:
Perhatikan gambar berikut.
AFED merupakan segiempat Lambert dimana
.
Akan dibuktikan adalah tumpul.
Kita tahu bahwa P adalah titik kutub.
Jika
(Teorema 6.8.2.)
Sehingga
Maka jumlah sudut segitiga PAB adalah
Terbukti bahwa jumlah besar sudut suatu segitiga lebih besar dari
Pada geometri eliptik jumlah dari besar sudut dalam dari setiap segiempat
cembung lebih besar dari
Bukti:
Dipunyai segiempat ABCD.
Akan di buktikan
Perhatikan segiempat ABCD.
Terdapat segitiga ABC dan segitiga ACD.
Berdasarkan teorema 6.8.6.
Terbukti.
l
A
B
C
1
2
2
1
D
Corollary 6.8.7.
13
Tidak ada bujur sangkar dalam geometri eliptik.
Bukti:
Andaikan ada bujur sangkar dalam geometri eliptik.
Berarti ada segiempat ABCD dengan semua sisinya sama panjang
dan semua sudutnya siku-siku.
Jadi jumlah besar sudut segiempat ABCD =
Hal ini kontradiksi dengan sebab akibat 6.8.7. yaitu jumlah besar sudut
suatu segiempat lebih besar dari
.
Jadi tidak ada bujur sangkar dalam geometri eliptik.
Jika tiga sudut dari suatu segitiga adalah kongruen secara berurutan kepada
tiga sudut dari segitiga kedua, maka segitiga-segitiga tersebut kongruen.
Bukti:
Misalkan sudut A, B, dan C adalah sudut-sudut dari kongruen
secara berurutan dengan sudut A, B, dan C pada .
Adb.
Jika salah satu sisi yang bersesuaian, sebut AB dan AB kongruen, maka
segitiga-segitiga tersebut kongruen.
Adt.
Andaikan misalkan .
Tentukan titik D pada AB sehingga .
Tentukan titik E pada AC sehingga .
Jelas (dibuat) , (diketahui), dan .
Maka (S Sd S).
Akibatnya jelas bahwa BCED adalah segiempat dengan jumlah sudutnya
sama dengan .
Teorema 6.8.9.
Corollary 6.8.8.
14
Terjadi kontradiksi dengan teorema sebelumnya bahwa jumlah sudut pada
segiempat lebih dari .
Jadi .
Karena (diketahui), (telah dibuktikan), dan
, maka .
Terbukti.
Luas segitiga adalah sebanding dengan kelebihannya, yaitu, luas
[( ], dimana k adalah konstanta tergantung
pada satuan panjang yang dipilih.
Bukti:
Adb. ( [( ]
Berdasarkan definisi segibanyak secara umum, luas dari segitiga adalah
sebanding dengan defectnya, atau dapat dituliskan:
( (
Diketahui bahwa ( .
Karena definisi dari defect suatu segitiga adalah selisih antara dan
jumlah sudut dalam segitiga tersebut, maka:
( (
Jadi luas dari segitiga adalah
( (
( [( ]
Jadi teorema terbukti.
Teorema 6.8.10.
15
D. LATIHAN SOAL
1. Sebutkan sifat-sifat kutub pada geometri eliptik.
2. Pada geometri eliptik buktikan bahwa panjang dari puncak segiempat
Saccheri kurang dari panjang alasnya.
3. Pada geometri eliptik buktikan bahwa panjang dari garis yang
menghubungkan titik tengah alas dan puncak dari segiempat Saccheri
lebih dari panjang sisi-sisinya.
4. Pada geometri eliptik buktikan bahwa pada sebuah segiempat Lambert
panjang dari setiap sisi yang mengandung sudut tumpul kurang dari
panjang sisi yang berlawanan dengannya.
5. Perhatikan gambar di bawah ini.
Buktikan bahwa segitiga UBA
kongruen dengan segitiga UB' A'!
PENYELESAIAN
1. Misalkan l adalah suatu garis. Maka ada suatu titik K yang disebut kutub
dari l sedemikian hingga:
a) setiap segmen yang menghubungkan K dengan suatu titik pada l
tegak lurus pada l,
b) K berjarak sama dari setiap titik pada l.
2.
Dipunyai segiempat Saccheri.
A B
C D
16
, , ,
Adb.
Bukti:
Jika kita menghubungkan BD, maka akan ada 3 kemungkinan yaitu:
(1) ,
(2) , atau
(3) .
Dari setiap kemungkinan diperoleh:
(1) Andaikan .
Jelas (diketahui)
(berimpit)
Jadi (S Sd S).
Akibatnya .
Karena maka
(definisi segiempat Saccheri)
Sehingga .
Terjadi kontradiksi dengan teorema 6.8.6.
Jadi pengandaian salah.
(2) Andaikan .
Akibatnya .
Karena maka
(definisi segiempat Saccheri)
Sehingga .
Terjadi kontradiksi dengan teorema 6.8.6.
Jadi pengandaian salah.
(3) Andaikan .
Akibatnya .
Karena maka
(definisi segiempat Saccheri)
17
Sehingga .
Tidak terjadi kontradiksi, maka pengandaian berlaku.
Jadi .
Dengan kata lain atau .
Jadi terbukti bahwa panjang dari puncak segiempat Saccheri kurang dari
panjang alasnya.
3.
Dipunyai segiempat Saccheri ABCD
Ambil titik E pertengahan
dan F pertengahan
.
Berdasarkan teorema pada geometri netral, maka
dan
.
Adb.
Andaikan
Misalkan G pada
sehingga
.
Maka
dan F pertengahan
.
Berdasarkan teorema pada geometri netral, maka
dan
.
A B
C D
E
F
18
Maka terbentuk segiempat Lambert AEFD dan BEFC.
Pada segiempat Lambert AEFD dengan tumpul:
Adb. dan .
Karena F titik tengah
maka
.
Karena E titik tengah
maka
.
Telah dibuktikan bahwa , maka
Pada soal sebelumnya telah dibuktikan bahwa .
Jadi terbukti bahwa pada sebuah segiempat Lambert panjang dari setiap
sisi yang mengandung sudut tumpul kurang dari panjang sisi yang
berlawanan dengannya.
5. Adb.
Perhatikan
Karena
dan
Jadi (S S S).
Terbukti.
19
DAFTAR PUSTAKA
Wallace, Edward and West, Stephen. 1992. Roads to Geometry.New York:
Prentice Hall.
Susanto,F dkk.2011.Geometri Eliptik.Makalah.Semarang:Unnes.